Metode Penyusunan
Anggaran
dan
Sumber-Sumber
Pendanaan
Metode Penyusunan Anggaran
Di Negara Kesatuan Republik Indonesia
diatur dalam sejumlah Peraturan
Perundangan yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ;
4. Undang-Undang 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah;
Dengan Berlakunya Paket Peraturan
Perundangan tersebut, maka terdapat
perubahan mendasar dalam hal metode
penyusunan anggaran
“Traditional Budget” yaitu penyusunan anggaran dengan pendekatan Incremental
dan Line Item yang penekanan
pertanggungjawaban pada setiap input yang
dialokasikan
“Performance Budget” yaitu penyusunan
anggaran dengan pendekatan anggaran kinerja yang penekanan pertanggungjawabannya tidak sekedar pada setiap
input tetapi juga pada ouput dan outcome
Masa Lalu Sekarang
Perubahan Metode Penyusunan Anggaran
tersebut juga berpengaruh pada aspek
pengendalian &
audit keuangan
Pengendalian dan Audit Keuangan tidak
berjalan dengan baik karena tidak
memasukkan kinerja
Pengendalian dan Audit Keuangan yang dilakukan juga termasuk audit
kinerja
Masa Lalu
Sekarang
Lebih menerapkan konsep “value for money” atau konsep 3 E yaitu
Ekonomis, Efisien, & Efektif
Artinya, dalam mencari dana maupun menggunakan dana Pemda
dituntut utk selalu memperhatikan tiap rupiah dana (uang) yang
diperoleh dan digunakan
Pasal 4, UU No.15/2004
Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)
Performance Based Budget
• PBB adalah prosedur atau mekanisme untuk memperkuat
keterkaitan antara dana yang diberikan kepada instansi/lembaga pemerintah dengan outcome
(hasil/dampak) dan/atau output (keluaran), melalui
pengalokasian anggaran yang didasarkan pada informasi ‘formal’ tentang kinerja.
• Informasi kinerja ‘formal’: informasi mengenai ukuran kinerja
(performance measure), ukuran biaya untuk masing-masing kelompok output dan outcome, dan penilaian atas efektivitas dan efisiensi belanja melalui berbagai alat analisis.
TUJUAN :
Untuk meningkatkan efisiensi alokasi dan
produktivitas (
allocative and productive
efficiency
) dari belanja pemerintah.
Implementasi Metode ABK
di Pemerintah Kota Yogyakarta
RPJM
NASIONAL RKP
RPJP
DAERAH DAERAHRPJM RKPD
RENSTRA
Pedoman dijabarkan
diacu
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANG
RPJP NASIONAL
Pedoman
Diawali dengan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang disinergikan dengan dokumen perencanaan pembangunan dari
Pemerintah Pusat (berdasarkan UU No.25 Tahun 2004)
RPJM NASION
AL
RKP RAPBN APBN
RPJP DAERAH
RPJM DAERA
H
RKPD RAPBD APBD
RENSTRA Pedoman Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA Pedoman
Implementasi dokumen perencanaan SKPD
(basis penyusunan ABK Dinas Kesehatan)
RPJMD KOTA YK 2011 - 2016
SKN/SKD
RENSTRA KEMENKES
MUSRENBANG RKA-SKPD
Performance Based Budgetting
Input
Ouput
Outcom
e
Berdasarkan Permendagri 54 Tahun 2010
Sumber-Sumber Pendanaan
(
Berdasarkan UU 33 Tahun 2003 dan UU 28 Tahun 2009)1. PAD
a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c. Hsl. Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah
2. DANA PERIMBANGAN
a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak b. Dana Alokasi Umum (DAU)
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAH
a. Dana Hibah
b. Dana Darurat
c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi/Pemerintah Daerah
Lainnya
d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
e. Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah Daerah
Penyusunan Anggaran dengan Metode ABK pada
SKPD
(Dinas Kesehatan)
RKA
Apa yang digunakan dalam bekerja
Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani
(jasa) Apa yang ingin
dicapai
Apa yang dikerjakan
Alat Analisa Belanja : 1.Perwal ttg Standar Harga Barang dan Jasa (Standar Biaya)
2.Analisa Standar Biaya (ASB)
Belum Ada ….
Skema Pembiayaan
Berdasarkan
Sumber-sumber Anggaran
RPJMD KOTA YK 2011 - 2016
SKN/SKD RENSTRA KEMENKES
MDG’s
SPM KESHTN
RENSTRA DINKES pedoma
n Acuan
APB D
APBN
DAK DEKON TP TRANSF
ER DAERAH
PROGRAM Percepatan Pencapaian
Hambatan dan Permasalahan
Perjalanan metode penyusunan anggaran dengan pendekatan ABK sejak ditetapkannya peraturan perundangan sebagaimana tersebut diatas, belum sepenuhnya sesuai yang diharapkan hal ini karena beberapa faktor antara lain :
1.Perumusan nomenklatur program dan kegiatan belum
mempertimbangkan aspek-aspek pengukuran kinerja (SMART: Spesific, Measurement, Attainable, Relevant, Timely)
2.Kebutuhan pengukuran kinerja program yang berbeda-beda menurut peraturan dari Kementrian Teknis (Mendagri, MENPAN, LAN) sehingga pada saat perumusan hasil (outcome) terdapat tumpang tindih makna/pengertian, apakah untuk mengukur kinerja program atau kegiatan.
3.Relevansi antara keluaran (output) dengan hasil (outcome) sehingga menyulitkan dalam evaluasi kinerja di akhir tahun.