• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Demografi Kota Medan Tahun 2020 Berdasarkan Data Tahun 2009-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keadaan Demografi Kota Medan Tahun 2020 Berdasarkan Data Tahun 2009-2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Masalah Kependudukan

Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masaalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu:

1. Jumlah penduduk yang besar 2. Tingkat pertumbuhan yang tinggi

3. Penyebaran penduduk yang tidak merata 4. Komposisi umur penduduk yang timpang 5. Masalah mobilitas penduduk

Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pemangunan nasional.

2.2 Pengertian Dasar Demografi

(2)

“Elements The Statistique Humaine on Demographic Compres” pada tahun 1885.

Berdasarkan Multilingual Deographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi Demografi adalah sebagai berikut:

Demograpy is th e scientific study of human population in primaliry with the

respect to their size, their structure (composition) and their development

(change).

Terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (kompoosisi penduduk) dan perkembangnnya (perubahannya).

Phiip M. Hauser dan Duddley Daucan (1959) mengusulkan demografi sebagai berikut:

Demography is the study of size, territorial, distribution and composition of

population, changes there in and the components of a such changes which maybe

identified as natality, territorial movement (migration), and social mobility

(changes of state).

Terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

(3)

Masih banyak lagi yang menjelaskan tentang pengertian demografi. Maka dari kedua definisi di atas dapat kita simpulkan sebagai berikut:

1. Demografi adalah suatu ilmu yang mempelejari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi: jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk (mobilitas).

2. Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai: “demografi

formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau

persebaran penduduk, struktur penduduk atau komposisi, dan dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam suatu wilayah tertentu. Distribuusi penduduk mmenyatakan persebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdasarkan wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi daerah pemukiman. Struktur penduduk menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau golongan umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implisit menyatakan pertambahan penduduk atau penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan sebagai akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk yaitu kelahiran, kematian dan migrasi.

(4)

pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.

2.2.1 Tujuan-tujuan dan Penggunaan Demografi

Menurut para ahli demografi, tujuan demografi dibagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu:

1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan

persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.

3. Mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan penduduk dengan berbagai macam-macam aspek organisasi sosial.

4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

(5)

2.3 Pengertian-pengertian

Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tulisan ini dan merupakan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.

2.3.1 Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

2.3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase.

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:

a. Fertilitas

Fertilitas atau kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh sekelopok wanita (proses repproduksi).

b. Mortalitas

(6)

c. Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap di suatu tempat ketempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administrative atau batas bagian dalam suatu Negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain.

2.3.3 Susunan Penduduk

Susunan penduduk atau komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa, dan sebagainya.

2.3.4 Komposisi Penduduk

(7)

2.4 Kepadatan Penduduk

Penduduk merupakan indikator dari pada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk perkilometer persegi.

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Rumus : Kepadatan Panduduk (KP)

2.5 Proyeksi

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih atau orang yang berdomisili kurang dari 6 bulan dengan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

(8)

inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk yang akan datang.

Untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan di masa lampau hingga kini, faktor-faktor yang mempengaruhi masa komponen, dan hubungan antara suatu komponen dengan komponen yang lain serta target yang akan dicapai di masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodic perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (migrasi) yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataannya.

Pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Perhitungan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2009-2014. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu koponen kependudukan yaitu migrasi tidak tersdia untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung tingkat pertumbuhan Kota Medan menurut jenis kelamin untuk periode 2009-2014 dengan metode Geometrik.

(9)

Adapun rumus Geometrik Rate Of Growth adalah:

Rumus :

Dimana:

= Jumlah penduduk pada tahun t

= Jumlah penduduk pada tahun awal

= Angka pertumbuhan penduduk

= Jangka waktu dalam tahun

2.6 Metode Yang Digunakan

2.6.1 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertumbuhan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%).

Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan digunakan metode yaitu:

Pertumbuhan Geometri.

(10)

Jadi pertumbuhan penduduk dimana angka pertumbuhan (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus :

Dimana:

= Jumlah penduduk pada tahun t

= Jumlah penduduk pada tahun awal

= Angka pertumbuhan penduduk

= Jangka waktu dalam tahun

2.6.2 Rasio Jenis Kelamin

Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering dilakukan.

Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis:

(11)

Dimana:

SRi = Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun

= Jumlah penduduk laki-laki pada golongan umur i tahun

= Jumlah penduduk perempuan pada golongan i tahun

= Konstanta, dengan nilai 100

2.7 Perkembangan Penduduk

Perkembangan jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan peradaban manusia hingga kini: Pertama, zaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, zaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian atau kehidupan yang sifatnya nomadis menjadi kehidupan menetap di sekitar daerah pertanian. Ketiga, zaman mulai era industrialisasi, yaitu sekitar pertengahan abad ke-27 sesudah masehi. Zaman ini ditandainya dengan tumbuhnya pusat-pusat industry, dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat pemukiman bagi manusia.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

bahan yang dapat digunakan sebagai sumber nitrogen pada proses fermentasi adalah urea. Urea yang ditambahkan kedalam medium fermentasi akan diuraikan oleh enzim

yang bekerja secara efektif dan efisien untuk mengatasi beban pendinginan pada waktu faktor- faktor yang mempengaruhi beban pendinginan pada kereta rel listrik tersebut

Karakteristik ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Kalijudan dengan ibu balita sebagai kelompok kontrol diperoleh kesimpulan yaitu sebagian besar termasuk dalam

pasien lanjut usia yang melakukan kebiasaan olahraganya baik+sedang mempunyai resiko 13,417 lebih kecil menderita penyakit hipertensi daripada pasien lanjut usia

[r]

Tabulasi silang antara pengetahuan ibu dengan kekambuhan alergi makanan pada balita, dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu yang baik dalam pencegahan

[r]

Artinya berdasarkan pasal tersebut Undang- Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dapat juga digunakan untuk mengadili tindak pidana lain seperti tindak