• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK KANTOR CAMAT BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAK KANTOR CAMAT BARU"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR TAHUN ANGGARAN 2011

I. PENDAHULUAN A. UMUM

1. Setiap bangunan Negara harus diwujudkan dengan sebaik – baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.

2. Setiap bangunan Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik – baiknya, sehingga dapat memenuhi Kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan Kriteria administrasi bagi bangunan gedung Negara.

3. Pemberi jasa Pemborongan untuk bangunan Negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional.

4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Pemborongan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan hasil borongan yang sesuai dengan kepentingan pekerjaan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Kontraktor Pelaksana yang memuat masukan, azas, Kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Pemborongan.

2. Dengan penugasan ini diharapkan Kontraktor Pelaksana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai dengan KAK ini.

C. LATAR BELAKANG

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Gedung Kantor Camat pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Tahun Anggaran 2011.

2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.

3. Untuk penyelenggaraan Kegiatan termaksud, dibentuk Organisasi Pengelola Program / Kegiatan berdasarkan SK Kuasa Pengguna Anggaran tentang Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen Kec. MH. Selatan Tahun Anggaran 2011.

4. Besar biaya pekerjaan Pemborongan sesuai dengan alokasi dana yang disediakan dalam DPA - SKPD Kec. MH. Selatan Kab. Kotim Tahun Anggaran 2011.

a. Besar biaya Kontraktor Pelaksana merupakan biaya yang tetap dan pasti.

b. Biaya pekerjaan Kontraktor Pelaksana dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan Kontraktor Pelaksana sesuai peraturan yang berlaku.

c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan Pemborongan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Kontraktor Pelaksana.

D. LINGKUP PROGRAM.

1. Lingkup Program adalah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Tahun Anggaran 2011. 2. Lingkup Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor adalah Pekerjaan Belanja Modal Pengadaan

Konstruksi/Pembelian Gedung Kantor Camat, Lokasi Kec. MH. Selatan, Kab. Kotim.

II. DATA PEKERJAAN

Nama Kepala SKPD : JUMBERI, S.IP

Alamat : Jl. Parto Muksin No. Samuda

Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor

Pekerjaan : Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Gedung Kantor Camat Lokasi : Kec. MH. Selatan, Kab. Kotim

(2)

III. TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR PELAKSANA

a. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab secara profesional atas jasa Pemborongan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

b. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :

1. Hasil karya Pemborongan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standart hasil karya Pemborongan yang berlaku.

2. Hasil karya Pemborongan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan – batasan yang diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.

IV. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan Kontraktor Pelaksana sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak).

V. KRITERIA TEKNIS

A. PELAKSANAAN PEKERJAAN HARUS SESUAI DENGAN

1. Gambar-gambar Konstruksi dan Gambar Detail. 2. Uraian dan Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan. 3. Berita Acara Penjelasan pekerjaan.

4. Petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan atau Direksi Lapangan.

B. PERALATAN DAN PERSONIL

1. Peralatan minimal yang harus disediakan :

No Jenis Kondisi Jumlah

1 Peralatan Tukang Batu > 70 % 3 Set

2 Peralatan Tukang Kayu > 70 % 2 Set

3 Alat Pengaduk/Molen > 70 % 1 Unit

4 Artco/Gerobak > 70 % 2 Unit

2. Personil minimal yang harus disediakan :

No Jabatan/Posisi Pendidikan Pengalaman (Tahun)

Jumlah Keterangan

Tenaga Ahli

1 Site Manager D III/S.1 T. Sipil/STM/SLTA

5 1 SKA/SKT

Tenaga Terampil

1 Pengawas Lapangan D III/S.1 T. Sipil/STM/SLTA

3 1 SKA/SKT

Tenaga Penunjang

1 Administrasi SLTA/SMA 1 1

C. KEWAJIBAN KONTRAKTOR

Berkaitan dengan tata laksana pekerjaan dan bahan yang akan digunakan, kontraktor wajib untuk :

1. Mendatangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dengan Spesifikasi Teknis yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bahan-bahan bangunan.

2. Menggunakan bahan-bahan produksi dalam Negeri dengan kualitas dan spesifikasi menurut Pasal 1 Ayat 1. 3. Menyediakan alat-alat pembantu dan pekerja-pekerja / tenaga yang diperlukan.

