• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda Nomor 16 Tahun 2013 Retribusi Jasa Usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perda Nomor 16 Tahun 2013 Retribusi Jasa Usaha"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI

JASA USAHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT,

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Usaha Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah perlu ditinjaukembali dan dilakukan penyesuaian;

b. bahwa Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2011 tentang Jasa Usaha, tidak cukup menampung seluruh kebutuhan Retribusi Jasa Usaha, sehingga pelu ditinjau kembali dan dilakukan penyesuaian;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Nomor 05 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha;

(2)

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ) ;

(3)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

dan

BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT MEMUTUSKAN:

Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA.

Pasal I

Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Nomor 05 Tahun 2011 tentang Jasa Usaha, diubah seabagai berikut :

B A B II

NAMA, OBJEK DAN GOLONGAN RETRIBUSI SERTA CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNANAAN JASA

Bagian Kesatu

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Pasal 2

Dengan Nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dipungut retribusi atas pemakaian kekayaaan milik Pemerintah Daerah.

Pasal 3

(1) Obyek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah pemakaian kekayaan daerah.

(2) Dikecualikan dari pengertian pemakaian kekayaan daerah adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut.

Pasal 4

(4)

Pasal 5

Tingkat penggunaan jasa pemakaian kekayaan daerah diukur berdasarkan jenis, ukuran, jumlah dan jangka waktu menggunakan pemakaian kekayaan daerah.

1. Ketentuan Pasal 10 ayat (3) diubah sehingga berbunyisebagai berikut : Pasal 10

(1) Objek retribusi adalah pelayanan penyediaan tempat pelelangan yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pelelangan ikan,ternak,hasil bumi,dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan ditempat pelelangan. (2) Termasuk objek retribusi adalah tempat yang dikontrak oleh Pemerintah

Daerah dari pihak lain untuk dijadikan sebagai tempat pelelangan.

(3) Dikecualikan Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tempat pelelangan yang disediakan,dimiliki,dan/atau dikelola oleh BUMN,BUMD,dan pihak swasta.

Pasal 11

Tingkat Penggunaan jasa tempat pelelangan diukur berdasarkan nilai jual barang yang dilelang.

Bagian Kedua

Retribusi Tempat Khusus Parkir Pasal 12

Dengan Nama Retribusi Tempat Khusus Parkir dipungut retribusi atas pemanfaatan/ penggunaan tempat khusus parkir yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 13

(1) Obyek Retribusi Tempat Khusus Parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 adalah pelayanan tempat khusus parkir yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(5)

Pasal 14

Tingkat penggunaan jasa Tempat Khusus Parkir diukur berdasarkan frekuensi dan jangka waktu penggunaan.

2. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Bagian Ketujuh

Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan Pasal 21

Dengan Nama Retribusi Pelayanan Kepelabuhananterdiri dari :

a. Retribusi Pelayanan Kepelabuhan dipungut retribusi atas jasa kepelabuhanan termasuk fasilitas lainnya dilingkungan Pelabuhan yang disediakan dimiliki/dan atau dikelola Pemerintah Daerah; dan

b. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Perikanan, ;

dipungut retribusi atas pelayanan jasa kepelabuhanan perikanan termasuk fasilitas lainnya dilingkungan pelabuhandan pelabuhan perikanan yang disediakan dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

3. Ketentuan Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2) diubah sehingga berbunyi: Pasal 22

(1) Obyek Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 adalah pelayanan jasa kepelabuhanan dan pelayanan jasa Kepelabuhanan Perikanan, termasuk fasilitas lainnya dilingkungan pelabuhan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(2) Dikecualikan dari objek retribusi pelayanan kepelabuhanan adalah pelayanan jasa kepelabuhanan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

4. Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 23

(6)

B A B III

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 28

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak.

(2) Keuntungan yang layak sebagaiman dimaksud pada ayat(1)adalah keuntungan yang diperoleh apabila pelayanan jasa usaha tersebut dilakukan secara efisien dan berorientasi pada harga pasar

(3) Struktur dan besarnya tariff retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disesuaikan dengan perkembangan dan keadaan pasar.

