TRANSAKSI DALAM SAP AKRUAL
TRANSAKSI AKRUAL
•
Pendapatan masih harus diterima
•
Pendapatan diterima dimuka
•
Beban yang masih harus dibayar
•
Beban dibayar dimuka
•
Beban Penyusutan
•
Beban Penyisihan piutang
•
Transaksi belanja modal dan pembiayaan
langsung ke pos dalam neraca
TRANSAKSI AKRUAL
•
Pendapatan masih harus diterima
•
Pendapatan diterima dimuka
•
Beban yang masih harus dibayar
•
Beban dibayar dimuka
•
Beban Penyusutan
•
Beban Penyisihan piutang
•
Transaksi belanja modal dan pembiayaan
langsung ke pos dalam neraca
•
TRANSAKSI KAS PELAKSANAAN
ANGGARAN
•
TRANSAKSI KAS PELAKSANAAN
PENYESUAIAN KAS - AKRUAL
LRA
Pendapatan-LO Sekaligus
Pendapatan-LRA
Pendapatan LRA dan Pendapatan LO
Belanja Sekaligus Beban Belanja dan Beban
Pend. Diterima
Dimuka
Piutang Pendapata
n Pendapatan
LO sudah diterima
Kas-nya
Belanja Dibayar Dimuka
Utang atas Belanja (YMHD) Beban sudah
dikeluarkan Kas-nya/
Dibayar
TRANSAKSI KAS
•
Transaksi Kas dicatat sebagai pendapatan LRA dan
Belanja LRA
•
Beberapa transaksi kas sebenarnya juga
mencerminkan akrual sehingga sama dengan
Pendapatan atau Beban dalam LO
•
Pembayaran gaji pada periode anggaran atas seorang
yang telah bekerja
•
Pembayaran beban sewa selama satu periode
anggaran
•
Penerimaan pendapatan untuk periode tersebut
retribusi
•
Beberapa transaksi kas yang bukan transaksi
akrual
•
Pembiayaan
•
Belanja modal
•
Pembayaran belanja untuk dimanfaatkan jangka
panjang
Tanggal 1 Januari 20X5 ditetapkan bahwa Estimasi Pendapatan
SKPD A untuk tahun 20X5 adalah Rp500.000.000, sedangkan
belanjanya dianggarkan sebesar Rp650.000.000.
Tanggal 1 Januari 20X5 ditetapkan bahwa Estimasi Pendapatan
SKPD A untuk tahun 20X5 adalah Rp500.000.000, sedangkan
belanjanya dianggarkan sebesar Rp650.000.000.
ANGGARAN - SKPD
•
Jurnal anggaran digunakan untuk mencatat
penetapan anggaran.
•
Jurnal ini tidak harus secara formaal dibuat.
Tanggal
Finansial
Anggaran
2 Jan
20x5 Estimasi PendapatanEstimasi SAL Aproriasi Belanja
500.000.000 150.000.000
PENDAPATAN
•
Pendapatan yang diterima akan diakui sebagai
pendapatan ketika kas sudah diterima – pajak,
retribusi, transfer, pendapatan lain.
•
Pada akhir tahun akan dilakukan penyesuaian jika
ada pajak yang belum dibayar akan diakui sebagai
piutang.
Pada tanggal 1 Juni 20X2 diterima pendapatan pajak sebesar
300.000.000. Pada 31 Desember masih ada pajak yang belum
dibayar 50.000.000
Pada tanggal 1 Juni 20X2 diterima pendapatan pajak sebesar
300.000.000. Pada 31 Desember masih ada pajak yang belum
dibayar 50.000.000
Tanggal
Finansial
Anggaran
2 Juni
20x2 KasPendapatan pajak – LO
300.000.000
300.000.000 Perubahan SALPendapatan – LRA 300.000.000300.000.000
31 Des Piutang Pajak
Pendapatan pajak – LO
50.000.000
•
Tanggal 28 Mei 20X5 Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah terbit
dan dinyatakan bahwa SKPD Aman memiliki pendapatan pajak
hotel atas Hotel Bulan sebesar Rp50.000.000
•
Tanggal 10 Juni 20X5 Hotel Bulan membayar pajak hotel ke SKPD
Tentram Rp50.000.000.
•
Tanggal 11 Juni 20X5 Bendahara Penerimaan SKPD Aman
menyetorkan uang pajak tersebut ke rekening Kas Daerah.
•
Tanggal 28 Mei 20X5 Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah terbit
dan dinyatakan bahwa SKPD Aman memiliki pendapatan pajak
hotel atas Hotel Bulan sebesar Rp50.000.000
•
Tanggal 10 Juni 20X5 Hotel Bulan membayar pajak hotel ke SKPD
Tentram Rp50.000.000.
•
Tanggal 11 Juni 20X5 Bendahara Penerimaan SKPD Aman
menyetorkan uang pajak tersebut ke rekening Kas Daerah.
PENDAPATAN - SKPD
Tangg
al
Finansial
Anggaran
28 Mei
20X5 Piutang pajak hotelPendapatan LO 50.000.00050.000.000 - -10 Juni
20X5 Kas di Bendahara Penerimaan Piutang pajak hotel
50.000.000
50.000.000 Perubahan SALPendapatan pajak hotel - LRA
50.000.000
50.000.000
11 Juni
20X5 RK PPKDKas di Bendahara Penerimaan
•
Tanggal 29 Mei 20X5 Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah terbit
dan dinyatakan bahwa SKPD Aman memiliki pendapatan pajak
hiburan atas Bioskop71 sebesar Rp400.000.000
•
Tanggal 14 Juni 20X5 Bioskop71 membayar pajak hiburan ke kas
daerah Tentram Rp360.000.000.
