• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Drug Related Problems pada Penyakit Ginjal Kronik dengan Penderita Anemia di Instalasi RawatInap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Drug Related Problems pada Penyakit Ginjal Kronik dengan Penderita Anemia di Instalasi RawatInap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Data Pasien

NO NAMA DIAGNOSIS JK UMUR MRS KRS

1 AS CKD STG V EC ANEMIA PENY KRONIS P 46 tahun 17/11/2015 14/12/2015

2 NL AKUT ON CKD STG V ec DN + ANEMIA P 45 tahun 26/11/2015 12/11/2015

3 PB CKD STG IV EC DM + ANEMIA EC PENY KRONIS L 62 tahun 26/11/2015 25/12/2015

4 SU CKD STG V EC DN + ANEMIA GRAVIS EC PENY.KRONIS P 66 tahun 27/11/2015 12/04/2105

5 RB CKD STG V + ANEMIA EC PENY.KRONIS dd Def. FE P 47 tahun 27/11/2015 12/04/2015

6 AN

CKD STG V + ON HD REGULER + ANEMIA EC

PENY.KRONIS P 41 tahun 29/11/2015 12/02/2015

7 NS CKD STG V EC HN + ANEMIA EC PENY.KRONIS HT STG II L 52 tahun 12/01/2015 12/06/2015

8 NR CKD STG V EC HN + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 54 tahun 12/06/2015 12/10/2015

9 MB CKD STG III dd ANEMIA EC PENY.KRONIS L 35 tahun 3/12/2015 15/12/2015

10 NM CKD STG V EC PGOI ON HD + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 46 tahun 12/07/2015 12/10/2015

11 NT CKD STG V EC DN + ANEMIA EC PENY.KRONIS L 48 tahun 14/12/2015 25/12/2015

12 AZ CKD STG V EC DN + ANEMIA EC PENY.KRONIS L 47 tahun 19/12/2015 30/12/2015

13 EL CKD STG IV + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 51 tahun 24/12/2015 01/05/2016

14 RM

CKD STG V EC HN +HT STG II + ANEMIA EC

PENY.KRONIS L 75 tahun 25/12/2015 01/06/2016

15 RP CKD STG V EC DN + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 57 tahun 30/12/2015 01/08/2016

16 JK CKD STG V ec DM TIPE 2 + ANEMIA PENY.KRONIS P 53 tahun 01/10/2016 16/1/2016

17 SL

CKD STG V EC DIABETIK NEPHOPATY + ANEMIA EC

PENY.KRONIS P 53 tahun 13/1/2016 16/1/2016

18 SM CKD STG V EC ANEMIA PENY.KRONIS P 76 tahun 15/1/2016 22/1/2016

19 TT CKD STG V + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 68 tahun 14/1/2016 02/01/2016

20 HB

CKD STG V ec HT STG I + ANEMIA EC PENY.KRONIS dd

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Lampiran 3. DRPs Kategori Indikasi Tanpa Obat

NO Nama Obat Nilai Nilai Normal Keterangan

1 AS Antianemia Hb 9,5 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit

hemoglobin rendah, sebaiknya apoteker segera merekomendasikan kepada dokter agar memberikan obat antianemia kepada pasien tersebut.

Antipiretik Suhu 38,6 0C Suhu 37 0C Pada hari ke 28 suhu pasien tinggi,

sebaiknya pasien tersebut diberikan antipiretik seperti parasetamol

Hipoglikemia KGD

sewaktu 57,7 mmHG

KGD sewaktu 80-120 mmHg

Pada hari ke 20 pasien mengalami hipoglikemi dengan kadar gula darah sewaktu 57,7 mmHg

2 NL Antianemia Hb 7,10 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,

hemoglobin pasien rendah. Sebaiknya dokter memberikan antianemia dengan melihat kondisi pasien.

3 PB Antianemia Hb 9,4 g% Hb 13,2 – 17,3 Pada hari kedua masuk rumah sakit,

hemoglobin pasien dibawah normal.Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen,maka sebaiknnya di usulkan ke pihak rumah sakit.

4 SU Antianemia Hb 3,2 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,

(8)

maka sebaiknnya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Antihipertensi TD 140/80

mmHg

110/60 – 120/80 mmHg

Pada hari ke tiga tekanan darah pasien meningkat, namun setelah apoteker melakukan kunjungan pasien dan menindaklanjuti untuk memberikan usul kepada dokter agar tekanan darah pasien tersebut tetap normal.

