• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007

TENTANG

PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa unt uk memacu perkembangan dan kemaj uan Provinsi Mal uku pada umumnya dan Kabupat en Mal uku Tenggara pada khususnya, sert a adanya aspi rasi yang berkembang dal am masyarakat , perl u dil akukan peningkat an penyel enggaraan pemerint ahan, pel aksanaan pembangunan, dan pel ayanan publ ik guna mempercepat t erwuj udnya kesej aht eraan masyarakat ; b. bahwa dengan memperhat ikan kondisi geograf is yang merupakan

daerah kepul auan, kemampuan ekonomi, pot ensi daerah, l uas wil ayah, kependudukan dan pert imbangan aspek sosial pol it ik, sosial budaya, pert ahanan, dan keamanan sert a meningkat nya beban t ugas dan vol ume kerj a dal am bidang pemerint ahan, pembangunan, dan kemasyarakat an di Kabupat en Mal uku Tenggara, perl u dil akukan pembent ukan Kot a Tual di wil ayah Provinsi Mal uku;

c. bahwa pembent ukan Kot a Tual diharapkan akan dapat mendorong peningkat an pel ayanan dal am bidang pemerint ahan, pembangunan, dan kemasyarakat an, sert a dapat memberikan kemampuan dal am pemanf aat an pot ensi daerah;

d. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud dal am huruf a, huruf b, dan huruf c, perl u membent uk Undang-Undang t ent ang Pembent ukan Kot a Tual di Provinsi Mal uku;

Mengingat : 1. Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republ ik Indonesia Tahun 1945;

2.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 t ent ang Penet apan Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 t ent ang Pembent ukan Daerah Swat ant ra Tingkat I Mal uku (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 79) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1617);

(2)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

2

-Negara Republ ik Indonesia Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 1645);

4.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 t ent ang Pemil ihan Umum Anggot a Dewan Perwakil an Rakyat , Dewan Perwakil an Daerah, Dan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4277);

5.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 t ent ang Susunan dan Kedudukan Maj el is Permusyawarat an Rakyat , Dewan Perwakil an Rakyat , Dewan Perwakil an Daerah dan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4310);

6.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan Perat uran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4389);

7.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana t el ah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 t ent ang Penet apan Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 t ent ang Perubahan At as Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah Menj adi Undang-Undang (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4548);

8.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 t ent ang Perimbangan Keuangan ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ahan Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4438);

Dengan Perset uj uan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

(3)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

3

-BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dal am undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1.

Pemerint ah pusat , sel anj ut nya disebut Pemerint ah, adal ah Presiden Republ ik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerint ahan negara Republ ik Indonesia sebagaimana dimaksud dal am Undang-Undang Dasar Negara Republ ik Indonesia Tahun 1945.

2.

Daerah ot onom, sel anj ut nya disebut daerah, adal ah kesat uan masyarakat hukum yang mempunyai bat as-bat as wil ayah yang berwenang mengat ur dan mengurus urusan pemerint ahan dan kepent ingan masyarakat set empat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dal am sist em Negara Kesat uan Republ ik Indonesia.

3.

Provinsi Mal uku adal ah provinsi sebagaimana dimaksud dal am Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 t ent ang Penet apan Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 t ent ang Pembent ukan Daerah Swat ant ra Tingkat I Mal uku (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 79) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1617).

4.

Kabupat en Mal uku Tenggara adal ah kabupat en sebagaimana dimaksud dal am Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 t ent ang Penet apan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 t ent ang Pembent ukan Daerah-Daer ah Swat ant ra Tingkat II Dal am Wil ayah Daerah Swat ant ra Tingkat I Mal uku (Lembaran Negara Tahun 1957 Nomor 80), Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1645), yang merupakan kot a asal Kot a Tual .

