• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT DAN AKUNTANSI SERTA HUBUNGANNYA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AUDIT DAN AKUNTANSI SERTA HUBUNGANNYA (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

AUDITING DAN AKUTANSI SERTA HUBUNGANNYA

Staf Pengajar Kopertis Wil-I dpk FE Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

ABSTRAK

Artikel ini dimaksudkan untuk membangun suatu pemahaman kepada para pemilik dan pemimpin perusahaan serta ,mahasiwa dan masyarakat lainnya, tentang akuntansi, auditing dan hubungan keduanya. Hal ini penting mengingat fungsi dan manfaat ilmu akuntansi dan auditing dalam kegiatan suatu organisasi.

Akuntansi bukan hanya proses pencatatan semata, tetapi akan meliputi banyak aspek, seperti: unsur pengendalian internal, perancangan sistem dan prosedur pengendalian, kebijakan akuntansi, dan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan. Proses akuntansi diawali dari adanya bukti sumber yang telah mendapat otorisasi pejabat yang berwenang perusahaan, kemudian dicatat dalam jurnal, dan dikelompokkan menurut klasifikasinya, untuk diposting ke buku besa r. Pada akhir proses akuntansi akan dihasilkan laporan keuangan (Neraca dan Laporan Laba/Rugi).

Penysunan laporan keuangan ini harus mengacu kepada asersi manajemen dan standar akuntansi keuangan. Sedangkan auditing merupakan proses analisis dari suatu laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi. Proses auditing diawali dari penelaahan laporan keuangan yang diaudit, kemudian membandingkannya dengan masing-masing buku besar dan buku pembantu, hingga ke buku jurnal. Setelah proses audit selesai di buku jurnal, maka audit harus dilanjutkan pada bukti-bukti sumber yang mendukungnya. Hal ini untuk memastikan apakah seluruh bukti tersebut keberadaanya telah sesui dengan sistem dan prosedur akuntansi perusahaan. Proses audit harus dilakukan berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik. Proses audit akan menghasilkan laporan hasil audit, yang menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang lazim, dan diterapkan secara konsisten. Dari uraian tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa akuntansi dan auditing sangant erat hubungannya.

Kata Kunci: akuntansi, auditing, perusahaan, sistim pengendalian internal, asersi manajemn, standar akuntansi keuangan, standar profsional akuntan publik.

PENDAHULUAN

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia dewasa ini, banyak perusahaan yang turut tumbuh dan berkembang, baik jumlah maupun skalanya. Dengan tumbuh dan berkembangnya dunia usaha saat ini, tentu pemilik dan manajemen perusahaan, serta stake holder lainnya akan semakin membutuhkan informasi atau laporan keuangan dari suatu perusahaan.

(2)

PENGERTIAN AKUNTANSI DAN AUDITING

Pengertian Akuntansi

Dalam dunia usaha, dunia pendidikan, dunia perbankan, dunia bisnis dan lainnya, tentunya kita sudah tak asing lagi dengan kata akuntansi. Kata akuntansi berasal dari bahasa Inggris to account, yang berarti memperhitungkan atau mempertangungjawab-kan dan kata accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan sesuatu yang dikerjakan oleh akuntan (accountant).

Definisi akuntansi yang dimuat dalam accounting terminilogiy bulletin adalah berikut:

Akuntansi: seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah pengadaan, pengabsahan, pencatatan, penggolongan dan penyajian secara sistematik informasi yang dapt dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan peristiwa yang bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengoperasian suatu unit usaha dan yang diperlukan sebagai dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan untuk memenuhi pertanggung jawaban keuangan dan lainya.

Sedangkan definisi akuntansi yang dimuat di dalam statements of accounting principles board Nomor. : 4 thn 1970 adalah sebagai berikut: Akuntansi adalah merupakan kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah memyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Jadi dari pengertian akuntasi tersebut dapat dipahami bahwa: akuntansi mempunyai fungsi bagi suatu organisasi (badan usaha, instansi pemerintah, dlsb.) untuk menyajikan informasi kuantitatif (dapat dihitung) tertentu yang dapat digunakan oleh pimpinan suatu entitas ekonomi, atau pihak lainnya untuk mengambil keputusan. Seorang akuntan dalam menyajikan laporan keuangannya harus memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi, dan aturan-aturan dalam menyusun informasi akuntansi.

