• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ING 0907351 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ING 0907351 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Hani Siti Hanifah, 2015

ANALYSIS OF CHARACTERS IN J.K. ROWLING’S CONTEMPORARY FAIRY TALES THE TALES OF BEEDLE THE BARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research examines the issue of characters’ deconstruction in contemporary

fairy tales The Tales of Beedle the Bard by J.K. Rowling (2008). It aims to

identify the predominant binary oppositions that govern the central characters and investigates how the reversion of these binaries in reconstructing character of the protagonists in the tales can create new interpretation. The research employs descriptive qualitative method to analyze the issue. All the data are analysed based on Barry’s (1998) simplified version of deconstruction concept proposed by Derrida and theory of literary character proposed by Nikolajeva (2002). From the

analysis, the binaries which dominate protagonists’ characteristics demonstrate

few similarities to the classic archetype which subverted into more open rather

than closed quality, complex rather than simple, symbolic rather than literal,

half-fragmented rather than completely unified, and incoherent. This research further observes that all the protagonists in the four out of five short fairy tales reveal the

presence of reconstruction of character. In deconstruction’s perspective, the

presence of an attempt to reconstruct the characters from their traditional archetype happens only partially. It can be assumed that the tales are not wholly deconstructed. The attempt of deconstructing the tales occur on textual stage in forms of: 1.) positional shifting of central character; 2.) gendered-power shifting of collective protagonists; 3.) incoherency in trait development of the main character; and 4.) the construction of anti-hero protagonist. However, two of the tales still indicate pertinence to the same conventional stereotyping of women subservience to men in fairy tales as well as retaining the conventional motif and plot structure of the fairy tale.

Keywords: binary opposition, character, a deconstructionist reading, fairy tales,

(2)

Hani Siti Hanifah, 2015

ANALYSIS OF CHARACTERS IN J.K. ROWLING’S CONTEMPORARY FAIRY TALES THE TALES OF BEEDLE THE BARD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji isu dekonstruksi para karakter di dalam dongeng

kontemporer karya J.K. Rowling The Tales of Beedle the Bard (2008). Penelitian

ini bertujuan untuk mengidentifikasi binari oposisi dominan yang mengatur para karakter sentral di dalam dongeng. Penelitian ini juga menyelidiki bagaimana reversi dari binari-binari tersebut merekonstruksi karakter para protagonis di dalam dongeng sehingga dapat memunculkan sebuah interpretasi baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisa isu tersebut. Keseluruhan data dianalisa berdasarkan versi sederhana dari konsep dekonstruksi yang dikemukan Derrida oleh Barry (1998) dan juga teori karakter dalam sastra yang dikemukakan oleh Nikolajeva (2002). Berdasarkan hasil analisa, binari-binari yang mendominasi karakteristik para protagonis menunjukkan beberapa kemiripan dengan arketip klasik yang telah disubversi sifatnya menjadi lebih terbuka alih-alih tertutup, kompleks alih-alih sederhana, simbolis alih-alih harfiah, terfragmentasi alih-alih terpadu, dan kacau alih-alih koheren. Penelitian ini lebih jauh mengkaji bahwa ternyata seluruh protagonis pada empat dari lima kisah dalam kumpulan dongeng ini menunjukkan adanya rekonstruksi karakter. Dari segi perspektif dekonstruksi, kemunculan upaya merekonstruksi para karakter tersebut dari arketip klasiknya hanya terjadi secara parsial. Dapat diasumsikan bahwa dongeng-dongeng ini tidak sepenuhnya mengalami dekonstruksi. Upaya mendekonstruksi tersebut muncul pada tahap tekstual saja dengan bentuk 1.) Pergeseran posisi karakter sentral; 2.) pergeseran kuasa secara gender pada protagonis kolektif; 3.) Inkoherensi dalam pengembangan sifat tokoh utama; dan

4.) konstruksi protagonis anti-hero. Meskipun demikian, ada dua dongeng yang

masih mengindikasikan ketepatan dengan stereotip konvensional mengenai

ketundukan wanita terhadap laki-laki dalam dongeng serta masih

mempertahankan struktur konvesional pada motif dan plot di dalam dongeng.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menganalisa data, penelitian ini menggunakan strategi penerjemahan metafora yang dicetuskan oleh Larson (1998). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada empat

Penemuan penelitian ini memperlihatkan bahwa persamaan dan perbedaan dalam penggambaran perjalanan membangun identitas karakter utama dengan memperlihatkan bagaimana

Motivated by the studies conducted by Chien & Wexler (1998) and Perovic (2001), the present study investigates the existence of Delay in Principle B Effect (DPBE) in

untuk menganalisis bagaimana dua karakter (Spongebob dan Patrick) digambarkan dalam perspektif teori queer dan gender performativity dalam dua episode pilihan

Hasil temuan menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat 28 penggunaan kekuasaan dan hanya terdapat 5 jenis kekuasaan yang muncul di dalam novel ini, yaitu:

Umumnya, strategi transfer biasa diaplikasikan pada ujaran yang sederhana yang tidak memiliki ambiguitas atau konstruksi kalimat yang sulit dan pada jenis ujaran

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa nilai karakter yang terintegrasi dalam teks yang dikaji, baik itu nilai yang sesuai dengan kurikulum maupun tidak, sehingga

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan nilai perhitungan yang diperoleh melalui regresi sederhana bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif dengan