• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PERMAINAN FUTSAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh

TAUFIK HIDAYAT FIRDAUS 0900242

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap

Jumlah Waktu Aktif Belajar (JWAB)

Siswa Dalam Pembelajaran Permainan

Futsal

Oleh

Taufik Hidayat Firdaus

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Taufik Hidayat Firdaus 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

(3)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

TAUFIK HIDAYAT FIRDAUS 0900242

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SIS TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING : Pembimbing I

Drs. Sucipto M.Kes AIFO NIP. 196106121978703102

Pembimbing II

Didin Budiman, M.Pd NIP. 197706292002121002

Mengetahui,

(4)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU

AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PERMAINAN FUTSAL

Taufik Hidayat Firdaus

1

, Sucipto

2

, Didin Budiman

3

“Penulis Penanggung Jawab”

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

E-mail taufik.hidayat1991@yahoo.co.id

ABSTRAK

Latar belakang penulis mengambil judul Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Jumlah Waktu Aktif Belajar (JWAB) Siswa Dalam Pembelajaran Permainan Futsal dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga masih rendahnya jumlah waktu aktif belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jam waktu aktif belajar siswa di SMA N 4 Bandung. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandung yang dipilih secara purposive sampling, dimana yang menjadi sampelnya adalah siswa kelas X yang mengikuti ekstrakurikuler futsal dan berjenis kelamin laki-laki. Desain penelitian menggunakan pretest-posttest control group design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen penilaian penampilan mengajar penjas melalui teknik duration recording untuk mengetahui berapa jumlah waktu aktif belajar yang dilakukan siswa. Hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis menunjukan peningkatan jumlah waktu aktif belajar siswa SMA Negeri 4 Bandung pada taraf signifikansi α = 0,05, didapat nilai t hitung = 4,79. Nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel = 2.21, karena nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak sehingga HA diterima. Berdasarkan hasil penelitian bahwa model pendekatan taktis berpengaruh terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa. Kesimpulannya bahwa model pendekatan taktis memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap jumlah waktu aktif belajar di SMA Negeri 4 Bandung

(6)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE EFFECT OF TACTICAL APPROACH TO THE STUDENTS

TOTAL ACTIVE LEARNING TIME (JWAB) INTO FUTSAL GAMES

LEARNING

Taufik Hidayat Firdaus

1

, Sucipto

2

, Didin Budiman

3

“Penulis Penanggung Jawab”

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

E-mail taufik.hidayat1991@yahoo.co.id

ABSTRACT

(7)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(8)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Tabel Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... vii

DAFTAR GAMBAR………..viii BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ... 7

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Hakikat Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 9

1. ... Pe ndidikan ... 9

2. ... Pe ndidikan Jasmani ... 9

(9)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. ... Pe

ngertian Model Pembelajaran ... 11

2. ... Ci ri Model Pembelajaran ... 12

3. ... Ka rakter Model Pembelajaran ... 13

4. ... Fu ngsi Model Pembelajaran ... 13

C.Model Pendekatan Taktis ... 14

1. ... Pe ngertian Model Pendekatan Taktis ... 14

2. ... M odel Pendekatan Taktis ... 14

3. ... Tu juan Model Pendekatan Taktis ... 16

4. ... Pe nerapan Model Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Futsal ... 16

D.Jumlah Waktu Aktif Belajar ... 18

1. ... Pe ngertian Jumlah Waktu Aktif Belajar ... 18

2. ... De finsi Kategori Aktivitas ... 18

3. ... M engukur Jumlah Waktu Aktif Belajar ... 18

E. Permainan Futsal ... 21

F. Kerangka Pemikiran ... 22

G.Hipotesis Penelitian ... 23

(10)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24

1. ... Lo kasi Penelitian... 24

2. ... Su bjek Penelitian ... 24

B.Desain dan Langkah-langkah Penelitian ... 25

1. ... De sain Penelitian... 25

2. ... La ngkah-langkah Penelitian ... 26

C.Metode Penelitian ... 26

D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 27

1. ... Va riabel Penelitian ... 27

2. ... De finisi Operasional ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Pelaksanaan Pembelajaran ... 32

