• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petani dan Lahan (Studi Etnografi tentang Perjuangan Lahan yang Dilakukan oleh Masyarakat Dusun Anggrek Baru Desa Perkebunan Ramunia Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM DESA PERKEBUNAN RAMUNIA

2.1. Sekilas Tentang Desa Perkebunan Ramunia

Desa perkebunan Ramunia merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Kecamatan Pantai Labu adalah sebuah kecamatan yang berada di pesisir timur Kabupaten Deli Serdang sehingga kecamatan ini mempunyai wilayah laut dan sebagian masyarakat di kecamatan Pantai Labu hidup dari hasil laut. Walaupun Desa Perkebunan Ramunia berada di Kecamatan Pantai Labu, desa ini tidak langsung berbatasan dengan laut. Desa ini merupakan desa pembuka Kecamatan Pantai Labu dan berada di pinggir jalur lalu lintas yang menghubungkan Lubuk Pakam ke Pantai Labu.

(2)

jalan yang digunakan adalah ke arah kanan. Mulai dari tempat inilah jalan yang dilalui berdampingan dengan areal persawahan. Sebelumnya tidak ada ditemukan areal ini saat dari Pakam sampai Kecamatan Beringin. Awal masuk kecamatan Pantai Labu ditandai dengan tanaman padi yang indah untuk dipandang mata.

Desa ini merupakan desa yang tidak sulit dijangkau dengan transportasi umum. Hal ini dikarenakan desa ini berada di jalur lintas Lubuk Pakam-Pantai Labu dan terdapat angkutan umum jurusan Medan Pantai Labu melewati desa ini. lebih tepatnya lagi, angkutan umum ini bergerak dari Tanjung Anom melewati pasar Melati, simpang Pos, Amplas, Lubuk Pakam, dan Pantai Labu. Sedangkan jika bergerak dari Simpang Pos Padang Bulan, maka hanya tinggal menunggu angkot berwarna kuning benomor 03.

Desa ini memiliki jumlah penduduk sebesar 2108 jiwa, dimana laki-laki 1063 jiwa dan perempuan 1045 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut terdapat penduduk yang beragama Islam sebesar 90 % dan Kristen sebesar 10 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa agama Islam merupakan agama mayoritas pada masyarakat di desa Perkebunan Ramunia. Selain itu, suku Jawa merupakan mayoritas yaitu sekitar 85 % diantara suku-suku lain seperti Batak Toba 10%, dan Karo 5 %. Dari segi pekerjaan , Petani dan Buruh Tani merupakan pekerjaan yang sangat dominan di desa ini yaitu mencapai 75 %, kemudian terdapat masyarakat yang bekerja sebagai Nelayan sebesar 15 % dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 10 %.

(3)

adalah desa perkebunan yang dibangun oleh Belanda. Perkebunan Ramunia merupakan perkebunan yang didirikan sejak Zaman penjajahan Belanda. Perkebunan ini berdiri sekitar tahun 1890-an. Belanda mengambil tenaga kerja atau buruh dari Pulau Jawa, maka didirikanlah pondok-pondok untuk tempat tinggal pekerja dari Pulau Jawa tersebut. Pekerja dari Jawa atau sering disebut dengan buruh kontrak tinggal menetap di pondok-pondok tersebut.

2.2. Sejarah Desa Perkebunan Ramunia

Desa Perkebunan Ramunia merupakan Desa bekas tanah perkebunan Belanda. Lahan di Desa ini merupakan lahan perkebunan peninggalan Belanda yang bernama perkebunan Senembah Maatschappij. Pada sekitar tahun 1880-an, dibuka perkebunan di Sumatera Timuryang salah satunya adalah perkebunan Ramunia. Selama masa menguasai perkebunan, Perusahaan mendirikan perumahan buruh kontrak yang dibawa dari Pulau Jawa untuk bekerja di perkebunan.

(4)

pengobatan ataupun nomor undian berhadiah. Wilayah tersebut lambat laun menjadi sebuah desa yang pada saat sekarang ini bernama desa perkebunan Ramunia. Desa ini mulai terbentuk pada tahun 1940 melalui program pemerintah yang pada saat itu berjumlah 100 kepala keluarga dan dipimpin oleh seorang kepala kampong yang bernama Maertodinomo pada tahun 1955. Sejak tahun 1955, pengelolaan desa diserahkan kepada pemerintah daerah provinsi Sumatera Utara dan selanjutnya dilakukan pemilihan kepala desa yang pertama. Kepala Desa terpilih adalah bapak Marto Dinomo.

