Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak The accompanying notes form an integral part of these Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 5 1,273,386 1,021,276 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 6 Current accounts with other banks
- Pihak berelasi 39 802 766 Related parties
-- Pihak ketiga 821,132 247,106 Third parties
-821,934 247,872
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
dan bank lain and other banks
- Pihak ketiga 7 269,835 453,928 Third parties
-Efek-efek Marketable securities
- Pihak ketiga 8 1,264,091 845,171 Third parties
-Pinjaman yang diberikan 9 Loans
- Pihak berelasi 39 43,276 31,492 Related parties
-- Pihak ketiga 13,915,645 11,436,820 Third parties
-Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for
penurunan nilai (183,283) (161,680) impairment losses
13,775,638 11,306,632
Penyertaan saham 11 449 449 Investments in shares
Tagihan akseptasi Acceptance receivables
- Pihak ketiga 10 92,007 62,056 Third parties
-Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for
penurunan nilai (490) (21) impairment losses
91,517 62,035
Aset tetap 12 466,703 344,987 Properties and equipments
Dikurangi: Akumulasi penyusutan (140,096) (32,268) Less: Accumulated depreciation 326,607 312,719
Agunan yang diambil alih 13 324 2,878 Foreclosed assets
Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for
penurunan nilai (324) (738) impairment losses
- 2,140
Pendapatan yang masih harus diterima 14 83,218 73,081 Accrued income
Biaya dibayar dimuka 15 49,458 25,987 Prepayments
Goodwill 16 1,474,492 1,474,492 Goodwill
Aset tak berwujud 17 277,959 291,270 Intangible assets
Aset lain-lain 18 105,603 96,462 Other assets
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera 19 34,262 63,220 Liabilities due immediately
Pinjaman yang diterima 23 689,250 371,550 Borrowings
Simpanan dari nasabah 20 Deposits from customers
- Pihak berelasi 39 224,524 318,105 Related parties
-- Pihak ketiga 14,121,723 10,985,853 Third parties
-14,346,247 11,303,958
Simpanan dari bank lain 21 116,809 136,808 Deposits from other banks
Liabilitas akseptasi 10 Acceptance payables
- Pihak ketiga 92,007 62,056 Third parties
-Efek-efek yang
diterbitkan 22 104,033 105,286 Marketable securities issued
Utang pajak penghasilan 24 43,244 10,203 Income tax payables
Utang pajak lainnya 24 13,578 15,689 Other tax payables
Beban bunga yang
masih harus dibayar Accrued interest expenses
- Pihak berelasi 39 374 568 Related parties
-- Pihak ketiga 60,184 44,657 Third parties
-60,558 45,225
Liabilitas pajak
Tangguhan – bersih 25 79,110 71,309 Deferred tax liabilities - net Liabilitas imbalan kerja 26, 27 30,664 48,542 Employment benefit liabilities
Liabilitas lain-lain 28 49,813 66,713 Other liabilities
Obligasi subordinasi 29 224,017 227,952 Subordinated bonds
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak The accompanying notes form an integral part of these
Modal saham 30 Share capital
Modal dasar 6.000.000.000 Authorised capital 6,000,000,000
lembar saham biasa dengan nilai ordinary shares with par value
nominal Rp 100 (nilai penuh) of Rp 100 (full amount)
per saham per shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid
5.211.339.040 lembar saham biasa 5,211,339,040 ordinary shares
pada tanggal 31 Desember 2015 as at 31 December 2015
dan 2014 521,133 521,133 and 2014
Tambahan modal disetor/agio saham 30 1,902,455 1,902,455 Additional paid-in capital/agio
Saldo laba 31 Retained earnings
- Sudah ditentukan penggunaannya 40,904 34,000 Appropriated -- Belum ditentukan penggunaannya 1,806,654 1,581,892 Unappropriated
-Dikurangi: Saham treasuri Less: Treasury shares
- 138.982.380 saham pada tanggal -138,982,380 shares as at
31 Desember 2015 dan 2014 30 (135,215) (135,215) 31 December 2015 and 2014
JUMLAH EKUITAS 4,135,931 3,904,265 TOTAL EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Notes 2015 2014
PENDAPATAN/(BEBAN) BUNGA INTEREST INCOME/(EXPENSE)
Pendapatan bunga 33 1,549,763 251,564 Interest income
Beban bunga 34 (779,094) (36,252) Interest expenses
PENDAPATAN BUNGA BERSIH 770,669 215,312 NET INTEREST INCOME
Pendapatan operasional
lainnya 35 202,894 178,117 Other operating income
Beban operasional lainnya Other operating expenses
Umum dan administrasi 37 (343,173) (104,526) General and administrative
Tenaga kerja 38 (241,568) (27,546) Personnel
Pembentukan
cadangan kerugian Allowance
penurunan nilai atas aset for impairment losses on
keuangan 36 (23,367) (69,309) financial assets
Jumlah beban operasional
lainnya (608,108) (201,381) Total other operating expenses
LABA OPERASIONAL 365,455 192,048 OPERATING INCOME
Beban non operasional - bersih (3,361) (3,250) Non operating expenses - net
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 362,094 188,798 INCOME BEFORE TAX
Beban pajak penghasilan 25 Income tax expense
- Kini (86,329) (38,050) Current
-- Tangguhan (10,535) (12,675) Deferred
-LABA BERSIH 265,230 138,073 NET INCOME
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE
INCOME:
Pos-pos yang akan Items that will be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi: subsequently to profit or loss: Aset keuangan tersedia untuk dijual (16,612) - Available for sale financial assets
Pajak penghasilan terkait 25 4,153 - Related income tax
(12,459)
-Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi: subsequently to profit or loss:
Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements from post
imbalan pasca kerja 5,674 (191) employment benefit obligation
Pajak penghasilan terkait 25 (1,419) 48 Related income tax
4,255 (143)
RUGI KOMPREHENSIF LAIN TAHUN OTHER COMPREHENSIVE LOSS
