• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Terhadap Tax Amnesty Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal Langsung di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Terhadap Tax Amnesty Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal Langsung di Indonesia"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting bagi keberhasilan suatu negara.

Negara-negara di dunia bersaing untuk dapat mewujudkan kesejahteraan ekonomi

negaranya. Fenomena dunia yang ada sekarang ini membuat banyak negara, termasuk

Indonesia dituntut untuk mengikuti kecenderungan arus globalisasi yang mengarah pada

penduniaan dalam arti “peringkasan” atau “perapatan” (compression of the world) di bidang ekonomi1

Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus–menerus dan

berkesinambungan selama ini, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara

umum. Untuk merealisasikan tujuan tersebut diperlukan anggaran untuk pembangunan

yang cukup besar. Namun patut disadari bahwa untuk mencapai tujuan tersebut tidak

segampang membalik telapak tangan, namun memerlukan kerja keras semua pihak.

Sarana yang dipakai dalam mencapai tujuan tersebut yakni melalui pranata

pembangunan .

2

1

Bismar Nasution, Hukum Kegiatan Ekonomi (Bandung:BooksTerrace & Library, 2009), hlm. 28

2

Sentosa Sembiring, Hukum Investasi, (Bandung: Nuansa Aulia, 2010),hal 33.

.

Salah satu cara untuk membangkitkan atau menggerakkan kembali perekonomian

nasional seperti yang dicita-citakan adalah kebijakan mengundang masuknya investasi di

Indonesia. Investasi, khususnya investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting

(2)

Indonesia sebagai negara berkembang tentunya belum mampu berdiri sendiri untuk

mengelola seluruh sumber daya alam yang dimiliki. Untuk bisa mengolah seluruh sumber

daya alam tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia, teknologi dan tentunya biaya yang

besar. Dalam keadaan yang demikian maka dibutuhkan kerjasama dengan pihak luar baik

negara-negara maju dan para pemilik modal yang bersedia untuk melakukan penanaman

modal di Indonesia.

Penanaman modal yang dimaksud disini adalah penanaman modal secara langsung

yang dilakukan baik berupa mendirikan perusahaan patungan (joint venture company) dengan mitra lokal, dengan melakukan kerja sama operasi (joint operation scheme) tanpa membentuk perusahaan baru, dengan mengkonversikan pinjaman menjadi penyertaan

mayoritas dalam perusahaan lokal, dengan memberikan bantuan teknis dan manajerial

(technical and management assistance), dengan memberikan lisensi, dan lain-lain3

“Investasi langsung sebagai bentuk aliran modal mempunyai peranan utama bagi pertumbuhan ekonomi negara berkembang, karena bukan hanya memindahkan modal barang, tetapi juga mentransfer pengetahuan dan modal sumber daya manusia. Agar investasi langsung tersebut bermanfaat bagi negara penerima modal, maka terlebih dahulu harus ada modal sumber daya manusia, karena kalau tidak maka know-how

tersebut tidak dapat dimanfaatkan bagi sektor-sektor ekonomi lain atau bahkan sama sekali tidak dapat ditransfer”.

.

Menurut Rimbert Hemmer, manfaat investasi langsung bagi negara penerima modal

adalah sebagai berikut :

4

Peran penanam modal cukup signifikan dalam membantu perkembangan ekonomi di

suatu negara, maka tidaklah heran apabila di berbagai negara, baik negara maju maupun

negara berkembang berusaha secara optimal untuk meningkatkan investasi di

negaranya.Namun, ada suatu dilema yaitu adanya sudut pandang yang berbeda dari pihak

investor dan negara penerima modal. Investor memandang adanya keterbukaan pasar di

3

Ana Rokhmatussa’dyah, Hukum Investasi & Pasar Modal (Malang: Sinar Grafika, 2009), hlm. 5

4

(3)

era globalisasi membuka peluang untuk berinvestasi pada suatu negara dengan tujuan

mencari keuntungan sebesar-besarnya. Sedangkan negara penerima modal berharap ada

partisipasi penanam modal dalam pembangunan nasionalnya. Oleh karna adanya

perbedaan sudut pandang tersebut, maka perlu diakomodasikan kepentingan tersebut

dalam suatu norma atau peraturan yang jelas.

Penanaman modal langsung baik asing maupun dalam negeri merupakan salah satu

sarana meningkatkan nilai uang pajak antara lain dalam pengenaan Pajak Penghasilan

Badan (PPh Badan), Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP), Pajak Pertambahan

Nilai (PPN), dan pajak-pajak lain. Adanya kebijakan Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak diharapkan pemerintah dapat menjadi upaya dalam menarik minat investor baik

asing maupun dalam negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan secara

langsung maupun tidak langsung dapat pula meningkatkan pemasukan negara dari sektor

pajak.

