• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 212005041 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 212005041 Full text"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

1 Pendahuluan

Usaha yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus memenangkan persaingan perusahaan harus mempersiapkan strategi pemasaran yang tepat untuk produknya. Produk yang ditawarkan di pasar harus mendapat perhatian untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi agar memenuhi keinginan dan kebutuhan (Rendy, 2001). Konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya serta mencari manfaat tertentu dari suatu produk, konsumen akan mempertimbangkan produk mana yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan serta memberikan manfaat yang diperlukan.

Desain dari suatu produk sangat berpengaruh bagi konsumen dalam memilih suatu produk (Christine, 1998). Desain produk merupakan suatu hal yang melekat dan menyertai produk tersebut, desain meliputi merek, model, bentuk, warna, fitur yang terdapat di dalam produk dan sebagainya. Desain sangat penting bagi konsumen dalam menentukan pilihannya terhadap suatu produk, semakin baik desain suatu produk maka produk akan semakin baik dimata konsumen sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut.

(2)

2 Yamaha merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor otomotif, khusunya roda dua. Banyaknya persaingan dari perusahaan yang menghasilkan produk sejenis membuat persaingan semakin ketat. Oleh karena itu Yamaha perlu melakukan strategi pemasaran yang tepat sehingga bisa meningkatkan pembelian konsumen pada produk tersebut.

Desain yang ditawarkan perusahaan–perusahaan pesaing lainnya tidak kalah hebat dengan Yamaha, seperti halnya Honda yang terkenal irit, Suzuki terkenal dengan kecepatan motor bebek sekelasnya, Kawasaki yang memiliki keunggulan di desain motornya, Yamaha juga dirancang dengan desain yang baik serta berbahan bakar irit, juga kelebihan pada kecepatannya, akselerasi serta banyak pilihan bagi pengguna pria dan wanita. Tidak hanya itu Yamaha juga mempunyai kelebihan lain yaitu suku cadang yang murah, desain, nilai jual, fasilitas servis yang diberikan, ketersediaan dealer di berbagai tempat di Indonesia sehingga memudahkan untuk melakukan kunjungan.

Tabel 1.Penjualan sepeda motor pada 2009 anggota AISI berdasarkan merek dan kategori

Merek Bebek Skuter Sport Total

Honda 1.659.764 861.740 182.593 2.704.097 Yamaha 1.217.274 1.237.302 220.316 2.674.892 Suzuki 291.947 119.612 26.599 438.158

Kawasaki 16.187 - 45.030 61.217

Kanzen 3.413 - - 3.143

Total 3.188.585 2.218.654 474.538 5.881.777

(3)

3 Dari data tabel penjualan diatas terjadi persaingan yang ketat antara Honda dan Yamaha terbukti Honda memang lebih unggul disektor pasar sepeda motor jenis bebek, namun tidak pada tipe skuter dan sport. Yamaha bisa mengungguli pada skuter dengan angka jual 1.237.302 dan tipe sport dengan angka jual 220.316.

Yamaha menjawab kebutuhan transportasi konsumen dengan mengeluarkan varian baru untuk menenuhi kebutuhan konsumen dengan Yamaha Mio fino. sepeda motor matik dengan desain retro, yang sebelumnya sudah diluncurkan Honda dengan Honda Scoppy.

Sepeda motor Yamaha Fino ini mempunyai bentuk yang hampir mirip dengan pesaingnya Honda Scoppy, namun sebenarnya Yamaha Mio Fino lebih dulu diluncurkan di Thailand pada tahun 2005, sedangkan Honda Scoppy pada tahun 2009. Akan tetapi Yamaha Mio Fino baru diluncurkan di Indonesia pada bulan Februari 2012. Varian yang diluncurkan Yamaha Fino ada tiga varian yaitu; mio Fino Classis, Mio Fino Trendy, Mio Fino Sporty yang masing-masing mempunyai perbedaan pada desain striping bodi. (motorplus-online.com)

Spesifikasi Yamaha Mio Fino terbaru

(4)

4 Nm di 7.000 rpm. Sementara itu, konsumsi bahan bakarnya diklaim mampu hingga 40 kilometer/liter. Mio Fino belum mengadopsi sistem injeksi, dan masih mengandalkan sistem karburator. (motorplus-online.com)Y