G.Prosdur Pengolahan Data ... 33

1. ... M enghitung Rata-rata dan Simpangan Baku ... 34

2. ... Uj

(11)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Diskusi Penemuan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 50 B.Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel Halaman

2.1 Masalah Taktis, Gerakan, dan Ketermpilan

Dalam Sepakbola atau Futsal ... 16 3.1 Tabel Kisi-Kisi Instrumen ... 31 3.2 Format Kegiatan Observasi Penelitian Tentang Waktu Aktif Belajar ... 32 4.1 Data Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku

Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 38 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Tes Awal dan

Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kontrol ... 39 4.3 Data Hasil Penghitungan Homogenitas

(Kesamaan Dua Variansi) Tes Awal dan Tes Akhir

Kelompok Eksperimen dan Kontrol... 40 4.4 Data Hasil Pengujian Uji Signifikan Peningkatan

Tes Awal Tes Akhir ... 41

(13)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel Halaman

(14)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Tabel Halaman

4.1 Diagram Hasil Tes Awal Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Eksperimen Kontrol... 42 4.2 Diagram Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen

(15)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah pembelajaran gerak melalui aktivitas jasmani yang membentuk watak, nilai dan sikap yang di lakukan seara sadar dan sistematis. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Pendidikan jasmani biasanya ditananamkan dari semenjak usia dini dan di ajarkan dari sekolah dasar (SD) sampai menengah atas (SMA).

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan penalaran, penghayatan nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan hidup sehat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

Pendidikan jasmani sebagai salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan di sekolah, tentunya memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan perkembangan peserta didik yang menyeluruh. Pelajaran pendidika jasmani di sekolah memiliki kepentingan yang relatif sama dengan mata pelajaran lainnya dalam usaha aspek-aspek pembelajaran, yaitu mengembangkan aspek-aspek psikomotor, kognitif dan afektif dalam proses pembelajaran. Hanya pada aktivitas jasmani, dalam rangka membentuk peserta didik yang memiiki kesehatan, kebugaran dan keterampilan dalam berbagai aktivitas jasmani tanpa melupakan aspek kognitif dan afektif.

(16)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

pendidikan secara keseluruhan”. Hal ini bertujuan pendidikan jasmani harus berpedoman pada tujuan pendidikan nasional.

Permainan futsal sebenarnya sudah muncul pertama kali pada tahun 1930 bersamaan dengan penyelenggaraan piala dunia pertama di Uruguay. Namun perkembangan futsal tidak secepat perkembangan sepakbola. Dan di Indonesia sendiri futsal masuk pada sekitar tahun 1998-1999. Futsal mulai dikenal di masyarakat sekitar tahun 2000-an. Pada saat itulah mulai berkembang sampai dengan sekolah-sekolah. Futsal merupakan olahraga permainan yang dilakukan pada waktu luang. Kegiatan olahraga futsal ini berawal dari hobi atau kegemaran seseorang dalam bermain bola di dalam ruangan. Mengenai hal ini, Irawan (2009;4) menyatakan bahwa : permainan futsal merupakan olahraga permainan yang hamper sama dengan sepakbola tetapi dilakukan di dalam ruangan dengan tujuan dapat memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang dari kemasukan bola.

Bermain futsal tidak jauh berbeda dengan bermain sepakbola pada umumnya, butuh kekuatan, stamina, mental dan strategi. Ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan. Pola permainan dalam futsal banyak didominasi permainan kaki ke kaki, maksudnya pengaturan dalam bertahan, maupun menyerang lebih banyak dilakukan dengan umpan-umpan pendek, mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan sepakbola. Dengan pola seperti ini skill dan kekompakan tim terutama dalam mengolah mengolah bola, mengumpan, menjaga pertahan dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan, dengan semakin berkembangnya olahraga futsal maka permainan ini pun telah banyak masuk ke sekolah-sekolah.

