Lampiran 2 Daftar Nama-nama Manol STA Jetis Bandungan Kabupaten Semarang
No Nama Lengkap Umur Jenis Kelamin
Alamat Tempat Tinggal
Tahun L/P
1 Amin N 48 L Bantir Losari Kec. Sumowono
2 Sobirin 46 L Setinggen-Karangtalun,Mlilir- Bandungan
3 Purwoso 42 L Ngasem, Jetis - Bandungan
4 Ahludin 45 L Kalitangi, Kec. Jambu
5 Mundakir 38 L Berokan-banyukuning, Kec.Bandungan 6 Rujikan 40 L Gentan-banyukuning, Kec.Bandungan
7 Yartini 32 P Bandungan Kec.Bandungan
8 Siyadi 35 L Bandungan Kec Bandungan
9 Solikin A 38 L Setinggen,Karngtalun Kec.Bandungan 10 Rohman 42 L Kali Tumpang,Trayu, Kec.Sumowono 11 H Riyanto 44 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan 13 Tumin 34 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan 14 Suryatmi 33 P Gintungan Kec. Bandungan
15 Sumi’in 35 L Ngunut, Jetis, Kec.Bandungan 16 Siyamin 37 L Mejing, Duren Kec.Bandungan 17 Masruri 40 L Gentan, banyukuning Kec.Bandungan 18 Turokim 42 L Kali Tumpang,Trayu, Kec.Sumowono 19 Saryono 35 L Gentan, Banyukuning Kec Bandungan
20 Ismuni 46 L Gerpetung, Sidomukti, Kec.Bandungan 21 Sarbi’ah 35 P Banyukuning Kec Bandungan
22 Rokhim 47 L Sidomukti Kec. Bandungan
23 Ahmad 50 L Pendem, Kec.Bandungan
24 Tohari 48 L Gentan,banyukuning, Kec.Bandungan 25 Muhro'in 44 L Setinggen,Karangtalun,Mlilir,
Kec.Bandungan
26 Rohmat 42 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
27 Irfa'un 32 L Karangasem-Karangtalun, Mlilir Kec. Bandungan
28 Tugiono 35 L Krajan-Jetis Kec. Bandungan 29 A. As'ari 42 L Kalibanger Kec. Sumowono
30 Muslimin 40 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
31 Toat 41 L Pendem Kec.Bandungan
32 Zusri 44 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan
33 Nasikin 34 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
34 Badeli 39 L
Mendongan-BanyukuningKec.Bandungan
35 Samsul Arifin 37 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan 36 Zamroni 35 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
37 Kailani 33 L Jubelan, Kec.Sumowono
38 Musafak 32 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
40 Son Haji 30 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
41 Roji'un 44 L Kalibanger Kec. Sumowono
42 Mustomi 42 L Sidomukti Kec. Bandungan
43 Karisno 39 L Sidomukti Kec. Bandungan
44 Turja'un 35 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
45 Budhi 37 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
46 Sujarwo 32 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan 47 Dahroji 35 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan 48 Prayitno 47 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 49 Abdurrokhim 44 L Ngadikerso Kec.Sumowono
50 Sumiyardi 45 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan 51 Mujiyanto 46 L Kalibanger Kec. Sumowono
52 Nurwakhid 28 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
53 Kozin 30 L Mlilir Kec.Bandungan
54 Wakhidin 32 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan 55 Suyitno 39 L Karangasem, Mlilir Kec. Bandungan 56 Badawi 40 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan 57 Siswandi 38 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan 58 Rokhimin 42 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan
59 Kodri 44 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
60 Farikhin 46 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 61 Imam S 41 L Setinggen,Mlilir, Kec.Bandungan
62 Urip 38 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
63 Umam 36 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan 64 Edi Zulianto 32 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 65 Turjiyanto 45 L Candi Garon Kec.Sumowono
66 Ikhwan 45 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan 67 Hambyah 30 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 68 Fatoni 35 L Pakisan, Banyukuning. Kec.Bandungan 69 Solichan 37 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 70 Agus Cahyono 28 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 71 Susanto 35 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
72 Zulianto 37 L Jetis Kec.Bandungan
73 Siswanto 38 L Ngunut-Jetis Kec.Bandungan
74 Ali 28 L Pancoran-Losari Kec.Sumowono
75 Andi 30 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan
76 Pariyanto 45 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
77 Karmin 44 L Weru-Jambu Kec.Jambu
78 Eko M 42 L Setinggen,Karangtalun,Mlilir,
Kec.Bandungan
79 Gendro 47 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
80 Sudadi 45 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono
81 Arifin 32 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
82 Sariman 42 L Celapar-Duren Kec.Bandungan
83 Joko S 45 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan
84 Bahrodin B 35 L Banyukuning Kec.Bandungan
85 Slamet J 38 L Trayu Kec.Sumowono
86 Muhadi 33 L Trayu Kec.Sumowono
88 Efriyanto 43 L Gentan-Banyukuning Kec. Bandungan 89 Nasirin 44 L Bantir Losari Kec. Sumowono
90 Siswoyo 45 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan 91 Solikin B 46 L Kauman-Mlilir Kec.Bandungan
92 Supriyono 47 L Trayu Kec.Sumowono
93 Dahman 50 L Kropoh,Duren. Kec. Bandungan
94 Syaifudin 48 L Baran Kec Ambarawa
95 Gunawan 29 L Ngunut-Jetis Kec.Bandungan 96 Muhkozin 30 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 97 Khoirudin 45 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 98 Heri Nasikin 34 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 99 Muslikun A.A 42 L Sidomukti Kel Sidomukti Kec.
Bandungan
100 Fitroni 32 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan 101 Rujiun 42 L Trayu Kel Trayu Kec.Sumowono 102 Rukiman 44 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan 103 Johan Loksono 32 L Jimbaran Kel Jimbaran Kec Bandungan 104 Sumarmiyanto 36 L Trayu Kel Trayu Kec.Sumowono 105 Imam Supriyo 43 L Bandungan Kel Bandungan Kec
Bandungan
106 Slamet Muhlisin 34 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan 107 Muslikun B 45 L Mejing Kel Duren Kec Bandungan 108 Nur Umar Said 42 L Kalitumpang-Trayu Kec.Sumowono 109 Solekhan 40 L Gedangan-Duren Kec.Bandungan 110 Nurwanto 45 L Mendangan-Losari Kec.Sumowono 111 Khunzi 36 L Ngasem Kel Jetis Kec Bandungan
112 Ari 35 L Weru Kel Kwarasan Kec Jambu
113 Tiyono 43 L Kewedusan Kel Ngadikerso Kec
Sumowono
114 Fajar Restanto 31 L Berokan-Banyukuning Kec.Bandungan 115 Zaenal Abidin 31 L Plaosan-Limbangan, Kendal
116 Budiyono 33 L Bandungan Kec Bandungan
117 Ali Mukodir 43 L Karangtalun-Mlilir Kec Bandungan 118 Nastain 52 L Mejing Kel Duren Kec Bandungan 119 Muhto,at 43 L Tengaran-Dure Kec Bandungan 120 Budiyono 34 L Clapar-Duren Kec Bandungan
121 Suwarno 45 L Banyukuning Kec Bandungan
122 Suyadi 42 L Ngasem Lor Kel Jetis Kec Bandungan
Lampiran 3 Transkrip Wawancara
1) Nama : SUPRAPTO
Umur : 49 tahun.
