BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal yaitu penelitian yang dimasukkan untuk mengungkapkan hubungan sebab dan akibat antara variabel terkait (Sularso, 2004). Tujuan dari penelitian kausal adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peniliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) pada bagian akuntansi dan bagian keuangan kantor pusat Langsa yang keseluruhannya berjumlah 49 orang dengan rincian sebagai berikut :
Karyawan pimpinan akuntansi 5 orang Karyawan pimpinan keuangan 9 orang
Karyawan pelaksana akuntansi 17 orang
3.2.2 Sampel Penelitian
Menurut Erlina (2011) sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus karena seluruh karyawan pada bagian akuntansi dan keuangan dijadikan sebagai sampel dikarenakan bagian akuntansi dan keuangan adalah manajer dan staf yang dianggap terlibat dalam penyusunan anggaran termasuk manajer middle dan manajer lower dengan pertimbangan relatif sedikitnya populasi dan tersebar di satu perusahaan yang berada di satu kantor Direksi.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sugiyono (2007) mendefinisikan data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Batasan Operasional
Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuan dari batasan operasional adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur dengan hakikat variabel yang sudah didefiniskan konsepnya (Erlina, 2011). Oleh karena itu, batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1.Perusahaan yang diteliti adalah PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Kota Langsa, Aceh
2.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Manajerial.
3.Variabel independen dalam penelitian ini adalah Komitmen Organisai, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja.
4.Variabel Intervening dalam penelitian ini adalah Motivasi.
3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian (Erlina, 2011).
3.6.1 Variabel Dependen
adalah keberhasilan manajer dalam mecapai tujuan perusahaan yang diukur dengan menggunakan skala interval 1 s.d 5 dimana jika memilih 1 berarti sangat tidak setuju, memilih 3 berarti netral, dan jika memilih 5 berarti sangat setuju.
3.6.2 Variabel Independen
Menurut Erlina (2011) variabel independen atau sering juga disebut dengan variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.Komitmen Organisasi
didefinisikan sebagai tingkat keterikatan perasaan dan kepercayaan terhadap organisasi tempat mereka bekerja (Ahmad dan Fatima, 2008) b.Partisipasi Anggaran.
Partisipasi anggaran adalah tahap partisipasi pengurus dalam menyusun anggaran dan pengaruh anggaran tersebut terhadap pusat pertanggungjawaban.
c.Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja oleh Suhartono dan Solichin (2006) merupakan bentuk emosional positif yang mencerminkan respon terhadap pengaruh situasi kerja, penilaian kerja, atau pengalaman kerja.
3.6.3 Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga menjadi hubungan yang tidak langsung (Erlina, 2011). Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi dengan pengukuran menggunakan skala interval 1 s.d 5 dimana jika memilih 1 berarti sangat tidak setuju, memilih 3 berarti netral, dan jika memilih 5 berarti sangat setuju.
3.7Skala Pengukuran Variabel
Tabel 3.1 Indikator Penelitian
No Variabel Indikator Skala
Lanjutan tabel 3.1
No Variabel Indikator Skala
d. Rekan kerja
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari semua variabel (Ghozali, 2011).
3.8.2 Uji Kualitas Data
variabel tersebut dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
3.8.2.1 Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan (Umar, 2008). Kuesioner riset dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang di teliti (Suliyanto, 2006).
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.
Penelitian ini menggunakan jumlah sampel uji validitas berjumlah 37 orang yang diambil dari luar sampel, sehingga nilai r tabel adalah (df) 37-2=35 sebesar 0,325.
3.8.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar, 2008). Tujuan pengujian ini untuk melihat masing-masing instrumen yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach's Alpha > 0,6.
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
3.8.3.1 Uji Normalitas Data
menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal maka digunakan pengujian menggunakan analisis statistik yaitu Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap masing- masing variabel. Suatu data
dikategorikan sebagai distribusi normal jika data tersebut tingkat signifikasi (α)
> 0.05. Hasil pengujian didukung oleh analisis grafik dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal P-Plot atau dengan melihat grafik histogram.
