• Tidak ada hasil yang ditemukan

Benang Merah Strategi Bisnis Internasion

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Benang Merah Strategi Bisnis Internasion"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Tita Yorinda 071411233027 Week 6 – Kelas B

Benang Merah Strategi Bisnis Internasional dan Kebijakan Perekonomian Negara

Bisnis memiliki kajian-kajian utama dalam menerapkan pelaksanaannya di kancah internasional. Pelaksanaan kegiatan atau aktivitas bisnis dibantu melalui penerapan strategi dan manajemen dari pebisnis yang bersangkutan. Strategi yang ditetapkan juga harus memiliki keseragaman dan kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan yang disusun oleh pemerintah di host country maupun home country agar pelaksanaan aktivitas berinvestasi menjadi lebih mudah dan lancar dalam penerapannya (Aurkin et. Al, 2014: 2). Pengaturan kebijakan pemerintah setempat menentukan pula perilaku dari investor-investor yang berada pada wilayahnya. Dalam tulisan ini, terdapat pembahasan terkait strategi dan bisnis internasional yang dikaji melalui perbedaan manajemen dan perpindahan faktor investasi internasional, hubungan kebijakan ekonomi suatu negara dengan investasi yang masuk, serta pengaturan investasi oleh negara-negara secara internasional.

(2)

Tita Yorinda 071411233027 Week 6 – Kelas B

Transformasi dari strategi eksklusifitas beralih menjadi strategi kemampuan industri pada tahun 1900-1968 (Aurik et. Al, 2014: 3). Strategi kemampuan industri pertama kali diterapkan oleh Frederick Winslow Taylor dan diikuti Alfred P. Sloan dengan menekankan pada efisiensi pekerja dan arus bekerja semaksimal mungkin guna meningkatkan hasil produktivitas. Akan tetapi, muncul kritik terhadap pemikiran Taylor, yakni ketidakhadiran perhatian terhadap sisi sosial dari buruh dan operasi industri. Hal tersebut dijadikan kesempatan oleh Alfred P. Sloan menerapkan edukasi manajer yang ideal dalam dunia bisnis internasional (Aurik et. Al, 2014: 3). Ketiga, strategi heydays yang berlangsung pada 1969 – pertengahan 1990-an berawal dari penerapan konsep “experience curve” oleh Bruce Henderson, yakni terdapatnya hubungan langsung antara produksi kumulatif dan biaya produksi yang terlihat dari produksi barang melalui biaya yang rendah untuk mengkombinasikan penentuan harga, volume produksi, dan biaya produksi dibandingkan kompetitor. Meneruskan pemikiran Bruce Henderson, terdapat pula Michael Porter dengan konsep strategi kompetitif yang menekankan pada peningkatan keuntungan kompetitif dengan fokus pasar dan kompetitor (Porter, 1990: 73). Pemikiran Porter kerap diidentifikasikan sebagai strategi outside-in yang menitikberatkan faktor eksternal (Aurik et. Al, 2014: 4). Sementara itu, Porter dikritik oleh C.K. Prahald dan Gary Hamel yang berpemikiran bahwa strategi kompetitif juga perlu meniliki faktor-faktor yang terdapat dari dalam perusahaan tersendiri, atau dikenal dengan strategi inside-out yang berfokus pada faktor internal perusahaan. Evolusi keempat dari strategi bisnis dikenal sebagai strategi poliferasi yang berlangsung pada pertengahan 1990-an – pertengahan 2010-an. Penekanan dari strategi poliferasi diberkati oleh tren baru di kancah internasional, yakni kelahiran dari internet. Internet menghasilkan value chain modularity dan mendorong joint venture, kerjasama, lisensi, insourcing, serta outsourcing.