•
Tanggal 30 Juni 20X5 masih terdapat saldo piutang pajak hiburan
Rp 40.000.000
•
Tanggal 29 Mei 20X5 Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah terbit
dan dinyatakan bahwa SKPD Aman memiliki pendapatan pajak
hiburan atas Bioskop71 sebesar Rp400.000.000
•
Tanggal 14 Juni 20X5 Bioskop71 membayar pajak hiburan ke kas
daerah Tentram Rp360.000.000.
•
Tanggal 30 Juni 20X5 masih terdapat saldo piutang pajak hiburan
Rp 40.000.000
PENDAPATAN - SKPD
Tangg
al
Finansial
Anggaran
28 Mei
20X5 Piutang pajak hiburan
Pendapatan pajak hiburan - LO
400.000.000
400.000.000 -
-14 Juni
20X5 RK PPKDPiutang pajak hiburan
360.000.000
360.000.000 Perubahan SALPendapatan pajak hiburan - LRA
360.000.000
360.000.000
14 Juni
20X5 PPKDKas
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS
DITERIMA
Pembayaran 1 Februari 20X3 Rp. 250 Jt.
Pembayaran 1 Februari 20X3 Rp. 250 Jt.
Diakui sebagai pendapatan pada
tahun 20X2 dan dicatat sebagai “Pendapatan yang
masih harus diterima = Aset”
9
Pendapatan tahun 20X2
Pendapatan tahun 20X2
Des. 20X2
Des. 20X2
Pembayaran atas piutang yang telah diakui pada 31 Des
PENDAPATAN MASIH HARUS
DITERIMA
Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat SKP yang telah dikirimkan ke
pengusaha restoran dan hotel namun belum diterima pelunasannya. Sebesar 250.000.000. Pelunasan baru dilakukan pada 1 Februari 20X3
Pada 31 Desember 20X2, terdapat deposito Pemda tertanggal 1 Nopember 20X2 sebesar 500.000.000 berbunga 6%, jangka waktu 3bulan, jatuh tempo 1 Februari 20X3
Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat SKP yang telah dikirimkan ke
pengusaha restoran dan hotel namun belum diterima pelunasannya. Sebesar 250.000.000. Pelunasan baru dilakukan pada 1 Februari 20X3
Pada 31 Desember 20X2, terdapat deposito Pemda tertanggal 1 Nopember 20X2 sebesar 500.000.000 berbunga 6%, jangka waktu 3bulan, jatuh tempo 1 Februari 20X3
Tang
gal
Finansial
Anggaran
31 Des
20X2 Piutang PendapatanPendapatan Pajak – LO
250.000.000
250.000.000 Tidak dicatat
31 Des
20X2 Piutang BungaPendapatan Bunga – LO
5.000.000
5.000.000 Tidak dicatat
1 Feb
20X3 Kas Piutang Pendapatan 250.000.000250.000.000 Perubahan SAL Pendapatan Pajak-LRA
250.000.000 250.000.000
1 Feb
20X3 Kas Piutang Bunga
PENYESUAIAN PENDAPATAN LO
CTA AKRUAL
Pendapatan LO =
Pendapatan LRA tahun berjalan
-/-
Piutang awal periode
+/+
Piutang akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA + kenaikan piutang
pendapatan atau – penurunan piutang
Pendapatan LO =
Pendapatan LRA tahun berjalan
-/-
Piutang awal periode
+/+
Piutang akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA + kenaikan piutang
pendapatan atau – penurunan piutang
20X5
20X4
Pendapatan
LO
Pendapatan LRA
300.000
300.000
Piutang
25.000 20.000
5.000
kenaikan
Pendapatan LRA + kenaikan piutang
305.000
20X5
20X4
Pendapatan
LO
Pendapatan LRA
800.000
800.000
Piutang
50.000 80.000
30.000
penurunan
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
•
Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan yang
telah diterima oleh pemerintah dan sudah disetor ke Kas
Umum Daerah, namun wajib pajak dan/atau wajib setor
belum menikmati barang/jasa/fasilitas dari pemerintah.
•
Contoh:
–
Pajak / Retribusi Diterima Dimuka Pajak / Retribusi
yang diterima lebih dari satu periode.
–
Penerimaan sewa yang diterima untuk jangka waktu
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Pembayara n
1 Juli 20X2 Rp. 100 Jt.
Pembayara n
1 Juli 20X2 Rp. 100 Jt.
18 bulan sebagai :
- Kewajiban
(Pendapatan Diterima Dimuka);
- Pengurang
Pendapatan Akrual 6 bulan sebagai
“Pendapatan Akrual” Berakhir 30 Jun 20X4 Berakhir 30 Jun 20X4 13
Sewa selama 2 tahun berakhir 30 Juni 20X4
Sewa selama 2 tahun berakhir 30 Juni 20X4
Des. 20X3 Des. 20X3 Des. 20X2 Des. 20X2 12 bulan pendapatan 20X3, 6bulan Pendapatan diterima dimuka, yang akan diakui pendapatan LO
20x4
PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Pada tanggal 1 Juli 20X2 Diterima pendapatan sewa
atas gedung yang tidak dipakai dalam rangka
pendayagunaan aset daerah dengan nilai sewa 100
juta untuk masa 2 tahun.
Pada tanggal 1 Juli 20X2 Diterima pendapatan sewa
atas gedung yang tidak dipakai dalam rangka
pendayagunaan aset daerah dengan nilai sewa 100
juta untuk masa 2 tahun.
