• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Oleh :

Muhamad Irpan Nurhab1, Badaruddin Nurhab2, and Ajeng Nur Eka Sari1

1

Department of Economics, STIE MURA, Indonesia

2

Department of Economics, IAIN Bengkulu, Indonesia

Email:irpanmatstat@gmail.com

Abstrak

Indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham. Bursa Efek Indonesia memiliki indeks LQ45 yaitu 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indeks saham LQ45 dengan variabel independen inflasi dan suku bunga SBI.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier sederhana melalui uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan taraf signifikansi α = 0,05.Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data times series dari suku bunga SBI dan indeks LQ45 yang berjumlah 60 selama periode 2009-2013.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap variabel indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan nilai R Square (R2) sebesar 0,523 atau 52,3%. Artinya kontribusi atau sumbangan suku bunga SBI terhadap indeks saham LQ45 adalah sebesar 52,3% dan sisanya 47,7% berasal dari variabel lain.

Kata Kunci : indeks saham LQ45, inflasi, suku bunga SBI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan sektor ekonomi yang penting dalam sebuah negara. Pasar modal merupakan peranan stategis bagi penguatan ketahanan ekonomi dan juga memiliki peran dalam

menggerakkan perekonomian suatu

negara. Pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu pertama, sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai

sarana bagi perusahaan untuk

mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, sebagai sarana menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.

Secara umum, menurut Mohamad Samsul (2006, h. 43), pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun. Di tempat inilah para investor melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten.

Pasar modal di Indonesia telah

menjadi perhatian banyak pihak,

khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif bagi investor untuk

berinvestasi dan mendapatkan

(2)

membiayai kegiatan operasional, perluasan perusahaan dan membantu

mengatasi permasalahan likuiditas

perusahaan.

Berkembangan pasar modal di Indonesia memiliki daya tarik bagi investor untuk berinvestasi dengan harapan akan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya di masa yang

akan datang. Untuk memperoleh

keuntungan yang optimal, para investor

pastinya membutuhkan informasi

mengenai harga saham agar dalam

pengambilan keputusannya dalam

berinvestasi di pasar modal tidak salah. Menurut Didit Herlianto (2013,

h. 1), investasi pada dasarnya

merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.

Setiap investor yang akan

membutuhkan informasi mengenai

harga-harga saham di pasar modal dapat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX). Bursa Efek Indonesia yang disingkat

BEI merupakan bursa hasil

penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Untuk mengukur pergerakan harga saham di BEI, indikator yang

digunakan adalah indeks. Di BEI

memiliki 11 jenis indeks harga saham

yang secara terus menerus

disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik, sebagai salah satu

pedoman bagi investor untuk

berinvestasi di pasar modal. Salah satu indeks tersebut adalah indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan tercatat yang

dipilih berdasarkan pertimbangan

likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian dilakukan setiap 6 bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus).

Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi pergerakan harga saham di pasar modal, dalam penelitian Utami (2002) menyatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham adalah profitabilitas, tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), inflasi dan nilai tukar.

Suku bunga SBI adalah faktor yang harus dipertimbangan dalam proses investasi. Jika suku bunga yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia

meningkat, maka investor akan lebih memilih mengalihkan dananya untuk mengikuti pelelangan dari penjualan SBI yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Jika suku bunga yang ditetapkan tinggi, maka investor akan mendapatkan hasil yang lebih besar dari suku bunga tersebut. Dan sebaliknya, jika suku bunga yang ditetapkan mengalami penurunan, maka investor akan kembali berinvestasi di pasar modal.

Berdasarkan latar belakang

diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap

Indeks Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Apakah suku bunga SBI berpengaruh terhadap indeks saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)" ?

1.3 Tujuan Penelitian

(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal

Secara umum menurut Sunariyah (2011, h. 4), pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.

2.2 Investasi

Menurut Sunariyah (2011, h. 4), investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimilki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.

Menurut Eduardus Tandelilin

yang dikutip oleh Irham Fahmi (2013, h. 369-370) mengungkapkan bahwa ada

beberapa sumber risiko yang

mempengaruhi besarnya risiko suatu

investasi. Sumber-sumber tersebut

antara lain risiko suku bunga, risiko pasar, risiko inflasi, risiko bisnis, risiko risiko financial, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang dan risiko negara.

2.3 Saham

Menurut Irham Fahmi (2013, h. 270 - 271) Saham adalah :

a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan. b. Kertas yang tercantum dengan jelas

nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban

yang dijelaskan kepada setiap

pemegangnya.

c. Persediaan yang siap untuk dijual.

2.4 Indeks LQ45

Indeks harga saham adalah

indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks LQ45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham

perusahaan tercatat yang dipilih

berdasarkan pertimbangan likuiditas

dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

Kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks

LQ45 adalah mempertimbangkan

faktor-faktor sebagai berikut :

a. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.

b. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.

c. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler.

d. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.

e. Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut diatas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

2.5 Suku Bunga SBI

Menurut Didit Herlianto (2013,

Hal.96) Sertifikat Bank Indonesia

adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto/bunga.

