• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOTEKNOLOGI TRANSGENIK DENGAN TEKNIK EL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIOTEKNOLOGI TRANSGENIK DENGAN TEKNIK EL"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BIOTEKNOLOGI TRANSGENIK DENGAN TEKNIK ELEKTROFORESIS PADA IKAN SALMON

Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat. Penerapannya sebagian besar digunakan untuk meningkatkan taraf hidup manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut telah menjangkau setiap aspek kehidupan manusia, tak ketinggalan pula dalam bidang bioteknologi. Selain dalam bidang pertanian dan pangan, bioteknologi modern juga telah menjangkau bidang kelautan dan perikanan. Beberapa permasalahan perikanan terutama dalam budidaya ikan dapat teratasi dengan bioteknologi molekuler, salah satu teknologi tersebut adalah dengan pengembangan “teknologi transgenik”. Transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke hewan lainnya atau dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Salah contoh dari teknologi transgenetik ini yaitu ikan transgenik.

Teknologi ikan transgenik mampu menghasilkan benih ikan unggul, yaitu melalui perbaikan mutu genetik ikan yang akan dipelihara atau dibudidayakan. Perbaikan mutu genetik ini bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ikan. Keunggulan ikan hasil rekayasa ini antara lain pertumbuhan cepat, tahan terhadap serangan penyakit, dan tahan terhadap lingkungan yang cukup ekstrem. Pada tulisan ini akan dikaji mengenai pengertian transgenik pada ikan, bagaimana metode atau proses yang digunakan, serta bagaimana keunggulan dari ikan transgenetik tersebut.

(2)

Tujuan dari transgenik ini adalah untuk mendapatkan sifat yang diinginkan dan peningkatan produksi. Meskipun teknologi transgenik ini memungkinkan untuk diaplikasikan dalam bidang akuakultur (budidaya perikanan), namun masih perlu dilakukan penelaahan khusus untuk mengetahui teknologi tersebut. Dalam perkembangannya, hampir 10 tahun ikan salmon transgenik tersimpan dalam tangki penelitian Departemen Perikanan dan Kelautan Kanada di Vancouver Barat. Ribuan ikan salmon transgenik berenang lamban dan terus mengunyah karena diberi makan 20 kali sehari. Ikan tersebut dirancang tumbuh delapan kali lebih cepat dan berat 37 kali lebih besar dari ukuran normal. Ikan salmon tersebut dilabeli dengan nama Aqua Advantage yang dirancang agar pertumbuhannya lebih cepat hingga 400%. Sesungguhnya penelitian ikan trasngenik sangatlah sulit untuk dilakukan. Selain sulit, penelitiannya pun membutuhkan banyak dana karena susunan genetisnya yang rumit.

Temperatur air yang dingin umumnya menyebabkan ikan stress, tetapi beberapa spesies ikan dapat hidup pada temperatur air 0 sampai -1C. Dalam kondisi seperti ini merupakan masalah utama akuakultur di daerah tempratur yakni pada musim dingin semua stok ikan dapat musnah. Namun demikian, beberapa jenis ikan laut memiliki kadar serum anti beku tinggi (10-25mg/ml) atau glycoproteins (AFGP) yang efektif menurunkan suhu beku dengan cara mencegah pembentukan kristal-es. Struktur protein ini bervariasi, satu jenis berupa AGFP dan 4 lainnya berupa AFP (Fletcher et al. 2001). Umumnya protein ini diekspresikan di liver, beberapa diantaranya (negatively) dikontrol oleh hormon pertumbuhan dan dipengaruhi oleh musim. Pada beberapa jenis ikan, ekspressi terdapat juga dikulit, insang dan jaringan peripheral (sekeliling tubuh) lainnya. Isolasi, karak-terisasi dan regulasi protein antibeku ini, khususnya winter flounder Pleuronectes americanus, merupakan subjek utama dalam penelitian Fletcher s grup sampai saat ini, dan telah diuji potensi penggunaan protein‟ ini temperature beku pada spesies ikan lain, terutama salmonid.

Pembentukkan ikan salmon transgenik dilakukan melalui transfer “DNA contruct” yang dilakukan dengan metode elektroforesis. Prinsip metode ini adalah membuat reparable-holes pada membran sel dengan bantuan aliran listrik yang bergetar (electric pulse). Sel disuspensikan dalam larutan DNA, dan larutan ini dapat masuk ke sel melalui lubang yang telah terbentuk. Pada awalnya, metoda ini dikembangkan untuk kultur sel; namun demikian teknik ini dapat juga diaplikasikan untuk telur dan sperma ikan. Teknik eletroforesis telah digunakan dalam beberapa spesies ekonomis penting seperti channel catfish, carp (Powers et al. 1992), dan salmon (Sin et al. 1993; Symonds et al. 1994).

(3)

dengan kontrol-non transgenik. Bahkan di beberapa individu, khususnya dalam bulan-bulan awal pertumbuhannya, dapat mencapai 10-30 kali dibandingkan kontrol (Du et al. 1992; Devlin et al. 1994). Studi pada ikan lain dengan promoter dari ikan atau non-ikan juga dapat meningkatkan pertumbuhan meskipun tidak sedramatis seperti pada salmonid. Beberapa dari studi menunjukkan peningkatan level GH di plasma sementara GH native di pituitari menunjukkan down-regulated sebagai hasil feedback negative, pituitary lebih kecil dan level mRNA yang lebih rendah (Mori & Devlin, 1999). Ikan-ikan tersebut secara umum dalam keadaan sehat-sehat, dan telah dihasilkan generasi kedua dan ketiga (Saunders et al. 1998). Keuntungan secara ekonomi dari rekayasa seperti ini sangat menjanjikan, dan dibandingkan dengan pemijahan selektif, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang sama adalah sangat signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alimmudin, G.2003. ”Aplikasi Transfer Gen Dalam Akuakultur”. Jurnal Akuakultur Indonesia. 2(1). 41-49. Diakses pada: 4 Desember 2014

Hew, C.L., G.L. Fletcher & P.L. Davies. 1995. “Transgenic salmon: tailoring the genome for food production”. J. Fish Biol. 47: 1-9.

Referensi

Dokumen terkait

lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh sebuah CPU.. Instruksinya berbentuk

judul Analisis Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada Kelas VIII G di M Ts. Dengan adanya penelitian tersebut maka, penelitit akan

masyarakat Batak Toba khususnya muda – mudi tentang tarian. tumba dan memotivasi untuk melakukan

Menurut Radji (2006:55), virus AI H5N1 digolongkan ke dalam higly pathogenic avian influenza (HPAI) yang dapat saja berkembang menjadi pandemi di seluruh

Pengaruh komposisi media pada jamur merang menunjukkan berpengaruh tidak nyata, karena Kulit buah kopi tidak mengalami pengomposan hal ini menyebabkan bahan organik

All of them will measured their blood pressure (BP), heart rate (HR), salivary amylase, and skin temperature. Further, the experiment data will analyzed using

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kualitas layanan M’Go Shuttle, SERVQUAL dibangun atas adanya perbandingan dua faktor utama, yaitu

Bila penderita dapat mengatasi infeksi luka bakar derajat dua dapat sembuh dengan meninggalkan cacat berupa parut. Penyembuhan ini dimulai dari sisa elemen epitel