• Tidak ada hasil yang ditemukan

Annual Report Jakarta 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Annual Report Jakarta 2014"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Tahunan 2014

Annual Report 2014

Bangkok Bank

Public Company Limited

(3)

DAFTAR ISI

Table of Contents

Ringkasan Keuangan

1

Financial Highlights

Rasio Keuangan

2

Financial Ratios

Profile Perusahaan

4

Corporate Profile

Laporan Good Corporate Governance

6

Good Corporate Governance Report

Perekonomian Indonesia 2014

25

Indonesia Economy in 2014

Laporan Manajemen

27

Management Report

Kinerja Bangkok Bank

33

Bangkok Bank’s performance

Manajemen

66

The Management

Struktur Organisasi

72

Organization Chart

Lampiran

Attachment

Laporan Keuangan 2014 yang telah diaudit

(4)

LAPORAN TAHUNAN 2014

1

ANNUAL REPORT

RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK

Bangkok Bank’s Financial Highlights

Unit dalam jutaan rupiah

(Unit in million Rupiah)

Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun

2014

2013

% change

Progress at Year-End

Total Aktiva

22,742,330

15,162,270

49.99%

Total Assets

Giro pada Bank

79,823

188,396

-57.63%

Demand Deposits with Banks

Kredit yang diberikan

15,514,223

11,894,111

30.44%

Credits granted

Aktiva Tetap dan Inventaris – net

95,152

96,069

-0.95%

Premises and Equipment

Aktiva Produktif

22,946,267

15,286,592

50.11%

Productive Assets

Dana Pihak Ketiga

4,421,089

2,610,769

69.34%

Third Party Fund

Simpanan

3,564,222

1,817,484

96.11%

Deposits

Pinjaman yang diterima

10,713,025

8,701,550

23.12%

Loans received

Dana dari Kantor Pusat

4,688,755

2,725,935

72.01%

Head Office Account

Pertumbuhan untuk Tahun

Progress for the year

Pendapatan Operational

1,072,088

639,527

67.64%

Operational Revenue

Beban Operational

447,536

314,971

42.09%

Operational Expenses

Laba Operasi

624,552

324,556

92.43%

Operating Profit

Pajak Penghasilan

250,871

130,300

92.53%

Income Tax

Laba (Rugi) Bersih

371,058

191,626

93.64%

Net Profit (Loss)

Laba Bersih per Saham

-

-

-

(5)

LAPORAN TAHUNAN 2014

2

ANNUAL REPORT

Rasio Keuangan

Financial Ratios

Permodalan

% change

Capitalization

31-Des-14

31-Des-13

(%)

(%)

Kewajiban Modal Minimum

69.16

67.09

2.07

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Aktiva Tetap terhadap Modal

2.61

4.34

-1.73

Fixed Assets to Capital

Aktiva Produktif

Productive Assets

Aktiva Produktif Bermasalah

0.34

0.53

-0.19

Troubled Productive Assets

Kredit Bermasalah

0.00

0.03

-0.03

NPL

CKPN terhadap Aktiva Produktif

2.68

2.71

-0.03

Reserves to Productive Assets

Rentabilitas

Profitability

Tingkat Pengembalian Aktiva

3.41

2.75

0.66

Return on Assets

Tingkat Pengembalian Modal

2.86

2.17

0.69

Return on Equity

Pendapatan Bunga Bersih

4.83

4.21

0.62

Net Interest Margin

Beban Operasional Pendapatan

Operasional

41.74

49.25

-7.51

Operational Expense to Operational Income

Kredit terhadap Deposito Rasio

350.91

455.58

-104.67

(6)

LAPORAN TAHUNAN 2014

3

ANNUAL REPORT

Kepatuhan

31-Des-14

31-Des-13

% change

Compliance

(%)

(%)

Persentase Pelanggaran BMPK

Percentage of LLL Violation

a.

Pihak Terkait

0

0

0.00

Related Parties

b.

Pihak Tidak Terkait

0

0

0.00

Non related Parties

Persentase Pelampauan BMPK

Percentage of exceeding LLL

a.

Pihak Terkait

0

0

0.00

Related Parties

b.

Pihak Tidak Terkait

0

0

0.00

Non related Parties

GWM Rupiah

12.20

14.44

-2.24

Minimum Current Account Requirements Rupiah

(7)

LAPORAN TAHUNAN 2014

4

ANNUAL REPORT

PROFIL PERUSAHAAN

Corporate Profile

Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944 di

Bangkok, Thailand adalah bank komersial terbesar di

Thailand dan salah satu dari yang terbesar di Asia

Tenggara dengan total aset pada akhir 2014 sebesar THB

2.759.890.139.000.

Adapun struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang

saham terbesar Bangkok Bank Public Company Limited

per tanggal 12 September 2014 adalah sebagai berikut:

Bangkok Bank, founded in year 1944 in Bangkok-

Thailand, is the largest commercial bank in

Thailand and also one of the largest bank in South

East Asia, with total assets at the end of 2014 THB

2,759,890,139,000.

Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public

Company Limited, Thailand as of September 12,

2014 are as follows:

Nomor |

Number

Nama pemegang Saham | Name of Share holder

Persentase Kepemilikan

Saham |

Percentage of Total

Shares

1

Thai NVDR Company Limited

34.21

2

Thailand Securities Depository Company Limited for

Depositors

3.45

3

The Bank of New York (Nominees) Limited

3.15

4

State Street and Trust Company

2.77

5

State Street Bank Europe Limited

2.65

6

Morgan Stanley & Co. International Plc.

1.93

7

Bangkok Insurance Public Co., Ltd

1.79

8

UOB Kay Hian (Hong Kong) Limited - Client Account

1.78

9

Mitsubishi UFJ Global Custody S.A

1.35

10

GIC Private Limited - Co. Ltd.

1.31

Sampai akhir tahun 2014 Bangkok Bank telah memiliki

lebih dari 1.190 kantor cabang di Thailand dengan cabang

luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar di: Cina,

Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura, Taiwan,

Inggris, Birma, Amerika Serikat, Vietnam, Myanmar,

Malaysia dan Indonesia.

Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl. MH

Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan ijin

usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No. D.15.6.1.4.39

tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat izin untuk beroperasi

sebagai Bank Devisa pada tanggal 22 Juni 1968 dengan

Surat Keputusan dari Direksi Bank Negara Indonesia

No.4/12/KEP.DIR.

Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di

kota Surabaya pada tanggal 29 Maret 2012 yang

beralamat di Jl Raya Darmo No 73, Surabaya, dengan Ijin

No 14/112/DPIP.

At the end of 2014, Bangkok Bank has more than

1,190 branches in Thailand with extensive overseas

branches and office network in the following

countries: People’s Republic of China, Hongkong,

Japan, Laos People’s Democratic Republic,

Republic of Philippines, Republic of Singapore,

Taiwan, United Kingdom, Union of Myamar,

United States of America, The Socialist Republic

of Vietnam, Myanmar, Malaysia and Indonesia.

Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl.

MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under

license from Finance Minister of Republic

Indonesia No. D. 15.6.1.4.39 dated June 21, 1968

as a branch from Bangkok Bank PCL in Thailand.

Received the license to operate as foreign bank on

June 22, 1968 with the decree from Bank Indonesia

No. 4/12/KEP.DIR.

(8)

LAPORAN TAHUNAN 2014

5

ANNUAL REPORT

Pada tanggal 6 November 2013, dalam rangka perluasan

usaha, Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang

Pembantu di kota Medan yang terletak di B&G Tower,

Ground Floor, Jl Putri Hijau No. 10, Medan, dengan Ijin

No.15/231/DPIP.

Bank secara berkesinambungan meningkatkan total asset

dan kredit yang diberikan, memperbaiki manajemen kredit

macet, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan

efisiensi biaya dan terus membangun kebijakan usaha

yang selaras dengan rencana strategis bank Di tahun

mendatang, bank akan terus memajukan bisnis proses

yang efisien dan mengefisiensikan model organisasi

untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian organisasi dapat

bekerja sama secara efisien dan harmonis.

On November 6, 2013, for the expansion of

business, the Bank has opened 1 (one) Branch

Office in Medan, located in the B & G Tower,

Ground Floor, Jalan Putri Hijau No. 10, Medan,

with permission No.15/231/DPIP.

The bank has continuously increased its total assets

and loans, and improved the management of

non-performing loans, of revenue, of costs efficiency

and the bank will create policies that are alligned

with its strategic plan.

(9)

LAPORAN TAHUNAN 2014

6

ANNUAL REPORT

LAPORAN

GOOD

CORPORATE

GOVERNANCE BANGKOK BANK CABANG

JAKARTA TAHUN 2014

1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perusahaan (GCG)

Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola

Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran

dan tanggung jawab Komite Manajemen dalam

pedoman Komite Manajemen bank. Seluruh aturan

internal lainnya yang ditetapkan didasarkan

dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada

pinsip-prinsip GCG.

Dalam menjalankan bisnisnya, Bangkok Bank

Cabang Jakarta menjalankan Prinsip Good

Corporate Governance sebagai dasar agar dapat

mempertahankan pertumbuhannya. Bank juga

telah menyebarkan kebijakan tersebut kepada tim

manajemen, eksekutif, dan staf sebagai informasi

dan ketaatan akan peraturan. Bank juga telah

menugaskan setiap supervisor di semua tingkat

untuk menjadi contoh yang baik dan mendorong

agar kebijakan yang dibuat tersebut dipatuhi.

Dalam proses pengawasan operasional secara

internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan

agar sesuai dengan peraturan yang ada di

Indonesia dan Bank Indonesia.

Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di

Bangkok Bank dibagi menjadi 7 aspek cakupan

GCG beserta kepatuhan bank terhadap

aspek-aspek tersebut yang meliputi:

1.1

Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari

Dewan Komisaris dan Direksi

.

Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor

cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena

itu Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama

Non-Eksekutif Director bertempat di Kantor Pusat

Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab

dalam penerapan prinsip Good Corporate

Governance dan mengawasi kebijakan dan arah

bisnis bank.

Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank

kantor cabang Jakarta, International Banking

Group (IBG) yang berlokasi di Kantor Pusat

Bangkok, menjalankan fungsi pengawasan dari

Dewan Komisaris. Laporan fungsi pengawasan

dari IBG tersebut untuk melihat pada fungsi

Dewan Komisaris dalam mengevaluasi kinerja

manajemen kantor cabang Jakarta dan laporan

tersebut telah diterima setiap 3 bulan sekali.

REPORT ON BANGKOK BANK INDONESIA

BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH

THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE

GOVERNANCE FOR 2014.

1.

Scope of Good Corporate Governance (GCG)

As guidance for Good Corporate Governance’s

implementation, Bank has already described role

and responsibilities of Manangement Committee in

the Management Committee guidelines. All other

internal regulations are based on the operative

regulation and referring to GCG principles.

The Bank, therefore conducts its business in-line

with the principles of Good Corporate Governance,

which form a basis for sustainable growth. The bank

has disseminated the policy to its management team,

executives and staff for their knowledge and

observance and has also assigned supervisors at all

level to encourage good example as well as

compliance with the policy.

The bank has established a Compliance Unit to

oversee its internal operations to be in compliance

with the regulation of the local authorities and Bank

Indonesia.

There are 7 (seven) Good Corporate Governance

aspects which reflect the implementation of bank’s

Good Corporate Governance including bank

compliance toward to each aspect as follows:

1.1

Performance of duties and responsibilities of

Board of Commissioners and Board of

Directors

.

Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch

office of Bangkok Bank, Thailand, therefore Board

of Commissioners who is known as Non- Executive

Directors are domiciled at Bangkok Head Office,

Thailand. This Board of Commissioners assumes

responsibility for the implementation of Good

Corporate Governance and oversees the business

policy and direction of the bank.

(10)

LAPORAN TAHUNAN 2014

7

ANNUAL REPORT

Sementara itu, Direksi atau Pimpinan

Bangkok Bank Cabang Jakarta yang dipimpin

oleh General Manager dan wakil General Manager

serta Direktur Kepatuhan. Pimpinan kantor akan

memimpin Komite Manajemen yang bertanggung

jawab atas pembentukan dan pelaksanaan atas

sasaran strategis dan keuangan dari Bank dan juga

mengkaji ulang serta mendiskusikan masalah

yang berhubungan dengan operasional bank.

