• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTAR FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 9 PALU | Ardasir | GeoTadulako 8989 29491 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANTAR FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 9 PALU | Ardasir | GeoTadulako 8989 29491 1 SM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS

DI SMA NEGERI 9 PALU

Oleh Hamsir Ardasir

A 351 11 004

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Hubungan Antar Fasilitas Belajar Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 9 Palu

Penulis : Hamsir Ardasir

Nomor Stambuk : A 351 11 004

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diterbitkan

Pembimbing I

Dr. Samuel Sanda Patampang., M.Si NIP. 19560527 198303 1 003

Pembimbing II

Abdul Hamid.,S.Ag.,M.Pd.I NIP. 19760818 200912 1 004

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan IPS FKIP Universitas Tadulako

Drs. Charles Kapile, M.Hum NIP. 19560104 199203 1 004

Koordinator Program Studi Pendidikan Geografi

Nurvita, S.Pd., M.Pd

(3)

ABSTRAK

Hamsir Ardasir. Hubungan Antara Fasilitas Belajar Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 9 Palu.Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Dr. Samuel Sanda Patampang dan Pembimbing (II) Abdul Hamid.

Permasalahan penelitian ini didasarkan karena situasi dan kondisi pembelajaran geografi di sekolah ini belum optimal karena keterbatasan fasilitas belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 9 Palu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ini di SMA Negeri 9 Palu Kecamatan Tawaeli. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah semua. populasi dijadikan sampel yaitu 68 siswa kelas XI IPS. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 . Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi, angket dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan Korelasi Person Product Moment.Hasil penelitian menunjukan bahwa fasilitas belajar di sekolah berhubungan dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 9 Palu, hal ini dapat dilihat sebesar 0,754 kemudian dikonsultasikan dengan sebesar 0,244 atau (0,754) > (0,244). Jadi, H0 ditolak dan diterima, artinya ada hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu.

(4)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

ABSTRACT

Hamsir Ardasir. Relation between facilities of study in school with motivation of students’

learning of geografi subject in class XI IPS at SMA negeri 9 Palu. Skripsi, education of geografi study program, education of social, faculty of teacher training and education, Tadulako University. Supervisor (Dr. Samuel Sanda Patampang) and co- supervisor (Abdul Hamid.).

Problem of this research was based on situation and condition of learning geografi subject in school which was not optimal because it had limited learning facilities. This research aimed at knowing the relation between learning facilities with motivation of

students’ learning at SMA Negeri 9 Palu. The method of this research was quantitative

descriptive. Location of this research was SMA Negeri 9 Palu subdistrict of Tawaeli. The total subject in this research was all students. Population was made as sample. It was 68 students of class XI IPS. This research was conducted in November 2015. Tehniques of collecting data in this research were observation, enquettion, and documentation. The data was analized with correlation person product moment. The result of research proved that

learning facilities in school has relation with motivation of students’ learning at SMA Negeri

9 Palu, it can be seen at was 0,754 then it was consulted with was 0,244 or (0,754) > (0,244). So, 0 was rejected and was accepted, it means that there was relation between learning facilities with motivation of students’ learning of

geografi subject of class XI IPS at SMA Negeri 9 palu.

(5)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang meningkat pesat dari tahun ketahun membuat kebutuhan manusia jaga semakin menambah. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang pendidikan. Agar sumberdaya manusia dapat meningkat maka perlu adanya peningkatan mutu pendidikan disekolah-sekolah. Penggunaan alat bantu seperti buku pelajaran seperti peta atau atlas sangat membantu aktivitas belajar terutama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan IPTEK, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelolah dengan hanya dengan metode ceramah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan bagi masyarakat serta perubahan pahaman cara belajar siswa, sebab dengan adanya fasilitas belajar memberi arti tersendiri bagi dunia pendidikan saat ini. Pemanfaatan fasilitas belajar sangat perlu untuk kebutuhan siswa dalam memgerjakan tugas belajar sehingga penyelangaraan pendidikan dapat lebih efektif dan efesien.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang pelaksanaan kegiatan pendidikan terstruktur dalam proses pembelajaran. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan menyediakan fasilitas yang dapat membantu dalam proses pembelajaran disekolah seperti gedung sekolah, ruang kelas, alat/media pengajaran, perpustakaan sekolah, laboratorium, dan buku-buku pelajaran. Kegiatan belajar siswa tidak berjalan efektif dan efesien jika fasilitas belajar yang ada kurang memadai. Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar jika tersedianya fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan siswa itu sendiri, begitu pulas sebliknya, akibatnya secara tidak langsung akan mempengaruhi motivasi belajar siswa.