BAB II

PEMBENTUKAN, CAKUPAN WILAYAH, DAN BATAS WILAYAH

Bagian Kesat u Pembent ukan

Pasal 2

(4)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

4

-Bagian Kedua Cakupan Wil ayah

Pasal 3

(1) Kot a Tual berasal dari sebagian wil ayah Kabupat en Mal uku Tenggara yang t erdiri at as cakupan wil ayah:

a.

Kecamat an Dul l ah Ut ara;

b.

Kecamat an Dul l ah Sel at an;

c.

Kecamat an Pul au Tayando Tam; dan

d.

Kecamat an Pul au-Pul au Kur.

(2) Cakupan wil ayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dal am pet a wil ayah yang t ercant um dal am l ampiran dan merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari undang-undang ini.

Pasal 4

Dengan t erbent uknya Kot a Tual , sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2, wil ayah Kabupat en Mal uku Tenggara dikurangi dengan wil ayah Kot a Tual sebagaimana dimaksud dal am Pasal 3.

Bagian Ket iga Bat as Wil ayah

Pasal 5

(1) Kot a Tual mempunyai bat as-bat as wil ayah:

a.

sebel ah ut ara berbat asan dengan Laut Banda;

b.

sebel ah t imur berbat asan dengan Kabupat en Mal uku Tenggara di Sel at Nerong;

c.

sebel ah sel at an berbat asan dengan Kecamat an Pul au-Pul au Kei Kecil Kabupat en Mal uku Tenggara dan Laut Araf ura; dan

d.

sebel ah barat berbat asan dengan Laut Banda.

(2) Bat as wil ayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dal am pet a wil ayah yang merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari undang-undang ini.

(5)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

5

-ol eh Ment eri Dal am Negeri pal ing l ama 5 (l ima) t ahun sej ak diresmikannya Kot a Tual .

Pasal 6

(1) Dengan t erbent uknya Kot a Tual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pemerint ah Kot a Tual menet apkan Rencana Tat a Ruang Wilayah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

(2) Penet apan Rencana Tat a Ruang Wilayah Kot a Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan Rencana Tat a Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tat a Ruang Wilayah Provinsi Maluku sert a memperhat ikan Rencana Tat a Ruang Wilayah Kabupat en/ Kot a di sekit arnya.

BAB III

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Pasal 7

(1) Urusan pemerint ahan daerah yang menj adi kewenangan Kot a Tual mencakup urusan waj ib dan urusan pil ihan sebagaimana diat ur dal am perat uran perundang-undangan.

(2) Urusan waj ib yang menj adi kewenangan Pemerint ah Daerah Kot a Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mel iput i:

a.

perencanaan dan pengendal ian pembangunan;

b.

perencanaan, pemanf aat an, dan pengawasan t at a ruang;

c.

penyel enggaraan ket ert iban umum dan ket ent raman masyarakat ;

d.

penyediaan sarana dan prasarana umum;

e.

penanganan bidang kesehat an;

f.

penyel enggaraan pendidikan;

g.

penanggul angan masal ah sosial ;

h.

pel ayanan bidang ket enagakerj aan;

i.

f asil it asi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah;

j.

pengendal ian l ingkungan hidup;

k.

pel ayanan pert anahan;

l.

pel ayanan kependudukan dan pencat at an sipil ;

m. pel ayanan administ rasi umum pemerint ahan;

n.

pel ayanan administ rasi penanaman modal ;

o.

penyel enggaraan pel ayanan dasar l ainnya; dan

p.

urusan waj ib l ainnya yang diamanat kan ol eh perat uran perundang-undangan.

(6)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

6

-pemerint ahan yang secara nyat a ada dan berpot ensi unt uk meningkat kan kesej aht eraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan pot ensi unggul an daerah yang bersangkut an.

BAB IV

PEMERINTAHAN DAERAH Bagian Kesat u

Peresmian Daerah Ot onom Baru dan Penj abat Kepal a Daerah

Pasal 8

Peresmian Kot a Tual dan pel ant ikan Penj abat Wal ikot a Tual dil akukan ol eh Ment eri Dal am Negeri at as nama Presiden pal ing l ama 6 (enam) bul an set el ah undang-undang ini diundangkan.

