Laporan Tahunan 2014
Annual Report 2014
Bangkok Bank
Public Company Limited
DAFTAR ISI
Table of Contents
Ringkasan Keuangan
1
Financial Highlights
Rasio Keuangan
2
Financial Ratios
Profile Perusahaan
4
Corporate Profile
Laporan Good Corporate Governance
6
Good Corporate Governance Report
Perekonomian Indonesia 2014
25
Indonesia Economy in 2014
Laporan Manajemen
27
Management Report
Kinerja Bangkok Bank
33
Bangkok Bank’s performance
Manajemen
66
The Management
Struktur Organisasi
72
Organization Chart
Lampiran
Attachment
Laporan Keuangan 2014 yang telah diaudit
LAPORAN TAHUNAN 2014
1
ANNUAL REPORT
RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK
Bangkok Bank’s Financial Highlights
Unit dalam jutaan rupiah
(Unit in million Rupiah)
Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun
2014
2013
% change
Progress at Year-End
Total Aktiva
22,742,330
15,162,270
49.99%
Total Assets
Giro pada Bank
79,823
188,396
-57.63%
Demand Deposits with Banks
Kredit yang diberikan
15,514,223
11,894,111
30.44%
Credits granted
Aktiva Tetap dan Inventaris – net
95,152
96,069
-0.95%
Premises and Equipment
Aktiva Produktif
22,946,267
15,286,592
50.11%
Productive Assets
Dana Pihak Ketiga
4,421,089
2,610,769
69.34%
Third Party Fund
Simpanan
3,564,222
1,817,484
96.11%
Deposits
Pinjaman yang diterima
10,713,025
8,701,550
23.12%
Loans received
Dana dari Kantor Pusat
4,688,755
2,725,935
72.01%
Head Office Account
Pertumbuhan untuk Tahun
Progress for the year
Pendapatan Operational
1,072,088
639,527
67.64%
Operational Revenue
Beban Operational
447,536
314,971
42.09%
Operational Expenses
Laba Operasi
624,552
324,556
92.43%
Operating Profit
Pajak Penghasilan
250,871
130,300
92.53%
Income Tax
Laba (Rugi) Bersih
371,058
191,626
93.64%
Net Profit (Loss)
Laba Bersih per Saham
-
-
-
LAPORAN TAHUNAN 2014
2
ANNUAL REPORT
Rasio Keuangan
Financial Ratios
Permodalan
% change
Capitalization
31-Des-14
31-Des-13
(%)
(%)
Kewajiban Modal Minimum
69.16
67.09
2.07
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Aktiva Tetap terhadap Modal
2.61
4.34
-1.73
Fixed Assets to Capital
Aktiva Produktif
Productive Assets
Aktiva Produktif Bermasalah
0.34
0.53
-0.19
Troubled Productive Assets
Kredit Bermasalah
0.00
0.03
-0.03
NPL
CKPN terhadap Aktiva Produktif
2.68
2.71
-0.03
Reserves to Productive Assets
Rentabilitas
Profitability
Tingkat Pengembalian Aktiva
3.41
2.75
0.66
Return on Assets
Tingkat Pengembalian Modal
2.86
2.17
0.69
Return on Equity
Pendapatan Bunga Bersih
4.83
4.21
0.62
Net Interest Margin
Beban Operasional Pendapatan
Operasional
41.74
49.25
-7.51
Operational Expense to Operational Income
Kredit terhadap Deposito Rasio
350.91
455.58
-104.67
LAPORAN TAHUNAN 2014
3
ANNUAL REPORT
Kepatuhan
31-Des-14
31-Des-13
% change
Compliance
(%)
(%)
Persentase Pelanggaran BMPK
Percentage of LLL Violation
a.
Pihak Terkait
0
0
0.00
Related Parties
b.
Pihak Tidak Terkait
0
0
0.00
Non related Parties
Persentase Pelampauan BMPK
Percentage of exceeding LLL
a.
Pihak Terkait
0
0
0.00
Related Parties
b.
Pihak Tidak Terkait
0
0
0.00
Non related Parties
GWM Rupiah
12.20
14.44
-2.24
Minimum Current Account Requirements Rupiah
LAPORAN TAHUNAN 2014
4
ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN
Corporate Profile
Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944 di
Bangkok, Thailand adalah bank komersial terbesar di
Thailand dan salah satu dari yang terbesar di Asia
Tenggara dengan total aset pada akhir 2014 sebesar THB
2.759.890.139.000.
Adapun struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang
saham terbesar Bangkok Bank Public Company Limited
per tanggal 12 September 2014 adalah sebagai berikut:
Bangkok Bank, founded in year 1944 in Bangkok-
Thailand, is the largest commercial bank in
Thailand and also one of the largest bank in South
East Asia, with total assets at the end of 2014 THB
2,759,890,139,000.
Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public
Company Limited, Thailand as of September 12,
2014 are as follows:
Nomor |
Number
Nama pemegang Saham | Name of Share holder
Persentase Kepemilikan
Saham |
Percentage of Total
Shares
1
Thai NVDR Company Limited
34.21
2
Thailand Securities Depository Company Limited for
Depositors
3.45
3
The Bank of New York (Nominees) Limited
3.15
4
State Street and Trust Company
2.77
5
State Street Bank Europe Limited
2.65
6
Morgan Stanley & Co. International Plc.
1.93
7
Bangkok Insurance Public Co., Ltd
1.79
8
UOB Kay Hian (Hong Kong) Limited - Client Account
1.78
9
Mitsubishi UFJ Global Custody S.A
1.35
10
GIC Private Limited - Co. Ltd.