Penanaman modal langsung dan perpajakan adalah hal yang berkaitan satu sama lain.

Selain faktor stabilitas politik, fasilitas perpajakan yang meringankan investor merupakan

salah satu alasan investor baik investor asing mauun dalam negeri untuk menanamkan

modal di suatu negara dalam bidang tertentu. Di negara-negara tetangga seperti Vietnam,

Thailand, Malaysia, fasilitas mengenai insentif pajak bagi investor sudah lama

dilaksanakan dan terbukti efektif dalam mengundang investor asing dan meningkatkan

nilai investasinya di negara tersebut. Efek dari investasi yang pada akhirnya

(4)

terealisasi dan pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu

negara dari posisi semula ke posisi lebih baik5

Taraf hidup akan meningkat sehingga diperlukan anggaran yang meningkat pula.

Pajak merupakan penyumbang keuangan negara terbesar, pembiayaan negara di berbagai

bidang banyak dibantu oleh uang pajak yang kita bayarkan. Hal ini dapat dilihat dari

besarnya anggaran pemerintah Indonesia untuk tahun 2015. Belanja negara dalam APBN

2016 sebesar 2.095,7 triliun meningkat dari tahun 2015 yang besarnya 2.039,5 triliun

rupiah. Selama tahun 2016 penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN), sektor pajak menjadi penyumbang terbesar dengan total 74,6 % atau sebesar

1.546,7 triliun dari total 1.822,5 triliun rupiah atau total pendapatan APBN sepanjang

tahun 2016.

.

6

Upaya pemerintah menarik pajak dari masyarakat maupun pengusaha merupakan

sarana meningkatkan pendapatan negara. Pemungutan pajak adalah suatu kekuasaan,

yang dimiliki negara kian besarnya, bahkan hukumannya dapat diciptakan oleh negara

sendiri. Justru karena itulah harus disertai dengan pengabdian kepada rakyat dan kepada

kesejahteraan umum, sehingga menjelma keadilan, sebab kekuasaan tanpa pengabdian

adalah kebuasan, pengabdian tanpa kekuasaan adalah ketidakberdayaan, kewajiban tanpa

hak adalah pengisapan, hak tanpa kewajiban adalah kerakusan7

Pada dasarnya investor, baik investor domestik maupun investor asing yang

menanamkan modal di Indonesia diberikan kemudahan. Pemberian kemudahan ini adalah

dimaksudkan agar investor domestik maupun investor asing mau menanamkan modalnya .

5

Dikutip dari Tesis mahasiswa fakultas hukum program magister hukum Universitas Indonesia, Ian Maradona, Implikasi Ketentuan Insentif Pajak (Tax Holiday/Tax Allowance) Terhadap Penanaman Modal di Indonesia, 2013, hlm. 2

2016(diakses pada tanggal 01Februari 2017 pukul 17.58 WIB)

7

(5)

di Indonesia. Investasi sangat dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia untuk mempercepat

proses pembangunan. Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia antara lain

berupa kemudahan dalam bidang perpajakan dan pungutan lainnya.

Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia relatif tertinggal dalam

menyusun insentif investasi termasuk insentif perpajakan, dalam menarik penanaman

modal di Indonesia. Meskipun dengan tingkat pajak progresif yang diperkirakan relatif

sama dengan negara-negara lain, sistem perpajakan di Indonesia kurang memberi

kelonggaran-kelonggaran perpajakan dalam upaya mendorong investasi.8

a. Penyusutan atau amortisasi yang dipercepat

Mengingat kegiatan penanaman modal merupakan kegiatan yang berorientasi mencari

keuntungan (profit oriented), diberikannya beberapa insentif di bidang perpajakan akan sangat membantu menyehatkan cash flow serta mengurangi secara substansial biaya produksi, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan profit margin dari suatu kegiatan penanaman modal. Merujuk pada UUPM No. 25 Tahun 2007 Pasal 18, adapun

insentif yang diberikan kepada penanam modal adalah :

b. Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan untuk bidang usaha tertentu

c. Pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan dalam jumlah dan waktu

tertentu kepada penanaman modal baru yang merupakan industri pionir

d. Keringanan atau pembebasan bea masuk bagi penanaman modal yang sedang

berlangsung

8

(6)

Pemberlakuan berbagai insentif di bidang perpajakan sebagaimana di atas, diharapkan

akan mampu mendorong dan mengembalikan iklim investasi di Indonesia9

Secara umum, pajak merupakan salah satu yang tersulit untuk dipahami, masalah

individual berhadapan dengan masalah diseputar bagaimana undang-undang, ketentuan

perundang-undangan dan peraturan mempengaruhi liabilitas perpajakan orang atau badan

usaha

.

