Irvana Nurul Kamalia, 2016
PENGGUNAAN STRATEGI MULTIPEL REPRESENTASI DALAM UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN FILUM PLATYHELMINTHES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan temuan dari penelitian pada pembelajaran dengan
menggunakan strategi multipel representasi dapat disimpulkan bahwa
kemampuan menerima dan mengolah informasi peserta didik kelas
eksperimen lebih tinggi dengan intrinsic cognitive load yang rendah,
sebaliknya kelas yang dibelajarkan secara konvensional memiliki kemampuan
MMI rendah dan intrinsic cognitive load yang tinggi. Sementara usaha
mental peserta didik pada kelas yang menggunakan strategi pembelajaran
dengan multipel representasi lebih rendah sehingga extraneous cognitive load
pun menjadi rendah dibandingkan pada kelas dengan pembelajaran
konvesional. Dan hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol, sehingga germane cognitive load pada
kelas eksperimen menjadi lebih rendah. Kemampuan menerima dan
mengolah informasi serta hasil belajar yang tinggi pada kelas eksperimen
menunjukkan rendahnya intrinsic cognitive load dan germane cognitive load,
sedangkan rendahnya usaha mental menunjukkan rendahnya extraneous
cognitive load.
Korelasi antar komponen beban kognitif pada kelas eksperimen
menunjukkan adanya korelasi negatif pada MMI dan UM, hal ini
menunjukkan kemampuan MMI yang tinggi pada kelas dengan strategi
multipel representasi dan tidak berkontribusi dalam pembentukkan usaha
mental. Sementara hasil korelasi positif yang signifikan antara MMI dengan
HB pada kelas eksperimen, artinya bahwa tingginya kemampuan menerima
dan mengolah informasi memberikan pengaruh yang nyata terhadap tingginya
hasil belajar. Sedangkan hasil korelasi antara UM dan HB menunjukkan
adanya korelasi negatif pada kelas eksperimen, artinya hasil belajar yang
diperoleh adalah murni dari perolehan berdasarkan kemampuan menerima
dan mengolah informasi pada diri peserta didik, tanpa adanya kontribusi dari
usaha mental. Secara umum pembelajaran menggunakan strategi multipel
84
Irvana Nurul Kamalia, 2016
PENGGUNAAN STRATEGI MULTIPEL REPRESENTASI DALAM UPAYA MENGENDALIKAN BEBAN KOGNITIF PESERTA DIDIK SMA PADA PEMBELAJARAN FILUM PLATYHELMINTHES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelas eksperimen beban ICL menurun, beban ECL sudah dapat dikendalikan
dan terdapat peningkatkan pada hasil belajar yang artinya GCLpeserta didik
pada kelas eksperimen menjadi lebih rendah.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil dan temuan dari penelitian, ada beberapa rekomendasi
yang ingin disampaikan oleh peneliti kepada peneliti lain, diantaranya:
1. Untuk menghindari pembentukkan beban kognitif dalam proses
pembelajaran guru sebaiknya mempertimbangkan beban kognitif peserta
didik pada saat mnyusun strategi pembelajaran. Pemilihan strategi
pembelajaran yang melibatkkan peserta didik dan seluruh alat inderanya
secara aktif diketahui dapat meningkatkan kemampuan menerima dan
mengolah informasi, sehingga sejak awal beban dalam memori kerja
menjadi lebih terkendali.
2. Membiasakan peserta didik menemukan sendiri konsep penting, agar
informasi yang diterima dan diolah menjadi lebih bermakna di dalam
sistem kognitif peserta didik.
3. Pada materi-materi yang memiliki karakteristik abstrak, sebaiknya
digunakan multipel representasi dalam menyampaikannya tentu saja
dibantu dengan media pembelajaran sebagai alat/model untuk
menjembatani konsep yang akan disampaikan kepada peserta didik agar
konsep abstrak tersebut menjadi lebih konkrit.
4. Strategi multipel representasi hanya cocok digunakan pada materi dan
konsep-konsep yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.
Sehingga untuk materi yang tingkat kompleksitasnya rendah tidak
diperlukan multipel representasi, cukup dengan penyampaian yang
sederhana.
5. Penggunaan strategi multipel representasi pada pembelajaran konsep
yang rumit akan lebih baik jika media pembelajaran yang digunakan
lebih bervariasi. Sebaiknya menggunakan media yang dikenali oleh
peserta didik, dan menantang peserta didik dalam memecahkan