Lampiran 1. Data Pasien
NO NAMA DIAGNOSIS JK UMUR MRS KRS
1 AS CKD STG V EC ANEMIA PENY KRONIS P 46 tahun 17/11/2015 14/12/2015
2 NL AKUT ON CKD STG V ec DN + ANEMIA P 45 tahun 26/11/2015 12/11/2015
3 PB CKD STG IV EC DM + ANEMIA EC PENY KRONIS L 62 tahun 26/11/2015 25/12/2015
4 SU CKD STG V EC DN + ANEMIA GRAVIS EC PENY.KRONIS P 66 tahun 27/11/2015 12/04/2105
5 RB CKD STG V + ANEMIA EC PENY.KRONIS dd Def. FE P 47 tahun 27/11/2015 12/04/2015
6 AN
CKD STG V + ON HD REGULER + ANEMIA EC
PENY.KRONIS P 41 tahun 29/11/2015 12/02/2015
7 NS CKD STG V EC HN + ANEMIA EC PENY.KRONIS HT STG II L 52 tahun 12/01/2015 12/06/2015
8 NR CKD STG V EC HN + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 54 tahun 12/06/2015 12/10/2015
9 MB CKD STG III dd ANEMIA EC PENY.KRONIS L 35 tahun 3/12/2015 15/12/2015
10 NM CKD STG V EC PGOI ON HD + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 46 tahun 12/07/2015 12/10/2015
11 NT CKD STG V EC DN + ANEMIA EC PENY.KRONIS L 48 tahun 14/12/2015 25/12/2015
12 AZ CKD STG V EC DN + ANEMIA EC PENY.KRONIS L 47 tahun 19/12/2015 30/12/2015
13 EL CKD STG IV + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 51 tahun 24/12/2015 01/05/2016
14 RM
CKD STG V EC HN +HT STG II + ANEMIA EC
PENY.KRONIS L 75 tahun 25/12/2015 01/06/2016
15 RP CKD STG V EC DN + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 57 tahun 30/12/2015 01/08/2016
16 JK CKD STG V ec DM TIPE 2 + ANEMIA PENY.KRONIS P 53 tahun 01/10/2016 16/1/2016
17 SL
CKD STG V EC DIABETIK NEPHOPATY + ANEMIA EC
PENY.KRONIS P 53 tahun 13/1/2016 16/1/2016
18 SM CKD STG V EC ANEMIA PENY.KRONIS P 76 tahun 15/1/2016 22/1/2016
19 TT CKD STG V + ANEMIA EC PENY.KRONIS P 68 tahun 14/1/2016 02/01/2016
20 HB
CKD STG V ec HT STG I + ANEMIA EC PENY.KRONIS dd
Lampiran 3. DRPs Kategori Indikasi Tanpa Obat
NO Nama Obat Nilai Nilai Normal Keterangan
1 AS Antianemia Hb 9,5 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama pasien masuk rumah sakit
hemoglobin rendah, sebaiknya apoteker segera merekomendasikan kepada dokter agar memberikan obat antianemia kepada pasien tersebut.
Antipiretik Suhu 38,6 0C Suhu 37 0C Pada hari ke 28 suhu pasien tinggi,
sebaiknya pasien tersebut diberikan antipiretik seperti parasetamol
Hipoglikemia KGD
sewaktu 57,7 mmHG
KGD sewaktu 80-120 mmHg
Pada hari ke 20 pasien mengalami hipoglikemi dengan kadar gula darah sewaktu 57,7 mmHg
2 NL Antianemia Hb 7,10 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,
hemoglobin pasien rendah. Sebaiknya dokter memberikan antianemia dengan melihat kondisi pasien.
3 PB Antianemia Hb 9,4 g% Hb 13,2 – 17,3 Pada hari kedua masuk rumah sakit,
hemoglobin pasien dibawah normal.Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen,maka sebaiknnya di usulkan ke pihak rumah sakit.
4 SU Antianemia Hb 3,2 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,
maka sebaiknnya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Antihipertensi TD 140/80
mmHg
110/60 – 120/80 mmHg
Pada hari ke tiga tekanan darah pasien meningkat, namun setelah apoteker melakukan kunjungan pasien dan menindaklanjuti untuk memberikan usul kepada dokter agar tekanan darah pasien tersebut tetap normal.