(3)

D. SPESIFIKASI BANGUNAN DAN TATA LAKSANA

1. PENGUKURAN

a. Titik tetap pada pekerjaan ini akan ditentukan/ ditetapkan oleh Direksi/ Pengawas Lapangan dan seterusnya dari titik tersebut, Kontraktor dapat mengukur titik lainnya dan menetapkan ketinggiannya dari seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan.

b. Seluruh pekerjaan pengukuran/ pemasangan patok dilaksanakan oleh Kontraktor. Dan untuk titik tetap harus diketahui dan disetujui oleh Direksi Teknik/ Pengawas Lapangan.

c. Kontraktor dilarang untuk memindahkan, merubah atau menghapus titik tetap tersebut tanpa mendapat persetujuan dari Direksi Tenik/ Pengawas Lapangan.

d. Papan Nama Kegiatan dipasang pada tempat yang mudah terlihat dan dipasang selama pelaksanaan kegiatan sampai dengan diadakannya serah terima pekerjaan dan masa pemeliharaan.

2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN

a. Sebelum memulai pekerjaan pembingkaran, pelaksana pekerjaan harus memberitahukan kepada konsultan pengawas dan pejabat berwenang setempat guna pemeriksaan awal dan izin pelaksanaan pekerjaan. Waktu pemberitahuan 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.

b. Pelaksanaan pekerjaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan lokasi dan segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran. Persetujuan izin memulai pelaksanaan pekerjaan setelah pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama konsultan pengawas dan pelaksana pekerjaan.

c. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman. Pembongkaran harus mencapai syarat yang telah ditentukan, kebersihan, keamanan atau persyaratan lain. Diusahakan agar alat-alat atau cara-cara pengaman baik untuk bagian bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan pekerjaan-pekerjaannya. Bagian-bagian yang tidak dibongkar harus tetap utuh dan bila terjadi kerusakan menjadi tanggungjawab pelaksana pembongkaran. Puing-puing hasil bongkaran harus segera dibuang keluar lokasi pekerjaan. Semua hasil bongkaran seperti lampu dan lain sebagainya yang masih utuh dan dapat digunakan kembali, diserahkan kepada Pemberi Tugas.

3. PEKERJAAN GALIAN TANAH

Galian tanah untuk pondasi harus digali sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar rencana. Lokasi galian harus bebas dari genangan air untuk memudahkan proses pemasangan pondasi batu belah ataupun pengecoran pondasi. Apabila ada genangan air maka harus dilakukan pengeringan air (dewatering) terlebih dahulu dengan mesin pompa.

4. PEKERJAAN PONDASI

Pondasi bangunan menggunakan pondasi Footplate. Pancangan kayu galam dia. 15 cm panjang 6 meter dan 10-12 cm panjang 4 meter dilaksanakan sebelum pekerjaan Pasangan lantai kerja. Lantai kerja dilaksanakan dengan beton tumbuk campuran 1Pc : 3Ps : 6Kr, tebal 10 cm.

5. PEKERJAAN URUGAN PASIR BAWAH PONDASI

Pekerjaan ini dilaksanakan mulai dari permukaan tanah galian sampai dengan cor beton tumbuk bawah permukaan pondasi dengan ketebalan 20 cm. Timbunan harus padat, sehingga lantai tidak turun. Timbunan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan dipadatkan serta diratakan.

6. PEKERJAAN BETON BERTULANG

a. Pekerjaan beton bertulang meliputi : Telapak Pondasi 30/150/150 cm, 25/130/130 cm dan 20/60/60 cm; Sloof 20/50 cm dab 20/30 cm; Kolom 40/40 cm dan 20/20.

b. Pelaksanaan pekerjaan beton harus sesuai dengan gambar dan harus mengikuti petunjuk dari direksi/konsultan pengawas. Pengecoran beton menggunakan campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr. Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat ijin secara tertulis dari pengawas. Permohonan ijin rencana pengecoran harus diserahkan paling lambat 2 (dua) hari sebelumnya. Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh stek - stek maupun angkur - angkur dan sparing - sparing yang diperlukan pada kolom- kolom, balok – balok beton untuk bagian yang akan berhubungan dinding bata maupun pekerjaan instalasi. Kecuali dinyatakan lain dalam gambar. c. Acuan (bekisting).

- Acuan harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran.

- Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tepat pada gambar rencana.

- Tidak dibenarkan memperkuat acuan dengan menggunakan tali kawat yang membentang pada seluruh lebar dari permukaan ke permukaan beton.

- Acuan permukaan beton harus dibuat rapat dan rata untuk mencegah hilangnya bahan – bahan pembentuk beton.

- Sebelum pekerjaan pembetonan dimulai, dipastikan bahwa acuan telah diperiksa dalam keadaan bersih dari bahan-bahan yang tidak diperlukan.

d. Pembengkokan dan Pemotongan Tulangan

(4)

- Bentuk-bentuk tulangan harus dipotong sesuai gambar rencana.

- Untuk konstruksi yang berlanjut, maka harus dipasang tulangan stick (sambungan lewatan) dengan panjang minimum 50 cm pada pasangan sebanyak tulangan pokok yang akan disambung.