(17)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

kurang memanfaatkan ruang dan waktu, membaca referensi dan membuat media pembelajaran untunk kelangsungan proses belajar mengajar. Padahal tugas sebenarnya guru, selain mengajar adalah harus mampu merancang program pengajaran yang akan disampaikan, termasuk memilih materi, bahan atau media pembelajaran. Seharusnya guru memberi inisiatif dalam memilih model pembelajaran, sehingga kurang mampu menciptakan, alternatif-alternatif terbaik dalam mencapai tujuan pendidikan olahraga disekolah, maka dalam proses mengajar harus menciptakan sesuatu yang menyenagkan bagi siswa yang dapat membuat siswa dapat bergerak, dengan menggunakan pendekatan taktis siswa diharapkan dapat memunculkan aktivitas yang terkandung di dalam diri siswa, karena dalam pendekatan taktis siswa ditempatkan pada situasi bermain, lebih lanjut (Sucipto (2008:12) Menyebutkan bahwa:

Tujuan pembelajarn dengan mengguanakan pendekatan taktis adalah: Meningkatkan kemampuan bermain melalui pemahaman terhadap keterkaitan antara taktik permainan dan perkembangan keterampilan, memberikan kesenangan dalam proses pembelajaran dan berusaha belajar memecahkan masalah dalam membuat keputusan selama bermain

Penerapan pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan bertujuan agar siswa menyadari tentang konsep bermain melalu penerapan teknik. Hal iini sesuai

dengan yang disampaikan Subroto (2001:5) “Tujuan pendekatan taktis dalam

pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai engan masalah atau

situasi dalam permainan”.

Selanjutnya di jelaskan pula bahwa dalam pendekatan taktis, pembelajaran keterampilan teknik tidak diajarkan secara khusus dalam bagian-bagian teknik dengan permainan yang sesungguhnya yang disampaikan Subroto (2001:10).

“Dengan demikian bahwa dalam proses pembelajaran melalui pendekatan takti

(18)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

untuk menyampaikan teknik yang relevan untuk dilakukan. Oleh karena itu, strategi dalam pendekatan taktis disebut dengan game-drill-game”.

Dengan Model Pendekatan Taktis diharapkan dapat membantu pemikiran guru tentang konsep bermain dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan tujuan agar siswa dapat memecahkan masalah-masalah taktikal yang terjadi selama proses pembelajaran. Model mengajar ini memungkinkan siswa untuk menyadari keterkaitan antara bermain dan peningkatan penampilan bermain mereka. Keunggulan dari model pendekatan taktis ini adalah memberikan pemahaman siswa bahwa aktivitas jasmani menyediakan kesempatan untuk mengekpresikan diri dalam setiap bentuk kegiatan aktivitas gerak, memberikan kesempatan memahami setiap konsep permainan termasuk taktik dan strategi, mengembangkan kreativitas dan penalaran siswa, meningkatkan komunikasi, interaksi dan kerjasama antar sesama siswa dalam satu kelompok, serta membudayakan siswa untuk selalu berpartisipasi aktif dalam permbelajaran.

Adapun kekurangan dalam model pendekatan taktis ini adalah siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam membaca permainan akan mengalami kesulitan dalam proses memecahkan setiap masalah-masalah taktikal yang terjadi selama pembelajaran, siswa yang memiliki keterampilan bermain baik cenderung akan bermain sendiri tanpa mementingkan kerjasama tim, dan apabila siswa tidak memiliki rasa percaya diri dalam bermain kecenderungan siswa tersebut akan pasif dalam setiap kegiatan yang dilakukannya.

Dengan adanya proses yang terencana secara sistematis dan pola kegiatan yang terstruktur secara bertahap, diharapkan dengan model pendekatan taktis ini jumlah waktu aktif belajar siswa bisa ditingkatkan melalui pemecahan masalah-masalah taktikal dalam pembelajaran permainan futsal.

(19)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

demikian, model pembelajaran tradisional memiliki beberapa ciri khas. Pembelajaran tradisional cendreung menjadikan peserta didik sebagai penerima informasi. Gaya belajar siswa juga individual bukan bersifat kelompok karena siswa diposisikan sebagai penerima informasi. Metode pembelajaran tradisional hanya cocok terhadap pembelajaran yang bersifat teoritis dan tidak cocok untuk yang bersifat praktis.

