• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTAN"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1996

TENTANG

PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa orang pribadi atau badan yang menerima atau memperoleh

penghasilan dari usaha jasa konstruksi dan jasa konsultan, wajib

melunasi Pajak Penghasilan atas penghasilan tersebut;

b. bahwa untuk memberikan kemudahan dan kepastian hukum serta

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban

Pajak Penghasilan atas penghasilan tersebut dan sesuai dengan Pasal 4

ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994, dipandang perlu mengatur

tentang pengenaan Pajak Penghasilan atas penghasilan tertentu berupa

penghasilan dari usaha jasa konstruksi dan jasa konsultan dengan

Peraturan Pemerintah;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 49,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262), sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 59, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3566);

(2)

- 2

-3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

(Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3263), sebagaimana telah beberapa kali diubah,

terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994 (Lembaran

Negara Tahun 1994 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3567);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA

KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTAN.

Pasal 1

Atas penghasilan Wajib Pajak yang bergerak di bidang usaha jasa

pelaksanaan konstruksi dan Wajib Pajak yang bergerak di bidang usaha

jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan konstruksi dan/atau jasa

konsultan, kecuali konsultan hukum dan konsultan pajak, dikenakan

Pajak Penghasilan yang bersifat final.

Pasal 2

Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1

adalah sebagai berikut :

a. atas imbalan jasa pelaksanaan konstruksi adalah 2% (dua persen);

b. atas imbalan jasa perencanaan konstruksi adalah 4% (empat

persen);

(3)

c. atas imbalan jasa pengawasan konstruksi adalah 4% (empat persen);

d. atas imbalan jasa konsultan adalah 4% (empat persen);

dari jumlah imbalan bruto.

Pasal 3

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan

Pemerintah ini ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Pasal 4

Peraturan Pemerintah ini berlaku pada tanggal 1 Januari 1997.

(4)

- 4

-Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran

Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 20 Desember 1996

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SOEHARTO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 20 Desember 1996

MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

(5)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 1996

TENTANG

PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTAN

UMUM

Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf c Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994, penghasilan yang diterima atau diperoleh dari usaha merupakan Obyek Pajak Penghasilan. Dengan demikian, penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi dan jasa konsultan termasuk dalam pengertian penghasilan dan merupakan obyek pajak Penghasilan.

Untuk memberikan kemudahan dan kepastian hukum serta meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak tersebut dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, dan sesuai dengan Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1994, pengenaan Pajak Penghasilan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari usaha jasa konstruksi dan jasa konsultan, kecuali konsultan hukum dan konsultan pajak, perlu diatur tersendiri dengan Peraturan Pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur bahwa atas penghasilan tersebut dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Dengan dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final, Wajib Pajak yang semata-mata bergerak di bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi dan Wajib Pajak badan yang bergerak semata-mata di bidang usaha jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan konstruksi dan jasa konsultan, kecuali konsultan hukum dan konsultan pajak, tidak perlu lagi melakukan penghitungan penghasilan neto dari usaha tersebut untuk dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.

(6)

- 2

-Pasal 2

Jumlah imbalan bruto merupakan nilai yang diterima atau diperoleh pemberi jasa yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi dan jasa konsultan dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pemberian jasa konstuksi dan jasa konsultan dimaksud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Referensi

Dokumen terkait

cayaan diri peserta didik, permainan pesan berantai bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kefasihan berbahasa dan kepercayaan diri peserta didik; menyediakan

Penelitiannya yang Berjudul Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Bagi Hasil, dan Resiko Likuiditas Terhadap Deposito Mudharabah Pada Bank Muamalat Indonesia dengan

Sebelum masuknya agama di Dairi, orang Pakpak sebagai penduduk asli saat itu masih memeluk agama suku atau animisme (Purba, 1998; 36-37).. Secara historis, penduduk Desa

Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kajian kebencanaan diharapkan akan meningkatkan keakuratan sasaran/ objek wilayah dari upaya mitigasi itu sendiri

Udara lingkungan kerja yang bercampur debu akan terhirup ke dalam saluran pernapasan dan sebagian akan tinggal di dalam paru sehingga akan mengakibatkan terjadinya gangguan paru

Perpustakaan merupakan salah satu unsur vital dalam pendidikan, sebagai penyedia informasi kelilmuan perpustakaan harus dikelola dengan baik mulai dari koleksi sampai sistem

Besarnya zona yang rusak “ Crushed Zone ” yang dibentuk oleh Gun Perforasi yang mengakibatkan adanya hambatan aliran atau skin, sehingga dapat diketahui

Untuk melakukan perbandingan terhadap pendekatan deret maka dilakukan simulasi numerik yang menghasilkan galat pada Runge-Kutta orde empat Kuntzmann lebih baik dari pada Runge