Tangg
al
Finansial
Anggaran
1 Juli
20x2 KasPendapatan diterima dimuka – LO
100.000.000
100.000.000 Perubahan SALPendapatan – LRA 100.000.000100.000.000
31 Des Pendapatan diterima dimuka - LO
Pendapatan – LO
25.000.000
PENYESUAIAN PENDAPATAN LO
CTA AKRUAL
Pendapatan LO =
Pendapatan LRA tahun berjalan
+/+
Pendapatan diterima dimuka awal
-/-
Pendapatan diterima dimuka akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA – kenaikan pendapatan
diterima dimuka + penurunan pendapatan diterima dimuka
Pendapatan LO =
Pendapatan LRA tahun berjalan
+/+
Pendapatan diterima dimuka awal
-/-
Pendapatan diterima dimuka akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA – kenaikan pendapatan
diterima dimuka + penurunan pendapatan diterima dimuka
20X2 20X1Pendapatan LO
Pendapatan LRA 400.000 400.000
Pendapatan diterima dimuka 30.000 10.000 (20.000) kenaikan
Pendapatan LRA – kenaikan pendapatan diterima dimuka 380.000
20X2
20X1
Pendapatan
LO
Pendapatan LRA 600.000 600.000
Pendapatan diterima dimuka 50.000 90.000 40.000 penurunan
Pendapatan LRA + penurunan pendapatan diterima
PENDAPATAN JAMINAN
Pada tanggal 1 Juli 20X2 diterima uang jaminan sebesar
20.000.000. Pada 31 Desember jaminan dieksekusi oleh
Pemda
Pada tanggal 1 Juli 20X2 diterima uang jaminan sebesar
20.000.000. Pada 31 Desember jaminan dieksekusi oleh
Pemda
Tangg
al
Finansial
Anggaran
1 Juli
20x2 KasUtang jaminan 20.000.00020.000.000 tidak dicatat 31 Des Utang jaminan
PENYESUAIAN PENDAPATAN LO
CTA AKRUAL
Pendapatan LO =
Pendapatan LRA tahun berjalan
-/-
Piutang awal periode
+/+
Piutang akhir periode
+/+
Pendapatan diterima dimuka awal
-/-
Pendapatan diterima dimuka akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA + kenaikan piutang
pendapatan – kenaikan pendapatan diterima dimuka
Pendapatan LO =
Pendapatan LRA tahun berjalan
-/-
Piutang awal periode
+/+
Piutang akhir periode
+/+
Pendapatan diterima dimuka awal
-/-
Pendapatan diterima dimuka akhir periode
Pendapatan LO = Pendapatan LRA + kenaikan piutang
pendapatan – kenaikan pendapatan diterima dimuka
20X2
20X1
Pendapatan
LO
Pendapatan LRA
300.000
300.000
Piutang
25.000 20.000
5.000 kenaikan
Pendapatan diterima
dimuka
10.000 14.000
(4.000) penurunan
Pendapatan LRA + kenaikan piutang +
PENDAPATAN BUKAN KAS
•
Pendapatan LO meliputi pendapatan yang diterima
bukan dalam bentuk kas, misalnya
•
Hibah dalam bentuk barang
•
Hibah dalam bentuk jasa yang dapat diukur
dengan andal.
•
Pendapatan bukan kas, akan diakui sebagai
pendapatan LO namun tidak diakui sebagai
pendapatan LRA.
•
Klasifikasi pendapatan mengikuti kententuan
dalam kontrak pemberian barang/jasa dan bagan
akun entitas.
•
Untuk hibah dalam bentuk jasa, harus dipastikan
PENDAPATAN BUKAN KAS
Pada 3 Januari 20X2, entitas menerima hibah dari perusahaan
swasta berupa 2 unit kendaraan untuk dinas pendidikan dengan
nilai 420.000.000 beserta service pemeliharaan kendaraan gratis
selama 1 tahun dengan nilai jasa pemeliharaan sebesar
10.000.000
Pada 3 Januari 20X2, entitas menerima hibah dari perusahaan
swasta berupa 2 unit kendaraan untuk dinas pendidikan dengan
nilai 420.000.000 beserta service pemeliharaan kendaraan gratis
selama 1 tahun dengan nilai jasa pemeliharaan sebesar
10.000.000
Tangg
al
Finansial
Anggaran
3 Jan
20X2 Kendaraan Pendapatan hibah 420.000.000420.000.000 Tidak dicatat
3 Jan
BEBAN
•
Beban akan diakui pada saat terdapat bukti transaksi beban telah
terjadi. Biasanya terkait dengan bukti pembayaran.
•
Belanja yang dibayarkan dapat seluruhnya menjadi beban namun
ada juga belanja yang pada akhir tahun masih belum dimanfaatkan
sehingga perlu dibuat jurnal penyesuaian
• Pada 2 Juni 20X2 dibayar beban barang (pembelian ATK) 30.000.000. Pada 31 Desember masih ada persediaan 2.000.000
• Pada 30 Juni 20X2 dibayar gaji sebesar 300.000.000
• Pada 1 Juli 20X2 diayar sewa ruang sebesar 200.000.000 untuk masa sewa dua tahun.
• Pada 2 Juni 20X2 dibayar beban barang (pembelian ATK) 30.000.000. Pada 31 Desember masih ada persediaan 2.000.000
• Pada 30 Juni 20X2 dibayar gaji sebesar 300.000.000
• Pada 1 Juli 20X2 diayar sewa ruang sebesar 200.000.000 untuk masa sewa dua tahun.
Tangg
al
Finansial
Anggaran
2 Juni
20x2 Persediaan Kas 30.000.00030.000.000 Belanja BarangPerubahan SAL 30.000.00030.000.000 31 Des Beban Barang
Persediaan 28.000.00028.000.000 Tidak dicatat 30 Juni Beban Gaji Pegawai
Kas 300.000.000300.000.000 Belanja Gaji PegawaiPerubahan SAL 300.000.000300.000.000 1 Juli Sewa dibayar
dimuka Kas
200.000.000
200.000.000 Belanja SewaPerubahan SAL 200.000.000200.000.000
31 Des Beban sewa Sewa dibayar dimuka
50.000.000
Tanggal 15 Februari 20X5 Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP UP sebesar
Rp25.000.000 kepada PA melalui PPK SKPD. Pada hari yang sama PPK SKPD menerbitkan SPM UP, SPM ini diotorisasi dan langsung diserahkan oleh PA kepada BUD. Tanggal 16 Februari 2015 BUD menerbitkan SP2D UP.