Lahan yang digunakan untuk lokasi desa Perkebunan Ramunia berasal dari penyerahan Belanda pada masa pemerintahan Kepala Desa pertama. Menurut warga, dulunya perkebunan Ramunia tidak disebut sebagai desa pada Zaman Penjajahan saat Ketika perusahaan Senembah Maschapajj menguasai perkebunan. Dulunya tempat tinggal masyarakat hanya disebut kampong dimana terdapat pondok-pondok yang ditempati buruh.

(5)

2. 3 Wilayah Desa

Desa perkebunan Ramunia memiliki luas 968 hektar dimana 30% dari lahan tersebut berupa daratan, dan 70% adalah lahan persawahan irigasi dan tadah hujan. Desa ini yang dibagi menjadi 6 dusun yaitu dusun Anggrek Baru, dusun Mawar Baru, dusun Kantil, dusun Kenanga, dusun Melati dan dusun Teratai. Di Desa ini, masyarakat melakukan berbagai aktivitas pertanian, perindustrian, perdagangan dan berbagai aktivitas lainnya. Tetapi dari berbagai aktivitas tersebut yang lebih dominan adalah aktivitas pertanian. lahan pertanian di desa ini mencapai 400 hektar. Dari luasnya lahan pertanian di desa ini, sebagian besar adalah lahan pertanian milik TNI angkatan darat seluas 106 hektar yang ditanami padi, sedangkan lebih kurang 300 hektar adalah lahan masyarakat.

Sebagian lahan Desa Perkebunan Ramunia merupakan area sarana-sarana umum seperti kebanyakan desa-desa lainnya. Sarana-sarana umum tersebut terdiri dari Kantor Kepala Desa, Mesjid, Madrasah, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), dan Lapangan Bola Kaki. Sarana-sarana umum yang terdapat di dusun ini merupakan fasilitas yang digunakan masyarakat. Aktivitas tersebut berbeda-beda untuk setiap tempat dan sesuai fungsi dari tempat-tempat tersebut.

(6)

Masyarakat memperoleh lahan di Dusun Anggrek Baru yang kemudian sampai sekarang lahan tersebut menjadi lahan persawahan. Hal ini berlaku untuk dusun Anggrek saja, sedangkan dusun lainnya lahan persawahan memang sudah menjadi milik masyarakat. Tanaman padi menjadi tanaman yang tidak susah untuk dijumpai karena hampir semua lahan sawah ditanami padi, hanya sebagian kecil saja masyarakat yang memanfaatkannya untuk tanaman sayur-sayuran, cabai, timun, genjer, kacang hijau, kacang tanah dan lain sebagainya.

Desa Perkebunan Ramunia berbatasan dengan Desa-desa lain, sebelah utara berbatasan dengan desa Pantai Labu Baru, desa Pantai Labu Pekan, dan desa Kuba Sentang, sebelah Barat berbatasan dengan desa Durian, sebelah Timur berbatasan dengan desa Ramunia 1, dan sebelah Selatan berbatasan dengan desa Ramunia 1 dan desa Ramunia 2, dan desa Beringin Kecamatan Beringin. Jarak antar Desa di daerah ini tergolong dekat, jaraknya hanya beberapa ratus meter saja. Salah satu yang menandakan batas desa adalah tugu masuk desa, tugu desa ini biasanya berada di pinggir jalan utama. Selain itu, desa ini juga berbatasan langsung dengan bandara Kualanamu di sebelah barat. Dulunya sebagian wilayah desa Ramunia terdapat di wilayah bandara Kualanamu. Karena berdampingan dengan bandara, maka suasana desa ini menjadi tidak tenang, suara pesawat yang lewat selalu terdengar jelas ditelinga.

2. 4 Areal Persawahan

(7)

ini sungguh berbeda, desa ini bukan merupakan desa perkebunan, desa ini adalah desa pertanian. Ketika masuk ke desa ini, maka akan langsung disajikan persawahan luas yang berdampingan dengan perumahan masyarakat.

