PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN
FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA DALAM
SEDIAAN KAPLET DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF
SKRIPSI
OLEH:
LISAH UTARI SITOHANG
NIM 111501052
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA DALAM
SEDIAAN KAPLET DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
LISAH UTARI SITOHANG NIM 111501052
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah sangat memberkati, mengasihi dan selalu mencukupkan segalanya hingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar
Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dengan judul
“Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Fenilpropanolamin Hidroklorida
dalam Sediaan Kaplet dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Derivatif”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Ayah saya
tercinta Sahat Sitohang dan Ibu saya Lina Simbolon, melalui mereka saya ada di
dunia ini serta semangat, perjuangan dan doa mereka saya dapat menempuh
pendidikan hingga ke jenjang sarjana. Kepada kedua saudara saya terkasih
Febrico Sitohang dan Jeremia Sitohang yang memberi saya semangat dan
motivasi selama ini hingga saya dapat menjadi seorang sarjana, serta semua
keluarga yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah banyak
memberikan doa dan dorongan serta bantuan moril dan materil kepada saya
selama menempuh pendidikan S-1 Farmasi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Prof. Dr. Ginda Haro, M.Sc., Apt dan Bapak Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan baik moral dan ilmu
iv
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
kepada: Ibu Dr
kepada Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si. Ph.D. Apt selaku Wakil Dekan I.
Bapak Drs.
Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.AppSc., Apt; Dra. Tuty Roida Pardede, M.Si.,
Apt; Dra. Sudarmi, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran kepada saya hingga selesainya penulisan skripsi ini. Seluruh
Staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di Fakultas Farmasi, serta seluruh Asisten
di Laboratorium yang telah banyak membimbing dan membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kelompok
kecilku " The Rainbow dan Filadelfia ", teman- teman asisten di Laboratorium
sintesis bahan obat dan kimia organik. Sahabat – sahabat ku Farmasi 2011 serta
semua Abang/Kakak senior dan Adek - Adek junior di Fakultas Farmasi yang
telah banyak memberikan bantuan dan dukungan doa dan semangat.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik
dan saran yang membangun pada skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
kita semua.
Medan, September 2015 Penulis,
v
PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN FENILPROPANOLAMIN HIDROKLORIDA DALAM
SEDIAAN KAPLET DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF
ABSTRAK
Saat ini banyak beredar sediaan obat-obat influenza dengan lebih dari satu komponen zat aktif. Salah satu kombinasi yang sering digunakan adalah parasetamol dan fenilpropanolamin HCl yang tersedia dalam bentuk sediaan kaplet dan beredar dengan beberapa merek dagang. Umumnya untuk menjamin keamanan sediaan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ( KCKT) digunakan dalam penetapan kadar. Oleh karena itu, perlu pencarian metode lain yang lebih sederhana namun memenuhi syarat validasi metode. Teknik derivatif merupakan sistem yang sederhana untuk meningkatkan akurasi analisis kualitatif dan kuantitatif campuran zat.
Tujuan penelitian ini untuk menetapkan kadar campuran parasetamol dan
fenilpropanolamin HCl menggunakan spektrofotometri derivatif.
Analisis campuran parasetamol dan fenilpropanolamin hidroklorida dalam sediaan uji dilakukan secara spektrofotometri derivatif metode zero crossing. Pelarut yang digunakan adalah HCl 0.1N.
Panjang gelombang analisis untuk penetapan kadar campuran adalah 271,8 nm untuk parasetamol dan 223,4 nm untuk fenilpropanolamin HCl. Hasil penetapan kadar campuran parasetamol dan fenilpropanolamin HCl yang dianalisis dalam kaplet di pasaran menunjukkan bahwa semua memenuhi persyaratan. Hasil uji validasi yang dilakukan terhadap kaplet Nodrof® (PT. Tempo Scan Pacific) memenuhi persyaratan validasi metode, untuk parasetamol diperoleh % recovery = 100,76%, simpangan baku relatif (RSD) = 1,59% dan untuk fenilpropanolamin HCl diperoleh % recovery = 101,03%, simpangan baku relatif (RSD) = 1,817 %. Sedangkan terhadap kaplet Topras® untuk parasetamol diperoleh % recovery= 98,63%, simpangan baku relatif (RSD) = 1,63% dan untuk fenilpropanolamin HCl diperoleh % recovery = 100,25%, simpangan baku relatif (RSD) = 1,89 %. Hasil ini menunjukkan spektrofotometri derivatif metode zero
crossing yang digunakan memenuhi persyaratan validasi metode.