3.8.3.2 Uji Multikolineritias
Menurut Ghozali (2011) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak terjadi kolerasi. Pendekatan yang digunakan ada dua yaitu dengan melihat nilai tolerance
dan lawannya dengan uji tes Variance Inflation Factor (VIF), dengan analisis sebagai berikut:
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
2. Sebaliknya, jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat multikoliniearitas.
3.8.3.3 Uji Heterokedastisitas
pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan menggunakan analisis statistik yaitu uji glesjer. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas, sebaliknya nilai jika nilai signifikansi < 0,05 maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Mendeteksi heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudia menyempit) maka ini mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
3.8.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Uji hipotesis terhadap penelitian ini dengan menggunakan Analisis Regresi Berganda. Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011). Analisis regresi berganda yang dilakukan dalam penelitian menggunakan metode enter dengan model sebagai berikut:
Dimana : Y : Kinerja Manajerial
α : Koefisien Konstanta
β1- β3 : Koefisien Regresi
X1 : Komitmen Organisasi X2 : Partisipasi Anggaran X3 : Kepuasan Kerja e : Error term
3.8.4.1 Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2011) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adjusted R Squared (R2) adalah koefisien determinasi yaitu koefisien yang menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel - variabel independen secara bersama-sama. Nilai R2 koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Nilai R2 sama dengan nol (R2 = 0) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila R2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R2 semakin kecil mendekati 0 menunjukkan semakin kecil pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.8.4.2 Uji Partial (t – test)
independen yaitu komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja manajerial. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
1.Ho : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja secara parsial tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial.
2.Ha : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja secara parsial mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial.
Pengujian dilakukan menggunakan uji-t dengan tingkat pengujian pada α = 5% derajat kebebasan (degree of freedom). Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika T hitung < T tabel Ha diterima jika T hitung > T tabel
3.8.4.3 Uji Simultan (f-test)
Menurut Ghozali (2011) pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Bentuk pengujiannya:
1.Ho : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja secara bersama–sama (simultan) tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial.
Pengujian dilakukan menggunakan uji – f dengan tingkat pengujian pada α = 5% derajat kebebasan (degree of freedom). Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika F hitung < F tabel Ha diterima jika F hitung > F tabel
3.8.5 Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Ghozali (2011) Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening yang digunakan dalam model penelitian. Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi. Model analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Ykm = Pyx1 + Pyx2 + Pyx3 + Pyx4 + e2 ...(1)
Ymo = Px4x1 + Px4x2 + Px4x3 + e1 ...(2)
Dimana :
Ymo : Motivasi
Ykm : Kinerja Manajerial
Px4x1-Px4x3 : Koefisien Jalur Terhadap Motivasi
Pyx1- Pyx4 : Koefisien Jalur Terhadap Kinerja Manajerial
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Instansi
Sejarah PT Perkebunan Nusantara I berdiri dari pengambil alihan kebun swasta Jepang dan Belanda menjadi PPN Kesatuan Aceh melalui PP Nomor 142 tahun 1961, dan di rubah kembali menjadi PNP-I sesuai dengan PP Nomor 14 tahun 1968, dengan memperhatikan tingkat kesehatannya maka PNP-I dirubah menjadi PT Perkebunan-I (Peresero) berdasarkan Akte Notaris Nomor 1 tanggal 02 Mei 1981.
Pada tanggal 14 Februari 1996, menjadi PT Perkebunan Nusantara I (Persero) dibentuk dari hasil konsolidasi BUMN berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1996, yang dikukuhkan dengan Akta Pendirian Nomor 34 tanggal 11 Maret 1996 oleh Notaris Harun Kamil, SH. Konsolidasi bebrapa BUMN perkebunan ini terdiri dari PT Perkebunan I (Persero) dengan komoditas kelapa sawit dan karet; PT Cot Girek Baru (Persero) dengan komoditas kelapa sawit; Perkebunan Pengembangan PT Perkebunan V (Persero) dengan komoditas kelapa sawit; dan PKS Cot Girek PT Perkebunan IX (Persero) berupa pabrik kelapa sawit.
Nusantara I mendirikan Perusahaan Patungan dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan nama PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN). Merupakan anak Perusahaan dari PTPN I (Persero) dan PTPN IV (Persero) dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing 49,4% untuk PTPN I (Persero) dan 50,6% untuk PTPN IV (Persero). Pendirian Perseroan Terbatas PT ASN dikukuhkan dengan Akta Nomor 13 tanggal 8 April 2011, berkedudukan di Aceh Barat. Selanjutnya penyerahan Sertifikat HGU dan izin lokasi dari PTPN I (Persero) ke PT ASN, serta administratif karyawan telah dilakukan sesuai Berita Acara PTPN I (Persero) Nomor 01.9/X/BA/ 15/2011 dan Berita Acara PT ASN Nomor ASN/BARA/03/ IX/2011 tanggal 21 September 2011.
