• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN sistem pend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN sistem pend"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

M A K A L A H

SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU

(Jepang, Inggris dan Amerika Serikat)

A.

Pendahuluan

(2)

Selain dari beberapa hal tersebut dengan studi perbandingan sistem

pendidikan yang ada, akan mengakibatkan tumbuh dan

berkembangnya kemampuan untuk membandingkan berbagai sistem

pendidikan dari berbagai negara dan kawasan dunia tersebut. Kemudian

selain yang tersebut dengan studi perbandingan ini pula, seseorang akan

lebih mudah untuk menganalisa dan menyimpulkan sumber-sumber

kekuatan dan kelemahan dari sistem pendidikan yang berorentasi pada

tujuan-tujuan pendidikan Internasional dan Universal. Dari berbagai hal

tersebut kita sebagai penerus bangsa yang juga cinta akan

terciptanyasistem pendidikan yang dapat menumbuhkan sifat positif dan

terbukaterhadap berbagai usaha inovasi dan pembaharuan pendidikan di

Indonesia. Dalam rangka pengembangan pendidikan nasional. Dan

pembaharuan ini bisa saja dilakukan dengan cara adanya studi

perbandingan sistem pendidikan antara beberapa negara sehingga dapat

menegetahui kelemahan dan kelebihan dari masing-masing sistem yang

permah dilakukan dalam suatu negara tersebut.

1. Pengertian perbandingan pendidikan

(3)

perbandingan) tentang pendidikan. Atau bisa juga di sebut dengan studi

tentang

pendidikan yang

menggunakan

pendekatandan

metode perbandingan.

Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah

berarti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan- kesamaan

dan perbedaan-perbedaannya. Dengan demikian maka studi perbandingan

pendidikan ini adalah mengandung pegertian sebagai usaha

menaganalisa damn mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari

sistem pendidikan, untuk mencari damn menemukan

kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua hal tersebut.

Sedangkan menurut Carter V. Good memberikan definisi pendidikan

perbandingan adalah: lapangan studi yang mempuyai tugas untuk

mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagai mana

terdapat pada berbagai negara dengan maksud untuk megadakan

perluasan pemandangan dan pengetahuan tentang pendidikan di luar negeri

sendiri.

1[1]

Definisi

ini

menunjukan aspek

operasioanal dari

pendidikan yang terdapat di suatu negara atau asyarakat. didalam

mempelajari sistem pendidikan suatu negara secara perbandingan, tidak

boleh tidak mesti memperhatikan deminsi waktu, mempelajari latar

belakang atau faktor yang lain

(4)

2.

Tujuan dari perbandingan pendidikan.

Tujuan dari perbandingan pendidikan selain untuk mencari dan

menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara kedua

sistem pendidikan itu, juga terdapat kandungan yang lebih jauh diantaranya

adalah;

1.

Untuk mengalisa sumber-sumber atau faktor-faktor yang

menyebabkan kelebihan dari masing-masing sistem tersebut.

2.

Untuk menimbulkan sikap saling pengertian dan terbuka satu sama lain.

3.

Akan terjalinya kerja sama satu sama lain untuk mengembangkan sistem

pendidikan masing-masing serta dapat saling membantu dalam

memecahkan masalah atau kendala yang di hadapi masing-masing bangsa

yang bersangkutan.

3. Pengertian Sistem Pendidikan

Sistem adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang

saling bekerja

sama untuk

mencapai

hasil

yang

di

(5)

a

Tujuan atau cita-cita pendidikan, yang berfungsi untukmemberikan arah

terhadap semua kegiatan dalam semua proses pendidikan.

b

Peserta didik, yang berfungsi sebagai obyek yang sekali gus sebagai subyek

pendidikan.

c

Pendidik yang berfungsi sebagai pembimbing, pengarah untuk

menumbuhkan aktifitas peserta didik.

d

Alat pendidikan maksudnya dalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berfungsi untuk

mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.

e

Lingkungan,

yang

berfungsi

sebagai

wadah atau

lapanganterlaksanaanya proses

pendidikan karena

tanpa adanya

lingkungan , pendidikan tak dapat berlangsung.

B.

Sistem Pendidikan Jepang

(6)

dan efektif. Hal ini merupakan faktor utama pencapaian mutu pendidikan di

Jepang yang relatif tinggi

2[2]

Adapun sistem pendidikan umum di Jepang ditetapkan lebih dari satu

abad yang lalu dan keberadaannya berlangsung lebih lama dari pada

kebanyakan negara. Sistem pendidikan Jepang pada dasarnya adalah

Sekolah Dasar (SD) 6 (enam) tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3

(tiga) tahun, Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 (tiga) tahun, Universitas 4

(empat) tahun, dan Lembaga Pendidikan Tinggi 2 (dua) tahun. Wajib belajar

adalah dari SD sampai SMP. Untuk masuk SMA dan Universitas pada

dasarnya harus mengikuti ujian masuk. Selain sekolah tersebut, ada sekolah

kejuruan atau sekolah khusus yang menampung lulusan SD atau SMP.