(4) Berdasarkan Prinsip dan Sasaran sebagaimana disebutkan pada ayat (1) diatas maka ditetapkan struktur dan besarnya tarif sebagai berikut:

5. Ketentuan Tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah mengalami perubahan pada tarifretribusi Sewa Tanah Pemda di Kecamatan Tanimbar Selatan sehingga besaran tarifnya sebagai berikut :

1. TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH N

O

NAMA ASSET/OBYEK TARIF LOKASI KE

T 1. Gudang Pemda Saumlaki

(Gudang Lama)

35.000.000/Tahun Saumlaki

2. Gudang Pemda Saumlaki (Gudang Baru)

50.000.000/Tahun Saumlaki

3. Gudang Pemda Larat 25.000.000/

Tahun

Larat

4. Tanah Pemda Lokasi Tk. Selatan dan Sekitarnya

25.000.000/ Tahun

Saumlaki

5. Sewa Tanah Pemda di Semua Wilayah Kab. MTB

25.000./m²/Tahun

6. Sewa Gedung Enus 2.000.000/ Sekali

Pakai

Saumlaki

7. Sewa Gedung Adat Enus 2.000.000/ Sekali Pakai

(7)

8. Sewa Gedung Kesenian 3.000.000/ Sekali Pakai

Saumlaki

9. Sewa Lapangan Tenis Kewarbotan

25.000/jam Saumlaki

10 .

Sewa Gedung Bisnis Center 1.000.000/Sekali Pakai

Saumlaki

5. RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN a. Rertibusi Pelayanan Kepelabuhanan.

N O

JENIS RETRIBUSI DAN PERIZINAN

SATUAN

BESAR TARIF

(Rp)

1 2 3

I. RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN 1.

2.

JASA ANGKUTAN LAUT

A. Karcis Pas Masuk Pelabuhan Laut

a. Pas Masuk Khusus Orang

b. Pas masuk Khusus Sepeda Motor

c. Pas Masuk Khussus Mobil

B. Jasa Pelayanan Lainnya a. Jasa Tambat Kapal GT <7 b. Jasa Labuh Kapal GT <7

JASA ANGKUTAN

PENYEBERANGAN A. Jasa Sandar

a. Dermaga Beton jembatan bergerak b. Dermaga beton

c. Jembatan kayu

d. Pinggiran/pantai/talud

e. Kapal istirahat pada dermaga

Per orang per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

Per GT per etmal

Per GT per etmal

(8)

B. Jasa Tanda masuk Pelabuhan a. Tanda masuk pelabuhan/terminal

(penumpang, pengangar penjemput)

b. Tanda masuk bulanan pedagang asongan dan sejenisnya

c. Pas Masuk Kendaraan Gol I

d. Pas Masuk Kendaraan Gol II

e. Pas Masuk Kendaraan Gol III

f. Pas Masuk Kendaraan Gol IV

g. Pas Masuk Kendaraan Gol V

h. Pas Masuk Kendaraan Gol VI

i. Pas Masuk Kendaraan Gol VII

j. Pas Masuk Kendaraan Gol VIII

Per orang per sekali masuk

Per orang per bulan

Per unit per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

Per unit per sekali masuk

C. Jasa Penumpukan Barang

D. Tarif Sewa Tanah dan Bangunan A. Tarif Sewa Tanah

a. Untuk Kepentingan toko, warung, dan sejenisnya b. Untuk perkantoran dan

sejenisnya

c. Untuk Reklame dan sejenisnya

d. Untuk kegiatan lainnya

B. Tarif Sewa Bangunan/Ruangan a. Untuk Kantor Perusahaan

Penyeberangan dan sejenisnya

Per m2 per tahun

Per m2 per tahun Per m2 per tahun Per m2 per hari

Per m2 per bulan

7.500

4.500

5.000

2.500

(9)

b. Untuk Kantor Lainnya c. Untuk Warung, Kantin dan

sejenisnya

d. Untuk kegiatan lainnya

Per m2 per bulan Per m2 per bulan

Per m2 per hari

5.500 4.500

3.500

c. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Perikanan

No. JENIS RETRIBUSI DAN PERIZINAN SATUAN BESAR TARIF (Rp)