Sejak tanggal 02 Oktober 2014, PT Perkebunan Nusantara I (Persero) berubah menjadi PT Perkebunan Nusantara I bersama PT Perkebunan Nusantara II, IV sampai XIV atau lebih dikenal dengan Holding BUMN Perkebunan. Sejalan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 468/KNK.06/2014 Tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, sejak saat itu PTPN III menjadi induk dari 13 PTPN lainnya.
direktur keuangannya yaitu Amrizal yang menjabat sejak 1 Maret 2012 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN nomor SK-86/MBU/2012. Bagian akuntansi terdiri 22 karyawan, 5 diantaranya adalah karyawan pimpinan dan 17 karyawan pelaksana. Pada bagian keuangan terdiri dari 30 karyawan, 9 diantaranya merupakan karyawan pimpinan, 18 karyawan pelaksana dan 3 karyawan outsourcing.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Identitas responden
Berdasarkan kuesioner yang disebarkan dan yang diterima kembali maka diperoleh data dengan tingkat pengembalian dalam tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Jumlah kuesioner yang dibagikan 52
Jumlah kuesioner yang diterima kembali 40 Jumlah kuesioner yang tidak lengkap 3
Jumlah kuersioner yang dapat digunakan 37
Responden dalam penelitian ini adalah manajer tingkat menengah dan bawah bagian akuntansi dan keuangan pada PT Perkebunan Nusantara I Langsa.
4.2.2 Analisis Statistik deskriptif
diantaranya tidak lengkap. Hal ini berarti tingkat respons rate observasi penelitian adalah 71.15%.
Statisitik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian (Ghozali,2011) yang dideskripsikan dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi absolute dengan menghitung angka rata-rata, sebaran dan deviasi standar seperti yang disajikan dalam tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Tabel Distribusi Frekuensi
Descriptive Statistics
N Min Max Mean Std. Deviation
Komitmen Organisasi 37 28 44 35.54 4.413
Partisipasi Anggaran 37 10 30 20.00 5.740
Kepuasan Kerja 37 13 25 20.92 2.586
Motivasi 37 46 67 55.46 6.185
Kinerja Manajerial 37 16 38 27.92 5.267
Sumber: Hasil Olah Data SPSS vs 17
Berdasarkan data dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa :
1) Jumlah observasi (N) sebanyak 37 sampel diambil dari bagian akuntansi dan keuangan PTPN 1 Langsa.
2) Hasil pengukuran variabel Komitmen Organisasi (X1) memiliki nilai mean
3) Hasil pengukuran variabel Partisipasi Anggaran (X2) memiliki nilai mean
sebesar 20.00 dengan nilai minimum 10, nilai maksimum 30 dan nilai standar deviasi sebesar 5.740 yaitu 28,7% dari nilai mean. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki variasi jawaban yang rendah.
4) Hasil pengukuran variabel Kepuasan Kerja (X3) memiliki nilai mean
sebesar 20.92 dengan nilai minimum 13, nilai maksimum 25 dan nilai standar deviasi sebesar 2.586 yaitu 12,36% dari nilai mean. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki variasi jawaban yang rendah.
5) Hasil pengukuran variabel Motivasi (Z) memiliki nilai mean sebesar 55.46 dengan nilai minimum 46, nilai maksimum 67 dan nilai standar deviasi sebesar 6.185 yaitu 11,15% dari nilai mean. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki variasi jawaban yang rendah. 6) Hasil pengukuran variabel Kinerja Manajerial (Y) memiliki nilai mean
sebesar 27.92 dengan nilai minimum 16, nilai maksimum 38 dan nilai standar deviasi sebesar 5.267 yaitu 18,86% dari nilai mean. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki variasi jawaban yang rendah.
