• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Diplomasi Publik Korea Selatan di Indonesia Melalui Sektor Pendidikan Korea International Cooperation Agency (KOICA) T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Diplomasi Publik Korea Selatan di Indonesia Melalui Sektor Pendidikan Korea International Cooperation Agency (KOICA) T1 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diplomasi menjadi hal yang sangat penting pada era globalisasi ini. Hal ini dikarenakan globalisasi memungkinkan setiap negara untuk saling terhubung antara satu dengan yang lainnya guna memenuhi kepentingan negara tersebut. Banyak cara yang digunakan untuk memenuhi kepentingan setiap negara. Di era globalisasi ini, negara-negara cenderung memenuhi kepentingan negara mereka melalui diplomasi. Diplomasi diadakan pada setiap pertemuan khusus antar negara. Para perwakilan negara berupaya untuk mengubah kebijakan, tindakan, tujuan, dan sikap pemerintah negara lain. Diplomasi yang diketahui dan dipakai saat ini merupakan hasil pemikiran bangsa-bangsa Eropa yang kemudian diadaptasi oleh bangsa-bangsa lain seperti Amerika,Serikat bahkan saat ini Asia (Djelantik, 2008:4). Secara konvensional, diplomasi adalah usaha suatu negara untuk mengupayakan kepentingan nasionalnya dalam ranah Internasional. Dapat diartikan juga sebagai hubungan luar negeri yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain (Tulus & Kartika, 2007:2). Diplomasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kepentingan negara yang damai. Saat berakhirnya perang Dunia I, perang yang terjadi antar negara tidak dapat terhindarkan. Perang tersebut menimbulkan banyak kerugian bagi peserta perang. Akhirnya, lahirlah Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang bertujuan untuk mencegah perang kembali pecah. LBB menerapkan aktivitas diplomasi multilateral secara damai. Meskipun LBB tidak mampu mencegah perperangan, karena saat itu perang dunia kembali pecah. Namun, dari LBB lahir organisasi-organisasi yang kemudian memaksa negara untuk mencapai kepentingan negaranya melalui cara yang lebih damai yaitu melalui diplomasi.

Diplomasi dilakukan dengan menjalin hubungan antar negara. Baik hubungan yang melibatkan banyak negara (multilateral), maupun hubungan yang melibatkan dua negara (bilateral). Diplomasi bilateral mengacu pada hubungan antar dua negara di mana mereka menjalin hubungan politik, ekonomi dan kebudayaan melalui perjanjian (traktat), tukar menukar Duta Besar, dan kunjungan kenegaraan (Djelantik, 2008:85).

(2)

2

pandangan mereka mengenai negara tersebut, meningkatkan apresiasi masyarakat mengenai suatu negara serta meningkatkan hubungan suatu negara dengan negara lain, dalam hal ini misalnya melalui pendidikan atau penyebaran budaya pop (Hennida, 2008).

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang menggunakan diplomasi publik sebagai sarana diplomasinya. Fenomena Korean Wave merupakan salah satu alat yang digunakan Korea Selatan sebagai alat diplomasi publiknya. Fenomena Korean Wave ini tentunya sangat menguntungkan bagi Korea Selatan. Seperti yang kita ketahui sebelumnya Korea Selatan saat ini merupakan negara dengan kemajuan ekonomi dan teknologinya bahkan dalam bidang hiburannya. Menurut skripsi yang berjudul “Budaya Populer Sebagai Alat Diplomasi Publik: Analisis Peran Korean Wave Dalam Diplomasi Publik Korea Periode 2005-2010” yang di tulis oleh Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Indonesia, bahwa, hiburan Korea Selatan saat ini banyak digemari oleh negara-negara di dunia seperti, Jepang, Cina dan negara-negaa di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, Korean Wave bahkan mampu mengguncang negara maju seperti Amerika, dimana ada beberapa film-film Korea yang dibuat versi ulangnya sepeti salah satu film yang berjudul lake house yang pada versi Hollywoodnya dibintangi oleh Sandra Bullock dan Keanu Reeves (Adina, 2012).

Menurut Adina (2012), Korean Wave Korea Selatan ini dinyatakan berhasil dijalankan dalam mencapai dua tujuan utama Korea Selatan yaitu mendorong kerja sama dengan negara lain dan juga memperkuat daya saing nasional melalui peningkatan citra nasional negara Korea Selatan. Hal ini disimpulkan oleh Adina selama masa penelitiannya dimana, ia menemukan empat hal pertama, fenomena Korean Wave berhasil menarik minat masyarakat asing untuk mengunjungi Korea selatan, dimana terjadi peningkatan kedatangan warga asing ke Korea Selatan sebesar kurang lebih 10%. Kedua, Adina menilai bahwa diplomasi publik ini berhasil meningkatkan citra positif Korea dimata Internasional. Ketiga, aktivitas diplomasi ini berhasil mendorong kemajuan bidang lain dari Korea Selatan seperti olahraga dan budaya tradisional Korea Selatan. yang keempat aktivitas diplomasi publik melalui Korean Wave berhasil mendorong adanya kerja sama antara Korea dengan negara-negara lainnya.