Tingkat suku bunga yang

berlaku pada setiap penjualan SBI

ditentukan oleh mekanisme pasar

berdasarkan sistem lelang. Bank

Indonesia menggunakan mekanisme “BIRate” (suku bunga SBI) yaitu Bank Indonesia mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan Bank Indonesia untuk pelelangan pada masa periode tertentu. BI Rate ini kemudian yang digunakan sebagai acuan para

pelaku pasar dalam mengikuti

(4)

III. METODE PENELITIAN 2.6 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian

populasi (Sabar, 2007). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah indeks LQ45 yang diperkenalkan oleh BEI (dulu BEJ) mulai tanggal 31 Januari 2009 sampai dengan 30 Desember 2013.

3.1.2 Sampel

Teknik Sampling adalah

merupakan teknik pengambilan sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013, h. 81). Untuk menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Sampling Purposive. yaitu

semua perusahaan yang tercatat dalam indeks LQ45 dengan periode selama bulan Januari 2009 sampai dengan Desember 2013. Sehingga pengamatan

yang dilakukan adalah dengan

menggunakan data time series sebanyak 60 bulan pengamatan.

2.7 Teknik Analisis Data

Pengolahan data dilakukan

menggunakan bantuan program SPSS 21. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Duwi Priyatno

(2013, h. 110), Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu

variabel independen dengansatu

variabel dependen. Data yang

digunakan biasanya berskala

interval atau rasio.Adapun

persamaan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Y = α + b1X1+ e

Dimana :

Y = indeks saham LQ45

X1 = suku bunga SBI

Α = nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = nilai arah sebagai penentu

ramalan (prediksi) yang

menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

b. Koefisien korelasi

Koefisien korelasi adalah

nilai yang menunjukan kaut atau tidaknya hubungan linier antar dua variabel. Koefisien korelasi biasa

dilambangkan dengan huruf r

dimana nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai +-1. Nilai r yang mendekati -1 atau +1 menunjukan hubungan yang kuat antara dua variabel tersebut dan nilai r yang mendekati

0 mengindikasikan lemahnya

hubungan antara dua variabel

tersebut.

c. Uji t

Menurut Duwi Priyatno

(2013, h. 114), uji t (uji koefisien regresi sederhana) digunakan untuk

mengetahui apakah variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Kaidah pengujian signifikansi : 1) Jika thitung> t tabel, maka tolak H0

artinya signifikan dan

2) Jika t hitung< t tabel, maka terima

H0artinya tidak signifikan

(5)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier

sederhana digunakan untuk

mengetahui pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini juga untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami

kenaikan atau penurunan. Hasil uji regresi linier sederhana dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Persamaan Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize d Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

1092.619 60.017 18.20 5

.000

Suku Bunga SBI -74.968 9.392 -.724 -7.982 .000

a. Dependent Variable: Indeks Saham LQ45

Sumber : Output SPSS 21

Y = 1092,619–74,968 X

Dari persamaan regresi diatas, maka dapat dianalisa sebagai berikut :

1) Konstanta (α ) sebesar 1092,619 menunjukkan bahwa jika suku bunga SBI nilainya adalah 0, maka indeks saham LQ45 akan naik sebesar 1092,619.

2) Koefisien regresi variabel suku

bunga SBI sebesar -74,968

menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan satu persen suku bunga

SBI, maka akan diikuti

penurunan indeks saham LQ45 sebesar 74,968.

b. Koefisien Korelasi

Dari persamaan diatas,

diperoleh angka koefisien korelasi pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Koefisien Korelasi

Model Summary

Mode l

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .724a .523 .515 99.68066

a. Predictors: (Constant), Suku Bunga SBI Sumber : Output SPSS 21

Hasil output pada tabel 4.10 diperoleh angka R sebesar 0,724 atau 72,4%. Hal ini menunjukkan

bahwa hubungan linier antara

variabel inflasi dan suku bunga SBI dengan indeks saham LQ45 sebesar 72,9%. Maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan atau

korelasi yang kuat antarasuku bunga SBI dengan indeks saham LQ45.

Hasil output R Square pada tabel 4.10 diperoleh angka R2 sebesar 0,523 atau 52,3%. Artinya kontribusi atau sumbangan suku bunga SBI terhadap indeks saham LQ45 adalah sebesar 52,3% dan sisanya 47,7% berasal dari variabel lain.

c. Uji t

Uji t digunakan untuk

mengetahui apakah variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.3 Nilai T hitung

(6)

Hasil uji t test variabel suku bunga SBI diperoleh angka -7,982 dengan nilai sig. yaitu 0,000, karena nilai t hitung > t tabel (7,982> -2,002) maka H0 ditolak, artinya

bahwa suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap indeks saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

4.2 Pembahasan

Dari hasil koefisien regresi linier sederhana,variabel suku bunga SBI sebesar -74,968 menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan satu persen suku

bunga SBI, maka akan diikuti

penurunan indeks saham LQ45 sebesar 74,968. Tanda negatif artinya setiap peningkatan dalam tingkat suku bunga akan menurunkan indeks saham LQ45, dan setiap penurunan tingkat suku bunga akan meningkatkan indeks saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

