• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI

ADMINISTRATOR, SUPERVISOR, DAN PEMIMPIN

OLEH:

PUTU AGUS DELON PRADITYA 1411021008

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

MARET 2015

(2)

PEMBAHASAN

2.1 KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR

Kepala sekolah sebagai administrator peniddikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai, dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan.

Dari materi-materi sajian yang terdahulu telah dipelajari bahwa dalam setiap kegiatan administrasi mengandung didalamnya fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan, kepegawaian, dan pembiayaan. Kepala sekolah sebagai administrator hendaknya mampu mengaplikasikan fungsi-fungsi tersebut ke dalam pengelolaan sekolah yang dipimpinnya.

a. Membuat Perencanaan.

Satu fungsi utama dan pertama yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah adalah salah satu yang membuat atau menyusun perencanaan. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan, baik perseorangan maupun kelompok. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan mungkin juga kegagalan.

b. Menyusun Organisasi Sekolah.

Organisasi merupakan fungsi administrasi dan manajemen yang penting pula di samping perencanaan. Di samping sebagai alat, organisasi dapat pula dipandang sebagi wadah atau struktur dan sebagai proses.

c. Bertindak sebagai Koordinator dan Pengarah.

Adanya bermacam-macam tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, seperti tergambar di dalam struktur organisasi sekolah, memerlukan adanya koordinasi serta pengarahan dari pimpinan sekolah. Adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar

(3)

bagian atau antarpersonel sekolah, dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan. Dengan kata lain, adanya pengkoordinasian yang baik memungkinkan semua bagian atau personel bekerja sama saling membantu ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan seperti kerja sama antara urusan kurikulum dan pengajaran dengan guru-guru, kerja sama antara urusan bimbingan dan konseling dengan para wali kelas, kerja sama antara bagian tata usaha dengan wali kelas dan guru-guru, kerja sama antara POMG atau BP3 dengan urusan bimbingan & konseling dan para wali kelas.

d. Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian.

Dalam uraian terdahulu dikemukakan bahwa pengelolaan kepegawaian mencakup di dalamnya penerimaan dan penempatan guru dan atau pegawai sekolah, pembgian tugas pekerjaan guru dan pegawai sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau promosi gturu dan pegawai sekolah. Tugas-tugas yang menyangkut pengelolaan kepegawaian ini sebagian besar dikerjakan oleh bagian tata usaha sekolah seperti pengusulan guru dan atau pegawai baru, kenaikan pengkat guru-guru dan pegawai sekolah.

2.2 KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR

(4)

1. Manajemen Pendidikan di sekolah dilihat sebagai suatu gugusan subtansi (wujud) problema yang meliputi:

a. Bidang pengajaran b. Bidang kesiswaan c. Bidang personalia d. Bidang keuangan

e. Bidang peralatan pengajaran f. Gedung dan perlengkapan sekolah

g. Bidang hubungan sekolah dengan masyarakat

2. Manajemen dilihat sebagai proses kegiatan, sehingga ada kegiatan pimpinan (sebagai manajer) dan kegiatan pelaksana. Prosos kegiatan pimpinan berjalan melalui lima tahap:

a. Perencanaan (planning) b. Pengorganisasian (organizing) c. Pengarahan (direction)

d. Pengkoordinasian (coordinating) e. Pengawasan (controling)

3. Manajemen ditinjau dan sebagai kepemimpinan (leardership): dalam hal ini masalahnya adalah bagaimana cara mengatur tata hubungan antara pemimpin dengan bawahan. Di sini human relation sebagai factor yang utama.

(5)

Karena itu, kepala sekolah sebagai seorang yang bertugas membina lembaganya agar berhasil mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan harus mampu mengarahkan dan mengkoordinasi segala kegiatan. Tugas tersebut tidak lain adalah tugas supervise. Disamping itu juga terkandung beban tugas-tugas manajemen. Jadi kepala sekolah di samping berperan sebagai berperan sebagai supervisor dan juga menjadi manajer. (Dalam Suryosubroto, 2004) Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer adalah :