Keuntungan dari model pembelajaran tradisional ini siswa jadi lebih mandiri dalam mengerjakan sesuatu yang bersifat teoritis cotohnya mengerjakan soal di kelas.

Dari setiap model terdapat kekurangan dan kelebihannya. Disini model pembelajaran tradisional terdapat kekurangan dalam penerapannya dalam pembelajaran olahraga karena metode ini tidak cocok diterapkan pada kegiatn pembelajaran yang bersifat praktis. Contoh siswa tidak bisa bekerjasama dalam kelompoknya saat memecahkan tugas yag di beri oleh pendidik/guru dalam pembelajaran olahraga yang bersifat praktik.

Berdasarkan model pendekatan taktis dan model pembelajaran tradisional terlihat perbedaan. Oleh karena itu model pembelajaran taktis lebih cocok diterapkan dalam pembelajaran olahraga.

Dalam suatu pembelajaran, peran waktu sangatlah penting. Waktu menjadi acuan bagi seorang guru dalam menjalakan program-programnya yang disesuaikan berdasarkan jumlah waktu pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat ragam kegiatan seperti pemanasan, instruksi, demonstrasi, siswa belajar keterampilan, guru mengoreksi gerakan siswa, mengetes dan evaluasi. Sepintas kegiatan cukup banyak menyita waktu. Namun pada kenyataannya tidak demikian, guru melaksanakan efektif dan efesien dalam melaksanakan kegiatan tersebut dapat melaksanakan tugasnya dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama.

(20)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

intruksi atau pengajaran adalah sejauh mana pengajaran itu dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa. Kemampuan siswa adalah kemampuan potensial masing-masing siswa pada setiap tugas belajar yang terungkap dari setiap prilaku belajar siswa. Semua ini mengarah efektivitas jumlah waktu aktif belajar (JWAB). (Suherman, 1998; Lutan 1998) mengemukakan jumlah waktu aktif belajar (JWAB) adalah total waktu aktif dari setiap kegiatan pembelajaran yang menjadi fokusnya adalah kegiatan pembelajaran.

Indikator-indikator yang menjadi bahan observasi dalam menentukan efektivitas jumlah waktu aktif belajar (JWAB) adalah:

a) Waktu Aktif (A) yaitu mayoritas siswa (lebih dari 50%) melakukan aktivitas tugas gerak sebagaimana instruksi guru yang sesuai dengan tujuan pada saat itu.

b) Waktu Instruksi (I) yaitu tindakan guru penjas pada saat memberikan instruksi, baik instruksi informasi maupun instruksi demonstrasi, mendemonstrasikan gerakan, bertanya kepada siswa. Atau waktu yang dihabiskan oleh siswa (lebih dari 50%) mendengarkan atau melihat instruksi dan demonstrasi dari guru. c) Waktu pengelolaan manajemen (M) adalaha serangkainan tindakan

yang berkaitan dengan pengelolaan kelas seperti menyiapkan alat olahraga, presensi dan penentuan formasi. Atau waktu yang dihabiskan oleh siswa (lebih dari 50%) untuk urusan-urusan pengelolaan misalnya ganti pakaian, mengambil peralatan, peringatan, teguran.

d) Waktu lain-lain (L) atau waktu tunggu (W) adalah aktivitas yang dilakukan siswa (lebih dari 50%) yang tidak termasuk tiga kategori diatas, misalnya menunggu giliran, mengobrol, dan sebagainya. Banyak para ahli yang memberikan pendapat tentang arti dari waktu aktif belajar, jumlah waktu aktif belajar (JWAB) menurut Lutan dan Suherman (2000:45-46) adalah:

(21)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Aktif dimaksudkan dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Belajar seharusnya merupakan proses aktif dari pemelajar dalam membangun pengetahuannya sendiri, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramh guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memeberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.

