• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM KOMIK SUPER PICSOU GEANT VOL. 164 "DOUBLEDUCK MISSION: LES TROIS JOURS DU CANARD".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM KOMIK SUPER PICSOU GEANT VOL. 164 "DOUBLEDUCK MISSION: LES TROIS JOURS DU CANARD"."

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Inge Suryana

07204244029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

Berakit-Rakit Ke Hulu

Berenang-Renang Ketepian

Sekarang Usaha Dulu

Esok Baru Bersenang-Senang

Selalu Berusaha Untuk Positif Thinking

Menghadapi Semua Cobaan Dari Allah SWT

Dan Yakinlah Selalu Ada Pelajaran Beharga

Di Balik Cobaan Tersebut

Segala Sesuatu Membutuhkan Proses

Berikan Usaha Terbaik Mu Jika Kamu Menginginkan Sesuatu

Hasil, Serahkan Pada Allah SWT, yang terpenting jangan pernah lupa

berdoa

(6)

vi

Muhamad Yunus Abdullah Dan Suryani

Terimakasih Untuk Cinta Dan Sayang Yang Telah Kalian Berikan Untuk Ku

Dari Aku Kecil Hingga Sekarang….

Aku Tahu Diriku Banyak Menyusahkan Kalian

Sering Membuat Kalian Marah

tapi bantuan kalian tak pernah putus padaku

Terimakasih Yang Tak Terhingga Ku Haturkan Pada Kalian Emak Dan Ayah Ku…

Untuk nenek dan kakek ku tersayang

Jamhur dan Sualtum

Untuk Ayuk Ku, Ariani Dumaya, Abang Ku, Irwanto

Mbak ku Etika Najmatus Skolikhah, Ponakan Ku Tersayang, Olin Mayzela

Terimaksih Sudah Mengurus Dan Menjagaku Ketika Aku Sakit

Terimakasih Untuk Selalu Mendukungku Baik Secara Moril Maupun Materil

Untuk Adekku Tersayang Bella Dan Dani

Terimakasih Untuk Kalian Berdua…

Kalian Banyak Mengajariku Untuk Banyak-Banyak Bersabar dan Beristigfhar

Untuk Teman-Teman Ku Semua dari jurusan Bahasa Prancis, FFP,

FORKREVMAH, Yang Telah Membantu Ku,

Terimakasih Untuk Semua Bantuan dan doa tulus Yang Telah Kalian Berikan

Padaku…dan special thanks untuk teman ku Dafros Leru yang sudah banyak

membantu ku dalam menyelesaikan skripsi ini….

Terimakasih banyak untuk semua teman-teman

yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu

(7)
(8)

viii

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

PERSETUJUAN ...ii

PENGESAHAN ...iii

PERNYATAAN ...iv

MOTTO ...v

PERSEMBAHAN ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

ABSTRAK ...xvii

EXTRAIT ...xviii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...1

B.

Identifikasi Masalah ...6

C.

Pembatasan Masalah ...7

D.

Perumusan Masalah ...7

E.

Tujuan Penelitian ...7

(9)

ix

3.

Tindak tutur Perlokusi...12

B.

Tindak Tutur Ilokusi ...13

C.

Kategori Tindak Tutur Ilokusi dan Maknanya ...15

1.

Kategori Tindak Tutur Ilokusi Menurut Austin

a.

Verdiktif ...15

b.

Eksersitif ...16

c.

Komisif ...17

d.

Behabitif ...18

e.

Ekspositif ...19

2.

Kategori Tindak Tutur Menurut Searle

a.

Representatif ...20

b.

Direktif ...21

c.

Komisif ...22

d.

Ekspresif ...23

e.

Deklaratif ...23

3.

Kategori ilokusi menurut Ibrahim

a.

Konstatif ...25

b.

Direktif ...27

c.

Komisif ...27

d.

Acknowledgement ...29

D.

Komponen Tutur SPEAKING ...32

(10)

x

D.

Metode dan Teknik Analisis Data...44

E.

Uji Keabsahan Data ...47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A.

Hasil Penelitian

1.

Kategori Konstatif/Representatif dan Makna Ilokusinya ...49

2.

Kategori Direktif dan Makna Ilokusinya ...49

3.

Kategori Komisif dan Makna ilokusinya ...50

4.

Acknowledgement/Expresif dan Makna Ilokusinya ...50

B.

Pembahasan

1.

Kategori Konstatif/Representatif dan Makna Ilokusinya ...50

2.

Kategori Direktif dan Makna Ilokusinya ...76

3.

Kategori Komisif dan Makna ilokusinya ...88

4.

Acknowledgement/Expresif dan Makna Ilokusinya ...98

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan ...131

B.

Saran ...133

C.

Implikasi ...133

DAFTAR PUSTAKA ...136

(11)

Xi

Tabel 1

: Contoh Tabel Klasifikasi Data

42

Tabel 2

: Tabel Analisis Data

149

(12)

xii

Gambar 1

:

3

Gambar 2

:

34

Gambar 3

:

46

Gambar 4

:

51

Gambar 5

:

53

Gambar 6

:

56

Gambar 7

:

58

Gambar 8

:

60

komik

merupakan

salah satu

pendukung untuk memahami konteks

Doubleduck menyebarkan gaz tidur di

ruang penyiaran di kasino

Contoh komponen tutur SPEAKING

Contoh analisis data menggunakan

komponen tutur SPEAKING

Doubleduck dan Lady L menuju

sebuah tempat di Pulau

Doubleduck hendak pergi menemui

seseorang

Markovskij dan Doubleduck sedang

membicarakan tentang faith

(13)

xiii

Gambar 10

:

65

Gambar 11

:

67

Gambar 12

:

69

Gambar 13

:

71

Gambar 14

:

74

Gambar 15

:

77

Gambar 16

:

79

Gambar 17

:

80

Tempat yang didatangi Doubleduck

mengurusi sesuatu yang bukan seperti

harapannya

Doubleduck ke kantor tuan Berry

Benedict

Doubleduck sedang dalam upaya

mengingat mimpi buruknya

Membicarakan tentang nama yang harus

dimiliki Doubleduck sebagai mata-mata

Doubleduck meminta bantuan pada Chef

Membicarakan tentang tempat pelaksanaan

misi yang akan dilakukan Doubleduck

Gizmo menjelaskan tentang peralatan

mata-mata yang akan digunakan oleh

Doubleduck

(14)

xiv

Gambar 19

:

84

Gambar 20

:

86

Gambar 21

:

89

Gambar 22

:

91

Gambar 23

:

92

Gambar 24

:

94

Gambar 25

:

96

Gambar 26

:

99

Membicarakan tentang efek dari tindakan

Total Reset Button

Doubleduck mencoba salah perlengkapan

mata-mata ciptaan gizmo

Felipe mengucapkan salam

pada

Doubleduck

Lady L merayu Felipe

Doubleduck meminta sesuatu kepada

Chef

Doubleduck

memberikan nomor

teleponnya ke Carver

Doubleduck sedang berada di kantor

Agensi tempatnya bekerja

(15)

xv

Gambar 28

:

103

Gambar 29

:

105

Gambar 30

:

107

Gambar 31

:

109

Gambar 32

:

111

Gambar 33

:

113

Gambar 34

:

115

Gambar 35

:

116

Doubleduck sedang bergurau bersama

Tuan Berry

Doubleduck selesai melaporkan pada

Tuan Berry bahwa ada pemain curang di

kasino

Dalam mimpi Doubleduck, dia sedang

berada di papan loncat kolam renang

Doubleduck ingin mengundurkan diri dari

pekerjaanya sebagai mata-mata

Doubleduck, Chef dan Gizmo sedang

membahas tentang tujuan dari misi

Doubleduck

Doubleduck dalam perjalan ke rumah

tunanganya Daisy

Doubleduck marah pada wanita yang

memberikan komentar tidak enak tentang

kadonya

(16)

xvi

Gambar 37

:

120

Gambar 38

:

122

Gambar 39

:

124

Gambar 40

:

126

Gambar 41

:

129

Gizmo memperkenalkan seorang pemain

judi terkenal (Hook) kepada Doubleduck

Doubleduck ingin melarikan diri, ia pun

mengandung sebuah rencana untuk

menghentikan orang-orang yang

mengejarnya

Markovskij dan Felipe menginterogasi

Doubleduck

Doubleduck baru tiba di pulau dan

sedang berjalan-jalan di kasino

(17)

xvii

NIM : 07204244029

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategori dan makna

ilokusi tuturan-tuturan yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol. 164

“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’. Sumber data dalam

penelitian ini adalah komik Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission:

Les Trois Jours Du Canard’’ yang diterbitkan oleh Walt Disney Company

France. Semua tuturan yang terdapat dalam komik merupakan subjek penelitian.