Panjang x lebar x tinggi = 1.830 x 705 x 1.050 mm Jarak sumbu roda = 1.240 mm

Jarak terendah ke tanah = 125 mm

Berat kosong = 94 kg

Tipe rangka = Steel pipe underbone Tipe suspensi depan = Teleskopik

Tipe suspensi belakang =Lengan ayun dengan peredam kejuttunggal Ukuran ban depan = 70/90 - 14M/C 34P

Ukuran ban belakang = 89/90 - 14M/C 40P

Rem depan = Cakram hidraulis

Rem belakang = Tromol

Kapasitas tangki bahan bakar = 4,1 liter

Tipe mesin = 4 Langkah, SOHC

Diameter x langkah = 50,0 x 57,9 mm

Volume langkah = 113,7 cc

Perbandingan kompresi = 8,8 : 1

Daya maksimum = 8,35 PS/8.000 rpm

Torsmi aksimum = 7,84 Nm/7.000 rpm

(5)

5 Kopling otomatis = otomatis, sentrifugal, tipe kering

Gigi transmisi = CVT Otomatis

Starter = Pedal dan elektrik

Aki =YTZ4V (MF battery)/GTZ4V (MF battery)

Busi = C7HSA (NGK)/U22 FS-U (DENSO)

Sistem pengapian = DC-CDI, Baterai Berikut adalah foto Yamaha MIO Fino

(motorplus-online.com) Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan penelitian yang dapat dirumuskan adalahpengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha MIO Fino.

Persoalan Penelitian

Masalah penelitian harus dikaji dengan lebih mendalam melalui persoalan penelitian. Persoalan yang muncul dari masalah penelitian adalah:

1. Seberapa baik konsumen tentang desain sepeda motor Yamaha MIO FINO?

2. Seberapa rasional keputusan pembelian sepeda motor yamaha MIO FINO? 3. Seberapa kuat pengaruh desain sepeda motor yamaha MIO FINO terhadap

keputusan pembelian?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

(6)

6 1. Untuk mengetahui desain produk yang bagaimana yang dipertimbangkan

oleh konsumen sewaktu akan membeli sepeda motor Yamaha MIO Fino 2. Untuk mengetahui apakah desain produk mempunyai pengaruh yang

(7)

7 LANDASAN TEORI

Pemilihan konsep merupakan hal yang paling relevan dengan pokok masalah yang diteliti merupakan suatu titik tolak kerangka kerja penelitian. Konsep berguna dalam memahami masalah penelitian dan melakukan analisis pada penelitian.

Konsep adalah simbol yang digunakan untuk mengatasi fenomenon (Prasetijo & Ihalauw, 2005) suatu konsep muncul karena dibentuk oleh 3 unsur yang harus dipenuhi yaitu symbol, makna, dan obyek atau peristiwa. Makna dari suatu simbol yang digunakan dalam konsep dinyatakan melalui defined concept.

Konsep yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah konsep tentang desain produk, konsep perilaku konsumen, konsep keputusan pembelian, dan konsep merek.

Konsep dan Definisi Konsep Desain Produk

Desain Produk adalah totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan pelanggan (Kotler, 2001 : 353). Definisi desain Produk diadopsi dari definisi desain Industri, Perhimpunan Desainer Industri Amerika (IDSA) dalam buku perancangan dan pengembangan produk (Ulrich, 2001: 200). Mendefinisikan sebagai suatu tahap dalam menciptakan serta mengembangkan konsep dan spesifikasi guna mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai dan penampilan produk.

(8)

8 fungsidannilaiproduksebagaimanadiisyaratkankonsumen.Dengan demikian, desain produk dapat diartikan sebagai fitur produk yang secara keseluruhan berpengaruh terhadap penampilan, fungsi dan nilai produk sebagaimana diisyaratkan konsumen.

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah mengidentifikasi bagaimana para konsumen membuat keputusan pembelian dalam rangka mengembangkan strategi pemasaran secara keseluruhan

(Mowen, 2001: 44).

Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan

(9)

9 Pencarian Informasi

Pada tahap ini konsumen mencari informasi yang disimpan dalam ingatan (pencarian internal), misalnya: dari pengalaman pribadi atau ingatan konsumen akan suatu hal yang relevan dengan kebutuhannya. Konsumen juga mendapatkan informasi relevan dari lingkungan sekitarnya (pencarian Eksternal), misalnya: iklan, pengalaman dari teman dekat, pendapat masyarakat.

Pengevaluasian Alternatif

Tahap dari keputusan membeli adalah ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek yang menjadi alternatif. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli.

Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai konsumen, namun pendapat orang lain mengenai harga, merek, serta harga dan manfaat produk yang diharapkan konsumen juga menambah niat untuk membeli.

Perilaku Setelah Pembelian

Tahap dari keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan rasa puas atau tidak puas.

(10)

10

Sudut Pandang Ekonomis

Pandangan ini melihat konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional. Ini berarti bahwa konsumen harus mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan, dilihat dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasi satu alternatif yang terbaik.

Sudut Pandang Pasif

Sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis.Pandangan ini mengatakan bahwa konsumen pada dasarnya pasrah kepada kepentingannya sendiri dan menerima secara pasif usaha – usaha promosi dari para pemasar. Konsumen dianggap sebagai pembeli yang impulsif dan irasional. Kelemahan pandangan ini adalah bahwa pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang mereka lakukan, baik dalam hal mencari informasi tentang berbagai alternatif produk, maupun dalam menyeleksi produk yang dianggap akan memberikan kepuasan terbesar.

Sudut Pandang Kognitif

(11)

11

Sudut Pandang Emosional

Pandangan ini menekankan emosi sebagai pendorong utama sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme merupakan salah satu bukti bahwa seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Perasaan dan suasana hati sangat berperan dalam pembelian yang emosional. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.

Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Desain Produk tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian konsumen.

H1 : Desain Produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan Pembelian konsumen.

Kaitan Desain Produk dengan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha

(12)

12 semakin baik desain suatu produk maka produk akan semakin baik dimata konsumen sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut. Sehingga hal ini berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen.

Semakin baik desain produk akan semakin tinggi keputusan pembelian konsumen terhadap sepeda motor merek Yamaha

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Desain produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha

Model Penelitian

(13)

13 METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi adalah pengguna dari produk Motor Matic Yamaha Mio Fino. Metode sampling yang digunakan adalah non probability sampling, dengan teknik convinience sampling. Metode ini merupakan prosedur sampling yang memilih sample dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses (Santoso & Tjiptono, 2001 : 90). Supramono & Haryanto (2005) menyatakan jumlah sampel minimum yaitu 100 responden, yang sudah mewakili populasi yang cukup besar dan mengurangi terjadinya error, karena tidak diketahuinya jumlah populasi sesungguhnya. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditetapkan adalah 100.

(14)

14 Pengukuran Variabel

Tabel 2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Desain Produk (Ulrich, 2001:200)

Tabel 3. Definisi Operaasional dan Pengukuran Variabel Keputusan Pembelian

Variabel Definisi Operasional Indikator Empirik Pengukuran Variabel Definisi

Operasional

Indikator Empirik Pengukur

Desain

Produk

Fitur produk secara keseluruhan berpengaruh terhadap penampilan, fungsi dan nilai produk sebagaimana diisyaratkan konsumen.

1. DayaTarik bentuk lampu utama danmampu member penerangan yang diperlukan

2. Dayatarikbentuk spedometer retro dengan 2 meter kontrol:

bensin dan kecepatan yang

mampumenampilkansekaligusindikatorkecepatandanisibensin di tangki

3. Dayatarikfungsikunci yang menyatusebagai kontak, pengaman , serta pembuka jok

4. Dayatarikbentuk lampu belakang dan mampu member tandadenganjelas

5. Dayatarik striping bodi Yamaha MIO Fino yang memperindahtampilan

6. Dayatarikpilihanwarna

7. Dayatarikbentuksadelsehingganyamandiduduki

8. Dayatarikpenempatan rem

tangansehinggamempermudahpengeremandenganaman

(15)

15 Keputusan

Pembelian

Mengidentifikasi

bagaimana para

konsumen membuat

keputusan pembelian

dalam rangka

mengembangkan

strategi pemasaran

secara keseluruhan.

1. Apakah harga yang dibayar sepadan dengan kualitas yangdiberikan 2. Apakah Yamaha Mio Fino memiliki daya tarikdesain yang kuat 3. Apakah anda telah memperoleh informasi yang cukup tentang Yamaha MIO Fino 4. Apakah sangat ingin memiliki Yamaha MIO Fino

Ordinal

(Mowen, 2001:44)

Uji Validitas dan Realibilitas

Validitas dan reliabilitas diperoleh dari uji coba kuesioner untuk memperoleh informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan, yaitu informasi mengenai sudah atau belumnya instrumen yang bersangkutan memenuhi persyaratan sebagai alat pengumpul data. Kuesioner dapat dikatakan memenuhi persyaratan apabila instrumen-instrumen dalam kuesioner tersebut valid dan reliabel.