- Segala hasil pekerjaan dan penggunaan bahan dan alat seperti dimaksud pada pasal ini harus mendapat persetujuan direksi.

e. Pemasangan Baja Tulangan

- Menempatkan dan memasang tulangan tetap dan tepat pada kedudukan seperti gambar rencana. - Hanya pengelasan temple yang dapat diizinkan untuk menyambung tulangan-tulangan yang saling

menyilang dengan sudut tegak lurus.

- Segala hasil pekerjaan dan penggunaan bahan dan alat seperti yang dimaksud pada pasal ini harus mendapat persetujuan direksi.

f. Pengadukan Beton Dengan Mesin

- Bahan-bahan beton harus dicampur dan diaduk dengan menggunakan mesin pengaduk mekanis (molen) yang disetujui direksi, dengan kapasitas yang memadai.

- Jumlah molen harus diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan pengecoran. - Pengadukan dilakukan hingga adukan menjadi homogen dalam warna dan kekentalan yang merata,

waktu pengadukan tidak boleh kurang dari 3 menit setelah semua bahan masuk kedalam molen. - Waktu pengadukan boleh ditambah bila menurut direksi belum cukup menghasilkan adukan yang

merata.

- Pengadukan yang satu dengan pengadukan yang lainnya harus selalu sama, baik campuarn maupun kekentalannya.

- Segala hasil pekerjaan dan penggunaan bahan dan alat seperti yang dimaksud pada pasal ini harus mendapat persetujuan direksi.

g. Pengadukan Beton Secara Manual

- Pengadukan dengan cara ini hanya boleh dilakukan untuk pekerjaan kecil dan non struktural. - Adukan yang telah selesai dikerjakan harus segera dituangkan ketempat pengecoran.

- Segala hasil pekerjaan dan penggunaan bahan dan alat seperti yang dimaksud pada pasal ini harus mendapat persetujuan direksi.

h. Pengecoran

- Pengecoran tidak boleh dilakukan sebelum semua cetakan, pemasangan alat-alat yang diperlukan atau alat Bantu lainnya diperiksa.

- Semua permukaan pencetak dan alat-alat harus dibersihkan sebelum pengecoran dimulai. - Adukan dituangkan secara langsung pada jarak yang terdekat.

- Kontraktor harus menyediakan corong penuang yang sesuai untuk membatasi tinggi dan mengontrol jatuhnya adukan ke dalam cetakan.

- Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus antara dan sampai dengan sambungan-sambungan yang letak dan pengaturannya telah ditentukan sebelumnya.

- Penghentian pengecoran dapat dilaksanakan sebelum mencapai elevasi penghentian pengecoran yang direncanakan, namun sambungan harus dalam keadaan mendatar terhadap permukaan tegak. - Apabila telah diketahui bahwa pengecoran pada bagian sebelumnya mengeras, maka pada

permukaan sambungan tersebut dibuat alur kunci (gigi sambungan).

- Segala hasil pekerjaan dan penggunaan bahan dan alat seperti yang dimaksud pada pasal ini harus mendapat persetujuan direksi.

i. Pemadatan

- Semua lapisan beton harus dapat mencapai berat isi maksimum praktis dan harus sempurna pada permukaan cetakan bagian dalam atau benda-benda lainnya yang seharusnya terbungkus beton. - Pada waktu pengecoran, adukan beton harus dipadatkan dengan alat penggetar yang disetujui

direksi.

- Penggetaran pada suatu titik getaran hanya dalam waktu singkat saja, sampai air beton tampak ditemukan.

- Waktu pengecoran harus selalu dihindarkan terjadinya kontak antara kepala getaran dengan permukaan cetakan beton, besi-besi tulangan atau bagian-bagian yang tertanam dalam beton. - Segala hasil pekerjaan dan penggunaan bahan dan alat seperti yang dimaksud pada pasal ini harus

mendapat persetujuan direksi. j. Perawatan dan perlindungan beton

- Kontraktor harus menjamin bahwa beton benar-benar dirawat.

- Pekerjaan perawatan beton yaitu menutupi permukaan beton dengan karung goni basah paling sedikit selama 3 (tiga) hari setelah pengecoran atau atas petunjuk direksi. Setelah selesai tahap penutupan selama 3 hari, beton harus disiram/digenangi air selama paling sedikit 7 (tujuh) hari. - Segala hasil pekerjaan dan penggunaan bahan dan alat seperti yang dimaksud pada pasal ini harus

mendapat persetujuan direksi. k. Pembongkaran bekisting dan perancah

- Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah mencapai kekuatan cukup.

- Pembongkaran tidak boleh dengan cara memukul-mukul, karena dapat merusak beton.

- Waktu minimum pembukaan bekisting adalah 7 hari untuk bagian sisi muka balok lantai dan dinding dan untuk bagian bawah 21 hari.

