Pertemuan ke 7
Anal i si s Ak ti vi tas Investasi
Current (Short-term) Assets
Noncurrent (Long-term) Assets
Sumber daya yang
diekspektasi dapat dijual, ditagih, atau digunakan
dalam periode kurang dari satu tahun atau selama siklus operasi
Sumber daya yang diekspektasi dapat memberikan benefit dalam waktu lebih dari
satu tahun.
Cash
Mata uang, koin dan sejumlah deposit di bank, akun cek, dan akun tabungan.
Cash Equivalents
Investasi yang sifatnya jangka pendek dan sangat likuid :
Readily convertible to a known cash amount. Siap dicairkan menjadi kas Maturity pendek dan tidak sensitif terhadap perubahan interest rate.
Re c e iva ble s
--Re c e iva ble s --Merupakan sejumlah tagihan atas penjualan barang dan jasa atau
meminjamkan uang kepada pihak lain.
Ac c ount s re c e iva ble –perjanjian pembayaran hutang dari konsumen
N ot e s re c e iva ble – perjanjian tertulis atas
kesanggupan membayar hutang dari pihak lain
Receivables dilaporkan pada net realizable
value – jumlah receivable dikurangi penyisihan untuk akun-akun yang gagal bayar.
Manajemen mengestimasi penyisihan
terhadap akun-akun gagal bayar berdasarkan pengalaman,, kemampuan konsumen,
ekonomi, ekspektasi industri, dan kebijakan penagihan.
Securitization (or factoring) terjadi ketika perusahaan menjual seluruh atau sebagian dari receivablenya kepada pihak ketiga
Receivables dapat dijual tanpa harus ada jaminan kepada pembeli
Penjualan receivables dengan jaminan tidak secara efektif mentransfer risiko kepemilikan
Securitization of Receivables
•Untuk securitizations dengan jaminan, penjual harus
mencatatkan pada akun aset dan mencompensate liability untuk sejumlah yang di-factoring tsb.
•Untuk securitizations tanpa jaminan, penjual
Prepaid expenses merupakan advance
payments untuk jasa atau produk yang
belum diterima pada periode akuntansi
tersebut – contoh : sewa, asuransi,
utilities, pajak properti.
Definitions
I nve nt orie s -> Merupakan barang untuk dijual, ataupun barang yang sedang dalam masa produksi.
Ex pe nsing -> perlakukan biaya invesntori
seperti biaya periodik – biaya dilaporkan pada periode yang bersangkutan.
FIFO 46%
Other 4% Weighted
Average 20% LIFO
30%
Use of Inventory Methods in Practice
Costs of Goods Sold
Ending Inventory Oldest
Costs
Recent Costs
Costs of
Goods Sold
Ending
Inventory
Recent
Costs
Oldest
Costs
Ketika satu unit terjual, maka average cost of
each unit inventori
tersebut dicatat sebagai COGS.
Cost of Goods Available for
Sale
Units
available on the date of
sale
÷
Inventory on January 1, Year 2 40 @ $500 $ 20,000 Inventories purchased
during the year 60 @ $600 36,000 Cost of Goods available
for sale 100 units $ 56,000
Note: 30 units are sold in Year 2 for $800 each for total Revenue of $24,000
Beginning Net Cost of Ending Inventory + Purchases = Goods Sold + Inventory
FIFO $20,000 + $36,000 = $15,000 + $41,000
LIFO $20,000 + $36,000 = $18,000 + $38,000
Average $20,000 + $36,000 = $16,800 + $39,200
Assume sales of $35,000 for the period—then gross profit under each method is:
Sales – Cost of Goods Sold = Gross Profit FIFO $24,000 -- 15,000 = $9,000
LIFO $24,000 -- 18,000 = $6,000 Average $24,000 -- 16,800 = $7,200
• Pada periode ketika terjadi kenaikan harga, FIFO menghasilkan laba kotor yang lebih besar karena biaya inventori yang lebih rendah sedangkan sales revenue menggunakan harga pasar saat ini. Hal ini dikenal sebagai FIFO’s phantom profit
• gross profit dari FIFO ini merupakan gabungan dari dua komponen : economic profit dan holding gain:
(1) Perusahaan mengelola inventori LIFO pada kelompok-kelompok biaya yang terpisah.
(2) Ketika level inventori berkurang, masing-masing
kelompok biaya akan di-matched terhadap harga jual saat ini.
(3) Pada periode ketika terjadi kenaikan harga ,
berpindah pada kelompok harga yang lebih rendah akan menghasilkan profit.