BERJALAN, SETELAH PAJAK (8,204) (143) FORTHE YEAR, NET OF TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK 257,026 137,930 FOR THE YEAR, NET OF TAX
LABA BERSIH PER SAHAM 32 NET EARNINGS PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak The accompanying notes form an integral part of these
Saldo per 1 Januari 2014 289,496 - (119,496) - 34,000 1,443,962 1,647,962 Balance as at 1 January 2014
Efek penggabungan usaha yang Effect of merger acquisition
efektif terjadi pada 30 Desember 2014 1d, 30 231,637 1,902,455 119,496 (135,215) - - 2,118,373 effective as 30 December 2014
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Total comprehensive income for the year
Laba bersih tahun berjalan - - - 138,073 138,073 Net income of the year
Rugi komprehensif lain tahun Other comprehensive loss
berjalan setelah pajak - - - (143) (143) for the year, net of tax
Saldo per 31 Desember 2014 521,133 1,902,455 - (135,215) 34,000 1,581,892 3,904,265 Balance as at 31 December 2014
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Total comprehensive income for the year
Laba bersih tahun berjalan - - - 265,230 265,230 Net income of the year
Rugi komprehensif lain tahun Other comprehensive loss
berjalan setelah pajak - - - (8,204) (8,204) for the year, net of tax
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 521,133 1,902,455 - (135,215) 34,000 1,838,918 4,161,291Total comprehensive income for the year
Pembentukan cadangan kewajiban 31 - - - - 6,904 (6,904) - Allocation for statutory reserve
Pembagian dividen 31 - - - (25,360) (25,360) Distribution of dividends
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING
OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan bunga dan komisi 1,539,626 265,844 Interest and commissions received Penerimaan dari transaksi
operasional lainnya 202,894 153,686 Other operating income received
Pembayaran bunga (899,585) (59,577) Interest paid
Pembayaran beban operasional (465,405) (149,015) Operational expenses paid Pembayaran pajak penghasilan badan (53,288) (56,739) Payments of corporate income tax
Perubahan dalam aset dan
liabilitas operasi Changes in operating assets
(Kenaikan)/penurunan (Increase)/decrease in
aset operasi: and liabilities:
Pinjaman yang diberikan (2,490,609) 388,755 Loans
Aset lain-lain (5,087) 9,150 Other assets
Kenaikan/(penurunan) Increase/(decrease) in
liabilitas operasi: operating liabilities:
Liabilitas segera (58,572) (249,774) Obligations due immediately Simpanan dari nasabah 3,042,289 (90,639) Deposits from customers Simpanan dari bank lain 9,615 (383,355) Deposits from other banks
Utang pajak lainnya (2,111) 161 Other tax liabilities
Beban yang masih harus dibayar dan
liabilitas lain-lain (16,900) 12,937 Accruals and other liabilities
Kas bersih diperoleh dari / Net cash provided/(used in) by
(digunakan untuk) aktivitas operasi 802,867 (158,566) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING
INVESTASI ACTIVITIES
Pembelian efek-efek Purchase of available for sale
yang tersedia untuk dijual dan and held to maturity
dimiliki hingga jatuh tempo (1,349,344) (236,534) marketable securities
Penjualan efek-efek Sales of available for sale
tersedia untuk dijual dan and held to maturity
dimiliki hingga jatuh tempo 1,277,608 137,601 marketable securities Pembelian aset tetap 12 (48,134) (10,194) Acquisition of fixed assets
Penerimaan dividen - 1,529 Dividends received
Saham treasuri - (138,380) Treasury shares
Kas bersih digunakan untuk aktivitas Net cash used in investing
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak The accompanying notes form an integral part of these Pembayaran atas pinjaman yang diterima - (243,400) Payment of borrowings Penerimaan atas pinjaman yang diterima 317,700 371,550 Proceeds from borrowings
Pembayaran dividen 31 (25,360) - Payment of dividend
Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas pendanaan 292,340 128,150 financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas Net increase/(decrease) in cash
dan setara kas 975,337 (276,394) and cash equivalents
Cash and cash equivalents Kas dan setara kas awal tahun 1,942,338 833,438 at the beginning of the year Penambahan dari penggabungan usaha - 1,385,294 Additions from merger
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas akhir tahun 2,917,675 1,942,338 at the end of the year
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari: consist of:
Kas 205,336 36,719 Cash
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 1,273,386 372,548 Bank Indonesia
Current accounts with
Giro pada bank lain 821,934 147,777 other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia
bank lain*) 269,835 - and other banks*)
Sertifikat Bank Indonesia *) 347,184 - Certificate of Bank Indonesia*)
Penambahan dari penggabungan usaha: Additions from merger:
Kas - 182,543 Cash
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia - 648,728 Bank Indonesia
Current accounts with
Giro pada bank lain - 100,095 other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia
bank lain*) - 453,928 and other banks*)
Jumlah kas dan setara kas 2,917,675 1,942,338 Total cash and cash equivalents
*) Penempatan pada Bank Indonesia serta Sertifikat Placements with Bank Indonesia and other *)
Bank Indonesia dengan jangka waktu jatuh tempo banks and Certificate of Bank Indonesia
tiga bulan atau kurang diklasifikasikan sebagai with maturity of three months or less are
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (“Bank”) (d/h PT Bank Himpunan Saudara 1906
Tbk) didirikan berdasarkan Akta Pendirian
No.30 tanggal 15 Juni 1974 yang dibuat dihadapan Noezar, S.H.,Notaris di Bandung. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia) dengan Surat Keputusan No.
