23 royong, dan sebagai Koperasi Simpan Pinjam, maka KSP Harta Sentosa tetap fokus kepada kebijakan penggurus KSP Harta Sentosa Kota Salatiga.
2. Visi dan Misi Koperasi a. Visi KSP Harta Sentosa.
Visi KSP Harta adalah menjadi kopersai sehat, bermanfaat, tangguh, dan tanggap terhadap segala perubahan, serta mandiri yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan mampu menjadi mitra usaha yang terbaik bagi anggotanya.
b. Misi KSP Harta Sentosa.
Misi KSP Harta Sentosa adalah meningkatkan dan memantapkan kemampuan seluruh sumber daya yang ada, guna menjadi mutu dan pelaksanaan bagi setiap pemenuhan jasa pinjaman dan jasa simpanan anggota, sehingga tercipta hubungan usaha yang saling menguntungkan.
3. Struktur Organisasi
Struktur kata lain adalah bagan atau susunan. Sedangkan istilah organisasi berasal dari
bahasa yunani “organon” yang maksudnya alat atau perkakas.Dengan demilian organisasi
dapat diartikan sebagai suatu alat yang telah ditetapkan.Oleh sebab itu stuktur organisasi dapat dijelaskan sebagai suatu susunan alat – alat yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedang struktur organisasi KSP adalah suatu alat yang terdiri dari beberapa bagian meliputi ketua,sekretaris, bendahara, staf dan anggota yang memiliki wewenang dan tugas masing – masing untuk bekerjasama mencapai tujuan.
Berikut menyajikan struktir organisasi KSP dalam bentuk bagan :
24 Tugas Pokok Kepengurusan KSP Harta Sentosa adalah :
1. Ketua
a. Bertanggung jawab atas pembinaan atau perkembangan organisainya. b. Bersama karyawan mengadakan penyuluhan dan pembinaan.
c. Menjaga stabilitas lingkungan kerja.
d. Mengadakan koordinasi dengan pengurus dan karyawan dan melaksanakan tugas masing – masing.
2. Sekretaris
a. Menyelenggarakan dan memelihara buku organisasi.
b. Mempersiapkan Keputusan Rapat Anggota dan Rapat Pengurus.
Rapat Anggota
Pengawas Pengurus
Ketua Ketua
sekretaris Bendahara sekretaris Bendahara
Penggelola
25 c. Membuat dan Mempersiapkan surat kekuar atau masuk dibidang sekretaris pada
umumnya.
d. Menyususn laporan organisasi untuk kepentingan anggota, maupun pejabat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Bertanggung jawab dibidang administrasi dan tata usaha organisasi kepad ketua. f. Mengadakan hubungan kerjasama dengan Bendahara dan manager dalam hal yang
sangat berkaitan. 3. Bendahara.
a. Merencanakan dan menyususn Rancangan Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Koperasi.
b. Mencari dana dan permodalan baik dari dalam maupun dengan Anggaran. c. Memelihara semua harta kekayaan kopersi.
d. Mempersiapkan informasi dibidangnya dalam rangka Rapat Anggota.
e. Bersama dengan manager menandatangani atau menyerahkan bukti pengeluaran kas atau bank.
f. Mengaambil langkah – langkah pengamatan tertentu untuk mencegah timbulnya kerugian koperasi.
g. Bertanggung jawab sesuai dengan bidang dan tugasnya kepada ketua. 4. Penggelola.
a. Melaksanakan peyuluhan atau pembinaan kepada anggota dan non anggota untuk kepentingan koperasi.
b. Membantu bendahara dalam hal pengecekan inventaris koperasi. c. Bersama karyawan menarik semua kredit macet yang ada di KSP. d. Menbantu pelaksanaan tugas penggurus yang lainnya.
26 5. Pengawas.
a. Orang-orang yang ditunjuk dan dipercayai untuk memeriksa keadaan koperasi. b. Berwenang mengadakan rapat anggota.
c. Dalam rapat anggota koperasi berperan sebagai pemimpin rapat.
d. Meminta pertanggung jawaban pemimpin koperasi mengenai keadaan koperasi. 4. Persaingan dan Kendala yang dihadapi KSP Harta Sentosa.
a. Kurang memedahi modal untuk memenuhi kebutuhan anggota
b. Persaingan yang ketat antar koperasi yang menurut data dari kantor Disperindagkop dan UMKM Salaitga per 30 Juni 2011 sebanyak 195 Unit, antarlain :
1) Persaingan suku bunga pinjaman.
2) Promosi pelayanan super (1 jam selesai) tanpa pertimbanga 5C (Character, Cappital, Capacity, Collateral, Conditions).
3) Jangka waktu pemberian kredit.