5 RB Antianemia Hb 6,8 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama hemoglobin pasien terlalu

rendah, apoteker belum melakukan kunjungan pasien dikarenakan pasien masuk rumah sakit dini hari. Setelah apoteker melakukan kunjungan kasus ini akan ditindaklanjuti. Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknnya di usulkan ke pihak rumah sakit.

6 AN Antianemia Hb 8,4 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama hemoglobin pasien

menurun, dan perlu dikasih obat eritropoetin. Eritropoetin tidak masuk

kedalam e-katalog rumah sakit,maka

sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

7 NS Antianemia Hb 6,4 g% Hb 13,2 – 17,3 Pada hari ke 2 hemoglobin pasien menurun.

(9)

sakit.

8 NR Antianemia Hb 9,7 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama hemoglobin pasien

rendah dan berdasarkan jenis anemia sebaiknya diberikan asam folat.

9 MB Antianemia Hb 9,8 g% Hb 13,2 – 17,3 Pada hari pertama hemoglobin pasien

dibawah normal.Namun ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

10 NM Antianemia Hb 9 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,

hemoglobin pasien sudah di bawah normal. Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

11 NT - - - -

12 AZ - - - -

13 EL Antianemia Hb 7g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,

hemoglobin pasien sudah di bawah normal.Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk dalam suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

14 RM Antianemia Hb 7,2 g% Hb 13,2 – 17,3 Pada hari pertama masuk rumah sakit,

(10)

e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

15 RP Antianemia Hb 6,4 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,

hemoglobin pasien sudah di bawah normal.Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Antidiabetik KGD

sewaktu 232,9 mg/dL

KGD <200 mg/dL

Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien,

namun setelah apoteker kunjungan

kemudian menindaklanjuti kasus ini.

16 JK Antianemia Hb 7,5 g% Hb 11,7 -16,1 Pada hari pertama hemoglobin pasien

menurun, dan perlu diberi eritropoetin. Eritropoetin tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Antidiabetik KGD

sewaktu 223,38 mg/dL

KGD sewaktu < 200 mg/dL

Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien, namun setelah apoteker kunjungan pasien, kemudian menindaklanjuti kasus ini.

17 SL Antianemia Hb 9,2 g% Hb11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,

(11)

Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk dalam suplemen,maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Antidiabetik KGD

sewaktu 304 mg/dL

KGD sewaktu < 200 mg/dL

Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien, namun setelah apoteker kunjungan pasien kemudian menindaklanjuti kasus ini.

18 SM Antianemia Hb 5,1 g% 11,7 – 16,1 Pada hari pertama hemoglobinpasien sangat

rendah. Ferro sulfat tidak termasuk dalam e-katalog rumah sakit, maka sebaiknya diusulkan ke pihak rumah sakit.

19 TT Antianemia Hb 9,3 g% 11,7 – 16,1 Pada hari pertama pada hari pertama masuk

rumah sakit, hemoglobin pasien di bawah normal, namun ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk dalam suplemen.

Antidibetik KDG

sewaktu 247 mg/dL

KGD sewaktu < 200 mg/dL

Pada hari ke tiga pasien masuk rumah sakit, kadar gula darah sewaktu nya tinggi, namun pasien tidakmendapatkan terapi insulin.

20 HB Antianemia Hb 9,1 g% 11,7 – 16,1 Pada hari ke 4 hemoglobin pasien rendah

dan berdasarkan jenis anemia sebaiknya diberikan asam folat.

Hiperkolesterolemia Kolesterol

231 mg/dL

Kolesterol <200 mg/dL

(12)

mendapatkan terapi simvastatin.

Kesimpulan:

1. 18 kasus anemia tidak diberikan antianemia

2. 5 kasus diabetes tidak diberikan antidiabetik

3. 1 kasus hipertensi tidak diberikan antihipertensi

4. 1 kasus hiperkolesterolemia tidak diberikan antikolesterol

(13)

Lampiran 4. DRPs Kategori Obat Tanpa Indikasi

No Nama Obat Nilai Nilai Normal Keterangan

1 AZ Antipiretik : Parasetamol Suhu : 36,70 C 370 C Pada hari ketiga pasien mendapatkan

pengobatan yang tidak tepat untuk indikasi pada saat itu.

Kseimpulan:

(14)

Lampiran 5. DRPs Kategori Interaksi Obat

No Obat Jumlah

Kasus

Tingkat Keparahan Keterangan

1 Injeksi seftriakson -

Injeksi furosemid

4 Sedang Furosemid meningkatkan toksisitas seftriakson. Furosemid

meningkatkan bioavailabilitas antibiotik sepalosporin (seftriakson) dan menurunkan klirens seftriakson. Interaksi obat ini berpotensi.