(16)

16 Uji validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Ghozali;2005). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Dalam uji validitas digunakan perhitungan Product Moment dan dibandingkan dengan r kritisnya.

Keterangan :

Rxy = koefisien korelasi (r hitung) X = instrumen indikator

Y = variabel yang bersangkutan N = jumlah

Angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka tabel korelasi pada baris N dengan taraf signifikansi 5 %.

Apabila r hitung > r tabel korelasi antara butir dengan skor total (pada taraf signifikasi 5 %), maka pertanyaan yang digunakan tersebut valid. Sebaliknya, apabila r hitung < r tabel korelasi antara butir dengan skor total (pada taraf signifikasi 5 %), maka pertanyaan yang digunakan tersebut tidak valid.

Uji Reliabilitas

(17)

17 dan hasil ukur kedua tes itu dikatakan semakin reliabel. Sebaliknya, apabila dua tes yang dianggap paralel ternyata menghasilkan skor yang satu dengan yang lain berkorelasi rendah, maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas hasil ukur tes tersebut tidak tinggi.

Rumus uji reliabilitas : Keterangan :

= Cronbach’s alpha

i = bilangan konstan

r = rata-rata korelasi antar butir k = jumlah butir

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha . Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6 (Ghozali;2005).

Ukuran reliabilitas adalah :

1. Apabila nilai cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,5 maka item pertanyaan x tersebut dapat dinyatakan reliabel.

2. Apabila nilai cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,5 maka item pertanyaan x tersebut dapat dinyatakan tidak reliable.

MetodePengukuran DesainProduk dan Keputusan Pembelian

(18)

18 pemasaran (Simamora, 2008). Skala ini memungkinkan responden untuk menunjukan kesetujuan atau ketidaksetujuan pada serangkain pernyataan mengenai objek stimulasi. DalamPenelitianinimenggunakan 5 Skala Sebagaiberikut:

1. Sangat tidak setuju ( STS ) dengan diukur dengan nilai 1 2. Tidak setuju ( TS ) dengan diukur dengan nilai 2

3. Netral ( N ) dengan diukur dengan nilai 3 4. Setuju ( S ) dengan diukur dengan nilai 4

5. Sangat setuju ( SS ) dengan diukur dengan nilai 5 Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan adalah analisis korelasi. Korelasi digunakan sebagai alat analisis data, dengan menggunakan program SPSS. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk dari hubungan antar variabel – variabel. Dalam menggunakan analisis korelasi, diperlukan uji normalitas. Jika data berdistribusi normal maka digunakan analisis korelasi pearson dan jika data tidak berdistribusi normal maka digunakan analisis korelasi spearman.

Kriteria penerimaan hipotesis:

1. Jika sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. 2. Jika sig. > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

(19)

19 responden, yang mendukung serta melengkapi hasil analisi data penelitian berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, dan merek yang dibeli.

Tabel 4

Karakteristik RespondenBerdasarkanJenisKelamin

Kategori Sub Kategori F %

Jenis kelamin Laki-laki 63 63

Perempuan 37 37

(Sumber : Data Primer Diolah, 2011)

Dari tabel, dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan, yaitu sebanyak 63 orang, sedangkan responden perempuan sebanyak 37 orang

KarakteristikRespondenBerdasarkanUmur

Kategori Sub Kategori F %

Umur <20 tahun 25 25

21-30 tahun 49 49

31-40 tahun 15 15

>40 tahun 11 11

(Sumber : Data Primer Diolah, 2011)

Dari tabel dapat dilihat proporsi usia masing-masing responden dalam penelitian ini. Jumlah terbanyak adalah responden dengan usia 21-30 tahun berjumlah 49 orang, kemudian usia 31-40 tahun berjumlah 15 orang, kemudian <20 tahun berjumlah 25 orang, dan >40 tahun bertahun sebanyak 11 orang.

(20)

20

Kategori Sub Kategori F %

Pekerjaan Karyawan swasta 22 22

Lain-lain 19 19

Pegawai negri 3 3

Pelajar/Mahasiswa 38 38

Wiraswasta 18 18

(Sumber : Data Primer Diolah, 2011)

Dari sisi pekerjaan, sebagian besar responden adalah pelajar atau mahasiswa yaitu sebanyak 38 orang, lain-lain sebanyak 19 orang, wiraswasta sebanyak 18 orang, dan pegawai negeri sebanyak 3 orang.