5 RB Antianemia Hb 6,8 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama hemoglobin pasien terlalu
rendah, apoteker belum melakukan kunjungan pasien dikarenakan pasien masuk rumah sakit dini hari. Setelah apoteker melakukan kunjungan kasus ini akan ditindaklanjuti. Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknnya di usulkan ke pihak rumah sakit.
6 AN Antianemia Hb 8,4 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama hemoglobin pasien
menurun, dan perlu dikasih obat eritropoetin. Eritropoetin tidak masuk
kedalam e-katalog rumah sakit,maka
sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
7 NS Antianemia Hb 6,4 g% Hb 13,2 – 17,3 Pada hari ke 2 hemoglobin pasien menurun.
sakit.
8 NR Antianemia Hb 9,7 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama hemoglobin pasien
rendah dan berdasarkan jenis anemia sebaiknya diberikan asam folat.
9 MB Antianemia Hb 9,8 g% Hb 13,2 – 17,3 Pada hari pertama hemoglobin pasien
dibawah normal.Namun ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
10 NM Antianemia Hb 9 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,
hemoglobin pasien sudah di bawah normal. Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
11 NT - - - -
12 AZ - - - -
13 EL Antianemia Hb 7g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,
hemoglobin pasien sudah di bawah normal.Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk dalam suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
14 RM Antianemia Hb 7,2 g% Hb 13,2 – 17,3 Pada hari pertama masuk rumah sakit,
e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
15 RP Antianemia Hb 6,4 g% Hb 11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,
hemoglobin pasien sudah di bawah normal.Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Antidiabetik KGD
sewaktu 232,9 mg/dL
KGD <200 mg/dL
Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien,
namun setelah apoteker kunjungan
kemudian menindaklanjuti kasus ini.
16 JK Antianemia Hb 7,5 g% Hb 11,7 -16,1 Pada hari pertama hemoglobin pasien
menurun, dan perlu diberi eritropoetin. Eritropoetin tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Antidiabetik KGD
sewaktu 223,38 mg/dL
KGD sewaktu < 200 mg/dL
Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien, namun setelah apoteker kunjungan pasien, kemudian menindaklanjuti kasus ini.
17 SL Antianemia Hb 9,2 g% Hb11,7 – 16,1 Pada hari pertama masuk rumah sakit,
Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk dalam suplemen,maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Antidiabetik KGD
sewaktu 304 mg/dL
KGD sewaktu < 200 mg/dL
Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien, namun setelah apoteker kunjungan pasien kemudian menindaklanjuti kasus ini.
18 SM Antianemia Hb 5,1 g% 11,7 – 16,1 Pada hari pertama hemoglobinpasien sangat
rendah. Ferro sulfat tidak termasuk dalam e-katalog rumah sakit, maka sebaiknya diusulkan ke pihak rumah sakit.
19 TT Antianemia Hb 9,3 g% 11,7 – 16,1 Pada hari pertama pada hari pertama masuk
rumah sakit, hemoglobin pasien di bawah normal, namun ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk dalam suplemen.
Antidibetik KDG
sewaktu 247 mg/dL
KGD sewaktu < 200 mg/dL
Pada hari ke tiga pasien masuk rumah sakit, kadar gula darah sewaktu nya tinggi, namun pasien tidakmendapatkan terapi insulin.
20 HB Antianemia Hb 9,1 g% 11,7 – 16,1 Pada hari ke 4 hemoglobin pasien rendah
dan berdasarkan jenis anemia sebaiknya diberikan asam folat.
Hiperkolesterolemia Kolesterol
231 mg/dL
Kolesterol <200 mg/dL
mendapatkan terapi simvastatin.
Kesimpulan:
1. 18 kasus anemia tidak diberikan antianemia
2. 5 kasus diabetes tidak diberikan antidiabetik
3. 1 kasus hipertensi tidak diberikan antihipertensi
4. 1 kasus hiperkolesterolemia tidak diberikan antikolesterol
Lampiran 4. DRPs Kategori Obat Tanpa Indikasi
No Nama Obat Nilai Nilai Normal Keterangan
1 AZ Antipiretik : Parasetamol Suhu : 36,70 C 370 C Pada hari ketiga pasien mendapatkan
pengobatan yang tidak tepat untuk indikasi pada saat itu.