Bagian Kedua Pemerint ah Daerah

Pasal 9

(1) Unt uk memimpin penyel enggaraan pemerint ahan di Kot a Tual dipil ih dan disahkan Wal ikot a dan Wakil Wal ikot a, sesuai dengan perat uran perundang-undangan, pal ing l ama 1 (sat u) t ahun sej ak t erbent uknya Kot a Tual .

(2) Sebel um t erpil ihnya Wal ikot a dan Wakil Wal ikot a def init if sebagaimana dimaksud pada ayat (1), unt uk pert ama kal inya Penj abat Wal ikot a diangkat dari pegawai negeri sipil dengan masa j abat an pal ing l ama 1 (sat u) t ahun dan dil ant ik ol eh Ment eri Dal am Negeri at as nama Presiden berdasarkan usul Gubernur.

(3) Ment eri Dal am Negeri dapat menunj uk Gubernur Mal uku unt uk mel ant ik Penj abat Wal ikot a Tual .

(4) Pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adal ah pegawai yang memil iki kemampuan dan pengal aman j abat an dal am bidang pemerint ahan sert a memenuhi persyarat an unt uk menduduki j abat an it u sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

(7)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

7

-l ama 1 (sat u) t ahun at au menggant inya dengan penj abat -l ain sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

(6) Pembinaan, pengawasan, eval uasi dan f asil it asi t erhadap kinerj a Penj abat Wal ikot a dal am mel aksanakan t ugas pemerint ahan, proses pengisian anggot a Dewan Perwakil an Rakyat Daerah, dan pemil ihan Wal ikot a/ Wakil Wal ikot a dil akukan ol eh Gubernur.

Pasal 10

Pert ama kal i pembiayaan pel aksanaan pemil ihan Wal ikot a dan Wakil Wal iKot a Tual sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9 ayat (1) dibebankan pada Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Daerah Kabupat en Mal uku Tenggara dan Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Daerah Provinsi Mal uku.

Pasal 11

(1) Unt uk menyel enggarakan pemerint ahan di Kot a Tual dibent uk perangkat daerah yang mel iput i Sekret ariat Daerah, Sekret ariat Dewan Perwakil an Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, sert a unsur perangkat daerah yang l ain dengan mempert imbangkan kebut uhan dan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

(2) Perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t el ah dibent uk ol eh Penj abat Wal ikot a pal ing l ama 6 (enam) bul an sej ak t anggal pel ant ikan.

Bagian Ket iga

Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Pasal 12

(1) Pengisian keanggot aan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Kot a Tual unt uk pert ama kal i dil akukan dengan cara penet apan berdasarkan perimbangan hasil perol ehan suara part ai pol it ik pesert a Pemil ihan Umum Tahun 2004 yang dil aksanakan di Kabupat en Mal uku Tenggara.

(8)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

8

-(3) Penet apan keanggot aan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Kot a Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dil akukan ol eh Komisi Pemil ihan Umum (KPU) Kabupat en Mal uku Tenggara. (4) Anggot a Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Kabupat en Mal uku

Tenggara yang asal daerah pemil ihannya pada Pemil ihan Umum Tahun 2004 t erbagi ke dal am wil ayah Kabupat en Mal uku Tenggara dan Kot a Tual sebagai akibat dari Undang-Undang ini, yang bersangkut an dapat mengisi keanggot aan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Kot a Tual at au t et ap berada pada keanggot aan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Kabupat en Mal uku Tenggara.

(5) Peresmian pel ant ikan anggot a Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Kot a Tual dil aksanakan pal ing l ama 6 (enam) bul an set el ah pel ant ikan Penj abat Wal ikot a Tual .