10

Hukum investasi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan hukum pajak.Pada

prinsipnya, setiap investor yang menanamkan investasinya di Indonesia harus membayar

pajak sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.Namun demikian,

investor juga dapat diberikan keringanan dari pembayaran pajak.

. Untuk menggali penerimaan dari sektor perpajakan dibutuhkan upaya-upaya

nyata, serta diimplementasikan dalam bentuk kebijakanpemerintah. Upaya-upaya tersebut

dapat berupa intensifikasi maupun ekstensifikasi perpajakan.

11

Dalam upaya meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak serta terus

meningkatkan tax ratio sebesar 16 persen melalui intensifikasi dan ekstensifikasi

perpajakan. Intensifikasi perpajakan dapat berupa peningkatan jumlah Wajib Pajak (WP)

maupun peningkatan penerimaan pajak itu sendiri. Upaya ekstensifikasi dapat berupa

perluasan objek pajak yang selama ini belum tergarap. Salah satu kebijakan yang

dilakukan pemerintah adalah diberikannya Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak.12

9

Ana Rokhmatussa’dyah,Op.cit., hal.11

10

Ali Purwito M dan Rukiah Komariah, “Pengadilan ajak; proses keberatan, banding, gugatan dan peninjauan kembali”, (Jakarta : Lembaga Kajian Hukum Fiskal Fakultas Hukum Universitas Indonesia Bekerjasama dengan Lembaga penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010) hal 16.

11

Salim HS dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia (Jakarta: PT. RajaGrafindopersada, 2007), hlm.28

12

(7)

Pengampunan pajak atau tax amnesty merupakan suatu program yang dibentuk oleh pemerintah yang diundangkan dalam UU Pengampunan Pajak pada tanggal 1 Juli 2016.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bahwa pengampunan pajak kepada para wajib pajak

bermasalah merupakan kesempatan yang jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena

kebijakan serupa belum tentu terjadi berulang setiap tahun.13

Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan harta (repatriasi harta), yang

akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar rupiah,

penurunan suku bunga dan peningkatan investasi

Tax Amnesty pada hakekatnya sangat memihak pada wajib pajak yang selama ini tidak taat dalam membayar pajak. Dalam hal pemberlakuan pengampunan pajak ini wajib

pajak yang terutang mendapat penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai

sanksi administrasi perpajakan dan sanksi di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap

harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

Pengampunan Pajak.

14

Dengan adanya program pengampunan pajak ini, para investor baik investor asing

maupun dalam negeri yang memiliki harta/uang di luar Indonesia dapat mengalihkan

hartanya dari luar negeri ke Indonesia. Harta/uang yang dialihkan dari luar negeri ke . Oleh karena sasaran utama

pengampunan pajak ini adalah wajib pajak dengan harta berlimpah sehingga hal ini

berkaitan dengan penanaman modal di Indonesia karna pemilik harta belimpah sebagian

besar adalah investor (penanam modal).

13

Hukum Online, “JK: Amnesti Pajak itu Kemewahan Pemberian Negara” , diakses tanggal 18 September 2016) .

14

(8)

Indonesia ini tentu akan dilikuidasi dalam bentuk investasi karna apabila yang dialihkan

tetap dalam bentuk uang, maka akan bisa terjadi inflasi. Sehingga inilah yang menjadi

benang merah antara program pengampunan pajak (tax amnesty) dan penanaman modal di Indonesia yang dapat meningkatkan penanaman modal di Indonesia.

Mengutip pernyataan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kepala

BKPM, Franky Sibarani, tax amnesty itu cukup memberi dampak investasi.Bahkan beberapa investor sudah mulai tertarik mengenai pemberlakuan tax amnesty, penyaluran investasinya nanti tidak hanya berasal dari asing melainkan penanam modal dalam negeri

justru berperan cukup besar. Ini dikarenakan kembalinya dana orang-orang RI yang

terparkir dari luar negeri atau dana repatriasi. Franky juga menyatakan, tentunya investor

tidak hanya PMA saja tetapi juga PMDN juga bisa. Yang pasti tax amnesty bisa menjadi dorongan bagi peningkatan realisasi investasi di Indonesia.15

15

Metrotvnews.com “BKPM Yakin Tax Amnest Tingkatkan Realisasi Investasi” , http://www.BKPM .go.id/publikasi/detail/berita-investasi (diakses pada tanggal 23 Februari 2017)

Melalui tulisan ini penulis akan mencoba mengkaji dan menganalisa kebijakan tax amnesty ini sehingga diharapkan dapat memberikan suatu gambaran yang komprehensif mengenai penerapan kebijakan tax amnesty tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih lanjut mengenai Pengampunan Pajak terhadap

Penananaman Modal, sehingga penulis mengangkat judul “Analisis Terhadap Tax

Amnesty Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal Langsung di Indonesia”.