Sedangkan objek penelitianya berupa tuturan-tuturan yang memiliki makna

ilokusi.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan

teknik SBLC (Simak Bebas Libat Cakap). Setelah data terkumpul, data kemudian

dicatat ke dalam tabel data. Sedangkan metode yang digunakan untuk

menganalisis kategori dan makna ilokusi pada komik Super Picsou Géant vol.

164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ adalah metode padan

referensial, dengan daya pilah referensial menggunakan komponen tutur

SPEAKING. Selanjutnhya, data dianalisis dengan teknik lanjutan HBS (Hubung

Banding Menyamakan). Keabsahan data diuji dengan validitas semantik dan uji

realibilitas data dilakukan dengan realibilitas intrarater dan expert judgement.

(18)

xviii

07204244029

EXTRAIT

Cette recherche a pour but de décrire la catégorie et la signification de

l’acte illocutoire dans la bande dessinée Super Picsou Géant vol. 164

“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’. La source des données est la

bande dessinée Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois

Jours Du Canard’’. Le sujet est toutes les phrases dans cette bande dessinée.

L’objet est toutes les phrases qui ont la signification illocutoire.

La méthode de lecture attentive est utilisée pour recueillir des données et

on continue par la technique d’observation non participante, on ne participe pas

dans l’apparition des données. Ensuite, on note les données dans le tableau de

classification. Tandis que la méthode d’identification référentielle s’applique pour

analyser la catégorie et la signification illocutoire, on utilise la technique de la

segmentation d’élément défini. La donnée est testée par la suite en appliquant la

technique de comparer l’élément essentiel, on compare l’énoncé avec l’un des

composantes de SPEAKING. La validité des données est obtenue à travers la

validité sémantique et la fidélité des données est obtenue par la technique

intrarater et le jugement d’expert.

(19)

1

Tindak tutur yang dilakukan manusia ketika berkomunikasi tentunya

memiliki pesan untuk disampaikan dari penutur kepada mitra tuturnya. Baik itu

sekedar tindakan menginformasikan atau menyatakan sesuatu, disebut dengan

tindak lokusi (locutionary act), tindakan menghendaki mitra tuturnya untuk

melakukan sesuatu yang disebut dengan tindak ilokusi (illocutionary act) ataupun

tindakan memberikan pengaruh kapada mitra tutur atau menghendaki adanya

reaksi atau efek tertentu dari mitra tutur yang disebut dengan tindak perlokusi

(perlocutionary act) (Austin, 1962: 94-107).

Ketiga tindak tutur di atas dapat ditemukan dalam komunikasi manusia

pada kehidupan sehari-hari, misalnya, guru yang memberikan perintah kepada

muridnya untuk melakukan sesuatu, orang tua yang melarang anaknya melakukan

sesuatu, seseorang yang meminta orang lain atau sekelompok orang untuk

melakukan sebuah pekerjaan, tuan rumah yang mengundang para tetangganya

untuk suatu acara, menyapa orang yang ditemui, memberikan informasi dan

lain-lain.

(20)

untuk melakukan sebuah tindakan disebut sebagai tindak tutur ilokusi, Wijana

dan Rohmadi (2009: 23). Maksud yang ingin disampaikan oleh penutur dapat

berupa tindakan melarang, permintaan maaf, berterimaksih, menasehati,

menyatakan, menyetujui, memperingatkan, menyepakati, menolak, berjanji,

bertaruh, mengusulkan, mengizinkan dan lain-lain. Perhatikan contoh di bawah

ini,

(1)

Ada perbaikan jalan.

(Chaer,1995: 68)

Pada contoh (1), Tuturan “Ada perbaikan jalan” tidak hanya memiliki satu makna,

melainkan ada makna lain (makna ilokusi) yang ingin disampaikan. Adapun

makna yang terkandung dalam contoh (1) yaitu makna lokusi dan makna ilokusi.

Secara lokusi (makna yang sebenarnya), tuturan memberitahukan suatu keadaan

kepada pengguna jalan bahwa jalan sedang diperbaiki. Sedangkan secara ilokusi

(makna tersirat), tuturan bermaksud atau memiliki tujuan untuk memperingatkan

pengguna jalan untuk lebih berhati-hati karena jalan sedang diperbaiki.

(21)

percakapan yang dilakukan. Dengan memahami konteks yang melatarbelakangi

terjadinya tuturan, maksud yang terkandung dalam tuturan juga akan lebih mudah

untuk dipahami.

Selain ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari, tindak tutur juga

ditemukan dalam komik. Komik merupakan karya sastra yang terdiri dari

tuturan-tuturan dan gambar-gambar. Tuturan-tuturan-tuturan yang diujarkan para tokoh dalam

komik tersebut tentunya memiliki tujuan tertentu yang dikehendaki oleh penutur

ketika mengujarkannya, seperti pada contoh (2), tuturan dalam komik titeuf

berikut ini.

Gambar 1: Titeuf sedang

membayangkan Nadia

(2)

Titeuf: Je pense tout le temps à Nadia.

Pendant le cours de Géo, de Maths, de Gym…

1.

2.

(22)

Titeuf: Aku memikirkan Nadia sepanjang waktu.

Selama

pelajaran Geografi, pelajaran Matematika,

pelajaran Olahraga…

Pada contoh (2) di atas, tuturan Je pense tout le temps à Nadia…Pendant le cours

de Géo, de Maths, de Gym… memiliki dua makna, yaitu makna lokusi (makna

yang sebenarnya) dan makna ilokusi (makna tersirat). Secara lokusi (makna yang

sebenarnya), tuturan tersebut menyampaikan bahwa tokoh Titeuf (seorang

pelajar) selalu memikirkan Nadia sepanjang waktu. Sedangkan makna ilokusi

yang terkandung di balik tuturan (2) yaitu bahwa tokoh Titeuf sedang jatuh cinta

pada Nadia, sehingga sepanjang waktu ia hanya memikirkan tentang Nadia.

(23)

yang didukung oleh gambar, dapat diungkapkan makna ilokusi (makna tersirat)

dari tuturan (2), yaitu tokoh Titeuf tidak hanya sekedar memikirkan Nadia

(makna lokusi), melainkan sebenarnya tokoh Titeuf sedang jatuh cinta pada Nadia

(makna ilokusi).

Seperti contoh (2) di atas, di dalam komik Super Picsou Géant vol. 164

“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ juga terdapat banyak

tuturan-tuturan yang memiliki maksud tertentu (ilokutif) yang ingin dicapai oleh

penutur terhadap mitra tuturnya. Oleh karena itu, pesan keseluruhan yang

terkandung dalam tuturan yang tedapat pada komik ini belum tersampaikan secara

utuh.

Komik atau BD (Bande Dessinée) Super Picsou Géant vol. 164,

“Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’ merupakan komik berbahasa

Prancis. Komik ini diterbitkan pada Juni 2011 oleh The Walt Disney Company

France. Scénario ditulis oleh Fausto Vitaliano dan Marco Bosco, sedangkan

gambarnya (les dessins) dibuat oleh Lorenzo Pastrovicchio.“Doubleduck mission:

Les trois jours du canard’’ terdiri dari 4 episode (fin/tamat) dengan jumlah

(24)

Berdasarkan pada contoh (1) dan (2) di atas, disimpulkan bahwa sebuah

tuturan tidak hanya menyampaikan makna sebenarnya (lokusi), melainkan ada

maksud lain/tujuan (ilokusi) yang ingin dicapai oleh penutur ketika mengujarkan

sesuatu. Di dalam Komik Super Picsou Géant vol. 164, “Doubleduck mission:

Les trois jours du canard’’ ditemukan banyak tuturan yang besifat ilokutif

(memiliki maksud lain). Oleh kerena itu, tindak tutur ilokusi dalam komik ini

penting untuk diteliti agar maksud yang terkandung dalam tuturan dapat dipahami

secara keseluruhan, sehingga cerita dari komik ini dapat tersampaikan secara

utuh.

A.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut.

1.

Kategori tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant

vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.

2.

Makna ilokusi yang terkandung dalam tuturan pada komik Super Picsou

Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.

3.

Tipe tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol.

164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’.

(25)

B.

Batasan Masalah

Permasalahan yang muncul pada identifikasi masalah tidak akan diteliti

secara keseluruhan. Hal ini dilakukan agar penelitian ini fokus dan memiliki arah

yang jelas. Oleh karena itu, peneliti membatasi permasalahan penelitian pada

kategori dan makna ilokusi yang terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol.

164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’.

C.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi masalah dan batasan

masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1.

Kategori tindak tutur ilokusi apa saja yang terdapat dalam komik Super

Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ ?

2.

Makna ilokusi apa saja yang terkandung dalam tuturan pada komik Super

Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ ?

D.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1.

Mendeskripsikan kategori tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam komik

Super Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du

(26)

2.