Three step process:
(1) Reported LIFO Inventory + LIFO reserve
(2) Deferred tax payable + [LIFO reserve x Tax rate]
(3) Retained earnings + [LIFO reserve x (1-Tax rate)]
LI FO re se r ve is the amount by which current cost exceeds reported cost of LIFO
inventories
Sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan revenue (atau menurunkan biaya)
Definitions
Tangible fixed assets seperti properti, plant, dan equipment
Deferred charges seperti : research and development
(R&D) expenditures, dan natural resources
Intangible assets seperti : patents, trademarks,
Ca pit a liza t ion—Proses men-defer biaya yang terjadi diperiode saat ini dan akan menghasilkan benefit di periode mendatang
Biaya yang dapat dikapitalisasi, harus memenuhi beberapa kriteria :
• Dihasilkan dari event atau transaksi di masa lalu.
• Teridentifikasi dapat menghasilkan benefit di periode mendatang
• Memungkinkan Owner dapat
mengendalikan future benefit tsb.
Alloc a t ion—Suatu proses pencatatan beban secara periodik atas defered cost (assets) ke dalam satu atau
beberapa periode mendatang selama umur ekonomisnya.
Terminologi
• De pre c ia t ion untuk tangible fixed assets
• Am or t izat ion untuk intangible assets
• De ple t ion untuk natural resources
I m pa ir m e nt —Proses written down nilai aset ketika arus kas yang diekspektasi adalah lebih kecil dari nilai buku aset tersebut.
Dua distorsi yang muncul karena impairment: • Conservative biases mendistorsi
valuasi long-lived asset karena aset
di-written down tetapi tidak di-written up • Pengakuan atas asset impairments
mendistorsi net income
Berwujud fisik
Diekspektasi akan memberikan benefit di periode-periode selanjutnya.
Digunakan secara aktif dalam operasional
Property, Plant and Equipment
Biaya Akuisisi
Acquisition cost tidak
memasukkan biaya financing dan diskon
Seluruh biaya yang
dibutuhkan sampai aset
tsb dapat digunakan Harga
Beli
Valuasi membutuhkan informasi historical cost yang objektif, prinsip-prinsip konservatif,
dan perlakuan akuntansi terhadap dana yang diinvestasikan
Ke t e rbat a sa n hist oric a l c ost s:
• Balance sheets tidak mencerminkan nilai pasar
• Tidak relevan dalam mengukur nilai penjualan/penggantian • Tidak dapat dibandingkan antar perusahaan
• Kurang relevan untuk mengukur opportunity costs • Collection of expenditures reflecting different
purchasing power
Depresiasi merupakan proses pengalokasian biaya pembelian aset untuk dibebankan pada
periode-periode akuntansi selama aset tsb dapat digunakan
Cost
Allocation
Acquisition Cost
(Unused) Balance Sheet
(Used)
Income Statement
Perhitungan depresiasi membutuhkan informasi mengenai faktor-faktor sbb :
Biaya.
Salvage Value.
Umur Ekonomis
Metode Depresiasi
Cost - Salvage Value Useful life in periods Depreciation
Expense per Year =
SL Comparing Depreciation Methods
Step 1:
Step 2:
Double-declining-balance rate = 2 ×
Straight-line depreciation rate
Step 3:
Depreciation
expense =
Double-declining-balance rate ×
Beginning period book value
Ignores salvage value
Straight-line
depreciation rate =
100 % Useful life
Depreciation
Per Unit =
Cost - Salvage Value Total Units of Production Step 1:
Step 2:
Depreciation
Expense =
Depreciation
Per Unit ×
Units Produced in Period
Total biaya meliputi biaya eksplorasi dan pembangunan dibebankan sebagai
depletion expenses selama sumber daya
tsb dapat diambil manfaatnya
Diambil dari alam dan dilaporkan Pada total biaya
dikurangi accumulated
depletion
Depletion dihitung menggunakan metode unit produksi.
Unit depletion rate dihitung dengan formula sbb :
Total Units of Capacity Cost – Salvage Value
Total depletion cost untuk satu periode adalah :
Unit Depletion Rate
Number of Units Extracted in Period
×
Total depletion
cost Unsold
Inventory Cost of goods sold
y ujud Noncurrent assets yang tidak berwujud
secara fisik
Umur ekonomis sulit diprediksi
Dibutuhkan untuk penggunaan
operasional
Intangible
Assets
Patents
Trademarks and Trade Names
Catat berdasarkan biaya, termasuk biaya pembelian,
jasa hukum, dan filing fees.
Cari tahu apakah ada intangible asset yang belum tercatat.
Cari tahu tentang adanya superearnings sebagai bukti dari goodwill
Review kembali periode amortisasinya