2 Tablet micardis –Tablet

furosemid

1 Sedang Micardis meningkatkan serum kalium dan furosemid

menurunkan serum kalium. Serum K+ pasien : 2,5 mEq/L

Normal: 3,6-5,5 mEq/L. Interaksi obat ini berpotensi.

3 Tablet sukralfat – Tablet

lansoprazol

1 Sedang Pemberian sukralfat menunda penyerapan lansoprazol dan

mengurangi bioavailabilitas lansoprazol sebanyak 30 % di saluran pencernaan. Interaksi obat ini berpotensi.

4 Tablet amlodipin – Tablet

simvastatin

1 Berat Pemberian kedua obat ini secara bersama meningkatkan

konsentrasi plasma simvastatin dan metabolit aktif, asam simvastatin yang berpotensi menyebabkanmyophaty. Mekanismenya adalah amlodipin menginhibisi metabolisme simvastatin pada enzim CYP 450 3A4 di usus dan di hati. Interaksi obat ini berpotensi.

5 Tablet bisoprolol - Tablet

valsartan

2 Sedang Bisoprolol dan valsartan keduanya meningkatkan serum kalium.

(15)

6 Tablet bisoprolol - Tablet teofilin

1 Berat Bisoprolol dan obat-obat beta bloker lainnya menginhibisi kerja

enzim CYP 450 di hati yang memetabolisme teofilin sehingga meningkatkan kadar serum teofilin. Interaksi obat ini berpotensi.

7 Tablet siprofloksasin -

Tablet aripiprazol

1 Sedang Siprofloksasin menginhibisi kerja enzim CYP450 3A4 dan / atau

2D6 yang memetabolisme aripiprazol sehingga meningkatkan konsentrasi plasma aripiprazol. Interaksi obat ini berpotensi.

8 Tablet alprazolam -

Tablet fluoksetin

1 Sedang Fluoksetin menginhibisi kerja enzim CYP 450 3A4 yang

memetabolisme alprazolam sehingga meningkatkan konsentrasi plasma alprazolam. Interaksi obat ini berpotensi.

9 Tablet fluoksetin - Tablet

amlodipin

1 Sedang Fluoksetin menginhibisi kerja enzim CYP 450 3A4 yang

memetabolisme amlodipin sehingga meningkatkan konsentrasi plasma amlodipin. Interaksi obat ini berpotensi.

10 Tablet alprazolam - Tablet omeprazol

1 Sedang Omeprazol meningkatkan efek farmakologi alprazolam dan

meningkatkan konsentrasi plasma alprazolam melalui penghambatan enzim-enzim di hati. Interaksi obat ini berpotensi. 11 Injeksi furosemid –Injeksi

sefoperazon

1 Sedang Furosemid meningkatkan toksisitas sefoperazon. Interaksi obat

ini berpotensi.

Kesimpulan:

(16)
(17)

Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk kedalam suplemen, sebaiknnya di usulkan pada

pihak rumah sakit. Injeksi seftriakson –

Injeksi furosemid

G Serum K+:

2,3 mEq/L

Serum K+ :

3,6-5,5 mEq/L

Furosemid meningkatkan

toksisitas seftriakson. Furosemid meningkatkan bioavailabilitas antibiotik sepalosporin (seftriakson) dan

menurunkan klirens seftriakson.

3 PB Antianemia A Hb 9,4 g% Hb 13,2 –

17,3

CKD Stage IV

Anemia Normositik Normokrom

Pada hari kedua masuk rumah sakit, hemoglobin pasien dibawah normal. Ferro sulfat tidak masuk ke dalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknnya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Tablet micardis – Tablet furosemid

G Serum K+ :

2,5 mEq/L

Serum K+ :

3,6-5,5 mEq/L

Micardis meningkatkan serum kalium dan furosemid menurunkan serum kalium. Tablet sukralfat –

Tablet lansoprazol

G - - Pemberian sukralfat dapat

(18)

Tablet amlodipin - Tablet simvastatin

G - - Pemberian kedua obat ini

secara bersama dapat meningkatkan konsentrasi plasma simvastatin dan metabolit aktif, asam simvastatin yang berpotensi

menyebabkan myophaty.

Mekanismenya adalah

amlodipin menghambat metabolisme simvastatin pada enzim CYP 450 3A4 di usus dan di hati.

4 SU Antianemia A Hb 3,2 g% Hb 11,7 –

16,1 g%

CKD Stage V

Anemia Mikrositik Hipokrom

Pada hari pertama masuk rumah sakit malam hari, hemoglobin pasien terlalu rendah. Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk kedalam suplemen, maka sebaiknnya di usulkan pada pihak rumah sakit .