(9)

Sesuai dengan apa yang telah di uraikan pada latar belakang diatas, maka

permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1.Bagaimana pengaturan tax amnesty dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia?

2. Bagaimana pengaturan kegiatan penanaman modal langsung di Indonesia?

3.Bagaimana hubungan tax amnesty dengan upaya peningkatan penanaman modal diIndonesia ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk:

1.Untuk mengetahui pengaturan tax amnesty dalam peraturan perundang-undangan diIndonesia.

2.Penulisan ini ditujukan untuk menambah pengetahuan mengenai pengaturan

kegiatanpenanaman modal langsung (Direct Investment) di Indonesia.

3.Untuk mengetahui hubungan tax amnesty dengan upaya peningkatan penanaman modal di Indonesia serta dampak diberlakukannya tax amnesty terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia.

Sedangkan yang menjadi manfaat penelitian dalam hal ini adalah:

(10)

1) Untuk menambah pemahaman masyarakat mengenai apa yang dimaksud

dengan pengampunan pajak (tax amnesty) dan alasan mengapa masyarakat harus memanfaatkan pengampunan pajak (tax amnesty) ;

2) sebagai referensi atau bahan kajian yang baru dalam menelusuri khazanah

ilmu hukum pajak terutama mengenai pengampunan pajak (tax amnesty) karena hukum tidak bersifat statis melainkan dinamik yang selalu berkembang

di tengah-tengah masyarakat.

b. Secara praktis

1) Sebagai sumbangan pemikiran terhadap kepada pihak terkait yang ingin

mendalami mengenai apa yang dimaksud dengan pengampunan pajak (tax amnesty) dan manfaatnya terutama bagi wajib pajak yang bergerak di bidang investasi ;

2) bermanfaat bagi para akademisi yang mencari bahan referensi yang membahas

tentang pengampunan pajak (tax amnesty) bagi wajib pajak yang bergerak di bidang investasi.

D. Keaslian Penulisan

Mengenai keaslian penulisan skripsi dengan judul “Analisis Terhadap Tax Amnesty

Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) di Indonesia ”, Penulis sebelumnya telah melakukan pemeriksaan pada perpustakaan digital Universitas Sumatera Utara. Setelah ditelusuri , dapat dipastikan bahwa sebelumnya

belum ada dibuat karya ilmiah dengan judul yang serupa oleh para wisudawan Fakultas

(11)

karya ilmiah yang memiliki keterkaitan dengan karya ilmiah yang dibuat oleh Penulis,

akan tetapi secara keseluruhan memiliki permasalahan dan substansi serta pembahasan

yang berbeda dengan skripsi ini. Adapun karya ilmiah yang ditelusuri dalam digital library USU yang memiliki kemiripan tersebut adalah:

Nama :Tresna Yunarsih

NIM :057011093

Judul :Kajian Hukum Atas Pemberian Fasilitas Pengampunan Pajak

Dalam Perspektif Hukum Pajak Indonesia

Rumusan Masalah :

1. Bagaimanakah pembagian (share) antara para pihak penanggung dalam masalah pertanggungjawaban renteng?

2. Apakah polis sebagai dokumen perjanjianasuransi dengan tertanggung dapat

diberlakukan terhadap pihak ketiga?

3. bagaimana wewenang kantor cabang dalam penutupan asuransi?

Walaupun terdapat kemiripan dengan judul di atas, namun terdapat perbedaan

signifikan mengenai substansi pembahasan . Penelitian yang dilakukan dengan judul

“Analisis Terhadap Tax Amnesty Sebagai Upaya Peningkatan Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) di Indonesia” secara khusus membahas mengenai kebijakan Tax Amnesty

terhadap kegiatan penanaman modal langsung di Indonesia, sedangkan skripsi di atas

membahas mengenai fasilitas pengampunan pajak yang dikaitkan dengan pertanggungan

risiko asuransi bagi para pihak yang turut serta .