B. HASIL ANALISIS.
1. Analisis Posisi Likuiditas.
Posisi likuiditas koperasi sangat berguna bagi pengurus koperasi untuk mengetahu sejauh mana Koperasi Simpan Pinjam dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Pengukuran likuiditas pada penelitian iniadalah dengan melakukan perhitungan Rasio Kas.
a. Rasio Kas
27 Tabel 4.1: Tabel perhitungan Rasio Kas KSP Harta Sentosa periode
2008-2010
Tahun 2008 2009 2010
Kas+Bank 83.683.433 69.611.204 99.456.305
Perubahan - (- 20,2%) (+ 30%)
Hutang Lancar 423.232.328 792.882.673 862.160.865
Perubahan - (+46,6%) (+8,0%)
Rasio Kas 19,8% 8,8% 11,5%
Perubahan - ( -11%) (+2,7%)
Rata – Rata = 13,4%
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah.
Pada tabel 4.1 menunjukan bahwaRasio Kas pada tahun 2008 sebesar 19,8% yang menunjukan perbandingan 1,98 : 1 artinya setiap Rp 1.00 hutang lancar dijamin oleh Kas dan bank sebesar Rp 1,98. Nilai Rasio Kas sebesar 19,8% menunjukkan bahwa koperasi kesulitan dalam memenuhi kewajiaban lancar.
Pada tahun 2009 Rasio Kas koperasi mengalami penurunan sebesar 11% dari 19,8% menjadi 8,8% yang menunjukan perbandingan 0,88 : 1 hal ini berarti setiap Rp 1.00 hutang lancar dijamin oleh Kas dan Bank sebesar Rp 0,88 Meskipun nilai Rasio Kas tahun 2009 mengalami penurunan, mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kewajiaban lancarnya.
Pada tahun 2010 Rasio Kas mengalami peningkatan sebesar 2,7% dari 8,8% menjadi 11,5% yang berarti setiap Rp 1.00 hutang lancar dijamin oleh kas dan Bank sebesar 1,15 Seperti halnya pada tahun 2008, Koperasi mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban lancar.
2. Analisis Posisi Permodalan.
28 Tabel 4.2 Perhitungan Rasio Modal Sendiri KSP Harta Sentosa periode 2008 – 2010.
Tahun 2008 2009 2010
Modal Sendiri 164.135.511 209.228.490 264.642.894
Perubahan - (+21,6%) (+20,9%)
Total Asset 730.617.839 1.198.694.439 1.323.209.709
Perubahan - (+39,1%) (+9,4%)
Rasio Permodalan 22,5% 17,5% 20%
Perubahan - ( - 5%) (+3,5% )
Rata – Rata = 20%
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah.
Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rasio Modal Sendirisebesar 22,5%, hal ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 total hutang dijamin dapat dijamin dengan total aktiva sebesar 2,25. Menunjukan KSP tidak mengalami kesulitan keuangan dalam mengembalikan pinjaman
Pada tahun 2009 Rasio Modal Sendiri Ksp mengalami pemurunan sebesar 5% dari 22,5% menjadi 17,5% yang berarti setiap Rp 1,00 total hutang dijamin oleh aktiva sebesar Rp 1,75. Nilai 17,5% ini menunjukan bahwa KSP mengalami kesulitan keuangan melunasi semua hutangnya.
Pada tahun 2010 Rasio Modal Sendiri KSP mengalami peningkatan kembali sebesar 3,5%, dari 17,5% menjadi 20%, yang berarti setiap Rp 1,00 total hutang dijamin oleh 1,535 total aktiva. Nilai 153,5% ini menunjukan bahwa KSP tidak mengalami kesulitan keuangan dalam melunasi kewajibannya.
3. Analisis Kemandirian dan Pertumbuhan
29 koperasi.Pengukuran rentabilitas dalam penelitian ini adalah Rentabilitas Asset dan Rentabilitas Modal Sendiri.
a. Rentabilitas Modal sendiri.
Perhitungn Rentabilitas Modal Sendiriatau disebut Return on Equiry dapat dilakukan dengan membandingkan antara jumlah laba dengan bersih atau SHU dengan jumlah modal sendiri. Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui sebarapa besar pemakain modal modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Perihutnhan Return on equity pada Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Perhitunhan Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa periode 2008 - 2010
Tahun 2008 2009 2010
SHU 38.269.738 49.730.282 52.377.116
Peubahan - (+23,1%) (+5,1%)
Modal Sendiri 164.135.511 209.228.490 264.642.894
Perubahan - (+21,6%) (+20,9%)
ROE 23,3% 23,8% 19,8%
Perubahan - (+0,5%) ( - 4% )
Rata – Rata : 22,3%
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah.
Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rentabilitas Modal Sendiri sesebesar 23,3% angka ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 yang ditanam dikeseluruhan aktiva dapat menghasilkan SHU sebesar Rp 0,233
Pada tahun 2009 Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa mengalami Peningkatan sebesar 0,5% dari 23.3% menjadi 23,8%yang artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,238
Pada tahun 2010 Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa mengalami penurunan sebesar 4% dari 23,8% menjadi 19,8%. Angka ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 1,98.
30 Rasio rentabilitas Asset atau Return on Assets bertujuan untuk mengukur kemampuan perubahaan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk menghasilkan keuntungan.