Y.A.5/224/3 tanggal 30 Juni 1975 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 1975, Tambahan Berita Negara No.448.
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (the “Bank”) (formerly PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk) was established based on Notarial Deed of Noezar, S.H., No. 30 dated June 15, 1974 in Bandung.The Articles of Association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently Minister of Law and Human Rights) through Decision Letter No. Y.A.5/224/3 dated June 30, 1975 and was published in Supplementary No.448 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 29, 1975.
Pada tanggal 24 Desember 2014 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. Perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
surat No. AHU-00128.40.40.2014 tanggal
30 Desember 2014.
On December 24, 2014, the Extraordinary Shareholders Meeting approved the change of name into PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. This amendment has been approved by the Minsiter of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No.
AHU-00128.40.40.2014 dated December 30,
2014.
Setelah perubahan tersebut di atas, perubahan terakhir anggaran dasar Bank berdasarkan akta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa yang dibuat dihadapan notaris Fathiah Helmi S.H., No.42
tanggal 24 Desember 2014 mengenai
penggabungan usaha, perubahan Anggaran Dasar dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris. Akta perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat
No. AHU- 00128.40.40.2014 tanggal 30
Desember 2014.
After the above mentioned amendments, the latest amendment of the Bank’s Articles of Association was based on the Statement of Extraordinary General Shareholders Meeting notarised by Notarial Deed No.42 dated 24 December 2014 of Notary Fathiah Helmi, S.H., concerning merger, changes in articles of the association and changes in Boards of Directors and Commissioners. This amendment has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in lettersNo. AHU- 00128.40.40.2014 dated December 30, 2014.
Kegiatan utama Bank adalah menjalankan usaha sebagai bank umum. Bank memperoleh
izin usaha dan mulai beroperasi secara
komersial sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep-067/KM.17/1993 tanggal 7 April 1993.
The main activity of the Bank is conducting commercial banking services.The Bank obtained its license and started the commercial operations as a commercial bank based on the Decision Letter of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. Kep-067/KM.17/1993 dated April 7, 1993.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jl. Diponegoro No. 28, Bandung 40115 dengan jaringan distribusi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut (tidak diaudit):
The Bank’s head office is located at Jl. Diponegoro No 28, Bandung 40115 with distribution network as at 31 December 2015 and 2014 as follows (unaudited):
2015 2014
Kantor Pusat 1 1 Head Office
Kantor Cabang 20 18 Branches
Kantor Cabang Pembantu 90 77 Sub-Branches
Kantor Fungsional 1 5 Functional Offices
Kantor Kas 20 19 Cash Offices
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 92 73 Automatic Teller Machines (ATM)
kustodian pada tanggal 8 Oktober 2007 dan kegiatan operasional sebagai bank devisa mulai
tanggal 14 April 2008 masing-masing
berdasarkan Surat Keputusan Ketua OJK
(dahulu BAPEPAM-LK)
No.Kep-01/BL/Kstd/2007 tanggal 12 September 2007
dan berdasarkan Surat Keputusan Deputi
Gubernur Bank Indonesia Nomor:
10/2/KEP.DpG/2008 tanggal 22 Februari 2008.
October 8, 2007 and foreign exchange operation on April 14, 2008 based on the Decision Letter of the Chairman of OJK (previously “BAPEPAM- LK”) No. Kep-01/BL/Kstd/2007 dated September 12, 2007 and based on the Decision Letter of Deputy
Governor of Bank Indonesia
No.10/2/KEP.DpG/2008 dated February 22, 2008, respectively.
b. Penawaran umum saham dan penerbitan
obligasi Bank
b. Public offering of the Bank’s shares and issuance of bonds
Penawaran umum saham perdana Initial public offering
Pada tanggal 4 Desember 2006, Bank
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua OJK
(dahulu Bapepam-LK) melalui surat
No.S-3065/BL/2006 untuk melakukan penawaran
umum saham perdana atas 500.000.000 saham biasa Bank dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran saham sebesar Rp115 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 15 Desember 2006, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan Surat Dewan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. S-1192/BEJ-PSJ/12-2006 tanggal 12 Desember 2006.