Pekerjaan : Wakil ketua dan Bendahara UPTD STA (Sub Terminal Agribisnis) Jetis Bandungan Kabupaten Semarang.
P : Pak, di pasar ini ada pedagang, ada buruh gendong. Yang mengatur darimana dan siapa pak?
N : Itu yang mengatur dari SPTI (Serikat Pekerja Tenaga Indonesia). Kulinya itu sendiri sendiri. Kuli kol sendiri, kuli wortel sendiri, kuli tomat sendiri. Gitu mba. Jadi kuli kol gak bisa ngambil wortel.
P : Pak itu kulinya di bagi 2 shift. Shift siang dan malam. Shift siangnya dari jam berapa pak? Shift malam dari jam berapa?
N : Ia ada 2 shift. Siang dan malam. Dari jam 11 siang tadi sampai nanti jam 8. P : Kalau yang malam?
N : Jam 8 sampai pagi.
P ; Ini jadi STA mulai tahun berapa pak?
N : Tahun 2000. Jadi dulu ceritanya gini…. Dulu di Bandungan. Trus, koq makin lama
makin banyak yang dagang. Datangnya juga makin banyak dari Wonosobo, dari Kopeng itu banyak. Trus akhirnya macet. Di Bandungan bikin macet. Akhirnya
dipindah sini.
P : Biasanya sayur-sayurnya datang dari daerah mana saja pak?
N : Dari lokal sini juga ada, dari Dieng, dari Kopeng. Kalau pas musim begini datangnya dari Malang.
P : Dari Temanggung ada gak pak?
N : Dari Temanggung ada. Banyak Temanggung.
P : Pak, itu yang buruh buat KTA dulu buat nguli… buatnya dimana pak?
N : Itu yang ngurusin SPTI. P : Bayarnya pak?
N : Kurang tahu saya. Yang jelas dulu-dulunya juga bayar. Mahal itu. Mau jadi kuli itu mahal. Rp. 100.000.000.
P : Itu kulinya dapat gaji atau upah? N : Upah aja.
P : Upahnya berapa?
N : Rp. 2500/gendong.1 keranjang. Umpamanya dari mobil diangkut di bawa ke timbangan. Dari timbangan kembalikan lagi ke mobil misalnya pembelinya. Jadi udah 2 kali 1 keranjang.
P : Rp.5000 ? N : Ia.
P : Kalau sayur-sayur masuk ke sini misalnya dari luar daerah, dari Kopeng, itu bayar gak pak?
N : Ia langsung bayar. Itu ada daftar harganya ( menunjuk papan list harga). P : Ia pak. Biasanya pembelinya itu bakulan pak?
N : Ia /keranjang itu. Ada juga yang karung. Tapi partai besar. P : Berarti tiap hari pak?
P : Pak , ini bayar masuk sampai keluarnya gimana ( alur) ?
N : Barang masuk langsung bayar karcis /keranjang trus di bawa ke timbangan. Kalo udah laku langsung di bawa ke pembelinya. Semua sayuran yang d bawa pasti di drop disini. Tapi ada misalnya kalau kol dari Malang belom di keranjang. Jadi di tata dulu di keranjang dulu baru di timbang.
P : Keranjangnya di sediakan sendiri atau dari pasar? N : Beli sendiri.
P : Pak, jadi kuli selain dapat KTA, dapat fasilitas yang lain gak? Misalnya seragam atau baju?
N : Ada. Jadi gini mba, jadi SPTI di luar. Itu kuli, yang nata-nata itu masuk di bawah SPTI. Dia juga ada punya bank. Koperasilah.
P : Apakah SPTI itu dari pemerintah? N : Bukan. Itu sendiri.
P : Seperti asosiasi buruh gitu pak? N : Ia.
P : apakah yang tidak memiliki KTA bisa nguli di sini? N : gak bisa
P : Kalau yang masuk biasa (bukan antar sayuran) misalnya tuk beli aja bayar gak pak? N : Bayar karcis. Bayar parkir aja. Rp. 2000
P : Pak, nama-nama kulinya dari SPTI di kasih ke UPTD? N : Gak. Itu semua ada di SPTI aja.
P : Apa tidak bekerjasama dengan UPTD pak?
N : Gak. Jadi cuman naungan. Sendiri-sendiri. Nah, kalau yang inikan setor di kas Negara. Kalau itu gak. Itu sendiri. SPTI kan organisasi istilahnya.
P : Disini ngurusnya apa aja pak? N : Disini ya retribusi sama parkir.
P : Pedagang-pedagang di sini, biasanya bayar berapa pak? Kan biasanya di minta retribusi uang kebersihan dan keamanan..
N : Ia ada retribusi. P : Berapa pak? N : Rp. 2000/hari.
P : Kalau yang kios bayar berapa? N : Rp. 2000/m/hari.
P : Upah kuli itu langsung sampai pedagang ya pak? N : Ia langsung pedagang.
P : Pak, ini pasarnya biasanya sampe malam bahkan pagi…trus bersihkan pasarnya jam
berapa pak?
N : Biasanya jam 6 pagi sampe jam 12.
P : Pekerja kebersihannya di bawah sini pak? Ada berapa orang pak?
N : Ia di bawah sini. Masuk di dinas pertanian tapi bukan pns. Masi kontraklah. Ada 6 orang.
P : Berarti bapak mulai kerjanya jam berapa?
N : Saya biasanya masuk jam 9 trus buat buku laporan dulu dan sampe malam. P : Lha..fulltime pak. Weekend jg pak? Sabtu minggu?
N : Seharusnya ada.
P : Di sini yang pnsnya ada berapa orang pak? N : 6 orang. 4 orang yang bagian narik retribusi.
P : Ini yang datang kesini kebanyakan dari luar daerahnya pak? N : Ia. Ia itu dari Kopeng. Temanggung, Dieng.
P : Sayuran dari Kopeng ke sini dulu (STA) baru ke Salatiga pak? N : Ia. Harus ke sini dulu.
P : Klo daerah lain juga begitu pak? N : Ia harus seperti itu.
P : Siapa saja yang pnsnya?
N : Pegawai UPTD. Ketuanya: Pak Jatmiko, Wakil ketua: Suprapto, Bendahara: Suprapto. Penarik retribusi ada 4 orang yaitu: pak Budi, pak Madi, Rondian, dan Wisnu Pramono.
2). Nama : SUPRIYONO Umur : 46 tahun.
Alamat : Trayu – SOMOWONO.
Pekerjaan : ‘’manol’’ (buruh gendong di pasar sayur Jetis)
P : Sudah berapa lama menjadi manol pak? N : 2 tahun.
P : Sebelum menjadi manol, bapak buat KTA dulukan…Proses pembuatan KTAnya di
mana? Syarat-syaratnya? KTP N : G ada. Cuman KTP sama KK.
P : Biaya administrasi ada pak? Berapa pak? N : Biaya administrasinya Rp. 85.000.000. P : Itu buatnya lama pak? Langsung jadi? N : Ia langsung jadi.