1. Menguasai Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP).

2. Bersama-sama guru menyusun program sekolah untuk satu tahun kegiatan.

3. Menyusun jadwal sekolah.

4. Mengkoordinasi kegiatan penyusunan modal satuan pelajaran.

5. Mengatur pelaksaan evaluasi belajar dengan memperhatikan syarat-syarat dan norma-norma penilitian.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai manajer kepala sekolah perlu pedoman pada prinsip-prinsip manajemen pendidikan sekolah. Kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa sekolah hendaknya pandai meneliti, mencari dan menentukan syarat-syarat mana yang diperlukan untuk kemajuan sekolah sehingga ujuan pendidikan di sekolah itu dapat tercapai dengan maksimal. Dalam bidang pembinaan kurikulum, tugas kepala sekolah sebagai supervisor sangat penting karena justru bidang ini adalah factor yang strategis untuk menentukan keberhasilan sekolah itu. Pelaksanaan supervise di sekolah selalu berkaitan dengan tipe manajemen pendidikan di sekolah. Dalam hubungan ini penjelasan dari Dr. Oteng Sutisna M.Sc. ( dalam Suryosubroto, 2004 ). Perlu kita kita perhatikan ialah bahwa dalam manajemen pendidikan di sekolah yang demokratislah sekolah baru akan mampu menciptakan lingkungan hidup yang demokratis, dimana para guru sebagai pribadi-pribadi ikut serta dalam mengatur sekolah dan program pengajaran yang demokratis.

(6)

Manajemen pendidikan yang demokratis mendatangkan pertukaran pikiran dan pandangan dari para guru sehingga mendorong mereka untuk berinisiatif. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai supervisor dan sekaligis sebagai pemimpin sekolah perlu memilih penggunaan manajemen pendidikan di sekolah yang demokratis ini karena dengan demikian kepala sekolah akan banyak dibantu dengan datanya banyak sarana-sarana yang berharga dari anak buahnya. Dan kepala sekolah yang bijaksana pasti mampu memilih pikiran-pikiran yang terbaik yang berasal dari guru.

2.3 KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningat kemauan tenaga kependidikan, membuka kominikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. pengetahuan administrasi dan pengawasan.

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai Pemimpin dapat dianalisi dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kepemimpinan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifat-sifat yaitu:

1. Jujur percaya diri, 2. Tanggung jawab

3. Berani mengambil resiko dan keputusan 4. Berjiwa besar

5. Emosi yang stabil 6. Teladan.

Dalam implementasinya, kepala sekolah sebagai pemimpin dapat dianalisis dari sifat kepemimpinannya yakni demokratis, otoriter, laissez-faire. Ketiga sifat tersebut sering dimiliki secara bersamaan oleh seorang pemimpin sehingga dalam melaksanakn kepemimpinannya, sifat-sifat tersebut muncul secara situasional. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pemimpin mungkin bersifat demikratis, otoriter, dan mungkin bersifat laissez-faire.

(7)

tersebut sikap kepemimpinan otoriter lebih cepat digunakan dalam pengambilan suatu keputusan. Dengan demikian ketiga sifat tersebut oleh kepala sekolah sebagai pemimpin, maka dalam menjalankan roda kepemimpinannya disekolah, kepala seklah dapat menggunakan strategi yang tepat susuai dengan tingkat kematangan para tenaga kependidikan, dan kondisi yang tepat antara perilaku tugas dan perilaku hubungan. Strategi tersebut dapat dilaksanakan dalam gaya medikte, menjual, melibatkan dan mendelegasikan.

Gaya medikte dapat digunakan ketika para tenaga kependidikan berada dalam tingkat kematangan rendah, sehingga perlu petunjuk serta pengawasan yang jelas. Gaya ini disebut medikte karena pemimpin dituntut untuk mengatakan apa, bagaimana kapan dan dimana tugas dilakukan. Gaya ini ditekankan pada tugas, sedangkan hubungan hanya dilakukan sekedarnya saja.

Gaya menjual dapat digunakan ketika kondisi tenaga kependidikan disekolah berada pada tahap rendah sampai moderat, sehingga mereka telah memiliki kemampuan untuk meningkat kemampuan profesionalismenya tetapi belum didukung oleh kemampuan yang memadai. Gaya ini disebut menjual karena pemimpin banyak memberikan petunjuk. Dalam tingkat kematangan tenaga kependidikan seperti ini maka diperlukan tugas (talk) serta tinggi serta hubungan (relationship) yang tinggi agar dapat memelihara dan meningkatkan kemampuan dan kemauan yang telah dimiliki

Gaya melibatkan dapat digunakan ketika tingkat kematangan tenaga kependidikan disekolah berada pada tingkat kematangan moderat sampai tinggi, ketika mereka mempunyai kemampuan tetapi kurang memiliki kemauan kerja dan kepercayaan diri dalam meningkatkan profesionalismenya. Gaya ini disebut melibatkan karena kepala sekolah dengan tenaga kependidikan lain bersama-sama berperan di dalam proses pengambilan keputusan. Dalam kematangan seperti ini upaya tugas (task) tidak digunakan, namun upaya hubungan (relationship) senantiasa ditingkatkan dengan membuka komunikas dua arah dan iklim yang transparahan.

