Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer
Yaya, R., Martawiredja, A.E. dan
Abdurahim, A. (2014), Salemba Empat, Jakarta.
BAB 1
Sejarah Perkembangan Akuntansi Syariah
BAB 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengetahui pengaruh Islam terhadap
perkembangan akuntansi pada masa Nabi Muhammad SAW, masa kekhalifahan dan masa sekarang
Memahami dasar pemikiran yang digunakan
Kondisi Sebelum Islam berkembang
Sebelum berdirinya peradaban Islam, hanya
ada dua peradaban besar yaitu bangsa Romawi dan bangsa Persia.
Pada saat itu telah digunakan akuntansi dalam
Perhitungan dilakukan untuk mengetahui
perubahan-perubahan, untung dan rugi.
Orang yahudi saat itu banyak melakukan
perdagangan menetap dan mencatat
piutang mereka (Syahatah, 2001).
Akuntansi masih terbatas pada transaksi
Pengaruh Islam terhadap Perkembangan Akuntansi
Kondisi setelah berkembangnya Islam
A. Perintah Allah melalui Alqur’an untuk
mencatat transaksi tidak tunai (Alqur’an
2:282) telah mendorong umat Islam peduli terhadap pencatatan dan menimbulkan
tradisi pencatatan transaksi. Ini juga
Kutipan sebagian terjemah QS Al-Baqarah 282
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa
B. Kewajiban membayar zakat:
Mendorong pemerintah Islam untuk
membuat laporan keuangan baitul maal secara periodik, dan
Mendorong pedagang muslim untuk
mengklasifikasikan hartanya sesuai ketentuan zakat dan membayarkan zakatnya jika telah memenuhi nishab
(batas minimal kena zakat) dan haul (1 th)
Terjemah Qur’an dan Hadits terkait zakat
“Dan laksanakanlah shalat dan tunaikan zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan” (QS. Al-Baqarah : 110).
Dari Salim Ibnu Abdullah, dari ayahnya r.a, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Tanaman yang disiram dengan air hujan atau
dengan sumber air atau dengan pengisapan air dari tanah, zakatnya sepersepuluh, dan tanaman yang disiram dengan tenaga manusia, zakatnya
Pengaruh Islam terhadap Perkembangan Akuntansi
C. Penyebaran Islam telah memperluas
penggunaan angka arab (ditandai dengan adanya angka nol) ke berbagai wilayah di dunia.
Berdampak pada berkembangnya
Pengaruh Islam terhadap Perkembangan Akuntansi
D. Peran akuntan menjadi penting dalam
pengambilan keputusan berkaitan dengan kekayaan pemerintah dan pedagang.
“….he who learnt accounting will make an appropriate decision …This means that the trader or any other person cannot express an appropriate opinion or make the right decision without the assistance of the information recorded in the books” Imam Ash-Shafi’ie dalam Shahata (1993)
Pada zaman Rasululullah
◦cikal bakal pengembangan akuntansi
dimulai dari pengembangan fungsi-fungsi pemerintahan agar mencapai tujuannya, dan penunjukkan orang-orang yang
kompeten (Zaid, 2000).
◦pemerintahan Rasulullah memiliki 42 pejabat yang digaji yang terspesialisasi
dalam peran dan tugas tersendiri (Hawary, 1988).
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Perkembangan pemerintahan Islam hingga
meliputi Timur Tengah, Afrika dan Asia di zaman Khalifar Umar bin Khatab, telah
meningkatkan penerimaan dan pengeluaran negara.
Para sahabat merekomendasikan perlunya
pencatatan untuk pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara
Khalifah Umar Bin Khatab mendirikan
lembaga yang bernama Diwan (dari kata dawwana=tulisan)
Reliabilitas laporan keuangan pemerintahan
dikembangkan oleh Kalifah Umar bin Abdul Aziz (681-720M) dengan kewajiban
mengeluarkan bukti penerimaan uang (Imam, 1951)
Kalifah Al Waleed bin Abdul Malik
(705-715M) mengenalkan catatan dan register yang terjilid dan tidak terpisah seperti
sebelumnya (Lasheen, 1973)
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Perkembangan Praktek Akuntansi Pemerintahan Islam
Evolusi perkembangan pengelolaan buku
akuntansi mencapai tingkat tertinggi pada masa Daulah Abbasiah.
Akuntansi dikelompokkan menjadi beberapa
spesialisasi antara lain : akuntansi peternakan, akuntansi pertanian, akuntansi bendahara,
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Buku Besar
Jaridah Al-Kharaj (merupakan pembukuan pemerintah
Terhadap hutang pada individu). Jaridah An Nafaqat (merupakan pembukuan yang digunakan
untuk mencatat pengeluaran negara).
Jaridal AL Mal (merupakan pembukuan yang digunakan untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran zakat).
Jaridah Al Musadareen (merupakan pembukuan yang Digunakan
penerimaan sita/denda tidak sesuai syariah).
Berbagai laporan akuntansi yang ikut dikembangkan pada masa Daulah abbasiah
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Laporan
Al Khitmah menunjukkan total pendapatan dan pengeluaran yang dibuat setiap bulan (Bin Jaffar, 1981 dalam Zaid, 2001).
Al Khitmah Al Jame’ah, laporan Keuangan komprehensif, berisikan
laporan laba rugi dan neraca yang dilaporkan Pada akhir tahun.
Dalam perhitungan dan penerimaan zakat. Utang zakat diklasifikasikan dalam tiga (3) laporan keuangan yaitu : collectable debts, doubtful debts, uncollectable debts (Lasyin,
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
• Pada tahun 1494 , seorang Itali bernama Luca
Pacioli menerbitkan buku dengan judul ‘Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita’.