P : Bayar dapat aja, selain KTA? N : G ada. Hanya KTA.
P : Setelah punya KTA, keuntungannya dapat aja? N : Punya uang. Kerja dapat uang
P : Selain dapat uang, misalnya bapak dapat koperasi, atau misalkan dapat dapat asuransi?
N : Ya gimana ya, KTA itu dapat untuk jaminan di koperasi. Untuk ngambil utang bisa buat jaminan utang.
P : Itu bayarnya gimana pak? Cicil atau angsur? N : Kes.
P ; Itu KTA berlaku sampai kapan? N : Seumur hidup.
3). Nama : SARYONO
Umur : 35 tahun.
Alamat : Ngentan – Banyukuning.
Pekerjaan : buruh timbang di pasar sayur Jetis 4). Nama : KELIK
Umur : 37 tahun.
Alamat : Temanggung.
P : Biasanya sayur yang dibawa ke pasar ini apa saja? N : Kol, tomat, jagung manis, sawi
P : Kapan saja membawa pasokan sayur ke pasar ini? N : Setiap hari
P ; Sejak kapan mulai usaha sebagai pengepul sayur? N : Tahun 2002
5). Nama : RUMILAH Umur : 42 tahun.
Alamat : Tegalsari RT 04/RW 05, Sidomukti, Bandungan Pekerjaan : bakul/Pedagang sayuran.
P : Sejak kapan menjadi pedagang di pasar ini? N : Mulai dari tahun 2000 (sekitar 15 tahun lebih) P : Berjualan dari jam berapa? Apakah setiap hari? N : Dari jam 1 siang sampai 8 malam. Setiap hari.
P : Sayur yang dijual apa saja? Alasan pemilihan sayur tersebut N : Kol, jipan (labu jepang) karena tahan lama
P : Dalam pasar ini, selain pedagang dan pembeli terdapat juga buruh gendong. Nah. Bagaimana dengan keberadaan para buruh gendong? Apakah merasa rugi karena harus mengeluarkan biaya tambahan?
N : Manol ya sangat membantu jadi gak rugi
P ; Dalam sehari bisa membayar upah manol berapa? N : Rp. 50.000/hari – Rp. 60.000/hari
P : Biasanya stok sayur untuk penjualan diambil darimana? N : Dari pengepul, tengkulak itu. Udah pesan sama langganan
P : Bagaimana pembayaran pada pengepulnya? Langsung dibayar saat barang datang? N : Ada yang langsung dibayar ada yang besok
P : Bagaimana dengan pembeliannya? Beli banyak atau sedikit? Bisa beli eceran? N : Tergantung pembelinya mau beli banyak ato sedikit. Gak bisa eceran
P : Biasanya pembeli sudah langganan? Atau pesan dulu ke ibu untuk disediakan? N : Ada yang langganan. Kalau sudah ada sini dia minta
P : Harga sayur sama dengan pedagang lain?
N : Ada yang sama ada yang gak. Menurut barangnya. Yang bagus mahal P : Pernah ada masalah dengan sesama misalnya berebut pembeli pedagang? N : Gak ada sini
P : Kalau sama manolnya?
N : Gak ada. Kalau Manol saya antri, gantian : kalau abis gendong sana nanti kesini P : Pernah rebutan barang jualan dengan sesama pedagang?
N ; Gak pernah disini. Tapi di sebelah (los) sana pernah ada. Sini kan kalu datang
langsung kasih.
P ; Dalam sehari sudah pasti dapat? Kira kira dalam sehari dapat berapa? Minimal? N : Rp. 100.000 lah
6). Nama: Ngatiam Umur: 45 tahun
Alamat:Jimbaran Manggung
Pekerjaan:Pedagang sayur di pasar Jetis
Biasanya jual sayur apa saja bu?
Sawi
Mulai usaha/jual di pasar Jetis, tahun berapa?
Mulai usaha tahun 2000
Biasanya dapat pembeli atau penyedia sayuran dari siapa bu?
Ada langganan
Ibu ikut menggunakan jasa manul?
Ya pake
Manul dibayar berapa bu? Sekali angkat?
Bayar manul Rp. 2000 sekali angkut
Apa itu manul?
Manul itu kuli khusus angkut sayur
Bu, ada ikut kumpulan?
Kumpulan dengan angkatan
Kalau koperasi ada gak ibu? Ibu ikut koperasi? Sejak kapan ikut atau sudah berapa lama?
Jadi anggota koperasi tahun 2013
Biasanya ada kegiatan apa saja di koperasi itu?
Simpan pinjam di koperasi
Untuk simpanan di koperasi harus berapa bu?
Minimal simpanan Rp 5000
Ada syarat untuk pinjaman di koperasi? Apa syaratnya?
Syarat pinjaman BPKP
Dampak adanya koperasi itu?
Dengan adanya koperasi bisa membantu
Ibu, biasanya jualan dari jam berapa sampai jam berapa? Setiap hari?
Jam 1 siang – 7 malam. Setiap hari
Ibu, biasanya dalam sehari menjual berapa banyak? Rata -ratanya… (misal: ikat)
Rata-rata 150 ikat/hari. Harga jualnya Rp. 2.500/ikat (harga dari tangan petama)
Dalam sehari manul bisa angkut jualan sayur ibu berapa kali?
Khusus saya, manul bisa angkut 10 kali dalam sehari.
Proses atau cara pembayaran manul gimana bu? Pakai catatan? Setiap kali angkut langsung bayar? Atau bayarnya sekalian setelah di total saat akan pulang?
Biasanya saling menghitung berapa kali angkut, Cuma di ingat. Tanpa dicatat.
Ibu, kenapa memilih jualan sayur di pasar?
Jualan untuk bantu penghasilan keluarga
Ibu, selain pengeluaran untuk bayar manul, biasanya ada lagi pengeluran lain dalam sehari selama jualan di pasar Jetis?
Bayar retribusi Rp. 2500/hari utnuk kebersihan
Ibu selalu jualan di sini? Pernah pindah tempat?
7). Nama : Sugeng
Umur : 50 Tahun
Alamat : Pati
Pekerjaan : Pembeli sayuran di STA Jetis
P : Apa saja jenis komoditas dagangan yang dibeli dari pasar Jetis? N : wortel, kentang
P : Berapa banyak pembelian yang dilakukan? Biasanya
N : gak tentu. Tergantung permintaan dari pasar juga. Kan saya ini jual lagi ke pasar. P : Sayuran yang anda beli disini, apakah selanjutnya anda jual lagi misalnya di pasar ? kalau ia, pasar apa dan di daerah mana saja?
N : ya pasar di pati.
P : Apakah anda melakukan pembelian di pasar ini setiap hari?
N : ia setiap hari. Tapi kadang selang 2 hari. Ya tergantung stok di pasar juga. P : Mengapa memilih membeli sayuran di pasar Jetis? Jelaskan
N : bisa beli dalam jumlah banyak dan stoknya ada terus.
P :Bagaimana pelayanan para pedagang? Anda memiliki langganan?
N : ada langganan. di sini kalu gak ada langganan susah mbak. saingan banyak punya usaha yang sama. Jadi biasanya saya tlp langgganan yng di sini minta di siapkan. Trus nanti datang ngambil bayar sudah trus pulang.