Komite Manajemen Cabang juga bertanggung

jawab untuk mengawasi:

a.

Audit Internal dan Unit Control untuk

memastikan pelaksanaan fungsi internal audit

dan mengambil tindakan berdasarkan pada

temuan-temuan dari audit internal.

b.

Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk

pertanggungjawaban

dalam

rangka

pengembangan, pengukuran dan pemeliharaan

kerangka kerja manajemen risiko.

c.

Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan

praktek good corporate governance dan

memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan

dan hukum yang berlaku.

1.2. Struktur, Keanggotaan, Tugas dan

Tanggung Jawab Komite

Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand,

komite-komite tersebut telah diatur untuk

memonitor dan mengawasi operasional bank dan

melaporkan kemajuan yang terjadi ke

Non-Executive Direksi secara periodik. Komite-komite

ini terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi

dan Remunerasi, Komite Risk Monitoring, dan

Komite Manajemen.

Sementara itu Bangkok Bank Kantor

Cabang Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing

tidak diharuskan untuk membentuk komite

tersebut sejak Dewan Direksi di Kantor Pusat telah

membentuknya.

Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari

tiap komite-komite tersebut telah diterapkan

dengan baik dan dibawah kontrol International

Banking Group (IBG) untuk mengawasi kinerja

manajemen dari kantor cabang Jakarta. Dan

laporan fungsi pengawasan dari International

Banking Group (IBG) juga telah diterima oleh

kantor cabang Jakarta setiap 3 bulan sekali.

Meanwhile, Board of Director or called Branch

Management (Pimpinan) of Bangkok Bank

Indonesia who is chaired by General Manager, and

Deputy General Manager and Compliance Director.

The Branch Management or Pimpinan shall lead the

Branch Management Committee who is responsible

for the formulation and execution of strategies and

financial objectives of the bank as well as reviewing

and discussing matters related to banking operation.

The Branch management is also responsible for

supervising:

a.

Internal Audit and Control Unit for ensuring the

execution of internal audit function and taking

action based on regular internal audit findings.

b.

Risk Management Unit function is to take

overall accountability for the development,

measurement and maintenance of the bank’s risk

management framework.

c. Compliance Unit for overseeing the

implementation of good corporate governance

practices and ensuring bank’s compliance with

the prevailing laws and regulations.

1.2

Structures, Membership, Duties and

Responsibilities of the Committees

.

In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the

committees have been set up to closely monitor and

oversee the bank’s operation and report the progress

to the Non- Executive Board of Directors on a

regular basis. These committees include the Audit

Committee, Nomination and Remuneration

Committee, Risk Monitoring Committee and

Management Committee.

Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as

foreign branch office in this regard does not have to

form such committees since Board of Directors at

Head Office has established them.

(11)

LAPORAN TAHUNAN 2014

8

ANNUAL REPORT

Fungsi dari masing-masing komite itu dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

Komite Audit bertugas untuk membantu

Dewan Komisaris dalam proses audit laporan

keuangan, internal control dan audit, dan

pemilihan dan penunjukkan eksternal audit

bank.

Komite Risk Monitoring bertugas untuk

mengawasi dan memastikan profil manajemen

risiko bank apakah sudah cukup memadai,

sistematis,

efisien,

efektif

dan

memaksimalkan nilai terhadap kinerja bank,

dan juga apakah sudah sejalan dengan rencana

strategis bank dan kebijakan manajemen

risiko secara keseluruhan.

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas

untuk memilih dan menunjuk orang yang

tepat untuk posisi pekerjaan yang ditentukan

dan juga untuk mengevaluasi kinerja secara

individu, dan kebijakan penggajian dan paket

benefit yang diterima oleh level eksekutif dan

staffnya.

Kinerja semua komite diatas telah diterapkan

dengan baik di Kantor Pusat.

Sedangkan penerapan strategi dan rencana bisnis

Bangkok Bank Indonesia diatur oleh komite

sebagai berikut:

a.

Komite Manajemen

Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang

mencakup penelahaan secara periodik,

pengarahan operasional bank, kebijakan,

strategi, ALMA dan juga masalah

kepegawaian serta bagian umum yang akan

dibicarakan di dalam komite.

Komite Manajemen diketuai oleh General

Manager selaku Pimpinan Cabang dan

dibantu oleh :

-

3 Deputy General Manager

-

Kepala Unit Treasury

-

Kepala Unit Operation

-

Kepala Unit Compliance

-

Kepala Unit Risk Management

-

Kepala Unit Internal Audit

-

Kepala Unit Marketing

-

Kepala Unit Budget&Planning

Pertemuan

rutin

Komite

Manajemen

dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu

bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam

notulen yang diedarkan kepada anggota

komite dan disampaikan kepada IBG Kantor

Pusat.

The function of each committee can be

described as follows:

The objectives of the Audit Committee are to

assist the Board of Commissioners with regard

to process audit of financial reports, internal

control and internal audit and to select and

appoint the bank’s external auditors.

The objective of Risk Monitoring Committee is

to oversee and ensure that bank’s management

risk profile is adequate, systematic, efficient,

and effective and maximizes value to the bank

and is also to be in-line with the bank’s

strategic plan and overall risk management

policy.

The objective of Nomination and Remuneration

Committee is to select and nominate suitable

persons for appointment job position as well as

to evaluate individual performance and policy

of remuneration or benefit package for

executive level and its staffs.

All performance of committees above has already

been properly implemented in Head Office.

However, in implementing the strategic and

business plan of the bank, Bangkok Bank Indonesia

is managed under following committees:

a.

Management Committee

To ensure proper and efficient running of the

entire operation covering periodical review and

directions of bank operation, policy, and

strategy, ALMA as well as personnel and

general affairs matters.

Management Committee is chaired by the

General Manager and assisted by:

-

3 Deputy General Manager

-

Head of Treasury

-

Head of Operation

-

Head of Compliance

-

Head of Risk Management

-

Head of Internal Audit

-

Head of Marketing

-

Head of Budget & Planning

(12)

LAPORAN TAHUNAN 2014

9

ANNUAL REPORT

b.

Komite Kredit

Komite ini bertanggung jawab untuk

mengakses dan mempertimbangkan semua

portfolio bank, yang tercakup di dalamnya

nasabah kredit lancar maupun pinjaman kredit

bermasalah.