Pengertian Auditing

Auditing berasal dari bahasa latin, yaitu ”audire” yang berarti mendengar atau memperhatikan. Mendengar dalam hal ini adalah memperhatikan dan mengamati pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan penanggungjawab keuangan, dalam hal ini manajemen perusahaan. Pada perkembangan terakhir sesuai dengan perkembangan dunia usaha, pendengar tersebut dikenal dengan auditor atau pemeriksa. Sedangkan tugas yang diemban oleh auditor tersebut disebut dengan ”auditing”.

Untuk dapat memahami lebih lanjut pengertian auditing, maka perlu dikemukakan pendapat Kohler yang menyatakan sebagai berikut: Auditing is an explorotary, critical review by a profesional account of the underlying internal control and accounting records of a business enterprises or other economic unit, precedent to the expression by the auditor of an opinion of the propriety (fairness) of its financial statement.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa ada tiga sasaran pokok dalam audit yaitu:

(3)

akuntansi dan pengendalian administrasi.

2. Audit atas catatan keuangan. Catatan keuangan meliputi catatan yang memuat satuan uang seperti faktur pembelian, faktur penjualan, bukti penerimaan uang, daftar gaji, buku harian, buku besar, buku tambahan dan lain sebagainya. 3. Audit atas catatan lain. Catatan lain meliputi seluruh catatan diluar catatan

keuangan seperti anggaran dasar, notulen rapat, data statistik dan sebagainya.

Selanjutnya Moenaf Regar memberikan pengertian auditing sebagai berikut: Pemeriksaan (auditing, general audit, financial audit) adalah serangkaian pemeriksaan kegiatan yang bebas dilakukan oleh akuntan untuk meneliti daftar keuangan dari suatu perusahaan yang dilaksanakan menurut norma pemeriksaan akuntan untuk dapat memberikan (atau menolak memberikan) pendapat mengenai kewajaran dari daftar keuangan yang diperiksa.

Pendapat diatas mengandung pengertian bahwa audit yang dilakukan oleh akuntan (auditor) terhadap daftar keuangan perusahaan harus dilaksanakan secara bebas, tanpa adanya tekanan dari pihak manapun dan juga dilaksanakan menurut norma pemeriksaan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang. Kata bebas yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu sikap yang tidak berpihak dalam melaksanakan audit untuk sampai kepada pemberian pendapat, baik dalam kenyataan (in fact) maupun dalam penglihatan (in appearance). Sedangkan norma pemeriksaan adalah suatu ukuran untuk mengetahui mutu pelaksanaan pemeriksaan.

Selanjutnya pengertian auditing dikemukakan dalam bentuk yan lebih luas oleh Arens dan James sebagai berikut:

Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan independen dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

KEBUTUHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI DAN AUDITING

Kebutuhan Perusahaan Terhadap Akuntansi

(4)

1. Penetapan struktur pengendalian intern dan kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan

2. Penerapan sistem dan prosedur setiap jenis transaksi perusahaan

3. Penerapan kebijakan akuntansi oleh perusahaan dalam mengalokasikan setiap jenis pendapatan dan beban operasional perusahaan.

Dengan memanfaatkan ilmu akuntansi tersebut, setiap perusahaan akan dapat mengendalikan opersional perusahaan secara terukur, efisien, dan dapat mengetahui informasi keuangan perusahaan secara periodik. Oleh karenanya setiap perusahaan akan sangat membutuhkan atas keberadaan dan penggunaan ilmu akuntansi.

Kebutuhan Perusahaan Terhadap Auditing

Timbulnya kebutuhan akan jasa audit, dikarenakan perkembangan dunia usaha yang demikian pesat, dimana pemilik perusahaan tidak dapat mengendalikan lagi sendiri secara langsung, dan menyerahkan kepada para professional untuk pengelolaannya. Para professional yang mengelola perusahaan ini disebut dengan manajemen. Manajemen tersebut secara periodik harus mempertanggungjawabkan hasil usahanya kepada pemilik perusahaan, dengan cara menyajikan laporan keuangan atau informasi keuangan. Laporan keuangan tersebut berupa : Neraca, Laba Rugi, Perubahan Modal, dan Arus Kas untuk satu tahun periode akuntansi. Informasi keuangan tersebut, selain sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik, juga bisa dipakai oleh pihak lain, dan pihak manajemen sendiri sebagai bahan evaluasi atas kinerjanya.