(3)

3

State Diplomacy, 2012, dikutip oleh KBISeoul, 2014). Korea Selatan juga mengembangkan pasarnya ke US dengan Korea-US Free Trade Agreements (KORUS FTA) yang disepakati pada tahun 2011 dan menjadi FTA terbesar kedua US setelah NAFTA (KBRISeoul, 2014).

Korea Selatan juga mandiri secara teknologi. Menurut koran Tempo yang terbit pada 28 Januari 2013, Korea Selatan mendirikan lembaga riset pemerintahnya pengembangan inovasi sains dan teknologi menjadi bagian dari pengembangan industri. Pemerintah sendiri berpihak pada pengembangan ilmu pengetahuan di negara tersebut, jika pemerintah di Indonesia hanya mengalokasikan dana riset sebesar 0,8% dari produk domestik bruto nasional, Korea Selatan mengalokasikan 3% dari produk domestik druto nasional mereka untuk dana penelitian. Sehingga insudtri teknologi Korea Selatan seperti, LG dan Samsung mampu bersaing dengan produk-produk negara lain seperti Cina, Eropa, Kanada bahkan Amerika. Bahkan industri otomotif Korea Selatan yaitu, Hyundai saat ini menduduki peringkat lima dunia dalam industri otomotif.

Tidak hanya itu, Korea Selatan juga maju dalam hal pendidikan. Menurut MBCtime 2016, pada artikelnya yang berjudul 20 Best Education System in the World Korea menempati negara dengan sistem pendidikan terbaik di Asia Timur. Hal inilah yang kemudian menimbulkan rasa ingin tahu penulis mengenai pendidikan. Di tengah kemajuan bidang pendidikan Korea Selatan penulis ingin tahu bagaimana diplomasi publik negara tersebut melalui bidang pendidikan. Penulis akan melihatnya melalui organisasi yang berdiri di bawah pemerintah Korea Selatan yaitu Korea International Cooperation Agency (KOICA)1.

KOICA merupakan lembaga milik Pemerintah Korea Selatan yang bernaung di bawah Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Republik Korea yang didirikan pada 1 April 1991. Badan ini mengelola bantuan kepada negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Bantuan tersebut, dalam bentuk bantuan dana maupun program-program kerja sama teknis antar pemerintah Korea dengan negera-negara berkembang. Berdirinya KOICA ini berawal dari perubahan negara Korea Selatan dari negara penerima bantuan akibat perang dengan Korea Utara yang akhirnya berubah menjadi negara pemberi bantuan akibat dari bangkitnya perekonomian negara itu.

Misi KOICA berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan pembangunan sumber daya manusia yang kemudian dibagi menjadi beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan, agraria/kehutanan/perikanan, administrasi publik dan industri energi. Agar misi

1

(4)

4

yang dimiliki dapat terwujud, KOICA berupaya untuk selalu meningkatkan efektifitas bantuan asing yaitu menyusun Country Assistance Strategies (CAS) dan The Mid-Term Assistance Strategies melalui konsultasi dengan mitra serta mengenalkan beberapa instrumen

untuk sistem manajemen berbasis kinerja (“Kajian Persiapan Pembentukan Institusi

Kerjasama Selatan-Selatan”, 2012). KOICA juga menyediakan Official Development Assistance (ODA) sebesar 400-500 juta pertahun kepada negara-negara berkembang di Asia, Asia Tengah, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika.

Pada sektor pendidikannya KOICA memiliki tujuan yaitu memberikan pendidikan dasar untuk untuk semua kualitas terbaik, membina keterampilan pekerja, dan bakat High -educated. KOICA juga berupaya untuk memperluas peluang pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kebijakan-kebijakan mengenai pendidikan di negara mitranya. Upaya ini diharapkan dapat membantu negara-negara mitra untuk meningkatkan pelayanan pendidikan mereka dalam ranah domestik. KOICA juga melaksanakan proyek pendidikan yang beragam serta bermacam macam tujuan seperti untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antar jenis kelamin dan daerah, memberikan pendidika khusus untuk penyandang cacat, mengintegrasi anak-anak yang terpinggirkan dan remaja dalam masyarakat serta membuat pelatihan kejuruan bagi orang-orang yang membutuhkan.