Dalam hal ini guru harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dapat tercapai dan juga dapat di ketahui pula waktu yang di gunakan selama proses belajar mengajar. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dimaksudkan untuk menghindari terbentuknya kondisi lingkungan belajar yang kurang mendukung terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk itu usaha untuk menciptakan lingkungan belajar yag kondusif sangat perlu di lakukan untuk pencapaian tujuan proses belajar mengajar. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan berbagai strategi untuk meningkatkan waktu aktif belajar siswa harus di kuasai oleh guru untuk memungkinkan siswa dapat kembali aktif dalam proses belajarnya. Menurut

K. Yamamoto (1969) menjelaskan, “kadar keaktifan siswa itu dari segi

intensionalitas atau kesengajaan terencana dari peran serta kegiatan kedua pihak

siswa dan guru dalam proses belajar mengajar”.

Dari pemaparan diatas, penulis ingin menerapkan model pembelajaran taktis terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa dalam aktifitas pembelajaran permainan futsal. Adapun alasan mengapa model ini menjadi pilihan untuk dikaji oleh penulis, karena penulis ingin mencoba apakah ada perbedaan dalam hal jumlah waktu aktif belajar dari penerapan model pembelajaran tersebut.

(22)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yaitu pembelajaran yang kurang efektif, banyak waktu aktif terbuang, pembelajaran terkesan monoton dikarenakan masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional dan pendekatan taktis sebagai solusi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulisan rumusan masalah

yang penulis ajukan adalah ”Apakah penerapan model pendekatan taktis

berpengaruh terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran

permainan futsal”

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai penulis adalah untuk

mengetahui ”bagaimana pengaruh model pendekatan taktis terhadap jumlah waktu aktif belajar dalam pembelajaran permainan futsal”

E. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian ini tercapai, maka manfaat yang didapat dari penelitian ini diantaranya :

(23)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

2. Secara Praktis, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam proses pembelajaran atau pemberian materi pembelajaran permainan futsal agar dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Berikut merupakan struktur organisasi sistematika penelitian ini :

(24)

24

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Bandung yang berada di Jalan Gardujati No. 20 Kota Bandung Telepon 022-4203861. Alasan utama pemilihan lokasi penelitian di SMAN 4 Bandung didasarkan atas penemuan masalah pada saat penulis melakukan observasi lapangan, yang melihat kurangnya waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran permainan futsal.

2.Subjek Penelitian a. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Data merupakan salah satu hal yang terpenting yang tidak boleh terlupakan dalam suatu penelitian. Oleh karena itu untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini sumber harus jelas, artinya sumber data harus diperoleh dari suatu kelompok yang menjadi objek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu siswa putra kelas X yang mengikuti ekstrakurikuler futsal di SMA Negeri 4 Bandung yang berjumlah 40 siswa.

b. Sampel

Populasi yang ada pada suatu penelitian tidak semuanya diteliti, namun hanya sebagian kelompok kecil saja yang dianggap dapat mewakili populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulannya. Sebagian kelompok kecil dari populasi inilah yang dinamakan dengan sampel. Sugiyono (2012:118)

menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

(25)

25

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini, peneliti menggunakan teknik simple purposive sampling. Sugiyono (2012:124) menjelaskan mengenai purposive random sampling sebagai berikut:

“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Selanjutnya mengenai penentuan jumlah sampel yang akan peneliti gunakan di dalam penelitian ini, berpedoman pada penjelasan yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:134) bahwa:

Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka sampel dalam penelitian ini ditetapkan oleh peneliti sebanyak 40 siswa putra X SMAN 4 Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler yang kemudian dibagi menjadi 20 siswa untuk kelompok eksperimen dan 20 siswa untuk kelompok kontrol.