Kata kunci: parasetamol, fenilpropanolamin HCl,spektrofotometri derivatif,
vi
DETERMINATION OF CONTENT OF MIXED PARACETAMOL AND PHENYLPROPANOLAMINE HYDROCHLORIDE IN STOCKS USING
CAPLET METHOD OF DERIVATIVE SPECTROPHOTOMETRY
ABSTRACT
Currently circulating influenza preparations medications with more than one component of the active substance. One of the commonly used combination of paracetamol and phenylpropanolamine HCl is available in caplet dosage form and circulated with some trademark. Generally, to ensure the safety of the preparation method of High Performance Liquid Chromatography (HPLC) is used in the assay. Therefore, the need to search another method which is more simple but qualified validation methods. Derivative technique is a simple system to improve the accuracy of qualitative and quantitative analysis of mixtures of substances.
The purpose of this study was to establish the levels of a mixture of paracetamol and phenylpropanolamine HCl using derivative spectrophotometry. Analysis mixture of paracetamol and phenylpropanolamine hydrochloride in the test preparation is done by spectrophotometry derivative zero crossing method. The solvent used is 0.1N HCl.
Wavelengths analysis to assay mixture is 271.8 nm to 223.4 nm to paracetamol and phenylpropanolamine HCl. Results of the assay mixture of paracetamol and phenylpropanolamine HCl analyzed in caplet on the market showed that all levels of substances that meet the requirements specified. Validation test conducted on Nodrof® caplet (PT. Tempo Scan Pacific) meets the requirements of validation methods, for paracetamol obtained% recovery = 100.76%, relative standard deviation (RSD) = 1.59% and for phenylpropanolamine HCl obtained% recovery = 101.03%, relative standard deviation (RSD) = 1.817%. As against caplet Topras® for paracetamol obtained% recovery = 98.63%, the relative standard deviation (RSD) = 1.63% and for phenylpropanolamine HCl obtained% recovery = 100.25%, relative standard deviation (RSD) = 1.89 %. These results indicate spectrophotometry derivative zero crossing methods used fulfill the requirements validation methods.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Hipotesis ... 6
1.4 Tujuan Penelitian ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Uraian Bahan ... 8
2.1.1 Parasetamol ... 8
2.1.1.1 Sifat Fisika dan Kimia ... 8
2.1.1.2 Farmakologi ... 8
2.1.1.3 Analisis Kualitatif dan Kuantitatif ... 10
2.1.2 Fenilpropanolamin HCl ... 12
viii
2.1.2.2 Farmakologi ... 13
2.1.2.3 Analisis Kualitatif dan Kuantitatif ... 14
2.3 Spektrofotometri UV- Vis ... 15
2.3.1 Penyerapan Radiasi ... 15
2.3.2 Hukum Lambert Beer ... 17
2.3.3 Komponen Spektrofotometer Ultraviolet ... 18
2.4 Spektrofotometri Derivatif ... 19
2.4.1 Metode Spektrofotometri Derivatif ... 20
2.4.2 Penggunaan Metode Spektrofotometri Derivatif ... 21
2.4.3 Komponen Spektrofotometer Derivatif ... 22
2.5 Validasi Metode Analisis ... 22
2.5.1 Akurasi (Kecermatan) ... 23
2.5.2 Presisi (Keseksamaan) ... 24
2.5.3 Spesifisitas ... 25
2.5.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 25
2.5.5 Linearitas ... 25
2.5.6 Rentang ... 26
2.5.7 Kekuatan (Ketahanan) ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
3.2 Alat ... 27
3.3 Bahan ... 27
3.4 Pengambilan Sampel ... 27
ix
3.5.1 Pembuatan Larutan Induk Baku ... 28
3.5.1.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Parasetamol . 28
3.5.2.1Pembuatan Larutan Induk Baku Fenilpropanolamin HCl ... 28