1.31
Sampai akhir tahun 2014 Bangkok Bank telah memiliki
lebih dari 1.190 kantor cabang di Thailand dengan cabang
luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar di: Cina,
Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura, Taiwan,
Inggris, Birma, Amerika Serikat, Vietnam, Myanmar,
Malaysia dan Indonesia.
Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl. MH
Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan ijin
usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No. D.15.6.1.4.39
tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat izin untuk beroperasi
sebagai Bank Devisa pada tanggal 22 Juni 1968 dengan
Surat Keputusan dari Direksi Bank Negara Indonesia
No.4/12/KEP.DIR.
Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang Pembantu di
kota Surabaya pada tanggal 29 Maret 2012 yang
beralamat di Jl Raya Darmo No 73, Surabaya, dengan Ijin
No 14/112/DPIP.
At the end of 2014, Bangkok Bank has more than
1,190 branches in Thailand with extensive overseas
branches and office network in the following
countries: People’s Republic of China, Hongkong,
Japan, Laos People’s Democratic Republic,
Republic of Philippines, Republic of Singapore,
Taiwan, United Kingdom, Union of Myamar,
United States of America, The Socialist Republic
of Vietnam, Myanmar, Malaysia and Indonesia.
Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl.
MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under
license from Finance Minister of Republic
Indonesia No. D. 15.6.1.4.39 dated June 21, 1968
as a branch from Bangkok Bank PCL in Thailand.
Received the license to operate as foreign bank on
June 22, 1968 with the decree from Bank Indonesia
No. 4/12/KEP.DIR.
LAPORAN TAHUNAN 2014
5
ANNUAL REPORT
Pada tanggal 6 November 2013, dalam rangka perluasan
usaha, Bank telah membuka 1 (satu) Kantor Cabang
Pembantu di kota Medan yang terletak di B&G Tower,
Ground Floor, Jl Putri Hijau No. 10, Medan, dengan Ijin
No.15/231/DPIP.
Bank secara berkesinambungan meningkatkan total asset
dan kredit yang diberikan, memperbaiki manajemen kredit
macet, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan
efisiensi biaya dan terus membangun kebijakan usaha
yang selaras dengan rencana strategis bank Di tahun
mendatang, bank akan terus memajukan bisnis proses
yang efisien dan mengefisiensikan model organisasi
untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian organisasi dapat
bekerja sama secara efisien dan harmonis.
On November 6, 2013, for the expansion of
business, the Bank has opened 1 (one) Branch
Office in Medan, located in the B & G Tower,
Ground Floor, Jalan Putri Hijau No. 10, Medan,
with permission No.15/231/DPIP.
The bank has continuously increased its total assets
and loans, and improved the management of
non-performing loans, of revenue, of costs efficiency
and the bank will create policies that are alligned
with its strategic plan.
LAPORAN TAHUNAN 2014
6
ANNUAL REPORT
LAPORAN
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE BANGKOK BANK CABANG
JAKARTA TAHUN 2014
1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran
dan tanggung jawab Komite Manajemen dalam
pedoman Komite Manajemen bank. Seluruh aturan
internal lainnya yang ditetapkan didasarkan
dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada
pinsip-prinsip GCG.
Dalam menjalankan bisnisnya, Bangkok Bank
Cabang Jakarta menjalankan Prinsip Good
Corporate Governance sebagai dasar agar dapat
mempertahankan pertumbuhannya. Bank juga
telah menyebarkan kebijakan tersebut kepada tim
manajemen, eksekutif, dan staf sebagai informasi
dan ketaatan akan peraturan. Bank juga telah
menugaskan setiap supervisor di semua tingkat
untuk menjadi contoh yang baik dan mendorong
agar kebijakan yang dibuat tersebut dipatuhi.
Dalam proses pengawasan operasional secara
internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan
agar sesuai dengan peraturan yang ada di
Indonesia dan Bank Indonesia.
Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di
Bangkok Bank dibagi menjadi 7 aspek cakupan
GCG beserta kepatuhan bank terhadap
aspek-aspek tersebut yang meliputi:
1.1
Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari
Dewan Komisaris dan Direksi
.
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor
cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena
itu Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama
Non-Eksekutif Director bertempat di Kantor Pusat
Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab
dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance dan mengawasi kebijakan dan arah
bisnis bank.
Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank
kantor cabang Jakarta, International Banking
Group (IBG) yang berlokasi di Kantor Pusat
Bangkok, menjalankan fungsi pengawasan dari
Dewan Komisaris. Laporan fungsi pengawasan
dari IBG tersebut untuk melihat pada fungsi
Dewan Komisaris dalam mengevaluasi kinerja
manajemen kantor cabang Jakarta dan laporan
tersebut telah diterima setiap 3 bulan sekali.
REPORT ON BANGKOK BANK INDONESIA
BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH
THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE FOR 2014.
1.
Scope of Good Corporate Governance (GCG)
As guidance for Good Corporate Governance’s
implementation, Bank has already described role
and responsibilities of Manangement Committee in
the Management Committee guidelines. All other
internal regulations are based on the operative
regulation and referring to GCG principles.
The Bank, therefore conducts its business in-line
with the principles of Good Corporate Governance,
which form a basis for sustainable growth. The bank
has disseminated the policy to its management team,
executives and staff for their knowledge and
observance and has also assigned supervisors at all
level to encourage good example as well as
compliance with the policy.
The bank has established a Compliance Unit to
oversee its internal operations to be in compliance
with the regulation of the local authorities and Bank
Indonesia.
There are 7 (seven) Good Corporate Governance
aspects which reflect the implementation of bank’s
Good Corporate Governance including bank
compliance toward to each aspect as follows:
1.1
Performance of duties and responsibilities of
Board of Commissioners and Board of
Directors
.
Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch
office of Bangkok Bank, Thailand, therefore Board
of Commissioners who is known as Non- Executive
Directors are domiciled at Bangkok Head Office,
Thailand. This Board of Commissioners assumes
responsibility for the implementation of Good
Corporate Governance and oversees the business
policy and direction of the bank.
LAPORAN TAHUNAN 2014
7
ANNUAL REPORT
Sementara itu, Direksi atau Pimpinan
Bangkok Bank Cabang Jakarta yang dipimpin
oleh General Manager dan wakil General Manager
serta Direktur Kepatuhan. Pimpinan kantor akan
memimpin Komite Manajemen yang bertanggung
jawab atas pembentukan dan pelaksanaan atas
sasaran strategis dan keuangan dari Bank dan juga
mengkaji ulang serta mendiskusikan masalah
yang berhubungan dengan operasional bank.
Komite Manajemen Cabang juga bertanggung
jawab untuk mengawasi:
a.
Audit Internal dan Unit Control untuk
memastikan pelaksanaan fungsi internal audit
dan mengambil tindakan berdasarkan pada
temuan-temuan dari audit internal.
b.
Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk
pertanggungjawaban
dalam
rangka
pengembangan, pengukuran dan pemeliharaan
kerangka kerja manajemen risiko.
c.
Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan
praktek good corporate governance dan
memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan
dan hukum yang berlaku.
1.2. Struktur, Keanggotaan, Tugas dan
Tanggung Jawab Komite
Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand,
komite-komite tersebut telah diatur untuk
memonitor dan mengawasi operasional bank dan
melaporkan kemajuan yang terjadi ke
Non-Executive Direksi secara periodik. Komite-komite
ini terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi
dan Remunerasi, Komite Risk Monitoring, dan
Komite Manajemen.
Sementara itu Bangkok Bank Kantor
Cabang Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing
tidak diharuskan untuk membentuk komite
tersebut sejak Dewan Direksi di Kantor Pusat telah
membentuknya.
Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari
tiap komite-komite tersebut telah diterapkan
dengan baik dan dibawah kontrol International
Banking Group (IBG) untuk mengawasi kinerja
manajemen dari kantor cabang Jakarta. Dan
laporan fungsi pengawasan dari International
Banking Group (IBG) juga telah diterima oleh
kantor cabang Jakarta setiap 3 bulan sekali.
Meanwhile, Board of Director or called Branch
Management (Pimpinan) of Bangkok Bank
Indonesia who is chaired by General Manager, and
Deputy General Manager and Compliance Director.
The Branch Management or Pimpinan shall lead the
Branch Management Committee who is responsible
for the formulation and execution of strategies and
financial objectives of the bank as well as reviewing
and discussing matters related to banking operation.
The Branch management is also responsible for
supervising:
a.
Internal Audit and Control Unit for ensuring the
execution of internal audit function and taking
action based on regular internal audit findings.
b.
Risk Management Unit function is to take
overall accountability for the development,
measurement and maintenance of the bank’s risk
management framework.
c. Compliance Unit for overseeing the
implementation of good corporate governance
practices and ensuring bank’s compliance with
the prevailing laws and regulations.
1.2
Structures, Membership, Duties and
Responsibilities of the Committees
.
In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the
committees have been set up to closely monitor and
oversee the bank’s operation and report the progress
to the Non- Executive Board of Directors on a
regular basis. These committees include the Audit
Committee, Nomination and Remuneration
Committee, Risk Monitoring Committee and
Management Committee.
Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as
foreign branch office in this regard does not have to
form such committees since Board of Directors at
Head Office has established them.
LAPORAN TAHUNAN 2014
8
ANNUAL REPORT
Fungsi dari masing-masing komite itu dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
Komite Audit bertugas untuk membantu
Dewan Komisaris dalam proses audit laporan
keuangan, internal control dan audit, dan
pemilihan dan penunjukkan eksternal audit
bank.
Komite Risk Monitoring bertugas untuk
mengawasi dan memastikan profil manajemen
risiko bank apakah sudah cukup memadai,
sistematis,
efisien,
efektif
dan
memaksimalkan nilai terhadap kinerja bank,
dan juga apakah sudah sejalan dengan rencana
strategis bank dan kebijakan manajemen
risiko secara keseluruhan.
Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas
untuk memilih dan menunjuk orang yang
tepat untuk posisi pekerjaan yang ditentukan
dan juga untuk mengevaluasi kinerja secara
individu, dan kebijakan penggajian dan paket
benefit yang diterima oleh level eksekutif dan
staffnya.
Kinerja semua komite diatas telah diterapkan
dengan baik di Kantor Pusat.
Sedangkan penerapan strategi dan rencana bisnis
Bangkok Bank Indonesia diatur oleh komite
sebagai berikut:
a.
Komite Manajemen
Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang
mencakup penelahaan secara periodik,
pengarahan operasional bank, kebijakan,
strategi, ALMA dan juga masalah
kepegawaian serta bagian umum yang akan
dibicarakan di dalam komite.
Komite Manajemen diketuai oleh General
Manager selaku Pimpinan Cabang dan
dibantu oleh :
-
3 Deputy General Manager
-
Kepala Unit Treasury
-
Kepala Unit Operation
-
Kepala Unit Compliance
-
Kepala Unit Risk Management
-
Kepala Unit Internal Audit
-
Kepala Unit Marketing
-
Kepala Unit Budget&Planning
Pertemuan
rutin
Komite
Manajemen
dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam satu
bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam
notulen yang diedarkan kepada anggota
komite dan disampaikan kepada IBG Kantor
Pusat.