(8)

persoalan, demikian pula kemauan untuk meningkatkan profesionalismenya. Gaya ini disebut mendelegasikan, sehingga para tenaga kependidikan dibiarkan melaksanakan kegiatan sendiri, melalui pengasan umum, karena mereka berada pada tingkat yang tinggi. Dalam tingkat kematangan yang tinggi, upaya tugas (task) hanya diperlukan sekedarnya saja, demikian pula upaya hubungan (relationship)

2.4 KOMPETENSI KEPRIBADIAN

1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin :

a. Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi.

b. Memiliki komitmen, loyalitas, dedikasi, etos kerja yang tinggi dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi.

c. Tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.

d. Disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi.

2. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah:

a. Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsinya. b. Mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa

keingintahuannya terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.

3. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi:

a. Kecenderungan untuk selalu menginformasikan secara tranparan dan proporsional kepada orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.

b. Terbuka atas saran dan kritik yang disampikan oleh atasan, teman sejawat, bawahan, dan pihak lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi. 4. Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan

(9)

a. Memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan dengan suatu tugas pokok dan fungsi

b. Teliti, cermat, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi

c. Tidak mudah putus asa dalam menghadapai segala bentuk kegagalan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.

5. Memiiki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan: a. Memiliki minat jabatan untuk menjadi kepala sekolah yang efektif. b. Memiliki jiwa kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.

2.5 KOMPETENSI MANAJERIAL

1. Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan: a. Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam perencanaan sekolah, baik perencanaan strategis, perencanaan orpariosanal, perencanaan tahunan, maupun rencana angaran pendapatan dan belanja sekolah,

b. Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan kebijakan pendidikan nasional, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencara strategis baik

c. Mampu menyusun rencana operasional (Renop) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana strategis yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana operasional yang baik.

(10)

e. Mampu menyusun rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS) berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan RAPBS yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan RAPBS yang baik.

f. Mampu menyusun perencanaan program kegiatan berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan dan RAPBS yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan perencanaan program yang baik.

g. Mampu menyusun proposal kegiatan melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip-prinsip penyusunan proposal yang baik.

2. Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan:

a. Menguasai teori dan seluruh kebijakan pendidikan nasional dalam pengorganisasian kelembagaan sekolah sebagai landasan dalam mengorganisasikan kelembagaan maupun program insidental sekolah. b. Mampu mengembangkan struktur organisasi formal kelembagaan sekolah

yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.

c. Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik. d. Menempatkan personalia yang sesuai dengan kebutuhan

e. Mampu mengembangan standar operasional prosedur pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik

f. Mampu melakukan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan prinsip-prinsip tepat kualifikasi, tepat jumlah, dan tepat persebaran. g. Mampu mengembangkan aneka ragam organisasi informal sekolah yang

(11)

dan sekaligus pemenuhan kebutuhan, minat, dan bakat perseorangan pendidikan dan tenaga kependidikan

3. Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal:

a. Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis sekolah kepada keseluruhan guru dan staf.

b. Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merelalisasikan keseluruhan rencana untuk mengapai visi, mengemban misi, mengapai tujuan dan sasaran sekolah

c. Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan memotivasi guru dan staf agar melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan

d. Mampu membangun kerjasama tim (team work) antar-guru, antar- staf, dan antara guru dengan staf dalam memajukan sekolah

e. Mampu melengkapi guru dan staf dengan keterampilan-keterampilan profesional agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing

f. Mampu melengkapi staf dengan ketrampilan-ketrampilan agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dan diperbaharui untuk kemajuan sekolahnya

g. Mampu memimpin rapat dengan guru-guru, staf, orangtua siswa dan komite sekolah

h. Mampu melakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan strategi yang tepat

i. Mampu menerapkan manajemen konflik

4. Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal:

(12)

b. Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewenangan yang dimiliki oleh sekolah

c. Mampu mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf

d. Mampu melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah

e. Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan kemampuan sekolah

5. Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal:

a. Mampu merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan, infrastruktur) sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah

b. Mampu mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas baik perawatan preventif maupun perawatan terhadap kerusakan fasilitas sekolah

d. Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai sistem pembukuan yang berlaku.

e. Mampu mengelola kegiatan penghapusan barang inventaris sekolah 6. Mampu mengelola hubungan sekolah – masyarakat dalam rangka pencarian

dukungan Ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah:

a. Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat

b. Mampu melakukan pendekatan-pendekatan dalam rangka mendapatkan dukukungan dari lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat

c. Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat

(13)

a. Mampu mengelola penerimaan siswa baru terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru sesuai dengan kebutuhan sekolah

b. Mampu mengelola penempatan dan pengelompokan siswa dalam kelas sesuai dengan maksud dan tujuan pengelompokan tersebut.