(5)

7. PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN BATAKO

a. Batako yang dipakai harus memenuhi syarat kualitas, ukuran yang sama dan satu pabrik. Jika bata sulit dicari, maka akan dicari pemecahannya untuk bahan ini yang harus disetujui oleh direksi.

b. Pelaksanaan Pekerjaan

- Pasangan bata 1 batu pada rollag dilaksanakan dengan campuran 1Pc:3Ps. - Pemasangan rollag bata harus benar-benar lurus dan siku.

- Tinggi pemasangan harus dilakukan secara bertahap tidak diperkenankan langsung tinggi mencapai tinggi dinding rencana.

8. PEKERJAAN TIMBUNAN LANTAI

Pekerjaan ini dilaksanakan mulai dari permukaan tanah sampai dengan ketebalan 140 cm. Timbunan harus padat, sehingga lantai tidak turun. Timbunan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan dipadatkan serta diratakan.

9. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

Sebelum pekerjaan diserahkan, kontraktor harus membersihan lokasi bangunan dari segala puing-puing, didalam maupun disekeliling bangunan termasuk Pembongkaran Perancah dan Pembersihan/perbaikan saluran -saluran yang mungkin rusak akibat pelaksanaan pekerjaan.

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN DAN MASA PEMELIHARAAN a. Jangka Waktu Pelaksanaan selama : 100 (Seratus) hari Kalender b. Masa Pemeliharaan selama : 180 (Seratus Delapan Puluh) hari Kalender

11. PENUTUP

a. Untuk pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Kontraktor dan tidak tercantum dalam Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa ini, pelaksanaannya dapat dilakukan berdasarkan petunjuk dari Direksi Teknis (Konsultant Pengawas).

b. Meskipun dalam dokumen ini dalam uraian pekerjaan maupun uraian bahan tidak dinyatakan dengan kata – kata harus disediakan oleh Kontraktor, tetapi dalam Berita Acara Annwijzing pekerjaan pembangunan ini, perkataan – perkataan itu tetap dianggap ada dimuat dalam Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa ini.

c. Pekerjaan yang nyata – nyata menjadi bagian dari pekerjaan, tetapi tidak diuraikan atau dimuat dalam Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa ini, harus dilakukan, diselenggarakan serta diselesaikan oleh Kontraktor untuk menuju kepada penyerahan pekerjaan yang lengkap dan sempurna.

VI REFERENSI HUKUM

Bahwa Kegiatan pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Tahun Anggaran 2011 harus benar – benar bermanfaat dan berfungsi dengan sebaik – baiknya bagi kehidupan masyarakat luas. Ketentuan standart, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain :

a. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

b. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332 / KPTS / M / 2002 tanggal, 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis Bangunan Gedung.

c. Surat Edaran Bersama Bappenas Dan Dep. Keuangan Nomor : 351 / D.VI / 01 / 1997, SE – 04 / A / 2 / 1997 tanggal 2 Januari 1997.

d. Peraturan standarisasi, Normalisasi yang berlaku di Indonesia a.l. : - Peraturan Umum A.V. 1941

- Peraturan Muatan Indonesia (PMI). - Standart Industri Indonesia (SII).

- Peraturan – peraturan serta standarisasi Nasional yang ada hubungannya dengan kegiatan Pemborongan.

PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat dalam pelaksanaan Pekerjaan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Gedung Kantor Camat.

Dibuat di : Samuda Tanggal : Juli 2011

Disusun Oleh, Pejabat Pembuat Komitmen

Referensi

Dokumen terkait

STRUKTUR ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS STA AGIAN TUGAS STAF PUSKESM F PUSKESMAS CEMPA AS CEMPA KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PINRANG,. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Hasil pengkajian di temukan masalah ketiga klien sama yaitu klien terlihat lessu, sering menyendiri, kontak mata kurang, afek datar, klien tidak konsentrasi.Diagnosa ketiga

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan masyarakat bagi organisasi pelayanan kesehatan. Peningkatan mutu asuhan keperawatan harus sesuai dengan

Setiap pemegang ijin pengeloaan dan pengusahaan Sarang Burung walet wajib memasang papan nama yang di koordinir oleh asosiasi sarang burung walet dengan

Safety pillar untuk penahanan air adalah pilar batu bara yang disisakan sebagai batar dua blok penambangan yang saling berdekatan, dengan maksud memutuskan peredaran air. Misalkan

Kepada seluruh Staf Pengajar Departemen Bahasa Arab pada khususnya dan Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara pada umumnya yang telah mendidik dan

But before we dive into all of cPanel's features, we need to have a basic idea about cPanel—What is it used for, what tools will you need to get started working with cPanel, how

Klik tombol Start pada sudut kiri bawah tampilan desktop, kemudian pilih atau klik menu All Programs Microsoft Office Microsoft Office PowerPoint 20072. Pada layar