Kseimpulan:
Lampiran 5. DRPs Kategori Interaksi Obat
No Obat Jumlah
Kasus
Tingkat Keparahan Keterangan
1 Injeksi seftriakson -
Injeksi furosemid
4 Sedang Furosemid meningkatkan toksisitas seftriakson. Furosemid
meningkatkan bioavailabilitas antibiotik sepalosporin (seftriakson) dan menurunkan klirens seftriakson. Interaksi obat ini berpotensi.
2 Tablet micardis –Tablet
furosemid
1 Sedang Micardis meningkatkan serum kalium dan furosemid
menurunkan serum kalium. Serum K+ pasien : 2,5 mEq/L
Normal: 3,6-5,5 mEq/L. Interaksi obat ini berpotensi.
3 Tablet sukralfat – Tablet
lansoprazol
1 Sedang Pemberian sukralfat menunda penyerapan lansoprazol dan
mengurangi bioavailabilitas lansoprazol sebanyak 30 % di saluran pencernaan. Interaksi obat ini berpotensi.
4 Tablet amlodipin – Tablet
simvastatin
1 Berat Pemberian kedua obat ini secara bersama meningkatkan
konsentrasi plasma simvastatin dan metabolit aktif, asam simvastatin yang berpotensi menyebabkanmyophaty. Mekanismenya adalah amlodipin menginhibisi metabolisme simvastatin pada enzim CYP 450 3A4 di usus dan di hati. Interaksi obat ini berpotensi.
5 Tablet bisoprolol - Tablet
valsartan
2 Sedang Bisoprolol dan valsartan keduanya meningkatkan serum kalium.
6 Tablet bisoprolol - Tablet teofilin
1 Berat Bisoprolol dan obat-obat beta bloker lainnya menginhibisi kerja
enzim CYP 450 di hati yang memetabolisme teofilin sehingga meningkatkan kadar serum teofilin. Interaksi obat ini berpotensi.
7 Tablet siprofloksasin -
Tablet aripiprazol
1 Sedang Siprofloksasin menginhibisi kerja enzim CYP450 3A4 dan / atau
2D6 yang memetabolisme aripiprazol sehingga meningkatkan konsentrasi plasma aripiprazol. Interaksi obat ini berpotensi.
8 Tablet alprazolam -
Tablet fluoksetin
1 Sedang Fluoksetin menginhibisi kerja enzim CYP 450 3A4 yang
memetabolisme alprazolam sehingga meningkatkan konsentrasi plasma alprazolam. Interaksi obat ini berpotensi.
9 Tablet fluoksetin - Tablet
amlodipin
1 Sedang Fluoksetin menginhibisi kerja enzim CYP 450 3A4 yang
memetabolisme amlodipin sehingga meningkatkan konsentrasi plasma amlodipin. Interaksi obat ini berpotensi.
10 Tablet alprazolam - Tablet omeprazol
1 Sedang Omeprazol meningkatkan efek farmakologi alprazolam dan
meningkatkan konsentrasi plasma alprazolam melalui penghambatan enzim-enzim di hati. Interaksi obat ini berpotensi. 11 Injeksi furosemid –Injeksi
sefoperazon
1 Sedang Furosemid meningkatkan toksisitas sefoperazon. Interaksi obat
ini berpotensi.
Kesimpulan:
Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk kedalam suplemen, sebaiknnya di usulkan pada
pihak rumah sakit. Injeksi seftriakson –
Injeksi furosemid
G Serum K+:
2,3 mEq/L
Serum K+ :
3,6-5,5 mEq/L
Furosemid meningkatkan
toksisitas seftriakson. Furosemid meningkatkan bioavailabilitas antibiotik sepalosporin (seftriakson) dan
menurunkan klirens seftriakson.
3 PB Antianemia A Hb 9,4 g% Hb 13,2 –
17,3
CKD Stage IV
Anemia Normositik Normokrom
Pada hari kedua masuk rumah sakit, hemoglobin pasien dibawah normal. Ferro sulfat tidak masuk ke dalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknnya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Tablet micardis – Tablet furosemid
G Serum K+ :
2,5 mEq/L
Serum K+ :
3,6-5,5 mEq/L
Micardis meningkatkan serum kalium dan furosemid menurunkan serum kalium. Tablet sukralfat –
Tablet lansoprazol
G - - Pemberian sukralfat dapat
Tablet amlodipin - Tablet simvastatin
G - - Pemberian kedua obat ini
secara bersama dapat meningkatkan konsentrasi plasma simvastatin dan metabolit aktif, asam simvastatin yang berpotensi
menyebabkan myophaty.