The function of each committee can be
described as follows:
The objectives of the Audit Committee are to
assist the Board of Commissioners with regard
to process audit of financial reports, internal
control and internal audit and to select and
appoint the bank’s external auditors.
The objective of Risk Monitoring Committee is
to oversee and ensure that bank’s management
risk profile is adequate, systematic, efficient,
and effective and maximizes value to the bank
and is also to be in-line with the bank’s
strategic plan and overall risk management
policy.
The objective of Nomination and Remuneration
Committee is to select and nominate suitable
persons for appointment job position as well as
to evaluate individual performance and policy
of remuneration or benefit package for
executive level and its staffs.
All performance of committees above has already
been properly implemented in Head Office.
However, in implementing the strategic and
business plan of the bank, Bangkok Bank Indonesia
is managed under following committees:
a.
Management Committee
To ensure proper and efficient running of the
entire operation covering periodical review and
directions of bank operation, policy, and
strategy, ALMA as well as personnel and
general affairs matters.
Management Committee is chaired by the
General Manager and assisted by:
-
3 Deputy General Manager
-
Head of Treasury
-
Head of Operation
-
Head of Compliance
-
Head of Risk Management
-
Head of Internal Audit
-
Head of Marketing
-
Head of Budget & Planning
LAPORAN TAHUNAN 2014
9
ANNUAL REPORT
b.
Komite Kredit
Komite ini bertanggung jawab untuk
mengakses dan mempertimbangkan semua
portfolio bank, yang tercakup di dalamnya
nasabah kredit lancar maupun pinjaman kredit
bermasalah.
Komite kredit akan bertemu secara periodik
untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas
dari aplikasi kredit yang masuk, suku bunga
kredit, dan strategi marketingnya.
Fungsi
dari
Komite
Kredit
adalah
bertanggung jawab untuk menyetujui atau
menolak, merekomendasi aplikasi kredit
berdasarkan kewenangan kantor cabang.
Pertemuan rutin Komite kredit diadakan
setiap 2 minggu sekali atau disesuaikan
dengan kebutuhan dan hasil pertemuan dicatat
dalam notulen yang diedarkan kepada anggota
komite dan disampaikan kepada IBG Kantor
Pusat.
Komite Kredit diketuai oleh General Manager
selaku Pimpinan Cabang dan Deputy General
Manager bidang Operation selaku wakil, yang
dibantu oleh :
-
Deputy General Manager bidang
Marketing
-
Deputy General Manager bidang Risk
Management Unit and Credit Acceptance
Unit (non-voting)
-
Kepala Unit Marketing
-
Kepala Unit Treasury
-
Kepala Unit Operation
-
Kepala Unit Compliance (non-voting)
-
Kepala Unit Risk Management
(non-voting)
-
Kepala Unit Internal Audit (non-voting)
-
Kepala Unit Credit Acceptance Unit
(non-voting)
c.
Komite Manajemen Risiko
Komite ini bertanggung jawab untuk
mengawasi penerapan kerangka kerja dan
strategi majemen risiko, komposisi risiko dari
setiap tipe risiko itu dan juga memeriksa
secara periodik prosedur dari manajemen
risiko.
Bangkok Bank Indonesia menggunakan
peringkat kredit yang handal sebelum
menyetujui semua kredit baru ataupun
perpanjangan fasilitas kredit. Penilaian ini
menjadi alat yang penting bagi manajemen
risiko kredit dan digunakan sebagai standar
b.
Loan Committee
This committee is responsible to assess and
consider all banks’ portfolio, which include
active and non-performing loan accounts.
The Loan Committee will meet periodically to
review and discuss the following activities of
loan application, loan pricing and marketing
strategies.
The Loan Committee responsibility and
function is to approve or reject, recommend or
decline credit application according to branch
authorization.
The routine meetings are held in every two
weeks or more often to match with the
requirement and the results recorded in the
minutes of the meeting circulated to committee
members and submitted to Headquarters IBG.
Credit Committee is chaired by the General
Manager as Branch Manager and Deputy
General Manager of Operation. Members of
Credit Committee are :
-
Deputy General Manager of Marketing
-
Deputy General Manager of Risk
Management Unit and Credit Acceptance
Unit (non-voting)
-
Head of Marketing
-
Head of Treasury
-
Head of Operation
-
Head of Compliance (non-voting)
-
Head of Risk Management (non-voting)
-
Head of Internal Audit (non-voting)
-
Head of Credit Acceptance Unit
(non-voting)
c.
Risk Management Committee
This committee is responsible to monitor the
implementation of risk management framework
and strategy, composition of risk for each type
of risks as well as periodically review on risk
management procedure.
LAPORAN TAHUNAN 2014
10
ANNUAL REPORT
underwritting dan juga panduan penetapan
harga.
Komite Manajemen Risiko diketuai oleh
Deputy General Manager bidang Manajemen
Risiko, dengan dibantu oleh Head of
Compliance sedangkan General Manager
diundang dan hadir dalam pertemuan rutin
Komite Manajemen Risiko,
anggota dari Komite Manajemen Risiko :
-
3 Deputy General Manager
-
Kepala Unit Treasury
-
Kepala Unit Operation
-
Kepala Unit Risk Management
-
Kepala Unit Internal Audit
-
Kepala Unit Marketing
Pertemuan rutin Komite Manajemen Risiko
dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam tiga
bulan, dan hasil pertemuan dicatat dalam
notulen yang diedarkan kepada anggota
komite dan disampaikan kepada IBG Kantor
Pusat.
d.
Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)
Komite ini bertanggungjawab untuk mengatur
kinerja dari aset – aset dan liabilitas yang
dimiliki oleh Bank (ALMA). Dalam
melaksanakan
tanggungjawab
tersebut,
Komite ALCO melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a.
Memformulasikan
dan
memantau
penerapan strategi ALMA sesuai dengan
rencana bisnis Bank.
b.
Memantau penetapan strategi harga untuk
memastikan hasil optimum, mengurangi
biaya penggunaan dana, dan menjaga
keseimbangan neraca keuangan Bank.
c.
Mengevaluasi posisi risiko suku bunga
bank dimana harus konsisten dengan
manajemen risiko suku bunga
d.
Berkoordinasi
dengan
Departemen
Treasuri Kantor Pusat dan Overseas
Treasury Center (OTC) dalam melakukan
manajemen aset dan liabilitas Bank.
Komite ALCO diketuai oleh General Manager
selaku Pimpinan Cabang dan dibantu oleh :
-
3 Deputy General Manager
-
Kepala Unit Treasury
-
Kepala Unit Operation
-
Kepala Unit Compliance
-
Kepala Unit Risk Management
-
Kepala Unit Internal Audit
-
Kepala Unit Marketing
-
Kepala Unit Budget&Planning
The Risk Management Committee is chaired by
the Deputy General Manager of Risk
Management, and assisted by Head of
Compliance Unit, meanwhile General Manager
is invited in the Risk Management Committee
meeting.
Members of the Risk Management Committee:
-
3 Deputy General Manager
-
Head of Treasury
-
Head of Operation
-
Head of Risk Management
-
Head of Internal Audit
-
Head of Marketing
Regular meetings of the Risk Management
Committee conducted a minimum of 1 (one)
time in 3 month and the results are recorded in
the minutes of the meeting circulated to
committee members and submitted to
Headquarters IBG.
d.
Asset and Liability Committee (ALCO)
This committee is responsible for managing the
performance of assets - assets and liabilities
held by the Bank ( ALMA ) .
In carrying out these responsibilities, ALCO
Committee perform the following steps :
a.
m
Formulating
and
monitoring
the
implementation of the strategy ALMA
accordance with the Bank's business plan.
b. Monitor price -setting strategies to ensure
optimum results , reduce the financing cost ,
and maintaining the balance of the Bank 's
balance sheet
c. Evaluate the bank's interest rate risk position
which must be consistent with the interest
rate risk management
d.
c
Coordinate with Treasury Department
Headquarters and Overseas Treasury Center
( OTC ) in managing the assets and
liabilities of the Bank.
ALCO Committee is chaired by the General
Manager. Members of ALCO are :
- 3 Deputy General Manager
- Head of Treasury
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Risk Management
- Head of Internal Audit
- Head of Marketing
LAPORAN TAHUNAN 2014
11
ANNUAL REPORT
Pertemuan rutin ALCO dilakukan minimal 1
(satu) kali dalam satu bulan, dan hasil
pertemuan dicatat dalam notulen yang
diedarkan kepada anggota komite dan
disampaikan kepada IBG Kantor Pusat.
e.
Komite Kredit Bermasalah
Komite Kredit Bermasalah (NPL Committee)
bertanggungjawab untuk membahas pinjaman
nasabah kepada Bank yang memiliki
kualitas/kategori Kurang Lancar (2) hingga
Macet (5).
Komite Kredit Bermasalah diketuai oleh
General Manager selaku Pimpinan Cabang
yang dibantu oleh :
-
3 Deputy General Manager
-
Kepala Unit Operation
-
Kepala Unit Compliance
-
Kepala Unit Marketing
-
Kepala Unit Internal Audit
Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu)
kali dalam satu bulan, dan hasil pertemuan
dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada
anggota komite dan disampaikan kepada IBG
Kantor Pusat.
f.
Komite Teknologi Informasi
Komite ini bertanggungjawab menyampaikan
rekomendasi penggunaan sistem IT kepada
manajemen guna mendukung pertumbuhan
bisnis dan efisiensi operasi Bank dalam
strategi jangka pendek dan menengah.
Komite Teknologi Informasi diketuai oleh
Deputy General Manager bidang Operation
dan Overseas Support Center (OSC) selaku
penasehat IT, anggota komite adalah :
-
Kepala Unit Operation
-
Kepala Unit Compliance
-
Kepala Unit Support&Service
-
Kepala Unit Internal Audit&Control
-
Staff EDP
Pertemuan rutin dilakukan minimal 1 (satu)
kali dalam satu tahun, dan hasil pertemuan
dicatat dalam notulen yang diedarkan kepada
anggota komite.
Regular meetings of ALCO performed at least 1
(one) time in a month , and the results are
recorded in the minutes of the meeting
circulated to committee members and submitted
to Headquarters IBG.
e. Non-Performing Loans Committee (NPL
Committee)
NPL Committee is responsible for the customer
to discuss the bank loan that has a quality /
Sub-category (2) to Loss (5).
NPL Committee is chaired by General Manager
as Branch Manager. Mmebers of NPL
Committee are :
- 3 Deputy General Manager
- Head of Operation
- Head of Compliance
- Head of Marketing
- Head of Internal Audit
Regular meetings conducted at least 1 (one)
time in a month, and the results are recorded in
the minutes of the meeting are circulated to
committee members and submitted to
Headquarters IBG.
f. Information Technology Steering Committee
This committee is responsible for providing
recommendations to the management of the use
of IT systems to support business growth and
operating efficiencies in the Bank's short-term
and
medium-term
strategy.