Agar informasi keuangan tersebut lebih dapat diyakini oleh para pemakainya; seperti pemilik perusahaan, calon investor, bank, dan kantor pajak, dan yang lainnya, diperlukan adanya jasa audit dari pihak independen. Pihak independen atau auditor independen (Kantor Akuntan Publik) yang melakukan audit laporan keuangan perusahaan akan menerbitkan Laporan Hasil Audit (LHA). LHA atas laporan keuangan tersebut akan dapat dijadikan bahan penilaian dan bahan pengambilan keputusan bagi para pemakai laporan keuangan terhadap informasi keuangan perusahaan dimaksud.

Kepercayaan Masyarakat Terhadap Profesi & Jasa Audit

Sungguhpun keberadaan profesi auditing sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik pemilik, calon investor, bank, kantor pajak, dlsb., namun apabila jasa audit yang dihasilkan kurang/tidak dapat dipercaya para pemakai, maka menjadi tidak berguna tentang keberadaan jasa tersebut.

(5)

Berikut ini diuraikan tentang perbedaan auditing dengan akuntansi :

 Auditing merupakan proses pengevaluasian bahan bukti atas informasi terukur yang disajikan entitas ekonomi, apakah telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

 Akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokkan, dan pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi.

Berdasarkan pernyataan mengenai definisi auditing, dapat kita hubungkan antara akuntansi dan auditing. Dua ilmu ini saling terkait satu sama lain, hal tersebut dapat diperjelas melalui skema di bawah ini. Secara umum hubungan antara auditing dan accounting dapat dijelaskan sebagai berikut, Accounting adalah suatu proses menghasilkan data dan informasi berdasarkan PABU (di Amerika= GAAP) dalam bentuk Financial Statement. Sedangkan Auditing adalah suatu proses mengevaluasi informasi dan menghasilkan kesimpulan (opini/rekomendasi) yang membandingkan antara fakta dan kriteria sesuai dengan Standar Auditing (di Amerika = GAAS)

PROSES AUDITING DAN AKUNTANSI

Proses Akuntansi

Tahapan dalam audit terjadi setelah tahapan akuntansi selesai dilaksanakan, karena dalam melakukan audit di perlukan Laporan Keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Proses Akuntansi bersifat konstruktif, diawali dengan mengumpulkan bukti pembukuan (bukti – bukti transaksi), bukti pembukuan dicatat dalam bentuk Special Journal (Jurnal Penjualan, Jurnal Pembelian, Jurnal Penerimaan Kas, dan Jurnal Pengeluaran Kas).

Setelah semua transaksi dicatat pada masing – masing kolom Special Journal, Tiap – tiap jurnal dicatat dalam General Ledger, dan dilakukan penyesuaian pada transaksi yang memerlukan penyesuaian. Melalui transaksi yang telah disesuaikan dapat diperoleh Trial Balance yang terdiri atas Aktiva dan Passiva dari suatu perusahaan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan Worksheet, kemudian diperoleh Financial Statement (Laporan Keuangan) yang akan menjadi bahan bukti untuk melakukan audit.

Proses Audit

Financial Statement yang dihasilkan dari proses akuntansi, akan dijadikan dasar tahapan audit. Audit terhadap Laporan Keuangan diperlukan karena:

1. Ada potensi konflik antara penyedia informasi dengan pengguna informasi 2. Informasi mempunyai konsekuensi ekonomi yang sangat penting bagi business maker.

3. Keahlian sering menghendaki informasi disajikan dan diverifikasi. 4. User sering tercegah mempunyai hubungan langsung dengan informasi.

(6)

Hubungan antara Akuntansi, GAAP, Auditing dan GAAS

1. Standar Umum (General Audit)

Audit dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki kualitas dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Seorang auditor juga harus bersikap netral dan

independen, memiliki tingkat kecermatan dan kehati – hatian yang baik dalam melaksanakan audit dan membuat laporan. Laporan yang dihasilkan harus sesuai dengan standar auditing (GAAS).

2. Standar Kerja Lapangan (Standard of Fieldwork)

(7)

supervisi audit. Pemahaman yang memadai atas Internal Control perusahaan sangat diperlukan untuk menentukan sifat waktu dan menetapkan berapa dalamnya audit yang dilakukan. Bukti audit kompeten yang cukup sangat diperlukan dalam pemerikasaan.