(6)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

manusia dengan manusia itu sendiri, untuk itu pelajaran geografi merupakan mata pelajaran yang selalu membutuhkan fasilitas belajar.

Penyediaan fasilitas pada mata pelajaran geografi sangat penting dalam proses pembelajaran siswa. Dalam hal ini maka dibutuhkan fasilitas yang sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga dapat menarik perhatian siswa terhadap mata pelajaran geografi. Untuk menghindari anggapan siswa bahwa pelajaran geografi susah dan membosankan. 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah “Adakah hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar di sekolah dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi di sekolah SMA Negeri 9 Palu”?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi kepada siswa khususnya siswa kelas XI tentang pentingnya peranan fasilitas belajar di sekolah yang lengkap guna menunjang proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Sebagai masukan kepada guru khususnya guru mata pelajaran geografi dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah agar menggunakan fasilitas belajar sehingga dapat memberikan informasi kepada siswa bisa lebih efektif sebagai usaha dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Memberikan dukungan atau dorongan kepada guru, kepala sekolah dan staffnya untuk bisa melengkapi dan menyediakan fasilitas belajar di SMA Negeri 9 Palu dalam kegiatan pembelajaran sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa.

1.5. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran pada penelitian ini, maka perlu diberikan defenisi operasional beberapa istilah-istilah sebagai berikut:

1. Fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar

segala pelaksanaan sesuatu usaha.

(7)

dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.

3. Belajar merupakan kegiatan setiap orang. Pengetahuan, keterampilan,kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang melaluli belajar.

II. METODE PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif 2.2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tahapan Penelitian

1. Tahap Pelaksana a. Pengumpulan data b. Menganalisis data

c. Mengurus surat keterangan bahwa telah mengadakan penelitian. 2. Tahap Akhir

Pada tahap akhir yang dilakukan adalah menyusun laporan hasil penelitian/skripsi. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji pelitian ini.

2.3. Lokasi dan Waktu Penelitian 2.3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitiaan adalah di Sekolah SMA Negeri 9 Palu, yang beralamat di Jl. Adhyaksa. Kelurahan Pantoloan termasuk dalam Kecematan Tawaeli dan dapat dikatakan bahwa kelurahan ini termasuk dalam masih berada dalam kawasan kota Palu. Secara adminstrasi kelurahan tondo. Kelurahan berbatasan dengan:

(8)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD 2.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2015 (semester I tahun akademik 2015-2016).

2.4. Variabel Penelitian

Penelitian ini, variabel yang di gunakan ada dua macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah fasilitas belajar di sekolah yang diberi simbol X, sedangkan variabel terikatnya adalah motivasi belajar siswa yang diberi simbol Y. penelitian ini bersifat korelasi, berdasarkan variabel penelitian maka ada hubungan variable X dan variable Y adalah sebagai berikut:

(Sugiono, 2012:39) Gambar 1.1 Hubngan antara variabel

Keterangan :

X = Fasilitas pembelajaran Y = Motivasi belajar 2.5. Populasi dan Sampel Penelitian 2.5.1. Populasi

(9)

Individu yang merupakan anggota populasi di sebut sebagai ukuran populasi yang di simbolkan denganN. sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 9 Palu kelas XI IPS yang terdaftar pada Tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 68 siswa, yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas XI IPS 1, kelas XI IPS 2, dan kelas XI IPS 3.

2.5.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu. Menurut Sugiyono, (2012:85) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu populasi sampel.“Populasi sampel adalah semua populasi dijadikan sampel” (Arikunto, 2006:115). Jumlah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu sebanyak 68 siswa. Oleh karena itu, maka semua populasi dijadikan sampel penelitian.