Areal sawah di Desa Perkebunan Ramunia terdiri dari dua jenis, yaitu terdiri dari sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Sawah irigasi hanya terdapat di dusun Anggrek baru, kemudian terdapat sawah yang memanfaatkan kedua-duanya, dalam arti bahwa ketika hujan tidak mencukupi kebutuhan lahan persawahan, maka petani membuat saluran irigasi kecil untuk mencukupi kebutuhan air di lahannya. Hal seperti ini dapat ditemukan di areal persawahan di dusun Kantil, dusun Kenanga dan dusun Mawar. Areal sawah yang memanfaatkan dari air hujan (tadah hujan) terdapat di dusun Melati dan dusun Teratai. Berbeda dengan dusun Anggrek Baru, dusun Mawar, dan dusun Teratai, areal persawahan di ketiga dusun ini merupakan sawah irigasi.

Lahan persawahan di desa ini diolah dengan menggunakan peralatan-peralatan pertanian sehingga lahan menjadi arena bagi petani menggunakan sarana-sarana pertanian tersebut. Lahan juga merupakan area sistem produksi dan alat produksi bagi petani. Persawahan di Desa ini memiliki saluran irigasi. Dusun Anggrek Baru, dusun Mawar Baru, dan dusun Kantil merupakan dusun yang areal lahan persawahannya menggunakan irigasi yang dibangun oleh masyarakat. 2.5. Kelompok Tani

(8)

tani yang berasal dari dusun Anggrek, kemudian kelompok tani Melati berasal dari dusun Melati, kelompok tani Mawar dari dusun mawar, kelompok tani Merpati dari dusun Teratai dan kelompok tani Balam yang berasal dari dusun Kantil. Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dari ke lima kelompok tani tersebut bernama Cendana. Adapun program-program kelompok tani tersebut meliputi nanam padi, menyusun Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), dan penerima bantuan-bantuan pertanian.

2.6. Penduduk

Penduduk desa perkebunan Ramunia berasal dari daerah yang berbeda-beda. Di desa ini, masyarakat yang bersuku Jawa adalah dominan. Hal iini mempengaruhi tradisi yang dilakukan seperti dalam hal mufakat, gotong royong dan kearifan lokal yang lain. Desa Perkebunan Ramunia mempunyai jumlah penduduk 2202 jiwa yang terdiri dari laki-laki 802 jiwa, perempuan 1400 jiwa dan terbagi dalam 6 (enam) wilayah dusun, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1

Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015 2.6.1. Tingkat Pendidikan Masyarakat

(9)

mental, keahlian, pergaulan, cara berpikir, dan lain sebagainya. Selain berkontribusi terhadap diri seseorang, pendidikan juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial suatu daerah. Pendidikan juga berkontribusi terhadap pewarisan kebudayaan, karena budaya diwariskan melalui pendidikan. Apabila semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan memberikan pengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap munculnya kebudayaan baru di dalam suatu masyarakat, sehingga selain sebagai tempat pewarisan kebudayaan, pendidikan juga merupakan tempat belajar sebuah kebudayaan baru.

Masyarakat desa Perkebunan Ramunia memiliki tingkat pendidikan yang beranekaragam, mulai dari SD (Sekolah Dasar) sampai lulusan dari perguruan Tinggi. Dalam hal ini, penduduk yang memiliki pendidikan SD (Sekolah Dasar) mendominasi. Sementara itu masih terdapat anak-anak yang putus sekolah. Anak-anak tersebut tidak sampai mengemban pendidikan wajib belajar 9 (sembilan) tahun.

Tabel 2

Tingkat Pendidikan Masyarakat

Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)

Prasekolah 450 Orang

SD 802 Orang

SMP 300 Orang

SMA 600 Orang

S1 50 Orang

(10)

mempengaruhi semangat belajar bagi peserta didik dan pendidik atau guru dalam menyalurkan ilmu. Fasilitas pendidikan juga menjadi tolak ukur kemajuan suatu daerah.

Di desa Perkebunan Ramunia terdapat yaitu SD (Sekolah Dasar) Negeri yang hanya 1 unit, SD Negeri ini berada di dusun Anggrek Baru. Kemudian terdapat madrasah yang jumlahnya 1, sama seperti SD Negeri, madrasah ini juga terletak di dusun Anggrek Baru. Selanjutnya Desa ini juga memiliki 2 PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi di dusun Anggrek Baru tepatnya berada satu pagar dengan kantor Kepala Desa, sedangkan PAUD yang lain berada di dusun Teratai.