Mendeskripsikan makna ilokusi yang terkandung dalam tuturan pada komik

Super Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du

Canard’’.

E.

Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian mengenai kajian tindak tutur, khususnya

tentang tindak tutur ilokusi dalam komik Super Picsou Géant vol. 164

“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ ini dapat bermanfaat, baik

secara teoretis maupun praktis terhadap penelitian-penelitian sejenis. Adapun

manfaatnya sebagai berikut.

a.

Secara Teoretis

1.

Mengembangkan dan memperkaya penelitian di bidang linguistik terutama

tentang kajian tindak tutur ilokusi bahasa Prancis.

2.

Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya

terutama tentang kajian tindak tutur khususnya tentang tindak tutur ilokusi.

3.

Mengaplikasikan teori-teori yang ada, pada penelitian yang dilakukan.

b.

Secara Praktis

1.

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pembaca dan pembelajar

bahasa Prancis tentang kajian yang berhubungan dengan tindak tutur,

terutama tindak tutur ilokusi yang terkandung dalam komik berbahasa Prancis

Super Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du

(27)

2.

Pembaca dapat memahami kategori dan makna ilokusi yang terdapat dalam

Super Picsou Géant vol. 164“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du

(28)

10

Tindak tutur merupakan tuturan yang di dalamnya terdapat tindakan.

Dengan mengucapkan sesuatu, penutur juga melakukan sesuatu. Dengan

menuturkan sebuah ujaran, penutur memiliki tujuan yang ingin dicapai dari mitra

tuturnya. Seperti yang disampaikan Austin, “In which to say something is to do

something or in which by saying or in saying something we are doing something,

(Austin,1962: 12)”, “di dalam mengatakan sesuatu, kita juga melakukan sesuatu”.

Menurut Austin, dalam menyampaikan sesuatu, penutur juga melakukan tindakan

melalui ujaran yang disampaikannya.

Austin (1962: 94-107) membagi tindak tutur menjadi tiga macam

tindakan, yaitu, tindakan menginformasikan atau menyatakan sesuatu “The act of

saying something”, yang disebut dengan tindak lokusi/locutionary act, tindakan

menghendaki mitra tuturnya untuk melakukan sesuatu “The act of doing

something” (tindak ilokusioner/illocutionary act), dan tindakan memberikan

pengaruh kapada mitra tutur atau menghendaki adanya reaksi atau efek atau hasil

tertentu dari mitra tutur “The act of affecting someone’’ (tindak

perlokusi/perlocutionary act).

(29)

a)

Tindak Tutur Lokusi

Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Makna

tuturan yang disampaikan biasanya adalah sebuah fakta atau keadaan yang

sebenarnya. Dalam tindak tutur lokusi, informasi yang disampaikan adalah yang

sebenarnya. Tindak tutur ini tidak mengandung makna tersembunyi dibalik

tuturanya dan tidak menghendaki adanya suatu tindakan atau efek tertentu dari

mitra tuturnya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(3)

“Ikan paus adalah binatang menyusui”.

Tuturan (3) diujarkan semata-mata untuk mengatakan sesuatu (lokusi), tanpa

maksud untuk melakukan sesuatu (ilokusi), apalagi mempengaruhi mitra tuturnya

(perlokusi). Informasi yang dituturkan pada contoh (3) berupa penyampaian

sebuah fakta, bahwa Ikan Paus tergolong dalam jenis binatang mamalia.

b)

Tindak Tutur Ilokusi

Tuturan selain berfungsi untuk menyampaikan atau menginformasikan

sesuatu, juga dapat melakukan sesuatu. Tindak tutur ilokusi merupakan tindak

tutur yang mengandung makna tersembunyi atau makna lain yang dikehendaki

oleh penutur terhadap mitra tutur. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah

ini:

(4)

“Rambutmu sudah panjang”.

(30)

kalimat ini dimaksudkan untuk menyuruh atau memerintah agar sang anak atau

suami memotong rambutnya.

c)

Tindak Tutur Perlokusi

Dalam mengatakan sesuatu, bila sebuah tuturan menimbulkan efek atau

hasil pada mitra tutur, tindak tutur ini disebut dengan tindak tutur perlokusi.

Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang menghendaki adanya efek atau

hasil dari sebuah tuturan. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(5)

‘’Rumahnya jauh’’.

Tuturan (5) diujarkan oleh penutur kepada ketua perkumpulan. Makna ilokusinya

adalah penutur bermaksud menyampaikan bahwa orang yang dibicarakan tidak

dapat terlalu aktif di dalam organisasinya, adapun efek perlokusi yang diharapkan

oleh penutur adalah agar ketua perkumpulan tidak terlalu banyak memberikan

tugas kepada orang yang dibicarakan tersebut.

Berikut ini merupakan contoh ketiga tindak tutur di atas dalam bahasa

Prancis:

(6)

‘’La séance est ouverte.’’

http://deptinfo.cnam.fr

‘’Sidang dibuka.’’

Tuturan di atas diujarkan oleh seorang hakim di sebuah persidangan, di dalam

ruang sidang, ketika menyatakan sidang telah dibuka. Tuturan La séance est

ouverte pada contoh (6) memiliki tiga makna, yaitu makna lokusi (makna

(31)

sidang) bahwa sidang telah dibuka. Sedangkan secara ilokutif contoh (6)

menginformasikan kepada mitra tutur bahwa sidang akan dimulai dan penutur

mengharapkan mitra tutur untuk diam. Adapun efek yang dikehendaki oleh

penutur (perlokusi) yaitu mitra tutur dapat melaksanakan apa yang dikehendaki

oleh penutur yaitu penutur diam dan mengikuti sidang dengan tertib.

B.

Tindak Tutur Ilokusi

Seperti yang telah disampaikan di atas, tindak ilokusi adalah tindakan

yang tidak sekedar menyampaikan makna sebenarnya dari sebuah ujaran, tetapi

juga memiliki tujuan lain dari penyampaian ujaran tersebut. Dengan kata lain,

ketika seseorang mengatakan sesuatu, dia juga melakukan sesuatu (Wijana,2009:

23). Menurut Ibrahim (1993: 115), tindak ilokusi dilakukan dengan mengatakan

sesuatu, yang mencakup tindakan-tindakan seperti bertaruh, berjanji, menolak dan

memesan. Sejalan dengan Ibrahim, Nadar (2009: 14) mendefenisikan tindak

ilokusi adalah apa yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu menuturkan

sesuatu dan dapat merupakan tindakan menyatakan, berjanji, minta maaf,

mengancam, meramalkan, memerintah, meminta dan lain sebagainya.

Perhatikan tuturan di bawah ini:

(7)

“Saya tidak dapat datang”.

(32)

berfungsi untuk menyampaikan sesuatu (lokusi), tetapi juga untuk melakukan

sesuatu (ilokusi) yaitu meminta maaf. Tuturan (7) secara lokutif (makna yang

sebenarnya) menyatakan atau mengkonfirmasi bahwa penutur tidak dapat datang,

sedangkan secara ilokutif, penutur memiliki maksud lain yang diutarakan secara

tersirat, yang dapat diartikan sebagai permintaan maaf karena penutur tidak dapat

datang. Berikut contoh tindak tutur ilokusi dalam bahasa Prancis:

(8)

Fanny: ‘’Ah tu es beau ! Tu ne pourrais pas venir m’aider au

lieu de rester là à rien faire ?’’

Cesar: ‘’Je ne suis pas là à rien faire, je lis le journal.’’

http://www.dramaction.qc.ca/fr/wp-content/files/La-Pension-de-Cesar.pdf

Fanny: Ah kamu tampan! Gak bisakah kamu membantuku

dari pada diam di sana tanpa melakukan apa-apa?

Cesar: aku gak diam, aku membaca koran!

Dialog di atas terjadi di sebuah cafe, pada pagi hari. Fany sedang sibuk melayani

para pelanggan. Fanny cukup kerepotan melayani pelanggan yang cukup banyak,

ia pun meminta suaminya Caesar untuk membantunya.

Tuturan pada contoh (8) yang bercetak tebal, memiliki dua makna yaitu makna

lokusi dan makna ilokusi. Secara lokusi (makna yang sebenarnya), makna yang

terkandung yaitu Fanny bertanya pada Cesar, sedangkan maksud yang

dikehendaki/ makna tersirat (ilokusi) dari tuturan bercetak tebal di atas adalah

bahwa Fanny meminta Cesar membantunya.

(33)

bahwa tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang selain berfungsi untuk

menyatakan sesuatu juga berfungsi untuk melakukan sesuatu, di dalam sebuah

tuturan paling tidak mengandung dua makna, misalnya memberitahukan (lokusi)

dan menyuruh melakukan sesuatu (ilokusi).

C.