Tanggal 20 Februari 20X5 Bendahara pengeluaran SKPD Aman membayar
makan dan minum rapat dengan uang UP senilai Rp500.000.
Tanggal 25 April 20X5 Bendahara pengeluaran SKPD Aman melakukan
pembayaran dengan menggunakan uang UP atas belanja ATK sebesar Rp2.500.000
Tanggal 28 Februari 20X5 BUD menerbitkan SP2D LS Gaji Pokok sebesar
Rp215.000.000.
Tanggal 15 Februari 20X5 Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP UP sebesar Rp25.000.000 kepada PA melalui PPK SKPD. Pada hari yang sama PPK SKPD menerbitkan SPM UP, SPM ini diotorisasi dan langsung diserahkan oleh PA kepada BUD. Tanggal 16 Februari 2015 BUD menerbitkan SP2D UP.
Tanggal 20 Februari 20X5 Bendahara pengeluaran SKPD Aman membayar makan dan minum rapat dengan uang UP senilai Rp500.000.
Tanggal 25 April 20X5 Bendahara pengeluaran SKPD Aman melakukan pembayaran dengan menggunakan uang UP atas belanja ATK sebesar Rp2.500.000
Tanggal 28 Februari 20X5 BUD menerbitkan SP2D LS Gaji Pokok sebesar Rp215.000.000.
BEBAN - SKPD
Tanggal Finansial Anggaran
16 Feb
20X5 Kas di Bend. Pengeluaran RK PPKD
25.000.000
25.000.000 -
-20 Feb 20X5
Beban makan dan minum rapat
Kas di Bendahara Pengeluaran
500.000
500.000
Belanja makan minum rapat Perubahan SAL 500.000 500.000 25 Feb 20X5 Persediaan
Kas di Bendahara Pengeluaran 2.500.000 2.500.000 Belanja barang Perubahan SAL 2.500.000 2.500.000 28 Feb
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
•
Beban yang masih harus dibayar
merupakan
kewajiban yang timbul akibat hak atas barang/jasa
yang telah diterima dan dinikmati dan/atau
perjanjian komitmen telah dilakukan, namun sampai
akhir periode pelaporan belum dilakukan
pembayaran/pelunasan/realisasi atas
hak/perjanjian/komitmen tersebut.
•
Contoh:
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Pembayaran 1 Februari 20X3 Rp. 150 Jt.
Pembayaran 1 Februari 20X3 Rp. 150 Jt.
Diakui sebagai beban pada tahun
20X2 dan dicatat sebagai “Beban yang masih harus
dibayar = Kewajiban”
23
Beban tahun 20X2
Beban tahun 20X2
Des. 20X2
Des. 20X2
Pembayaran atas utang yang telah diakui pada 31 Des
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat tagihan atas kegiatan
pemeliharaan rutin sebesar 20.000.000 yang telah diselesaikan oleh
seorang rekanan, namun belum dibayar. Karena kegiatan rutin ini
disatukan dalam kontrak pemeliharaan setahun maka pembayaran baru
dilakukan pada 1 Maret 20X3
Pada tanggal 31 Desember 20X2 terdapat tagihan atas kegiatan
pemeliharaan rutin sebesar 20.000.000 yang telah diselesaikan oleh
seorang rekanan, namun belum dibayar. Karena kegiatan rutin ini
disatukan dalam kontrak pemeliharaan setahun maka pembayaran baru
dilakukan pada 1 Maret 20X3
Tangga
l
Finansial
Anggaran
31 Des
20X2 Beban barang/jasaBeban yang masih harus dibayar
20.000.000
20.000.000 Tidak dicatat
1 Mar
20X3 Beban yang masih harus dibayar Kas
20.000.000
20.000.000
Belanja barang/jasa
BEBAN LO
CTA AKRUAL
Beban LO =
Belanja tahun berjalan
-/-
Beban yang masih harus dibayar awal
periode
+/+
Beban yang masih harus dibayar akhir
periode
Beban LO = Beban LRA – penurunan beban yang masih
harus dibayar + kenaikan beban yang masih harus dibayar.
Beban LO =
Belanja tahun berjalan
-/-
Beban yang masih harus dibayar awal
periode
+/+
Beban yang masih harus dibayar akhir
periode
Beban LO = Beban LRA – penurunan beban yang masih
harus dibayar + kenaikan beban yang masih harus dibayar.
20X2 20X1 Beban
Belanja pegawai 500.000 500.000
Beban yang masih harus dibayar 40.000 30.000 10.000 Kenaikan
Belanja LRA - penurunan beban yang masih harus dibayar + kenaikan beban yang masih
harus dibayar 510.000
20X2 20X1 Beban
Belanja pegawai 300.000 300.000
Beban yang masih harus dibayar 10.000 30.000 20.000 Penurunan
Belanja LRA - penurunan beban yang masih harus dibayar + kenaikan beban yang masih
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
•
Beban Dibayar Dimuka merupakan pengeluaran satuan
kerja/pemerintah yang telah dibayarkan dari rekening Kas
dan membebani pagu anggaran, namun
barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum
diterima/dinikmati satuan kerja/pemerintah.
•
Persediaan dan aset tetap sebenarnya beban dibayar
dimuka, namun karakteristiknya khusus
•
Contoh:
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Pembayaran 1 Januari 20X2 Rp. 40 Jt untuk 4
tahun.
Pembayaran 1 Januari 20X2 Rp. 40 Jt untuk 4
tahun.