Tabel 4

Sekolah yang ada di Desa Perkebunan Ramunia

Sarana dan Prasarana Jumlah Alamat

SD Negeri 1 Dusun Anggrek Baru

Madrasah 1 Dusun Anggrek Baru

PAUD 2 Dusun Anggrek Baru dan

Dusun Teratai

Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015 2. 6. 2 Mata Pencaharian Penduduk

(11)

petani mendukung dan didukung aktivitas pertanian mereka sebagai petani. Masyarakat berhubungan langsung dengan berbagai aktivitas di luar rumah dengan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengolah tanah. Aktivitas ini menjadi hal yang paling dominan dan yang tampak di desa. Mata pencaharian ini sudah ada sejak lama, terutama di beberapa dusun seperti dusun, Mawar Baru, Melati, Teratai, Kenanga, dan Kantil. Masyarakat di dusun-dusun tersebut sudah sejak lama mengolah lahan pertanian, dusun-dusun ini pada dasarnya merupakan dusun pertanian. berbeda dengan Dusun Anggrek Baru yang sejarah masyarakatnya merupakan buruh di perkebunan.

(12)

menanami kacang hijau pasca panen padi. Peneliti sendiri pun pernah melihat pada saat pasca panen padi tahun 2015 lalu dimana terdapat tanaman kacang hijau di lahan sawah yang telah dipanen.

Selain bermata pencaharian sebagai petani, terdapat berbagai profesi- profesi lain yang digeluti oleh masyarakat. Profesi ini ada yang sudah lama digeluti masyarakat dan ada pula yang baru digeluti masyarakat. Profesi yang telah lama digeluti oleh masyarakat yakni seperti Nelayan, Buruh, Dukun, Tentara dan lain sebagainya. Sedangkan profesi yang baru digeluti merupakan profesi yang baru dirintis oleh masyarakat sebagaimana melihat situasi dan kondisi sosial yang berkembang seperti pedagang, Tukang Jahit, montir atau mekanik, dan lain sebagainya. Melihat susahnya lapangan pekerjaan pada saat ini, pihak pemerintahan desa juga mengadakan pelatihan-pelatihan yang termasuk dalam program pembangunan desa seperti pelatihan jahit-menjahit. Profesi-profesi yang baru digeluti oleh masyarakat juga termasuk kalangan yang terdidik seperti Tentara, PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau pekerja pemerintahan lainnya. Profesi-profesi ini merupakan Profesi-profesi yang dikagumi oleh masyarakat dan diinginkan ataupun dicita-citakan oleh kaum muda sekarang. Profesi-profesi ini dianggap membawa seseorang menuju taraf hidup yang lebih baik.

(13)

Biasanya petani bekerja menjadi buruh tani di lahan orang lain seperti menanam padi, memanen dan lain sebagainya. selain itu petani juga bekerja pada sektor lain seperti menjadi buruh bangunan, bekerja di tambak milik pengusaha dan lain sebagainya.

Tabel 3 Mata Pencaharian

Profesi Jumlah

Petani 216 KK

Pedagang 50 KK

PNS 20 KK

Buruh 125 KK

Nelayan 51 KK

Lain-lain 89 KK

Sumber : Data Kantor Kepala Desa Perkebunan Ramunia tahun 2015 2.7. Sarana dan Prasarana

(14)

lain sebagainya. sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yag merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi atau berbagai aktivitas contohnya lahan, jalan, kantor, sekolah, lapangan dan lain sebagainya serta dalam hal transportasi darat seperti mobil, angkutan umum, sepeda motor, dan lain sebagainya.

Desa Perkebunan Ramunia memiliki berbagai sarana dan prasarana mulai dari pertanian, pendidikan, kesehatan, jalan, olahraga, ibadah, dan administrasi. 2.7.1. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Kesehatan merupakan hal penting bagi masyarakat. Dengan jiwa dan tubuh yang sehat maka masyarakat akan dapat menjalankan aktivitas sebagaimana biasanya. Kesehatan berpengaruh pada hal-hal lain seperti aktivitas, baik itu aktivitas pendidikan, pertanian, dan lain sebagainya. setiap orang berhak untuk hidup sehat dan setiap orang berhak terhadap akses kesehatan sehingga sarana dan prasarana disediakan untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan masyarakat. Sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat di Desa Perkebunan Ramunia terdiri dari Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), Sumber air bersih dari sumur bor masyarakat yang terdapat di masing-masing rumah tangga

2.7.2. Sarana dan Prasarana Olahraga

(15)

lapangan bola kaki sendiri berada di sebelah kantor kepala desa, dan berada di jalan utama Pantai Labu- Lubuk Pakam. Suasana sore di sekitar arena olahraga ini sangat ramai, selain pemuda-pemuda yang berolahraga, banyak orang tua, anak-anak, ibu-ibu, dan bahkan pemudi-pemudi desa yang menyaksikan permainan bola kaki dan sepak takraw. Keramaian sore ditambah lagi dengan pedagang jajanan seperti es dan makanan ringan lainnya. Lapangan bola kaki dan sepak takraw ini berada di dusun Anggrek Baru. Selain di Dusun Anggrek, terdapat juga lapangan bola kaki di dusun Melati. Dusun Melati juga memiliki lapangan Badminton.

