• Tidak ada hasil yang ditemukan

MORFOLOGI BATANG Laporan Praktikum Biolo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MORFOLOGI BATANG Laporan Praktikum Biolo"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MORFOLOGI BATANG

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

Oleh

Lovedo Andrei Sintano 1710511210010

Kelompok 1

PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ...

i

DAFTAR GAMBAR ...

ii

PENDAHULUAN ...

1

Latar Belakang ... 1

Tujuan ...

3

TINJAUAN PUSTAKA ...

4

BAHAN DAN METODE ...

9

Bahan dan Alat... ...9

Waktu dan Tempat... ...9

Prosedur Kerja...

...10

HASIL DAN PEMBAHASAN ...

(3)

Hasil ... 11

Pembahasan ...

14

KESIMPULAN...

15

Kesimpulan ... 15

Saran ...

15

(4)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Gambar 1. Batang mawar (Rosa sp.)...

11

2. Gambar 2. Batang nangka (Artocarpus integra Merr.)...

11

3. Gambar 3. Batang mangga (Mangifera indica)...

12

4. Gambar 4. Batang bayam (Amaranthus sp.)...

12

5. Gambar 5. Batang sebangsa rumput teki (Ciperus rotundus)...

12

6. Gambar 6. Batang bambu (Bambusa sp.)...

13

7. Gambar 7. Batang sawi (Brassica juncea L.)...

13

8. Gambar 8. Batang jambu biji (Psidium guajava)...

(5)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan

mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat

disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan (Gembong, 2005).

Umumnya batang berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula

mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat

dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup. Tumbuhnya

biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).

Selalu mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak

digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Struktur pada

tumbuhan batang ini merupakan struktur pokok tumbuhan yang tidak kalah

penting dari daun. Sifat-sifat umum batang yang dapat dikatakan sebagai

karakteristik, antara lain adalah tumbuh selalu ke atas daun dan menjauhi pusat

bumi. Istilah ini dikenal sebagai fototrofi positif dan geotrofi negatif. Selain itu,

batang biasanya berwarna coklat. Batang ini memiliki bentuk yang beragam,

walaupun pada umumnya berbentuk bulat ( Azidin, 1986).

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya, batang

berperan untuk mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai

alat transportasi yaitu jalan pengangkutan air dan zat makanan dari akar ke daun

dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari daun ke bagian lain, baik ada yang di

(6)

2

Pada bagian tubuh tumbuhan, batang batang mempunyai beberapa tugas

yaitu untuk (Gembong, 2002) :

1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah. Yaitu : daun,

bunga dan buah.

2. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi,dan menempatkan

bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi

kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling

menguntungkan.

3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas dan jalan

pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.

4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.

Pada batang terdapat buku-buku yang dikenal dengan nama ilmiah nodus.

Pada buku inilah daun melekat. Jarak antara dua buku dinamakan ruas. Ruas

dikenal dengan nama ilmiah internodus. Pada tumbuhan monokotil, biasanya

buku batang terlihat dengan jelas, sedangkan pada tumbuhan dikotil,

buku-buku batang kadang-kadang tidak terlihat, tetapi hanya berupa tonjolan-tonjolan,

tempat tangkai daun melekat. Sehingga bila tangkai daun lepas, akan

meninggalkan bekas pada batang. Batang sendiri merupakan organ tumbuhan

yang tak kalah penting dengan akar dan daun. Sehingga pertumbuhan pada batang

selalu bertambah panjang ujungnya, karena pertumbuhan batang ditandai dengan

adanya percabangan. Batang sendiri memiliki struktur yang cukup kompleks,

dalam mengamati batang suatu tumbuhan, ada beberapa hal penting yang menjadi

fokus pengamatan, misalnya bentuk, cabang-cabang, arah tumbuhan dan

(7)

3

Tujuan

praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengetahui berbagai bentuk

(8)

TINJAUAN PUSTAKA

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Dan

mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat

disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan (Tjirosoepomo 2009).