On December 4, 2006, the Bank obtained the effective notification from the Chairman of the OJK (previously BAPEPAM-LK) through his letter No. S-3065/BL/2006 for the Bank’s initial public offering on 500,000,000 ordinary shares at par value of Rp100 (full amount) per share and an offering price of Rp115 (full amount) per share. On December 15, 2006, the shares were listed on Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) based on the Letter of Board of Directors’ of Jakarta Stock Exchange No.S-1192/BEJ-PSJ/12-2006 dated December 12, 2006.
Penawaran umum terbatas Limited public offering
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari OJK (dahulu Bapepam-LK) No. S-10522/BL/2009 tanggal 8 Desember 2009, Bank melakukan
Penawaran Umum Terbatas I sejumlah
750.000.000 saham biasa baru dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) per saham dengan harga penawaran Rp140 (nilai penuh) per saham.
Based on the effective notification from OJK (previously Bapepam-LK) No. S-10522/BL/2009 dated December 8, 2009, the Bank undertook a Limited Public Offering I (Rights Issue I) issuing 750,000,000 new ordinary shares at par value per share of Rp 100 (full amount) per share and at an offering price of Rp140 (full amount) per share.
Penerbitan obligasi Bank Saudara I Issuance of Bank Saudara Bonds I
Pada tanggal 27 September 2011, Bank
menerbitkan Obligasi Bank Saudara I. Obligasi ini ditawarkan sebesar nilai nominal, dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan dinyatakan efektif berdasarkan Surat Keputusan OJK (dahulu
Bapepam-LK) No. S-12620/BL/2011pada
tanggal 23 November 2011. Wali amanat dari penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
b. Penawaran umum saham dan penerbitan obligasi Bank(lanjutan)
b. Public offering of the Bank’s shares and issuance of bonds(continued)
Penerbitan obligasi Bank Saudara II Issuance of Bank Saudara Bonds II
Pada tanggal 11 September 2012, Bank
menerbitkan Obligasi Bank Saudara II. Obligasi ini ditawarkan sebesar nilai nominal, dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan dinyatakan efektif berdasarkan Surat Keputusan OJK (dahulu
Bapepam-LK) No.S-13385/BL/2012 pada
tanggal 21 November 2012. Wali amanat dari penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
On September 11, 2012, the Bank issued Bank Saudara Bonds II. The bonds were offered at its nominal value, listed in the Indonesia Stock Exchange and became effective based on OJK (previously Bapepam-LK) Decision Letter No. S-13385/BL/2012 dated November 21, 2012. The trustee for the bonds is PT Bank Permata Tbk.
Penawaran umum obligasi subordinasi Public offering of subordinated bonds
Pada tanggal 11 September 2012, Bank
menerbitkan obligasi Subordinasi Bank Saudara I. Obligasi ini ditawarkan sebesar nilai nominal,
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan
dinyatakan efektif berdasarkan Surat Keputusan
OJK (dahulu Bapepam-LK) No.
S-13385/BL/2012 pada tanggal 21 November 2012. Wali amanat dari penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
On September 11, 2012, the Bank issued Bank Saudara Subordinated Bonds I. The bonds were offered at its nominal value, listed in the Indonesia Stock Exchange and became effective based on OJK (previously Bapepam-LK) Decision Letter No. S-13385/BL/2012 dated November 21, 2012. The trustee for the bonds is PT Bank Permata Tbk.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko, Komite
Remunerasi dan Nominasi, Divisi Satuan Kerja Audit Internal, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
c. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee, Division of Internal Audit Unit, Corporate Secretary and Employees
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2015 and 2014, the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:
2015 dan/and2014
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Presiden Komisaris Farid Rahman President Commissioner
Komisaris Independen Maskan Iskandar Independent Commissioner
Komisaris Independen Ahmad Agus Setiadjaja Independent Commissioner
Komisaris Independen Ahmad Fajarprana Independent Commissioner
Direksi Directors
Presiden Direktur Madyantoro Purbo President Director
Wakil Presiden Direktur Kim Dong Soo Deputy President Director
Direktur Kepatuhan I Made Mudiastra Compliance Director
Direktur Sumber Daya
Manusia Arief Budiman Human Capital Director
Direktur Bisnis UKM &
Konsumer Denny Novisar Mahmuradi
SME & Consumer Business Director
Kerja Audit Internal, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan(lanjutan)
Nomination Committee, Divisionof Internal Audit Unit, Corporate Secretary and Employees(continued)
Pada tanggal 24 Juli 2014, OJK menyetujui pengangkatan Kim Dong Soo menjadi Direktur
berdasarkan Surat Keputusan No.