3 tahun diakui sebagai beban tahun 20X3-20X5 1 tahun sebagai
Beban sewa
Berakhir 31 Des
20X5
Berakhir 31 Des
20X5
27
Sewa ruangan selama 4 tahun berakhir 31 Desember
20X5
Sewa ruangan selama 4 tahun berakhir 31 Desember
20X5
Des. 20X2
Des. 20X2
10 Jt.
30 Jt.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Pada tanggal 1 Januari 20X2 dibayar sewa ruangan untuk ruang kantor unit SKPD dengan nilai sewa 40 juta untuk masa 4tahun. Pada tanggal 1 Januari 20X2 dibayar sewa ruangan untuk ruang kantor unit SKPD dengan nilai sewa 40 juta untuk masa 4tahun.
Tangg
al
Finansial
Anggaran
1 Januari
20X2 Beban sewa dibayar dimuka Kas
40.000.000
40.000.000 Belanja barang/jasaPerubahan SAL 40.000.00040.000.000
31 Des
20X2 Beban sewa Beban sewa dibayar dimuka
10.000.000
10.000.000 Tidak dicatat
31 Des
20X3 Beban sewa Beban sewa dibayar dimuka
10.000.000
10.000.000 Tidak dicatat
BEBAN LO
CTA AKRUAL
Beban LO =
Belanja tahun berjalan
+/+
Beban dibayar dimuka awal periode
-/-
Beban dibayar dimuka akhir periode
Beban LO = Beban LRA – penurunan beban dibayar dimuka +
kenaikan beban dibayar dimuka.
Beban LO =
Belanja tahun berjalan
+/+
Beban dibayar dimuka awal periode
-/-
Beban dibayar dimuka akhir periode
Beban LO = Beban LRA – penurunan beban dibayar dimuka +
kenaikan beban dibayar dimuka.
20X5 20X4 Beban
Belanja pegawai 500.000 500.000
Beban dibayar dimuka 30.000 40.000 10.000Penurunan
Belanja LRA + penurunan beban dibayar dimuka
– kenaikan beban dibayar dimuka 510.000
20X5 20X4 Beban
Belanja pegawai 200.000 200.000
Beban dibayar dimuka 20.000 10.000 (10.000)Kenaikan
Belanja LRA + penurunan beban dibayar dimuka
BEBAN LO
CTA AKRUAL
Beban LO =
Belanja tahun berjalan
+/+
Beban dibayar dimuka awal periode
-/-
Beban dibayar dimuka akhir periode
-/-
Beban yang masih harus dibayar awal periode
+/+
Beban yang masih harus dibayar akhir periode
Beban LO = Beban LRA +penurunan beban dibayar dimuka +
kenaikan biaya yang masih harus dibayar.
Beban LO =
Belanja tahun berjalan
+/+
Beban dibayar dimuka awal periode
-/-
Beban dibayar dimuka akhir periode
-/-
Beban yang masih harus dibayar awal periode
+/+
Beban yang masih harus dibayar akhir periode
Beban LO = Beban LRA +penurunan beban dibayar dimuka +
kenaikan biaya yang masih harus dibayar.
20X2
20X1
Beban
Belanja pegawai
500.000
500.000
Beban dibayar dimuka
30.000
40.000 10.000Penurunan
Beban yang masih harus
dibayar
20.000
14.000 6.000 Kenaikan
Belanja LRA + penurunan beban dibayar dimuka
PEMBELIAN ASET TETAP
•
Aset tetap yang dibeli akan dicatat sebagai aset dan
kas yang dikeluarkan untuk membayar. Transaksi ini
akan dicatat dalam LRA sebagai belanja modal.
•
Atas peralatan akan dibuat jurnal penyusutan
Pada tanggal 2 Juni 20X2 dibeli peralatan sebesar 50.000.000.
Pada 31 Desember beban depresiasi 5.000.000
Pada tanggal 2 Juni 20X2 dibeli peralatan sebesar 50.000.000.
Pada 31 Desember beban depresiasi 5.000.000
Tangg
al
Finansial
Anggaran
2 Juni
20x2 Peralatan Kas 50.000.000 50.000.00
0
Belanja Modal
Perubahan SAL 50.000.000 50.000.00
0 31 Des Beban penyusutan
Akumulasi penyusutan
5.000.000
• Tanggal 9 Juni 20X5 BUD menerbitkan SP2D LS Barang untuk pembelian kendaraan dinas senilai Rp400.000.000
• Tanggal 15 Juni 20X5 menerima hibah peralatan dari aktivitas CSR BUMN senilai 200.000.000.
• Tanggal 29 Juni melakukan pelelangan aset tetap. Peralatan dijual seharga Rp 20.000.000, peralatan tersebut harga perolehannya 80.000.000 dan telah disusutkan semuanya. Kendaraan dijual dengan harga Rp 50.000.000, harga perolehan 200.000.000, akumulasi penyusutan 125.000.000
• Tanggal 30 Juni 20X5 mengakui beban depresiasi peralatan sebesar 50.000.000
• Tanggal 9 Juni 20X5 BUD menerbitkan SP2D LS Barang untuk pembelian kendaraan dinas senilai Rp400.000.000
• Tanggal 15 Juni 20X5 menerima hibah peralatan dari aktivitas CSR BUMN senilai 200.000.000.
• Tanggal 29 Juni melakukan pelelangan aset tetap. Peralatan dijual seharga Rp 20.000.000, peralatan tersebut harga perolehannya 80.000.000 dan telah disusutkan semuanya. Kendaraan dijual dengan harga Rp 50.000.000, harga perolehan 200.000.000, akumulasi penyusutan 125.000.000
• Tanggal 30 Juni 20X5 mengakui beban depresiasi peralatan sebesar 50.000.000
ASET TETAP - SKPD
Tanggal Finansial Anggaran
9 Juni 20X5 Kendaraan RK PPKD 400.000.000 400.000.000 Belanja Modal Perubahan SAL 400.000.000 400.000.000 15 Juni
20X5 PeralatanPendapatan hibah 200.000.000200.000.000 - -29 Juni
20X5 KasAkumulasi Penyusutan Surplus penjualan aset Peralatan 20.000.000 80.000.000 20.000.000 80.000.000 Perubahan SAL Pendapatan lain-lain 20.000.000 20.000.000 29 Juni 20X5
Kas Bend Penerimaan Akumulasi Penyusutan Defisit penjualan aset
-SURPLUS/DEFISIT PENJUALAN
ASET
•
Penjualan aset dalam LRA akan dicatat
sebesar nilai kas yang diterima dari
penjualan tersebut.