2.7.3. Sarana dan Prasarana Ibadah

Ibadah merupakan hubungan spiritual antara manusia dengan pencipta yang menurut pandangan setiap penganut suatu agama memiliki arti penting masing-masing. Bagi masyarakat desa, ibadah masih erat dengan nilai-nilai kultural dan spiritual tersebut sehingga terdapat fasilitas berupa prasarana ibadah yang untuk mendukung terbentuknya hubungan intim antara pencipta dan yang diciptakan. Prasarana ibadah memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap individu dalam menuangkan perasaan spiritualnya terhadap suatu kepercayaan yang dianut.

(16)

bahwa mayoritas masyarakat di desa Perkebunan Ramunia adalah beragama Islam.

Untuk di Dusun Anggrek Baru sendiri, keseluruhan masyarakat beragama Islam. Mesjid menunjukkan bahwa desa tersebut berpenghuni oleh masyarakat yang beragama Islam. Fungsinya tentu sebagai tempat ibadah, dan sebagai tempat pertemuan lain seperti kenduri Punggahan menjelang Ramadhan, memang tidak berbeda dengan dusun dan desa-desa tetangga lainnya.

2.7.4. Sarana dan Prasarana Administrasi

Keperluan administrasi menjadi bagian penting dan yang tidak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Keperluan administrasi biasanya mencakup pencatatan sipil seperti KTP (Kartu Penduduk), KK (Kartu Keluarga) dan lain sebagainya. Berbagai keperluan pencatatan sipil ini dilakukan di Kantor kepala desa sebagai prasarana administrasi pemerintahan desa yang melayani kebutuhan dan berbagai keperluan administrasi masyarakat. Kantor kepala desa sebagai sarana administrasi terdapat di dusun Anggrek Baru. Kantor ini memiliki sarana lain yang mendukung seperti peralatan perkantoran, selain itu terdapat juga ruang pertemuan desa yang digunakan untuk musyawarah desa dan berbagai kegiatan desa lainnya. Di kantor kepala desa, terdapat berbagai fasilitas yang mendukung seperti ruang baca dengan beragam buku, ruang kepala desa, komputer dan internet.

2.8. Pola Pemukiman

(17)

dekat dalam hal ini yaitu berjarak kira-kira 10-50 meter antar rumah. Hanya beberapa rumah saja yang jaraknya berdekatan. Jarak rumah yang berdekatan ini dapat dilihat di lokasi desa yang dilalui jalan utama atau jalan lintas. Sedangkan rumah yang berada di jalan-jalan desa saling berjauhan satu sama lain. Jarak yang berjauhan ini berdampingan dengan lahan sawah. Di desa ini, jarak antar dusun yang satu dengan dusun yang lainnya juga tidak berjauhan. Perumahan penduduk di desa ini berada di pinggir jalan, baik jalan utama atau jalan lintas maupun jalan desa.

Gambar

Tabel 1
Tabel 2 Tingkat Pendidikan Masyarakat
Tabel 4
Tabel 3 Mata Pencaharian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya resultan yang bekerja pada benda sama dengan perubahan energi kinetiknya.. Walaupun baru dibuktikan untuk

[r]

Terkait dengan hal tersebut di atas, Panitia Pengadaan Alat Pengolah Data pada Perwakilan BPKP Provinsi Maluku akan mengadakan PELELANGAN ULANG. Demikian untuk

[r]

Penulis mendapat kesempatan untuk mempelajari topik “PENERAPAN FILE SERVER DAN PRIMARY DOMAIN CONTROLLER PADA BIDANG INFOKOM DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN

[r]

[r]

Dinas Daerah Tipe A can Tlpe B ditentukan berdasarkan perhitungan nilai variabei beban kerja yang terdiri dari variabel faktor umum dan variabel faktor teknis pada