4.2.3 Uji Kualitas Data
Pengujian terhadap kualitas data dilakukan dengan metode construct validity.
menggambarkan variabel. Data yang digunakan adalah 37 responden. (Lihat Lampiran 2 : Tabulasi Kuesioner)
4.2.3.1Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila nilai corrected item-total correlation
atau r hitung positif dan r hitung > r tabel. Untuk data sejumlah (n) = 37 sampel
menggunakan derajat signifikansi ( ) sebesar 5% akan menghasilkan r-tabel
sebesar 0,325. Secara ringkas hasil uji validitas variabel dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. (Lihat Lampiran 3 : Hasil Regresi SPSS)
Tabel 4.3
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
4.2.3.2Uji Reliabilitas
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. (Lihat Lampiran 3 : Hasil Regresi SPSS)
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel N of items Cronbach's
Alpha Keterangan
Komitmen organisasi 9 .848 reliable Partisipasi anggaran 6 .941 reliable
Kepuasan kerja 5 .811 reliable
motivasi 14 .875 reliable
Kinerja manajerial 8 .886 reliable
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
4.2.4 Uji Asumsi Klasik
4.2.4.1Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2011). Analisis statistik yang digunakan untuk menguji apakah data terdistribusi normal adalah Kolmogrov- Smirnov Goodness of Fit Test terhadap masing-masing variabel. Suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal jika data tersebut tingakt
Tabel 4.5 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 37
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.26756952
Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .090
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .545
Asymp. Sig. (2-tailed) .928
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.928 lebih besar dari 0.05. jadi dapat disimpulkan bahwa data yang diuji dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hasil pengujian dididukung oleh analisis grafik dilihat memlalui penyebaran pada sumbu diagonal P-Plot atau dengan melihat grafik histogram.
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Gambar 4.2 Grafik Histogram
Dengan melihat tampilan grafik p-plot dapat dilihat titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal, serta arah penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Grafik histogram diatas memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
4.2.4.2Uji Multikolinearitas
Tabel 4.6
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan Tabel 4.6, seluruh variabel independen memiliki nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas pada interaksi variabel Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja dan Motivasi.
4.2.4.3Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, perhitungan menggunakan Uji glesjer terlihat nilai signifikansi variabel-variabel bebas antara lain Komitmen Organisasi 0.192, Partisipasi Anggaran 0.211, Kepuasan kerja 0.205 dan Motivasi 0.388 berada diatas 0.05 sehingga seluruh variabel independen tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.
Analisis grafik yang mendukung uji heterokedastisitas ini adalah dengan melihat sebaran residual pada grafik scatterplot berikut.
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Gambar 4.3 Grafik scatterplot
Berdasarkan pada gambar 4.3 diatas terlihat bahwa sebaran data membentuk pola yang tidak jelas, titik-titik data menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
4.2.5 Uji Hipotesis
Tabel 4.8
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Model Substruktur I
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients B Std. Error
(Constant) -14.450 3.872
TKO .431 .179
TPA .122 .088
TKK .647 .222
TMO .200 .137
a. Dependent Variable: TKM
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model sebagai berikut:
YKM = -14.450 + 0.431KO + 0.122PA + 0.647KK + 0.200Mo + e
Berdasarkan model tersebut dapat diinterpretasikan :
1.Konstanta sebesar -14.450 maka nilai variabel kinerja manajerial (KM) akan tetap sebesar -14.450jika semua variabel independen bernilai nol. 2.Koefisien komitmen organisasi (KO) sebesar 0.431, artinya jika nilai
variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel kinerja manajerial (KM) sebesar 0.431 dengan variabel lain tetap. 3.Koefisien partisipasi anggaran (PA) sebesar 0.122, artinya jika nilai
variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel kinerja manajerial (KM) sebesar 0.122 dengan variabel lain tetap. 4.Koefisien kepuasan kerja (KK) sebesar 0.647, artinya jika nilai variabel ini
5.Koefisien Motivasi (Mo) sebesar 0.200, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel kinerja manajerial (KM) sebesar 0.200 dengan variabel lain tetap.
Untuk hubungan antara variabel independen terhadap variabel intervening
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Tabel 4.9
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Model Substruktur II
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients B Std. Error
(Constant) 6.598 4.775
TKO .940 .158
TPA -.031 .111
TKK .770 .248
a. Dependent Variable: TMO
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model sebagai berikut:
YMo = 6.598 + 0.940KO - 0.031PA + 0.770KK + e
1. Konstanta sebesar 6.598 maka nilai variabel motivasi (Mo) akan tetap sebesar 6.598 jika semua variabel independen bernilai nol.
2. Koefisien komitmen organisasi (KO) sebesar 0.940, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel motivasi (Mo) sebesar 0.940 dengan variabel lain tetap.