P : Apa anda sering menggunakan jasa Manol? Bagaimana jasa pelayanan manol? N : baik jadi sangat bantu. Trus kerja jadi mudah, cepat selesai
P : Berapa anda membayar manol dalam sehari? N : saya gak bayar. Yang bayar langsung pedagang.
P : Bagaimana cara anda tetap berhubungan dengan pedagang dan Manol di pasar Jetis? N : ya..percaya ajalah.
8). Nama : Amin Nur Rohim, 51 tahun Alamat : Banter – Losari, Sumowono
Pekerjaan : Ketua Koperasi Gotong Royong Maju Makmur STA Jetis Bandungan, dan Mantan Ketua SPTI Sub Terminal Agribisnis Jetis Bandungan. P : Bagaimana sejarah SPTI?
N : Sejarahnya dari awal…
SPTI itu awalnya sebelum ada pasar Ngasem itu sudah ada waktu pasar Bandungan. Karena di sana itu sudah tidak layak untuk penghuni penghuni semua pedagang karena pedagang makin banyak tapi lahannya sempit ya jadi macet. Kemudian dari pihak pemerintah daerah itu memberi peluang kebetulan yang masuk itu dari wilayah Ngasem sehingga Pasar Bandungan masuk ke pasar Ngasem itu buka tahun 2001 sampai sekarang.
P : Lalu menjadi Sub Terminal Agribisnisnya sudah lama?
N : Ya sekitar… Dulukan di penda kemudian sekitar 8 tahun baru jadi STA.
P : Bagaimana proses terbentuknya SPTI? Langsung dari manol-manolnya?
itu kan kasar ya cuman sangat menginginkan untuk masalah sosial, kemudian masalah keagamaan pokoknya di ambil yang terbaik. Seandainya ada 1, 2, 3 kuli menjadi anggota tapi koq masih melakukan seperti maen, minum, wedok(main perempuan) itu gak boleh. Langsung di keluarkan. Gak pandang bulu. Entah itu pengurusnya entah itu anggotanya sama. Memang itu sudah menjadi catatan agenda AD/ART SPTI sehingga banyak dari wilayah-wilayah yang lain yang mau masuk ke SPTI itu sangat banyak. Sehingga dulunya waktu saya masuk itu baru ada 15 orang di pasar Bandungan. Kemudian masuk ke sini itu tahun 2001 itu sudah nyampe 59 orang. Kemudian membentuk koperasi ini. Setelah di lihat koq mampu untuk mendirikan koperasi dengan perintah Undang-Undang SPTI karena UU SPTI juga mengatakan untuk menyajahterakan anggota beserta keluarganya, membuat dana pensiun dan mendirikan koperasi.
P : Mmm….makanya itu bayar ya pak?
N : Ia bayar, makanya masuk ke sini itu walaupun sekarang mahal. Kalau saya waktu masuk itu Rp. 1.250.000 uang pangkalnya. Tapi kalau saat ini sampai detik ini itu Rp. 93.000.000.
P : Banyak sekali pak. Untuk apa saja pak?
N : Betul. Masalah uangnya itu seandainya saya keluar. Itukan karena berdasarkan dana pensiun tersebut itukan orang yang menjual harus membawa pulang uang. Sehingga yang membeli itu harus membayar sesuai aturan.
P : Oh..jadi bisa di tarik dana pensiunnya.
N : Ia bisa di tarik. Sedangkan saham termasuk koperasi. Sebetulnya kalau koperasi setiap warga Indonesia berhak. Cuman kalau di sini lain lagi. Kalau sudah keluar dari SPTI juga harus keluar dari koperasinya.
P : Gak boleh pak?
N : Gak boleh karena masalahnya tiap bulannya itu ada simpanan wajib kalau sudah keluar otomatis kita sulit untuk menarik simpanan wajib tiap bulannya. Dia tidak terikat masalahnya sehingga membuat keputusan seperti itu. Sebetulnya dari Pemerintah juga gak boleh seperti itu. Sering saya di marahi dari Dinas Koperasi kenapa buat aturan seperti itu. Karena tidak ingin, tidak mau nantinya itu di persulit dengan anggota yang sudah keluar.
Nah, masalah harga Kartu Tanda Anggota sekarang jadi sampai sekian juta itukan pertimbangannya dari pemasukan. Jadi kita kerja itu /harinya itu dapat berapa. Jadi ada keseimbangan. Jadi jangan sampai mereka itu rugi karena sudah masuk dengan uang yang gede kemudian penghasilannya kecil. Jangan sampai.
P : Oh..berarti itu bayar - dapat KTA secara pemasukan tinggi dan otomatis masuk koperasi dengan demikian dapat dana pensiun. Seperti itu ya pak?
N : Ya..ya…benar seperti itu.
P : KTAnya seumur hidup pak?
P : Kalau misalnya orangnya masih mau kerja pak, berarti perpanjang? Di perpanjangnya bayar lagi pak?
N : Ia perpanjang ditanggung organisasi.
P : Kalau KTAnya masih berlaku tapi orangya merasa sudah tidak sanggup? Orangnya
mau mengundurkan diri…Bagaimana pak?
N : Kalau di sini sewaktu-waktu. Mau mengundurkan diri karena gak sanggup gak masalah dengan catatan jangan sampai terbelah dalam keluarga. Masalahnya apa? Sekarang seandainya istrinya biasanya seorang istri punya suami gak berpenghasilan tau kan bagaimana seorang ibu di rumah.. kadang lakinya sudah kesal kerja tapi istrinya kadang masih mendorong walaupun dia tidak menjalani. Itukan nanti cekcok. Padahal SPTI dengan dasar sejahtera untuk anggota dan keluarganya. Jadi tetap ikut campurtangan untuk menyelesaikan hal yang seperti itu. Boleh di jual asalkan sudah selesai dalam keluarga. Jasi istri, keluarga harus tahu. Jadi, Organisasi gak mau resiko. Lebih harus hati-hati.
Organisasi buruh SPTI punya koperasi karena dulu ada salah satu bendahara koperasi yang kurang sinkron lah kemudian untuk menyelamatkan dana SPTI ya kita mengajukan membuat awal tahun 2001 kemudian tahun 2003 mendapat badan hukum.
P ; SPTI berada di bawah apa pak? Apakah lembaga mandiri?
N : SK dapatnya dari DPT. DPT dari provinsi. Provinsi mengamanatkan DPT langsung menangani setiap PUK.
P : Pusatnya di mana pak?
N ; Jakarta. Cuman kalau di wilayah termasuk Salatiga, Semarang itu DPTnya termasuk cabang di Ambarawa. Kalau Semarang kota sudah lain, Kudus sudah lain. Tetapi entah itu Jawa Tengah, Jawa Barat semuanya pusatnya di Jakarta.
Pengurus SPTI itu harus punya jiwa sosial. Jangan sampai jiwanya itu ke pribadi atau ke keluarganya saja. Sudah di sumpah dari awal. Kalau memang siap untuk mengkoordinir organisasi harus siap segala-galanya. Jangan berani berani untuk kaya. Siap miskin. Karena kalau SPTI ngurus anggotanya gak bayaran. Gajinya dari kinerja kita. Kalau gak kerja gak ada gaji ya gendong itu,
P ; Bapak masuk shift malam berarti?