Return on Assets dapat diketahui dengan membandingkan antara SHU atau laba sebelum pajak dengan total asset yang dimiliki koperasi. Perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 Perhitunhan Rasio Rentabilitas Asset KSP Harta Sentosa periode 2008 - 2010
Tahun 2008 2009 2010
SHU/ laba sebelum pajak
42.444.428 58.089.962 59.896.366
Perubahan - (+26,9%) (+3% )
Total aktiva 730.617.839 1.198.699.363 1.323.209.709
Perubahan - (+39,1%) (+9,4%)
ROA 5,8% 4,9% 4,5%
Perubahan - ( - 0,9% ) ( - 0,4% )
Rata – rata = 5,1%
Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah.
Pada tabel 4.4 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rentabilitas Assets sebesar 5,8% angka ini menunjukan bahwa tiap Rp 1,00 yang ditanam dikeseluruhan aktiva dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,58.
Pada tahun 2009 Rentabilitas Assets diperoleh mengalami penurunan sebesar 0,9% dari 5,8% menjadi 4,9% ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 investasi mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,49.
31
C. PEMBAHASAN.
Tabel 4.5 Hasil pengolahan data rasio keuangan Koperasi Harta Sentosa
No Rasio Keuangan Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003
1 Likuiditas (Rasio Kas ) 19,5% 8,8% 11,5%
2 Permodalan 22,5% 17,5% 20%
3 Kemandirian Dan Pertumbuhan a). Rentabilitas Modal Sendiri
Berdasarkan tabel 4.6 tentang data rasio keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa periode 2008-2010 :
1. Likuiditas
Pengukuran likuiditas adalah untuk mengukur kemampuan koperasi dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari :
a. Rasio Kas.
Ratio Kas adalah rasio yang membandingkan Kas dan Bank dengan hutang lancar atau kewajiban lancar dikali 100%.
Ratio Kas menunjukkan bahwa pada tahun 2008, 2009 dan 2010 menunjukkan kinerja yang jelek yaitu berada pada rentang kurang dari 100%. Artinya koperasi belummampu membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Rata-rata Rasio Kas selama tiga tahun sebesar 13,4%, berdasarkan standar penilaian kinerja termasuk dalam kinerja yang tidak baik. Skor dari perhitungan rasio ini hanya 2,5 tidak berkontribusi pada penilaian kinerja koperasi.
32 Pengukuran Ratio Permodalan adalah untuk mengukur kemampuan koperasi
untuk membayar hutang dari total aktiva yang dimiliki dikali 100%.
Hasil analisis Permodalan pada tahun 2008, 2009 dan 2010 menunjukan kinerja yang sedang karena berada pada rentang 20% - 40% walaupun pada tahun 2009 menunjukan kinerja yang buruk, berada pada rentang nilai dibawah 20%.
Hasil analisis rasio modal sendiri rata-ratasebesar20%menunjukkan nilaisedang yaitu rasio berada pada nilai 20%.Hal inimengindikasikan bahwa modal koperasimampu menjamin sebagiankewajiban.Berdasarkan perhitungan rasio ini hanya berkontribusi 1,5 dalam perhitungan kinerja keuangan koperasi.
3. Kemandirian dan Pertumbuhan
Pengukuran Rentabilitas adalah untuk mengukur kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha) pada periode tertentu. Kemampuan menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha)diukur dengan menggunakan rasio :
a. Rentabilitas modal sendiri atau Return on Equity.
Rentabilitas modal sendiri atau Return on Equity adalah perbandingan Sisa Hasil Usaha (SHU) dengan modal sendiri dikali 100%.
Hasil analisis rasio tentang rentabilitas modal sendiri menunjukan bahwa pada tahun 2008, 2009 dan 2010 mempunyai kinerja yang sangat baik, berada pada rentang lebih dari 5%.
33 b. Rentabilitas Asset atau Return on Asset
Rentabilitas Asset adalah membandingkan laba bersih dengan total aktiva dikali100%. Hasil analisis rasio tentang rentabilitas Asset menunjukan bahwa pada tahun 2008, 2009 dan 2010 mempunyai kinerja yang kurang baik, pada tahun 2008 hingga tahun 2008 berada pada rentang < 5%.
Hasil analisis rasio return on asssets rata-rata sebesar 5,1% menunjukkan nilai yang kurang baik yaitu rasio berada pada 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa asset koperasi mampu menghasilkan keuntungan sebesar lebih dari 5,1% tiap tahun. Perhitungan Rasio ini berkontribusi 0,75 skor untuk penilaian kinerja Koperasi.
4. Kinerja keuangan KSP
Kinerja keuangan koperasi adalah prestasi yang dicapai koperasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kinerja keuangan koperasi itu sendiri. Pengertian kinerja keuangan koperasi dalam penelitian ini dalah prestasi yang dicapai KSP Harta sentosa selama tahun 2008 sampai 2010 yang mencerminkan tingkat Kinerja keuangan yang dikelola oleh manajemen KSP Harta Sentosa. Berikut ini dibahas kinerja keuangan KSP Harta Sentosa secara keseluruhan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6
Kinerja Keuangan KSP Harta Sentosa Periode 2008 s/d 2010
No Indikator penelitian Hasil rata-rata Realita Kondisi