BAB V

PERSONEL, ASET, DAN DOKUMEN Pasal 13

(1) Bupat i Mal uku Tenggara bersama Penj abat Wal ikot a Tual menginvent arisasi, mengat ur, dan mel aksanakan pemindahan personel , penyerahan aset , sert a dokumen kepada Pemerint ah Kot a Tual .

(2) Pemindahan personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil akukan pal ing l ama 6 (enam) bul an sej ak pel ant ikan Penj abat Wal ikot a.

(3) Penyerahan aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil akukan pal ing l ama 5 (l ima) t ahun sej ak pel ant ikan Penj abat Wal ikot a.

(4) Personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mel iput i pegawai negeri sipil yang karena t ugas dan kemampuannya diperl ukan ol eh Kot a Tual .

(5) Gubernur Mal uku memf asil it asi pemindahan personel , penyerahan aset , dan dokumen kepada Kot a Tual .

(9)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

9

-(7) Aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3), mel iput i :

a. sebagian barang mil ik/ dikuasai yang bergerak dan t idak bergerak dan/ at au dimanf aat kan ol eh Pemerint ah Kabupat en Mal uku Tenggara yang berada dal am wil ayah Kot a Tual ;

b. Badan Usaha Mil ik Daerah Kabupat en Mal uku Tenggara yang kedudukan, kegiat an, dan l okasinya berada di Kot a Tual ; c. ut ang piut ang Kabupat en Mal uku Tenggara yang kegunaannya

unt uk Kot a Tual menj adi t anggungj awab Kot a Tual ; dan d. dokumen dan arsip yang karena sif at nya diperl ukan ol eh Kot a

Tual .

(8) Apabil a penyerahan dan pemindahan aset sert a dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (7) t idak dil aksanakan ol eh Bupat i Mal uku Tenggara, Gubernur Mal uku sel aku wakil Pemerint ah waj ib menyel esaikannya.

(9) Pel aksanaan pemindahan personel dan penyerahan aset sert a dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil aporkan ol eh Gubernur Mal uku kepada Ment eri Dal am Negeri.

BAB VI

PENDAPATAN, ALOKASI DANA PERIMBANGAN, HIBAH, DAN BANTUAN DANA

Pasal 14

(1) Kot a Tual berhak mendapat kan al okasi dana perimbangan sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

(2) Dal am dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerint ah mengal okasikan dana al okasi khusus prasarana pemerint ahan sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

Pasal 15

(1) Pemerint ah Kabupat en Mal uku Tenggara memberikan hibah berupa uang unt uk menunj ang kegiat an penyel enggaraan pemerint ahan Kot a Tual sebesar Rp5. 000. 000. 000, 00 (l ima mil iar rupiah) set iap t ahun sel ama 2 (dua) t ahun bert urut -t urut .

(10)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

10

-(3) Pemberian hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pemberian bant uan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimul ai sej ak pel ant ikan Penj abat Wal ikot a Tual .

(4) Apabil a Kabupat en Mal uku Tenggara t idak memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerint ah mengurangi penerimaan dana al okasi umum dari Kabupat en Mal uku Tenggara unt uk diberikan kepada Pemerint ah Kot a Tual .

(5) Apabil a Provinsi Mal uku t idak memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerint ah mengurangi penerimaan dana al okasi umum dari Provinsi Mal uku unt uk diberikan kepada Pemerint ah Kot a Tual .

(6) Penj abat Wal ikot a Tual menyampaikan real isasi penggunaan hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bupat i.

(7) Penj abat Wal ikot a Tual menyampaikan l aporan pert anggungj awaban real isasi penggunaan dana hibah dan dana bant uan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada Gubernur Mal uku.

Pasal 16

Penj abat Wal ikot a Tual berkewaj iban mel akukan penat ausahaan keuangan daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

BAB VII PEMBINAAN

Pasal 17

(1) Unt uk mengef ekt if kan penyel enggaraan pemerint ahan daerah, Pemerint ah dan Pemerint ah Provinsi Mal uku mel akukan pembinaan dan f asil it asi secara khusus t erhadap Kot a Tual dal am wakt u 3 (t iga) t ahun sej ak diresmikan.

