• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Pendeta-Pendeta di GKPB Ditinjau dari Manajemen Gerejawi T1 712007015 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Pendeta-Pendeta di GKPB Ditinjau dari Manajemen Gerejawi T1 712007015 BAB V"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

#!

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Pengantar

Bab V merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari tiap-tiap bab, yaitu

rumusan masalah, tujuan yang hendak di capai, teori mengenai manajamen umum maupun

gereja, hasil penelitian mengenai manajemen mutasi pendeta, analisa masalah,

penyelesaiannya, penutup dan kesimpulan.

5.5. Kesimpulan

GKPB dalam menuju visinya mempunyai dua tugas pokok yaitu “tugas ke luar”

memberitakan Injil dan “tugas ke dalam” yaitu memelihara kondisi jemaat agar bisa

menjalankan perkabaran Injil sebagai misi utama gereja. Kedua tugas ini tidaklah mudah

untuk dijalankan. Dengan adanya mutasi pendeta diharapkan kedua tugas pokok tersebut

dapat terlaksanakan. Tentunya mutasi pendeta harus mempunyai suatu manajemen yang

baik untuk mengatur proses mutasi pendeta, supaya sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan jemaat. Namum yang sering terjadi proses mutasi pendeta tidak menjawab

kebutuhan dari jemaat dan tidak sesuai dengan kemampuan pendeta , sehingga sering terjadi

pemasalahan baik itu dari pendeta itu sendiri, sinode, dan jemaat yang bersangkutan.

Manajemen dalam gereja sama halnya dengan manajemen organisasi sosial lainnya,

namum yang membedakannya adalah landasan dasar dari manajemen itu sendiri. Dalam

organisasi sosial yang menjadi kepala/ketua adalah manusia, sedangkan dalam manajemen

gerejawi yang menjadi kepalanya adalah Tuhan. Manajemen adalah suatu ilmu dan seni dari

(2)

pengendalian kegiatan penggunaan sumber daya manusia serta benda dalam suatu organisasi

agar tercapai tujan organisasi secara efektif dan efisien. Sumber daya manusia merupakan

unsur yang terpenting dalam manajemen yang dimana setiap perusaha atau pun organisasi

selalu memperhatikan SDM terutama mengenai kebutuhan, dan kesejahteraan anggotanya.

Apabila Sumber Daya Manusia (SDM) tidak terpenuhi maka secara tidak langsung akan

mempengaruhi manajemen perusahan atau organisasi tersebut. Manajemen dalam gereja

harus memperhatikan perkembangan, kondisi dari warga jemaatnya sebelum melaksanakan

manajemen, karena yang akan melaksanakan manajemen tidak hanya para pekerja gereja

dalam hal ini majelis atau panatua, melainkan tugas ini juga dilakukan oleh warga jemaat

sebagai faktor yang utama. Dalam gereja, manajemen sangat diperlukan karena dengan

adanya manajemen organisasi gereja menjadi lebih baik. Jadi pengelolaan sumber daya

manusia dalam gereja iyalah menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan secara kuantitatif

dan secara kualitatif. Tujuan dari pengelolaan sumber daya manusia untuk membentuk

pekerja dalam meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan memperbaiki sikapnya melalui

macam aktivitas.

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa manajemen harus memperhatikan

kebutuhan dari sumber daya yang ada, karena yang akan terlibat tidak hanya ketua, wakil

dan anggotanya tetapi masyarakat atau jemaat pun ikut terlibat. Masalah yang timbul akibat

proses pemutasian pendeta adalah, terjadinya pemulangan pendeta, perselisihan antara

pendeta dengan jemaat, sinode dan lain sebagainya. Selain itu proses mutasi pendeta

mengalami beberapa kendala yaitu, masalah pribadi pendeta, istri yang bekerja sebagai

pengawai negeri, pendidikan anak dan uang. Faktor penghambat ini juga sangat

mempengaruhi proses mutasi pendeta di GKPB. Dengan adanya berbagai persoalan

tersebut, beberapa pendeta perpendapat bahwa manajemen dalam mutasi pendeta harus

(3)

##

GKPB hadir dalam kepelbagian kesukuan, kedaerahan, budaya, bahasa, adat istiadat

dan dalam perjumpaan itulah, GKPB memberi arti dan makna kehadiranya dan mewarnai

kepelbagian tersebut dalam rangka menjawab panggilan Allah sebagai gereja yang ada di

Indonesia. Menyingkapi kehadiran GKPB sebagai gereja yang mencerminkan

“keindonesiaan” maka pemberian wewenang yang lebih besar kepada Majelis Sinode untuk

memutuskan dan menetapkan segala kebijakan gereja serta pelayanannya dan lebih khusus

mengangkat, memutasikan dan memberhentikan para pendeta perlu dikaji dan dirumuskan

sesuai visi dan misi tentang panggilan sebagai gereja Bali yang ada di Indonesia

5.3. Saran-saran

Dari hasil penulisan skripsi ini, yang dapat direkomendasikan kepada GKPB adalah:

A. Merumuskan landasan dasar dari mutasi pendeta:

1. Merumuskan landasan dasar mutasi pendeta yang sesuai dengan tujuan dari mutasi

pendeta.