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Sebelum analisis korelasi dilakukan, terlebuh dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk menguji tingkat validitas masing-masing item kuisioner diselesaikan dengan program SPSS (Statical Packages For Social Sciences) for windows. Digunakan taraf signifikan 5%. Hasil pengujian validitas yang didapat setelah melalui proses pengolahan data dengan SPSS dapat dilihat pada tabeel berikut ini dengan hasil kuesioner tersebut dinyatakan valid.

(21)

21 Tabel 2

Hasil Pengujian Validitas Desain Produk

Pertanyaan ke - Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,000 Valid

4 0,000 Valid

5 0,000 Valid

6 0,000 Valid

7 0,000 Valid

8 0,000 Valid

9 0,000 Valid

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Hasilpengujianvaliditasdesainprodukpadatabeldapatdikatakan valid karenanilaisignifikansi kurang dari 0,05 (Ghozali;2005). Mengindikasikanbahwapertanyaanpadadesain

produkmemilikipengaruhdalampengambilankeputusan.Hal tersebut diperkuat dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05daribeberapaindikator yang menunjukkanbahwasebagianbesarrespondentertarikdengandesain

(22)

22 Tabel 3

Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian Pertanyaan ke - Sig 2 Tailed Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,000 Valid

4 0,000 Valid

5 0,000 Valid

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Hasil pengujian validitas keputusan pembelian pada tabel dapat dikatakan valid karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (Ghozali;2005).

Pengujian reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau yang dapat diandalkan (Singarimbun,2002:140). Untuk menghitung reliabilitas suatu data dapat menggunakan pendekatan Cronbach’s

Alpha. Jika nilai α lebih kecil dari 0,6 maka item x tidak dinyatakan tidak reliabel.Sedangkan jika nilai α lebih besar dari 0,6, maka item x dinyatakan

(23)

23 Tabel 5

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Desain produk 0,868 Reliabel

Keputusan pembelian 0,787 Reliabel

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha untuk desain produk

adalah sebesar 0.868 nilai tersebut lebih besar daripada 0.6, hal ini berarti bahwa variabel desain produk reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan nilai cronbach’s alpha untuk keputusan pembelian adalah sebesar 0.787 nilai

tersebut lebih besar daripada 0.6, hal ini berarti bahwa variabel keputusan pembelian reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini

Tabel 6 Uji Normalitas

Variabel Desain Produk Keputusan Pembelian

Jumalah data 100 100

Kolmogorov Smirnov 0,869 1,091

Asy.Sig 2 tailed 0,437 0,317

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

(24)

24 Pendapat Responden Tentang Desain Yamaha Mio Fino

Tabel 7 Rata-rata PendapatRespondenTentangDesain Yamaha Mio Fino No Keterangan STS

(1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Rata - rata Keterangan 1 Tertarik

menyukai desain lampu utama

0 5 35 49 11 3.66 Setuju

2 Tertarik dengan desain retro

spedometer

1 5 35 45 14 3.66 Setuju

3 Tertarik dengan desain lampu

belakang

1 6 37 44 12 3.60 Setuju

4 Tertarik dengan desain striping body

2 8 35 45 10 3.53 Setuju

5 Tertarik dengan desain kunci

1 12 44 39 4 3.33 Ragu –

ragu 6 Tertarik pada

pilihan warna yang tersedia

2 4 49 35 10 3.47 Setuju

7 Tertarik pada bentuk tempat duduk

1 5 35 45 14 3.67 Setuju

8 Tertarik pada penempatan rem

1 5 38 45 11 3.61 Setuju

9 Tertarik pada bentuk body

2 4 49 35 10 3.61 Setuju

Rata – rata skor

1.44 12 119 169.78 53.33 3.55 Setuju (Sumber : Data Primer Diolah, 2011)

(25)

25 Yamaha Mio Fino menarik, hal ini terlihat dari nilai rata – rata dengan skor sebesar 3.55

Keputusan Pembelian Yamaha Mio Fino

Tabel 8 Rata-Rata PendapatRespondenTentangKeputusanPembelian Yamaha Mio Fino

No Keterangan STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)

Rata – rata

Keterangan 1 Harga yang

dibayar sepadan dengan kualitas yang diberikan

3 12 29 41 15

3,53

Setuju

2 Memiliki daya tarik yang kuat

2 4 49 35 10 3,47 Setuju

3 Telah memperoleh informasi yang cukup

2 9 54 28 7 3,29 Ragu –

ragu

4 Sangat ingin memiliki Yamaha Mio Fino

0 5 35 49 11 3,66 Setuju

Rata – rata skor

1.75 15 125.25 153 53.75 3,49 Setuju (Sumber : Data Primer Diolah, 2011)