Kategori Tindak Tutur Ilokusi dan Maknanya

Tindak tutur ilokusi merupakan tuturan yang memiliki tindakan di

dalamnya. Melalui pesan yang disampaikan, penutur menghendaki maksud lain

terhadap lawan tuturnya. Makna tersebut dapat berupa permintaan maaf,

ungkapan terimakasih, nasehat, berjanji, bertaruh, menyetujui, menginformasikan

dan lain sebagainya. Beberapa ahli kemudian menggolongkan tindak tutur ilokusi

ke dalam beberapa kategori.

Austin (dalam Chaer, 1995: 69) mengkategorikan tindak tutur ilokusi

menjadi beberapa kategori yaitu: verdiktif (verdictives), eksersitif (exersitives),

komisif (commissives), behabitif (behabitives), dan ekspositif (expositives).

Berikut penjelasannya:

1)

Verdiktif (verdictives)

Verdiktif merupakan tindak tutur yang menyatakan keputusan atau

penilaian. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(9)

Kami menyatakan terdakwa tidak bersalah.

(34)

menyampaikan sebuah keputusan yang menyatakan bahwa terdakwa tidak

bersalah.

Berikut ini merupakan contoh kategori tindak ilokusi verdiktif dalam

bahasa Prancis:

(10)

Je décide que tu dois payer 300 € pour changer nos robe.

‘’Saya memutuskan kamu harus membayar 300 euro untuk

mengganti gaun kami.’’

Tuturan di atas terjadi di toko penyewaan pakaian, tas, sepatu dan aksesoris.

Seorang pelanggan mengembalikan gaun yang dipinjamnya dalam keadaan robek.

Pemilik toko memutuskan bahwa pelanggan tersebut harus membayar sebanyak

300 euro untuk mengganti gaun yang robek tersebut. Tuturan pada contoh (10)

termasuk dalam tindak ilokusi verdiktif yang mengandung makna menyatakan

keputusan, karena penutur memberikan sebuah keputusan bahwa mitra tutur harus

membayar 300 euro untuk mengganti gaun penutur.

2)

Eksersitif (exersitives)

Eksersitif merupakan tindak tutur yang menyatakan perjanjian, nasihat,

peringatan dan sebagainya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(11)

Harap pelan-pelan, banyak anak-anak.

(35)

tersebut terdapat banyak anak-anak yang berlalu lalang sehingga rawan

kecelakaan.

Berikut contoh tindak ilokusi eksersitif dalam bahasa Prancis:

(12)

Prenez d’autre rue, s’il vous plaît.

‘’Silahkan pilih jalur lain.’’

Tuturan pada contoh (12) di atas termasuk dalam tindak tutur eksersitif yang

mengandung makna menyarankan karena penutur pada contoh tersebut

menyarankan mitra tutur untuk memilih jalur lain karena sedang ada perbaikan

jalan.

3)

Komisif (commissives)

Komisif merupakan tindak tutur yang dicirikan dengan perjanjian. Penutur

berjanji dengan mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, perhatikan

tuturan di bawah ini:

(13)

Andri : Besok sore kita menonton pertandingan basket ya?

Riki : Oke.

Tuturan pada contoh (13) termasuk dalam tindak ilokusi komisif yang

mengandung makna berjanji, karena penutur dan mitra tutur berjanji untuk

melakukan sesuatu, yaitu penutur dan mitra tutur berjanji untuk menonton

pertandingan basket besok sore.

Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi komisif dalam bahasa

Prancis :

(14)

Je passerai demain, à peu près à midi.

‘’Saya akan mampir besok, kira-kira jam 12.’’

(36)

Tuturan pada contoh (14) termasuk dalam kategori tindak ilokusi komisif yang

mengandung makna perjanjian, karena penutur berjanji kepada mitra tutur untuk

mampir besok siang.

4)

Behabitif (behabitives)

Behabitif merupakan tindak tutur yang berhubungan dengan tingkah laku

sosial karena seseorang mendapat keberuntungan atau kemalangan. Sebagai

contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(15)

Saya mengucapkan selamat atas pelantikan anda menjadi

mahasiswa teladan.

Tuturan pada contoh di atas merupakan tindak ilokusi behabitif, karena penutur

pada contoh (15) mengekspresikan perasaannya kepada mitra tutur yang

mendapatkan keberuntungan yaitu penutur mengucapkan selamat kepada mitra

tutur yang dilantik sebagai mahasiswa teladan.

Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi behabitif dalam bahasa

Prancis :

(16)

Félicitacion pour ta victoire dans le badminton.

‘’Selamat atas kemenangan kamu dalam pertandingan bulu

tangkis.’’

(37)

mengekspresikan perasaannya dengan mengucapkan selamat kepada mitra tutur

yang telah memenangkan pertandingan bulu tangkis.

5)

Ekspositif (expositives)

Ekspositif merupakan tindak tutur yang berhubungan dengan pemberian

penjelasan, keterangan atau perincian kepada seseorang. Sebagai contoh,

perhatikan tuturan di bawah ini:

(17)

Saya jelaskan kepada anda bahwa dia tidak mengambil barang

itu.

Tuturan pada contoh (17) termasuk dalam tindak ilokusi ekspositif yang

mengndung makna menjelaskan karena penutur menjelaskan kepada mitra tutur

bahwa orang yang dimaksud tidak mengambil barang yang dimaksud oleh

penutur.

Berikut ini merupakan contoh dalam bahasa Prancis:

(18)

On a volé mon ordinateur et mon argent à la maison.

‘’Saya telah kehilangan laptop dan uang di rumah.

(38)

Searle (dalam Sumarsono, 2004: 48-49) membagi kategori tindak tutur

ilokusi sebagai berikut:

1.

Representatif

Representatif adalah tindak tutur yang menyatakan keadaan atau peristiwa,

seperti pernyataan, tuntutan, laporan. Tindak tutur ini mengikat penutur pada

kebenaran terhadap ujaranya. Tindakan-tindakan yang termasuk di dalam kategori

ini misalnya, melaporkan, menyetujui, menolak, memutuskan, meyakinkan dan

sebagainya. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(19)

“Adik selalu menjadi juara umum di sekolahnya”.

Tuturan tersebut termasuk tindak tutur representatif, sebab berisi informasi yang

penuturnya terikat oleh kebenaran isi tuturan tersebut. Penutur bertanggung jawab

bahwa tuturan yang diucapkan itu memang fakta dan dapat dibuktikan di

lapangan bahwa adik selalu menjadi juara umum di sekolahnya.

Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi representatif dalam bahasa

Prancis :

(20)

"Elle viendra demain".

http://deptinfo.cnam.fr

‘’Dia (perempuan) akan datang besok.’’

(39)

tersebut. Penutur bertanggung jawab bahwa tuturan yang diucapkan itu memang

fakta dan dapat dibuktikan bahwa dia (perempuan) benar-benar akan datang

besok.

2.

Direktif

Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan agar mitra

tutur melakukan sesuatu setelah mendengar ujaran penutur. Seperti tindakan

melarang, memerintah, meminta, memohon, mengizinkan dan sebagainya.

Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(21)

Silahkan duduk!

(22)

Kenapa kamu tidak menutup jendela itu?

(23)

Hari ini valentine days.

Contoh (21) dan (22) termasuk ke dalam tindak tutur direktif karena penutur

memaksudkan agar mitra tutur melakukan tindakan yang dikehendaki, yaitu pada

contoh (21) mitra tutur duduk dan contoh (22) mitra tutur menutup jendela.

Contoh (23) juga merupakan tindak tutur direktif bila diujarkan oleh seorang

wanita kepada pasanganya. Tuturan (23) dapat bermaksud bahwa wanita tersebut

meminta diberikan hadiah valentine oleh pasanganya.

Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi direktif dalam bahasa

Prancis:

(24)

Fermez la fenêtre!

‘’Tutup jendelanya!’’

(40)

menutup jendela agar air tidak masuk ke ruangan. Tuturan pada contoh (24)

termasuk dalam tindak tutur direktif, karena penutur bermaksud agar mitra tutur

melakukan tindakan yang dikehendaki penutur, yaitu pada contoh (24), mitra

tutur (murid) dapat melakukan atau melaksanakan apa yang diperintahkan oleh

penutur (guru) yaitu mitra tutur (murid) segera menutup jendela.

3.

Komisif

Tindak tutur Komisif adalah tindak tutur yang meyakinkan bahwa penutur

akan melakukan sesuatu nanti, seperti janji atau ancaman. Sebagai contoh,

perhatikan tuturan di bawah ini:

(25)

Kalau kalian tidak berhenti berkelahi saya panggil polisi.

(26)

Saya akan ajak kau nonton film, besok.