Information Technology Steering Committee,
chaired by the Deputy General Manager of
Operations and Overseas Support Center (OSC)
as an IT advisor, committee members are:
-
Head of Operation
-
Head of Compliance
-
Head of Support&Service
-
Head of Internal Audit&Control
-
Staff EDP
LAPORAN TAHUNAN 2014
12
ANNUAL REPORT
Adapun frekuensi rapat yang telah dilakukan
oleh masing-masing Komite selama tahun
2014 adalah sebagai berikut :
1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan,
Internal Audit dan Eksternal Audit
Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu
manajemen dalam pengawasan internal
operasional dan juga kepatuhan pada
peraturan dari otoritas lokal.
Unit kepatuhan bertangung jawab dalam
mengkoordinasi unit operasional dan
mengumpulkan informasi guna tersedianya
informasi dalam pengkinian panduan kerja.
Unit kepatuhan harus bekerja secara
independen dan berdampingan dengan
manajemen dan staf di berbagai bisnis unit.
Peraturan Bank Indonesia dan peraturan
perundangan
yang
berlaku
telah
disosialisaikan kepada unit terkait dan dibahas
dalam rapat komite manajemen terutama yang
memiliki
dampak
terhadap
kegiatan
operational ,bisnis dan stategi bank.
Memastikan komitmen bank yang dibuat
kepada Bank Indonesia telah dipenuhi secara
tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan telah
melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya kepada manajemen bank secara
triwulanan.
Satuan Kerja Kepatuhan juga memastikan
bahwa tindakan yang memadai telah
dilaksanakan guna mencegah terjadinya risiko
kepatuhan yang mungkin terjadi dan
mendorong terciptanya budaya kepatuhan
dalam bank.. Satuan Kerja Kepatuhan dan
petugas UKK juga mengkontrol pelaksanaan
Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan
aktifitas anti pencucian uang (Anti Money
Laundering) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Dalam
upaya
meningkatkan
Komite
Frekuensi
Komite Manajemen
12x
Komite Kredit
36x
Komite
Manajemen
Risiko
4x
Komite
Aset
dan
Liabilitas
12x
Komite
Kredit
Bermasalah
7x
Komite
Teknologi
Informasi
2x
The frequency of meetings has been done by
each committee during 2014 are as follows:
1.3
Performance of Compliance functions,
internal audit and external audit.
Compliance unit has been established to assist
the management in overseeing its internal
operation so as to be in compliance with the
regulation of authorities.
The compliance unit has the responsibility in
coordinating with operation units and colleting
the information for the availability and updating
of work guidelines.
The compliance function shall have
independence and work closely with
management and staff in various business units.
BI regulations and prevailing laws have been
socialized to the relevant units and also been
discussed in the Management Committee
meeting, especially for regulations which have
significant impact to the operations, business
and strategy of the bank.
Ensuring the bank’s commitments made to
Bank Indonesia has been rectified in timely
manner.
Compliance unit also ensures that appropriate
action has been taken to prevent the potential
compliance risks which may occur and promote
the compliance culture within the bank.
Compliance unit has set up proper monitoring
procedure in preventing compliance failure in
submitting BI reporting requirement by each
responsible unit and escalated the monitoring
result in monthly Management Meeting.
Compliance unit has reported their activity and
responsibility to Branch Manager on quarterly
Committee
Frequency
Management Committee
12x
Loan Committee
36x
Risk
Management
Committee
4x
Asset
and
Liability
Committee
12x
Non Performing Loan
Committee
7x
Information Technology
LAPORAN TAHUNAN 2014
13
ANNUAL REPORT
pemahaman atas penerapan KYC dan AML,
Satuan Kerja Kepatuhan akan terus
melakukan sosialisasi kepada unit bisnis
terkait untuk meyakinkan efektifitas
tugasnya.
Kewajiban
penerapan
FATCA
telah
diimplementasikan dengan mengidentifikasi
nasabah (perorangan/organisasi) sebagai
warga negara Amerika/ non-warga negara
Amerika lewat analisa atas dokumen self
declaration dan self certification, juga melalui
pencarian secara elektronis untuk indikasi
indicia. Hingga saat ini, Bangkok Bank
Indonesia tidak memiliki nasabah warga
negara Amerika. Karena BBL Indonesia
mengikuti metode IGA 1. sehingga BBL
Indonesia tidak wajib menyampaikan laporan
8966 (warga negara Amerika yang memiliki
rekening di BBL), laporan 1042 (pelaporan
pendapatan yang menjadi subyek pemotongan
pajak selama tahun pelaporan) dan laporan
1042 (pelaporan jumlah pajak yang dipotong).
Internal audit bank (SKAI) telah menyusun
rencana audit operasional dan setiap tahun
memeriksa semua unit bisnis berdasarkan
jadwal rencana auditnya.
Untuk tahun 2014 SKAI telah melakukan
fungsi kerjanya dengan independen dan
objektif.
Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI
telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan
internal kontrol bank dan kepatuhan pada
perundangan-undangan yang berlaku dan
peraturan Bank Indonesia.
Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke
manajemen kantor cabang dan divisi internal
audit kontrol Kantor Pusat dan informasi
rekomendasi audit akan disebarkan ke unit
bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan
tindakan perbaikan selanjutnya.
Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan
mengikuti kemajuan perkembangan dan
perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang
terlibat.
Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan
pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan
keamanan audit dan pengawasan internal dari
BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi
peraturan yang berlaku.
basis. Compliance unit and AML (UKK) officer
are also in control of Know Your Customer and
Anti-Money
Laundering
implementation
pursuant to regulation. In the effort to better
understanding for implementation of KYC/ and
AML, the compliance unit would continuously
perform socialization to relevant business unit
ensuring
effectiveness
of
duty.