4.Koefisien kepuasan kerja (KK) sebesar 0.770, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai variabel motivasi (Mo) sebesar 0.770 dengan variabel lain tetap.
4.2.5.1Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
Adjusted R Squared (R2) adalah koefisien determinasi yaitu koefisien yang menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel - variabel independen secara bersama-sama. Nilai R2 koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1.
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .903a .815 .791 2.405
a. Predictors: (Constant), TMO, TPA, TKK, TKO b. Dependent Variable: TKM
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan tabel 4.10 diatas dilihat :
1) Hasil regresi menunjukkan R sebesar 0.903 yang berarti 90.3% adalah hubungan erat antara Komitmen organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Manajerial.
Kinerja Manajerial. Sedangkan sisanya 18.5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
3) Nilai Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2.405 atau 24.05%. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
4.2.5.2Uji Partial (t – test)
Uji partial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja manajerial. Hipotesis dirumuskan sebgai berikut:
3.Ho : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja secara parsial tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial.
4.Ha : variabel komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial.
Penerimaan atau penolakan hipotesis dalam suatu penelitian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05 atau thitung < ttabel, maka Ho diterima
2. Jika nilai signifikansi t statistik < 0,05 atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
untuk data dengan sampel sebanyak 37 dan derajat signifikansi ( ) sebesar 5%
akan menghasilkan t-tabel sebesar 2.026
Tabel 4.11
Hasil Uji Partial (t-test)
Coefficientsa
Model t Sig.
(Constant) -3.732 .001
Komitmen Organisasi 2.406 .022
Partisipasi Anggaran 1.393 .173
Kepuasan kerja 2.908 .007
Motivasi 1.454 .156
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan tabel 4.11 maka uji hipotesis yang dapat dilakukan:
1) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan tidak siginifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0.022 lebih kecil dari 0.05 namun nilai thitung 2.406 > 2.026 ttabel. Artinya manajer yang
memiliki komitmen terhadap organisasi, semakin besar juga usaha mereka dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Dengan demikian hipotesis
H1 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial
diterima.
2) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0.173 lebih besar dari 0.05. nilai thitung 1.393 <
2.026 ttabel. Artinya keikutsertaan manajer berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran tidak berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja manajerial. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pramesthiningtyas (2012) yang menyatakan partisipasi anggaran tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan memberikan pengaruh pada penentuan tujuan tersebut (Brownell, 1992), namun ada kemungkinan kontribusi yang diberikan oleh karyawan tidak memberikan nilai yang mampu meningkatkan kinerja manajerial. dengan demikian hipotesis
H2 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial ditolak.
3) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0.007 lebih kecil dari 0.05 namun nilai thitung 2.908 > 2.026 ttabel. Artinya manajer yang memiliki kepuasan kerja
pada kepuasan kerja dimana semua nilai yang diterima pegawai dapat menunjang pelaksanaan kerja. Dengan demikian hipotesis
H3 : kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial diterima.
4) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja manajerial yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0.156 lebih besar dari 0.05 namun nilai thitung 1.454 < 2.026 ttabel.
Artinya manajer yang memiliki motivasi terhadap pekerjaannya tidak berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja manajerial. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan dan mencapai target dimana motivasi membutuhkan pemicu karena adanya suatu kebutuhan. Kemungkinan adanya kebutuhan yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi menyebabkan motivasi tidak menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial. Dengan demikian hipotesis
H5 : Motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial ditolak.
4.2.5.3Uji Simultan (f-test)
Uji yang menunjukkan apakah semua variabel independen komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja dan motivasi yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen kinerja manajerial. Penerimaan atau penolakan hipotesis dalam suatu penelitian dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi f statistik > 0,05 atau fhitung < ftabel, maka Ho diterima
2. Jika nilai signifikansi f statistik < 0,05 atau fhitung > ftabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.
Untuk data dengan sampel sebanyak 37, variabel independen tiga dan variabel dependen satu serta derajat signifikansi ( ) sebesar 5% dihitung menggunakan
rumus: df1 = 4-1 = 3 dan df2 = 37-4 = 33 sehingga menghasilkan nilai ftabel
sebesar 2,89.
Tabel 4.12
Hasil Uji Simultan (f-test)
ANOVAb
Model F Sig.