Antihipertensi A TD 140/80

mmHg

110/60 – 120/80 mmHg

CKD Stage V

Pada hari ke tiga tekanan darah pasien meningkat, namun setelah apoteker melakukan kunjungan pasien dan menindak lanjuti kasus ini agar tekanan darah pasien tersebut tetap normal.

5 RB Antianemia A Hb 6,8 g% Hb 11,7 –

16,1

CKD Stage V

Anemia Normositik

(19)
(20)
(21)

normal.Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit. Tablet

siprofloksasin – Tablet aripiprazol

G - - Siprofloksasin menginhibisi

kerja enzim CYP450 3A4 dan / atau 2D6 yang memetabolisme aripiprazol sehingga meningkatkan konsentrasi plasma aripiprazol.

13 RM Antianemia A Hb 7,2 g% Hb 13,2 –

17,3

CKD Stage V

Anemia Normositik Normokrom

Pada hari pertama masuk rumah sakit, hemoglobin pasien sudah di bawah

normal.Ferro Sulfat tidak

masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

14 RP Antianemia A Hb 6,4 g% Hb 11,7 –

16,1

CKD Stage V

Anemia Mikrositik Hipokrom

Pada hari pertama masuk rumah sakit, hemoglobin pasien sudah di bawah

normal.Ferro sulfat tidak

masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Antidiabetik A KGD

sewaktu

KGD <200 mg/dL

(22)

232,9 mg/dL

pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien , namun setelah apoteker melakukan kunjungankemudian

menindaklanjuti kasus ini. Tablet alprazolam

-Tablet fluoksetin

G - - Fluoksetin menginhibisi kerja

enzim CYP 450 3A4 yang memetabolisme alprazolam sehingga meningkatkan konsentrasi plasma alprazolam.

Tablet fluoksetin - Tablet amlodipin

G - - Fluoksetin menginhibisi kerja

enzim CYP 450 3A4 yang

memetabolisme amlodipin

sehingga meningkatkan konsentrasi plasma amlodipin.

Tablet alprazolam-Tablet omeprazole

G - - Omeprazol dapat

meningkatkan efek farmakologi alprazolam dan

meningkatkan konsentrasi plasma alprazolam melalui penghambatan enzim-enzim di hati.

15 JK Antianemia A Hb 7,5 g% Hb 11,7

-16,1

CKD Stage V

Anemia Mikrositik Normokrom

(23)

rumah sakit, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Antidiabetik A KGD

sewaktu 223,38 mg/dL

KGD sewaktu < 200 mg/dL

Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien, namun setelah apoteker melakukan

kunjungan, kemudian

menindaklanjuti kasus ini. Injeksi furosemid -

Injeksi sefoperazon

G Serum K+ :

3,5 mEq/L .

Serum K+ :

3,6-5,5 mEq/L

Sefoperazone meningkatkan toksisitas furosemid.

Tablet bisoprolol - Tablet valsartan

G TD :

130/60 mmHg

TD : <120/<80 mmHg

Bisoprolol dan valsartan keduanya meningkatkan serum potasium dengan sinergis farmakodinamika. Mekanismenya adalah bisoprolol memblok beta adrenoseptor dimana bisoprolol merangsang beta 1

(24)

angiotensin I yang menghambat angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi,

penurunan produksi vasopresin, dan mengurangi

sekresi aldosteron yang

menyebabkan penurunan tekanan darah.

TD pasien : 130/60 mmHg.TD Normal : <120/<80 mmHg

16 SL Antianemia A Hb 9,2 g% Hb11,7 –

16,1

CKD Stage V

Anemia Normositik Normokrom

Pada hari pertama masuk rumah sakit, hemoglobin pasien di bawah normal. Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Antidiabetik A KGD

sewaktu 304 mg/dL

KGD sewaktu < 200 mg/dL

Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan, Namun setelah

apoteker melakukan kunjungan pasien, kemudian

menindaklanjuti kasus ini. Injeksi seftriakson

-Injeksi furosemid

G Serum K+ :

3 mEq/L

Serum K+:

3,6-5,5 mEq/L

Furosemid meningkatkan

(25)

bioavailabilitas antibiotik sepalosporin (seftriakson) dan

menurunkan klirens seftriakson.

17 SM Antianemia A Hb 5,1 g% 11,7 – 16,1 CKD Stage

V

Anemia Normositik Normokrom

Pada hari pertama hemoglobin pasien sangat rendah, dimana ferro sulfat tidak termasuk dalam e-katalog rumah sakit, maka sebaiknya diusulkan ke pihak rumah sakit.

