AKSES MASYARAKAT DISABILITAS DALAM
PENDIDIKAN (Sebuah Kajian
Rights to Education
Di
Indonesia)
DISUSUN OLEH:
Latar belakang
Tuhan menciptakan manusia di dunia ini adalah sama, namun
manusia itu sendirilah yang membedakan di antara sesama
manusia, baik berwujud sikap, perilaku, maupun perlakuannya.
Pembedaan ini masih sangat dirasakan oleh mereka yang
mengalami keterbatasan secara fisik, mental, dan fisik-mental,
baik sejak lahir maupun setelah dewasa, dan kecacatan
tersebut tentunya tidak diharapkan oleh semua manusia, baik
yang menyandang kecacatan maupun yang tidak menyandang
cacat.
Sedangkan menurut Konvensi Hak Penyandang Disabilitas atau CRPD
disabilitas sendiri adalah ketidak seimbangan interaksi antara kondisi
biologis serta lingkungan sosial.
Sedangkan difabel adalah seseorang yang memiliki kelainan fisik atau
mental yang sifatnya mengganggu atau merupakan suatu hambatan baginya
untuk melakukan kegiatannya sehari-hari secara layak atau normal.
Sedangkan menurut WHO atau World Health Organization difabel sendiri
adalah suatu kehilangan atau ketidaknormalan baik itu yang bersifat
fisiologis, psikologis, maupun kelainan struktur atau fungsi anatomis.
Perlindungan
Hukum
dalam Pemenuhan Hak
untuk
Mendapatkan
Pendidikan
bagi
penyandang
Disabilitas
Pandangan
Masyarakat
Kepada
Penderita
Disabilitas
Cara menyikapi
penderita
Disabilitas
dengan baik
Pandangan Masyarakat Kepada Penderita Disabilitas
Disabilitas dan Pandangan masyarakat adalah dua hal yang
saling berkaitan, tetapi berbeda. Masyarakat memiliki
pandangan yang berbeda terhadap disabilitas yang berada di
sekitar mereka. Umumnya masyarakat menganggap jika
keberadaan mereka sebagai aib keluarga, biang masalah, hingga
kutukan akan sebuah dosa yang pada akhirnya semakin
memojokan disabilitas dari pergaulan masyarakat.
2 model Pandangan Masyarakat
terhadap kaum disabilitas
Individual model
Cara Menyikapi Penderita Disabilitas
dengan baik
Tidak hanya tindakan, penderita disabilitas dapat merasakan dengan hati
mereka ketulusan dan keikhlasan seseorang dengan baik terhadap perlakuan
seseorang kepada mereka, sikap yang harus ditunjukkan kepada mereka
yang terutama yaitu menghargai, karena pada dasarnya sebagian dari
mereka merasa tidak di hargai dalam kehidupan ini, yang kedua yaitu
percaya dan bersikaplah normal sama seperti orang normal pada umumnya.
Beberapa Pendekatan yang dapat digunakan untuk penanganan
terhadap Penderita Cacat atau Disabilitas :
•
Destigmatisasi
•
Deisolasi
•
Desensitifisasi
•
Disini dan Saat ini (Here and Now)
•
Diversifikasi
•
Dedramatisasi
Perlindungan Hukum dalam Pemenuhan Hak untuk
Mendapatkan Pendidikan bagi penyandang
Disabilitas
Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 alinea
keempat, yang masuk dalam satu kesatuan integral tujuan negara, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini berarti secara tegas negara
Republik Indonesia mengakui hak asasi manusia atas pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 5 ayat (1)
KESIMPULAN
Pandangan masyarakat terhadap kaum disabilitas juga dibedakan menjadi dua model, yaitu Individual model menganggap jika kecacatan yang dialami oleh seseorang itu lah yang dianggap sebagai masalahnya, dan social model menganggap jika masalahnya bukan terletak pada kecacatan yang dialami oleh seseorang, tapi bagaimana cara pandang masyarakat yang negatif terhadap kaum disabilitas ini yang menimbulkan masalah. Perlu diingat bahwa keberadaan kaum disabilitas itu pasti ada dalam sebuah negara.
Penderita disabilitas dapat merasakan dengan hati mereka ketulusan dan keikhlasan seseorang dengan baik terhadapa perlakuan seseorang kepada mereka, sikap yang harus ditunjukkan kepada mereka yang terutama yaitu menghargai, karena pada dasarnya sebagian dari mereka merasa tidak di hargai dalam kehidupan ini, yang kedua yaitu percaya dan bersikaplah normal sama seperti orang normal pada umumnya.