SR-124/D.03/2014. Berdasarkan Surat Direksi No.
171/SDRA-DIR/OJK/VIII/2014 tertanggal 22
Agustus 2014, Kim Dong Soo resmi diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur efektif sejak tanggal 18 Agustus 2014.
At July 24, 2014, OJK approved the appointment of Kim Dong Soo as Director based on Decision Letter No. SR-124/D.03/2014. According to Director Letter No. 171/SDRA-DIR/OJK/VIII/2014 dated August 22, 2014, Kim Dong Soo is appointed as Deputy President Director effective since August 18, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan komite dan satuan kerja audit Bank adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2015 and 2014, the compositions of the Bank committee and internal audit are as follows:
2015 2014
Komite Audit Audit Committee
Ketua Ahmad Agus Setiadjaja Maskan Iskandar Chairman
Anggota Gasmara Tisnawinata Gasmara Tisnawinata Member
Anggota Suharjadi Sunarja Suharjadi Sunarja Member
Anggota Waldy Gutama - Member
Anggota Nani Dewi - Member
Divisi Satuan Kerja
Audit Bambang Sutidjo Bambang Sutidjo Division of Internal Audit
Sekertaris Perusahaan Arinto Hartoyo Makfut Musafak Corporate Secretary
Komite Pemantau
Risiko Risk Monitor Committee
Ketua Ahmad Fajarprana Ahmad Agus Setiadjaja Chairman
Sekretaris Waldy Gutama - Secretary
Anggota Ratna Komara Ratna Komara Member
Anggota Yanyan Mulyanto Yanyan Mulyanto Member
Angota Suharjadi Sunaja - Member
Komite Remunerasi
dan Nominasi Nomination Committee
Ketua Maskan Iskandar Maskan Iskandar Chairman
Sekretaris Ervy Sinoranti - Secretary
Anggota Farid Rahman Farid Rahman Member
Anggota Ahmad Fajarprana Ervy Sinoranti Member
Anggota Lim Cheol Jin - Member
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki masing-masing 1.265 dan 1.127 orang karyawan (tidak diaudit).
d. Penggabungan usaha PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara) dengan PT Bank Woori Indonesia (BWI)
d. Merger of PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara) with PT Bank Woori Indonesia (BWI)
Berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia
No. 15/35/DPB/PB2-1/Rahasia tanggal
16 April 2013, Bank Indonesia menyetujui permohonan penyertaan modal BWI pada Bank Saudara sebesar 6%.
Based on Bank Indonesia letter No. 15/35/DPB/PB2-1/Rahasia on April 16, 2013, Bank Indonesia approved the request of BWI 6% investment in shares of Bank Saudara.
Penyertaan modal BWI atas Bank Saudara
sebesar 6% dilaksanakan pada tanggal
28 Januari 2014. Pada tanggal yang sama,
entitas induk, Woori Bank, Korea, juga
melaksanakan penyertaan modal atas Bank Saudara sebesar 27%.
The investment in shares of 6% of BWI in Bank Saudara was completed on January 28, 2014. On the same date, the parent company, Woori Bank, Korea also completed its 27% investment in share in Bank Saudara.
Dalam rangka mengedepankan pemenuhan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan rencana strategis usaha, manajemen kedua bank mengajukan permohonan penggabungan usaha. Pada tanggal 22 Desember 2014, Otoritas Jasa Keuangan telah memberikan izin penggabungan usaha (merger) kepada BWI ke
dalam Bank Saudara, berdasarkan surat
Keputusan Dewan Komisaris OJK
No. SR-131/PB.12/2014.
In order to promote compliance with the principles of good corporate governance and strategic planning, management of both banks applied for a merger transaction. On December 22, 2014, Otoritas Jasa Keuangan granted its approval for merger of BWI into Bank Saudara, based on the decision of the Board of Commissioners of OJK No. SR-131/PB.12/2014.
Dalam penggabungan usaha, para pemegang saham kedua bank melakukan konversi saham sehingga Woori Bank, Korea memiliki 66,65% saham dari bank hasil penggabungan. Akibat dari penggabungan ini, BWI berakhir demi hukum tanpa dilakukan likuidasi sebelumnya dan seluruh aset dan kewajiban BWI telah beralih demi hukum kepada Bank Saudara sebagai Bank yang menerima penggabungan. Penggabungan usaha ini merupakan akuisisi terbalik (reverse acquisition) dimana Woori Bank, Korea melalui BWI merupakan pihak pengakuisisi (yang mendapatkan pengendalian atas bank hasil penggabungan).
In the business combination, the shareholders of both banks perform shares conversion thus Woori Bank, Korea have 66.65% shares of the merged bank. As a result of the merger, BWI was dissolved by law without liquidation, and all its assets and obligations were transferred by law to Bank Saudara, the surviving entity of the merger. The business combination is a reverse acquisition where Woori Bank, Korea, through BWI, was identified as the acquirer (who has the control over the bank as a results of the merger).
Pengesahan penggabungan usaha kedua bank menjadi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No.AHU-00128.40.40.2014 tanggal 30
Desember 2014.