Komite kredit akan bertemu secara periodik

untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas

dari aplikasi kredit yang masuk, suku bunga

kredit, dan strategi marketingnya.

Fungsi

dari

Komite

Kredit

adalah

bertanggung jawab untuk menyetujui atau

menolak, merekomendasi aplikasi kredit

berdasarkan kewenangan kantor cabang.

Pertemuan rutin Komite kredit diadakan

setiap 2 minggu sekali atau disesuaikan

dengan kebutuhan dan hasil pertemuan dicatat

dalam notulen yang diedarkan kepada anggota

komite dan disampaikan kepada IBG Kantor

Pusat.

Komite Kredit diketuai oleh General Manager

selaku Pimpinan Cabang dan Deputy General

Manager bidang Operation selaku wakil, yang

dibantu oleh :

-

Deputy General Manager bidang

Marketing

-

Deputy General Manager bidang Risk

Management Unit and Credit Acceptance

Unit (non-voting)

-

Kepala Unit Marketing

-

Kepala Unit Treasury

-

Kepala Unit Operation

-

Kepala Unit Compliance (non-voting)

-

Kepala Unit Risk Management

(non-voting)

-

Kepala Unit Internal Audit (non-voting)

-

Kepala Unit Credit Acceptance Unit

(non-voting)

c.

Komite Manajemen Risiko

Komite ini bertanggung jawab untuk

mengawasi penerapan kerangka kerja dan

strategi majemen risiko, komposisi risiko dari

setiap tipe risiko itu dan juga memeriksa

secara periodik prosedur dari manajemen

risiko.

Bangkok Bank Indonesia menggunakan

peringkat kredit yang handal sebelum

menyetujui semua kredit baru ataupun

perpanjangan fasilitas kredit. Penilaian ini

menjadi alat yang penting bagi manajemen

risiko kredit dan digunakan sebagai standar

b.

Loan Committee

This committee is responsible to assess and

consider all banks’ portfolio, which include

active and non-performing loan accounts.

The Loan Committee will meet periodically to

review and discuss the following activities of

loan application, loan pricing and marketing

strategies.

The Loan Committee responsibility and

function is to approve or reject, recommend or

decline credit application according to branch

authorization.

The routine meetings are held in every two

weeks or more often to match with the

requirement and the results recorded in the

minutes of the meeting circulated to committee

members and submitted to Headquarters IBG.

Credit Committee is chaired by the General

Manager as Branch Manager and Deputy

General Manager of Operation. Members of

Credit Committee are :

-

Deputy General Manager of Marketing

-

Deputy General Manager of Risk

Management Unit and Credit Acceptance

Unit (non-voting)

-

Head of Marketing

-

Head of Treasury

-

Head of Operation

-

Head of Compliance (non-voting)

-

Head of Risk Management (non-voting)

-

Head of Internal Audit (non-voting)

-

Head of Credit Acceptance Unit

(non-voting)

c.

Risk Management Committee

This committee is responsible to monitor the

implementation of risk management framework

and strategy, composition of risk for each type

of risks as well as periodically review on risk

management procedure.

(13)

LAPORAN TAHUNAN 2014

10

ANNUAL REPORT

underwritting dan juga panduan penetapan

harga.

Komite Manajemen Risiko diketuai oleh

Deputy General Manager bidang Manajemen

Risiko, dengan dibantu oleh Head of

Compliance sedangkan General Manager

diundang dan hadir dalam pertemuan rutin

Komite Manajemen Risiko,

anggota dari Komite Manajemen Risiko :

-

3 Deputy General Manager

-

Kepala Unit Treasury

-

Kepala Unit Operation

-

Kepala Unit Risk Management

-

Kepala Unit Internal Audit

-

Kepala Unit Marketing

Pertemuan rutin Komite Manajemen Risiko

dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam tiga

bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam

notulen yang diedarkan kepada anggota

komite dan disampaikan kepada IBG Kantor

Pusat.

d.

Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)

Komite ini bertanggungjawab untuk mengatur

kinerja dari aset – aset dan liabilitas yang

dimiliki oleh Bank (ALMA). Dalam

melaksanakan

tanggungjawab

tersebut,

Komite ALCO melakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

a.

Memformulasikan

dan

memantau

penerapan strategi ALMA sesuai dengan

rencana bisnis Bank.

b.

Memantau penetapan strategi harga untuk

memastikan hasil optimum, mengurangi

biaya penggunaan dana, dan menjaga

keseimbangan neraca keuangan Bank.

c.

Mengevaluasi posisi risiko suku bunga

bank dimana harus konsisten dengan

manajemen risiko suku bunga

d.

Berkoordinasi

dengan

Departemen

Treasuri Kantor Pusat dan Overseas

Treasury Center (OTC) dalam melakukan

manajemen aset dan liabilitas Bank.

Komite ALCO diketuai oleh General Manager

selaku Pimpinan Cabang dan dibantu oleh :

-

3 Deputy General Manager

-

Kepala Unit Treasury

-

Kepala Unit Operation

-

Kepala Unit Compliance

-

Kepala Unit Risk Management

-

Kepala Unit Internal Audit

-

Kepala Unit Marketing

-

Kepala Unit Budget&Planning

The Risk Management Committee is chaired by

the Deputy General Manager of Risk

Management, and assisted by Head of

Compliance Unit, meanwhile General Manager

is invited in the Risk Management Committee

meeting.

Members of the Risk Management Committee:

-

3 Deputy General Manager

-

Head of Treasury

-

Head of Operation

-

Head of Risk Management

-

Head of Internal Audit

-

Head of Marketing

Regular meetings of the Risk Management

Committee conducted a minimum of 1 (one)

time in 3 month and the results are recorded in

the minutes of the meeting circulated to

committee members and submitted to

Headquarters IBG.

d.

Asset and Liability Committee (ALCO)

This committee is responsible for managing the

performance of assets - assets and liabilities

held by the Bank ( ALMA ) .

In carrying out these responsibilities, ALCO

Committee perform the following steps :

a.

m

Formulating

and

monitoring

the

implementation of the strategy ALMA

accordance with the Bank's business plan.

b. Monitor price -setting strategies to ensure

optimum results , reduce the financing cost ,

and maintaining the balance of the Bank 's

balance sheet

c. Evaluate the bank's interest rate risk position

which must be consistent with the interest

rate risk management

d.

c

Coordinate with Treasury Department

Headquarters and Overseas Treasury Center

( OTC ) in managing the assets and

liabilities of the Bank.