1. Sifat-sifat Batang

macam-macam jenis tumbuhan, maka dapat dibedakan menjadi

(Tjitrosoepomo, 1985):

a. Umumnya berbentuk panjang b, tetapi selalu bersifat aktinomorf.

b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada

buku-buku inilah terdapat daun.

c. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari: (bersifat fototrop

atau heliotrop).

d. Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa

batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.

e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan,

kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

f. Umunya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.

2. Jenis Batang

Menurut (Kamajaya, 2000), apabila kita memperhatikan, maka tumbuhan

dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuhan yang berbatang

jelas. Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapt dibedakan atas : a. Batang basah (herbaceous).

b. Batang berkayu (lignosus). c. Batang rumput (calmus). d. Batang mendong (calamus).

(9)

5

Menurut (Kamajaya, 2000), jika kita berbicara tentang bentuk batang

biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya. Dan

dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya ini dapat dibedakan

bermacam-macam bentuk batang antara lain:

a. Bulat (teres).

b. Bersegi (angularis).

c. Pipih.

4. Macam-macam bentuk batang

Menurut (Tjitrosoepomo, 2005), dilihat permukaannya, batang

tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam. Kita dapat

membedakan permukaan batang yang:

a. Licin (laevis). f. Berduri(spinosus).

b. Berusuk (costatus). g. Memperlihatkan bekas-bekas daun.

c. Beralur (sulcatus). h. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu. d. Bersayap (alatus). i. Memperlihatkan banyak lentisel.

e. Berambut (pilosus). j. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak. 5. Arah Tumbuh Batang

Menurut (Purnomo, 2002), walaupun seperti telah dikemukakan, batang

umumnya tumbuh ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai

arahnya dapat memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan sifat ini dibedakan

batang yang tumbuhnya:

a. Tegak lurus (erectus)

b. Menggantung (dependens, pendulus). c. Berbaring (humifusus).

d. Menjalar atau merayap (repens).

e. Serong ke atas atau condong (ascendens). f. Mengangguk (nutans).

g. Membelit (volubilis).

(10)

6

Bentuk percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan 3 macam

cara percabangan, yaitu:

a. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas,

karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada

cabang-cabangnya.

b. Percabangan simpodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam

perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau

kalah besar dan kalah cepat pertumbuhan dibandingkan dengan cabangnya.

c. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang

setiap kali menjadi dua cabang yang sama besarnya.

Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang

tertentu dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka

bentuk percabangan tumbuh cabang menjadi berlainan (Tjitrosoepomo,2005).

7. Arah tumbuh cabang

Menurut (Purnomo, 2002), umumnya orang membedakan arah tumbuh

cabang seperti berikut:

a. Tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil,

sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke

atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya.

b. Condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut

kurang lebih 450.

c. Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut

(11)

7

d. Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar, tetapi ujungnya

lalu melengkung ke bawah.

e. Bergantung (pendulus), cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah.

8. Umur batang pada tumbuhan

Menurut (Tjitrosoepomo, 2005), dalam membicarakan perihal pangkal

batang yang menjadi alat untuk mempertahankan kehidupan tumbuhan pada masa

yang buruk, dapat diketahui bahwa batang tumbuhan mempunyai umur yang

terbatas. Karena kalau batang mati, biasanya tumbuhannya pun mati, maka

tumbuhan seringkali dibeda-bedakan menurut panjang atau pendek umurnya,

yaitu dalam:

a. Tumbuhan annual (annuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya

kurang dari satu tahun sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur

setahun.

b. Tumbuhan biennial (dua tahun) (biennis), yaitu tumbuhan yang

untuk hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru)

memerluikan waktu dua tahun.

c. Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, yaitu yang dapat mencapai umur

sampai bertahun-tahun belum juga mati, bahkan ada yang yang dapat mencapai

(12)

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah :

1. Buku gambar.

2. Alat tulis.

3. Cutter.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah :

1. Batang mawar (Rosa sp.)

2. Batang nangka (Artocarpus integra Merr.)

3. Batang mangga (Mangifera indica)

4. Batang bayam (Amaranthus sp.)

5. Batang sebangsa rumput teki (Ciperus rotundus)

6. Batang bambu (Bambusa sp.)

7. Batang sawi (Brassica juncea L.)

(13)

10

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 November 2017.