Contoh (25) dan (26) termasuk dalam kategori tindak tutur komisif, karena kedua

tuturan tersebut mengikat penutur untuk melakukan sesuatu seperti yang telah

diujarkanya. Yaitu, pada contoh (25) penutur mengancam akan memanggil polisi

bila mitra tutur tidak berhenti berkelahi. Sedangkan contoh (26) penutur berjanji

akan mengajak mitra tutur untuk menonton film.

Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi komisif dalam bahasa

Prancis :

(27)

On va faire du tennis demain.

‘’Kita akan main tenis besok.’’

(41)

4.

Ekspresif

Ekspresif adalah tindak tutur sebagai pengungkapan dan sikap penutur

terhadap sesuatu, seperti permintaan maaf, mengadu, mengucapkan terima kasih,

memberi salam, marah, takut, menuduh, dll. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di

bawah ini.

(28)

Makanan ini lezat sekali.

Contoh (28) merupakan contoh tindak tutur ekspresif berupa pujian, karena pada

contoh tersebut penutur mengungkapkan atau mengekpresikan perasaan terhadap

rasa makanan yang dimakannya.

Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi ekspresif dalam bahasa

Prancis:

(29)

Excusez-moi madame, je viens en retard.

‘’Saya minta maaf bu, saya datang terlambat.’’

Tuturan pada contoh (29) termasuk dalam kategori tindak tutur ekspresif, karena

pada contoh (29) penutur mengekspresikan rasa bersalahnya terhadap mitra tutur

dengan meminta maaf karena terlambat datang.

5.

Deklaratif

(42)

hukuman terhadap terdakwa, meresmikan sebuah pernikahan, dll. Perhatikan

contoh di bawah ini:

(30)

Dalam upacara pernikahan: “Sekarang saya nyatakan kalian

sebagai suami istri,”diujarkan pastur atau pendeta.

Contoh (30) termasuk dalam tindak tutur deklaratif. Dengan diujarkannya contoh

(30) maka sepasang kekasih berubah statusnya dari berpacaran menjadi suami

istri. Tindak tutur deklaratif tidak dapat diujarkan oleh setiap orang. Tindak tutur

ini hanya dapat dideklarasikan oleh orang yang berkaitan dengan tuturan tersebut,

misalnya hukuman hanya dapat dijatuhkan oleh hakim dalam sebuah persidangan.

Resminya pernikahan hanya dapat dideklarasikan oleh penghulu atau pendeta,

pernyataan terjualnya suatu benda di pelelangan hanya dapat diujarkan oleh orang

yang memimpin acara lelang tersebut, dan lain sebagainya.

Berikut ini merupakan contoh tindak ilokusi deklaratif dalam bahasa

Prancis:

(31)

Je vous déclare qu’on va faire la guerre.

‘’Saya nyatakan pada kalian bahwa kita akan berperang.’’

Tuturan pada contoh (31) termasuk dalam tindak tutur deklaratif. Tindak tutur ini

hanya dapat diujarkan oleh kepala Negara, kepala suku, kepala tentara/prajurit

atau orang-orang tertentu yang berkaitan dengan berlakunya atau resminya

tuturan terkait. Tuturan (31) di atas di ucapkan oleh seorang raja kepada

rakyatnya. Sang raja mendeklarasikan bahwa mereka akan berperang.

(43)

berbeda-beda, tergantung pada kehendak atau maksud yang ingin dicapai oleh penutur.

Kategori ilokusi menurut Ibrahim tersebut adalah: (1) Konstantif (constantives)

merupakan ekspresi kepercayaan yang dibarengi dengan ekspresi maksud

sehingga mitra tutur membentuk (atau memegang) kepercayaan yang serupa. (2)

Direktif (directives) mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan prospektif

oleh mitra tutur dan kehendaknya terhadap tindakan mitra tutur. (3) Komisif

(commisive) mengekspresikan kehendak dan kepercayaan penutur sehingga

ujaranya mengharuskannya untuk melakukan sesuatu (mungkin dalam

kondisi-kondisi tertentu). (4) Acknowledgments atau exspresive mengekspresikan

perasaan mengenai mitra tutur atau dalam kasus-kasus dimana ujaran berfungsi

secara formal, kehendak penutur bahwa ujaranya memenuhi kriteria harapan

sosial untuk mengekspresikan perasaan dan kepercayaan tertentu seperti itu.

Berikut pemaparan tentang kategori dan makna tuturan yang dikemukakan

oleh Ibrahim:

1.

Konstatif (constatives)

Konstatif merupakan ekspresi kepercayaan yang dibarengi dengan

ekspresi maksud sehingga mitra tutur membentuk (atau memegang) kepercayaan

yang serupa. Kategori konstatif yang dikemukakan oleh Ibrahim ini, sama dengan

kategori representatif yang dikemukakan oleh Searle.

(44)

(askriptives), informatif (informatives), konfirmatif (convirmatives), konsesif

(concessives), retraktif (retractives), asentif (assentives), dissentif (dissentives),

disputatif (disputatives), responsif (responsives), sugestif (suggestives), dan

suppositif (suppositives).

Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(32)

Saya tidak setuju apabila harga BBM naik lagi, kasihankan sama

orang yang tidak mampu seperti kita ini. Saya yakin hidup rakyat

miskin pasti tambah sulit. Kalau benar-benar naik, saya mau ikut

demo.

Pada contoh (32) penutur percaya bahwa dengan naiknya harga BBM hidup

rakyat miskin akan tambah susah. Melalui ujarannya penutur memiliki maksud

agar mitra tuturnya dapat setuju dengan pendapat penutur yang tidak setuju

dengan naiknya harga BBM.

Berikut ini merupakan contoh dalam bahasa Prancis :

(33)

Il vaut mieux que tu reçoive le cadeau de Morie.

‘’Lebih baik bila kamu menerima kado dari Morie.’’

(45)

2.

Direktif (direktives)

Direktif yaitu mengekspresikan sikap penutur terhadap tindakan

prospektif oleh mitra tutur dan kehendaknya terhadap tindakan mitra tutur.

Kategori Direktif yang dikemukan oleh Ibrahim memiliki makna ilokusi sebagai

berikut, yaitu : requestives, question, requirements, prohibitives, permissives dan

advisories. Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(34)

Tolong hapus papan tulisnya !

Dengan mengujarkan contoh (34), penutur berharap mitra tutur melakukan yang

dikehendaki oleh penutur. Penutur ingin agar mitra tutur melakukan perintah yang

diberikan yaitu mitra tutur segera menghapus papan tulis.

Berikut contoh kategori tindak tutur ilokusi direktif dalam bahasa Prancis:

(35)

Apportez mon bagage dans le taxi.

‘’ Tolong bawakan barang bawaan saya ke taxi.’’

(Samiun,2009: 18)

Seperti pada contoh (34) di atas, dengan mengujarkan contoh (35), penutur juga

berharap mitra tutur melakukan yang dikehendaki oleh penutur. Bila tuturan

tersebut diujarkan oleh seorang atasan kepada bawahannya, tuturan (35) di atas

memiliki makna menyuruh/memerintah. Bila tuturan tersebut diucapkan oleh

seorang pelanggan kepada supir taxi, tuturan tersebut bermakna meminta tolong.

3.

Komisif (comissives)

(46)

ditandai dengan adanya perjanjian antara penutur maupun mitra tutur untuk

melakukan sesuatu. Promis: mewajibkan penutur ataupun mitra tutur untuk

melakukan sesuatu, offers: usulan untuk mewajibkan seseorang melakukan

sesuatu.

Komisif dibedakan menjadi dua tipe yaitu:

1.

Promises (menjanjikan, mengutuk, bersumpah) mengandung makna ilokusi:

promis, contract (kontrak), bet (bertaruh), swear that, guarantee that,

surrender, invite.

2.

Offers (menawarkan, mengusulkan) mengandung makna ilokusi: offers,

volunteer (sukarela) dan bid. Perhatikan tuturan di bawah ini:

(36)

A: Jagoin klub mana?

B: Klub B dong, kamu?

A: Aku, jelas J lah.

B: Berani taruhan? Kalau J menang, aku beliin sepatu yang

kemaren kamu mau. Tapi kalau B yang menang, tas baru

kamu buat aku.

A: Oke.

B: Sepakat.

(47)

Berikut contoh kategori tindak tutur ilokusi komisif dalam bahasa Prancis:

(37)

A: On se voit au Restaurant Chinois à 20 h.

B : D’accord. A bientôt.

A : ‘’Kita bertemu di Restauran China jam 20.00.’’

B : ‘’Baiklah. Sampai jumpa.’’

Percakapan di atas merupakan percakapan via telepon. A dan B hendak bertemu.

Kemudian A mengajak B bertemu di Restauran Cina pada jam 8 malam. B pun

menyetujui ajakan A, mereka akan bertemu di tempat dan jam yang telah mereka

sepakati bersama. Tuturan pada contoh di atas termasuk dalam kategori tindak

tutur ilokusi komisif yang mengandung makna ilokusi berjanji karena pada

contoh (37) tersebut penutur dan mitra tutur memiliki kesepakatan atau janji yaitu

penutur dan mitra tutur akan bertemu di sebuah Restauran Cina pada jam 20.00.