Mekanismenya adalah
amlodipin menghambat metabolisme simvastatin pada enzim CYP 450 3A4 di usus dan di hati.
4 SU Antianemia A Hb 3,2 g% Hb 11,7 –
16,1 g%
CKD Stage V
Anemia Mikrositik Hipokrom
Pada hari pertama masuk rumah sakit malam hari, hemoglobin pasien terlalu rendah. Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk kedalam suplemen, maka sebaiknnya di usulkan pada pihak rumah sakit .
Antihipertensi A TD 140/80
mmHg
110/60 – 120/80 mmHg
CKD Stage V
Pada hari ke tiga tekanan darah pasien meningkat, namun setelah apoteker melakukan kunjungan pasien dan menindak lanjuti kasus ini agar tekanan darah pasien tersebut tetap normal.
5 RB Antianemia A Hb 6,8 g% Hb 11,7 –
16,1
CKD Stage V
Anemia Normositik
normal.Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit. Tablet
siprofloksasin – Tablet aripiprazol
G - - Siprofloksasin menginhibisi
kerja enzim CYP450 3A4 dan / atau 2D6 yang memetabolisme aripiprazol sehingga meningkatkan konsentrasi plasma aripiprazol.
13 RM Antianemia A Hb 7,2 g% Hb 13,2 –
17,3
CKD Stage V
Anemia Normositik Normokrom
Pada hari pertama masuk rumah sakit, hemoglobin pasien sudah di bawah
normal.Ferro Sulfat tidak
masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
14 RP Antianemia A Hb 6,4 g% Hb 11,7 –
16,1
CKD Stage V
Anemia Mikrositik Hipokrom
Pada hari pertama masuk rumah sakit, hemoglobin pasien sudah di bawah
normal.Ferro sulfat tidak
masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Antidiabetik A KGD
sewaktu
KGD <200 mg/dL
232,9 mg/dL
pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien , namun setelah apoteker melakukan kunjungankemudian
menindaklanjuti kasus ini. Tablet alprazolam
-Tablet fluoksetin
G - - Fluoksetin menginhibisi kerja
enzim CYP 450 3A4 yang memetabolisme alprazolam sehingga meningkatkan konsentrasi plasma alprazolam.
Tablet fluoksetin - Tablet amlodipin
G - - Fluoksetin menginhibisi kerja
enzim CYP 450 3A4 yang
memetabolisme amlodipin
sehingga meningkatkan konsentrasi plasma amlodipin.
Tablet alprazolam-Tablet omeprazole
G - - Omeprazol dapat
meningkatkan efek farmakologi alprazolam dan
meningkatkan konsentrasi plasma alprazolam melalui penghambatan enzim-enzim di hati.
15 JK Antianemia A Hb 7,5 g% Hb 11,7
-16,1
CKD Stage V
Anemia Mikrositik Normokrom
rumah sakit, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Antidiabetik A KGD
sewaktu 223,38 mg/dL
KGD sewaktu < 200 mg/dL
Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan pasien, namun setelah apoteker melakukan
kunjungan, kemudian
menindaklanjuti kasus ini. Injeksi furosemid -
Injeksi sefoperazon
G Serum K+ :
3,5 mEq/L .
Serum K+ :
3,6-5,5 mEq/L
Sefoperazone meningkatkan toksisitas furosemid.
Tablet bisoprolol - Tablet valsartan
G TD :
130/60 mmHg
TD : <120/<80 mmHg
Bisoprolol dan valsartan keduanya meningkatkan serum potasium dengan sinergis farmakodinamika. Mekanismenya adalah bisoprolol memblok beta adrenoseptor dimana bisoprolol merangsang beta 1
angiotensin I yang menghambat angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi,
penurunan produksi vasopresin, dan mengurangi
sekresi aldosteron yang
menyebabkan penurunan tekanan darah.
