MISREPRESENTATION DALAM KONTRAK :
ANALISIS TERJADINYA PERBEDAAN INFORMASI
PADA FASE PRA KONTRAKTUAL
DENGAN KONTRAK
TESIS
OLEH
INDRA SAKTI
137005118 / HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
MISREPRESENTATION DALAM KONTRAK :
ANALISIS TERJADINYA PERBEDAAN INFORMASI
PADA FASE PRA KONTRAKTUAL DENGAN
KONTRAK
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
dalam Program Studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH
INDRA SAKTI
137005118 / HK
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
JUDUL TESIS : MISREPRESENTATION DALAM KONTRAK : ANALISIS TERJADINYA PERBEDAAN INFORMASI PADA FASE PRA KONTRAKTUAL DENGAN KONTRAK
N A M A : Indra Sakti
N I M : 137005118
PROGRAM STUDI : Magister Ilmu Hukum
Menyetujui : Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H.
K e t u a
)
(Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum) (Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.
A n g g o t a A n g g o t a
)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.) (Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum)
Telah diuji
Pada Tanggal : 16 Januari 2016
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H.
Anggota : 1. Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum
2. Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum
ABSTRAK
Dalam misrepresentation batasan-batasan antara penyajian keterangan yang menyesatkan dengan unsur penipuan dengan tipu muslihat masih sangat samar perihal ketentuan yang mengatur tentang batasan-batasannya. Penipuan menurut arti undang-undang ialah dengan sengaja memberikan keterangan palsu dan tidak benar untuk membujuk pihak lawannya supaya menyetujui. Suatu pemaparan terhadap suatu substansi dalam fase pra contractual disebabkan karena terdapat kesepahaman kesepakatan dan inilah yang disebut dengan representasi (representation). Selebihnya pada fase post contractual akan akibat hukumnya yang akan terbit. Sehingga dari latar belakang ini dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu Bagaimana terjadinya misrepresentation dalam kontrak pada fase pra-kontraktual, Bagaimana penyelesaian sengketa bila terjadi
misrepresentation, Bagaimana perlindungan hukum bagi para pihak yang
mengalami misrepresentation dalam suatu kontrak.
Untuk meneliti permasalahan diatas digunakan penelitian yuridis normatif, yang mengacu pada norma hukum yang berkaitan dengan terbitnya suatu perjanjian pada fase pra-kontraktual yang bersifat misrepresentation.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab terjadinya
misrepresentation adalah dikarenakan terjadinya peristiwa ketidak-sesuaian antara
apa yang dipaparkan offeror dalam fase pra-kontraktual dengan apa yang di lakukan dan harus diterima oleh offereee dalam fase post-kontraktual, dan perlu juga diketahui yang membedakan antara Misrepresentation dan Penipuan terletak pada ada atau tidaknya unsur bujuk rayu, tipu muslihat pada fase pra-kontraktual dan kontrak baku. Cara penyelesaian misrepresentation dengan cara melakukan penyesuaian kehendak dan telah disepakati oleh para pihak, maka sebuah dokumen prakontraktual telah memiliki kekuatan untuk melaksanakannya dan memiliki kekuatan yang mengikat pula. Sehingga lahir hak dan kewajiban yang harus dipatuhi oleh para pihak, dan hal tersebut merefleksikan adanya itikad baik dalam mencari solusi misrepresentation. Bentuk perlindungan hukum bagi pihak yang mengalami misrepresentation adalah sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1321 dan Pasal 1365 KUH.Perdata dengan tetap tanpa mengesampingkan segala bentuk ketentuan yang diatur. Dengan tanpa mengesampingkan perlindungan hukum represif dan perlindungan hukum preventif.
Diharapkan kepada para pelaku kontrak harus lebih cermat dalam memahami tradisi serta ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dalam Common
law dan Civil law system. Dalam pembuatan kontrak disarankan kepada para
pihak untuk melibatkan seorang legal advisor serta legal drafter sejak tahap prakontraktual. Selayaknya untuk menerapkan prinsip caveat vendor (prinsip keberhati-hatian pihak penjual) dan prinsip caveat emptor (prinsip keberhati-hatian pihak pembeli), dan secara khusus, masih tidak terdapat peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang mengatur perihal tersebut.
ABSTRACT
In misrepresentation, the provisions that manages the boundaries between
the presentation of misleading information and fraud with trickery are still very vague. Fraud according to the prevailing laws is deliberately giving false and incorrect information to persuade the opposing parties to approve. An exposure to a substance in the pre-contractual phase due to any misunderstandings in a contract is called a representation. Then, the legal consequences will be issued in the post-contractual phase. From the background, several problems can be formulated i.e. how misrepresentation occurs in a contract at a pre-contractual phase, how the settlement of disputes is made, how legal protections for the parties who have misrepresented a contract are.
In order to analyze the problems above, the normative juridical research which refers to the legal norms related with the publication of an agreement at pre-contractual phase that contains misrepresentation is used.
Based on the results of research, it was found out that the misrepresentation was caused by the inconsistency between what was presented by the offeror in the pre-contractual phase and what was done and supposed to be received by the offeree in the post-contractual phase, and it should also be notified that what distinguished misrepresentation from fraud was that whether or not there were the elements of persuasion and trickery in the pre-contractual phase and standard contractual. The ways to settle the misrepresentation was that by making the adjustments of the will and was agreed by the parties. Therefore, a pre-contractual document has had the power to be carried out and has the binding power that provides the rights and obligations to be obeyed by all parties. It reflects the good intention to seek a solution to a misrepresentation. The forms of the legal protections for those who experienced misrepresentation as permanently stipulated in Article 1321 and Article 1365 of the Civil Code without ignoring any forms of the provisions stipulated by not ignoring the repressive and preventive legal protections.
The parties of the contract are expected to be more careful to understand the traditions and prevailing legal provisions in the Common Law and Civil Law System. In making a contract, it is suggested that the parties engage with a legal advisor and legal drafter since the pre- contractual phase. Appropriately, the principles of caveat vendor and the principle of caveat emptor, be applied. Particularly, there are not any regulations and statutory provisions that regulate this subject yet.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kesehatan dan kesempatan yang diberikan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis yang saya teliti yakni: “ MISREPRESENTATION DALAM KONTRAK : ANALISIS TERJADINYA PERBEDAAN INFORMASI
PADA FASE PRA KONTRAKTUAL DENGAN KONTRAK”.
Tesis ini disusun sebagai tugas akhir dan syarat untuk menempuh ujian Strata Sarjana (Strata-2) guna memperoleh gelar Magister Hukum pada Program Studfi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan Tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Hal ini kiranya dapat dimaklumi karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Penulis sangat menyadari penyelesaian tesis ini tidak akan rampung tanpa dorongan, bimbingan maupun curahan ilmu yang penuh ketelitian dan kesabaran yang diberikan kepada penulis oleh pembimbing maupun penguji baik pada saat pengajuan judul sampai penyusunan tesis ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada :
fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister (S.2).
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Khusus saya ucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H., selaku Pembimbing I, Ibu Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum, selaku Pembimbing II dan Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H. selaku Pembimbing III yang telah memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis dan mengajarkan serta membimbing penulis untuk menulis dengan benar agar menghasilkan karya tulis yang baik.
5. Kepada Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H., CN, M.Hum dan Bapak Prof. Dr. Hasim Purba, S.H., M.Hum, selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaian penulisan Tesis ini.
6. Para seluruh Dosen yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum. 7. Secara Khusus penulis sampaikan terimakasih untuk Ayahanda Salman dan
8. Dalam kesempatan ini terakhir penulis sampaikan khusus ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk istriku yang tercinta dr. Hj. Yuli Mariany, M.Biomed atas cinta dan doanya yang tulus serta kesediaannya mendampingi penulis baik dalam keadaan suka maupun duka, begitupun juga kepada putraku tersayang Muhammad Sakti Algarcia dan putriku Hauraa Yulandra Sakti yang selama ini waktu mereka tersita untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari ayahnya.
9. Untuk seluruh staf Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum USU (Kak Fitri, Kak Juli, Kak Yani, Kak Ria, Bu Ganti, Bu Niar, Bang Hendra, Bang Hendri, Bang Julhiman, Bang Herman, Bang Dewan dan Pak Manalu) terima kasih karena telah membantu penulis selama penulisan tesis ini.
10. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman sekelas, belajar bersama teman seangkatan merupakan kenangan yang terindah dan tidak akan pernah terlupakan, termasuk kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian kuliah dan tesis ini penulis mengucapkan terima kasih dengan harapan tesis ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat.
Medan, Januari 2016 Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Indra Sakti
Tempat / Tanggal Lahir : Padang Sidempuan, 12 Juni 1980
Alamat : Perumahan Cluster Sakura Blok B 12 No. 2 B Batam
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Nama Ayah : Salman
Nama Ibu : Irawati Nasution
Suku / Bangsa : Jawa Mandailing / Indonesia
II. PENDIDIKAN
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT ... viii
DAFTAR ISI ... ix 2. Misrepresentation Dalam Kontrak... 33
1. Pengertian Kontrak ... 35
2. Syarat Sahnya Suatu Kontrak ... 43
3. Tahapan-Tahapan Dalam Kontrak ... 46
C.Misrepresentation DalamKontrak Pada Fase Pra Kontrak ... 49
BAB III : ITIKAD BAIK DALAM PENYELESAIAN SENGKETA DALAM MISREPRESENTATION ... 51
A. Itikad Baik ... 51
1. Pengertian... 51
2. Kegunaan Itikad Baik Dalam Berkontrak ... 57
3. Tujuan Itikad Baik Dalam Fase Pra-Kontrak ... 59
B.Penyelesaian Sengketa Bisnis ... 70
1. Litigasi ... 70
2. Non Litigasi (Alternative Dispute Resolutiion) ... 72
C.Itikad Baik Dan Penyelesaian Sengketa Dalam Misrepresentation ... 74
BAB IV: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK YANG MENGALAMI MISREPRESENTATION DALAM SUATU KONTRAK ... 76
A.Para Pihak Dalam Kontrak ... 76
1. Litigasi ... 70
2. Non Litigasi (Alternative Dispute Resolutiion) ... 72
B.Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Yang Mengalami Misrepresentation Dalam Suatu Kontrak ... 82