2.6. Definisi Oprasional Variabel

Definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.6.1. Fasilitas belajar di sekolah adalah kelengkapan yang seharusnya dimiliki oleh siswa guna menunjang proses pembelajaran di sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar, yang terbagi menjadi beberapa sarana yang meliputi ruang kelas yang nyaman (suhu dan sirkulasi udara yang baik), kursi belajar, buku paket geografi, atlas/peta/globe, kepemilikan Lembar Kerja Siswa (LKS), buku penunjang lainnya yang berkaitan dengan geografi dan alat tulis menulis (pulpen, pensil, karet penghapus, penggaris) yang bisa menunjang kegiatan belajar di sekolah.

2.6.2. Motivasi belajar dimulai dari adanya suatu perubahan energi dalam pribadi siswa, maupun adanya reaksi-reaksi yang timbul untuk mencapai tujuan yang diingi nkan. Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran dari segi nilai dan manfaatnya. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi Memberikan motivasi kepada siswa untuk melakukan sesuatu atau yang ingin melakukan sesuatu. Adapun dalam variabel penelitian (Y) yaitu motivasi belajar siswa yang meliputi beberapa aspek yaitu perasaan senang atau suka terhadap mata pelajaran geografi, perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar, ketertarikan siswa untuk belajar pada saat mata pelajaran berlangsung, dan keterlibatan siswa di dalam kelas pada saat pembelajaran.

(10)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu sebagai berikut:

a) Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan mengamati keadaan atau lokasi tempat penulis melakukan penelitian, dalam kegiatan observasi ini penulis tidak ikut secara langsung dalam kegiatan tersebut tetapi hanya sekedar mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

b) Angket

Teknik angket merupakan suatu pernyataan dari penulis yang akan diberikan kepada siswa yang telah dijadikan sampel penelitian, di mana tujuannya untuk mengetahui fasilitas belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa.

c) Dokumentasi

Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, di mana data di peroleh dari arsip atau dokumentasi guru khusunya guru geografi di sekolah mengenai siswanya seperti jumlah kelas, jumlah siswa serta data-data yang berkaitan dengan penelitian.

2.8. Jenis dan Sumber Data 2.8.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil pengisian angket/kuesioner dan daftar observasi. Data sekunder adalah data yang dikumpulkandari sekolah dan berbagai instansi terkait untuk melengkapi data primer.

2.9. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam melakukan penelitian, tujuan dari adanya instrumen ini yaitu untuk memberi kemudahan kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket/kuesioner, observasi, dan dokumentasi.

2.10. Teknik Analisis Data

(11)

Jumlah pernyataan dalam kuesioner untuk fasilitas pembelajaran dan motivasi belajar siswa masing-masing sebanyak 15 item pertanyaan.

Untuk mengetahui prosentase pengkategorian frekuensi yang tergolong klasifikasi fasilitas belajar dan motvasi belajar siswa, maka digunakan rumus presentase sebagai berikut:

P = X 100 % (Sudijono, 2003:40)

Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah korelasi product momentdengan rumus:

=Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

y =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y

= Jumlah dari kuadrat nilai X

= Jumlah dari kuadrat nilai Y

2= Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

2= Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Kemudian untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefesien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel dibawah ini:

(12)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

Pedoman memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interfal Koefesien Tingkat Hubungan

0,80–1,000 Sangat Kuat

0,60–0,799 Kuat

0,40–0,599 Sedang

0,20–0,399 Rendah

0,00–0,199 Sangat Rendah

Sumber : (Sugiyono 2012:184)

Hasil dari pengujian korelasi dengan menggunakan rumus diatas selanjutnya dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka 0 ditolak dan diterima.

III. Hasil Penelitian

3.1.1 Fasilitas Belajar Di Sekolah

1. Tangaapan Responden Tentang Ruang Kelas Yang Selalu Bersih

Pernyataan responden mengenai ruang kelas yang selalu bersih, sehingga nyaman digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 26 siswa (38,24 %) memilih ragu-ragu.

2. Tangaapan Responden Tentang Keadaan Ruang Perpustakaan Bersih

Pernyataan responden tentang keadaan ruang perpustakaan bersih, sehingga dapat berkonsentrasi untuk membaca, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 42 siswa (61,86 %) memilih ragu-ragu.