(3)

Tita Yorinda 071411233027 Week 6 – Kelas B

cenderung menghambat inovasi dan merupakan kesalahan yang paling umum dan paling mendalam dalam kebijakan industri pemerintah. Demi merubah sistem kebijakan jangka pendek dan meningkatkan daya saing nasional, terdapat beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan investor melalui “The Diamond of National Advantage” (Porter, 1990: 78). Pertama, mengenal kondisi faktor yang berkaitan dengan posisi nasional berdasarkan faktor produksi, seperti tenaga ahli dan infrastruktur. Kedua, kondisi permintaan yang terkait dengan karakteristik permintaan pasar rumahan dari produk atau jasa industri. Ketiga, industri yang berkaitan dan pendukung yang berkaitan dengan kehadiran atau absensi dari negara industri pemasok dan industri berkaitan lainnya yang kompetitif secara internasional. Keempat, strategi, struktur, dan persaingan perusahaan yang digambarkan dengan kondisi dalam pemerintahan yang mendukung pembentukan, pengorganisasian, dan manajemenisasi perusahaan-perusahaan dan karakteristik pesaing domestik. Akan tetapi, di Indonesia terdapat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang bertujuan untuk mempermudah koneksi antarinvestor maupun investor dengan pemerintah dalam menanamkan modalnya. BKPM membuka kebijakan Satu Pintu untuk memudahkan para investor asing atau domestik dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia melalui pemudahan pengaturan dan pengendalian investasi (Indonesia Investment Coordinating Board, t.t.).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis mengglobal sejak awal abad ke-19. Berawal dari Amerika Serikat yang kemudian mengembang pada tahun 1990 karena terdapatnya internet yang dapat dijangkau oleh seluruh elemen bisnis internasional. Pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan perekonomian terhadap investor masuk maupun domestik dinilai kurang mampu membuat keadaan ekonomi negara secara seimbang. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya penerapan kebijakan yang ‘memanjakan’ investor domestik yang dapat pula menghambat inovasi. Sementara itu, daya saing nasional harus digalakkan agar perekonomian suatu negara dapat ditingkatkan dalam kancah internasional. Kebijakan pemerintah di Indonesia terhadap investor asing dan domestik, menurut penulis, patut diapresiasi karena telah membawa citra baik Indonesia dalam menangani investor dan perekonomian dengan negara-negara lain melalui perusahaan asing. Dengan demikian, diharapkan perekonomian negara, khususnya Indonesia, juga dapat meningkat akibat aktivitas transaksi dan bisnis internasional yang terbantu oleh pemasukan dari perusahaan asing dan domestik.

(4)

Tita Yorinda 071411233027 Week 6 – Kelas B

Aurik, Johan., Jonk, Gillis., Fabel, Martin. 2014. The History of Strategy and its Future Prospects. A.T. Kearney Inc.

Indonesia Investment Coordinating Board. T.t. “Investment”. Tersedia dalam http://www.bkpm.go.id/en/home-investment. Diakses pada 13 Oktober 2016.

Nickols, Fred. 2011. Strategy, Strategic Management, Strategic Planning and Strategic Thinking. Distance Consulting LLC.

Porter, Michael A. 1990. The Competitive Advantage of Nations. Harvard Business Review March-April. Hal 74-91

Referensi

Dokumen terkait

Pegawai negeri Sipil bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti sebagaimana Lampiran II Surat Edaran Kepala BAKN Nomor :

These points illustrate that the principles of the modern nation state do illustrate that it can identify internal and external security, but a more collective approach, first

suku banyak tidak terlalu digunakan karena prosesnya terlalu banyak dan rumit. Dalam penerapannya suku banyak biasanya digunakan untuk membuat suatu

Terdapat beberapa cara untuk mengubah kelamin atau maskulinisasi ikan nila dan meningkatkan persentase individu jantan dalam populasi ikan tersebut, yaitu: (1)

menggunakan kaki bagian dalam dan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola. Prediksi yang

Dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kabupaten Samosir sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

• Akne kosmetika, akibat kontak kulit dengan bahan kosmetika yang bersifat aknegenik, misalnya lanolin pada bedak padat atau masker penipis (peeling mask), petrolatum pada

pertama dibangun kemudian Abu Zayd menyatakan bahwa umat Islam saat ini memerlukan kebebasan mutlak dari otoritas teks- teks keagamaan (khususnya al-Qur ’an) dalam