• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan jumblah persediaan beras di provinsi sumatera utara tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan jumblah persediaan beras di provinsi sumatera utara tahun 2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Uji Kecukupan Sampel

Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat melakukan pengamatan seluruhnya pada populasi tersebut. Di samping itu juga, terdapat faktor-faktor yang tidak memungkinkan antara lain ketersediaan dana, tenaga, dan waktu penulis yang terbatas.

Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, artinya sampel tersebut harus dapat menggambarkan atau menerangkan sifat-sifat karakteristik dari populasinya. Hal ini dapat diketahui dengan melihat kecukupan sampel yang dikumpulkan. Suatu sampel dikatakan sudah mencukupi atau mewakili populasinya apabila N’<N, dengan N adalah banyaknya sampel yang kita kumpulkan, adalah data yang dikumpukan, dan N’ adalah sampel yang diperoleh dari rumus :

Keterangan : = Banyak sampel (hasil uji kecukupan sampel) = Banyak sampel (tahun) yang digunakan

(2)

2.2 Peramalan

2.2.1 Pengertian peramalan

Peramalan (Sofyan Assauri,1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan dibutuhkan untuk mengetahui/memperkirakan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau berapa jumlah suatu kebutuhan tertentu di masa mendatang. Dengan peramalan kita juga dapat memperkirakan bagaimana suatu peristiwa yang ingin kita ketahui dapat terjadi di masa yang akan datang. Dengan demikian peramalan sangat bermanfaat bagi kita untuk melakukan suatu persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang, serta dapat membantu kita dalam mengambil kebijakan dan tindakan-tindakan penting tentang sesuatu hal.

Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha pada masa yang akan datang. Kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, kita kenal dengan sebutan peramalan (forecasting). Setiap kebijakan ekonomi maupun kebijakan perusahaan tidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan pada masa yang akan datang dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Usaha untuk melihat dan mengkaji situasi dan kondisi tersebut tidak terlepas dari kegiatan peramalan.

2.2.2 Jenis–Jenis Peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunnya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

(3)

dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik–teknik dan metode dalam penganalisaan data tersebut.

Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun. Maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan jangka jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau suatu daerah, corporate planning, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun, atau tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran contoh penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgment atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.

(4)

diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode–metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai–nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin terjadi. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :

a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.

b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Pada dasarnya, peramalan kuantitatif dapat dibedakan atas:

1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu atau analisa deret waktu (time series) Metode ini terdiri dari:

a. Metode Smoothing, b. Metode Box-Jenkins,

c. Metode Proyeksi Trend dengan Regresi

2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antar variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktu, yang disebut dengan dengan metode korelasi atau sebab akibat.

Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat tergantung dari segi mana kita memandangnya.

2.2.3 Langkah–Langkah Peramalan

(5)

Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu :

1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data maka dapat diketahui pola data tersebut.

2. Menentukan metode yang digunakan. Masing–masing metode akan memberikan hasil peramalan yang berbeda. Dimana metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin.

3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan. Faktor–faktor perubahan tersebut antara lain terdiri dari perubahan kebijakan-kebijakan yang mungkin terjadi, termasuk kebijakan-kebijakan pemerintah.

Proyeksi adalah adanya suatu kecenderungan sesuatu hal pada masa yang akan datang yang masih belum diketahui dan mempunyai nilai pada masa yang akan datang yang merupakan petunjuk tentang jumlah sesuatu hal tersebut di masa yang akan datang.

2.2.4 Menghitung Kesalahan Peramalan

Hasil proyeksi yang akurat adalah peramalan (forecast) yang biasanya meminimalkan kesalahan meramal (forecast error). Besarnya kesalahan meramal (forecast error) dihitung dengan mengurangkan data yang sebenarnya dengan data yang diperoleh dari hasil peramalan.

Rumusnya : Error=data yang sebenarnya-data hasil peramalan

Keterangan:

(6)

= Data sebenarnya pada periode ke-t = Hasil peramalan pada periode ke-t

Dalam menghitung forest error digunakan : a. Mean Absolute Error (MAE)

Mean Absolute Error adalah rata-rata absolut dari kesalahan meramal, tanpa menghiraukan tanda positif atau tanda negatif.

b. Mean Squared Error (MSE)

Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan.

c. Menentukan Besarnya Konstanta (at)

d. Menentukan Besarnya Slope (bt)

e. Menentukan Besarnya Forecast (Ft+m)

(7)

Dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ada, maka penulis ingin melakukan suatu peramalan terhadap tingkat persediaan beras untuk tahun ke depan, yaitu tahun 2016. Untuk meramalkan jumlah persediaan beras tersebut, penulis memilih menggunakan Metode Smoothing Eksponensial dengan alasan penulis melihat adanya selisih persediaan beras yang tidak begitu konstan pada setiap tahunnya, dengan kata lain selalu mengalami naik-turun. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode Smoothing Eksponensial Ganda akan dilakukan pemulusan/pelicinan ramalan terhadap terhadap persediaan beras dari tahun ke tahun.

2.3 Metode Analisa

Untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh, penulis menggunakan rumus metode smoothing eksponensial ganda.

2.3.1 Metode Smoothing Eksponensial Ganda

Persamaan yang dipakai dalam pemulusan adalah pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda:

(8)

a. Menentukan Smoothing Pertama ( )

b. Menentukan Smoothing Kedua ( )

c. Menentukan Besarnya Konstanta ( )

d. Menentukan Besarnya Slope ( )

e. Menentukan Besarnya Forecast (

Dimana:

M = Jumlah periode didepan yang diramalkan S’ = Nilai eksponensial smoothing tunggal S” = Nilai eksponensial smoothing ganda α = Parameter Pemulusan Eksponensial

, = Konstanta pemulusan

Ft+m = Hasil peramalan untuk m periode ke depan

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Amin Abdullah menekankan pentingnya pembaharuan dalam studi ke- islaman kontemporer, yang sudah barang tentu sangat berbeda dengan studi ke- islaman klasik, baik di tingkat dasar,

and Language Testing Research , Cambridge : Cambridge University Press.. Research

2 1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta 2.4 Menunjukkan kemauan bekerja sama dalam melakukan berbagai

Oleh sebab itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi sebagai berikut: (1) kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya

Kemudian Nathercod (1973) mempelajari tekuk torsi lateral balok kantilever prismatis dengan studi pengaruh berbagai tumpuan ( restraint ) pada ujung bebas dan pengaruh

create the concept of shops such as Ginza, for branded products with high product quality, and products that are slightly cheaper but still qualified, to attract consumers

Saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan dan entitas anak masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset

Proses dilakukan dengan mengukur konsentrasi oksigen terlarut disetiap waktu kontak pada variasi yang sudah ditentukan.Gambar 5 dibawah ini menunjukkan kelarutan oksigen dalam