27 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang diperlukan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab ini akan diuraikan tentang lokasi penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, unit amatan dan unit analis penelitian, proses pengambilan data dan teknik analisis yang digunakan.
3.1 Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivisme, yang bertujuan untuk mengangkat realitas atau fakta tentang peran modal sosial pada eksistensi manol. Salim (2006:71-72) mengungkapkan bahwa konstruktivisme merupakan paham yang digunakan untuk menggambarkan realitas, karena setiap realitas adalah unik serta khas, untuk mendapatkan validitasnya lebih banyak tergantung pada kemampuan penelitian dalam mengkonstruksi realitas tersebut. Realitas yang dimaksudkan disini adalah peran modal sosial antara manol, pedagang, koperasi gotong royong, dan SPTI Kabupaten Semarang.
Pendekatan ini berkonsekuensi terhadap metode penelitiannya. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Kualitatif merupakan metode alamiah yang melihat realitas sebagai “apa adanya”, khusus, spesifik dan berusaha mendiskripsikan kenyataan secara lebih mendalam (Salim, 2006:8).
3.2 Jenis Penelitian
28 uraian Schulte itu, maka penggunaan jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan peran modal sosial antara manol, manol dan pedagang, dan SPTI di pasar Jetis, Bandungan. Kabupaten Semarang.
3.3 Unit Pengamatan, Unit Analisa dan Sumber Informasi
Unit pengamatan adalah sesuatu yang darinya informasi diperoleh atau didapat guna menggambarkan atau menjelaskan satu analisis. Sedangkan unit analisa adalah bagian yang tentangnya kesimpulan akan diberikan (Ihalauw, 2003: 174-178). Berdasarkan pengertian tersebut, maka unit amatan dalam penelitian ini adalah manol, pedagang, dan pembeli di pasar Jetis, Bandungan. Sedangkan unit analisanya adalah peran modal sosial pada manol/buruh gendong di pasar Jetis Kecamatan Bandungan. Untuk memperoleh informasi
maka dibutuhkan sumber informasi, dengan menentukan informan kunci (key informan), diantaranya adalah (1) SPTI, (2) Pengurus koperasi, (3) UPT (Unit Pelaksana Teknis).
3.4 Jenis Data dan Proses Pengumpulan Data
Proses ini menggunakan 2 (dua) jenis data antara lain: (1) Data primer, diambil melalui observasi, wawancara mendalam, dengan informan kunci dan (2) Data sekunder, sebagai data pelengkap berupa dokumen-dokumen dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, untuk menjawab tujuan penelitian (Suyanto dan Sutinah 2007).
29 menggunakan proses penggalian data triangulasi, yakni membandingkan data-data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.
3.5 Teknik Analisis Data
Dengan menggunakan teknik triangulasi (Moleong, 2000:178), dengan cara membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara, perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang memiliki latar belakang yang berlainan. Membandingkan hasil wawancara dan observasi dengan isi suatu dokumen-dokumen pendukung, maka proses analisa dilakukan berdasarkan alur penelitian kualitatif, dengan mengikuti tiga tahapan analisa yang dikemukakan oleh Tadjoer (Bungin, 2003:99).
Proses analisa hasil penelitian, dilakukan bersama dengan proses pengumpulan data, diantaranya melalui tiga tahap yaitu reduksi data, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari teknik triangulasi diatas, dimana ada data-data yang mungkin terpotong, dan tidak dapat digunakan, dapat juga dikatakan sebagai mengelompokan data merupakan bagian penting dari deskripsi tentang masalah yang diteliti, kemudian melakukan analisis, terhadap data yang ditemukan dalam rangka menjawab tujuan penelitian dan tahap ketiga adalah verifikasi atau simpulan terhadap hasil analisa data. Ketiga tahap ini merupakan proses yang saling berhubungan, dan tidak berdiri sendiri
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
30 mempertahankan pasar tradisional dan memiliki pasar khusus sayur STA Jetis dan dalam operasionalnya terdapat buruh gendong/manol yang telah memiliki organisasinya sendiri sebagai wadah. Buruh gendong atau manol telah ada dari tahun 1998 hingga saat ini. STA Jetis ini adalah pasar sayur yang terbesar di Jawa Tengah dan melayani dari semua dan ke semua wilayah Jawa Tengah.