• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk-Bentuk Perjuangan Tokoh Utama Untuk Meraih Impian Dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata: Analisis Psikologi Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bentuk-Bentuk Perjuangan Tokoh Utama Untuk Meraih Impian Dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata: Analisis Psikologi Sastra"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

BENTUK-BENTUK PERJUANGAN TOKOH UTAMA UNTUK MERAIH IMPIAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA: ANALISIS

PSIKOLOGI SASTRA

BOVI ANDRIZA

FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologis akan menampilkan aspek-aspek

kejiwaan melalui tokoh-tokohnya. Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian

diolah ke dalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaanya. Tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama dalam novel Sang Pemimpi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriftif.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca, simak, dan catat.

Teknik analisis datanya diperoleh dari hasil membaca data primer, kemudian melakukan

penafsiran terhadap data yang sudah ada. Selanjutnya mendeskripsikan bentuk-bentuk

perjuangan tokoh utama dengan pendekatan psikologi individual Alfred Adler.

Berdasarkan temuan penelitian terhadap novel Sang Pemimpi ini, dapat disimpulkan

bahwa bentuk-bentuk perjuangan dapat dibagi dalam empat bentuk, yaitu berjuang

mencapai tujuan akhir, daya juang sebagai kompensasi, berjuang meraih superioritas

pribadi, dan berjuang meraih keberhasilan.

Kata kunci: perjuangan, impian, psikologi sastra

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan demikian, dalam modul ini pada salah satu kegiatan pembelajarannya juga diberikan materi pedagogik yang menguraikan tentang prinsip‐prinsip pembelajaran yang kreatif

i English Department Student Association State University of Yogyakarta. 08th - 11th of August,

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA.. FAKULTAS

Sejalan dengan kewajibannya memberdayakan ketahanan pangan di daerah, hal paling pokok yang harus diketahui adalah (1) daerah (kecamatan) mana saja yang mengalami surplus

Menurut Weiss dan Underwood (2002), penurunan.. 49 NDF disebabkan oleh rusaknya hemiselulosa. Lebih dari itu, kecernaan selulosa pun meningkat karena dengan rusaknya selulosa

[r]

menjadi tepung glukomannan dilakukan dengan metode Sugiyama (1972) dengan merendam dalam etanol 50% selama 3 hari yang selanjutnya diekstraksi dipisahkan antara cairan dan bahan