• Buku tersebut membahas lima bagian yang banyak membahas tentang ilmu Matematika.
• Salah satu bab membahas tentang pembukuan yg dilakukan di Venice lebih dari 200 thn sebelumnya dan masih digunakan pada masa itu. Pada masa itu metode ini dikenal dengan metode Venice.
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
• Melalui buku tersebut Pacioli dianggap sebagai orang pertama yang menggagas tata buku berpasangan (double entry Bookkeping).
•Sebuah sistem baru yang dianggap sebagai revolusi dalam seni pencatatan dalam bidang ekonomi dan Bisnis.
•Pacioli kemudian disebut “Bapak Akuntansi”.
Have (1976) dalam Zaid (2001) “perkembangan akuntansi tidak
Terjadi di Itali kuno”
Zaid (2001)
“Pacioli bukanlah penemu melainkan pencatat kejadian pada saat itu”
Belkaoui (2000)
“Pacioli bukanlah penemu double Entry bookkeeping” Pertentangan dikalangan peneliti tentang
Kemiripan Praktek akuntansi Kekalifahan Islam dengan buku Pacioli
1. Istilah Zornal (sekarang journal) telah lebih
dahulu digunakan oleh kekhalifahan Islam dengan Istilah Jaridah untuk buku catatan keuangan
2. Penggunaan kalimat “In the name of God” diawal
buku catatan keuangan, telah lebih dahulu digunakan oleh kekhalifahan Islam dengan kalimat “In the name of Allah, the Most
Gracious, the Most Merciful”
3. Double Entry yang ditulis oleh Pacioli, telah
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Kemiripan Praktek akuntansi
Kekalifahan Islam dengan buku Pacioli
• Pada tahun 1363 M telah ada manuskrip tentang akuntansi diulis oleh Abdullah bin Muhammad bin Kiyah Al Mazindarani dengan judul Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqaat.
•Manuskrip tersebut berisikan kaidah praktik double entry bookkeeping:
Harus mencatat pemasukan di halaman sebelah kanan
dengan mencatat sumber pemasukannya
Harus mencatat pengeluaran dihalaman sebelah kiri dan
menjelaskan pengeluaran tsb.
•Littleton dan Yame (1978) menduga double entry
Pendekatan-Pendekatan dalam Mengembangkan Akuntansi Syariah
1.
Pendekatan berbasis akuntansi
kontemporer (induktif)
2.
Pendekatan deduktif dari ajaran
Islam
Pendekatan berbasis Akuntansi Kontemporer (Induktif)
• Berdasarkan AAOIFI (2003), pendekatan ini
menggunakan tujuan akuntansi keuangan Barat yang sesuai dengan organisasi bisnis orang Islam dan mengeluarkan bagian yang bertentangan dengan ketentuan syariah.
Misal: PSAK syariah tidak memperkenankan
pemberlakuan metode pengukuran present value pada aset maupun kewajiban.
• Tujuan akuntansi Islam berdasarkan pendekatan ini
adalah untuk pengambilan keputusan (decision
Pendekatan Induktif
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Argumen yang mendukung:
• Pendekatan ini dapat diterapkan dan
relevan dengan institusi yang memerlukan (Rashid, 1987)
• Sesuai dengan prinsip Ibaha (Abdelgader, 1994)
Argumen yang menentang :
• Ini tidak bisa diterapkan pada masyarakat yang kehidupannya mesti berlandaskan
pada wahyu. (Gambling dan Karim, 1991)
Pendekatan Deduktif dari Ajaran Islam
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Adnan dan Gaffikin (1997) serta Triyuwono (2000) berpandangan Bahwa tujuan akuntansi syariah adalah pemenuhan kewajiban zakat
(pertanggungjawaban melalui zakat)
Pendekatan ini diawali dengan menentukan tujuan
berdasarkan prinsip Islam yang terdapat dalam Alqur’an dan Sunah.
Pendekatan Deduktif
Argumen yang mendukung :
ini akan meminimalisir pengaruh pemikiran sekular terhadap tujuan dan akuntansi yang
dikembangkan (Karim ,1995)
Argumen yang menentang :
pendekatan ini sulit dikembangkan dalam bentuk
praktisnya (Rashid, 1987)
Pendekatan Hybrid
•
Pendekatan ini didasarkan pada prinsip
syariah yang sesuai dengan ajaran Islam dan
persoalan masyarakat yang akuntansi syariah
mungkin dapat membantu menyelesaikannya
(Hameed, 2000)
•
Tujuan akuntansi syariah dalam pendekatan
Pendekatan hybrid secara parsial telah diterapkan
di lingkungan beberapa perusahaan konvensional.
Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan dan
non keuangan perusahaan maupun disclosure
perusahaan yang memperhatikan tidak hanya
masalah ekonomi melainkan juga masalah sosial dan lingkungan misal konsep triple bottom line (ekonomi, sosial dan lingkungan) yang
dikembangkan oleh GRI (
www.globalreporting.org)
aps-rizal, aji dan ahim (2009)
Penerapan Pendekatan Hybrid
Pendekatan hybrid mengapresiasi apa yang
telah dikembangkan di Barat, dan menganggap itu perlu diaplikasikan dalam akuntansi syariah (Yaya dan Hameed, 2003)
Aspek selanjutnya yang perlu dilakukan oleh
mengembangkan triple bottom line (economic, sosial, environmental) menjadi four bottom
line (economic, sosial, environmental dan
syariah compliance) (Yaya dan Hameed, 2003)
aps-rizal, aji dan ahim (2009)