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan pada perpustakaan digital Universitas

Sumatera Utara , maka dengan ini penulis menyatakan bahwasannya skripsi ini merupakan

karya asli buatan dan temuan sendiri dengan mengumpulkan referensi yang terdapat dalam

(12)

berupa jurnal dan makalah tanpa meniru karya milik orang lain sehingga data yang terkumpul

dapat dibuktikan keabsahannya. Apabila suatu hari ternyata terdapat bahwa ada judul yang

sama telah dibuat sebelum hari dimana penulis lulus dalam pengujian skripsi. Maka penulis

akan bertanggung jawab sepenuhnya, yang kemungkinan besar terjadi karena terdapat

kelalaian penulis sebelum menyiapkan penulisan skripsi ini.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Pajak

Pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan yang dipungut berdasarkan

Undang-Undang, tanpa ada manfaat yang secara langsung bisa didapatkan oleh wajib pajak dan

hasilnya digunakan untuk menjalankan tata pemerintahan yang baik.16

a. Rochmat Soemitro :

Ada beberapa

pengertian pajak menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:

“ Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk

membiayai pengeluaran rutin dan “surplusnya” digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment .” 17

b. Soeparman Soemahamidjaja :

“ Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa

berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan

jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.”18

c. Smeets dalam buku De Economische Betekenis der Belastingen mengatakan bahwa :

16

Haula Rosdiana, Perpajakan (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), hlm.68

17

Rochmat Soemitro, Pajak dan Pembangunan , Cetakan Kedua ( Bandung: PT. Eresco Bandung,1974), hlm.8 .

18

(13)

“ Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma

umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat

ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah untuk membiayai

pengeluaran pemerintah ”.19

2. Pengampunan Pajak (Tax Amnesty)

Pengertian tax amnesty menurut beberapa ahli :

a. menurut James, tax amnesty adalah the opportunityto discloseto the authorities previously unpaid taxliability without attracting pinalties.

b. Fisher memberikan pemahaman bahwa tax amnesty adalah program offering reduced financial and/or legal pinalties to taxpayers who voluntarily agree to pay outstanding past tax liabilities.

c. Menurut Devano dan Rahayu, pengampunan pajak merupakan kebijakan pemerintah

di bidang perpajakan yang memberikan penghapusan pajak yang seharusnya terutang

dengan membayar tebsan dalam jumlah tertentu yang bertujuan untuk memberikan

tambahan penerimaan pajak dan kesempatan bagi wajib pajak yang tidak patuh

menjadi wajib pajak yang patuh.

d. Zainal Mutaqqin, S.H, M.H memberikan defenisi tax amnesty sebagai berikut:

“suatu kebijakan pemerintah yang esensinya menghapus hutang-hutang pajak

yang sebelumnya tidak atau kurang dibayar, termasuk sanksi administrasi dan sanksi

pidana dengan kewajiban membayar % (persen) tertentu dari jumlah yang dijadikan

dasar penghitungan pajak”20

19

Ibid., hlm.4.

20

(14)

Tax amnesty adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara

mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak. Mendapatkan pengampunan

pajak artinya data laporan yang selama ini dianggap telah diputihkan dan atas beberapa

utang pajak juga dihapuskan.

Adapun unsur-unsur dari pengertian pengampunan pajak yang dapat dikatakan

sebagai fasilitas pengampunan pajak yang diberikan oleh pemerintah antara lain sebagai

berikut:21

a. Penghapusan pajak terutang yang belum diterbitkan ketetapan pajak. Kemudian tidak

dikenakan sanksi adminstrasi, dan sanksi pidana di bidang perpajakan. Sanksi pidana

perpajakan dimaksud diperuntukkan kewajiban perpajakan dalam masa pajak, bagian

tahun pajak, dan tahun pajak sampai dengan akhir tahun pajak terakhir;

b. penghapusan sanksi admnistrasi perpajakan berupa bunga atau denda. Kemudian

kewajiban perpajakan dalam masa pajak, bagian tahun pajak dan tahun pajak hingga

akhir tahun pajak terakhir;

c. tidak dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan tindak pidana di bidang

perpajakan. Bebas dari penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan dalam masa

pajak, bagian tahun pajak, dan tahun pajak sampai dengan akhir tahun pajak terakhir;

d. penghentian pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan tindak

pidana di bidang perpajakan. Penghentian itu dilakukan ketika wajib pajak sedang

dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan tindak

pidana di bidang perpajakan. Tentunya hingga akhir tahun pajak terakhir yang

21

(15)

sebelumnya telah ditangguhkan hingga diterbitkannya surat keterangan dari menteri

atau pejabat yang ditunjuk atas nama menteri yang berkaitan dengan kewajiban PPh

dan PPn maupun PPn BM;

e. penghentian penyidikan, yakni penghentian pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti

permulaan dan penyidikan di bidang tindak pidana perpajakan. Penghentian dilakukan

oleh pejabat di lingkungan Direktorat Jendral (Ditjen) Pajak yang melaksanakan tugas

dan fungsi penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan di bidang

perpajakan.