Pada fokus bantuannya Indonesia menjadi negara ke-4 dari lima negara teratas yang menjadi mitra kerjasama KOICA dalam bantuannya memajukan negara berkembang. Seperti yang diperlihatkan pada tabel di bawah ini:

Ranking Negara Jumlah

Persentase Total Anggaran Belanja KOICA

Anggaran Belanja KOICA

untuk Negara-Negara

1 Vietnam 27 5.7% 12.8%

2 Philippines 21.8 4.6% 10.3%

3 Cambodia 21.7 4.5% 10.3%

4 Indonesia 19.2 4.0% 9.1%

5 Myanmar 11.3 2.4% 5.4%

Total 101 21.1% 47.9%

Tabel 1.1

5 Besar Mitra KOICA di Asia

(Sumber: KOICA’ Region, 2015)

(5)

5

berada diatas Myanmar yang hanya sebesar 2.4% untuk total anggaran belanja dan 5.4% sebesar 9.1%.

Pada sektor-sektor bantuan KOICA di Asia pendidikan menjadi sektor bantuan tertinggi yang diterima oleh negara-negara mitra KOICA di Asia. Seperti yang diperlihatkan pada tabel di bawah ini:

Sektor Jumlah Persentase

Pendidikan 82.2 35.6%

Kesehatan 40.4 17.5%

Administrasi publik 33 14.3%

Pertumbuhan pedesaan 31.3 13.6%

Energi dan industri 43.2 18.7%

Bantuan bencana 0.5 0.2%

Total 23.6 100%

Tabel 1.2

Bantuan KOICA Berdasarkan Sektor di Asia (Sumber: Sektor KOICA, 2015)

Dari data di atas menunjukkan bahwa pendidikan berada pada urutan teratas dari seluruh sektor di Asia. Dengan jumlah bantuan sebesar 82.2 dan persentase sebesar 35.6%. dari data di atas penulis merasa perlu membahas mengenai bantuan KOICA pada sektor pendidikan di Indonesia. Penulis ingin mengamati lebih jauh bagaimana kemudian Korea Selatan dapat memanfaatkan sektor pendidikan yang berada di bawah KOICA sebagai alat diplomasi publik Korea Selatan di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang di atas, maka muncul sebuah pertanyaan dari penulis

yaitu, “Bagaimana diplomasi publik Korea Selatan di Indonesia melalui KOICA sektor

pendidikan?”

1.3 Tujuan Penelitian

(6)

6 1.4 Manfaan Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu, manfaat teoritis dan manfaat praktis yang akan dijelaskan di bawah ini.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis, sekurang-kurangnya dapat memberikan manfaat kepada dunia pendidikan khususnya dalam perkembangan konsep diplomasi publik pada ilmu Hubungan Internasional.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi penulis serta kepada pembaca mengenai diplomasi publik bidang pendidikan yang dilakukan oleh Korea Selatan melalui KOICA di Indonesia. Selain itu penulis juga berharap penelitian ini mampu memberikan masukan kepada lembaga terkait dalam hal ini Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam merumuskan kebijakannya.

1.5 Batasan Penelitian

Gambar

Tabel 1.2 Bantuan KOICA Berdasarkan Sektor di Asia

Referensi

Dokumen terkait

Karena kalau yang dipikirkan hanyalah bantuan – bantuan dan bantuan maka akan membuat subyek terus bergantung selain itu juga bisa mengakibatkan stress untuk

Pemberian ekstrak daun sirih pada telur ikan patin terlihat berpengaruh dalam menekan peetumbuhan jamur saprolegnia, dimana menurut (Malik, Marpaung, Simanjuntak, &

Hal ini disebabkan transaksi jual beli langsung dilokasi pembenihan, pembenih sudah memiliki pelanggan tetap untuk menjual benih ikan mas dan terjadi kesepakatan

Bagian bersama merupakan bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun dan

Dalam hubungan dengan Indikasi Geo- grafis, prinsip ekonomi diartikan sebagai masyarakat yang mendiami suatu daerah atau kawasan dimana terdapat potensi indikasi geografis

b) Mesensepalon atau otak tengah (disebut juga mid brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan otak besar dan otak kecil. Otak tengah berfungsi dalam hal

Kebijakan publik Pemerintah Daerah Ka- bupaten Lombok Barat untuk menetapkan bentuk eksplorasi tambang emas yang akan dilakukan di wilayahnya adalah Pertamban- gan Rakyat

Peranan sungai tersebut sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya perikanan dan dapat dijadikan sumberdaya buatan