ALCO Committee is chaired by the General

Manager. Members of ALCO are :

- 3 Deputy General Manager

- Head of Treasury

- Head of Operation

- Head of Compliance

- Head of Risk Management

- Head of Internal Audit

- Head of Marketing

(14)

LAPORAN TAHUNAN 2014

11

ANNUAL REPORT

Pertemuan rutin ALCO dilakukan minimal 1

(satu) kali dalam satu bulan, dan hasil

pertemuan dicatat dalam notulen yang

diedarkan kepada anggota komite dan

disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.

e.

Komite Kredit Bermasalah

Komite Kredit Bermasalah (NPL Committee)

bertanggungjawab untuk membahas pinjaman

nasabah kepada Bank yang memiliki

kualitas/kategori Kurang Lancar (2) hingga

Macet (5).

Komite Kredit Bermasalah diketuai oleh

General Manager selaku Pimpinan Cabang

yang dibantu oleh :

-

3 Deputy General Manager

-

Kepala Unit Operation

-

Kepala Unit Compliance

-

Kepala Unit Marketing

-

Kepala Unit Internal Audit

Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu)

kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan

dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada

anggota komite dan disampaikan kepada IBG

Kantor Pusat.

f.

Komite Teknologi Informasi

Komite ini bertanggungjawab menyampaikan

rekomendasi penggunaan sistem IT kepada

manajemen guna mendukung pertumbuhan

bisnis dan efisiensi operasi Bank dalam

strategi jangka pendek dan menengah.

Komite Teknologi Informasi diketuai oleh

Deputy General Manager bidang Operation

dan Overseas Support Center (OSC) selaku

penasehat IT, anggota komite adalah :

-

Kepala Unit Operation

-

Kepala Unit Compliance

-

Kepala Unit Support&Service

-

Kepala Unit Internal Audit&Control

-

Staff EDP

Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu)

kali dalam satu tahun, dan hasil pertemuan

dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada

anggota komite.

Regular meetings of ALCO performed at least 1

(one) time in a month , and the results are

recorded in the minutes of the meeting

circulated to committee members and submitted

to Headquarters IBG.

e. Non-Performing Loans Committee (NPL

Committee)

NPL Committee is responsible for the customer

to discuss the bank loan that has a quality /

Sub-category (2) to Loss (5).

NPL Committee is chaired by General Manager

as Branch Manager. Mmebers of NPL

Committee are :

- 3 Deputy General Manager

- Head of Operation

- Head of Compliance

- Head of Marketing

- Head of Internal Audit

Regular meetings conducted at least 1 (one)

time in a month, and the results are recorded in

the minutes of the meeting are circulated to

committee members and submitted to

Headquarters IBG.

f. Information Technology Steering Committee

This committee is responsible for providing

recommendations to the management of the use

of IT systems to support business growth and

operating efficiencies in the Bank's short-term

and

medium-term

strategy.

Information Technology Steering Committee,

chaired by the Deputy General Manager of

Operations and Overseas Support Center (OSC)

as an IT advisor, committee members are:

-

Head of Operation

-

Head of Compliance

-

Head of Support&Service

-

Head of Internal Audit&Control

-

Staff EDP

(15)

LAPORAN TAHUNAN 2014

12

ANNUAL REPORT

Adapun frekuensi rapat yang telah dilakukan

oleh masing-masing Komite selama tahun

2014 adalah sebagai berikut :

1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan,

Internal Audit dan Eksternal Audit

Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu

manajemen dalam pengawasan internal

operasional dan juga kepatuhan pada

peraturan dari otoritas lokal.

Unit kepatuhan bertangung jawab dalam

mengkoordinasi unit operasional dan

mengumpulkan informasi guna tersedianya

informasi dalam pengkinian panduan kerja.

Unit kepatuhan harus bekerja secara

independen dan berdampingan dengan

manajemen dan staf di berbagai bisnis unit.

Peraturan Bank Indonesia dan peraturan

perundangan

yang

berlaku

telah

disosialisaikan kepada unit terkait dan dibahas

dalam rapat komite manajemen terutama yang

memiliki

dampak

terhadap

kegiatan

operational ,bisnis dan stategi bank.

Memastikan komitmen bank yang dibuat

kepada Bank Indonesia telah dipenuhi secara

tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan telah

melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya kepada manajemen bank secara

triwulanan.

Satuan Kerja Kepatuhan juga memastikan

bahwa tindakan yang memadai telah

dilaksanakan guna mencegah terjadinya risiko

kepatuhan yang mungkin terjadi dan

mendorong terciptanya budaya kepatuhan

dalam bank.. Satuan Kerja Kepatuhan dan

petugas UKK juga mengkontrol pelaksanaan

Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan

aktifitas anti pencucian uang (Anti Money

Laundering) sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Dalam

upaya

meningkatkan

Komite

Frekuensi

Komite Manajemen

12x

Komite Kredit

36x

Komite

Manajemen

Risiko

4x

Komite

Aset

dan

Liabilitas

12x

Komite

Kredit

Bermasalah

7x

Komite

Teknologi

Informasi

2x

The frequency of meetings has been done by

each committee during 2014 are as follows:

1.3

Performance of Compliance functions,

internal audit and external audit.

Compliance unit has been established to assist

the management in overseeing its internal

operation so as to be in compliance with the

regulation of authorities.

The compliance unit has the responsibility in

coordinating with operation units and colleting

the information for the availability and updating

of work guidelines.

The compliance function shall have

independence and work closely with

management and staff in various business units.

BI regulations and prevailing laws have been

socialized to the relevant units and also been

discussed in the Management Committee

meeting, especially for regulations which have

significant impact to the operations, business

and strategy of the bank.

Ensuring the bank’s commitments made to

Bank Indonesia has been rectified in timely

manner.

Compliance unit also ensures that appropriate

action has been taken to prevent the potential

compliance risks which may occur and promote

the compliance culture within the bank.

Compliance unit has set up proper monitoring

procedure in preventing compliance failure in

submitting BI reporting requirement by each

responsible unit and escalated the monitoring

result in monthly Management Meeting.