•
Dalam LO transaksi tersebut akan dicatat
debit kas, akumulasi depresiasi, kredit
aset yang dijual, selisihnya akan dicatat
sebagai kredit surplus penjualan aset
(keuntungan) atau debit defisit penjualan
aset (kerugian)
PENJUALAN ASET TETAP
•
Aset tetap yang dijual akan dicatat kas yang
diterima, aset yang dijual dihapuskan dari
pembukuan nilai aset dan akumulasinya. Dalam LRA
akan dicatat sebagai penerimaan pendapatan lain
sebesar kas yang diterima
Pada tanggal 30 Desember 20X2 dijual peralatan sebesar
10.000.000. Pada tanggal penjualan saldo peralatan 50.000.000,
akumulasi penyusutan sebesar 30.000.000
Pada tanggal 30 Desember 20X2 dijual peralatan sebesar
10.000.000. Pada tanggal penjualan saldo peralatan 50.000.000,
akumulasi penyusutan sebesar 30.000.000
Tgl
Finansial
Anggaran
2 Juni
20x2 KasAkumulasi penyusutan
Defisit penjualan aset Peralatan
10.000.000 30.000.000 10.000.000
50.000.000
Perubahan SAL
Pendapatan lain-lain 10.000.000 10.000.00
PENJUALAN ASET
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan
dengan harga 70.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai
perolehan aset sebesar 400.000.000 dan akumulasi depresiasi
sebesar 350.000.000
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan
dengan harga 70.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai
perolehan aset sebesar 400.000.000 dan akumulasi depresiasi
sebesar 350.000.000
Tangg
al
Finansial
Anggaran
2 Januari 20X2
Kas
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Surplus penjualan aset - LO
70.000.000 350.000.000
400.000.000 20.000.000
Perubahan SAL Pendapatan lain
70.000.000
PENJUALAN ASET
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan
dengan harga 40.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai
perolehan aset sebesar 300.000.000 dan akumulasi depresiasi
sebesar 240.000.000
Pada 2 Januari 20X2, entitas melakukan penjualan peralatan
dengan harga 40.000.000. Berdasarkan catatan yang ada, nilai
perolehan aset sebesar 300.000.000 dan akumulasi depresiasi
sebesar 240.000.000
Tanggal Finansial Anggaran
2 Januari 20X2
Kas
Akumulasi Depresiasi Defisit penjualan aset peralatan
Peralatan
40.000.000 240.000.000 20.000.000
300.000.000
Perubahan SAL Pendapatan lain
JURNAL PENGELUARAN &
PENYELESAIAN KDP
Pada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk
KDP berbentuk gedung sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1
pengeluaran untuk pembangunan sebesar 500juta. Pada 30 Juni
pengeluaran 300 juta dan gedung diserahterimakan dan mulai
digunakan. Depresiasi 20 tahun.
Pada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk
KDP berbentuk gedung sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1
pengeluaran untuk pembangunan sebesar 500juta. Pada 30 Juni
pengeluaran 300 juta dan gedung diserahterimakan dan mulai
digunakan. Depresiasi 20 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
30/12/20X0 KDP 700.000.000 Belanja Modal 700.000.000 Kas 700.000.000 Perubahan SAL 700.000.000 30/12/20X1 KDP 500.000.000 Belanja Modal 500.000.000
Kas 500.000.000 Perubahan SAL 500.000.000 30/6/20X2 KDP 300.000.000 Belanja Modal 300.000.000
Kas 300.000.000 Perubahan SAL 300.000.000 30/6/20X2 Aset Tetap 1.500.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.500.000.000
BIAYA PENYUSUTAN
•
Penyusutan adalah alokasi biaya atas penggunaan
aset tetap penyesuaian nilai akibat pemanfaatan
dari suatu aset.
•
Metode penyusutan yang dapat digunakan:
–
Metode garis lurus
–
Metode saldo menurun ganda
–
Metode unit produksi
•
Akumulasi Penyusutan disajikan sebagai
pengurang aset di neraca.
•
Beban penyusutan identik dengan beban
pemakaian aset tetap
•
Beban penyusutan beban LO tidak ada dalam
REKONSILIASI DATA
PENYUSUTAN
•
Kenaikan akumulasi penyusutan = beban
penyusutan jika dalam periode tersebut tidak
terdapat penjualan / pelepasa aset.
•
Rekonsiliasi data :
•
akumulasi penyusutan awal periode
•
+/+ beban penyusutan
•
-/- akumulasi penyusutan aset yang dijual /
dilepaskan
•
= akumulasi penyusutan akhir periode
•
Beban depresiasi = akumulasi penyusutan akhir
REKONSILIASI DATA ASET TETAP
•
Dalam Akrual aset tetap akan dicatat dalam LRA
sebagai belanja modal dan akan dicatat dalam siklus
akuntansi sebagai penambah aset tetap.
•
Dalam akhir periode harus dilakukan rekonsiliasi :
•
Aset tetap akhir periode = Aset tetap awal +
penambahan
•
Penambahan = pembelian (belanja modal) + hibah
aset dari pihak lain
•
Pengurangan = penjualan aset tetap + aset yang
dihibahkan kepada pihak lain + aset yang dihapuskan.
•
Jika terjadi penjualan aset harus dihitung keuntungan
atau kerugian penjualan aset = harga jual aset –
(harga perolehan aset yang dijual – akumulasi
depresiasi yang telah diakui).
•
Jika aset dihapuskan juga haru dihitung keuntungan /
BIAYA PENYISIHAN PIUTANG
•
Penyisihan piutang adalah penyisihan atas jumlah
piutang yang kemungkinan tidak tertagih di masa
depan.
