BAB SATU
PENDAHULUAN
A. Belakang Masalah
“Al-Qur'an merupakan kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang memuat tata aturan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan
lingkungan".1 Diantara ayat-ayat ini memberi pengertian kepada kita bahwa jalan
yang terbaik untuk mencapai kehidupan adalah dengan ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan itu dapat diperoleh melalui proses belajar dan mendidik.
Oleh karena itulah Al-Qur'an itu dijadikan sebagai pedoman bagi umat Islam, pedoman dalam segala bentuk kehidupan dengan tujuan supaya manusia
tidak tersesat dalam artian selalu berjalan pada riil kebenaran.
Al-Qur'an mengandung segala bentuk ukuran yang dibutuhkaa oleh umat. Diantara aturan yang dibutuhkan oleh umat adalah yang berkaitan dengan
pendidikan seperti yang tercantum dalam Surat An-Nisa, ayat 9 yang berbunyi:
Artinya :
“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”2
Dari ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa di samping adanya
perintah waris mewarisi dan perintah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada generasi berikutnya. Hal ini karena peran pendidikan pada generasi adalah sangat
menunjukkan masa depan mereka Baik dan buruknya masa depan mereka sangat tergantung pada pendidikan yang mereka peroleh.
Allah SWT memerintahkan agar memperlakukan dengan baik anak-anak
yatim, karena mereka sangat perasa tidak boleh tersinggung oleh perkataan yang bernada menghina, terlebih lagi jika bapak ibunya yang telah tiada disebutkan
secara jelek, kenyataannya sedikit sekali anak yatim yang tidak terbentur dengan perkataan jelek dalam Perkataan.
Kemudian Allah meminta mereka (anak-anak yatim) diperlakukan baik
dan penuh rasa kasih sayang, karena kemungkinan orang tua mereka mengharapkan agar setelah kepergiannya anak-anaknya mendapatkan pengasuh
yang memperlakukan mereka sama dengannya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat disusun dalam rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pendidikan yang terkandung dalam Surat An-Nisa' ayat 9.
2. Bagimana Surat An-Nisa' ayat 9 dengan yang berbicara tentang masalah
pendidikan. B. Penjelesan Istilah
Untuk menghindari kesalah patraman dalam memahami arah pembahasan
ini, penulis memberikan penjelasan terhadag beberapa istilah yang terdapat pada
beberapa kalimat judul di atas:
1. Konsepsi
Konsepsi adalah "Pemikiran, pendapat (paham), rancangan (cita-cita) yang
telah ada dalam pemikiran''3
Adapun pengertian konsepsi menurut penulis adalah mampu mengubah
pola pemikiran dari ketidak fahaman dalam masalah pendidikan mengenai wasiat-wasiat.
Contoh : Seorang Ayah yang telah meninggal dunia dan meninggalkan ahli waris
sementara ahli waris tersebut belum faham mengenai warisaa karena masihdi bawah umur.
Para wali mampu meneliti atau menjaga amanah (tanggung jawab) yang sudah menjadi beban dan kewaiibannya.
Contoh : Harta warisan yang telah ditinggalkan sepenuhnya dikuasai oleh wali
karena masih ada ahli waris yang masih dalam bimbingan (didikan).
2. Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik artinya memelihara dan memberi
latihan”.4 Pendidikan yang dimaksud dalam penjelasan ini adalah Pendidikan
Agama Islam yaitu: “Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran Agama Islam yang telah diyakini secara keseluruhan. Serta menjadikan ajaran Agama Islam itu
sebagai suatu pandangan hidupnya".5
Dengan demikian, maka pendidikan dalam arti konsep adalah pemikiran/
buah pikiran dalam rangka usaha membina, membimbing dan melatih serta membina manusia (sebagai anak didik).
Selanjutnya pendidikan adalah sebagaimana dijelaskan dalam buku Ensiklopedi pendidikan: Bahwa pendidikan dalam arti yang luas meliputi semun perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsinya, baik jasmaniah maupun rohaniah.6
Dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal I. Pendidik adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuataa spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterangan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.7
4 Depdikbud RI, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cetakan INI ( Jakarta: PN Balai Pustaka, 1989), hal. 204
5 Dirjen PDM, Bahan Dasar Latihan Peningkatan Wawasan Kependidikan guru Agama Islam,
Bagian I (Jakarta: Depdikbud RI, 1985), ha. 3.
6 Soegarda Poerbakawartja, Ensiklopedi Pendidikan, Cetakan II (Jakarta: CV. Gunung Agung, 1981), hal. 214
M. J Langeveld, Mengemukakan dalam Muhammad Noor Syam
pendidikan atau pengajaran adalah kegiatan membimbing anak manusia menuju kepada kedewasaan dan kemandirian".8
Adapun pengertian pendidikan menurut penulis adalah usaha sadar yang
dilakukan oleh sipendidik untuk membina/membentuk kepribadian baik itu bersifat jasmani maupun rohani, dari yang buruk ke jalan yang baik, dari yang
tidak tau apa-apa menjadi tahu, dari yang tidak berakhlak menjadi berakhlak mulia.
Atau pengertian pendidikan adalah bimbingan dan arahan yang diberikan
oleh orang dewasa kepada orang belum dewasa baik sisi fisik maupun mental, dengan tujuan pendewasaan pikiran seseorang.
C. Tujuan Penelitian.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan dalam Surat An-Nisa' Ayat 9.
2. Untuk mengetahui Surat An-Nisa' ayat 9, yang berbicara tentang masalah pendidikan.
D. Metode Penelitian
Dalam penyusunan sutau karya ilmiah metode pembahasan merupakan
suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan
sistematis. Khususnya dalam penyusunan dan penyempurnaan skripsi ini, Penulis
membutuhkan suatu penyelidikan yang tertuju kepada pemecahan suatu masalah yang ada pada masa sekarang dan dilakukan dengan berbagai macam teknik, diantaranya penyelidikan yang menganalisa dan mengklasifikasikan hasil serta
mengambil suatu kesimpulan.
Dalarn pengumpulan data penulis menggunakan metode Library Research
(Penelitian Kepustakaan) yaitu dengan menelaah ayat-ayat Al-Qur’an, dan Hadits serta bahan lainnya yang ada hubungannya dengan pokok pembahasn skripsi ini.
Adapun tentang teknik penulisan dan penyusunan, penulis berpedoman pada buku
Karya Tulis Ilmiah (Skripsi, Thesis, Disertasi) Disusun oleh TIM IAIN Ar-Raniry Tahun 2004.
KONSEP PENDIDIKAN DALAM SURAT AN-NISA’AYAT 9
PROPOSAL
memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan
Oleh
LINA WATI
Mahasiswa Fakultas tarbiyah Jurusan PGMA NIM. 210 717 687
FAKULTAS TARBIYAH IAIN AR-RANIRY DARUSSALAM-BANDA ACEH
2010 DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... ... B. Penjelasan Istilah... ... C. Tujuan Penelitian... ... D. Metode Penelitian... BAB DUA : PENJELASAN SEKITAR SURAT AN-NISA’ AYAT 9... ... A. Asbabun Nujul... ... B. Hubungan Surat An-Nisa’ Ayat 7 Sampai 14 Dengan Surat
Al- Baqarah ayat 180 sampai 182... C. Nilai –Nilai Yang Terkandung Dalam Surat An-Nisa’ Ayat 9.. D. Nilai Pendidikan Yang Terkandung Dalam Surat An-Nisa
Ayat9
BAB TIGA : KONSEPSI PENDIDIKAN DALAM SURAT AN-NISA’ AYAT 9...
A. Konsepsi Pendidikan aqidah, akhlak, Syari’ah, dan Sosial Ekonomi... B. Peran Orang Tua Sebagai Penentu Masa Depan Anaknya... ... C. Arahan Pendidikan Anak Dewasa ini... BAB EMPAT : PENUTUP... ... A. Kesimpulan... ... B. Saran-saran... ...
DAFTAR PUSTAKA... ... LAMPIRAN-LAMPIRAN