(26)

26 Uji Hipotesis

Adapun hasil analisis korelasi pearson disajikan dalam tabel berikut : Tabel 9

Korelasi

Variabel Keputusan Pembelian

Desain Produk Pearson Correlation 0.824

Sig 2 tailed 0.000

Jumlah Data 100

(27)

27 PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Rata – rata responden setuju bahwa desain produk Yamaha Mio Fino menarik. Desain tempat duduk adalah indikator yang paling menarik bagi responden.

2. Rata – rata responden setuju untuk melakukan Keputusan Pembelian. Hal inidapatterlihatdarihasilkuesionerbahwarespondensangatingin memiliki Yamaha MIO FINO

3. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara variabel desain produk dan variabel keputusan pembelian.

Keterbatasan Penelitian

Adapunketerbatasanpenelitiandaripenelitianiniadalahkesulitanpenulisdalammene mukanresponden yang mengertiakanproduk Yamaha MIO FINO, karenaproduk Yamaha MIO FINO merupakanprodukbaru, sehinggabelumbanyak orang yang mengetahuiakanproduktersebut.

Saran

Dari keterbatasan diatas saran yang dapat diberikan adalah dengan menambah jumlah variabel, sehingga dapat tergambar dengan jelas faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian Yamaha Mio Fino. Selain itu

(28)
(29)

29 Daftar Pustaka

Cenadi, Christine S. 1998.Visual Communication. Jakarta. Erlangga

Ghozali, Imam. 2005. AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program SPSS edisi 3. Semarang :BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.

Ihalauw, John, 2003. BangunanTeori. Salatiga, FakultasEkonomi, Universitas Kristen SatyaWacana.

Kotler, Philip & Amstrong, Gary .2001. Marketting Introduction an Asian Perspective. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip. 2004. Marketing in Venus. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip. 2001. Manejemen Pemaasaran di Indonesia : Buku 1 Analisis,

Perencanaan, Implementasi Dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat.

Motorplus-online.com

Mowen, John C & Amstrong, Gary . 2001. Perilaku Konsumen. Jogjakarta : Graha ilmu.

Meliana, Fransiska.2008. Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Coca – Cola di Salatiga. Diakses tanggal 2

Agustus 2011.

Prasetijo, Ristiyanti & Ihalauw, John. 2005. Perilaku Konsumen. Jogjakarta : Andi., Perencanaan, Implementasi Dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat.

(30)

30 Supramono&Haryanto, Jony.2005.Desain Proposal

PenelitianStudiPemasaran.Jogyakarta :Andi.

Simamora, Henry.2008. ManajemenPemasaranInternasional.Jakarta :Salemba Ulrich,Karl T & Steven D. Eppinger (2001).

Gambar

Tabel 1.Penjualan sepeda motor pada 2009 anggota AISI berdasarkan merek
Tabel 3. Definisi Operaasional dan Pengukuran Variabel Keputusan
Tabel 4 Karakteristik RespondenBerdasarkanJenisKelamin
Tabel 2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 18 siswa yang tuntas pada siklus I dan 24 siswa tuntas pada siklus II,

32 S-9 Buku Rekap Absen Harian Siswa 33 S-10 Buku Absen Bulanan Siswa 34 S-11 Buku Rekap Absen Bulanan Siswa 35 S-12 Surat Permohonan Pindah Sekolah 36 S-13 Surat Keterangan

letter r; wrote 130 poems without using that letter, he also omitted the letter r from his daily conversation for 17 years….. 1945) proved the one time pad guaranties

Penelitian ini didapatkan primigravida muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya anemia, prematuritas dan persalinan patologis dibandingkan dengan primigravida

[r]

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa dari Pelaksanaan Otonomi Desa Cukup Baik Terhadap Peningkatan Pembangunan Di Desa Sanglar Kecamatan Durai Kabupaten

Eufemisme kematian yang digunakan oleh penutur merupakan bentuk penggunaan bahasa yang lebih halus dan sopan bagi menggantikan bahasa yang dianggap kasar atau tabu, dan

Dengan metode ini dihasilkan algoritma untuk mekanisme safe autonomous landing dengan mengikuti sinyal eksponensial di mana quadcopter mencapai titik 0 (nol) meter dalam