3. Tangaapan Responden Tentang Laboratorium Sekolah

Pernyataan responden mengenai Laboratorium sekolah selalu dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan belajar siswa, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 32 siswa (47,06 %) memilih ragu-ragu.

4. Tangaapan Responden Tentang Penerangan yang Ada Di Ruang Kelas

(13)

5. Tangaapan Responden Tentang Penerangan Lain Yang Masuk Di Kelas

Pernyataan responden tanggapan responden tangaapan responden tentang penerangan lain yang masuk di kelas, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 36 siswa (52,94%) memilih ragu-ragu.

6. Tangaapan Responden Tentang Ventilasi Udara Di Ruang Kelas Berfungsi Dengan Baik Pernyataan responden mengenai Ventilasi udara di ruang kelas saya berfungsi dengan baik, sehingga cukup mendukung proses kegiatan belajar mengajar, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 36 siswa (52,94%) memilih ragu-ragu.

7. Tangaapan Responden Tentang KeadaanMeja Belajar Dan Kursi

Pernyataan responden mengenaiMeja belajar dan kursi belajar yang layak untuk kegiatan belajar mengajar, dapat dilihat bahwa siswa setuju. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 44 siswa (64,71 %) memilih setuju.

8. Tangaapan Responden Tentang KeadaanPapan Tulis/White Board

Pernyataan responden mengenai keadaan papan tulis/white board, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 30 siswa (44,12 %) memilih ragu-ragu.

9. Tangaapan Responden TentangTersedianya Atlas dan Globe

Pernyataan ini dibuat untuk mengetahui tanggapan responden tentang ketersediaan Atlas dan globe di perpustakaan dan laboratorium sekolah, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu

10. Tangaapan Responden TentangPenyediaan Power Point pada Mata Pelajaran Geografi

Pernyataan responden tentang penyediaan power point pada mata pelajaran geografi, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 38 siswa (55,88%) memilih ragu-ragu.

(14)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

Pernyataan responden buku-buku penunjang pelajaran tersedia di perpustakaan dengan lengkap, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 39 siswa (57,35 %) memilih ragu-ragu.

12. Tangaapan Responden Tentang Ketersedian Infokus Di sekolah

Pernyataan responden tentang ketersedian infokus di sekolah, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 37 siswa (54,41 %) memilih ragu-ragu.

13. Tangapan Responden Tentang Penyediaan LKS Di Sekolah

Pernyataan ini dibuat untuk mengetahui tangapan responden tentang penyediaan LKS di sekolah, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 28 siswa (41,18 %) memilih ragu-ragu.

14. Tangaapan Responden Tentang Persediaan Buku-Buku Perpustakaan Sudah Lengkap Pernyataan responden tentang persediaan buku-buku perpustakaan sudah lengkap, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 29 siswa (42,65 %) memilih ragu-ragu.

15. Tangaapan Responden Tentang Penggunaan Globe dan Peta Pada Mata Pelajaran Geografi

Pernyataan responden tentang penggunaan globe dan peta pada mata pelajaran geografi, dapat dilihat bahwa siswa setuju. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 24 siswa (35,29 %) memilih setuju.

3.1.2 Motivasi Belajar Di Sekolah

Bagian ini akan menguraikan hasil presentase untuk masing variabel yang diajukan dalam bentuka pernyataan.

(15)

ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 25 siswa (36,77 %) memilih ragu-ragu.

2. Tanggapan Responden Tentang Harapan Dapat Memperoleh Nilai Yang Baik

Pernyataan responden tentang harapan untuk dapat memperoleh nilai yang baik setelah mempelajari pelajaran geografi, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 46 siswa (68%) memilih ragu-ragu.

3. Tanggapan Responden Tentang Harapan Untuk Dapat Melanjutkan Pendidikan

Pernyataan responden tentang lulus dari SMA Negeri 9 Palu, dengan meraih prestasi yang baik, saya berharap akan dapat melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi, dapat dilihat bahwa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 35 siswa (51,47 %) memilih ragu-ragu.