Penyebab utama Indonesia memberlakukan Tax amnesty adalah karena terdapat harta milik warga negara baik di dalam maupun di luar negeri yang belum atau belum

seluruhnya dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan. Tax amnesty adalah untuk meningkatkan penerimaan negara dan pertumbuhan perekonomian serta kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan.

Dalam hal wajib pajak bermaksud mengalihkan harta ke dalam wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan menginvestasikan harta dimaksud di dalam wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia telah diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

119/PMK.08/2016 tentang Tata Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak Ke Dalam Wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia Dan Penempatan Pada Instrumen Investasi Di Pasar

Keuangan Dalam Rangka Pengampunan Pajak.

Pengampunan pajak ini mulai berlaku di Indonesia sejak tanggal 1 Juli 2016 dimana

menurut Presiden Joko Widodo sendiri ini merupakan kemewahan yang diberikan negara

kepada warga negaranya. Diberlakukannya pengampunan pajak ini dikarenakan dilema

(16)

dianggap menjadi jalan yang berat yang mesti ditempuh dalam rangka meningkatkan

penerimaan negara dari sektor pajak.22

3. Penanaman Modal

Pengampunan pajak dikatakan sebagai kemewahan dikarenakan fasilitas-fasilitas

yang diberikan pemerintah kepada warga negaranya. Namun, pengampunan pajak ini

tidaklah akan terulang kembali dan hanya berlaku sekali ini saja.

Pengertian investasi secara umum adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu

periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan/atau peningkatan

nilai investasi.23

Pada dasarnya, investasi dapat digolongkan berdasarkan aset, pengaruh, ekonomi,

menurut sumbernya, dan cara penanamannya. Hal itu disajikan berikut ini :

Penanaman modal adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di

wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal negeri maupun

penanam modal asing. Penanaman modal di Indonesia sendiri telah diatur di dalam

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (selanjutnya bisa

disebut sebagai UUPM) yang menggantikan Undang-undang Penanaman Modal Dalam

Negeri dan Penanaman Modal Asing sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 1

Tahun 1967 Jo Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970 dan Undang-undang Nomor 6

Tahun 1968.

24

1. Investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal

atau kekayaannya. Investasi ini terbagi dua, yaitu :

22

Ibid

23

“Investasi dan perencanaan keuangan

24

(17)

a. Real asset yaitu investasi yang berwujud, seperti gedung-gedung, kendaraan dan sebagainya; dan

b. financial asset merupakan investasi dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut. 2. Investasi berdasarkan pengaruhnya merupakan investasi yang didasarkan pada

faktor-faktor yang memengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi yang terbagi

kedalam dua macam, yaitu sebagai berikut:

a. Investasi autonomus merupakan investasi yang tidak dipengaruhi tingkat pendapatan, bersifat spekulatif. Misalnya, pembelian surat-surat berharga.

b. Investasi induced merupakan investasi yang dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan.

3. Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya yang didasarkan pada asal-usul

investasi itu diperoleh. Investasi ini dibagi dua macam, yaitu:

a. Investasi yang bersumber dari modal asing (PMA); dan

b. Investasi yang bersumber dari modal dalam negeri (PMDN).

4. Investasi berdasarkan bentuknya yaitu didasarkan pada cara menanamkan

investasinya. Investasi cara ini dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Investasi portofolio yaitu dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat

berharga, seperti saham dan obligasi.

b. Investasi langsung merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun,

membeli total, atau mengakuisisi perusahaan.

4. Penanaman Modal Secara Langsung

Investasi Langsung adalah investasi dimana investor langsung memperoleh hak atas

(18)

riil atau mata uang langka dengan maksud untuk memelihara nilai atau memperoleh

penghasilan.25

Investasi langsung landasan hukumnya adalah UU No. 25 Tahun 2007. Investasi

langsung ini sering kali dikaitkan dengan keterlibatan pemilik modal secara langsung

dalam kegiatan pengelolaan modal. Sornarajah merumuskan investasi langsung

sebagai berikut : “Foreign investment involves the transfer of tangible or intangible asset

from one country into another for the purpose of use in that country to generate. Wealth

under the total or partial control of the owner of the asset.”26

Investasi luar negeri langsung biasanya dianggap bentuk lain dari pemindahan modal

yang dilakukan oleh perusahaan orang-orang dalam suatu negara dalam aktifitas ekonomi

negara lain yang melibatkan beberapa bentuk partisipasi modal di bidang usaha yang

mereka investasikan. Investasi langsung berarti perusahaan dari negara penanam modal

secara de facto dan de jure melakukan pengawasan atas asset (aktiva) yang ditanam di

negara penyimpan modal dengan cara investasi.27

Menurut Nindyo Pramono bahwa investasi langsung investor mengendalikan

manajemen, biasanya dilakukan oleh perusahaan trans-nasional dan periode waktunya

panjang karena menyangkut barang-barang. Modal investasi langsung lebih tertarik pada

besar dan tingkat pertumbuhan pasar, tenaga kerja dan biaya produksi serta infrastruktur.