3. Standar Pelaporan (Standard of Report)

Pernyataan Laporan hasil audit yang disajikan harus sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum /GAAP. Jika standar akuntansi yang digunakan tidak konsisten, maka harus dinyatakan sebab dan akibatnya serta dinyatakan apa efeknya bagi perusahaan. Pengungkapan Laporan hasil audit berupa opini dan harus ada informasi yang lengkap (Disclosure).

Ketiga standar penting diatas yang terdiri dari Standar Umum, Standar Kerja Lapangan, dan Standar Pelaporan, pada akhirnya akan menghasilkan opini/ rekomendasi yang berdasarkan interpretasi PSA (PSA=Pernyataan Standar Audit).

SIMPULAN

Akuntansi dan Auditing merupakan ilmu yang saling terkait, namun akuntansi lebih menekankan pada segi konstruktifnya yang berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sedangkan auditing menekankan pada segi analisis. Yang merupakan suatu proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan/asersi tentang aksi – aksi ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan/asersi dengan kenyataan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada yang berkepentingan. Jadi, auditing adalah ilmu memeriksa, yaitu membandingkan antara fakta dan kriteria. Auditing dalam proses tugasnya berdasarkan standar auditing (Standar Profesional Akuntan Publik).

DAFTAR RUJUKAN

1. Davis, James R., Alderman, Wayne C., and Robinson., Leonard A., Accounting Information System : A Cycle Approach, 3th Edition, Johns Wiley and Sons, New York, 1990

2. Kell, Walter G., Boyton, William C. Zeigler, Richard E., Modern Auditing, Fourth Edition, John Wiley and Sons Inc., Canada 1989.

3. Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, BP STIE YKPN, Yogyakarta 2000. 4. Hiro Tugiman, Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta, Percetakan

Kanisius : 1997.

5. Committee on Auditing Procedures, Statement Net, AICPA, New York, 1973 6. Arens Alvin A., and James K. loebbecke. Auditing an Integrated Approach,

Alihbahasa oleh Amir Abadai Yusuf . Salemba Empat. Jakarta 1996.

7. AICPA. Internal Controll. Diterjemahkan oleh Soekrisno Agoes, Edisi ketiga. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Gajah Mada 1995.

(8)

Medan, 28 Desember 2010

Kepada Yth,

Editor Jurnal Ilmiah Panca Budi

Jl. Jend. Gatot Subroto Km 4,5

Medan

Email : Jurnal_Unpab@yahoo.com

Dengan hormat,

Bersama ini saya kirimkan sebuah naskah (artikel ilmiah konseptual) dengan judul Akuntansi

dan Auditing serta Hubungannya, untuk dapat diterbitkan pada jurnal yang Bapak pimpin.

Berikut adalah identitas penulis :

Nama : Suroso, SE. Ak. MSi

Pekerjaan : Dosen Kopertis Wilayah I NAD- Sumatera Utara,

Dpk FE Universitas Panca Budi Medan

NIP : 740005147

Alamat : Jl. Perwira III No. 77 Pondok Karya Kodam I BB

Medan 20128

Email : distindo_dba@yahoo.co.id

Artikel tersebut merupakan karya saya sendiri, dan belum pernah diterbitkan dan dikirimkan

pada masmedia manapun, kecuali untuk Jurnal Ilmiah Prodi Akuntansi yang diterbitkan oleh

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

Demikian naskah tersebut saya kirimkan kepada bapak, agar dapat dipertimbangkan

pemuatannya pada jurnal yang Bapak pimpin. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan

terima kasih.

Wassalam,

Referensi

Dokumen terkait

TENTANG : PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.

Karakteristik individu, yang meliputi: Kemampuan kerja, Sikap dalam bekerja , Minat dalam bekerja mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap prestasi kerja

Berdasarkan Gambar 3 di atas menunjukkan dari hasil angket yang telah diisi oleh 96 responden, jika dilihat berdasarkan tingkat pengetahuan ibu tentang proses

[r]

Hal ini menunjukkan, penyerapan tenaga kerja secara parsial berpengaruh tidak searah atau negatif terhadap tingkat pengangguran, dengan pengaruh yang sangat

[r]

Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010),

Perubahan anggaran Dasar Lembaga dapat dilakukan atas Keputusan Rapat Pembina Pleno yang khusus diadakan untuk keperluan itu dan keputusan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya