• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 7 merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bab 7 merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK Negeri 1 Palasah Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Materi Pokok : Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 X Pertemuan )

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1 1.2 Menghayati isi dan

makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .

2 2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni 3 3.7 Menganalisis indikator

ancaman terhadap negara dalam

membangun integrasi nasional dengan bingkai BhinnekaTunggal Ika.

3.7.1. Menjelaskan komitmen persatuan dalam keberagaman.

3.7.2. Menganalisis pentingnya integrasi nasioanal dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

3.7.3 Membangun kesadaran warga negara untuk bela Negara.

3.7.4 Membangun kesediaan warga negara untukmelakukan Bela Negara

4.

4.7

Menyaji hasil analisis tentang indikator

4.7.1. Menyaji hasil analisis tentang indikator ancaman terhadap negara dalam membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 4.7.2. Mengkomunikasikan hasil analisis tentang

indikator ancaman terhadap negara dalam membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

4.9.2.1 Menyaji hasil praktik belajar kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.

(2)

mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional

belajar kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.

.

C. Tujuan Pembelajaran :

Pertemuan 1

Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik dapat:

1. Menjelaskan perbedaan suku, agama, bahasa, adat istiadat, ras dan lainnya dalam masyarakat

2. Membangun komitmen persatuan dalam keberagaman 3. Menganalisis komitmen persatuan dalam keberagaman

4. Menyaji hasil analisis komitmen persatuan dalam keberagaman

5. Menerapkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab dan peduli selama kegiatan pembelajaran berlangsung

Pertemuan 2

Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian integrasi nasional 2. Menjelaskan syarat integrasi nasional

3. Menjelaskan faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional

4. Mendeskripsikan pentingnya integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

5. Menyaji hasil deskripsi pentingnya . integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 6. Menerapkan perilaku santun, tanggungjawab, pro aktif dan peduli selama kegiatan

pembelajaran

Pertemuan 3

Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik dapat:

1. Menjelaskan kesadaran warga negara 2. Menjelaskan konsep Bela Negara

3. Menjelaskan dasar hukum pelaksanaan bela Negara

4. Mendeskripsikan pentingya kesadaran warga negara untuk bela Negara 5. Menyaji hasil deskripsi pentingya kesadaran warga negara untuk bela Negara

6. Menerapkan perilaku disiplin, tanggungjawab, pro aktif serta peduli selama kegiatan pembelajaran

Pertemuan 4

Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik dapat:

1. Membangun kesediaan warga negara untuk melakukan bela Negara 2. Menguraikan sikap yang menunjukan bela Negara

3. Menjelaskan bentuk usaha pembelaan Negara

4. Menganalisis pentingnya kesediaan warga negara untuk melakukan bela Negara 5. Menyaji hasil analisi pentingnya kesediaan warga negara untuk melakukan bela Negara 6. Menerapkan perilaku jujur, santun, disiplin, dan tanggungjawab selama kegiatan

pembelajaran

D. Materi Pembelajaran

Fakta

Indonesia terdiri dari berbagai macam SARA

Konsep

1. Memupuk Komitmen Persatuan dalam Keberagaman

2. Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika 3. Membangkitkan Kesadaran warga Negara untuk Bela Negara

(3)

UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945)

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat (1) UUD NRI 1945)

Prosedur

Tata cara wajib bela negara

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Discoiry learning

3. Metode : Ceramah, diskusi kelompok,tanya jawab, dan penugasan

F. Alat/Media/Bahan

 Alat/media : LCD Projector, Gambar

 Sumber Belajar :

1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas X semester 2. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman: 61 - 87

2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4) Internet / Media masa / Blog : asminkarris.wordpress.com 5) Buku PPKn SMK Kelas X lainnya yang relevan

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2. Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai apersepsi

3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang memupuk komitmen persatuan dalam keberagaman

5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

15 menit

Inti 1. Mengamati

a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 5-6 orang

b) Peserta didik diminta untuk mengamati peta Indonesia halaman 59

2. Menanya

a) Peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan/memberi pendapat tentang hasil pengamatan gambar peta Indonesia

b) Peserta didik dibimbing dan didorong untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan secara mendalam terkait dengan apa yang telah diamati

3. Mengumpulkan Informasi

(4)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu a) Peserta didik diberi waktu untuk mrngumpulkan informasi

dengan mencari informasi di media cetak atau elektronik tentang Bhinneka Tunggal Ika

b) Peserta didik juga mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada Tugas Mandiri (tabel 7.1 hal. 63) Identitas Provinsi dan Tugas mandiri (tabel 7.2 hal. 65) sikap dan Komitemn persatuan

c) Peran guru dalam tahap ini adalah sebagai berikut :  Menyediakan berbagai sumber belajar sperti buku teks

siswa dan buku referensi lain

 Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok yang tidak terjawab

 Guru dapat juga menunjukan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan

4. Mengasosiasi

Peserta didik membuat analisis terkait dengan Bhinneka Tunggal Ika dengan menjawab beberapa pertanyaan terkait dengan semboyan Bhinneka Tunggal ika

5. Mengkomunikasikan

Peserta didik secara random (2 atau 3 kelompok) dapat mengkomunikasikan secara lisan hasil analisis peristiwa/gambar/illustrasi tersebut. Peserta didik yang lain mengumpulkan analisis secara tertulis

Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini

2. Peserta didik diminta untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu BAB 7 Sub B Pentingnya Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar

15 menit

Penilaian Pertemuan 1

Penilaian terhadap peserta didik dilakukan dengan penilaian autentik yaitu: 1. Penilaian sikap

Penilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan melalui pengamatan (observasi) selama proses pembelajaran berlangsung ( Format penilaian lihat model penilaian pembelajaran PPKn di bagian satu Buku Guru)

2. Penilaian Keterampilan

Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi, kemampuan dalam memberikan saran/masukan terkait dengan materi yang sedang dibahas ( mengkomunikasikan secara lisan).

3. Penilai pengetahuan

Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan/tulisan yang terkait dengan materi yang baru saja dikaji sebagai berikut :

Soal:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrwa ! Sebutkan alat-alat pemersatu pemersatu bangsa Indonesia ?

2. Apa hubungan persatuan dengan keberagaman ?

3. Jelaskan mengapa persatuan dalam keberagaman sangat penting bagi bangsa Indonesia ?

4. Bagaimanakah upaya menjaga komitmen persatuan ?

(5)

Pedoman penskoran

No Kunci Jawaban Jmlh

Skor 1 Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrwa maksudnya adalah

berbeda-beda tetapi satu jua, tak ada hukum yang bersifat mendua. Artinya walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam Suku bangsa, Agama, Ras, Antar golongan (SARA), Bahasa, Budaya tetapi merupakan satu kesatuan bangsa yaitu Bangsa Indonesia. Satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air, satu hukum nasional, yaitu Indonesia.

Alat-alat pemersatu bangsa Indonesia, yakni: a. Dasar Negara Pancasila

b. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan

c. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan d. Lambang Negara Burung Garuda

e. Semboyan Bhinneka tunggal Ika f. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya g. Lagu-lagu perjuangan

2 Indonesia merupakan Negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan

sebagainya dibandingkan dengan negara lain. Oleh karena itu keberagaman ini jangan dijadikan alasan untuk memperlemah rasa persatuan dan kesatuan bangsa tetapi justru harus menjadi modal dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia. 3 Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting.

Persatuan dalam keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut. a. Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.

b. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.

c. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah. d. Pembangunan berjalan lancar.

4 Untuk menjaga komitmen persatuan, perlu adanya toleransi yang tinggi antarkebudayaan. Sikap saling menghargai antargolongan, mengenali, dan mencintai budaya lain adalah hal yang perlu dibudayakan. Contoh nyata implementasi hal tersebut adalah dengan mempertunjukkan tarian suku-suku yang ada di Indonesia. Dengan demikian, setiap suku

mempunyai rasa simpati satu sama lain.

5 - Saling menghormati, mengahargai antar suku bangsa yang berbeda - Saling toleransi antar pemeluk agama yang berlainan

- Tidak menghina terhadap teman yang berbeda SARA

Jumlah 20

Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes uraian dihitung dengan rumus:

100 (20)

Skor total

didik peserta diperoleh

yang Skor didik

peserta

Nilai  

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan

menyenangkan untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan

(6)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

3. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang pentingnya Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

Inti 1. Mengamati

a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 5-6 orang

b) Peserta didik mengamati gambar atau video tentang bentrokan antar warga

2. Menanya.

Peserta didik diminta membuat pertanyaan berkaitan dengan gambar atau video bentrokan antar warga

3. Mengumpulkan Informasi

a) Peserta didik mencari informasi untuk menjawab pertanyaan dari kelompok lain, baik melalui buku teks PPKn Kelas X maupun dari sumber lain dan berdiskusi dalam kelompok tentang beberapa sikap dan perilaku yang dapat menyebabkan disintegrasi nasional di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara

b) Peserta didik juga mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada Tugas Mandiri (tabel 7.3 hal. 69) mengenai hak dan kewajiban warga Negara dan (tabel 7.4 hal. 70) tentang Penyebab terjadinya Disintegrasi Nasional

c) Peran guru dalam tahap ini adalah sebagai berikut :  Menyediakan berbagai sumber belajar sperti buku teks

siswa dan buku referensi lain

 Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok yang tidak terjawab

 Guru dapat juga menunjukan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan

4. Mengasosiasi

Peserta didik melakukan analisis perbandingan tentang sikap dan perilaku yang menyebabkan disintegrasi nasional dan akibat dari sikap tersebut

5. Mengkomunikasikan

Peserta didik secara random (2 atu 3 orang perwakilan kelompok) mengkomunikasikan secara lisan hasil analisis pentingnya integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Sedangkan peserta didik lain mengumpulkan hasil analisis secara tertulis

70 menit

Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini

2. Peserta didik diminta untuk mempelajari materi berikutnya yaitu Buku Teks PPKn Kelas X Bab 7, Sub C

3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar

10 menit

Penilaian Pertemuan 2 1. Penilaian Sikap

(7)

2. Penilaian Keterampilan

Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran terkait dengan materi yang sedang dibahas ( mengkomunikasikan secara lisan )

3. Penilaian Pengetahuan

Sebagai uji kompetensi atau pengetahuan, guru dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, untuk menjawab atau melengkapi pertanyaan yang terdapat dalam Tugas Mandiri atau mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan yang terkait dengan materi yang baru saja dikaji, sebagai berikut :

Soal:

1. Jelaskan pengertian integrasi nasional !

2. Jelaskan syarat-syarat integrasi suatu negara ?

3. Jelaskan faktor-faktor pendorong dan pendukung Integarsi Nasional ! 4. Jelaskan faktor-faktor penghambat Integrasi nasional !

5. Berikan contoh sikap dan perilaku yang menyebabkan disintegrasi nasional !

Pedoman penskoran

No Kunci Jawaban Jmlh

Skor 1 - Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan

“nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan

- Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.

a. Secara Politis

Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

b. Secara Antropologis

Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga

mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

4

2 Syarat-syarat keberhasilan integrasi di suatu negara sebagai berikut : a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling

mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.

b. Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman c. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam

melangsungkan proses integrasi sosial.

4

3 a. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional

1) Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah

2) Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika 3) Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa

indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda. 4) Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan muncul semangat

nasionalisme dikalangan bangsa Indonesia. b. Faktor pendukung integrasi nasional

1) Penggunaan bahasa Indonesia

2) Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam suatu bangsa,

(8)

bahasa, dan tanah air Indonesia

3) Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.

4) Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.

5) Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan yang diderita.

4 c. Faktor penghambat integrasi nasional

1) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen

2) Kurangnya toleransi antargolongan

3) Kurangnya kesadaran dari masyarakat indonesia terhadap ancaman, gangguan dari luar

4) Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan

4

5 - Menghina, melecehkan dan meremehkan suka bangsa yang berbeda - Tidak mau menghargai kemajemukan budaya yang heterogen

4

Jumlah 20

Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes uraian dihitung dengan rumus: 100

(20) Skor total

didik peserta diperoleh

yang Skor didik

peserta

Nilai  

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2. Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai apersepsi

3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan

digunakan

10 menit

Inti 1. Mengamati

a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 5-6 orang

b) Peserta didik membaca Buku Teks PPKn Kelas X Bab 7, Sub C tentang membangkitkan Kesadaran warga negara untuk bela negara dan mengamati gambar halaman 73 tentang pelaksanaan Upacara Bendera, kemudian guru dapat menambahkan penjelasan terkait dengan wacana tersebut dengan berbagai fakta baru.

2. Menanya

a) Peserta didik membuat identifikasi pertanyaan sebanyak mungkin tentang kedudukan dan peran pemerintah daerah, kemudian pilih salah satunya untuk dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

b) Peserta didik diminta untuk merumuskan hipotesis, yakni pertanyaan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Kompetensi yang dikembangkan adalah kreatifitas, rasa ingin tahu dan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis

(9)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu 3. Mengumpulkan Informasi

a) Peserta didik mencari informasi lanjutkan, baik melalui buku teks PPKn Kelas X maupun sumber lain yang relevan dari internet, web, media sosial lainnya untuk menjawab pertanyaan.

b) Peserta didik juga mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada Tugas Mandiri (hal. 74)

c) Peran guru dalam tahap ini adalah sebagai berikut :  Menyediakan berbagai sumber belajar sperti buku teks

siswa dan buku referensi lain

 Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok yang tidak terjawab

 Guru dapat juga menunjukan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan

4. Mengasosiasi

Peserta didik menarik kesimpulan dari informasi yang dibaca dari buku dan informasi yang diperoleh dari sumber lain terkait dengan membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara

5. Mengkomunikasikan

a) Peserta didik dalam kelompok diminta untuk menyajikan hasil analisis tentang membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara

b) Peserta didik dari kelompok lainnya diminta untuk memberikan tanggapan dan masukan. Hasil analisis kemudian dikumpulkan untuk diberikan penilaian.

Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini

2. Peserta didik diminta untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu Buku Teks PPKn Kelas X Bab 7, Sub Bab D

3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar

10 menit

Penilaian Pertemuan 3 1. Penilaian Sikap

Pada pertemuan kali ini, guru sudah dapat merekapitulasi penilaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik untuk kompetensi dasar yang pertama. Sikap spritual dan sosial yang diukur dan dinilai meliputi kerjasama, tanggung jawab, toleran, kreatifitas, kejujuran, kecermatan, santun, responsip, proaktif dan taat menjalankan agama. Rekapitulasi nilai ini dapat dilakukan guru dengan bersumber dari hasil pengamatan guru yang dituangkan dalam jurnal harian guru maupun dari kegiatan-kegiatan lainnya. Adapun format rekapitulasinya dapat dilihat di bagian satu buku ini.

2. Penilaian Keterampilan

Penilaian Ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil parktek belajar kewarganegaraan pada bab ini. Adapun praktek belajar kewarganegaraan pada Bab 1 adalah mendorong siswa untuk melakukan penelitian sederhana mengenai penyelesaian kasus pelanggaran HAM di lingkungan sekitar tempat tinggal.

3. Penilaian Pengetahuan

Sebagai uji kompetensi (pengetahuan), guru dapat melihat kemampuan peserta didik dapat menjawab/pertanyaan yang terdapat dalam uji kompetensi Bab 1.

Soal:

(10)

2. Jelaskan dasar hukum tentang Bela Negara ! 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ATHG !

4. Apa yang dimaksud dengan ancaman militer dan ancaman non militer ?

5. Sebutkan dan jelaskan 4 (empat) bentuk usaha pembelaan negara menurut UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara !

Pedoman penskoran

No Kunci Jawaban Jmlh

Skor 1 Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh

kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara (Menurut UU Nomor 3 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang Pertahanan Negara) Bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan rela berkorban kepada bangsa dan negara.

4

2 Ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara : a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan

Keamanan Nasional.

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.

d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI. e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.

f. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2): “Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system pemerintahan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai komponen utana, dan rakyat sebagai komponen pendukung”. Adapula pada Pasal 27 Ayat (3): “Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara”.

g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara ayat 1: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam

Penyelenggaraan Pertahanan Negara”; ayat 2: “Keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela negara dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:

1) Pendidikan Kewarganegaraan 2) Pelatihan dasar kemiliteran

3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib 4) Pengabdian sesuai dengan profesi”.

4

3 1) Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis.

2) Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.

3) Hambatan adalah Usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

4) Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak

konsepsional (tidak terarah).

(11)

4 - Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari luar negeri.

Beberapa macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :

a. Dari luar negeri 1) Agresi

2) Pelanggaran wilayah oleh negara lain 3) Spionase (mata-mata)

4) Sabotase

5) Aksi terror dari jaringan internasional. b. Dari dalam negeri

1) pemberontakan bersenjata 2) konflik horizontal

3) aksiteror dari dalam negeri 4) sabotase dari dalam negeri

5) Aksi kekerasan yang berbau SARA

6) Gerakan separatis pemisahan diri membuat Negara baru 7) Pengrusakan lingkungan.

- Ancaman non militer adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika di biarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa dan negara Contohnya penyalahgunaan NARKOBA, Korupsi

4

5 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara pasal 9 ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara yang meliputi.

a. Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan pasal 7 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik

IndonesiaNomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat.

Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.

b. Pelatihan dasar kemiliteran

Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Sedangkan, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.

c. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 Pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu. d. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi

Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi

(12)

banyak usaha bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam Olimpiade Olahraga. Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar negeri dan

mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela negara.Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.

Jumlah 20

Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes uraian dihitung dengan rumus: 100

(20) Skor total

didik peserta diperoleh

yang Skor didik

peserta

Nilai  

Pertemuan 4

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu

Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).

2. Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang akan telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai apersepsi

3. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang membangun kesediaan warga negara untuk melakukan bela negara

5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

10 menit

Inti 1. Mengamati

a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 5-6 orang

b) Peserta didik membaca Buku Teks PPKn Kelas X Bab 7, Sub D tentang membangun kesediaan warga negara untuk melakukan bela negara, kemudian guru dapat

menambahkan penjelasan terkait dengan wacana tersebut dengan berbagai fakta

2. Menanya

a) Peserta didik membuat identifikasi pertanyaan sebanyak mungkin tentang kedudukan dan peran pemerintah daerah, kemudian pilih salah satunya untuk dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

a) Peserta didik diminta untuk merumuskan hipotesis, yakni pertanyaan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Kompetensi yang dikembangkan adalah kreatifitas, rasa ingin tahu dan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis

3. Mengumpulkan Informasi

a) Peserta didik mencari informasi lanjutkan, baik melalui buku teks PPKn Kelas X maupun sumber lain yang relevan dari internet, web, media sosial lainnya untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar atau tidaknya

b) Peserta didik juga mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada Tugas Mandiri (tabel 7.5 hal. 82) mengenai perbuatan kurang menunjukan sikap bela negara

(13)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan AlokasiWaktu a) Peran guru dalam tahap ini adalah sebagai berikut :

 Menyediakan berbagai sumber belajar sperti buku teks siswa dan buku referensi lain

 Guru menjadi sumber belajar bagi peserta didik dengan memberikan konfirmasi atas jawaban peserta didik atau menjelaskan jawaban pertanyaan kelompok yang tidak terjawab

 Guru dapat juga menunjukan buku atau sumber belajar lain yang dapat dijadikan referensi untuk menjawab pertanyaan

4. Mengasosiasi

Peserta didik melakukan analisis tentang sikap dan perbuatan yang menunjukan komitmen dan kecintaan pada tanah air, dilanjutkan dengan melengkapi/menjawab pertanyaan terdapat pada (tabel 7.5 hal. 82) mengenai perbuatan kurang menunjukan sikap bela negara

5. Mengkomunikasikan

a) Peserta didik dalam kelompok diminta untuk menyajikan hasil analisis tentang perbuatan kurang menunjukan sikap bela negara

b) Peserta didik dari kelompok lainnya diminta untuk memberikan tanggapan dan masukan. Hasil analisis kemudian dikumpulkan untuk diberikan penilaian

Penutup 1. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini

2. Peserta didik diminta untuk mempelajari materi berikutnya 3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa

syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar

10 menit

Penilaian Pertemuan 4 1. Penilaian Sikap

Pada pertemuan kali ini, guru sudah dapat merekapitulasi penilaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik untuk kompetensi dasar yang pertama. Sikap spritual dan sosial yang diukur dan dinilai meliputi kerjasama, tanggung jawab, toleran, kreatifitas, kejujuran, kecermatan, santun, responsip, proaktif dan taat menjalankan agama. Rekapitulasi nilai ini dapat dilakukan guru dengan bersumber dari hasil pengamatan guru yang dituangkan dalam jurnal harian guru maupun dari kegiatan-kegiatan lainnya. Adapun format rekapitulasinya dapat dilihat di bagian satu buku ini.

2. Penilaian Keterampilan

Penilaian Ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan hasil parktek belajar kewarganegaraan pada bab ini. Adapun praktek belajar kewarganegaraan pada Bab 1 adalah mendorong siswa untuk melakukan penelitian sederhana mengenai penyelesaian kasus pelanggaran HAM di lingkungan sekitar tempat tinggal.

3. Penilaian Pengetahuan

Sebagai uji kompetensi (pengetahuan), guru dapat melihat kemampuan peserta didik dapat menjawab/pertanyaan sebagai berikut :

Soal:

1. Jelaskan hakikat pembelaan negara ?

2. Sebutkan bunyi pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 ! 3. Berikan contoh bentuk usaha pembelaan negara oleh warga negara !

4. Berikan contoh bela negara yang bisa dilakukan oleh para siswa di sekolah !

5. Berilah satu contoh ancaman berdimensi sosial budaya dalam kesatuan berbangsa dan bernegara yang terjadi di lingkungan sekitar Anda !

(14)

No Kunci Jawaban Jmlh Skor 1 Pembelaan Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai

oleh kecintaan, kesadaran, keikhlasan dan ketulusan dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, menjaga harkat dan martabat bangsa, mempertahankan keutuhan NKRI serta wewujudkan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

4

2 - Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945: “Tiap-tiapiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”.

- Pasal 27 Ayat (3): “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.

4

3 - Mengikuti ronda malam (siskamling) - Pelatihan dasar kemiliteran

- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib - Pengabdian sesuai dengan profesi

4

4 - Pendidikan Kewarganegaraan

- Mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.

4

5 - Tawuran antar warga atau antar pelajar sekolah - Penghinaan terhadap kesucian agama

4

Jumlah 20

Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes uraian dihitung dengan rumus: 100

(20) Skor total

didik peserta diperoleh

yang Skor didik

peserta

Nilai  

Instrumen penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan terlampir.

Mengetahui Palasah, Januari 2016

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nana Surjana, S.Pd Asmin, S.Pd

NIP 19640513 198803 1 009 NIP 19671007 199003 1 009

Catatan Kepala Sekolah

Gambar

gambar peta Indonesia
gambar atau video bentrokan antar warga

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains di Departemen Pendidikan Fisika.

Pengalaman baru ini diantaranya adalah pengguna akan merasakan secara langsung dalam berinteraksi dengan obyek virtual, sehingga tidak ada batasan lagi antara dunia

NaCl dalam larutannya memang merupakan elektrolit kuat, karena dalam larutan, partikel-partikel NaCl akan terionisasi seluruhnya sehingga menghasilkan banyak

Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan

Dalam penelitian ini mekanisme corporate governance yang digunakan untuk menunjukkan pengaruh manajemen laba yaitu: kepemilikan manajerial, kepemilikan

Dengan adanya website Lelang Online Barang Antik berbasis PHP dan SMS Gateway ini, lelang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja selama.. tersedia

In section 4 we prove the potential automorphy in weight 0 of the symmetric powers of the residual Galois representations associated to a modular form, under the hypotheses that

Abstract: Regarding multimodal optimization problems, the genetic algorithm with clonal selection proposed by De Castro & Von Zuben offers a satisfying solution for providing