Dalam penelitian ini juga

menunjukkan fakta bahwa suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

mengalami peningkatan, cenderung

akan mempengaruhi pergerakan harga saham di pasar modal. Karena pada

dasarnya investor akan melakukan

investasi di pasar modal jika

keuntungan yang diperoleh dari

investasi tersebut besar dan dengan resiko yang kecil. Dalam kasus ini, investor akan melakukan pemilihan

investasi, jika keuntungan dari

penjualan SBI yang ditentukan oleh mekanisme pasar lebih besar dari pada saham, maka para investor akan mengalihkan danaya untuk membeli SBI sehingga permintaan terhadap saham akan menurun dan diikuti oleh penurunan pergerakan harga saham. Sebaliknya jika keuntungan saham lebih besar dari pada SBI, maka para investor

akan mengalihkan dananya untuk

membeli saham sehingga pergerakan harga saham akan mengalami kenaikan.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai pengaruh suku bunga SBI terhadap indeks saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia diperoleh kesimpulan, yaitu dari analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa suku

bunga SBIberpengaruh signifikan

terhadap indeks saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

DAFTAR PUSTAKA

Anton dan Hermawan Triono.Pengaruh Nilai Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar US, Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, dan Harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal.

Bank Sentral Republik Indonesia. Data Suku Bunga SBI ( online ), (http://www.bi.go.id/id/moneter/

operasi/suku-bunga-sbi/Default.aspxdiakses 15 Desember 2014)

Bayu Setiawan Nugroho. 2013.Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham LQ45

Periode 2007-2011. Jurnal

Manajemen Bisnis

Telekomunikasi dan Informatika (MBTI). Bandung.

Bursa Efek Indonesia. Data Indeks LQ45 ( online ),

(7)

Fahmi, Irham. 2013.Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Herlianto, Didit. 2013.Manajemen

Investasi plusJurus Mendeteksi

Investasi Bodong. Yogyakarta : Pustaka Baru.

Hismendi. Abubakar Hamzah dan Said

Musnadi. 2013.Analisis

Pengaruh Nilai Tukar, SBI, Inflasi dan Pertumbuhan GDP Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa `Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Volume 1, No.2.

Joven Sugianto Liauw dan Trisnadi

Wijaya.Analisis Pengaruh

Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di

Bursa Efek Indonesia.Jurnal

STIE MDP.

Kasmir. 2008 ( online ),

(http://pratamabygalih.blogspot. com/2013/04/pengertian-suku-bunga-menurut-kasmir.html diakses 11 Desember 2014)

Lira Sihaloho. 2013.Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Book Value (BV) terhadap harga saham perusahaan indeks LQ45 yang

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tahun

2008-2011. Skripsi Jurusan

Manajemen. Universitas Negeri Semarang.

Priyatno, Duwi. 2013.Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom.

Sabar. 2007 ( online ),

(http://sugithewae.wordpress.co m/2012/11/13/pengertian- populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/diakses 12 Desember 2014)

Samsul, Mohamad. 2006.Pasar Modal

dan Manajemen Portofolio.

Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. 2013.Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2004 ( online ), (http://xondis.blogspot.com/201 4/04/pengertian-inflasi-menurut-para-ahli.html diakses 11 Desember 2014)

Sunariyah. 2011.Pengantar

Pengetahuan Pasar Modal,

Edisi Keenam STIM.

Yogyakarta.

Tim. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Lubuklinggau : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas.

Tona Aurora dan Agus Riyadi.

(2013).Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Kurs Terhadap Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

2007-2011. Jurnal Dinamika

Manajemen Fakultas Ekonomi UNJA, Vol.1 No.3.

Website Indonesia Stock Exchange yaituwww.idx.co.id

(

Referensi

Dokumen terkait

يجراخلاو يىخادلا ليلحتلا وه ةيجهنملا يف� يسيئرلا عوضوملا ناك ةعومجم تحيتأ ،تاوطخلا نم ةوطخ لك يف�و .ةطخلا ةغايصو لخدتلا ئدابمو ةيميظنتلا لكايهلا

Adanya pemanfaatan mineral yang ada pada tulang ayam, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa banyak kandungan mineral kalsium dan fosfor yang

Berkenaan dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan kelompok etnis mayoritas yang memiliki kekuasaan yang sangat dominan dan kelompok etnis

VPN (Virtual Private Network) merupakan suatu cara untuk membuat MDULQJDQ EHUVLIDW ³ SWLYDWH´ dan aman dengan menggunakan jaringan publik, misalnya internet.VPN ( Virtual

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah, respon siswa terhadap penerapan Metode Kerja Kelompok

untuk mengambil β - karoten dari minyak kelapa sawit dengan proses adsorpsi menggunakan karbon aktif, selain itu untuk mendapatkan model kinetika, isotherm dan

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS tidak pernah melakukan pemeriksan IVA, walaupun sudah ada dukungan dari petugas kesehatan karena wanita usia

waktu penyelesaian dari seluruh pesanan yang diterima ( makespan ). Tiap proses diasumsikan berjalan dengan