4.

Acknowledgments

Acknowledgments adalah tindakan yang mengekspresikan perasaan

(48)

(permintaan maaf), condole (belasungkawa), congratulate (mengucapkan

selamat), greet (penyampaian salam), dan thanks (berterimakasih). Sebagai

contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:

(38)

A: Selamat atas kelahiran putra pertama anda.

B: Terimakasih Pak.

Ucapan selamat yang dituturkan oleh A, masuk ke dalam kategori tindak tutur

aknowledgements yang memiliki makna ilokusi congratulate (mengucapkan

selamat) yaitu berupa ucapan selamat dari A kepada B. A mengucapakan selamat

kepada B atas kelahiran anak pertama B. Dalam menuturkan ujaran (38), penutur

mengekspresikan perasaan turut berbahagianya terhadap keadaan mitra tutur

dengan mengucapkan selamat. Dalam kehidupan bermasyarakat, untuk memenuhi

kriteria harapan sosial sudah selazimnya seseorang mengucapkan selamat kepada

orang yang mendapatkan kebahagiaan.

Berikut contoh kategori tindak tutur ilokusi Aknowledgements dalam

bahasa Prancis:

(39)

Félicitations pour vos fiançailles. J'espère que vous serez très

heureux ensemble.

‘’Selamat atas pertunangan kalian’’. Saya berharap kalian akan

bahagia selamanya.’’

(49)

(mengucapkan selamat), yaitu berupa ucapan selamat. Penutur mengucapakan

selamat kepada mitra tutur atas pertunangan mitra tutur. Dalam menuturkan

ujaran (39), penutur mengekspresikan perasaan turut berbahagianya terhadap

keadaan mitra tutur dengan mengucapkan selamat. Dalam kehidupan

bermasyarakat, untuk memenuhi kriteria harapan sosial sudah selazimnya

seseorang mengucapkan selamat kepada orang yang mendapatkan kebahagiaan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, teori yang dikemukakan oleh

Ibrahim dan Searle dipilih sebagai dasar teori untuk mengkaji kategori tindak

tutur ilokusi yang terdapat pada komik Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck

Mission: Les Trois Jours Du Canard’’. Hal ini dikarenakan tindak tutur ilokusi

yang dikemukan oleh keduanya dapat saling melengkapi satu sama lain, sehingga

data dapat dianalisis dengan tepat dan benar.

(50)

D.

Komponen Tutur

Dalam kajian pragmatik konteks yang melatarbelakangi terjadinya ujaran

tidak dapat dipisahkan, termasuk kajian tentang tindak tutur ilokusi. Wijana dan

Rohmadi (2009: 211), mengatakan bahwa maksud yang diutarakan oleh

seseorang tidak selamanya disampaikan secara langsung/tersurat, akan tetapi ada

kalanya diutarakan secara tersirat/tidak langsung. Agar dapat menafsirkan maksud

tersirat dalam tuturan seseorang, maka mitra tutur atau pendengar harus

memperhatikan konteks yang melingkupi tuturan tersebut. Oleh karena itu, untuk

dapat mengkaji kemudian menentukan kategori dan makna ilokusi sebuah ujaran

dengan tepat, konteks sebuah ujaran sangat berperan penting. Searle (dalam

Nadar,2009: 4) menyebutkan “Pragmatics is concerned with the way in which the

interpretation of syntactically defined expression depends on the particular

condition of their use in context’’, “Pragmatik berkaitan dengan interprestasi

suatu ungkapan yang dibuat mengikuti aturan sintaksis tertentu dan cara

menginterprestasi ungkapan tersebut dalam konteks”.

(51)

Konteks yang melatarbelakangi sebuah ujaran memuat beberapa

komponen tutur. Hymes (via Nadar,2009: 7) dan Blanchet (2008 :4),

memperkenalkan komponen-komponen tutur tersebut dengan istilah

S.P.E.A.K.I.N.G: Setting dan Scene (waktu dan tempat), Participant (peserta

tutur), Ends (tujuan), Act of Sequence (urutan/alur), Keys (cara),

Instrumentalities (media), Norm (norma), dan Genres (jenis). Perhatikan contoh

penerapan S.P.E.A.K.I.N.G berikut ini:

Gambar 2: Komik Doraemon Episode Terakhir, hal 1

Nobita pulang ke rumah dan meminta sesuatu

pada Doraemon

(40)

Nobita : Doraemoooooooon

Pinjami aku donk yang waktu itu pernah aku

pakai! Kali ini benar-benar aku sudah tidak tahan

lagi sama Giant!

Doraemon : Kluk

http://www.khalidmustafa.info/2008/11/20/episode-terakhir-doraemon.php

(52)

Berdasarkan gambar, latar waktu dan tempat pada contoh (40) yaitu di rumah

Nobita (di dalam kamar Nobita). Nobita yang baru pulang ke rumah mencari

Doraemon dan ia langsung masuk kamar untuk bertemu dengan Doraemon.

(b)

Participants merujuk pada pihak-pihak yang terlibat dalam percakapan

(peserta yang terlibat), yaitu penutur, mitra tutur dan pendengar. Pada contoh

(40) participants berjumlah dua tokoh, Nobita dan Doraemon, Nobita dan

Doraemon adalah sahabat yang sudah seperti saudara. Doraemon adalah

robot berbentuk kucing yang datang dari masa depan. Doraemon tinggal di

rumah Nobita.

(c)

Ends merupakan maksud atau tujuan yang ingin dicapai dari tuturan tersebut.

Pada contoh (40) maksud yang ingin dicapai oleh Nobita dari percakapan

tersebut adalah Nobita mendapat pinjaman alat yang pernah ia gunakan

sebelumnya dari Doraemon.

(53)

(e)

Keys adalah berkaitan dengan sikap, cara, nada suara dan penjiwaan pada

saat mengujarkan sesuatu. Berhubungan juga dengan aspek psikologis dan

hubungan timbal balik antara penutur dan mitra tutur, misalnya penutur dan

mitra tutur memiliki hubungan pertemanan, pasangan, professional kerja,

saudara, dll. Pada tuturan (40) Nobita dengan terburu-buru dan merengek,

pulang ke rumah mencari Doraemon.

(f)

Instrumentalities, mengacu pada bentuk atau gaya berbicara, seperti baku

atau tidaknya, formal atau informal, lisan atau tulisan dll. Pada contoh (40)

Nobita berbicara langsung kepada Doraemon dengan bahasa informal.

(g)

Norms adalah Peraturan sosial atau norma yang berlaku saat tuturan

diucapkan. Pada contoh (40) Nobita menunjukan sikap yang kurang sopan

kepada Doraemon ketika meminta bantuan dari Doraemon. Ketika bertemu

Doraemon ia langsung memeluk Doraemon sambil merengek.

(h)

Genre, Mengacu pada jenis tuturan, dapat berbentuk puisi, pantun, narasi,

pidato, ceramah, dialog, surat, monolog, novel, dll. Pada contoh (40) jenis

tuturan yang disampaikan berbentuk dialog antara Nobita dan Doraemon.

E.

Komik Super Picsou Géant

“Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’ merupakan salah satu

(54)

Adapun tokoh-tokoh dalam komik ini adalah:

1.

Doubleduck (dikenal dengan Donal Bebek di Indonesia), merupakan tokoh

utama dalam komik ini. Ia adalah seorang agen mata-mata yang bekerja pada

pada sebuah Agensi rahasia.

2.

Chef (Mr. Heck X), direktur utama di sebuah agensi rahasia, tempat

Doubleduck bekerja.

3.

Patron (Mr. Head H), merupakan seorang direktur di bawah direktur utama,

bawahan Mr. Heck X.

4.

Gizmo, seorang teknisi (penanggung jawab secara teknik) di Agensi tempat

Doubleduck bekerja.Gizmo bertugas membuat peralatan mata-mata yang

digunakan untuk mempermudah para agen rahasia di tempatnya bekerja dalam

menjalankan misi.

5.

Lady L, Agen mata-mata wanita berwujud bebek juga, Ia adalah suruhan Mr.

Heck X. Ia bekerja pada orang yang sama dengan Doubleduck.

6.

Carver, ia berwujud banteng, memiliki dua tanduk dikepalanya. Carver

merupakan mata-mata bayaran.

7.

Markovskij, salah satu peserta yang ikut dalam permainan blackjack bersama

Doubleduck. Ia seorang pemain judi professional dan juga pemain yang

curang.

(55)

9.

Berry Benedict adalah pemilik pulau buatan dan isinya yang dinamakan

“L’Île” (merupakan tempat permainan judi (kasino) tersembunyi).