3.5.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum ... 29
3.5.2.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Parasetamol ... 29
3.5.2.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Fenilpropanolamin HCl ... 29
3.5.3 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif ... 29
3.5.3.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Parasetamol ... 29
3.5.3.2 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Fenilpropanolamin HCl ... 30
3.5.4 Penentuan Zero Crossing ... 30
3.5.5 Penentuan Panjang Gelombang Analisis ... 30
3.5.6 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi ... 31
3.5.6.1 Pembuatan dan Penentuan Kurva Kalibrasi Parasetamol ... 31
3.5.6.2 Pembuatan dan Penentuan Kurva Kalibrasi Fenilpropanolamin HCl ... 32
x
4.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum ... 36
4.2 Penentuan Spektrum Serapan Parasetamol Derivat Pertama dan Kedua ... 37
4.3 Penentuan Spektrum Serapan Fenilpropanolamin HCl Derivat Pertama dan Kedua ... 39
4.4 Penentuan Zero Crossing Derivat Pertama Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl ... 41
4.5 Penentuan Zero Crossing Derivat Kedua Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl ... 42
4.6 Penentuan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl ... 44
4.7 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi ... 49
4.7.1 Kurva Kalibrasi ... 49
4.7.2 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 51
4.8 Penentuan kadar parasetamol dan fenilpropanolamin HCl dalam sediaan kaplet ... 52
4.9 Uji Validasi ... 54
4.9.1 Uji Akurasi ... 54
4.9.2 Uji Presisi ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Serapan campuran yang didalamnya terdapat parasetamol 8
μg/mL dan fenilpropanolamin HCl 10 μg/mL derivate
pertama ... 48
4.2 Serapan campuran yang didalamnya terdapat parasetamol 8
μg/mL dan fenilpropanolamin HCl 10 μg/mL derivate ke
dua ... 49
4.3 Kadar Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl dalam
Kaplet ... 53
4.4 Hasil perolehan kembali Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl dengan metode penambahan baku
standar pada Kaplet Topras® . ... 54
4.5 Hasil perolehan kembali Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl dengan metode penambahan baku
xii
4.7. Spektrum Tumpang Tindih Serapan maksimum Maksimum Parasetamol Konsentrasi 8 µg/mL dan Fenilpropanolamin HCl Konsentrasi 10 µg/mL ... 37
4.8. Spektrum tumpang tindih serapan parasetamol konsentrasi 2,5- 15 µg/mL ... 38
4.9. Spektrum tumpang tindih serapan derivat pertama parasetamol konsentrasi 2,5 -15 µg/mL ... 38
4.1�. Spektrum tumpang tindih serapan derivat kedua parasetamol konsentrasi 2,5 -15 µg/mL ... 39
4.11. Spektrum tumpang tindih serapan fenilpropanolamin HCl konsentrasi 2,5 -15 µg/mL ... 40
4.12. Spektrum tumpang tindih serapan derivat pertama fenilpropanolamin HCl konsentrasi 2,5 -15 µg/mL ... 40
4.13. Spektrum tumpang tindih serapan derivat kedua fenilpropanolamin HCl konsentrasi 2,5 -15 µg/mL ... 40
4.14. Zero crossing derivat pertama parasetamol dengan λ = 243nm dan 216,40 nm ... 42
4.15. Zero crossing derivat pertama fenilpropanolamin HCl dengan λ = 251,20 nm; 252,80 nm; 256,60 nm; 260,80nm; dan 262,20 nm . ... 42
xiii
4.17. Zero crossing derivat kedua fenilpropanolamin HCl
dengan λ = 241,2 nm; 246,60nm; 249,2 nm; 252 nm;
258,2 nm; 264,2 nm; dan 267,8 nm ... 43
4.18. Spektrum tumpang tindih parasetamol 8 µg/mL , fenilpropanolamin HCl 10 µg/mL dan campuran parasetamol 8 µg/mL dengan fenilpropanolamin HCl