Compliance unit has reported their activity and

responsibility to Branch Manager on quarterly

Committee

Frequency

Management Committee

12x

Loan Committee

36x

Risk

Management

Committee

4x

Asset

and

Liability

Committee

12x

Non Performing Loan

Committee

7x

Information Technology

(16)

LAPORAN TAHUNAN 2014

13

ANNUAL REPORT

pemahaman atas penerapan KYC dan AML,

Satuan Kerja Kepatuhan akan terus

melakukan sosialisasi kepada unit bisnis

terkait untuk meyakinkan efektifitas

tugasnya.

Kewajiban

penerapan

FATCA

telah

diimplementasikan dengan mengidentifikasi

nasabah (perorangan/organisasi) sebagai

warga negara Amerika/ non-warga negara

Amerika lewat analisa atas dokumen self

declaration dan self certification, juga melalui

pencarian secara elektronis untuk indikasi

indicia. Hingga saat ini, Bangkok Bank

Indonesia tidak memiliki nasabah warga

negara Amerika. Karena BBL Indonesia

mengikuti metode IGA 1. sehingga BBL

Indonesia tidak wajib menyampaikan laporan

8966 (warga negara Amerika yang memiliki

rekening di BBL), laporan 1042 (pelaporan

pendapatan yang menjadi subyek pemotongan

pajak selama tahun pelaporan) dan laporan

1042 (pelaporan jumlah pajak yang dipotong).

Internal audit bank (SKAI) telah menyusun

rencana audit operasional dan setiap tahun

memeriksa semua unit bisnis berdasarkan

jadwal rencana auditnya.

Untuk tahun 2014 SKAI telah melakukan

fungsi kerjanya dengan independen dan

objektif.

Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI

telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan

internal kontrol bank dan kepatuhan pada

perundangan-undangan yang berlaku dan

peraturan Bank Indonesia.

Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke

manajemen kantor cabang dan divisi internal

audit kontrol Kantor Pusat dan informasi

rekomendasi audit akan disebarkan ke unit

bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan

tindakan perbaikan selanjutnya.

Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan

mengikuti kemajuan perkembangan dan

perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang

terlibat.

Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan

pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan

keamanan audit dan pengawasan internal dari

BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank

Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi

peraturan yang berlaku.

basis. Compliance unit and AML (UKK) officer

are also in control of Know Your Customer and

Anti-Money

Laundering

implementation

pursuant to regulation. In the effort to better

understanding for implementation of KYC/ and

AML, the compliance unit would continuously

perform socialization to relevant business unit

ensuring

effectiveness

of

duty.

FATCA requirement has been implemented by

identifying customers (individual/entity) as

USP / NUSP through analyzing self declaration

and self certification, also through indicia

electronic search. Currently, BBL Indonesia

does not have US customers recorded.

Since BBL Indonesia following IGA1 method,

so that BBL Indonesia does not have to fulfil

reporting obligation for from 8966(US specified

persons who hold an account at BBL), form

1042 (to report income type payments that are

subject to withholding tax during the reportable

year and form 1042 (report the annual

withholding amount).

Banks’ Internal audit (SKAI) has already

arranged the operational audit plan and has

annually reviewed to all business units

according to its audit-planning schedule.

For year 2014, the bank’s SKAI has performed

its function independently and objectively.

In performing its audit function, SKAI has

conducted and evaluated toward the efficiency

and effectiveness of the bank’s internal control

and compliance to the prevailing laws and Bank

Indonesia regulations.

All audit findings have been reported to branch

management and internal audit control and

division – Head Office and disseminate its audit

recommendation to the

business unit concerned

for further action to be taken.

Internal audit (SKAI) has also monitored and

followed up the progress development and

improvement made by business units involved.

(17)

LAPORAN TAHUNAN 2014

14

ANNUAL REPORT

Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen

ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja

dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi

internal audit atas penggunaan Teknologi

Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada

bulan Mei-Juli 2014 dengan hasil yang cukup

memadai. Sedangkan pemeriksaan Audit

Eksternal Independen terhadap kinerja SKAI

akan jatuh-tempo pada bulan September 2017,

paling lambat. Bank telah menunjuk KAP J.

Tanzil untuk melakukan pemeriksaan

terhadap kinerja SKAI.

Sementara itu, untuk laporan eksternal audit

tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank

telah menunjuk akuntan publik independen

yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang

bisa melakukan audit.

Penetapan kerja audit dari akuntan publik

meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik,

bidang kerja audit, dan profesionalisme

pemeriksa.

Penunjukan akuntan publik untuk melakukan

audit laporan keuangan kantor cabang untuk

tahun 2014 telah disetujui oleh Komite Audit

Kantor Pusat.

Untuk tahun buku 2014, Akuntan Publik

Osman Bing Satrio dan Eni, yang merupakan

anggota Deloitte Tohmatsu telah ditunjuk

untuk melakukan audit keuangan bank dengan

hasil pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

1.4. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi

Internal Kontrol.

Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai

tanggung jawab untuk berbagai macam aspek

risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas,

operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko

kepatuhan dari bank.

Secara umum, manajemen kantor cabang telah

aktif memonitor dan mengawasi kebijakan

dan prosedur serta pengaturan limit untuk

setiap jenis risiko guna memelihara kondisi

manajemen risiko internal bank yang baik.

Unit Manajemen Risiko secara periodik

menyampaikan laporan profil risiko bank

setiap 3 bulan sekali dalam rangka

menganalisa dan mengatur kecukupan dari

setiap risiko.

Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah

diajukan ke Bank Indonesia secara tepat

waktu.

Unit Manajemen Risiko juga telah secara

periodik menyampaikan laporan anti fraud

Every 3 (three) years, an Independent External

Reviewer/Auditor is appointed to review the

effectiveness of SKAI work performance

including review on internal audit function on

Information Technology use. The last review

was in May-July 2014 with satisfactory result.

While the External Audit examination to SKAI

performance is no later than September 2017.

Bank has appointed J. Tanzil external auditor to

conduct work performance examination on

Bank’s Internal Audit.

Meanwhile, for annual external audit

performance and preparing financial report,

bank has appointed independent public

accountant that registered under Bank

Indonesia’s approved list to conduct an audit.