B. Desain dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain Pretest-postest control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang akan diteliti yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberikan perlakuan (treatment) sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan (treatment). Desain penelitiannya sebagai berikut:

Gambar 3.1 R O1 X O2

(26)

26

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain Penelitian (Sugiyono, 2012:112)

Keterangan:

R : Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol O1 : Pretest kelompok eksperimen

O2 : Postest kelompok eksperimen O3 : Pretest kelompok kontrol O4 : Postest kelompok kontrol

X : Perlakuan (treatment), dalam penelitian ini yaitu Pendekatan taktis

2. Langkah-langkah penelitian

Adapun langkah-langkah penelitiannya, peneliti deskripsikan dalam bentuk gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian

SAMPEL POPULASI

PRETEST

KELOMPOK EKSPERIMEN KELOMPOK KONTROL

POSTTEST

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

(27)

27

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan memberi petunjuk bagaimana penelitian harus dilaksanakan. Arikunto (2010: 203) mengatakan bahwa: “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Di dalam metode penelitian akan ditemukan cara-cara bagaimana objek penelitian yang dituju bisa diketahui dan diamati sehingga menghasilkan data-data yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian penggunaan metode penelitian bergantung kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian yang muncul.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Seperti yang dijelaskan oleh Maksum (Khaidir, 2013: 35) bahwa:

Penelitian eksperimen adalah yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variabel. Dan yang menjadi ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment) yang dikenakan kepada subjek atau objek penelitian

Dari penjelasan di atas dapat digambarkan bahwa penggunaan metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Secara khusus penelitian eksperimen dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pendekatan taktis terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran permainan futsal.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

(28)

28

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Menurut Sugiyono (2012:61) menerangkan bahwa Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah jumlah waktu aktif belajar dalam pembelajaran permainan futsal (Y).

2. Definisi Operasional a. Pendekatan Taktis

Menurut Subroto (2001:5) menjelaskan bahwa;

Pendekatan taktis memberikan alternative, satu jalan keluar yang memungkinkan siswa dapat belajar dalam situasi bermain. Penelitian dan pengalaman lain menunjukan bahwa melalui pendekatan taktis, guru dan siswa termotivasi untuk belajar keterampilan bermain secara baik. Keistimewaan lain dari pendekatan taktis adalah adanya urutan pembelajaran yang alamiah, yang meminimalkan proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan siswa.

b. Jam Waktu Aktif Belajar

Suherman (2009:144) mengatakan bahwa “Jumlah waktu aktif belajar yaitu waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari

50%) untuk melakukan aktivitas belajar secara aktif”.

c. Siswa

Siswa/peserta didik berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu”.

d. Permainan Futsal

(29)

29

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan di dalam ruangan dengan tujuan dapat memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang dari kemasukan bola. E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:102) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Secara

spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah observasi. Observasi menurut Sugiyono (2011:145) adalah “merupakan suatu proses yang kompleks

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”.

Hal-hal yang diperlukan dalam observasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tes a. Pretest

Pretest digunakan untuk mengukur jumlah waktu aktif belajar siswa pada saat pembelajaran permainan futsal di awal penelitian.

b. Posttest

Posttest digunakan untuk mengukur jumlah waktu aktif belajar siswa pada saat pembelajaran permainan futsal setelah diberikan treatment. Treatment yang diberikan yaitu melalui model pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan futsal

2. Format Lembar Observasi

(30)

30

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, antara lain sebagai berikut :

a. Manajemen (M)

Manajemen adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) untuk yang bersifat manajerial (misalnya pergantian bentuk latihan, menyimpan dan mengambil bola, mendengarkan aturan-aturan dalam mengikuti pelajaran (rules), mendengarkan peringatan atau teguran, ganti pakaian, kehadiran).

b. Aktivitas Belajar (A)

Aktivitas belajar adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) untuk melakukan aktivitas belajar secara aktif (misalnya, menangkap bola, melempar bola, dribbling, lari).

c. Intructional (I)

Intructional adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) untuk mendengarkan informasi bagaimana melakukan keterampilan (melihat demontrasi, mendengarkan intruksi keterampilan).

d. Waiting (W)

Waiting adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) tetapi tidak termasuk dalam ketiga kategori diatas (misalnya,

tunggu giliran, “off-task behavior” : sebagian siswa diam atau ngobrol tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, menunggu guru untuk memberikan intruksi).