2. Landasan telogis mutasi pendeta bermakna sebagai penyatu dalam proses mutasi

pendeta.

B. Sehubungan dengan manajemen pelaksanaan mutasi, yang dapat direkomendasikan

kepada GKPB sebagai berikut:

1. Diharapkan komisi litbang jemaat dan majelis sinode difungsikan seefisien dan

seefektif mungkin serta pengelolaan yang profesional.

2. Perlunya dibentuk tim yang secara khusus mengelola data-data jemaat dan pendeta

GKPB yang diperoleh dari departemen atau komisi litbang. Berdasarkan data-data

itu, tim mengklarifikasi jemaat-jemaat dalam kategori:

(4)

b. Secara geografis: jemaat ibu kota, provinsi, kabupaten, kecamatan dan

pendalaman

c. Lapangan pekerjaan: jemaat industri, pengusahan, pengawai negeri dan TNI,

petani, nelayan

d. Tingkat pendidikan: jemaat berpendidikan tinggi, menengah dan rendah

Demikian juga dengan para pendeta, tim perlu mengkatagorikannya menurut

perkembangan kemampuan dan kecakapan, serta loyalitas dan kredibilitasnya.

Dengan demikian tim akan lebih mudah mengatur, pendeta A cocok dngan

kategori jemaat yang mana dan seterusnya.

3. Pelaksanaan mutasi pendeta sesuai dengan manajemen yang telah ditentukan dan

diberlakukan merata bagi semua pendeta dan jemaat-jemaat GKPB.

4. Penolakan terhadap penempatan dan pemutasian pendeta, baik dari jemaat maupun

pendeta yang bersangkutan, majelis sinode dapat mempergunakan hak

preogatifnya untuk memberikan teguran, sanksi, tindakan disiplin demi

kepentingan pelayanan. Tindakan-tindakan itu dilakukan dalam rangka

pembaharuan panggilan, sehingga perlu didahului dengan percakapan-percakapan

untuk memperlengkapi baik majelis jemaat maupun pendeta ynag bersangkutan

tentang pemahaman dan penghayatannya terhadap panggilanya dalam

melaksanakan tugas panggilan gereja.

5. Pendeta yang bermasalah, Majelis Sinode dapat mempergunakan hak preogatifnya

untuk tetap mempercayakan tugas panggilannya di jemaat yang akan dimutasikan.

Hal itu dilakukan setelah melalui suatu proses pembentukan dan pengembangan

diri bagi pendeta yang bersangkutan, berdasarkan percakapan serta kesepakatan

(5)

#

5.4 Penutup

Harapan penulis skripsi ini dapat membantu gereja khususnya dalam hal manajemen

pemutasian pendeta-pendeta di GKPB. Diharapkan manajemen dalam pemutasian pendeta

dapat dilihat dan diaatur kembali supaya sesuai dengan kebutuhan jemaat yang disesuaikan

dengan ketrampilan dan kemampuan dari pendeta.

Landasan dasar dalam mutasi pendeta perlu untuk ditetapkan supaya pendeta GKPB

mengetahui tugasnya sebagai hamba Tuhan adalah suatu panggilan dan bukan merupakan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen pada pembelian kopi oven Buriyah di Jember, (2) Untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fungi mikoriza arbuskula (fma) terhadap akumulasi logam Pb tanaman belimbing wuluh, jabon, dan petai,

Dari perhitungan dan analisis yang dilakukan pada pemodelan fluida murni de- ngan dinamika fluida berbasis teori medan, dapat disimpulkan bahwa besarnya densitas fungsi partisi

Figure 2 shows on the left side the inliers of two plane- angular sweeps of a reconstructed facade points and the right side depicts hypothesis of the estimated object

Dari hasil kajian aljabar kuaternion real yang diterapkan pada Teori Relativitas Khusus dan struktur persamaan Dirac diperoleh kesimpulan sebagai

memompa darah ke seluruh tubuh, menerima darah dari paru-paruD. menerima darah dari paru-paru, memompa darah ke seluruh

terdiri dari simetri chiral SU(3) L × SU(3) R dan realisasinya, yaitu kerusakan simetri spontan ke SU(3) V pada apa yang dinamakan kerapatan Lagrangian efektif.. Hal ini

This Specification defines Symbology Encoding, an XML language for styling information that can be applied to digital Feature and Coverage data.. This document is together with