The assignment of audit work to public

accountant covers the capacity of the assigned

public accountant firm, scope of audit work and

professionalism of the auditor.

The appointment of public accountant to

conduct the audit of branch financial report for

year 2014 has been approved by Head

Office-Internal Control Function

.

The risk management function of the bank has

responsibility for various risk aspects covering

of credit, market, liquidity, and operational,

legal, strategic, reputation and compliance risks

of the bank.

In general, branch management has actively

monitored and supervised the policy and

procedure as well as limit arrangement type of

each risk in order to maintain the soundness of

bank internal risk management condition.

Risk management unit has periodically

submitted the bank’s risk profile reports on

quarterly basis for analyzing and managing the

adequacy of each risk.

This quarterly bank’s risk profile has been

timely submitted to Bank Indonesia.

(18)

LAPORAN TAHUNAN 2014

15

ANNUAL REPORT

setiap 6 bulan sekali dalam rangka memantau

dan melakukan pencegahan risiko kejadian

fraud.

Laporan enam bulanan anti fraud bank telah

disampaikan ke Bank Indonesia secara tepat

waktu.

Unit Manajemen Risiko juga telah

mengadopsi model perhitungan Pendapatan

Bunga Bersih (NII) dan model Nilai Modal

Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong

Kong guna memonitor risiko suku bunga

sehubungan dengan risiko pasar. Unit

Manajemen Risiko juga telah melakukan

stress testing untuk risiko pasar, risiko

liquidity dan risiko foreign exchange serta

melakukan verifikasi terhadap kertas kerja

laporan bulanan risiko operasional dan

disamping itu juga memonitor posisi harian

dan limit-limit serta membuat laporan bulanan

analisa kredit portfolio.

Bank telah memenuhi kewajiban Sertifikasi

Manajemen Risiko bagi Manajer dan staff

sesuai regulasi yang berlaku.

1.5 Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian

Kredit kepada Pihak-Terkait dan Grup

Debitur Besar.

Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam

suatu kondisi atau perjanjian dimana bank

diharuskan memberikan dana yang melanggar

BMPK (Batas Minimum Pemberian Kredit)

dan batas pemberian fasilitas kredit.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

pemberian kredit kepada pihak-terkait dan

atau kelompok debitur besar masing-masing

tidak boleh melebihi 10% dan 25% dari modal

bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada

kelompok debitur besar dan pihak-terkait.

Semua keputusan pemberian kredit harus

disetujui oleh komite kredit yang para

anggotanya akan memeriksa dan memberi

komentar atas masalah yang ada di aplikasi

kredit.

Bank telah mengkinikan internal limit guna

memonitor terjadinya pelampauan BMPK.

Selama penilaian aplikasi kredit, account

officer harus memeriksa latar belakang profil

perusahaan dan manajemennya, dan juga

informasi yang relevan menurut faktor-faktor

yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait

dan grup debitur.

annually basis for monitoring and conduct fraud

prevention.

This semi annually bank’s anti fraud report has

been timely submitted to Bank Indonesia.

Risk management unit has adopted the Net

Interest Income (NII) and Economic Value of

Equity (EVE) models from Hong Kong regional

office for monitoring interest rate risk relating

to market risk. RMU has also performed

general stress stesting for market risk, liquidity

risk and foreign exchange risk as well as

verification to monthly operational risk self

assessment report, besides monitoring daily

position and limit as well as providing monthly

portfolio credit analysis.

Bank has complied with Risk Management

Certification for Managers and officers as

required by regulation.

1.5

Prudential principles in fund provision to

Related-parties and in Large-exposures

.

The bank is prohibited to enter into condition or

agreement that obligate bank to provide fund,

which will violate the LLL and credit facility

limit granted.

Fund provision to Related- party and /or in

Large- exposures are in accordance with Bank

Indonesia regulation, which the Legal Lending

Limit for related-party and in large exposure not

exceeded 10 % and 25 %, respectively of the

bank capital. There was no breach on the Legal

Lending Limit for large exposures and Related-

party.

Any credit decision made must be approved by

Loan committee meeting and member of Loan

committee will review and comment on the

credit application on certain issues.

Bank has updated the internal limit for

monitoring the LLL impelemtation.

(19)

LAPORAN TAHUNAN 2014

16

ANNUAL REPORT

Per tanggal 31 Desember 2014, saldo

pemberian kredit (dalam jutaan rupiah):

a.

Pihak-terkait : Rp. Nihil

b.

Debitur Inti:

- Individual Rp. 2.861.739

- Kelompok Rp. 3.577.173

1,6 Rencana Strategi Bisnis Bank

Target Jangka Pendek 1 tahun, menurut misi

dan visi bank.

Untuk tahun 2015, Bank merencanakan untuk

peningkatan atas portfolio pinjamanya sekitar

19% dibandingkan dengan saldo pinjaman pada

akhir 2014. Penambahan ini dikontribusi oleh

debitur baru and juga peningkatan pinjaman

bagi debitur lama. Dengan ini, di tahun 2014,

bank tetap berfokus pada prudent banking

principle untuk menjaga kualitas kredit nasabah

yang ada.

Sedangkan untuk kredit bermasalah (NPL)

masih di bawah ketentuan di tahun 2014.

Tingkat kredit bermasalah secara gross berada

pada level 0,44% dan Tingkat kredit bermasalah

secara net berada pada level 0,00%

Dalam hal penanganan kredit bermasalah

(NPL), bank tetap memberikan perhatian khusus

untuk menurunkan saldo rekening kredit

bermasalah. Hal yang telah dilakukan bank

dalam usaha penurunan rasio kredit bermasalah

yaitu dengan melakukan eksekusi agunan dan

arus kas nasabah.

Dilain hal, guna mendukung pertumbuhan

kredit, bank merencanakan meningkatkan

pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui

Cabang Jakarta dan Cabang Pembantu Surabaya

dan Medan.