c. Mampu mengelola layanan bimbingan dan konseling dalam membantu penguatan kapasitas belajar siswa

d. Mampu menyiapkan layanan yang dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, kreativitas dan kemampuan e. Mampu menetapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah dalam

memelihara kedisiplinan siswa

f. Mampu mengembangkan sistem monitoring terhadap kemajuan belajar siswa

g. Mampu mengembangkan sistem penghargaan dan pelaksanaannya kepada siswa yang berprestasi

8. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional:

a. Menguasai seluk beluk tujuan nasional, tujuan pembangunan nasional, dan tujuan pendidikan nasional, regional, dan lokal secara tepat dan kompherensif sehingga memiliki sikap positif akan pentingnya tujuan-tujuan tersebut sebagai arah penyelenggaraan pendidikan dan terampil menjabarkannya menjadi kompetensi lulusan dan kompetensi dasar. b. Memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang kedirian peserta

didik sebagai manusia yang berkarakter, berharkat, dan bermartabat, dan mampu mengembangan layanan pendidikan sesuai dengan karakter, harkat, dan martabat manusia.

c. Memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang benar tentang esensi dan tugas profesional guru sebagai pendidik

(14)

nasional yang selalu mengalami pembaharuan, serta terampil dalam menjabarkannya menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan

e. Mampu mengembangkan rencana dan program pembelajaran sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan

f. Menguasai metode pembelajaran efektif yang dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, spritual, dan emosional sesuai dengan materi pembelajaran

g. Mampu mengelola kegiatan pengembangan sumber dan alat pembelajaran di sekolah dalam mendukung pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

h. Menguasai teknik-teknik penilaian hasil belajar dan menerapkannya dalam pembelajaran

i. Mampu menyusun program pendidikan per tahun dan per semester j. Mampu mengelola penyusunan jadwa pelajaran per semester

k. Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi program pembelajaran dan melaporkan hasil-hasilnya kepada stakeholders sekolah.

9. Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien:

a. Mampu merencanakan kebutuhan keuangan sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

b. Mampu mengupayakan sumber-sumber keuangan terutama yang bersumber dari luar sekolah dan dari unit usaha sekolah.

c. Mampu mengkoordinasikan pembelanjaan keuangan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan berdasarkan asas prioritas dan efisiensi

d. Mampu mengkoordinasikan kegiatan pelaporan keuangan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

(15)

a. Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai dengan pedoman persuratan yang berlaku

b. Mampu mengelola administrasi sekolah yang meliputi administrasi akademik, kesiswaan, sarana/prasarana, keuangan, dan hubungan sekolah-masyarakat

c. Mampu mengelola administrasi kearsipan sekolah baik arsip dinamis maupun arsip lainnya

d. Mampu mengelola administrasi akreditasi sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip tersedianya dokumen dan bukti-bukti fisik

11. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan kesiswaan di sekolah:

a. Mampu mengelola laboratorium sekolah agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan pembelajaran siswa

b. Mampu mengelola bengkel kerja agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan pembelajaran keterampilan siswa

c. Mampu mengelola usaha kesehatan sekolah dan layanan sejenis untuk membantu siswa dalam pelayanan kesehatan yang diperlukan

d. Mampu mengelola kantin sekolah berdasarkan prinsip kesehatan, gizi, dan keterjangkauan

e. Mampu mengelola koperasi sekolah baik sebagai unit usaha maupun sebagai sumber belajar siswa

f. Mampu mengelola perpustakaan sekolah dalam menyiapkan sumber belajar yang diperlukan oleh siswa

12. Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah:

a. Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan melalui cara berpikir dan cara bertindak

(16)

c. Mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan (kreatif, inovatif, dan produktif) di kalangan warga sekolah

13. Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi pembelajaran siswa:

a. Mampu menata lingkungan fisik sekolah sehingga menciptakan suasana nyaman, bersih dan indah

b. Mampu membentuk suasana dan iklim kerja yang sehat melalui penciptaan hubungan kerja yang harmonis di kalangan warga sekolah c. Mampu menumbuhkan budaya kerja yang efisien, kreatif, inovatif, dan

berorientasi pelayanan prima

14. Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan:

a. Mampu mengembangkan prosedur dan mekanisme layanan sistem informasi

b. Mampu menyusun format data base sekolah sesuai kebutuhan

c. Mampu mengkoordinasikan penyusunan data base sekolah baik sesuai kebutuhan pendataan sekolah

d. Mampu menerjemahkan data base untuk merencanakan program pengembangan sekolah

15. Terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah:

a. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen sekolah.

b. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komukasi dalam pembelajaran, baik sebagai sumber belajar maupun sebagai alat pembelajaran.