Regression 35.16 .000a
Residual 4
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
1) Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan siginifkan antara komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari 0.05. nilai fhitung 35.164 > 2.89 ttabel.
Artinya manajer yang memiliki komitmen organisasi, ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dan merasa puas terhadap pekerjaannya berpengaruh secara langsung dan simultan terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian hipotesis
H4 : Komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja
4.2.6 Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh mediasi dari suatu model penelitian melalui variabel intervening. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah motivasi. Berikut ini adalah hasil analisis jalur dalam penelitian ini.
Tabel 4.13
Hasil Uji Analisis Jalur Komitmen Organisasi Persamaan (1)
Coefficientsa
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Tabel 4.14
Hasil Uji Analisis Jalur Komitmen Organisasi Persamaan (2)
Coefficientsa
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
standardized beta Motivasi sebesar 0.483 merupakan nilai path atau jalur p3.
Besarnya nilai e1= = 0.539 dan besarnya nilai e2= = 0.501
Gambar 4.4
Hasil Hubungan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Hasil analisis jalur menunjukkan besarnya pengaruh langsung adalah 0.419 (41.9%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.842 x 0.483 = 0.407 (40.7%). Pengaruh tidak langsung komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial lebih kecil dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H6 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
motivasi sebagai variabel intervening ditolak.
Tabel 4.15
Hasil Uji Analisis Jalur Partisipasi Anggaran Persamaan (1)
Model R Square
Standardized Coefficients
Beta
t Sig.
Partisipasi Anggaran .257 .507 3.478 .001
Tabel 4.16
Hasil Uji Analisis Jalur Partisipasi Anggaran Persamaan (2)
Model R Square
Standardized Coefficients
Beta
t Sig.
Partisipasi Anggaran
.507 .268 2.703 .011
Motivasi .700 7.053 .000
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.15 dan 4.16, nilai standardized beta partisipasi anggaran pada persamaan (1) sebesar 0.507 dan nilai signifikan sebesar 0.001 yang berarti partisipasi anggaran mempengaruhi motivasi. Nilai koefisien standardized beta 0.507 merupakan nilai path atau jalur p2. pada output SPSS persamaan (2) nilai standardized beta untuk partisipasi anggaran sebesar 0.268 dan motivasi sebesar 0.700 yang signifikan. nilai standardized beta partisipasi anggaran sebesar 0.268 merupakan nilai path atau jalur p1 dan nilai standardized beta motivasi sebesar 0.700 merupakan nilai path atau jalur p3.
Besarnya nilai e1= = 0.862 dan besarnya nilai e2= = 0.499
Gambar 4.5
Hasil analisis jalur menunjukkan besarnya pengaruh langsung adalah 0.268 (26.8%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.507 x 0.700 = 0.355 (35.5%). Pengaruh tidak langsung partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial lebih besar dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H7 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
motivasi sebagai variabel intervening diterima.
Tabel 4.17
Hasil Uji Analisis Jalur Kepuasan Kerja Persamaan (1)
Model R
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Tabel 4.18
Hasil Uji Analisis Jalur Kepuasan Kerja Persamaan (2)
Model R
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
motivasi sebesar 0.583 merupakan nilai path atau jalur p3. Besarnya nilai
e1= = 0.703 dan besarnya nilai e2= = 0.489
Gambar 4.6
Hasil Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa besarnya pengaruh langsung adalah 0.356 (35.6%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.711 x 0.583 = 0.415 (41.5%). Pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial lebih besar dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H8 : Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
Tabel 4.19 Tabel Hipotesis
No Hipotesis Hasil Keterangan
1 Komitmen organisasi
3 kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial
> 2.89 ttabel diterima 5 Motivasi berpengaruh terhadap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial baik secara parsial maupun simultan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi merupakan variabel intervening antara komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Komitmen organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu (2009) dan Oktavia (2009) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. 2. Partisipasi anggaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramesthiningtyas (2011) dan Sinaga (2009) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
3. Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tunti (2008) yang menyatakan bahwa Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
5. Motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuhri (2015) yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
6. Motivasi bukan merupakan variabel intervening antara hubungan variabel komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.
7. Motivasi merupakan variabel intervening antara hubungan variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
8. Motivasi merupakan variabel intervening antara hubungan variabel kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial.
5.2 Saran
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu berikut adalah beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel tambahan lainnya sehingga hasil penelitian lebih mampu untuk mendeskripsikan kinerja manajerial seperti gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan job relevant information.