Komik ini merupakan komik bergenre action. Menceritakan tentang

seorang agen mata-mata yang bernama Doubleduck. Doubleduck ditugaskan

datang ke sebuah pulau yang merupakan tempat untuk perjudian (casino) yang

letaknya sangat rahasia dan tidak tertera di peta. Ia datang untuk mematamatai

seorang pemain curang bernama Markovskij. Tujuan dari misinya yaitu

mengungkapkan siapa bos besar yang mendanai Markovskij. Doubleduck datang

dilengkapi dengan beberapa peralatan mata-mata yang canggih, seperti:

skateboard (papan luncur), mikrokamera dan Komputer mini yang terselip di

bingkai kacamata.

Ketika berjudi, Doubleduck menggunakan alat bantu, yaitu kaca mata

bewarna merah yang terhubung dengan komputer, berfungsi mengkalkulasikan

angka-angka, sehingga pemakainya dapat mengetahui dengan pasti angka-angka

yang akan keluar, hasilnya, ia selalu memenangkan setiap permainan. Hanya

dalam satu hari Doubleduck pun menjadi sangat terkenal.

(56)

terjadi setelahnya dan akhirnya Doubleduck dapat bertemu lansung dengan orang

yang mendanai Markovskij. Doubleduck pun berjanji akan bertemu dengan bos

tersebut di dermaga barat pulau pada jam 1 untuk menyerahkan uang sebanyak 30

juta dolar, uang hasil menang judi oleh Markovskij yang memaksa Doubleduck

meminjamkan kacamatanya.

Di lain sisi, ada Lady L, dia juga adalah seorang Agen mata-mata, bekerja

untuk orang yang sama dengan Doubleduck. Lady L adalah orang suruhan Chef

(pemimpin utama di Agensi). Ia ditugaskan untuk membantu Doubleduck

menjalankan misi. Namun, ia tergiur dengan uang 30 juta dolar tersebut dan

berniat mengambil uang yang akan dibawa Doubleduck dan menghianati bosnya.

Lady L berhasil merebut koper uang tersebut dari Doubleduck kemudian

mencoaba membunuh Doubleduck dengan menembak Doubleduck.

(57)

Setelah beberapa saat, Lady L akhirnya menyadari kalau koper tersebut

bukan berisi uang tetapi berisi kertas. Mengetahui kopernya palsu, ia kembali

mencari Doubleduck. Ternyata sebelumnya Doubleduck telah melaporkan kepada

pemilik pulau “Berry Benedict” bahwa ada pemain yang bermain curang. Orang

yang curang tersebut adalah Markovskij (Markovskij merupakan pemain

professional dan juga seorang tricheur ‘’pemain curang’’) dari sebuah organisasi.

Tuan Berry dan anak buahanya pun mencari Markovskij, tetapi ketika sudah

bertemu Markovskij (berada disitu juga Lady L dan felipe) ia tidak menemukan

uangnya, akhirnya pun terungkap bahwa sebenarnya Doubleduck telah membawa

uang tersebut. Menyadari hal tersebut mereka semua mengejar Doubleduck.

(58)
(59)

41

A.

Subjek dan objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua tuturan yang diujarkan para tokoh yang

terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol. 164, “Doubleduck mission: Les

trois jours du canard’’. Scénario ditulis oleh Fausto Vitaliano dan Marco Bosco,

gambarnya (dessins) dibuat oleh Lorenzo Pastrovicchio. Sedangkan Objek

penelitian ini adalah semua tuturan pada komik Super Picsou Géant vol. 164,

“Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’ yang mengandung makna

ilokusi.

B.

Metode dan Teknik Penyediaan Data

Pada tahap penyediaan data, digunakan metode simak untuk menjaring data.

Metode simak adalah metode yang digunakan dengan cara menyimak penggunaan

bahasa (Sudaryanto,1993: 133). Penyimakan dilakukan dengan teknik dasar sadap

dan teknik lanjutan SBLC (simak bebas libat cakap), kemudian dilanjutkan

dengan teknik catat, yaitu mencatat semua tuturan yang mengandung makna

ilokusi pada komik Super Picsou Géant vol. 164, “Doubleduck mission: Les trois

jours du canard’’. Dipilihnya teknik lanjutan SBLC, karena pada penelitian ini,

(60)

Dalam proses penyediaan data, peneliti membaca serta mengamati dengan

teliti penggunaan bahasa yang berupa kata, frasa, klausa atau kalimat yang

diujarkan oleh para tokoh (penutur dan mitra tutur) dalam komik Super Picsou

Géant vol. 164, “Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’. Kemudian

(61)

43

01 SPG/

164/1

/7

Pilulu…pilulu…pilulu…

Bi-bip..bi-bip…

Quelqu’un d’Agence :

Es-tu toujours des nôtres,

Doubleduck ?

Doubleduck : Hum…

Kring…kring...kring…

Bi-bip…bi-bip…

Seseornag dari agensi:

Kamu masih bersama

kami, Doubleduck?

Doubleduck: Hem…

S: di rumah Doubleduck

P: seseorang dari tempat

Doubleduck bekerja dan

Doubleduck

E: mendapat kejelasan dari

doubleduck

A: meminta kejelasan

apakah doubleduck masih

bekerja pada Agensi

rahasia atau tidak

K: melalui pesan singkat

(sms)

I: informal

N: pesan disampaikan

melalui sms

G: pesan singkat (sms)

Keterangan:

No.

: Nomor

Kode

: SPG/164

: Super Picsou Géant vol.164

4

: Data no. 4

7

: Tuturan tersebut terdapat pada komik halaman 7

Data

: Tuturan yang mengandung tindak ilokusi dalam komik Super Picsou Géant Vol. 164“Doubleduck mission: Les trois jours du canard’’

Konteks

: Konteks yang melatarbelakangi tuturan

Kategori dan Makna : Kategori dan makna ilokusi yaitu:

1. Konstatif/Representatif (Kn/Rep) memiliki makna ilokusi: asertif (ar), retrodiktif (rd), informatif (in), retraktif (rt), konfirmatif (km), asentif (an), dissentif (ds), disputatif

(dp), sugestif (sg), suppositif (sp), deskriptif (dr), prediktif (pr)

2. Direktif (Dr) memiliki makna : requestives (rt), question (qt), requirements (rm), prohibitives (ph), permissives (pr), advisories(ad)

3. Komisif memiliki makna: Promises (pr), offers (of, volunteer (vt), contract (ct), intimidate (id)

4. Acknowledgment/Expressif (Akg/Exp) memiliki makna: apologize (ap), greet (gt), thanks (th), accept (ac), congratulate (ct), wish (wh), happy (hp), agree (ag), disagree

(62)

C.

Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah data tersedia, langkah selanjutnya yaitu menganalisis data. Pada

tahap ini, ditentukan metode dan teknik untuk menganalisis kategori dan makna

ilokusi dalam komik Super Picsou Géant vol. 164, “Doubleduck mission: Les

trois jours du canard’’. Metode analisis yang digunakan yaitu metode padan.

Menurut Sudaryanto (1993: 13-25), metode padan merupakan cara menganalisis

data yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa

(langue) yang bersangkutan.

(63)

Gambar 3: Super Picsou Géant, Hal. 16,

kericuhan di internet Cybercafé

(41) Doubleduck

: Il faut savoir patience garder, c’est ma

philosophie! Pas vous?

J.Carver

: Je t’ai demandé de ne pas me parler, compris?

Et évite aussi de me regarder, sinon gare !

Doubleduck

: Pour qui se prend-il…

Doubleduck

: Harus bisa menjaga kesabaran, itu filosofi ku !

Anda tidak?

J. Carver

: Aku sudah mengatakan pada mu jangan bicara

padaku, paham ? dan juga jangan menatap ku,

awas !

Doubleduck : Dia pikir dia siapa…

Konteks : Dialog di atas berlangsung di sebuah internet cafe bernama ‘’Internet

Cybercafé ‘’. Doubleduck dan J. Carver duduk bersebelahan. Kemudian seorang

wanita gemuk yang duduk di sebelah Carver hendak keluar, wanita itu tampak

terburu-buru sehingga menimbulkan sedikit kegaduhan karena meminta

orang-orang di sebelahnya untuk menyingkir. Kemudian Doubleduck menuturkan Il faut

savoir patience garder, c’est ma philosophie! Pas vous? sambil menghadap ke

(64)

mengatakan Je t’ai demandé de ne pas me parler, compris? Et évite aussi de me

regarder, sinon gare !