Dari beberapa pandangan dan pengertian di atas terlihat bahwa investasi langsung adalah

2017)

26

Ibid

27

(19)

adanya keterlibatan langsung pihak investor terhadap investasi yang dilakukannya, baik

dalam permodalan, pengokohan, dan pengawasan.28

Penelitian merupakan bagian pokok ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk

mengetahui dan memahami segala kehidupan, atau lebih jelasnya penelitian merupakan

sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk memperkuat, menguji, serta

mengembangkan ilmu pengetahuan

F. Metode Penelitian

29

1. Spesifikasi Penelitian

. Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuan

dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode

penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Penelitian

normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka

atau data sekunder. Penelitian hukum normatif disebut juga sebagai penelitian

kepustakaan atau studi dokumen. Penelitian hukum normatif disebut juga sebagai

penelitian hukum doktriner karena penelitian ini dilakukan atau ditujukan hanya pada

peraturan-peraturan yang tertulis atau badan hukum yang lain. Penelitian hukum ini juga

disebut sebagai penelitian kepustakaan atau pun studi dokumen disebabkan penelitian ini

lebih banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.

Sifat penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menyajikan gambaran

lengkap mengenai tax amnesty yang sebagai upaya peningkatan penanaman modal di

28

Ibid

29

(20)

Indonesia, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan

masalah yang berhubungan dengan tax amnesty dalam penanaman modal.

Penulis dalam menulis skripsi ini menggunakan inventarisasi hukum positif yang

meliputi peraturan perundang-undangan yang relevan dengan pengampunan pajak (tax amnesty), peraturan yang dikeluarkan oleh MenteriKeuangan berkaitan dengan pengampunan pajak, dan peraturan perundang-undangan mengenai penanaman modal di

Indonesia. Pengumpulan data diambil secara studi kepustakaan yang terdiri dari data-data

primer dan sekunder kemudian ditelusuri dan diuraikan secara sistematis, faktual dan

akurat.30

2. Data Penulisan

Penyusunan skripsi ini, data dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder

yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Data dalam penelitian ini

adalah data sekunder, yaitu :

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yaitu seperti

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, Undang-Undang No. 6 Tahun

1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan Perubahannya,

Keputusan Menteri Keuangan No. 600/KMK.03/2016, Peraturan Menteri Keuangan

RI No. 118/PMK.03/2016, Peraturan Menteri Keuangan RI No. 119/PMK.08/2016,

Peraturan Menteri Keuangan RI No. 122/PMK.08/2016, Peraturan Menteri Keuangan

RI No 123/PMK.08/2016, dan lain-lain ;

30

(21)

b. Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer,

seperti: hasil-hasil penelitian, karya dari kalangan hukum dan sebagainya.

c. Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang mencakup :

1) Bahan-bahan yang memberi petunjuk-petunjuk maupun penjelasan terhadap

hukum primer dan sekunder.

2) Bahan-bahan primer, sekunder dan tersier (penunjang) di luar bidang hukum

seperti kamus, ensiklopedia, majalah, Koran, makalah, dan sebagainya yang

berkaitan dengan inti permasalahan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan (library research) yaitu serangkaian usaha untuk memperoleh data dengan cara membaca, menelaah,

mengklarifikasi, mengidentifikasi, dan dilakukan pemahaman terhadap bahan-bahan

hukum yang berupa peraturan perundang-undangan serta buku-buku literature yang ada

relevansinya dengan permasalahan penelitian. Hasil dari kegiatan pengkajian tersebut

kemudian dibuat ringkasan secara sistematis sebagai inti sari hasil pengkajian studi

dokumen.Teknik dokumentasi bertujuan untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori,

pendapat-pendapat atau penemuan-penemuan yang berhubungan dengan permasalahn

penelitian31

31

Edy Ikhsan dan Mahmul Siregar, Metode Penelition dan Penulisan Hukum Sebagai Bahan Ajar

(Medan : Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2015), hlm.24

(22)