5.3 Implikasi Penelitian
1. Berdasarkan hasil penelitian, komitmen organisasi dan kepuasan kerja merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial. Sehingga dengan meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi serta memastikan karyawan puas terhadap pekerjaannya, diharapkan mampu meningkatkan kinerja manajerial.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Adrianto, Yogi. 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.
Ahmadi dan Supriyono. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Azizah, Nurul. 2012. Pengaruh Komitmen Organisasional, Peran Manajer dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada DPPKAD Kabupaten Sukoharjo). Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Brownell, Peter. 1981. Participation in Budgeting, Locus of Control and
Organizational Effectiveness. The Accounting Review, October, 844-860 Djuitaningsih, Tita dan Aulia Rahman. 2011. Pengaruh Kecakapan Manajerial
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jakarta Selatan.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian. USU Press, Medan.
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hafiz, Frisilia Wihasfina. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial pada PT Cakra Compact Alumunium Industries. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Hasibuan, Malayu SP. 1993. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara, Jakarta. Hansen & Mowen, 2004. Manajemen Biaya Edisi Bahasa Indonesia. Buku
Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan, Muhammad Ishak, 2005, Akuntansi Keperilakuan, Salemba Empat, Jakarta.
Mahoney, et al. 1963. Development of Managerial Performance. A Research Approach Cincinnati. South Western Publishing.
Milani, K. 1975. The Relationship of Participation in Budget-Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitude: A Field Study. The Accounting Review. pp. 274-284.
Mowday, R.T. et al. (1982). Employee-Organization Linkages : The Psychology of Commitment, Absenteeism, and Turnover. San Diego, CA: Academic Press
Nasution, M.N, 2005. Manajemen Mutu Terpadu : Total Quality Management. Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
Munandar. 2001. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, dan
Pengawasan Kerja. BPFE, Yogyakarta.
Narmodo, Hernowo dan M. Farid Wajdi. 2007. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri. http: eprints.ums.ac.id/790/2/jurnal daya saing.1.1 pdf.
Nelson, D.L dan J.C. Quick. 2006. Organizatonal Behavior Foundations Realities and Challenges. Thompson South Western, United States ofAmerica.
Nor, Wahyudin, 2007. “Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial”. Simposium Nasional Akuntansi X Makassar, 26-28 Juli 2007.
Nurcahyani, Kunwaviyah. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.
Octavia, Diyah. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Pos Indonesia (Persero) Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pasaribu, Hiras. 2009. Pengaruh Komitmen, Persepsi dan Penerapan Pilar Dasar
Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada BUMN Manufaktur di Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomi UPN “Veteran”.
Porter. L. W., R. M. Steers, R. T. Mowday, dan P. V. Boulian. 1974.
Organizational Committment, Job Sattisfacttion, and Turn Over Among Psyatric Tehnicians. Journal of Applied Psychology 59. pp. 603-609.
Pramesthiningtyas, A.H. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial, Melalui Komitmen Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada 15 Perusahaan di Kota Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Sembiring, Samuel A.T. 2008. ”Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Kejelasan
Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Siegel, G & Marconi, H.R, 1989. Behavioral Accounting. South Western Publishing Co.
Sinaga, Ekha Yunora. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Siswanto, 2008. Manajemen Personalia. Jilid I, PT Erlangga, Jakarta.
Stoner, Freeman dan Gilbert, 1995. Pengantar Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh, CV. Alfabeta,
Bandung.
Suhartono, Ehrmann Dan Mochammad Solichin, 2006. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah
Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Simposium
Nasional Akuntansi 9 Padang.
Sularso, Sri. 2004. Metode Penelitian Akuntansi Sebuah Pendekatan Replikasi. BPFE, Yogyakarta.
Sulianti, Diana. 2009. ”Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera
Utara”
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta
Swenny, A, Rachlin. 1987. Handbook of Budgetting. Second Edition. John Wiley & Sons.
Tunti, Maria Elerina Douk. 2008. “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah”.
Tesis. S2 Ilmu Akuntansi Universitas Gadjah Mada.
Umar, Husen, 2008. Metode Riset Bisnis.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba.
Buku dua. Salemba Empat. Jakarta.
Zuhri, A.S. 2015. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran, Partisipasi Anggaran dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial di Bappeda Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Utara.