Dengan menggunakan komponen tutur SPEAKING, diketahui bahwa

tuturan bercetak tebal di atas merupakan tuturan direktif. Dianalisis menggunakan

komponen tutur SPEAKING seperti berikut: tuturan terjadi di sebuah internet

café yang bernama Internet Cybercafé. Dengan suasana yang sedikit gaduh,

dikarenakan ada seorang wanita gemuk dibarisan Doubleduck dan Carver hendak

keluar, wanita tersebut membuat orang-orang yang disebelahnya harus

menyingkir sehingga menimbulkan sedikit kegaduhan (S). Participants (P)

adalah Doubleduck dan Carver yang duduk bersebelahan sambil menggunakan

internet. Ends (E) dari tuturan tersebut adalah Doubleduck berhenti berbicara dan

menatap Carver. Act de sequence (A) yaitu Carver melarang Doubleduck

berbicara dan menatap padanya. Keys (K) dengan raut wajah sedikit marah

Carver merespon pertanyaan Doubleduck. Instrumentalities (I), bahasa yang

digunakan yaitu bahasa informal. Norms (N) Carver menoleh ke arah

Doubleduck, kemudian merespon pertanyaan Doubleduck dengan sedikit marah.

Genre (G) tuturan yang disampaikan berbentuk dialog.

(65)

Berikut penerapan teknik lanjutan HBS pada penelitian ini: Melalui salah satu

unsur SPEAKING, yaitu Participants (P), diketahui bahwa tuturan Je t’ai

demandé de ne pas me parler, compris? Et évite aussi de me regarder, sinon

gare ! termasuk dalam kategori ilokusi direktif yang memiliki makna ilokusi

prohibitives (larangan), ada orang yang melarang dan ada orang yang dilarang,

yaitu penutur (Carver) melarang mitra tutur (Doubleduck) untuk berbicara dan

menatap pada penutur.

D.

Uji Keabsahan Data

1.

Validitas

Uji Validitas pada sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui

keabsahan data penelitian itu sendiri. Pada penelitian ini, digunakan validitas

semantik. Menurut Zuchdi (1993:75), validitas semantik merupakan salah satu

validitas yang mengukur tingkat kesensitifan suatu teknik terhadap makna-makna

simbolik yang relevan dengan konteks tertentu. Penelitian ini merupakan

penelitian analisis konten, maka validitas yang baik dapat dicapai apabila

makna-makna semantis berhubungan dengan penerima pesan, isi pesan dan konteks

lainya dari data yang dianalisis.

2.

Reliabilitas

(66)
(67)

131

BAB V

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada penelitian kategori dan makna ilokusi pada

komik Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du

Canard’’, dapat disimpulkan bahwa:

1.

Tuturan-tuturan ilokusi dalam komik Super Picsou Géant vol. 164

“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ dapat dikategorikan menjadi

kategori konstatif/representatif, kategori komisif, kategori direktif, dan kategori

acknowledgments/ekspresif.

2.

Adapun makna ilokusi yang terkandung dalam masing-masing kategori di atas

adalah sebagai berikut:

a.

Kategori Konstatif/Representatif

(68)

Canard’’ merupakan tuturan yang mengandung tindakan menginformasikan dan

tindakan menyarankan.

b.

Kategori Direktif

Makna ilokusi yang ditemukan pada kategori direktif ini adalah: makna

advisories, makna requestives, makna requirements, makna question, makna

prohibitives, dan makna permissives. Makna requestives dan requirements

merupakan makna ilokusi yang paling dominan pada kategori direktif dalam

komik Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du

Canard’’. Hal ini menunjukan bahwa hampir keseluruhan tuturan ilokusi pada

kategori ini merupakan tuturan yang mengandung tindakan meminta atau

menyuruh mitra tutur untuk melakukan sesuatu, sesuai dengan keinginan penutur.

c.

Kategori Komisif

Makna ilokusi yang ditemukan pada kategori adalah makna promises,

makna offers, makna volunteer, makna contract, makna intimidate. Tuturan yang

bermakna ilokusi pada kategori ini merupakan tuturan yang paling sedikit

ditemukan dalam komik Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission: Les

Trois Jours Du Canard’’. Tidak ada makna ilokusi yang dominan pada kategori

ini. Tuturan-tuturannya berupa tindakan berjanji atau menawarkan untuk

melakukan sesuatu.

d.

Kategori Acknowledgments/Ekspresif

Tuturan – tuturan ilokusi yang ditemukan pada kategori ini bermakna:

(69)

inept, commend, agree, disagree, happy, mock, dan scare. Tidak ada makna

ilokusi yang benar-benar dominan pada kategori ini. Adapun tuturan yang jumlah

datanya lebih banyak dari yang lain, namun hampir sama antara satu dan lainya

adalah tuturan yang berupa tindakan mengekpresikan rasa senang (happy), marah

(angry), berterimakasih (thanks), dan meminta maaf (apologize).

B.

Saran

Ada beberapa hal yang dapat dikaji tentang tindak tutur ilokusi pada

komik Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du

Canard’’ diantaranya adalah kategori dan makna ilokusi, tipe tindak tutur ilokusi

dan verba ilokusi. Penelitian ini difokuskan pada kategori dan makna ilokusi.

Oleh karena itu, disarankan adanya penelitian serupa, dengan subjek kajian yang

sama, namun mengkaji dari sisi tipe tindak tutur ilokusi atau verba ilokusinya,

sehingga kajian tentang tindak tutur ilokusi komik ini, semakin beragam jenisnya

dan dapat menambah wawasan pembaca mengenai ragam penelitian bidang

lingusitik terutama dalam pragmatik yang dispesifikan lagi, yaitu tentang tindak

tutur ilokusi.

C.

Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian mengenai tindak tutur ilokusi dalam komik

Super Picsou Géant vol. 164 “Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’

(70)

dapat diterapkan ketika siswa sedang bermain peran. Selain itu dalam kehidupan

sehari-hari, pembaca diharapkan dapat memahami bahwa dalam setiap tuturan

hampir dapat ditemukan adanya maksud lain yang dikehendaki oleh penutur

terhadap mitra tuturnya. Pembaca juga diharapkan mampu mencerna dengan baik

maksud-maksud tertentu atau maksud ilokusi dari tuturan-tuturan yang diujarkan

oleh orang lain.

Berikut ini potongan dialog dalam komik Super Picsou Géant vol. 164

“Doubleduck Mission: Les Trois Jours Du Canard’’ yang dapat dipraktikan oleh

siswa dalam bermain peran. Melalui dialog di bawah ini, diharapkan siswa dapat

mempraktekan bagaimana cara bertanya, cara mengekpresikan sesuatu yang

cukup baik atau tidak buruk, misalnya dengan mengatakan ‘’pas mal’’.

Kemudian, tuturan yang di cetak tebal dapat dijadikan sebagai contoh oleh guru

ketika mengajarkan keterampilan menulis pada siswa tentang cara-cara bertanya,

cara membuat kalimat untuk menyatakan sesuatu yang telah dilakukan, misalnya

j’ai trouvé, tu es prêt à partir ?. Tuturan-tuturan yang di cetak miring juga dapat

diajarkan pada siswa, karena tuturan-tuturan tersebut merupakan contoh-contoh

Gambar

Gambar 1 :  Gambar komik
Gambar 17 : Doubleduck meminta bantuan pada Chef
Gambar 18 :
Gambar 27 :
+3

Referensi

Dokumen terkait

Maksud ilokusi yang terkandung dalam tuturan di atas adalah penutur memberitahu mitra tutur tentang apa yang sebenarnya terjadi, maksud lain yang terkandung adalah penutur

Di samping itu, penelitian ini juga memfokuskan pada jenis tindak tutur ilokusi direktif karena pada penggunaan kalimat yang berkaitan dengan jenis tindak tutur

Tindak Tutur Ilokusi (TTI) merupakan tuturan yang menyatakan sesuatu disertai dengan tindakan. Perwujudan tindak tutur ilokusi secara eksplisit ditandai dengan

Sehingga tindak tutur (2) termasuk ke dalam Tindak Tutur Ilokusi Direktif ajakan fungsi menantang, karena tindak tutur digunakan untuk mengekspresikan tuturan

Tuturan ini merupakan tindak tutur ilokusi yang digunakan yaitu tindak tutur ilokusi asertif, dimana tuturan ini meberitahukan bahwa penutur sedang membuat

Kalimat (27) termasuk contoh tuturan prohibitives melarang. Tuturan tersebut disampaikan oleh penutur kepada lawan tutur untuk tidak melakukan tindakan seperti.. yang diujarkan

Pada tuturan data (39) ini pengarang menggunakan tindak tutur ilokusi komisif offers menawarkan yang ditujukan pada tuturan (121) berikut: “Satu dolar dua puluh

Peneliti menemukan 1 tindak tutur lokusi sebanyak 361 data tuturan dengan 232 kategori lokusi pernyataan dan 129 lokusi pertanyaan, 2 tindak tutur ilokusi sebanyak 224 data tuturan,