10 µg/mL . ... 44
4.19. Spektrum tumpang tindih derivat pertama parasetamol 8 µg/mL, fenilpropanolamin HCl 10 µg/mL dan campuran parasetamol 8 µg/mL serta fenilpropanolamin
HCl 10 µg/mL .. ... 45
4.2�. Spektrum tumpang tindih serapan derivat kedua parasetamol, fenilpropanolamin HCl dan campuran parasetamol fenilpropanolamin HCl . ... 45
4.21. Zero crossing spektrum derivat pertama parasetamol . ... 45
4.22. Zero crossing spektrum serapan derivat pertama fenilpropanolamin HCl ... 46
4.23. Zero crossing spektrum derivat kedua parasetamol . ... 46
4.24. Zero crossing spektrum serapan derivat kedua fenilpropanolamin HCl ... 46
4.25. Panjang gelombang analisis fenilpropanolamin HCl . ... 47
4.26. Panjang gelombang analisis Parasetamol ... 47
4.27. Kurva kalibrasi parasetamol pada panjang gelombang
271,8 nm . ... 51
4.28. Kurva kalibrasi fenilpropanolamin HCl pada panjang
xiv
6. Penentuan Kadar Fenilpropanolamin HCl dan Parasetamol dalam Sediaan Kaplet ... 69
7. Spektrum Serapan Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl ... 70
8. Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol BPFI dan Fenilpropanolamin HCl ... 74
9. Spektrum Serapan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl ... 78
10. Data Kalibrasi Parasetamol BPFI , Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi ... 79
11. Data Kalibrasi Fenilpropanolamin HCl, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi ... 81
12. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ) Parasetamol ... 83
13. Perhitungan Batas Deteksi (Limit of Detection, LOD) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quantitation, LOQ) Fenilpropanolamin HCl ... 84
14. Kurva Serapan Derivat Kedua Sampel Kaplet Nodrof® ... 85
15. Kurva Serapan Derivat Kedua Sampel Kaplet Topras ® ... 87
xv
17. Hasil Analisis Kadar Fenilpropanolamin HCl dalam
Sediaan Kaplet ... 90
18. Contoh Perhitungan Kadar Parasetamol dan Fenilpropanolamin HCl dalam Sediaan Kaplet ... 91
19. Perhitungan Statistik Parasetamol pada Kaplet
Topras® ... 95
20. Perhitungan Statistik Fenilpropanolamin HCl pada
Kaplet Topras® ... 97
21. Perhitungan Statistik Parasetamol pada Kaplet
Nodrof® ... 99
22. Perhitungan Statistik Fenilpropanolamin HCl pada
Kaplet Nodrof® ... 101 Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Topras® dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition
Method)® ... 110
27. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Parasetamol pada Kaplet Nodrof® dengan Metode Penambahan
Baku (Standard Addition Method) ... 111
28. Data Hasil Persen Perolehan Kembali Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Nodrof® dengan Metode Penambahan Baku (Standard Addition
Method)® ... 112
29. Perhitungan Persen Perolehan Kembali ... 113
30. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif Standar deviasi Perolehan Kembali Parasetamol pada
xvi
31. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif Standar deviasi Perolehan Kembali Fenilpropanolamin
HCl pada Kaplet Topras® ... 120
32. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif Standar deviasi Perolehan Kembali Parasetamol pada Kaplet Nodrof® ... 121
33. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Relatif Standar deviasi Perolehan Kembali Fenilpropanolamin HCl pada Kaplet Nodrof® ... 122
34. Daftar Nilai Distribusi t ... 123
35. Sertifikat Pengujian Parasetamol BPFI ... 124