Di tahun 2015, bank memproyeksikan

peningkatan

pendapatan

bunga

bersih

dibandingkan tahun 2014. Untuk mencapai

tujuan ini, bank akan menerapkan 3 strategi

kunci dengan peran aktif para pihak baik di

cabang Jakarta serta cabang pembantu Surabaya

dan Medan sebagai berikut:

Pertama, mendukung usaha debitur-debitur yang

memiliki sikap Good Corporate Governance

(GCG). Dalam hal ini bank secara tidak

langsung dapat melaksanakan prudential

banking principle, karena kecenderungan

perusahaan yang memiliki good corporate

governance akan lebih transparan, sehingga

As of December 31, 2014 the outstanding

balance of ( in million of Rupiah):

a. Related- party

Rp. None

b. Core debtor :

- Individual

Rp 2.861.739

- Group

Rp 3.577.173

1.6

Bank’s strategic business plan

Short Term Target 1 year, according to the

bank's mission and vision.

For the year 2015, Bank plans to increase its

loan portfolio approximately 19% compared to

the loan balance at the end of 2014. This

increase due to potential new debtor and also

the loans increase to existing borrowers. Thus,

in 2014, Bank remains focused on prudent

banking principle to maintain the credit quality

of existing customers.

As for non-performing loans (NPLs) are still

under the provisions in the year 2014. NPL

gross is maintained at level 0.44%, while NPL

nett is maintained at level 0.00%

In terms of handling non-performing loans

(NPL), Bank still pays special attention to lower

account balances of nonperforming loans. This

has been done in an attempt to decrease the

bank NPL ratio by performing collateral and

cash flows of customers.

On the other hand, in order to support the

interest income compared to the year 2014. To

achieve this goal, Bank will implement three

key strategies with the active participation of

Jakarta branch and sub-branch of Surabaya and

Medan

as

follows:

(20)

LAPORAN TAHUNAN 2014

17

ANNUAL REPORT

bank

dapat

secara

layak

memantau

perkembangan usaha nasabah terkait.

Kedua, penambahan declared dana usaha dan

modal disetor guna mendukung kelanjutan dari

rencana pertumbuhan portofolio kredit untuk

mencapai target pinjaman untuk nasabah.

Ketiga, kerja sama antara team marketing

dengan bagian treasury untuk meyakinkan

nasabah-nasabah kredit dan deposito untuk

melalukan penempatan dananya pada bank

dengan diberikan bunga yang menarik, sehingga

bank tetap dapat terus memperoleh sumber

pendanaan yang berkesinambungan dengan

peningkatan kredit

Bank mendukung usaha dari nasabah-nasabah

yang mempunyai proyek terkait dengan

pelayanan (services) dan produksi baik untuk

orientasi pasar lokal dan ekspor.

Selain itu, direncanakan pada tahun 2015,

seorang Deputy General Manager (DGM) baru

akan bergabung dengan Bangkok Bank cabang

Jakarta guna melakukan supervisi dan

mengembangkan kantor cabang Pembantu

Surabaya dan Medan, Peran dari DGM baru ini

adalah untuk membantu General Manager (GM)

dalam pengembangan bisnis bank ke depan.

Selain itu, dengan adanya satuan Japanese Desk

di kantor Cabang Jakarta yang di kepalai oleh

seorang tenaga asing dengan jabatan advisory

guna memberikan pelayanan bagi nasabah

Jepang yang di perkenalkan oleh kantor pusat.

Diharapkan, Japanese Desk akan dapat

memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi

portfolio pinjaman bagi Bank.

Sebagai kesimpulan, strategi bank adalah

mendukung perbankan di Indonesia yaitu

memberikan pinjaman kepada sektor korporasi

dengan

tujuan

untuk

mempertahankan

pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015

dan mendatang. Dalam hal ini bank akan

mendukung nasabah yang membutuhkan

pinjaman investasi dan pendanaan atas

export-import.

Sedangkan untuk sumber pendanaan, bank

merencanakan untuk terus menggunakan dana

pihak ketiga, dana dari kantor pusat dalam

untuk terus mendukung kebutuhan pinjaman

monitor the development of the customer's

Third, cooperation between the marketing team

and treasury unit to ensure loan and deposit

clients to place its fund in bank by providing

competitive interest, so that banks can continue

to obtain sustainable funding source to credit

enhancement

Bank supports the efforts of clients who have

service-related projects (services) and good

production for the local market and export

orientation.

In addition, planned in 2015, a new Deputy

General Manager (DGM) will join the Jakarta

branch to supervise and develop the sub branch

of Surabaya and Medan, The role of this new

DGM is to assist the General Manager (GM) in

the bank's future business development. In

significant contribution to the Bank's loan

portfolio.

In conclusion, Bank's strategy is to support

banking in Indonesia, which lend to the

corporate sector with the aim to sustain

economic growth in Indonesia in 2015 and the

coming years. In this case the bank will support

customers who need loans and investments over

the export-import

financing.

Gambar

Table of Quantitative Foreign Bank CapitalStructure
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa jangka waktu Kontrak - Bank secara Individual
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Table of Gross Financial Assets based on Economic Sectors - Bank Only
+7

Referensi

Dokumen terkait

● Provision for loan losses / write offs, provision for devolved off balance sheet exposure to NPA customer, country risk provision, general loan loss provision on standard assets

Pekerjaan Penanganah Longsoran Pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek Tahun 2016 berdasarkan Penetapan Pemenang dari General Manager PT. Jasa larga (Persero) Tbk Cabang

Sehubungan dengan Surat Persetujuan dan Penetapan Pemenang General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Tangerang-Cengkareng nomor : CJ.PM.01.3875 tanggal 22

Sehubungan dengan Surat Persetujuan dan Penetapan Pemenang General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Tangerang-Cengkareng nomor : CJ.PM.01.3865 tanggal 21

Mengawali karir dengan bergabung di Bank Ekspor Impor Indonesia / Bank Exim pada tahun 1969 sebagai pegawai pimpinan dan menjabat kepala cabang di beberapa daerah di

NOTICE OF ANNUAL GENERAL MEETING CORPORATE INFORMATION 5 YEARS KEY STATISTICS DEPUTY EXECUTIVE CHAIRMAN’S STATEMENT PROFILE OF DIRECTORS KEY MANAGEMENT OFFICERS MANAGEMENT

Opinions expressed by advertiser are not necessarily of the Publisher or Editor ADVISOR Datu Haji Sarudu Haji Hoklai General Manager CHIEF EDITOR Tuan Haji Hashim Haji Bojet Deputy

5.4 Community Development and Social Services Function: General Library/Sports/Traffic/Housing 5.4 Reporting Segment Description Overview The Strategic Manager of Community