Terhitung sejak pengesahan tersebut, maka izin BWI untuk melakukan usaha sebagai bank umum dinyatakan tidak berlaku lagi sehingga seluruh hak dan kewajiban PT Bank Woori Indonesia beralih karena hukum kepada PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk hasil merger.
Commencing from the date of legalization, the license of BWI to operate as a commercial bank was effectively discontinued. As a result of the merger, all rights and obligations of PT Bank Woori Indonesia is legally transferred to PT Bank Woori Saudara Indonesia1906 Tbk the merged bank.
Biaya merger yang menjadi beban BWI dan
Bank Saudara, masing-masing sebesar
Rp 20.264 dan Rp 16.891 telah diakui saat terjadinya.
Merger expenses borned by BWI and Bank Saudara, amounting to Rp 20,264 and Rp 16,891, respectively, were recognized as incurred.
Penyajian laporan keuangan hasil
penggabungan 31 Desember 2014
Presentation of post-merger financial statement 31 December 2014
Laporan posisi keuangan Bank hasil
penggabungan pada tanggal 31 Desember 2014 disajikan dengan menggabungkan aset dan liabilitas dari kedua bank yang melakukan penggabungan usaha, mengeliminasi saldo
aset dan liabilitas antara kedua bank,
menyajikan ekuitas modal saham sesuai
dengan hasil konversi saham hasil
penggabungan usaha, dan menyajikan
komponen ekuitas lainnya dari BWI sebagai pihak pengakuisisi.
Bank’s statement of Financial Position resulting from merger as of December 31, 2014 is presented by combining transactions of the two merging banks, eliminating assets and liabilities balances between both banks, presenting shareholders’ equity according to conversion of shares resulting from merger, and presenting other equity components from BWI as the acquirer.
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain Bank hasil penggabungan
untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2014 seluruhnya merupakan
pendapatan dan beban dari BWI, sebagai pihak pengakuisisi. Untuk alasan kepraktisan, tanggal efektif merger dianggap adalah 31 Desember
2014. Ikhtisar ringkas laporan laba rugi
komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 milik Bank Saudara
sebelum penggabungan adalah sebagai
berikut:
d. Penggabungan usaha PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara) dengan PT Bank Woori Indonesia (BWI)(lanjutan)
d. Merger of PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (Bank Saudara) with PT Bank Woori Indonesia (BWI)(continued)
Penyajian laporan keuangan hasil
penggabungan 31 Desember 2014 (lanjutan)
Presentation of post-merger financial statement 31 December 2014 (continued)
2014
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES
PENDAPATAN BUNGA 1,108,620 INTEREST REVENUES
BEBAN BUNGA (718,065) INTEREST EXPENSES
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 390,555 INTEREST REVENUE - NET
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 73,168 OTHER OPERATING REVENUES
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES
Umum dan administrasi (222,902) General and administrative
Tenaga kerja (193,148) Personnel
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai atas Allowance for impairment losses on
aset keuangan (30,250) financial assets
Jumlah beban operasional lainnya (446,300) Total other operating expenses
LABA OPERASIONAL 17,423 OPERATING INCOME
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - NON OPERATING INCOME
-BERSIH 99 NET
LABA SEBELUM PAJAK 17,522 INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK TAX EXPENSES
Pajak Kini (1,884) Current Tax
Pajak Tangguhan (7,674) Deferred Tax
Jumlah (9,558) Total
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 7,964 NET INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:
Keuntungan yang belum direalisasi
atas efek- efek dalam kelompok tersedia Unrealised gain on available for sale
untuk dijual 21,925 marketable securities
Kerugian aktuarial Actuarial loss on defined
program imbalan pasti (9,288) benefit plan
Beban pajak tangguhan terkait (3,160) Related deferred tax expense
PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE
LAIN TAHUN BERJALAN, INCOME FOR THE YEAR
SETELAH PAJAK 9,477 NET OF TAX
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE
TAHUN BERJALAN, INCOME FOR THE YEAR,
SETELAH PAJAK 17,441 NET OF TAX
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan PT Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi tanggal 24 Februari 2016.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang
“Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The financial statements for the years ended 31 December 2015 and 2014 were prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and the Decree of BAPEPAM-LK No. KEP 347/BL/2012 dated June 25, 2012 which was Regulation No. VIII.G.7 regarding “Guideline for Financial Statement Preparation and Presentation of Issues or Public Company”.
Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual dan kontrak derivatif yang diukur
berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan basis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements are prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified as available for sale and all derivative contracts which are measured at fair value. The financial statements are prepared based on accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
laporan arus kas, kas dan setara kas
mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less from the date of acquisition as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Bank. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan secara khusus.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and reporting currency of the Bank. Figures in these financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan beberapa estimasi dan asumsi dan mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan dalam
menentukan metodologi yang tepat. Area yang
kompleks atau memerlukan tingkat
pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak
signifikan terhadap laporan keuangan
diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain estimates and assumptions and requires management to exercise its judgment in determining the appropriate methodology. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.