N : Gak. Saya masuk siang jam 13.00. Tapi saya di minta bertanggung jawab di kantor koperasi dari jam 09.00-12.00 WIB. Bilamana ada nasabah walau jam layanan sudah habis tetap harus dilayani sampai selesai.
P ; Bagaimana proses peminjaman uang oleh nasabah?
N : Kalau anggota SPTI minjam pakai KTA. Karena dengan harga belinya RP. 93.000.000 itu bisa realisasi 50% berarti Rp. 45.000.000-50.000.000. Kalau mentok seandainya di interview dia benar-benar butuh dan gak ada tanggungan bisa di acc Rp.50.000.000. Kalau pedagang itu BKKB sama kartu-kartu warung dan tidak
menerima sertifikat.
P : Jadi pedagang masuk sebagai anggota koperasi juga?
alhamdulillah sejak berdirinya koperasi dari pihak bakul yang minjam di sini konsekuen.
Koperasi ini modal awalnya hanya Rp. 14.000.000, sampai saat ini sudah Rp. 2,3 M. Makanya bulan-bulan saat ini sangat riskan untuk mencairkan dana karena banyak sekali yang minjam uang. Biasanya kalau mau bulan puasa pinjam uang untuk bangun rumah/dandani rumah, bayar sekolah. Kenapa orang-orang itu sangat percaya disini? Karena kalau seandainya bakul dari rumah mereka gak bawa uang dan punya tabungan di sini sampai sini bisa pinjam dan langsung cair, bawa pulang uang. Saya utamakan buat warga pasar. Saya layani sampai selesai makanya saya sebar nomor hp ke warga pasar agar bisa langsung di layani. Jika meminjam di bawah Rp. 30.000.000 bisa langsung di cairkan dan di bawah pulang tetapi bila meminjam di atas Rp. 20.000.000- 100.000.000 harus ada pemberitahuannya dari kemarin (sehari sebelumnya) agar dpat langsung di proses.
P : Apakah pernah ada orang luar yang masuk untuk kerja gendong padahal belum memiliki KTA? Bagaimana cara mengatasinya?
N : Pernah ada. Cara mengatasinya adalah biasanya saya lihat dulu orang yang ikut gendong itu dikarenakan apa. Apakah lokasi tersebut kurang tenaga atau orangnya itu yang mbeling. Itu saya lihat. Kalau memang kurang tenaga saya maklumi dulu kemudian kami menambah anggota. Kalau sudah ditambah anggota saya lihat 1 bulan 2 bulan perkembangannya gimana. Kalau sudah tercukupi anggota tersebut kenapa dia masih ikut gendong padahal itu bukan hak dia. Lah saya undang kesini saya kasih saran kalau jenengan mau bakul ya bakul saja. Kalau mau gendong syaratnya harus seperti ini. Masalahnya ini adalah organisasi resmi bukan main main. Tanggung jawab segala-galanya.
Sampai seperti ini mushola ini ya. Itukan dulu modelnya seperti gerbek buka semua. Lha karena saya itu merasa gimana ya, kantornya disini musholanya di situ. Ya tetap dari pihak SPTI tanggung jawab. Kemarin bangun renovasi yang terakhir kemarin baru saja itu habis Rp. 60.000.000 dari SPTI. Jadi intinya kita kerja bukan hanya sebatas kita untuk mencukupi kebutuhan cuman yo kita harus bertanggungjawab dengan kenyamanannya pasar. Itu tujuan kami.
P : Jadi jika ingin kerja cari uang jangan di sini ya pak?
N : Ya betul. Jadi setiap orang masuk itu tetap di janji dengan aturan-aturan SPTI di sampaikan. Makanya setiap tanggal 2 diadakan pertemuan rutin. Kalau tidak berangkat pertemuan berarti nanti sore tidak boleh bekerja. Karena materi yang di sampaikan itu sangat banyak dan sangat berguna untuk organisasi sampai ke keluarganya itupun sangat manfaat. Ya memang ada yang tidak berangkat. Dari 116 orang itu rata-rata yang tidak berangkat paling 5 orang. Itu kadang saya tidak berangkat tapi besok saya berangkat kemudian yang lain karena ada kepentingan.
P : Berarti harus ijin dulu?
N : Ya tetap ijin. Makanya aturan organisasi sangat ketat kalau di sini beda dengan organisasi-organisasi lain. Mungkin bisa tanya SPTI yang ada di Sumowono, di Ambarawa, di Salatiga, di Semarang itu seperti apa. Itu mungkin sangat beda.
Jadi rata-rata kalau di sana sana itukan biasanya yang jadi ketuanya jarang kerja yang penting itung duit. Ibaratnya jadi bos e. kalau di sini gak. Walaupun yang senior tidak bekerja ya tidak dapat duit.
N : Ia di sini dari 9 pengurus memang harus satu arah. Jangan sampe kamu kenyang dulu kalau anggotamu belum kenyang. Tapi kalau ada masalah jangan seperti di film-film, kita belakang kemudian rakyatnya kon maju dise perang. Jangan. Kalau organisasi di sini pengurusnya ya biar anggotanya tenang. Kalau ada masalah diselesaikan pengurus.
P : Biasanya saat ada pertemuan kalau ada masalah di beritahu pada anggotanya?
N : Oya pasti. Kalau organisasi dari sekian orang itu satu komando koq pengurusnya itu dengan manajemen kita melangkah seperti ini koq nantinya itu baik itu seandainya koq mereka itu mau melakukan gak boleh gak boleh. Tetap gak jalan. Jadi seandainya koq dia itu punya keinginan seperti ini klo pengurus ngerem ya mandek mandek benar. Jadi tidak bisa seenaknya sendiri.
P : Biasanya dalam suatu organisasi ada anggota ataupun oknum tertentu yang tidak mau menerima atau mengkritik saja? Bagaimana cara mengahadapinya?
N : Oh itu biasa. Masalahnya itu biasanya itu datang dari kecemburuan sosial. Menyangka bahwa yang di depan itu gini gini. Itu biasa. Tapi yang namanya pengurus itu nek dadi gedong sing ombo, nek dadi ruangan sing ombo. Sehingga nanti kalau ada air masuk tidak mudah mbludak, kalau ada sampah yang masuk juga tidak mudah mbludak. Jadi harus bisa menahan emosi. Kan harus seperti itu. Masalahnya orang banyak.
Memang kadangkala saya itu kalau pas banyak masalah sepertinya beratnya itu melebihi orang yang menjadi kepala desa/lurah. Itu kadang-kadang seperti itu. Wong saya itu jadi ketua 3 periode, trus jadikan penasihat 2 periode, kemudian saya mau berhenti. Karena saya terus terang kesal, karena sudah lama jadi. Mosok yo kon padu terus yo mboten enak. Masalahnya orang itu biasanya tidak akan menilai dengan kebaikan. Kebaikan 1,2 tahun bahkan 10 tahun ada buruknya 1 jam abis semua.