16. Terampil mengelola kegiatan produksi dalam mendukung sumber pembiayaan sekolah dan sebagai sumber belajar sisiwa:

(17)

b. Mampu membina kegiatan produksi sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang profesional dan akuntabel.

c. Mampu melaksanakan pengawasan kegiatan produksi dan menyusun laporan.

d. Mampu mengembangkan kegiatan produksi dan pemasarannya.

17. Mampu melaksana-kan pengawasan terhadap pelaksana-an kegiatan sekolah sesuai standar pengawasan yang berlaku:

a. Memahami peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan standar pengawasan sekolah

b. Melakukan pengawasan preventif dan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan sekolah

2.6 KOMPETENSI KEWIRASWASTAAN

Kompetensi Kewirausahaan dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007 terdiri atas lima kompetensi, yaitu:

a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.

b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif.

c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.

d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah. Kompetensi ini merupakan jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan yang haarus dimiliki oleh kepala sekolah di seluruh jenjang pendidikan.

(18)

2.7 KOMPETISI SUPERVISI

1. Mampu melakukan supervisi sesuai prosedur dan teknik-teknik yang tepat: a. Mampu merencanakan supervisi sesuai kebutuhan guru.

b. Mampu melakukan supervisi bagi guru dengan menggunakan teknik-teknik supervisi yang tepat.

c. Mampu menindaklanjuti hasil supervisi kepada guru melalui antara lain pengembangan profesional guru, penelitian tindakan kelas.

2. Mampu melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program pendidikan sesuai dengan prosedur yang tepat:

a. Mampu menyusun standar kinerja program pendidikan yang dapat diukur dan dinilai.

b. Mampu melakukan monitoring dan evaluasi kinerja program pendidikan dengan menggunakan teknik yang sesuai.

c. Mampu menyusun laporan sesuai dengan standar pelaporan monitoring dan evaluasi.

2.8 KOMPEETISI SOSIAL

1. Terampil bekerja sama dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan dan memberi manfaat bagi sekolah:

a. Mampu bekerja sama dengan atasan bagi pengembangan dan kemajuan sekolah.

b. Mampu bekerja sama dengan guru, staf/karyawan, komite sekolah, dan orang tua siswa bagi pengembangan dan kemajuan sekolah.

c. Mampu bekerja sama dengan sekolah lain dan instansi pemerintah terkait dalam rangka pengembangan sekolah.

d. Mampu bekerja sama dengan dewan pendidikan kabupaten atau kota bagi pengembangan sekolah

(19)

a. Mampu berperan aktif dalam kegiatan informal di luar sekolah. b. Mampu berperan aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan.

c. Mampu berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, kesenian, olahraga atau kegiatan masyarakat lainnya.

d. Mampu melibatkan diri dalam pelaksanaan program pemerintah. 3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain:

a. Mampu menggali persoalan dari lingkungan sekolah (berperan sebagai problem finder).

b. Mampu dan kreatif menawarkan solusi (sebagai problem solver). c. Mampu melibatkan tokoh agama, masyarakat, & pemerintah dalam

memecahkan masalah kelembagaan.

d. Mampu bersikap obyektif tidak memihak dalam mengatasi konflik internal sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

In soil matter it is important to know the influence of water content on soil mechanical properties, eg mixing water to a fine grained soil sample (silt, clay

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

berupa materi namun berupa kerjasama dengan guru yang baik, serta memberikan perlindungan terhadap guru tersebut dan keluarganya. Motivasi Ektrinsik SD Negeri 08 Kayu Bunga

Sekedar perbandingan, Plotinus, menyatakan melalui konsep Trinitasnya, Yang Satu, Jiwa dan Ruh, bahwa dunia dan manusia merupakan emanasi dari jiwa, sedangkan jiwa

Sedangkan dalam paradigma baru yang ditawarkan, proses dinamis dari sejarah pewahyuan sendiri merupakan kebenaran dan proses pewahyuan tersebut secara inhern pada

Ada kelebihan penting web 2.0 adalah anda tidak hanya dapat menggunakan satu media sosial saja dalam melakukan pemasaran ataupun promosi produk atau perusahan

Tanggapan responden mengenai brand image dalam hal ini atribut, manfaat, sikap, keuntungan, kekuatan, keunikan, dan keputusan pembelian rata-rata berada pada

Kesembilan belas sektor tersebut adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian lainnya, sektor industri makanan, minuman, dan tembakau, sektor industri serat ( fiber