4. Tanggapan Responden Tentang Selalu Ingat Materi Pelajaran Pada Pertemuan Sebelumnya

Pernyataan responden tentang selalu ingat materi pelajaran yang diajarkan oleh guru pada pertemuan sebelumnya, saya berharap akan dapat melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 31 siswa (45, 59 %) memilih ragu-ragu.

5. Tanggapan Responden Tentang Memperoleh Nilai Melebihi KKM

Pernyataan responden tentang memperoleh nilai melebihi KKM yang telah ditentukan pada pelajaran Geografi, saya berharap akan dapat melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 42 siswa (61,76 %) memilih ragu-ragu.

6. Tanggapan Responden Tentang Mengerjakan Tugas Yang Diberikan

(16)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

7. Tanggapan Responden Tentang Ketika Proses Belajar Mengajar Berlangsung, Saya Tidak Merasa Bosan

Pernyataan responden tentang proses belajar mengajar berlangsung, saya tidak merasa bosan, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 29 siswa (42,65 %) memilih ragu-ragu.

8. Tanggapan Responden Tentang Perasaan Senang Dalam Mengikutu Pembelajaran

Pernyataan responden tentang responden tentang perasaan senang dalam mengikutu pembelajaran, dapat dilihat bahwa siswa sangat tidak setuju. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 30 siswa (44,12 %) memilih sangat tidak setuju.

9. Tanggapan Responden Tentang Lingkungan Sekitar Rumah Mendukung Untuk Belajar Pernyataan responden tentang suasana di lingkungan sekitar rumah saya sangat mendukung untuk belajar, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 47 siswa (69,12 %) memilih ragu-ragu.

10. Tanggapan responden tentang sekolah mendukung untuk belajar

Pernyataan responden tentang suasana disekitar sekolah saya sangat mendukung untuk belajar, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 45 siswa (66,81 %) memilih ragu-ragu.

11. Tanggapan Responden Tentang Bersemangat Dalam Belajar

Pernyataan responden tentang bersemangat dalam belajar, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 45 siswa (66,18 %) memilih ragu-ragu.

12. Tanggapan Responden Tentang Isi Dan Gaya Tulis Pada Pembelajaran Ini Isinya Bermanfaat Untuk Diketahui

Pernyataan responden tentang isi dan gaya tulis pada pembelajaran ini isinya bermanfaat untuk diketahui, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden,37 siswa (54,41 %) memilih ragu-ragu.

(17)

Pernyataan responden tentang mengenai guru selalu memberi dorongan kepada saya untuk memperoleh hasil belajar yang baik, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 30 siswa (44,12 %) memilih ragu-ragu.

14. Tanggapan Responden Tentang Penyampaiyan Materi Pelajaran Jelas

Pernyataan responden tentang mengenai dalam menyampaikan materi pelajaran, guru menerangkannya dengan jelas, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 29 siswa (43%) memilih ragu-ragu.

15. Tanggapan Responden Tentang Guru Memberikan Penghargaan Kepada Siswa

Pernyataan responden tentang mengenai guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan, dapat dilihat bahwa siswa ragu-ragu. Hal itu terlihat dari 68 siswa yang menjadi responden, 25 siswa (37%) memilih ragu-ragu.

3.1.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis berbunyi : ada hubungan antara fasilitas belajar disekolah dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu. Hipotesis ini akan diuji dengan korelasi product momentdengan merumuskan formulasi hipotesis statistik yaitu:

H0 : p = 0 (tidak ada hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu);

Ha : p 0 (ada hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu).

(18)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD

Hasil analisis yang diperoleh yaitu (0,754) > (0,244). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan diterima, artinya: ada hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu. Berdasarkan tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi maka, hubungan yang ditemukan sebesar 0,754 termasuk pada kategorikuat.