4. Analisis Data

Analisa data adalah tahap yang sangat penting dan menentukan dalam setiap

penelitian. Dalam tahap ini penulis harus melakukan pemilahan data-data yang telah

diperoleh. Penganalisisan data pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk mengadakan

sistematisasi bahan-bahan hukum tertulis untuk memudahkan pekerjaan analisis dan

konstruksi.32

Data pada skripsi ini dianalisis secara kualitatif. Analisis data kualitatif adalah proses

kegiatan yang meliputi, mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan dan

mensintesiskan data selanjutnya memaknai setiap kategori data, mencari dan menemukan

pola, hubungan-hubungan dan memaparkan temuan-temuan dalam bentuk deskriptif

naratif yang bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Analisis data kualitatif

merupakan metode untuk mendapatkan data yang mendalam dari suatu data yang

mengandung makna dan dilakukan pada objek yang alamiah.33

Bab I merupakan bab pendahuluan dimana pada bab ini akan diuraikan mengenai latar

belakang masalah yang menjadi dasar penulisan. Lalu berdasarkan Latar Belakang

G. Sistematika Penulisan

Penulisan ini dibuat secara terperinci dan sistematis, agar memberikan kemudahan

bagi pembacanya dalam memahami makna dan memperoleh manfaatnya. Penulisan ini

juga merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain. Adapun uraian

penlisan skripsi ini yaitu :

32

Soerjono Soekanto dan Sri Marmudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007,hlm.13

33

(23)

tersebut dibuatlah suatu Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan,

Metode Penelitian, Keaslian Penulisan, serta Sistematika Penulisan.

Bab II, Pada bab ini akan dibahas mengenai pengaturan tax amnesty dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. Dalam bab ini juga akan dibagi menjadi beberapa sub

bab tentang : pengertian tax amnesty, latar belakang diberlakukannya tax amnesty,

Prinsip-prinsip hukum tax amnesty dalam undang-undang pengampunan pajak, serta konsep tax amnesty yang dilaksanakan di Indonesia.

Bab III, pada bab ini akan dibahas mengenai pengaturan kegiatan penanaman modal

langsung (direct investment) di Indonesia. Bab ini juga akan dibagi menjadi beberapa sub bab yaitu : defenisi penanaman modal langsung, faktor-faktor yang mempengaruhi

penanaman modal, kondisi penanaman modal di Indonesia, serta Undnag-Undang

Penanaman Modal di Indonesia (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007).

Bab IV merupakan inti dari penulisan skripsi ini yaitu Hubungan Tax Amnesty

Dengan Upaya Peningkatan Penanaman Modal Langsung di Indonesia. Dimana bab ini

akan terbagi bebebrapa sub bab antara lain : iklim penanaman modal di Indonesia, kendala

dalam penanaman modal di Indonesia, peraturan tax amnesty yang berkaitan dengan penanaman modal di Indonesia, serta pelaksanaan tax amnesty dalam upaya meningkatkan penanaman modal di Indonesia.

Bab V, Bab ini merupakan bab penutup, dimana pada bab kelima ini akan diuraikan

tentang kesimpulan terhadap skripsi ini dan saran-saran terhadap pelaksanaan tax amnesty

di Indonesia sebagai upaya peningkatan penanaman modal. Diharapkan dengan membuat

kesimpulan dan saran ini kelak akan berguna bagi penelitian selanjutnya yang mirip dan

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa pengkaji tempatan mendapati bahawa remaja Islam yang terlalu taksub kepada penggunaan media sosial dalam kehidupan mereka boleh menyebabkan berlakunya perubahan

Some modin , especially those who affiliated with Muhammadiyah, feels more comfortable to express their rejection to the practices of most rituals, including yasinan and

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia di dalam lingkungan sekitar masyarakat3. Manfaat Mempelajari

Motivasi merupakan sebuah dorongan yang muncul dari dalam diri. Kata motivasi diawali dengan kata “Motif” yang berarti daya upaya yang mendorong seseorang

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas harian monyet hitam Sulawesi pada kondisi sekarang bila dibandingkan dengan aktivitas harian kelompok besar

boninense kandungan unsur Boron (B) lebih tinggi dibandingkan dengan kadar Boron yang terdapat pada sampel tanah supresif.. Besarnya perbedaan kadar B antar kedua

pada Kelapa Sawit (Elaesis guinensis Jacq.) dan Pengaruh Beberapa Mikroba Tanah Antagonistik Terhadap Pertumbuhannya.. Abadi A L and Dharmaputra O S 1998 Pengaruh pH

Evaluasi pengaruh alkalinitas medium pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup ikan, laju pertumbuhan harian, tingkat konsumsi oksigen, dan tekanan osmotik medium pemeliharaan