TD pasien : 130/60 mmHg.TD Normal : <120/<80 mmHg
16 SL Antianemia A Hb 9,2 g% Hb11,7 –
16,1
CKD Stage V
Anemia Normositik Normokrom
Pada hari pertama masuk rumah sakit, hemoglobin pasien di bawah normal. Ferro sulfat tidak masuk kedalam e-katalog rumah sakit karena termasuk suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Antidiabetik A KGD
sewaktu 304 mg/dL
KGD sewaktu < 200 mg/dL
Pada hari pertama masuk rumah sakit kadar gula darah pasien tinggi, ini terjadi sebelum apoteker melakukan kunjungan, Namun setelah
apoteker melakukan kunjungan pasien, kemudian
menindaklanjuti kasus ini. Injeksi seftriakson
-Injeksi furosemid
G Serum K+ :
3 mEq/L
Serum K+:
3,6-5,5 mEq/L
Furosemid meningkatkan
bioavailabilitas antibiotik sepalosporin (seftriakson) dan
menurunkan klirens seftriakson.
17 SM Antianemia A Hb 5,1 g% 11,7 – 16,1 CKD Stage
V
Anemia Normositik Normokrom
Pada hari pertama hemoglobin pasien sangat rendah, dimana ferro sulfat tidak termasuk dalam e-katalog rumah sakit, maka sebaiknya diusulkan ke pihak rumah sakit.
18 TT Antianemia A Hb 9,3 g% 11,7 – 16,1 CKD Stage
V
Anemia Normositik Normokrom
Pada hari pertamamasuk
rumah sakit, hemoglobin pasien sudah di bawah normal. Ferro sulfat tidak
masuk kedalam e-katalog
rumah sakit karena termasuk dalam suplemen, maka sebaiknya di usulkan ke pihak rumah sakit.
Antidiabetik A KDG
sewaktu 247 mg/dL
KGD sewaktu < 200 mg/dL
Pada hari ke 3 pasien masuk rumah sakit, kadar gula darah sewaktu nya tinggi, setelah
apoteker melakukan kunjungan pada pasien, maka
langsung di tindaklanjuti kasus ini agar tidak terjadi kasus seperti ini lagi.
19 HB Antianemia A Hb 9,1 g% 11,7 – 16,1 CKD Stage
V
Anemia Makrositik
Normokrom berdasarkan jenis anemia sebaiknya diberikan asam folat.
Hiperkolesterolemia A Kolesterol
231 mg/dL
Kolesterol <200 mg/dL
Lampiran 7. Jumlah Rekapitulasi DRPs
No Nama Pasien Obat Kategori DRPs
A B C D E F G
1 AS Antianemia 1 - - - -
Antipiretik 1 - - - -
Hipoglikemia 1 - - - -
2 NL Antianemia 1 - - - -
Injeksi seftriakson – Injeksi furosemid - - - 1
3 PB Antianemia 1 - - - -
Tablet micardis – Tablet furosemid - - - 1
Tablet sukralfat – Tablet lansoprazol - - - 1
Tablet amlodipin – Tablet simvastatin - - - 1
4 SU Antianemia 1 - - - -
Antihipertensi 1 - - - -
5 RB Antianemia - - - -
Injeksi seftriakson – Injeksi furosemid - - - 1
6 AN Antianemia 1 - - - -
7 NS Antianemia 1 - - - -
8 NR Antianemia 1 - - - -
Tablet bisoprolol – Tablet valsartan - - - 1
Tablet bisoprolol – Tablet teofilin - - - 1
9 MB Anti anemia 1 - - - -
Injeksi seftriakson – Injeksi furosemid - - - 1
10 NM Antianemia 1 - - - -
11 NT - - - -
12 AZ Antipiretik - 1 - - - - -
13 EL Antianemia 1 - - - -
14 RM Antianemia 1 - - - -
15 RP Antianemia 1 - - - -
Antidiabetika 1 - - - -
Tablet alprazolam – Tablet fluoksetin - - - 1
Tablet fluoksetin - Tablet amlodipin - - - 1
Tablet alprazolam – Tablet omeprazol - - - 1
16 JK Antianemia 1 - - - -
Antidiabetika 1 - - - -
Injeksi furosemid – Injeksi sefoperazon - - - 1
Tablet bisoprolol – Tablet valsartan - - - 1
17 SL Antianemia 1 - - - -
Antidiabetika 1 - - - -
Injeksi seftrikson – Injeksi furosemid - - - 1
18 SM Antianemia 1 - - - -
19 TT Antianemia 1 - - - -
Antidiabetika 1 - - - -
20 HB Antianemia 1 - - - -
Hiperkolesterolemia 1 - - - -
Total 26 1 15
Keterangan:
A : Indikasi Tanpa Obat B : Obat Tanpa Indikasi C : Obat Salah