(2) Set el ah 7 (t uj uh) t ahun sej ak diresmikan, Pemerint ah bersama Gubernur Provinsi Mal uku mel akukan eval uasi t erhadap penyel enggaraan Pemerint ahan Kot a Tual .

(11)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

11

-BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18

(1) Sebel um t erbent uknya Dewan Perwakil an Rakyat Daerah, Penj abat Wal ikot a Tual menyusun Rancangan Perat uran Wal ikot a t ent ang Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Daerah Kot a Tual unt uk t ahun anggaran berikut nya.

(2) Rancangan Perat uran Wal ikot a Tual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil aksanakan set el ah di sahkan ol eh Gubernur Mal uku. (3) Proses pengesahan dan penet apan Perat uran Wal ikot a Tual

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dil aksanakan sesuai dengan perat uran perundang-undangan.

Pasal 19

(1) Sebel um Kot a Tual menet apkan perat uran daerah dan perat uran Wal ikot a sebagai pel aksanaan Undang-Undang ini, semua perat uran daerah dan Perat uran Wal ikot a Tual sepanj ang t idak bert ent angan dengan undang-undang ini t et ap berl aku dan dil aksanakan ol eh Pemerint ah Kot a Tual .

(2) Semua Perat uran Daerah Kabupat en Mal uku Tenggara, Perat uran dan Keput usan Bupat i yang sel ama ini berl aku di Kot a Tual harus disesuaikan dengan Undang-Undang ini.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 20

Pada saat berl akunya undang-undang ini, semua ket ent uan dal am perat uran perundang-undangan yang berkait an dengan Kot a Tual harus disesuaikan dengan undang-undang ini.

Pasal 21

Ket ent uan l ebih l anj ut sebagai pel aksanaan undang-undang ini diat ur dengan perat uran perundang-undangan.

Pasal 22

(12)

PRESID EN REPUBLIK IND O NESIA

12

-Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara

Republik Indonesia.

Disahkan di Jakart a

pada t anggal 10 Agust us 2007 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

t t d

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 10 Agust us 2007

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

t t d

ANDI MATTALATTA

Referensi

Dokumen terkait

30 September 2011, akan tetapi secara substansi akuntansi dapat dipandang efektif pada tanggal 1 April 2010, sehingga dalam penyusunan laporan keuangan, selisih antara harga

Remmelik, Jam, Hukum Pidana, Komentar atas Pasal-Pasal Terpenting KUHP dan Padanannya dalam KUHP Indonesia , PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.. Rohim, Modus Operandi

Melalui Drill, peserta didik dapat melafalkan dalil yang menganjurkan akhlak yang baik dalam bertetangga dan bermasyarakat dengan berani, baik dan benar.. Melalui role playing

Banyak hal yang menunjukkan bahwa beliau memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan risalah Allah.. Terutama, ketika beliau harus menghadapi fitnah yang disebar kaum

Yang dimaksud dengan Pengendali Perusahaan Terbuka adalah pihak yang memiliki saham lebih dari 50 % (lima puluh perseratus) dari seluruh saham yang disetor penuh, atau Pihak

Ronny Hanitijo Soemitro, 1994, “Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri” , Ghalia Indonesia, Jakarta... Soedharyo Soimin, 2010, “Hukum Orang dan Keluarga” , Sinar

Astari, 2012, “ Pengembangan Sistem Informasi Penyewaan Bus Pariwisata Berbasis Web Pada Big Tour And Travel Tangerang ”, AMIK BSI,.. Tangerang, Jurnal

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan, bahwa sistem tanam jajar legowo berpengaruh nyata terhadap bobot tongkol per tanaman berkelobot dan tanpa kelobot dan bobot biji segar