FATCA requirement has been implemented by
identifying customers (individual/entity) as
USP / NUSP through analyzing self declaration
and self certification, also through indicia
electronic search. Currently, BBL Indonesia
does not have US customers recorded.
Since BBL Indonesia following IGA1 method,
so that BBL Indonesia does not have to fulfil
reporting obligation for from 8966(US specified
persons who hold an account at BBL), form
1042 (to report income type payments that are
subject to withholding tax during the reportable
year and form 1042 (report the annual
withholding amount).
Banks’ Internal audit (SKAI) has already
arranged the operational audit plan and has
annually reviewed to all business units
according to its audit-planning schedule.
For year 2014, the bank’s SKAI has performed
its function independently and objectively.
In performing its audit function, SKAI has
conducted and evaluated toward the efficiency
and effectiveness of the bank’s internal control
and compliance to the prevailing laws and Bank
Indonesia regulations.
All audit findings have been reported to branch
management and internal audit control and
division – Head Office and disseminate its audit
recommendation to the
business unit concerned
for further action to be taken.
Internal audit (SKAI) has also monitored and
followed up the progress development and
improvement made by business units involved.
LAPORAN TAHUNAN 2014
14
ANNUAL REPORT
Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen
ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja
dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi
internal audit atas penggunaan Teknologi
Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada
bulan Mei-Juli 2014 dengan hasil yang cukup
memadai. Sedangkan pemeriksaan Audit
Eksternal Independen terhadap kinerja SKAI
akan jatuh-tempo pada bulan September 2017,
paling lambat. Bank telah menunjuk KAP J.
Tanzil untuk melakukan pemeriksaan
terhadap kinerja SKAI.
Sementara itu, untuk laporan eksternal audit
tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank
telah menunjuk akuntan publik independen
yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang
bisa melakukan audit.
Penetapan kerja audit dari akuntan publik
meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik,
bidang kerja audit, dan profesionalisme
pemeriksa.
Penunjukan akuntan publik untuk melakukan
audit laporan keuangan kantor cabang untuk
tahun 2014 telah disetujui oleh Komite Audit
Kantor Pusat.
Untuk tahun buku 2014, Akuntan Publik
Osman Bing Satrio dan Eni, yang merupakan
anggota Deloitte Tohmatsu telah ditunjuk
untuk melakukan audit keuangan bank dengan
hasil pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
1.4. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi
Internal Kontrol.
Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai
tanggung jawab untuk berbagai macam aspek
risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas,
operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko
kepatuhan dari bank.
Secara umum, manajemen kantor cabang telah
aktif memonitor dan mengawasi kebijakan
dan prosedur serta pengaturan limit untuk
setiap jenis risiko guna memelihara kondisi
manajemen risiko internal bank yang baik.
Unit Manajemen Risiko secara periodik
menyampaikan laporan profil risiko bank
setiap 3 bulan sekali dalam rangka
menganalisa dan mengatur kecukupan dari
setiap risiko.
Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah
diajukan ke Bank Indonesia secara tepat
waktu.
Unit Manajemen Risiko juga telah secara
periodik menyampaikan laporan anti fraud
Every 3 (three) years, an Independent External
Reviewer/Auditor is appointed to review the
effectiveness of SKAI work performance
including review on internal audit function on
Information Technology use. The last review
was in May-July 2014 with satisfactory result.
While the External Audit examination to SKAI
performance is no later than September 2017.
Bank has appointed J. Tanzil external auditor to
conduct work performance examination on
Bank’s Internal Audit.
Meanwhile, for annual external audit
performance and preparing financial report,
bank has appointed independent public
accountant that registered under Bank
Indonesia’s approved list to conduct an audit.
The assignment of audit work to public
accountant covers the capacity of the assigned
public accountant firm, scope of audit work and
professionalism of the auditor.
The appointment of public accountant to
conduct the audit of branch financial report for
year 2014 has been approved by Head
Office-Internal Control Function
.
The risk management function of the bank has
responsibility for various risk aspects covering
of credit, market, liquidity, and operational,
legal, strategic, reputation and compliance risks
of the bank.
In general, branch management has actively
monitored and supervised the policy and
procedure as well as limit arrangement type of
each risk in order to maintain the soundness of
bank internal risk management condition.
Risk management unit has periodically
submitted the bank’s risk profile reports on
quarterly basis for analyzing and managing the
adequacy of each risk.
This quarterly bank’s risk profile has been
timely submitted to Bank Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2014
15
ANNUAL REPORT
setiap 6 bulan sekali dalam rangka memantau
dan melakukan pencegahan risiko kejadian
fraud.
Laporan enam bulanan anti fraud bank telah
disampaikan ke Bank Indonesia secara tepat
waktu.
Unit Manajemen Risiko juga telah
mengadopsi model perhitungan Pendapatan
Bunga Bersih (NII) dan model Nilai Modal
Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong
Kong guna memonitor risiko suku bunga
sehubungan dengan risiko pasar. Unit
Manajemen Risiko juga telah melakukan
stress testing untuk risiko pasar, risiko
liquidity dan risiko foreign exchange serta
melakukan verifikasi terhadap kertas kerja
laporan bulanan risiko operasional dan
disamping itu juga memonitor posisi harian
dan limit-limit serta membuat laporan bulanan
analisa kredit portfolio.
Bank telah memenuhi kewajiban Sertifikasi
Manajemen Risiko bagi Manajer dan staff
sesuai regulasi yang berlaku.
1.5 Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian
Kredit kepada Pihak-Terkait dan Grup
Debitur Besar.
Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam
suatu kondisi atau perjanjian dimana bank
diharuskan memberikan dana yang melanggar
BMPK (Batas Minimum Pemberian Kredit)
dan batas pemberian fasilitas kredit.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
pemberian kredit kepada pihak-terkait dan
atau kelompok debitur besar masing-masing
tidak boleh melebihi 10% dan 25% dari modal
bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada
kelompok debitur besar dan pihak-terkait.
Semua keputusan pemberian kredit harus
disetujui oleh komite kredit yang para
anggotanya akan memeriksa dan memberi
komentar atas masalah yang ada di aplikasi
kredit.
Bank telah mengkinikan internal limit guna
memonitor terjadinya pelampauan BMPK.
Selama penilaian aplikasi kredit, account
officer harus memeriksa latar belakang profil
perusahaan dan manajemennya, dan juga
informasi yang relevan menurut faktor-faktor
yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait
dan grup debitur.
annually basis for monitoring and conduct fraud
prevention.
This semi annually bank’s anti fraud report has
been timely submitted to Bank Indonesia.
Risk management unit has adopted the Net
Interest Income (NII) and Economic Value of
Equity (EVE) models from Hong Kong regional
office for monitoring interest rate risk relating
to market risk. RMU has also performed
general stress stesting for market risk, liquidity
risk and foreign exchange risk as well as
verification to monthly operational risk self
assessment report, besides monitoring daily
position and limit as well as providing monthly
portfolio credit analysis.
Bank has complied with Risk Management
Certification for Managers and officers as
required by regulation.
1.5
Prudential principles in fund provision to
Related-parties and in Large-exposures
.
The bank is prohibited to enter into condition or
agreement that obligate bank to provide fund,
which will violate the LLL and credit facility
limit granted.
Fund provision to Related- party and /or in
Large- exposures are in accordance with Bank
Indonesia regulation, which the Legal Lending
Limit for related-party and in large exposure not
exceeded 10 % and 25 %, respectively of the
bank capital. There was no breach on the Legal
Lending Limit for large exposures and Related-
party.
Any credit decision made must be approved by
Loan committee meeting and member of Loan
committee will review and comment on the
credit application on certain issues.
Bank has updated the internal limit for
monitoring the LLL impelemtation.
LAPORAN TAHUNAN 2014
16
ANNUAL REPORT
Per tanggal 31 Desember 2014, saldo
pemberian kredit (dalam jutaan rupiah):
a.
Pihak-terkait : Rp. Nihil
b.
Debitur Inti:
- Individual Rp. 2.861.739
- Kelompok Rp. 3.577.173
1,6 Rencana Strategi Bisnis Bank
Target Jangka Pendek 1 tahun, menurut misi
dan visi bank.
Untuk tahun 2015, Bank merencanakan untuk
peningkatan atas portfolio pinjamanya sekitar
19% dibandingkan dengan saldo pinjaman pada
akhir 2014. Penambahan ini dikontribusi oleh
debitur baru and juga peningkatan pinjaman
bagi debitur lama. Dengan ini, di tahun 2014,
bank tetap berfokus pada prudent banking
principle untuk menjaga kualitas kredit nasabah
yang ada.
Sedangkan untuk kredit bermasalah (NPL)
masih di bawah ketentuan di tahun 2014.
Tingkat kredit bermasalah secara gross berada
pada level 0,44% dan Tingkat kredit bermasalah
secara net berada pada level 0,00%
Dalam hal penanganan kredit bermasalah
(NPL), bank tetap memberikan perhatian khusus
untuk menurunkan saldo rekening kredit
bermasalah. Hal yang telah dilakukan bank
dalam usaha penurunan rasio kredit bermasalah
yaitu dengan melakukan eksekusi agunan dan
arus kas nasabah.
Dilain hal, guna mendukung pertumbuhan
kredit, bank merencanakan meningkatkan
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui
Cabang Jakarta dan Cabang Pembantu Surabaya
dan Medan.
Di tahun 2015, bank memproyeksikan
peningkatan
pendapatan
bunga
bersih
dibandingkan tahun 2014. Untuk mencapai
tujuan ini, bank akan menerapkan 3 strategi
kunci dengan peran aktif para pihak baik di
cabang Jakarta serta cabang pembantu Surabaya
dan Medan sebagai berikut:
Pertama, mendukung usaha debitur-debitur yang
memiliki sikap Good Corporate Governance
(GCG). Dalam hal ini bank secara tidak
langsung dapat melaksanakan prudential
banking principle, karena kecenderungan
perusahaan yang memiliki good corporate
governance akan lebih transparan, sehingga
As of December 31, 2014 the outstanding
balance of ( in million of Rupiah):
a. Related- party
Rp. None
b. Core debtor :
- Individual
Rp 2.861.739
- Group
Rp 3.577.173
1.6
Bank’s strategic business plan
Short Term Target 1 year, according to the
bank's mission and vision.
For the year 2015, Bank plans to increase its
loan portfolio approximately 19% compared to
the loan balance at the end of 2014. This
increase due to potential new debtor and also
the loans increase to existing borrowers. Thus,
in 2014, Bank remains focused on prudent
banking principle to maintain the credit quality
of existing customers.
As for non-performing loans (NPLs) are still
under the provisions in the year 2014. NPL
gross is maintained at level 0.44%, while NPL
nett is maintained at level 0.00%
In terms of handling non-performing loans
(NPL), Bank still pays special attention to lower
account balances of nonperforming loans. This
has been done in an attempt to decrease the
bank NPL ratio by performing collateral and
cash flows of customers.
On the other hand, in order to support the
interest income compared to the year 2014. To
achieve this goal, Bank will implement three
key strategies with the active participation of
Jakarta branch and sub-branch of Surabaya and
Medan
as
follows:
LAPORAN TAHUNAN 2014
17
ANNUAL REPORT