Kecuali dinyatakan dibawah ini, kebijakan
akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b. Perubahan kebijakan akuntansi b. Changes in accounting policies
Bank melakukan penerapan standar akuntansi keuangan baru/revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Bank telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar.
The Bank adopted new/revised accounting standards that are effective on 1 January 2015. Changes to the Bank’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards.
Penerapan standar baru/revisi yang relevan
dengan operasi Bank dan menghasilkan
perubahan kebijakan akuntansi Bank, namun tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan selama periode berjalan atau periode sebelumnya adalah sebagai berikut:
The adoption of new/revised standards, which are relevant to the Bank’s operations and resulted in changes to Bank’s accounting policies, but no material effect on the amounts reported for current period or prior financial periods are as follows:
PSAK 1 (Revisi 2013) - Penyajian Laporan Keuangan
SFAS 1 (Revised 2013) - Presentation of Financial Statements
Terkait dengan penerapan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Bank telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang disajikan
terpisah dari pos-pos yang tidak akan
direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi
komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.
In connection with the adoption of SFAS 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”, the Bank has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income. Items that would be reclassified to profit or loss in the future are presented separately from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been re-presented on the same basis.
PSAK 24 (Revisi 2013) - Imbalan Kerja SFAS 24 (Revised 2013) - Employee Benefits
PSAK 24 (Revisi 2013) memberikan
penyesuaian dalam perhitungan dan
pengungkapan imbalan pasca kerja.
Perubahannya adalah:
biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: ketika amandemen atau kurtailmen terjadi,
dan ketika entitas mengakui biaya
restrukturisasi terkait atau pesangon, serta
penggunaanimplied returnatasplan assets
(yaitu tingkat diskonto) untuk estimasi
return on plan asset.
SFAS 24 (Revised 2013) provides the adjustment for calculation and disclosure of post employement benefits. The changes are:
past service costs are recognized immediately in the statement of profit or loss at the earlier of the following dates: when the plan is amended or curtailment occur, and when the entity recognises related restructuring cost or termination benefits and
the uses of implied return on plan assets (i.e. discount rate) to estimate return on plan assets
Bank membukukan dampak penyesuaian
periode lalu atas perubahan-perubahan diatas sebesar Rp 2 miliar pada laporan laba rugi tahun berjalan oleh karena jumlahnya tidak material.
Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (Revisi 2014)
- Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran, PSAK 60 (Revisi 2014)
-Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Instrument: Presentation, SFAS 55 (Revised 2014) - Financial Instruments: Recognition and Measurement, SFAS 60 (Revised 2014) -Financial Instruments: Disclosures
PSAK 50 (Revisi 2014) menjelaskan
persyaratan untuk saling hapus
instrumen-instrumen keuangan dan mengantisipasi
ketidak-konsistenan yang diidentifikasi dalam menerapkan kriteria saling hapus. PSAK 60
(Revisi 2014) mensyaratkan entitas
mengungkapkan informasi yang dapat
digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pengaruh atau pengaruh
potensial atas netting arrangements pada
laporan posisi keuangan. Netting arrangement
telah diungkapkan pada Catatan 44.
SFAS 50 (revised 2014) clarifies the requirements for offsetting financial instruments and anticipates inconsistencies identified in applying the offsetting criteria. SFAS 60 (revised 2014) requires entity to disclose information to enable users of the financial statements to evaluate the effect or potential effect of netting arrangements on the statements of financial position. Netting arrangement has been disclosed in Note 44.
PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar SFAS 68 - Fair Value Measurement
PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai
kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini
menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai
wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih
ekstensif, khususnya dengan memasukkan
instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Bank. Bank telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK 68 di Catatan 2.d.iii dan 44.
SFAS 68 provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of financial instruments not measured at fair value into the fair value hierarchy disclosure. SFAS 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Bank’s assets and liabilities. The Bank has included the new disclosures required under SFAS 68 in Note 2.d.iii and 44.
c. Kombinasi bisnis c. Business combination
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Bank, liabilitas yang diakui oleh Bank kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
c. Kombinasi bisnis(lanjutan) c. Business combination(continued)
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognised at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Kepentingan non-pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.
d. Instrumen keuangan d. Financial instruments
(i) Aset keuangan (i) Financial assets
Bank mengklasifikasikan aset
keuangannya dalam kategori (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan (c) aset keuangan tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan
perolehan aset keuangan tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
The Bank classifies its financial assets in the following categories of (a) loans and receivables, (b) held to maturity financial assets and (c) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets are acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(A) Pinjaman yang diberikan dan piutang (A) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif, kecuali:
yang dimaksudkan oleh Bank
untuk dijual dalam waktu dekat,
yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan dalam kelompok
tersedia untuk dijual; atau
dalam hal mungkin tidak akan
memperoleh kembali investasi
awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss statement;
those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or
(A) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
(A) Loans and receivables (continued)
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Pendapatan dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang dicatat di
dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan
nilai, kerugian penurunan nilai
dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang dan diakui di dalam laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of comprehensive income and is reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognised in the statement of income as “Allowance for impairment losses on financial assets”.