(31)

31

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen

Variabel Indikator Sub Indikator

(32)

32

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan instruksi Tabel 3.2

Format Kegiatan Observasi Penelitian Tentang Waktu Aktif Belajar

No Stopwatch Alokasi Fokus Siswa Fokus

1. 0:01:00

2. 0:02:00

3. 0:03:00

4. 0:04:00

5. 0:05:00

6. 0:06:00

7. 0:07:00

8. 0:08:00

9. 0:09:00

10. 0:10:00

11. 0:11:00

12. 0:12:00

13. 0:13:00

14. 0:14:00

(33)

33

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah pelaksanaan observasi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Hidupkan stopwatch sejak dari awal hingga akhir pembelajaran.

b. Berikan tanda silang (X) pada kolom alokasi waktu segera setelah guru menyuruh siswa melakukan aktivitas gerak fokus tujuan.

Kolom yang akan digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah berupa gambaran hitungan menit dari mulai menit pertama sampai dengan menit terakhir. Jumlah menit yang berada dalam kolom disesuaikan dengan jam pelajaran penjas. Untuk mempermudah dalam melihat siswa yang aktif mengikuti pembelajaran pada setiap menitnya, maka penulis akan memberikan nomor dada yang disesuaikan dengan nomor absensi atau nomor yang disusun sesuai nama siswa secara alphabet. Sedangkan untuk menentukan berapa jumlah siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran maka observer menuliskan nomor urut siswa tersebut pada kolom jumlah siswa fokus.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bukti dari segala kegiatan yang dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung di lapangan. Dokumentasi tersebut berupa hasil pemotretan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang didokumentasikan yaitu berupa aktivitas yang dilakukan oleh peneliti maupun aktivitas yang dilakukan oleh siswa yang sedang diteliti yang dianggap mendukung dalam proses penelitian.

F. Pelaksanaan Pembelajaran

Eksperimen atau pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan dengan intensitas pertemuan tiga kali seminggu. Mengenai jangka waktu lamanya latihan menurut Juliantine, dkk (2007: 2.65) menyatakan bahwa:

(34)

34

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu pemanasan, inti, dan penutup. Adapun uraian pembelajarannya adalah sebagai berikut:

1.Pemanasan

Sebelum memulai pembelajaran subyek diinstruksikan untuk melakukan peregangan dengan bimbingan dari peneliti, yaitu melakukan peregangan statis, lari mengelilingi lapang dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10 menit. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, serta menjelaskan materi pembelajaran yang akan dilakukan. Pemanasan ini selalu peneliti berikan di setiap pertemuan dengan dipimpin langsung oleh peneliti sendiri

2. Inti

Penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran yang ditetapkan yaitu dengan materi mencetak skoring, menjaga penguasaan bola, dan memulai permainan. Materi pembelajaran menggunakan pendekatan taktis.

3.Penutup

Pada akhir pembelajaran atau penutup dilakukan evaluasi kegiatan, antara lain: menjelaskan makna dan tujuan pembelajaran yang dilakukan, kemudian pelemasan untuk melemaskan otot-otot yang tegang karena telah digunakan pada inti pembelajaran.

G. Prosedur Pengolahan Data

Setelah melakukan uji coba, peneliti melaksanakan pengolahan dan analisis data agar data dapat menjawab permasalahan yang diteliti. Langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut adalah:

1. Menyeleksi data, setelah lembar observasi terkumpul peneliti memeriksa keabsahan pengisian lembar observasi.

2. Memberikan skor pada butir-butir lembar observasi, 3. Mengelompokkan setiap butir.

(35)

35

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui hasil pengolahan dan analisis data sehingga dapat menjawab permasalahan yang diteliti yaitu mengenai pengaruh pendekatan taktis terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran permainan futsal, pengolahan datanya adalah dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku

a. Mencari nilai rata-rata ( ) dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus dari Sudjana (2005:67) sebagai berikut:

=

Keterangan :

: Nilai rata-rata

: Jumlah dari seluruh data n : Jumlah sampel

Xi : Nilai data

b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus dari Sudjana (2005:93):

Keterangan:

S = Simpangan baku = Nilai rata-rata Xi = Nilai data ke-I n = Jumlah sampel 2. Uji Normalitas

(36)