Biasanya seperti itu. Itu sudah manusiawi. Tapi saya ikhlas walaupun seperti apa ikhlas. Karena kalau tidak idasari ikhlas semua akan putus asa. Jadi semua yang saya jalani adalah ikhlas. Kemudian saya berhenti 8 bulan. Anggota melihat bahwa organisasi sepertinya akan mocar macir. Kemudian rapat saya di masukan lagi dan saya menjadi ketua lagi 1 periode. Kemudian ya pernah ada kegoncangan sedikit. Kemudian pokoknya dari anggota itu dengan cara pilihan itu saya di masukkan sebagai pengelola koperasi dari waktu itu ada 111 orang pas waktu itu. Itu saya mendapat voting 99. Terus saya rodo pusing waktu itu, ini SPTI siapa yang nangani masalahnya SPTI kalau di tangani sasaee wongniku ya hancur. Lha, kemudian saya berpikir panjang yang namanya pak Sobairin saya paksa mau tidak mau harus mau. Meskipun saya di koperasi tetap bantu. Kalau saya oke dia juga oke. Dia nganggap saya sepupu karena saya lebih berpengalaman jadi ketua walau umurnya sepantaran.
Pengurus harus punya dasar yaitu : mengayomi, melindungi, membela, dan menyejahterakan. Dan itu harus di buktikan. Semuanya harus dilakukan dengan bijaksana.
SPTI juga punya Undang-Undang. Ini dari tingkat provinsi. Tapi setiap PUK (pengurus harian) berhak menyesuaikan tidak harus persisi seperti ini tapi landasan yang dari sini. Karean ini yang nasional.
N : biasanya sampai ke DPT. Jadi ke tingkat nasionalnya dari DPT. Dari tingkat-tingkat DPT seluruh Indonesia konferensi di Jakarta. Cuman kadang kalau tingkat nasionalnya ada pertemuan biasanya di SARI MAREN BANDUNGAN itu dari pengurus-pengurus PUK seJawa Tengah biasanya di undang. Entah itu pergantian pimpinan, sekretaris, bendahara, atau ada aturan-aturan baru.
Organisasi SPTI di pasar Jetis ini khususnys Kuli ya karena SPTI ini ada Timbang (bongkar muatan), ada Perpak (yang noto kol dari mobil ke keranjang),ada Gendong (yang mengangkut barang ke mobil atau tempat tujuan), dan ada Muat (noto di mobil yang sudah di keranjang). Jadi Timbang-Perpak-Gendong-Muat. Itu semuanya awalnya dari gendong. Semua pengurusnya yang gendong. Kenapa sekarang di pisah? Karena sebenarnya timbang, perpak, muat ada pengurusnya masing-masing tapi tidak berfungsi. Jadi sekarang semuanya memiliki pengurus masing-masing namun masih dalam naungan kami. Pengawasanpun masih pada kami. Jadi seandainya ada masalah apa-apa, masih kami yang membantu.
P : pak, kemarin mendapat info dari pak Saryono (timbangan) bahwa ada ketua-ketua perblok? Misal: blok Temanggung dan lain sebagainya
N : Itu koordinator namanya. Kenapa di atur seperti itu? Karena dari banyaknya orang kalau tidak diatur seperti itu otomatis akan menjadi kontra. Itu pasti. Kecemburuan sosial itu pasti ada, saling gak percayalah. Makanya saya koordinir khusus untuk wilayah sini ada yang mengatasi sendiri, yang di Kopengan ada yang mengatasi sendiri, yang Temanggung sendiri, yang los kol sendiri, kemudian yang di bawah juga sendiri. Jadi setiap lokasi memang ada koordinator. Lha koordinator tersebut eksekutornya adalah pengurus. Jadi kalau memang coordinator itu tidak bergerak tetap di tegur juga.
P : Koordinator wajib lapor ke pengurus?
N : Ia. Jadi setiap triwulan ada pertemuan untuk evaluasi antara pengurus dan koordinator. Kalau yang ada masalah harus langsung di selesaikan. Setiap koordinator ada pendamping. Kan pengurus ada 9 orang. Jadi pengurus di wilayah sini
mendampingi koordinator di wilayah sini. Ada 7 wilayah. Jadi seperti saya, pak Sobairin, kalau punya masalah belum sampai mentok belum di laporkan ke kami. Jadi, saya berusaha percaya sama mereka. Merekapun berusaha menyelesaikan sendiri, kalau gak bisa baru ke saya dan pak Sobirin.
P : Pak, kemarin saat wawancara koq mulainya jam kerja yang shift siang beda-beda? Ada yang mulai jam 12.00, ada juga yang mulai jam 14.00 WIB?
N : Ia. Sebetulnya kalau yang siang mau masuk dari jam 10. Atau jam 12 gak apa-apa tapi batas waktunya adalah sampai jam 19.00 WIB. Lha, nanti sudah gantian yang kerja malam. Kerja malam jamnya mulai jam 18.00 WIB. Kadang yang kerja malam belum datang pas jam 18.00 WIB padahal itukan masi ada orangnya. Tapi kalau sampai jam 19.00 WIB belum datang yang malam itu otomatis akan ada teguran.
P : penentuan tarif manolnya darimana pak?
seenaknya sendiri gak baik. Di sini kan intinya itu kerjasama. Yang namanya kerjasama kalau ini punya pemikiran yang seperti apa harus di musyawarahkan. Yang satu pemikirannya seperti apa. Awal saya masuk itu tarifnya Rp 300, kemudian mau naikan Rp 200 agar jadi Rp 500 itupun sulit. Banyak tantangan. Masalahnya tidak mungkin semua bakul di undang itu datang semua. Kalau yang datang otomatis tahu persoalannya seperti apa tapi kan yang gak datang otomatis kan komplen. Kemudian mau naikan 250 agar dari Rp 500 jadi Rp 750 itupun banyak masalah juga. Jadi selalu setiap waktu itu muncul masalah. Makanya tadi saya bilang pengurus itu harus punya sifat arif/bijaksana. Ya seperti ini sudah ayem masalah tarif.
Seperti kemarin itu dagangan ada yang bobotnya sampai 1 kuintal setengah, 1 kuintal 80. Saya pikir-pikir kan gini kitakan manusia. Perbandingan 2kalilipat dengan bobot kita itu sudah lumayan mampulah, kuat. Kalau bobotnya itu koq setengah kuintal kita mengangkat dagangan dengan bobot yang 1 kuintal yo jeneng e kuli wajar. Saiki seumpama montor. Montor itu kudu muatan e 2 ton koq dimuatin 3 ton, cepat amblas mboten sesasi?. Sama saja manusia seperti itu. Makanya saya buat aturan. Itupun saya mengundang dengan pihak bakul, bukan seenaknya sendiri. Jadi saya batasi dengan maksimal nego 1 kuintal kemudian kebijaksanaan 10 kilo. Kalau I kuintal 10 kilo tarif masih seperti biasa. Tapi kalau sudah 1 kuintal 11 kilo saya kenakan denda Rp. 30.000. Dari 111-1 setengah kuintal tetap Rp. 30.000. Nah, waktu itu juga ada komplen. Tapi dengan cara penyampaian yang arif, dia juga kan mau menerima. Tinggal mereka kalau belum tahu saya kasih selebaran dengan pelaksanaanpun jangka waktu 1 bulan. Saya kasih selebaran seandainya tanggal 1 Mei memberitahu akan mulai tanggal 1 Juni. Itupun saya ulang. Saya memberi selebaran paling gak 3 kali. Setelah itu terakhir saya tempelkan. Lha, dari petani kan ada yang belum tahu. Dia masih membawa dagangan yang seperti biasa kemarin-kemarin. Tinggal dia sudah tahu apa belum. Kalau belum tahu, lha kita rembuk bareng-bareng. ‘’Enggeh, pokok e iki terakhir jenengan setor dagangan inkang bobot e kadus ngaten tapi setelah dinten iki jenengan tetop keno denda sing jumlah e sementen’’. Waktu saya rapat pengurus gak ada setuju karena tidak mau resiko. Tapikan semua itu sudah saya pikir. Ibaratnya saya mengatasi nanti seandainya koq muncul masalah karena saya mempunyai trik dari awal itu anggap saja sudah di luar kepala untuk mengatasi masalah tersebut. Alhamdulillah sampai sekarang sudah berjalan.