Kesimpulan ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti bahwa terdapat hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu. Hal ini dibuktikan melalui pengujian hipotesis-hipotesis yang diuji dengan menggunakan teknik korelasi Person Product Moment (r), diperoleh nilai

sebesar 0,754 kemudian dikonsultasikan dengan sebesar 0,244. VI. PEMBAHASAN

4.1. Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dengan Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, penulis membehas hasil berupa kesimpulan yang diperoleh dari data yang terkumpul. Analisis data penelitian yang dilakukan ini menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar disekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 9 Palu.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 9 Palu, maka dilakukan analisis dengan menggunakan korelasiproduct moment. Adanya hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa ini akan mempengaruhi prestasi belajar, kesulitan belajar, minat belajar dan kemandirian mereka karena pada dasarnya motivasi itu tumbuh dari dalam diri seseorang dan dari sarana dan fasilitas yang ada. Dengan fasilitas belajar yang lengkap siswa tersebut akan lebih memiliki kemauan untuk belajar maka prestasi belajar yang diharapkan akan tercapai. Djamarah (2008:157) menyatakan bahwa fungsi motivasi adalah sebagai pendorong perbuatan, sebagai penggerak perbuatan, dan sebagai pengarah perbuatan.

(19)

Berdasarkan analisis data menggunakan Person Product Moment (r), diperoleh nilai sebesar 0,754 kemudian dikonsultasikan dengan sebesar0,24.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan diterima, artinya ada hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Palu tahun ajaran 2015/2016.

5.2. Saran

Saran yang dapat dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 9 Palu Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah:

1. Kepada guru

Hendaknya mengembangkan metode pembelajaran dan lebih bisa meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran serta tujuan pembelajaran dapat tercapai bagi siswa.

2. Kepada sekolah

Hendaknya pihak sekolah perlu melengkapi fasilitas pembelajaran, seperti buku-buku pelajaran dan fasilitas penunjang belajar lainnya agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Kepada siswa

Hendaknya siswa menyadari bahwa fasilitas belajar yang lengkap sangat penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, karena motivasi belajar siswa sangat penting dalam proses pembelajaran, agar proses pembelajaran dalam kelas dapat berjalan dengan baik.

IV DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bafadal, I. (2004). Manajemen Perlengkapan Sekolah dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

(20)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Email. Hamsir_Ardasir@yahoo.com

Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

Djamarah, S B. (2008).PsikologiBelajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gie, The Liang. (2002). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hamalik, O. (2001).Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hudzaifah. (2012). Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Minat Belajar Siswa Di SMP Negeri 1 Sindue. Skripsi Sarjana Pada FKIP Universitas Tadulako. Palu: Tidak

Diterbitkan.

Nasution, S. (1995).Asas-asas Kurikulum. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurul, Z. (2007).Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Rena. (2014). Pengaruh Buku Penunjang Sebagai Sumber Belajar Terhadap Motivasi Dan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Di Madrasah Aliyah Alkhairat

Tondo. Skripsi Sarjana FKIP Universitas Tadulako Palu: Tidak Diterbitkan.

Roestiyah NK. (1998).Cara Mudah Belajar dan Mengajar. Bandung: Penerbit Angkasa. Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Slameto. (2003). Perubahan Tingkahlaku Secara Keseluruhan. Jakarta: Fakultas Pasca sarjana IKIP Jakarta

Smith Mark, K. (2009). Teori Pembelajaran Dan Pengajaran. Jogjakarta: Mirza Media Pustaka.

Sudijono, A. (2003).Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Toha Anggoro M. (2007).Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wahyudi, W. (2013). Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII SMP Negeri 7 Biromaru. Skripsi Sarjana FKIP Universitas Tadulako Palu: Tidak Diterbitkan

(21)

Widayarni, N. (2012).Hubungan Antara fasilitas Belajar disekolah dengan Motivasi Belajar Siswa kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Geografi Di SMA Negeri 1 Marawola.

Gambar

Gambar 1.1 Hubngan antara variabel

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan diagnosis dan penatalaksanan gangguan jiwa di puskesmas terhadap tenaga medis dan paramedis efektif dalam meningkatkan pemahaman

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, Allah Bapa Yang Maha Kuasa, karena hanya atas kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

[r]

sangat baik bagi tubuh, buah memiliki kandungan gizi dan vitamin yang dapat. membuat tubuh sehat dan terhindar dari

Batik tulis kontemporer berdasarkan fungsi dikelompokan menjadi batik untuk berbagai fungsi, batik untuk kemeja, batik untuk selendang, dan batik untuk kain panjang.

Sinarita, A., 2012, Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Ethanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Bakteri Eschericia coli dan Eschericia coli Mutiresisten, Skripsi, 29,

[r]