•
Aset merupakan manfaat masa depan yang akan
mengalir ke entitas, sehingga jika piutang
kemungkinan tidak dapat ditagih akan dilakukan
penyisihan.
•
Besarnya piutang ditetapkan dalam kebijakan
akuntansi yang mengacu regulasi yang ada.
•
Penyisihan piutang hanya membuat nilai aset agar
menceriminkan nilai yang dapat direalisasi, namun
entitas tetap berupaya untuk melakukan
penagihan atas piutang yang telah disisihkan.
•
Untuk proses penghapusan piutang, mengikuti
PENYUSUTAN DAN PENYISIHAN
Pada 31 Desember 20X2, berdasarkan kebijakan akuntansi yang
ditetapkan jumlah penyusutan tahun 20X2 sebesar 230.000.000
dan penyisihan piutang sebesar 10.000.000
Pada 31 Desember 20X2, berdasarkan kebijakan akuntansi yang
ditetapkan jumlah penyusutan tahun 20X2 sebesar 230.000.000
dan penyisihan piutang sebesar 10.000.000
Tangg
al
Finansial
Anggaran
31 Des
20X2 Beban penyusutan Akumulasi penyusutan
230.000.000
230.000.000 Tidak dicatat
31 Des
20X3 Beban penyisihan piutang Akumulasi
penyisihan piutang
10.000.000
PERSEDIAAN
•
Persediaan dalam perlakuan akuntansi
sebenarnya hampir sama dengan beban
dibayar dimuka.
•
Perbedaannya dalam penentuan
persediaan yang dibebankan dalam satu
periode didasarkan pada perhitungan
secara fisik.
•
Beban persediaan (barang) dalam LO
merupakan beban penggunaan
persediaan.
•
Beban persediaan = persediaan awal +
PERSEDIAAN
•
Pada 31 Desember 20X1, entitas memiliki saldo persediaan
sebesar 45.000.000. Selama peride 20X2 persediaan yang
dibeli (3 Juli) sebesar 150.000.000. Pada akhir periode,
persediaan yang masih tersisa sebesar 50.000.000.
Persediaan yang terpakai
= 45.000.000+150.000.000-50.000.000=145.000.000
•
Pada 31 Desember 20X1, entitas memiliki saldo persediaan
sebesar 45.000.000. Selama peride 20X2 persediaan yang
dibeli (3 Juli) sebesar 150.000.000. Pada akhir periode,
persediaan yang masih tersisa sebesar 50.000.000.
Persediaan yang terpakai
= 45.000.000+150.000.000-50.000.000=145.000.000
Tangg
al
Finansial
Anggaran
3 Juli 20X2
Persediaan Kas
150.000.000 150.000.000
Belanja barang Perubahan SAL
150.000.000 150.000.000
31 Des Beban persediaan Persediaan
145.000.000 145.000.000
INVESTASI JANGKA PENDEK
Pada 30 Maret 20X2, Pemerintah Kota Bengawan menempatkan
dananya sebesar 200.000.000 pada deposito berjangka 6 bulan dapat
diperpanjang (ARO) di Bank Amarta, bunga 5%. Pada 30 September
20X2 diterima bunga deposito 5.000.000. Deposito ini sampai akhir
tahun belum dicairkan.
Pada 30 Maret 20X2, Pemerintah Kota Bengawan menempatkan
dananya sebesar 200.000.000 pada deposito berjangka 6 bulan dapat
diperpanjang (ARO) di Bank Amarta, bunga 5%. Pada 30 September
20X2 diterima bunga deposito 5.000.000. Deposito ini sampai akhir
tahun belum dicairkan.
Tanggal
Finansial
Anggaran
30 Mar Invesasi jangka
pendek 200.000.000 Tidak ada jurnal
20X2 Kas 200.000.000
30 Sep Kas 5.000.000 Perubahan SAL 5.000.000
20X2 Pendapatan bunga –
LO 5.000.000 Pendapatan bunga – LRA 5.000.000 31 Des Piutang Bunga 2.500.000
20X2 Pendapatan bunga –
LO 2.500.000
30 Mar Ksd 5.000.000 Perubahan SAL 5.000.000
20X3 Pendapatan bunga –
INVESTASI JANGKA PANJANG METODE EKUITAS
Pada 1 Juli 20X2, Pemerintah Kota Bengawan mengambilalih investasi
sebuah perusahaan swasta (PT. Lawu) menjadi BUMD dengan nilai
investasi 8.000.000.000 dengan kepemilikan Pemda sebesar 60%.
Selama tahun 20X2 PT. Lawu menghasilkan laba sebesar
800.000.000, hak Pemda 480.000.000 dan membagikan dividen pada
25 Mart 20X3 sebesar 500.000.000 juta, yang menjadi hak Pemda
300.000.000
Pada 1 Juli 20X2, Pemerintah Kota Bengawan mengambilalih investasi
sebuah perusahaan swasta (PT. Lawu) menjadi BUMD dengan nilai
investasi 8.000.000.000 dengan kepemilikan Pemda sebesar 60%.
Selama tahun 20X2 PT. Lawu menghasilkan laba sebesar
800.000.000, hak Pemda 480.000.000 dan membagikan dividen pada
25 Mart 20X3 sebesar 500.000.000 juta, yang menjadi hak Pemda
300.000.000
Tanggal Finansial Anggaran
1 Juli Invesasi jangka panjang 8.000.000.000 Pengeluaran Pembiayaan 8.000.000.00 0
Kas 8.000.000.000 Perubahan SAL 8.000.000.00 0 31 Des Investasi jangka panjang 480.000.000 Tidak ada jurnal
Pendapatan investasi – LO
480.000.000
25 Des Kas 300.000.000 Perubahan SAL 300.000.000 Investasi jangka panjang 300.000.000 Pendapatan dividen
INVESTASI JANGKA PANJANG PENJUALAN
Pada 1 Juli 20X5 nilai investasi di BUMD di neraca sebesar
5.000.000.000.
Pemda
menjual
20%nya
dengan
harga
1.750.000.000. (asumsi telah dilakukan pencatatan atas pengakuan
laba sampai dengan semester tersebut.
Pada 1 Juli 20X5 nilai investasi di BUMD di neraca sebesar
5.000.000.000.
Pemda
menjual
20%nya
dengan
harga
1.750.000.000. (asumsi telah dilakukan pencatatan atas pengakuan
laba sampai dengan semester tersebut.
Tangga
l Finansial Anggaran
1 Juli Kas 1.750.000.000 Perubahan SAL 1.750.000.00 0
Investasi jangka
panjang
1.000.000.000 Penerimaan pembiayaan
dari penjualan investasi
1.750.000.00 0
Surplus penjualan investasi
TRANSAKSI UTANG JANGKA PENDEK
Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menerima penagihan atas
kegiatan pemeliharaan rutin AC 10.000.000. Kegiatan telah
diselesaikan Namun tagihan diterima setelah tutup anggaran
sehingga tidak dapat dikeluarkan kas untuk membayar
kegiatan tersebut.
Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menerima penagihan atas
kegiatan pemeliharaan rutin AC 10.000.000. Kegiatan telah
diselesaikan Namun tagihan diterima setelah tutup anggaran
sehingga tidak dapat dikeluarkan kas untuk membayar
kegiatan tersebut.
Tanggal
Finansial
Anggaran
30 Juni Beban
pemeliharaan 200.000.000 Tidak ada jurnal Utang 200.000.000
30 Juni Utang 10.000.000 Belanja
TRANSAKSI UTANG
Pada 1 April 20X2 Kota Bengawan menerima utang dari Luar
Negeri
5.000.000.000
untuk
pengembangan
jaringan
transportasi yang dapat menunjang industri di kota tersebut.
Utang tersebut berbunga rendah 4% per tahun. Bunga dibayar
setiap tanggal 1 April dan pembayaran akan dilakukan setelah
5 tahun selama 5 kali angsuran.
Pada 1 April 20X2 Kota Bengawan menerima utang dari Luar
Negeri
5.000.000.000
untuk
pengembangan
jaringan
transportasi yang dapat menunjang industri di kota tersebut.
Utang tersebut berbunga rendah 4% per tahun. Bunga dibayar
setiap tanggal 1 April dan pembayaran akan dilakukan setelah
5 tahun selama 5 kali angsuran.
Tanggal
Finansial
Anggaran
1 April
20X2 Kas 5.000.000.000 Perubahan SAL 5.000.000.000 Utang 5.000.000.000 Penerimaan
pembiayaan - utang jangka panjang
5.000.000.000
31 Des
20X3 Beban bunga 150.000.000 Tidak ada jurnal Utang
bunga 150.000.000 1 Des
Entitas membeli peralatan awal 2013 sebesar 200 juta, masa manfaat 5 tahun.
• 1 Jan 2015 akumulasi penyusutan = 80 koreksi
• Koreksi kesalahan//kebijakan 80
• Akumulasi penyusutan 80
• Beban penyusutan 40
• Akumulasi penyusutan 40
• Beban penyusutan 40 LO
• Koreksi kesalahan 80 LPE
• Akumulasi penyusutan 120 Neraca
Entitas 3 Jan 2014 membayar sewa sebesar 500 juta untuk masa sewa 5
tahun.
• 1 Jan 2015 sewa dibayar dimuka = 400 koreksi
• Sewa dibayar dimuka 400
• Koreksi kesalahan/kebijakan 400
• Beban sewa 100
• Sewa dibayar dimuka 100
• Sewa dibayar dimuka 300 Neraca
• Beban sewa 100 LO
• Koreksi kesalahan 400 LPE
Persediaan awal sebesar 200 juta, belanja barang sebesar 1.500juta, stock
opname 500 juta.
• Persediaan 1.500 Belanja barang 1.500
• Kas 1.500 Perubahan SAL 1.500
• Beban barang 1.200
• Persediaan 1.200
Entitas memiliki peralatan dan tahun perolehan berikut ini:
ILUSTRASI
Aset Nilai Masa
manfaat Tahun Terlewat DepresiaBeban si
Akumula si Depresia
si 1/1/2015
A 40.000 40 2005 10 1.000 10.000
B 10.000 20 2008 7 500 3.500
C 2.000 10 2012 3 200 600
D 1.500 5 2010 5 300 1.500
E 1.600 4 2013 2 400 800
TOT 2.400 16.400
Entitas memiliki peralatan dan tahun perolehan berikut ini:
Beban Penyusutan
2.400
Koreksi kesalahan/kebijakan
16.400
Entitas pada 4 Januari 2012 menerima pendapatan sewa untuk masa sewa 5 tahun sebesar 250juta.
• 1 Jan 2015 pendapatan sewa diterima dimuka = 100 koreksi
• Koreksi kesalahan//kebijakan 100
• Pendapatan diterima dimuka 100
• Pendapatan diterima dimuka 50
• Pendapatan sewa 50
• Koreksi kesalahan 100 LPE
• Pendapatan sewa 50 LO
• Pendapatan diterima dimuka 50 Neraca
Entitas 31 Desember 2015 memiliki piutang pajak 400. Piutang awal tahun
300 juta. Selama satu tahun terdapat penerimaan pajak kas 5.000 • Kas 5.000 Perubahan SAL 5.000
• Pendapatan pajak LO 5.000 Pendapatan LRA 5.000
• Piutang pajak 100
• Pendapatan pajak LO 100
TERIMA
KASIH
Profesi untuk
Mengabdi pada
Negeri
Dwi Martani081318227080
martani@ui.ac.id atau d wimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau d
wimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/