(B) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
(B) Held to maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo adalah aset
keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan, serta Manajemen
mempunyai niat positif dan
kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh
tempo, kecuali:
investasi yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan
sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
investasi yang ditetapkan oleh
Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
investasi yang memiliki definisi
pinjaman yang diberikan dan
piutang.
Held to maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
Those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss statement;
Those that the Bank designates as available for sale; and
d. Instrumen keuangan(lanjutan) d. Financial instruments(continued)
(i) Aset keuangan(lanjutan) (i) Financial assets(continued)
(B) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
(B) Held to maturity financial assets (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi (jika ada) dan
selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan suku bunga efektif
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai.
These financial assets are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method less allowance for impairment loss.
Pendapatan bunga dari investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif
dan diakui sebagai “Pendapatan
bunga”. Ketika penurunan nilai
terjadi, kerugian penurunan nilai
diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam
laporan keuangan sebagai
“Cadangan kerugian penurunan nilai”.
Interest income on held to maturity investments is included in the statement of comprehensive income and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the investment and recognised in the financial statements as “Allowance for impairment losses”.
(C) Aset keuangan tersedia untuk dijual (C) Available for sale financial assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu di mana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
atau piutang, investasi yang
diklasifikasikan dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(C) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
(C) Available for sale financial assets (continued)
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana
keuntungan atau kerugian diakui
sebagai pendapatan komprehensif
lainnya kecuali untuk kerugian
penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan
tersedia untuk dijual mengalami
penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain, diakui pada laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang
diklasifikasikan sebagai kelompok
tersedia untuk dijual diakui pada
laporan laba rugi komprehensif.
Available for sale financial assets are initial recognised at fair value, plus transaction costs (if any) and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised as other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available for sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognised as other comprehensive income is recognised in the profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest method and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available for sale are recognised in the statement of comprehensive income.
(D) Pengakuan (D) Recognition
Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat seluruh transaksi aset keuangan yang lazim (regular).
The Bank uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan liabilitas
keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi. Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas telah
dilepaskan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa.
d. Instrumen keuangan(lanjutan) d. Financial instruments(continued)
(ii) Liabilitas keuangan(lanjutan) (ii) Financial liabilities(continued)
(A) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(A) Financial liabilities recorded at fair value through profit or loss
Pada saat pengakuan awal dan
selanjutnya dicatat pada nilai wajar.
At the initial and subsequent recognition, this is recorded at its fair value.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika
merupakan bagian dari portofolio
instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan dicatat dalam
laporan laba rugi komprehensif
sebagai ”Keuntungan/(kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”. Beban bunga dari liabilitas
keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dicatat di dalam
“Beban bunga”. Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam
“Keuntungan/(kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the comprehensive income statement and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”. Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
(B) Liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi
(B) Financial liabilities at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan
diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit or loss fall into this category and are measured as amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada).
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Bank
mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana
Bank memiliki akses pada tanggal
tersebut. Nilai wajar liabilitas
mencerminkan risiko wanprestasinya.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar
instrumen keuangan dengan
menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut.
When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi
tersedia sewaktu-waktu dan dapat
diperoleh secara rutin dari bursa,
pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing serviceatau regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar
tidak dapat dibuktikan dengan harga
kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang sejenis atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diamortisasi dan diakui dalam laba rugi sepanjang umur dari instrumen tersebut.
d. Instrumen keuangan(lanjutan) d. Financial instruments(continued)
(iii) Penentuan nilai wajar(lanjutan) (iii) Determination of fair value(continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak
mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai
wajar merupakan suatu estimasi yang
dihasilkan dari data yang dapat diobservasi
dari instrumen keuangan yang sama,
menggunakan model-model untuk
mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik
penilaian lainnya menggunakan input
(sebagai contoh LIBOR yield curve, nilai tukar mata uang asing, volatilitas, dan
counterparty spreads) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.
For all other financial instruments, fair value is determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs (for example, LIBOR yield curve, foreign exchange rates, volatilities and counterparty spreads) existing at the dates of the statement of financial position.
(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan
dilakukan ketika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan
tersebut telah ditransfer dan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika,
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat tidak ditransfer, maka Bank
melakukan evaluasi untuk memastikan
keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya ketika kewajiban telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank evaluates to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed, cancelled or otherwise extinguished.
(v) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya
(v) Financial guarantee contract and other commitment payables
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak
yang mengharuskan penerbit untuk
melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima karena semua jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.
Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are provided on arm’s length terms and the initial fair value is amortised over the life of the financial guarantees.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi
antara nilai wajar diamortisasi dengan
present value atas pembayaran kewajiban
yang diharapkan akan terjadi (ketika
pembayaran atas jaminan menjadi
probable) dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasi lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif.
Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference is charged to other operating expense in statement of comprehensive income.
(vi) Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (vi) Classification of financial assets and
liabilities
Bank mengklasifikasikan instrumen
keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan
mempertimbangkan karakteristik dari
instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account t