1 2 3 4

RETRIBUSI PELAYANAN PELABUHAN PERIKANAN

1. JASA TAMBAT LABUH

A. Biaya Tambat Labuh Kapal Diatas 30 GT 1. Tambat > 30 GT

a. Kapal Perikanan Per meter

Panjang

Kapal/Etmal 300

b. Kapal Non Perikanan Semua Ukuran Per meter Panjang

Kapal/Etmal 2.000

2. Labuh > 30 GT

a. Kapal Perikanan Per meter

Panjang

Kapal/Etmal 300

b. Kapal Non Perikanan Semua Ukuran Per meter Panjang

Kapal/Etmal 2.000

B. Biaya Tambat dan Labuh Untuk Kapal Berukuran Sampai 30 GT

1. Kapal berukuran ≤ 10 GT Per Kapal/etmal

3.000 2. Kapal berukuran > 10 GT Per Kapal/etmal

4.000 3. Kapal Berukuran > 20 s.d. 30 GT Per Kapal/etmal

2.000

C. Tarif Khusus

1. Kapal Penelitian dan Kapal Pemerintah yg tidak diusahakan

Per GT Kapal /

etmal 500

2. Kapal Patroli,Kapal Bea Cukai, Kapal Perang dan Kapal Pemerintah Sejenisnya

Per GT Kapal /

etmal 300

3. Kapal Rusak menunggu perbaikan Per GT Kapal /

etmal 500

4. Kapal bertambat labuh diatas 30 etmal Per GT Kapal /

etmal 300

2. Jasa Pengadaan Es Per Balok

25.000

3. Jasa Pengadaan Air Per liter

(10)

4. Imbalan Jasa Sewa Cool Room Per Kg / hari

500

5. Imbalan Jasa Tanah dan Bangunan A. Tanah Pelabuhan

1. Biaya Pengembangan (Developtmen Charge ) Per m² / tahun

1.200 2. Sumbangan Pemeliharaan Per m² / tahun

1.000

B. Bangunan Pelabuhan Perikanan

1. Bangunan Sementara Per m² / tahun

4.000 2. Bangunan Semi Permanen Per m² / tahun

5.000

3. Bangunan Permanen Per m² / tahun 6.000

C. Tanah yang dipakai untuk :

1. Lapangan Penjemuran Jaring/Penjemuran ikan

Per m² / hari

50 a. Ruangan/Lapangan terbuka beratap Per m² / hari

30 b. Ruangan/Lapangan terbuka tidak

beratap

2. Tempat Penumpukan Barang

a. Ruangan/Lapangan terbuka beratap Per m² / hari

500 b. Ruangan/Lapangan terbuka tidak

beratap

Per m² / hari

350

6. Imbalan Jasa Pas Masuk PAS Harian/ sekali masuk

1. Orang Per orang/sekali

masuk 1.000

2. Sepeda/becak/gerobak Per Kendaraan / sekali masuk

1.000

3. Sepeda Motor Per Kendaraan /

sekali masuk

1.000

4. Kendaraan bermotor roda tiga Per Kendaraan / sekali masuk

1.000

5. Mobil Penumpang 2.000

6. Bus / Truk 2.500

7. Truk Gandengan,Trailer/container 3.000

7. Imbalan Jasa Kebersihan Pelabuhan A. Kebersihan

1. Bangunan Permanen Tertutup Per m² / bulan 1.000 2. Perkantoran/Pertokoan Per m² / bulan 1.000 3. Gudang/Tempat Pelelangan Ikan Per m² / bulan 1.000 4. Tempat Pemasaran Ikan Per sekali

bongkar muat

1.000

5. Warung Makan /Kios Per m² / bulan 1.000 6. Kendaraan yang melakukan bongkar muat di

kawasan pelabuhan

Per sekali bongkar muat

5.000

7. Truck/Truck Tanki Per sekali masuk 10.000

8. Pick Up Per sekali masuk 5.000

9. Gerobak/Kendaraan Roda Tiga Per Sekali masuk 5.000

B. Kebersihan Kolam Pelabuhan

(11)

4. > 30 s.d. 60 GT Per Sekali masuk 1.000 5. Kapal Perikanan Ukuran > 60 GT Per

meter/Panjang Kapal

1.000

6. Kapal Non Perikanan(disarankan agar dilakukan klasifikasi)

Per

meter/Panjang Kapal

1.250

7. Kapal Penelitian Per

meter/Panjang Kapal

1.250

8. Kapal Patroli, beacukai, kapal perang dan kapal pemerintah sejenisnya

Per

meter/Panjang Kapal

1.250

6. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyinya sebagai berikut: BAB XIII

PELAKSANAAN PUNGUTAN Pasal 38

(1) Pelaksanaan pemungutan Retribusi ditangani Satuan Kerja Perangkat Daerah Pengelola Pendapatan Asli Daerah.

(2) Pelaksanaan, Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian secara fungsional dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah bekerja sama dengan instansi teknis lainnya.

Ketentuan Pasal 42 ayat (1) diubah senggi berbunyi sebagai berikut :

6.

B A B XVI

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 42

(1) Dengan berlakunya Peraturan Derah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2011 dinyatakan tetap berlaku kecuali mengenai perubahan-perubahan yang dilakukan tidak berlaku dan berpedoman pada Peraturan Daerah ini.