Pukul 15:30 WITA sampai dengan 17:30 WITA. Tempat pelaksanaan praktikum di

Labolatorium Biologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung

Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja

Tahapan pelaksanaan praktikum ini meliputi beberapa pelaksanaan yaitu :

1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati. 2. Mengamati bagian-bagian batang tanaman.

(14)

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang telah dilakukan berupa data pengamantan yang

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel.1 hasil gambar dan keterangan praktikum

No Gambar Keterangan

1.

Batang mawar (Rossa sp.)

1. Termasuk batang berkayu (lignosus). 2. Bentuk batang bulat (teres).

3. Permukaan batang berduri (spinosus). 4. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus). 5. Bentuk percabangan dikotomi atau

menggarpu.

6. Arah tumbuh batang condong ke atas

(patens).

2.

Batang nangka (Artocarpus integral Merr.)

1. Termasuk batang berkayu (lignosus). 2. Bentuk batang bulat (teres).

3. Permukaan batang beralur (sulcatus). 4. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus). 5. Bentuk percabangan dikotomi atau

menggarpu.

6. Arah tumbuh batang condong ke atas

(patens).

3.

Batang mangga (Mangifera indica)

1. Termasuk batang berkayu (lignosus). 2. Bentuk batang bulat (teres).

3. Permukaan batang beralur (sulcatus). 4. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus). 5. Bentuk percabangan dikotomi atau

menggarpu.

6. Arah tumbuh batang condong ke atas

(15)

12

4.

Batang bayam (Amaranthus sp.)

1. Termasuk batang basah (herbacus). 2. Bentuk batang bulat (teres).

3. Permukaan batang licin (leavis).

4. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus). 5. Bentuk percabangan monopodial.

6. Arah tumbuh batang condong ke atas

(patens).

5.

Batang sebangsa rumput teki (Cypertus rotundus)

1. Termasuk batang rumput (calmus). 2. Bentuk batang bersegi (angularis). 3. Permukaan batang licin (laevis).

4. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus). 5. Bentuk percabangan monopodial.

6. Arah tumbuh batang tegak lurus

(fastigiatus).

6.

Batang bambu (Bambusa sp.)

1. Termasuk batang berkayu (lignosus). 2. Bentuk batang bulat (teres).

3. Permukaan batang memperlihatkan

bekas-bekas dan penumpu.

4. Arah sumbu batang tegak lurus (erectus). 5. Bentuk percabangan monopodial.

6. Arah tumbuhbatang condong ke atas

(patens).

7.

Batang sawi (Brassica juncea L.)

1. Termasuk batang basah (herbacus). 2. Bentuk batang pipih.

3. Permukaan batang bersayap (alatus). 4. Arah tumbuh batangnya serong keatas atau

condong (ascendes).

(16)

13

8.

Batang jambu biji (Psidium guajava)

1. Termasuk batang berkayu (lignosus). 2. Bentuk batang bulat (teres).

3. Permukaan batang beralur (sulcatus). 4. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus). 5. Bentuk percabangan dikotomi atau

menggarpu.

6. Arah tumbuh batang condong ke atas

(patens).

Pembahasan

Rumput teki adalah salah satu tumbuhan yang memiliki sifat batang

rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata

dan sering kali berongga. Adapun morpologi batang pada rumput teki adalah,

memiliki bentuk batang yang bersegi bangun segitiga (triangularis) dan sifat

permukaan batang yang licin (laevis). Arah tumbuh batang rumput teki adalah

tegak lurus (erectus), yaitu batang tumbuh arahnya lurus ke atas. Percabangan

batang rumput teki adalah monopodial semu, yaitu jika batang pokok selalu

tampak jelas, namun pertumbuhannya kalah cepat dibanding pertumbuhan

cabang-cabangnya.

Bagian terluar dari batang bayam disusun oleh selapis sel epidermis.