36

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari nilai rata-rata dan simpangan baku. b) Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi. Dengan rumus : c) Mencari luas Zi padatabel Z.

g) Mencari data atau niai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L0.

h) membuat kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

1) Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

2) Jika L0 ≤ Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal 3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan homogen atau tidak dan juga untuk menentukan jenis statistik yang digunakan. Uji homogenitas menggunakan rumus dari Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:300):

F=

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini bertujuan untuk membuktikan dugaan sementara yang dibuat oleh peneliti sebelumnya. Uji hipotesis dengan ketentuan yang telah disahkan pada saat pengajuan penelitian bahwa untuk menguji hipotesis menggunakan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata (satu pihak) adalah sebagai berikut:

(37)

37

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terima hipotesis (Ho) jika t-hitung ≥ , dan tolak hipotesis

(38)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan penemuan peneliti, yang berdasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai hasil dari proses penelitian ini, yang diantaranya adalah :

Model pendekatan taktis memberikan pengaruh signifikan terhadap jumlah waktu aktif belajar dalam pembelajaran permainan futsal.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:

(39)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. dan Darajat, J. (2010). Modul Aplikasi Statiska dalam Penjas. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktisi Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bucher, C. (1983). Foundation of physical education and sport. St. Louis : Mocby Company.

Bunker & Thorpe. (1982). Bulletin of Physical Education.

Juliantine, T. Subroto, T. & Yudiana, Y. (2011). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI.

Joyce, B. & Weil, M. dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching: Model-Model Pengajaran. Terjemahan Fawaid, Ahmad dan Ateilla Mirza. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lutan, R. (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Depdiknas.

Lutan. Rusli dkk. (2009). Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK UPI. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 1

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.

Subroto, T. (2000). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar: Depdiknas.

(40)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subroto, T. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: Prodi PJKR Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sucipto, dkk. (2000). Sepak Bola. Depdiknas, Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Tahun 2000.

Sucipto. (2002). Pembelajaran Sepakbola (Konsep, Metode, Dan Implementasi). Depdiknas.

Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung : CV Andira.

Tarigan, Beltasar. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Sepakbola: Konsep dan Metode. Jakarta: Depdiknas

Wulandari, D. (2012). Definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli. [Online] Tersedia : http://mtk2012unindra.blogspot.com/2012/10/definisi-model-pembelajaran-menurut.html (Oktober 2012)

SKRIPSI :

Hasbiyal, M. (2013). PerbandinganModel Pendekatan Taktis Dengan Model koperatif Terhadap Jumlah Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Permainan Bola Basket. Skripsi S1 pada FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

INTERNET :

Diposkan oleh Ibrahim

http://ibrahim-document.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-pendekatan-taktis.html

Diposkan oleh Marzuki

(41)

Taufik Hidayat Firdaus, 2014

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diposkan Agung Wahyudi Biantoro http://www.mediaskripsi.com/artikel/400

Diposkan Agung Gumilar

http://blogs.unpas.ac.id/agusgumilar/2012/06/21/kajian-pustaka-dan-kerangka-pemikiran/

http://ww.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html?m=1

Gambar

Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.2  Format Kegiatan Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Adapun enam indikator tersebut adalah sebagai berikut (1) Persentase persediaan yang tidak digunakan (koleksi e-resources);(2) Jumlah Unduhan Unit konten per kapita; (3)

Kajian Makna Logo Dan Slogan Klub Sepakbola Persib Bandung (Studi Semiotika Terhadap Logo Dan Slogan Yang Digunakan Oleh Klub Sepakbola Persib Bandung).. Universitas

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: “Apakah Sistem Informasi Akuntansi Gaji Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah memenuhi

Tujuan pembuatan web ini menyediakan aplikasi penjualan akesoris motor sport yang terhubung langsung ke website secara lengkap dengan informasi toko beserta harga dan

“M etode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Lampiran ini diisi dengan penghasilan-penghasilan tertentu yang dikenai PPh final baik melalui pemotongan oleh pihak lain atau dengan menyetor sendiri, termasuk

dapat membantu mempromosikan produk, sebagai salah satu media penjualan. produk aksesoris

Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |