• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. Strategi Penetapan Harga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "9. Strategi Penetapan Harga"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in terms of dollars and cens, or any other monetary medium

of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga adalah nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar.

Menurut Basu Swastha (1986) Harga diartikan sebagai Jumlah uang (kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta

pelayanannya.

Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991) Harga diartikan sebagai nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan

(3)

TUJUAN PENETAPAN HARGA

Tujuan Berorientasi pada Laba

Kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak

variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui

secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkan laba maksimum.

Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan

pendekatan target laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas sebagai sasaran laba.

Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target marjin

(4)

Tujuan Berorientasi pada Volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective.

Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.

Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga.

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.

Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu.

(5)

Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para

pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.

Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi).

Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu

(6)

METODE DALAM PENETAPAN HARGA

METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS PERMINTAAN

SKIMMING PRICING METHOD. Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk baru atau inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat.

Strategi ini baru bisa berjalan baik jika konsumen tidak sensitif terhadap harga, tetapi lebih menekankan pertimbangan-pertimbangan kualitas, inovasi dan

kemampuan produk tersebut dalam memuaskan kebutuhannya.

PENETRATION PRICING METHOD. Dalam strategi ini perusahaan berusaha

memperkenalkan suatu produk baru dengan harga rendah dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat

(7)

PRESTIGE PRICING METHOD. Harga dapat digunakan oleh

pelanggan sebagai ukuran kualitas atau prestise suatu barang atau jasa. Dengan demikian bila harga diturunkan sampai pada tingkat tertentu, maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan turun. Strategi ini merupakan strategi menetapkan tingkat harga yang tinggi sehingga konsumen yang sangat peduli dengan statusnya akan tertarik dengan produk, dan kemudian membelinya   

PRICE LINING METHOD. Metode ini digunakan apabila perusahaan menjual produk lebih dari satu jenis. Hal ini dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara : 1. Produsen menjual ke pengecer dengan harga yang sama, kemudian pengecer menambah persentase markup yang

berbeda, sehingga tingkat harganya berbeda. 2. Produsen

(8)

ODD-EVEN PRICING METHOD. Metode ini digunakan dengan

menetapkan harga yang besar mendekati jumlah genap tertentu. Pada prateknya memang satuan/kuantitas yang kecil strategi ini kurang mengena sasaran. Tetapi bila menyangkut satuan/kuantitas besar ataupun dikaitkan dengan pembelian berbagai macam produk lainnya, maka hasilnya akan lebih efektif.

Contoh : Harga pakaian tercantum Rp. 59.975 dianggap masih

dibawah Rp. 60.000, artinya bila dibayar dengan Rp. 60.000 masih ada kembalian

DEMAND BACKWARD PRICING. Metode ini berdasarkan suatu target harga tertentu, kemudian perusahaan menyesuaikan kualitas

komponen-komponen produknya. Dengan kata lain produk didesain sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi target harga yang

(9)

BUNDLE PRICING METHOD. Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu paket, yang didasarkan pada

pandangan bahwa konsumen lebih menghargai nilai suatu paket tertentu secara keseluruhan daripada nilai masing-masing item secara individual. Strategi ini memberika manfaat besar bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat biaya total sedangkan penjual dapat menekan biaya pemasarannya.

(10)

METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS BIAYA

Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah

aspek penawaran atau biaya bukan aspek permintaan. Harga

ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang

ditambah dengan jumlah tertentu sehingga dapat menutupi

biaya-biaya langsung, biaya overhead, dan laba. Metode

penetapan harga berbasis biaya terdiri dari:

(11)

Cost Plus Persentage of Cost Pricing. Merupakan penetapan harga yang ditentukan dengan jalan menambahkan persentase tertentu terhadap biaya produksi atau kontruksi. Metode ini seringkali

digunakan untuk menentukan harga satu item atau hanya

beberapa item. Misalnya suatu perusahaan arsitektur menetapkan tarif sebesar 15% dari biaya konstruksi sebuah rumah. Jadi, bila biaya konstruksi sebuah rumah senilai Rp 100 juta dan fee arsitek sebesar 15% dari biaya konstruksi (Rp 15 juta), maka harga

akhirnya sebesar Rp 115 juta.

Cost Plust Fixed Fee Pricing. Metode ini banyak diterapkan dalam produk-produk yang sifatnya sangat teknikal, seperti mobil,

pesawat, atau satelit. Dalam strategi ini, pemasok atau produsen akan mendapat ganti atas semua biaya yang dikeluarkan,

seberapapun besarnya. Tetapi produsen atau pemasok tersebut hanya memperoleh fee tertentu sebagai laba yang besarnya

(12)

METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS LABA : Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam

menetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target volumelaba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase

terhadap penjualan atau investasi. Metode penetapan harga

berbasis laba ini terdiri dari target profit pricing, target return on sales pricing, dan target return on investment pricing.

METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS PERSAINGAN : Selain

berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau laba,

(13)

STRATEGI PENETAPAN

HARGA

a. Strategi penetapan harga produk baru

b. Strategi penetapan harga produk yang sudah mapan.

c. Strategi fleksibilitas harga

d. Strategi penetapan harga lini produk

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengahasilkan bahan pakan lokal dan ransum yang tepat digunakan di daerah tropik yang menghasilkan produktifitas daging yang tinggi dan aman,

Berikut penjelasan 8 variabel yang mempegaruhi konsumen dalam mengambil sebuah keputusan dalam membeli menurut CSI ( Consumer Style Inventory ) ( Sproles & Kendall,

STRATEGI BINA USAHA MANDIRI ( TRASH CRAFTING ) DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI PENGUATAN CIVIC SKILL DI SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan

perumahan, berupa pambangunan jalan akses/jalan poros menuju perumahan, drainase primer yang menghubungkan kawasan dengan jaringan drainase kota atau sungai, air

Karditis merupakan manifestasi klinik demam rematik yang paling berat karena merupakan satu-satunya manifestasi yang dapat mengakibatkan kematian penderita pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penyepuhan terhadap kekerasan kapak yang dibuat pandai besi tradisional, menguji apakah ada

Correa Moylan Walsh (1901) also saw the price index number problem in the using fixed-basket index (laspeyres ’ and paasche index), and suggest using geometric mean of

Pengambilan sampel parasitoid dilakukan dengan mengambil 10 helai daun tanaman padi yang terdapat kelompok telur penggerek batang padi putih ( S. Innotata )