• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN STRATEGI SFAE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 PURBALINGGA - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN STRATEGI SFAE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 PURBALINGGA - repository perpustakaan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan proses pembelajaran. Dengan adanya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 siswa di tuntut untuk belajar secara aktif. Seperti di SMA N 2 Purbalingga yang mengganti kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 sebagai media pembelajaran. Tujuan pembelajaran matematika pada kurikulum 2013 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru, namun belajar adalah sebuah proses di mana siswa diharuskan dapat berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang bermakna dan bisa mengaktifkan siswa adalah pembelajaran yang berdasarkan pengalaman belajar yang mengesankan. Dalam pembelajaran matematika siswa harus dilibatkan penuh secara aktif dalam proses belajarnya.

(2)

masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, tidak selalu cocok pada semua siswa. Penyebabnya bisa saja karena latar belakang pendidikan siswa, kebiasaan belajar, minat, motivasi belajar siswa, sarana, lingkungan belajar, metode mengajar guru dan sebagainya. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan menimbulkan rasa senang siswa selama mengikuti pelajaran, salah satunya dengan model Discovery Learning dengan strategi SFAE siswa akan berusaha untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.

(3)

dapat digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa, salah satunya adalah model Discovery Learning.

Menurut Suryosubroto (2009) Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam mengaplikasikan model pembelajaran

discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan

(4)

Bambang (2007) mengemukakan bahwa “beberapa pelajar tidak menyukai matematika karena matematika penuh dengan hitungan dan miskin komunikasi”. Anggapan siswa tersebut memperlihatkan bahwa ketidaktauan

mereka akan pentingnya matematika dan komunikasi dalam menyampaikan ide saat proses belajar. Ketika pembelajaran berlangsung, tidak banyak siswa yang mau dan suka bertanya kepada temannya untuk mengatasi kesulitannya, apalagi kepada guru, sehingga komunikasi antar siswa maupun siswa dengan guru kurang maksimal.

(5)

menunjukkan kurangnya kemampuan menggunakan bahasa sendiri yang memuat model situasi atau persoalan menggunakan model matematika dalam bentuk lisan, tulisan, kongkrit, grafik, dan aljabar, 10) siswa masih kesulitan merefleksikan benda-benda nyata, gambar dan diagram kedalam ide-ide matematika, 11) kurangnya mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. Dari data tersebut bisa kita ketahui siswa kelas x IPA 3 di SMA N 2 Purbalingga kurang dapat mengkomunikasikan gagasan matematikanya. Hal itu berdampak pada nilai UAS 1 matematika yaitu 63 sehingga nilai belajar siswa belum mencapai batas KKM yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi matematika di kelas X IPA 3 SMA N 2 Purbalingga perlu diperbaiki.

(6)

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan diskusi kelompok dalam model pembelajaran Discovery Learnig dengan strategi SFAE (Student facilitator and explaining) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X IPA 3 SMA N 2 Purbalingga.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “apakah penggunaan model

Discovery Learning dengan strategi SFAE (Student Facilitator And

Explaining) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa X

IPA 3 SMA N 2 Purbalingga?”

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang di ajukan dalam penelitian ini, maka tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika melalui penggunaan model Discovery Learning dengan strategi SFAE (Student Facilitator And Explaining) pada siswa kelas X IPA 3 SMA N 2 Purbalingga.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis

(7)

2. Manfaat Praktis

a. Diketahuinya metode pembelajaran atau strategi pembelajaran yang tepat diharapkan guru mampu mengatasi kesulitan atau kasus yang dihadapi. b. Sebagai bahan pemikiran bagi guru untuk mengetahui peranan metode

pembelajaran atau strategi pembelajaran terhadap komunikasi matematis sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajarnya. 3. Bagi Sekolah

Sebagai tambahan informasi kepada lembaga pendidikan khususnya SMA dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar.

4. Bagi Siswa:

a. Membantu siswa dalam meningkatkan komunikasi matematis. b. Membantu dan melatih siswa agar membiasakan diri untuk belajar

mandiri. 5. Bagi Peneliti

a. Sebagai sarana untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan yang pada saat, kuliah tidak melakukan prokrastinasi menjadi

Mahasiswa dilibatkan secara aktif mengindentifikasi peluang kerja dalam bidang kejuruan masing- masing yang meliputi seluruh spektrum kejuruan untuk memberi wawasan tentang

Meskipun hukum acara pidana sudah diatur dalam undang-undang namun dalam penyelesaian kasus penganiayaan adakalanya antara pelaku tindak pidana dan

Login Kategori Obyek Wisata Data Obyek Wisata Event Buku Tamu Admin Kategori Obyek Wisata Event Buku Tamu Admin Wisatawan Username, password Data Kategori Data Obyek Wisata

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh modal sosial, pendidikan pelatihan, kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kinerja

Tidak berisi material yang pernah ditulis oleh orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan dalam penulisan karya tulis ini3. Saya

Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan konstitusi yang hidup sehingga responsif terhadap perubahan masyarakat, maka penafsiran terhadap kaidah konstitusi

Dalam e- commerce dikenal adanya B2B dan B2C yang bisa digunakan para pelanggan untuk turun langsung apabila ingin melakukan transaksi pembelian pada e-commerce atau