Sing kadangkala ada jagung 1 mobil ada yang lebih 1, 2 itu gak komplen memang melanggar kan sudah tahu aturannya langsung kasih denda. Sudah tahu.
P : kalau petani kan biasanya hitung /kerangjang (/potong)?
N : Ia /potong. Jadi kalau petani seandainya koq pas bawa seperti itu ya ditanya ini bobotnya lebih. Mau dikurangi disini apa gimana? Kalau mau dikurangi disini ya
monggo dikurangi di sini supaya tidak kena denda. Tapi nanti kalau terpaksa sudah ditimbang kena denda kalau memang jenengan malas kurangi disini ya bukan salah kami. Sudah di ingatkan. Sebenarnya kasian petani, tapi kalau aturan tidak
dijalankan kan susah. Alhamdulillah organisasi sini sudah membuat kader seperti koordinatornya biasa dibicarakan setiap pertemuan triwulan.
P : Berapa jumlah manol sekarang?
biasanya dicari hari baiknya tuk mulai kerja. Yang masuk itu karena di wilayah los Lombok kekurangan tenaga, sehingga kami pengurus bermusyawarah supaya pelayanan untuk pedagang itu bisa terlayani dengan baik, dengan cara maksimal itu harusnya seperti apa, kalau memang harus menambah tenaga ya tambah tenaga.
P : Biar gak rebutan juga ya pak?
N : Ia. Selain itu juga, tengkulak biasanya kan menangnya sendiri. Kadang-kadang sela nyempat-nyempat ke nek ora teko dagangannya kadang nyeneni. Padahal dia beli disini. Lha, disini kadang belum sempa t ngantarke itukan timbul masalah. Jadi masalah. Itukan pengaruh juga ke organisasi. Lha, piye supaya tidak timbul masalah. Harus bisa mencari jalan keluar. Seperti ini di tambahkan tenaga.
P : Mengapa harus mencari hari baik Pak? Apa harus seperti itu?
N : Biasanya selalu cari hari baiknya dulu. Karena kalau gak diambil seperti itu nantinya kan seandaiya ada apa-apa itukan repot juga. Nah, selama 4 hari orang baru itu juga dilatih. Dilatih dengan koordinator ingkungan. Mboten koq di biarkan betul,
sekarep e I awasidewe. Tidak. Selama 1 – 2 bulan itu masih di awasi. Kan gitu.
Podo podo enak. Masalahnya sing gawe mlebu duit gede lek yang di dalam tidak bertanggungjawab kasihan keluarga.
P : Apa saja syarat menjadi nasabah Koperasi Gotong Royong Maju Makmur? Berapa jumlah minimal untuk membuka tabungan?
N : Disini Rp. 5000 aja di terima untuk tabungan. Wong kadang ada orang desa sini kadang Rp 1000, kadang Rp 2000, itu kami terima. Karena kalau menurut kami walaupun seberapa itu dia bertekad untuk menabung, berarti punya keinginan yang lain. Kenapa dia punya pikiran yang mulia, koq tidak kita layani? Tidak harus Rp.
100.000, Rp. 200.000 atau Rp. 1.000.000, seberapa pun.
P : Mungkin itu penyebab banyak yang menjadi nasabah di koperasi ini?
N: Disini kan pelayan masyarakat. Kita berusaha untuk melayani sampai selesai dengan baik dan cepat. Mereka kesini karena butuh jadi kita bantu dengan cepat termasuk mencairkan duitnya cepat. Kan kalau hari sabtu, pegawai kan pada pulang awal. Jadi saya sampai sore disini karena saya kuatir. Lha seperti ini kalau sudah tidak ada pegawai kan kesal, walau digabung besok tapi keinginan mereka untuk menabung sekarang jadi kecewa dulu. Makanya kadang saya tunggu sampai sore. Kadang tabungan mereka bahkan bisa sampai Rp.30.000.000, Rp. 50.000.000. Kalau selain hari sabtu, itu pegawai keliling di lapangan. Jadi nasabah gak harus kesini. Cuman kalau pas gak keliling otomatis dia nunggu sampai sore gak datang berarti sorenya langsung ke sini (kantor koperasi). Kalau yang biasanya diceritakan nasabah pada saya pelayanan di bank yang jadi keluhan mereka.
P : Berapa jumlah wajib setor bulanan? Ada aturannya?
luar (bukan warga pasar) sekalian halal bihalal lah. Sudah saya rencanakan biar semua enak. Ya terimakasih juga mereka sudah ikut koperasi kami. Jadi awalnya, berdirinya koperasi ini selain untuk mengamankan kas SPTI tapi pengurus juga melihat di lapangan banyak bakul-bakul yang minjam di bank titil. Kasihannya itu mainnya 1 minggu. Kadang 1 minggu belum dapat untung udah di suruh cicil. Makanya saya dan pengurus berpikir kalau kita mau ikut mengembangkan pasar kita harus bertekad seperti itu kasihan yang terjerat bank-bank titil. Saya buka koperasi sampai tahun 2005 itu sampai menerima nasabah di luar dengan catatan saya masukan sebagai anggota koperasi.
Lampiran 4
Pedoman Wawancara Penelitian Skripsi dengan Judul Peran Modal Sosial Pada Buruh Gendong Dengan Pedagang Dan Pembeli Di Sub Terminal Agribisnis Jetis Bandungan
Koperasi Gotong Royong Maju Makmur
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Kapan koperasi gotong royong maju makmur dibentuk?
3) Apa latar belakang dibentuk koperasi gotong royong maju makmur? Siapa
pemrakarsanya?
4) Bagaimana perkembangan sejak dibentuk sampai sekarang? Perkembangan
jumlah anggota?
5) Apa tujuan dari koperasi gotong royong maju makmur tesebut?
6) Apa manfaat atau peran dari adanya koperasi gotong royong maju makmur bagi
anggota?
7) Pertemuan koperasi gotong royong maju makmur diadakan berapa kali dalam
sebulan? (harian. Mingguan, tanggal,pasaran)
8) Apa yang dibahas (agenda rutin)?
9) Apakah ada sangsi atau kewajiban anggota terhadap koperasi gotong royong maju
makmur?