Daerah korteks disusun oleh beberapa lapis jaringan kolenkima. Kolenkima

terletak di sebelah dalam epidermis. Klorenkima terdapat di sebelah dalam

kolenkima. Kristal kalsium oksalat berbentuk tetrahedral atau prisma yang

(17)

14

parenkima korteks. Endodermis batang bayam bersifat parenkimatis terdiri dari

satu lapis, diikuti oleh perikambium. Berkas pengangkut perifer memiliki tipe

kolateral terbuka. Dua berkas pengangkut perifer dipisahkan oleh kambium

interfasikuler. Sel-sel hasil pembelahan kambium interfasikuler ke arah dalam

membentuk jaringan parenkima konjungtif. Berkas pengangkut yang terletak di

tepi tersusun dalam lingkaran yang rapi. Di daerah tengah atau medular di antara

sel-sel parenkima empulur terdapat berkas pengangkut yang juga bertipe kolateral

terbuka. Berkas pengangkut yang terletak di medular tersusun tersebar. Adanya

berkas pengangkut yang terletak di medular (di antara parenkima empulur)

merupakan salah satu bentuk anomali pada batang bayam. Bentuk anomali juga

ditunjukkan dengan adanya susunan berkas pengangkut yang tersebar karena

tanaman bayam termasuk kelompok dikotil, adapun morfologi batang tanaman

bayam adalah pada batang tanaman bayam memiliki penampang melintang yang

membulat, arah tumbuh batang tegak lurus, permukaan batang atau sifat

permukaan batang licin, dan cara percabangan monopodial.

Morfologi batang pada tanaman memiliki bentuk penampang melintang

bulat, arah tumbuh batang tegak lurus, permukaan batang atau sifat permukaan

batang yaitu berusuk (costatus), sedangkan cara percabangannya monopodial.

Sedangkan perbedaannya dengan batang tanaman nangka dan batang tanaman

jambu hanya pada sifat permukaan batang yaitu beralur (sulcatus).

Batang mawar memiliki sifat permukaan batang berduri (spinosus), ini

dimilikinya karena untuk memudahkan mawar merambat ke tanaman lain atau

untuk melindunginya dari hewan yang ingin memakannya. Meskipun beberapa

(18)
(19)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Batang (Caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting yang

berada di atas permukaan tanah, batang ini disebut juga sumbu tumbuhan.

2. Bentuk batang bermacam sesuai dengan fungsinya masing-masing. Begitu pula

dengan anatomi batang juga berbeda-beda pada setiap tumbuhan Batang

mempunyai macam-macam morfologi yang berbeda-beda, yaitu dari bentuk,

arah dan permukaan.

3. Batang umumnya memiliki ciri-ciri mempunyai buku dan ruas tersusun atas

lapisan-lapisan jaringan. Dan fungsi pada batang yakni sebagai penghubung

dalam pengangkutan air dan unsur hara dari akar menuju daun dan

pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.

Saran

Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum hendaknya praktikan untuk

memahami materi yang dipraktikkan agar pada saat praktikum kita tidak menemui

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anshari, S. 1997. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Bineka Cipta.

Brotowijoyo. 1994. Zoologi dasar. Erlangga: Jakarta.

Dealtry, G. B. 1992. Bios Scientific. Publisher Limited: Oxford.

F.Parlan. 1995. Panduan belajar biologi. Yudistira: Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggali informasi dari gambar dan teks bacaan, siswa dapat menjelaskan gerak ayunan/tarikan lengan renang gaya dada dengan teliti.. Dengan menggali informasi dari

Menurut PERMENAKER 05/MEN/1996, definisi dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang

Dalam pengukuran delay penggunaan L2TP/IPsec lebih besar dengan membandingkan dari masing masing algoritma enkripsi 3DES-SHA1 dan 3DES-MD5, hal ini dikarenakan dalam

Pembahasan penanaman refugia pada areal pertanian meliputi cara pengendalian hama secara alami terutama difokuskan dengan pemanfaatan tanaman sebagai upaya konservasi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan yang signifikan Penguasaan kompetensi pengetahuan IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran

1) Selisih penilaian kembali aktiva tetap yaitu nilai yang dibentuk sebagai akibat selisih penilaian kembali aktiva tetap milik bank yang telah mendapat persetujuan Direktorat

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa planetarium Adler sepenuhnya mengadaptasi konsep arsitektur art deco dengan bentuk decorative style, penggunaan ornamen zodiak pada

Penelitian yang menggunakan tikus Sprague-Dawley tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa protein kedelai lebih bersifat protektif terhadap tulang trabekular bila dibandingkan