(12)

Pasal II

Peraturan Daerahini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Ditetapkan di : Saumlaki pada tanggal :2013

BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT,

BITZAEL SALVESTER TEMMAR

Diundangkan di : Saumlaki pada tanggal : 2013

SEKRETARIS DAERAH MALUKU TENGGARA BARAT,

MATHIAS MALAKA

(13)

PENJELASAN ATAS

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH

NOMOR 05 TAHUN 2011

TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA

I. PENJELASAN UMUM

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terkahir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka penyelenggaran pemerintahan daerah dilakukan dengan membrikan kewenangan yang seluas-luasnya disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sitem penyelenggaaraan pemerintahan negara.

(14)

II.PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup Jelas Pasal 2

Cukup Jelas Pasal 3

Cukup Jelas Pasal 4

Cukup Jelas Pasal 5

Cukup Jelas Pasal 6

Cukup Jelas Pasal 7

Cukup Jelas Pasal 8

Cukup Jelas Pasal 9

Cukup Jelas Pasal 10

Cukup Jelas Pasal 11

Cukup Jelas Pasal 12

Cukup Jelas Pasal 13

Cukup Jelas Pasal 14

Cukup Jelas Pasal 15

(15)

Pasal 16

Cukup Jelas Pasal 17

Cukup Jelas Pasal 18

Cukup Jelas Pasal 19

Cukup Jelas Pasal 20

Cukup Jelas Pasal 21

Cukup Jelas Pasal 22

Cukup Jelas Pasal 23

Cukup Jelas Pasal 24

Cukup Jelas Pasal 25

Cukup Jelas Pasal 26

Cukup Jelas Pasal 27

Cukup Jelas Pasal 28

Cukup Jelas Pasal 29

Cukup Jelas Pasal 30

Cukup Jelas Pasal 31

Cukup Jelas Pasal 32

(16)

Pasal 33 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “tidak dapat diborongkan” adalah bahwa seluruh proses kegiatan pungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga namun dalam hal ini bukan berarti bahwa pemerintah daerah tidak boleh bekerjasama dengan pihak ketiga. Dengan selektif dalam proses pungutan, pemerintah daerah dapat mengajak badan-badan yang karena profesionalnya layak dipercaya untuk ikut melaksanakan sebagian tugas pungutan jenis retribusi secara efisien. Kegiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya retribusi terutang, pengawasan, penyetoran retribusi dan penagihan retribusi.

Ayat (2)

Cukup Jelas Ayat (3)

Cukup Jelas Pasal34

Cukup Jelas Pasal35

Cukup Jelas Pasal36

Cukup Jelas Pasal37

Cukup Jelas Pasal38

Cukup Jelas Pasal39

Cukup Jelas Pasal40

Cukup Jelas Pasal41

(17)

Pasal 42

Cukup Jelas Pasal43

Cukup Jelas Pasal44

Cukup Jelas

Referensi

Dokumen terkait

Skala yang digunakan berdasarkan dimensi perilaku makan yaitu external eating, emotional eating, restrained eating dari Van Strein,dkk (dalam Elfhag &amp; Morey, 2008) dan

Jika di wilayah Maluku Utara terkenal dengan sebutan Moluko Kie Raha, yakni empat kerajaan sebagai pusat kekuasaan Islam yakni Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo,

- Operator seharusnya lebih teliti dengan kualitas produk yang dihasilkan sehingga apabila terjadi kecacatan tidak menimbulkan jumlah yang besar. - Operator yang

Tuan Haji Hassim bin Markom Encik Mohamed Zaidi bin Ibrahim Puan Nor Akhmal bt Ismail Datin Abidah bt Sidek Datin Rohaiyu bt Sanusi Puan Norani bt Ahmad Pn Hamidah bt Mohd

Jadi dapat disimpulkan bahwa Executive Information System (EIS) adalah sebuah sistem berbasis komputer yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung informasi

Sugiyono et al (200) meneliti nasi jagung instant, Raharjo et al (2003) meneliti tiwul instant, Tawali et al (2007) meneliti jagung sosoh pratanak (JSP) dan Koswara (2003)

itu peneliti memanfaatkan situasi dan karakteristik peserta didik saat ini yang lebih menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan peramban internet dan bacaan

Teknologi yang berkembang pada saat ini menuntut perusahaan untuk mengembangkan Sistem informasi berbasis komputer, sistem informasi ini membuat sistem agar lebih