11)Adakah AKTA NOTARIS di Koperasi gotong royong maju makmur? Mengapa
dinotariskan?
12)Struktur organisasi koperasi gotong royong maju makmur?
Serikat Pekerja Tenaga Kerja Indonesia cabang STA Jetis
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Apa itu SPTI?
3) Sejak kapan berdirinya? Sudah berapa lama?
4) Sejarah dibuatnya SPTI?
5) Sudah berapa lama SPTI ada di Sub Terminal Agribisnis pasar Jetis ini?
6) Aturan terbentuknya SPTI? Berdasarkan apa?
7) Apa saja yang diurus SPTI?
8) Mengapa harus ada Kartu Tanda Anggota bagi manul? Bagaimana proses
pembuatan KTA?
9) Apa saja persyaratan pembuatan KTA? Berapa lama proses pembuatannya?
10)Fungsi dan manfaat KTA?
11)Proses pembuatan KTA gratis atau bayar? Kalau bayar apa alasannya dan
berapa?
12)Bagaimana penentuan tariff? Berdasarkan apa?
13)Apakag setiap shift tarif KTA berbeda?
14)Berapa jumlah manol? Bagaimana pembagian manol?
15)Jam kerja manol?
16)Apa saja fasilitas yang didapat manol?
17)Uang untuk pendaftaran KTA manul untuk apa saja?
18)Struktur organisasi SPTI cabang pasar Jetis?
20)Apa manol mendapat asuransi atau jaminan kesehatan lainnya? Bila ada,
bagaimana pembayarannya?
21)Apakah ada paguyuban? Bagaimana hubungannya?
22)Seorang manol bisa bekerja lama (bertahun-tahun), kira-kira apa sebabnya?
23)Bagaimana hubungan dengan manol dan para pedagang?
24)Bagaimana hubungan dengan UPT (Unit Pengelola Pasar)?
Pedagang sayuran di STA Jetis
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Sudah berapa lama berdagang di STA Jetis? Sejak kapan?
3) Biasanya, anda berdagang dari jam berapa sampai jam berapa?
4) Apa komoditas sayuran yang anda jual?
5) Komoditas sayuran berasal dari mana saja?
6) Yang membeli komoditas sayuran dari mana saja?
7) Sudah ada langganan tetap (dalam penjualan maupun pembelian)?
8) Bagaimana cara mendapatkan komoditas sayuran tertentu untuk penjualan?
9) Apakah penyediaan stok komoditas penjualan dan pembelian tergantung pada
musim panen?
10)Dalam sehari, minimal mendapat berapa?
11)Bagaimana dengan keberadaan manol? Terbantu atau tidak? Sebutkan alasannya
bila ya dan tidak
12)Dalam sehari, membayar manol bisa berapa? (minimal dan maksimal)
13)Bagaimana hubungan dengan para manol? Pernahkah ada konflik? Jika ya atau
tidak, tolong berikan penjelasan
14)Apakah ada paguyuban khusus pedagang di STA ini? Tolong sebutkan bila ada
15)Apakah ada paguyuban lainnya? Masih berlangsung hingga sekarang?
16)Bagaimana dengan SPTI? Apakah memiliki hubungan khusus? Tolong jelaskan
17)Mengapa memilih untuk berdagang di STA Jetis ini?
Tengkulak Sayuran di STA Jetis
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Apa saja komoditas sayuran yang dibawa jual ke STA Jetis ini?
3) Kapan anda datng ke STA Jetis untuk mengantar komoditas sayuran yang dijual?
4) Sejak kapan menjadi calo dagang sayuran di STA Jetis?
5) Anda sebagai calo dagang di STA Jetis, bekerja sendiri, atau bekerjasama dengan
orang lain?
6) Biasanya, komoditas sayuran tertentu apa yang paling diminati?
7) Apakah dalam penyediaan komoditas sayuran tergantung pada musim? Apakah
langsung berdampak pada harga beli dan penjualan?
Buruh Gendong/Manol di Sub Terminal Agribisnis Jetis Bandungan
1) Nama:
Umur:
Alamat:
Pekerjaan:
Pendidikan:
2) Sudah berapa lama menjadi manol? Sejak tahun berapa?
3) Apa pekerjaan selain manol?
4) Apa alasan menjadi manol? Jadi manol karena ajakan atau tahu sendiri?
5) Bagaimana proses menjadi manol?
6) Berapa jumlah manol?
7) Jam kerja manol? Mulai kerja dari jam berapa sampai jam berapa?
8) Berapa harga KTA?
9) Berapa upah manol? Sehari minimal dapat berapa?
10)Apa fasilitas yang didapat manol? Apakah mendapatkan asuransi atau jaminan
11)Bagaimana cara anda menjaga kesehatan dan kebugaran fisik (ketahanan tubuh)?
12)Ada berapa blok di pasar ini? Anda di blok yang mana?
13)Keuntungan dan kekurangan menjadi manol?
14)Ada paguyubannya? Kalau ada, apa paguyubannya?
15)Pertemuan paguyubannya berapa kali dalam sebulan? Setiap tanggal berapa?
16)Apa agendanya? Apa saja kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan tersebut?
17)Apa manfaat yang dirasakan melaui paguyuban tersebut/SPTI?
18)Hubungan manol dengan SPTI?
19) Hubungan manol dengan pedagang? Apakah pernah terjadi konflik? Kalau ia,
karena apa?
20)Bagaimana dengan pembayaran upah, langsung di bayarkan atau dibayarkan
semuanya pada akhir saat akan pulang?
21)Pernah terjadi masalah pada pembaayran upah? Bagaimana cara mengatasinya?
22)Berasal darimana saja komoditas sayuran yang di jualkan di STA ini?
23)Berasal darimana saja, pembeli yang mengambil sayuran dari STA ini?
Pembeli Sayuran di STA Jetis
1). Nama :
Umur ;
Alamat :
Pekerjaan :
2). Apa saja jenis komoditas dagangan yang dibeli dari pasar Jetis?
3). Berapa banyak pembelian yang dilakukan? Biasanya
4). Sayuran yang anda beli disini, apakah selanjutnya anda jual lagi misalnya di pasar ?
kalau ia, pasar apa dan di daerah mana saja?
5). Apakah anda melakukan pembelian di pasar ini setiap hari?
6). Mengapa memilih membeli sayuran di pasar Jetis? Jelaskan
7). Bagaimana pelayanan para pedagang? Anda memiliki langganan?
8). Apa anda sering menggunakan jasa Manol? Bagaimana jasa pelayanan manol?
9). Berapa anda membayar manol dalam sehari?
10). Apa saran atau kritik anda terhadap manol di pasar Jetis?
Lampiran 5 Foto-foto Penelitian di STA Jetis
Figure 1 los bawah khusus untuk sayur basah misal bayam, kangkung, sawi dll
Figure 3 pedagang(narasumber) sedang melakukan pemilahan sayur yang bagus atau tidak saat di wawancara
Figure 5 beberapa contoh kegoatan dalam pasar dengan suasana yang ramai
Figure 10 berpose di depan STA jETIS
KETERANGAN:
*semua dokumentasi selama penelitian ini adalah milik pribadi
**sebagian besar foto di ambil sendiri sehingga wajah saya jarang berfoto bersama narasumber