18 TT Antianemia A Hb 9,3 g% 11,7 – 16,1 CKD Stage

V

Anemia Normositik Normokrom

Pada hari pertamamasuk

rumah sakit, hemoglobin pasien sudah di bawah normal. Ferro sulfat tidak

masuk kedalam e-katalog

rumah sakit karena termasuk dalam suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.

Antidiabetik A KDG

sewaktu 247 mg/dL

KGD sewaktu < 200 mg/dL

Pada hari ke 3 pasien masuk rumah sakit, kadar gula darah sewaktu nya tinggi, setelah

apoteker melakukan kunjungan pada pasien, maka

langsung di tindaklanjuti kasus ini agar tidak terjadi kasus seperti ini lagi.

19 HB Antianemia A Hb 9,1 g% 11,7 – 16,1 CKD Stage

V

Anemia Makrositik

(26)

Normokrom berdasarkan jenis anemia sebaiknya diberikan asam folat.

Hiperkolesterolemia A Kolesterol

231 mg/dL

Kolesterol <200 mg/dL

(27)

Lampiran 7. Jumlah Rekapitulasi DRPs

No Nama Pasien Obat Kategori DRPs

A B C D E F G

1 AS Antianemia 1 - - - -

Antipiretik 1 - - - -

Hipoglikemia 1 - - - -

2 NL Antianemia 1 - - - -

Injeksi seftriakson – Injeksi furosemid - - - 1

3 PB Antianemia 1 - - - -

Tablet micardis – Tablet furosemid - - - 1

Tablet sukralfat – Tablet lansoprazol - - - 1

Tablet amlodipin – Tablet simvastatin - - - 1

4 SU Antianemia 1 - - - -

Antihipertensi 1 - - - -

5 RB Antianemia - - - -

Injeksi seftriakson – Injeksi furosemid - - - 1

6 AN Antianemia 1 - - - -

7 NS Antianemia 1 - - - -

8 NR Antianemia 1 - - - -

Tablet bisoprolol – Tablet valsartan - - - 1

Tablet bisoprolol – Tablet teofilin - - - 1

9 MB Anti anemia 1 - - - -

Injeksi seftriakson – Injeksi furosemid - - - 1

10 NM Antianemia 1 - - - -

11 NT - - - -

12 AZ Antipiretik - 1 - - - - -

13 EL Antianemia 1 - - - -

(28)

14 RM Antianemia 1 - - - -

15 RP Antianemia 1 - - - -

Antidiabetika 1 - - - -

Tablet alprazolam – Tablet fluoksetin - - - 1

Tablet fluoksetin - Tablet amlodipin - - - 1

Tablet alprazolam – Tablet omeprazol - - - 1

16 JK Antianemia 1 - - - -

Antidiabetika 1 - - - -

Injeksi furosemid – Injeksi sefoperazon - - - 1

Tablet bisoprolol – Tablet valsartan - - - 1

17 SL Antianemia 1 - - - -

Antidiabetika 1 - - - -

Injeksi seftrikson – Injeksi furosemid - - - 1

18 SM Antianemia 1 - - - -

19 TT Antianemia 1 - - - -

Antidiabetika 1 - - - -

20 HB Antianemia 1 - - - -

Hiperkolesterolemia 1 - - - -

Total 26 1 15

Keterangan:

A : Indikasi Tanpa Obat B : Obat Tanpa Indikasi C : Obat Salah

(29)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran, Kelompok Kerja 1 Unit Layanan Pengadaan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah menetapkan

satisfaction of retailers and, on the contrary, poor quality service will cause dissatisfaction; second, service quality has positive influence on trust, which means that good or

Hasil analisis usaha tani kubis di Kecamatan Kertasari menunjukkan bahwa penerimaan rata-rata yang diperoleh petani sampel sebesar Rp 13.783.136,-/Ha/musim

Pada penelitian ini dikembangkan suatu alternatif sistem pengendalian dengan algoritma Internal Model Control – Neural Network Gain Scheduling (IMC-NNGS) untuk mengendalikan

Hal ini merupakan ketidakseimbangan antara karyawan yang bekerja di Bandara Silangit yang berasal dari dalam Desa Pariksabungan dan karyawan yang bekerja di Bandara

Komposisi pupuk P2 menunjukkan hasil rata- rata terberat pada bobot kering brangkasan dan bobot kering pucuk tetapi tidak berbeda nyata dengan P1 dan P3, serta pada

Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat kesuksesan pengenalan citra porno menggunakan metode ini sebesar 67.02% (dapat mengenali sebanyak 84 citra sebagai citra porno dari