Sekolah ini mengajarkan keterampilan khusus

3[3]

. Di samping beberapa

jenjang pendidikan tersebut, di Jepang juga terdapat program pendidikan

prasekolah, baik dalam bentuk Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Play Group

(PG).

Jika dilihat dari pengelola sekolah, dapat dibedakan menjadi tiga

kelompok, yaitu Sekolah Negeri adalah sekolah yang dikelola pemerintah,

Sekolah provinsi adalah sekolah yang dikelola pemerintah daerah, Sekolah

Swasta adalah sekolah yang dikelola badan hukum. Sedangkan apabila

dilihat dari tahun ajarannya, seklah dimulai bulan April dan berakhir pada

bulan Maret tahun berikutnya

.

4[4]

2

3

(7)

Pendidikan Prasekolah

Pendidikan prasekolah dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu Kelompok

Bermain (KB) atau Play Group (PG) dan Taman Kanak-Kanak (TK).

Play Group (PG) adalah merupakan fasilitas yang disediakan bagi para

orang tua yang bekerja sehingga tidak dapat mengasuh anaknya di siang

hari. Pendaftaran murid baru dimulai setiap awal Januari. Permohoman untuk

masuk ke PG ini dilakukan di kantor pemerintahan setempat karena

terbatasnya jumlah tempat untuk masuk ke kelompok bermain ini.

Abd. Rahman Assegaf memaparkan bahwa TK di Jepang menerima

murid berusia 3 sampai 5 tahun untuk lama pendidikan 1 sampai 3 tahun.

Anak berusia 3 tahun diterima dan mengikuti pendidikan selama 3 tahun,

sedangkan anak berusia 4 tahun mengikuti pendidikan selama 2 tahun dan

bagi pendaftar berusia 5 tahun hanya menempuh pendidikan prasekolah

selama 1 tahun.

5[5]

Lebih dari 50% TK di Jepang dikelola oleh swasta, sisanya

oleh pemerintah kota dan hanya sebagian kecil yang merupakan TK Negeri.

Meski demikian, semua TK adalah pendidikan prasekolah di bawah naungan

Departemen Ilmu Pengetahuan Pendidikan dan Kebudayaan yang dikelola

berdasarkan hukum pendidikan.

6[6]

TK atau yang disebut youchien bertujuan untuk mengasuh anak-anak

usia dini dan memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa

anak. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa cara yang dilakukan,

5

(8)

antara lain: (1) Merancang pendidikan yang mengembangkan fungsi tubuh

dan jiwa secara harmoni melalui pembiasaan pola hidup yang sehat, aman,

dan menyenangkan; (2) Menumbuhkan semangat kemandirian, kehidupan

berkelompok yang penuh kegembiraan dan kerjasama; (3) Mengenalkan

kehidupan sosial dan membina kemampuan bersosialisasi; (4) Mengarahkan

penggunaan bahasa dengan benar serta menumbuhkan minat

berkomunikasi dengan sesama; (5) Mengarahkan minat untuk berkreasi

melalui pembelajaran musik, permainan, menggambar dan lain-lain.

Pendidikan Wajib

Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6 sampai 15 tahun, tetapi

kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang diwajibkan. Tiap anak

bersekolah di SD pada usia 6 tahun hingga 12 tahun, lalu SMP hingga usia 15

tahun. Pendidikan wajib ini bersifat

cuma-cuma

bagi semua anak,

khususnya biaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan di

luar sekolah, piknik dan makan siang di sekolah perlu membayar sendiri.

namun bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu mendapat bantuan

khusus dari pemerintah pusat dan daerah. Di samping itu ada juga bantuan

untuk kebutuhan belajar, perawatan kesehatan, dan lain-lain. Seorang anak

yang telah tamat SD diwajibkan meneruskan pendidikannya ke jenjang SMP.

Dengan demikian, sekolah wajib ditempuh selama 9 tahun; 6 tahun di SD

dan 3 tahun di SMP.

7[7]

(9)

Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa Inggris sejak tahun

pertama SMP, dan kebanyakan mempelajarinya paling tidak selama 6 tahun.

Mata pelajaran wajib di SMP adalah bahasa Jepang, ilmu-ilmu sosial,

matematika, sains, musik, seni rupa, pendidikan jasmani, dan pendidikan

kesejahteraan keluarga. Berbagai mata pelajaran tersebut diberikan pada

waktu yang berlainan setiap hari selama seminggu sehingga jarang ada

jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda.

8[8]

Pendidikan Menengah Atas

Ada tiga jenis SMA, yaitu:

full time, part time

(terutama malam hari),

dan tertulis. Sekolah menengah yang

full time

berlangsung selama 3 tahun,

sedangkan kedua jenis sekolah lainnya menghasilkan diploma yang setara.

Bagian terbesar siswa mendapat pendidikan menengah atas di SMA

full

time.

Jurusan di SMA dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis

berdasarkan pola kurikulum, yaitu jurusan umum (akademis), pertanian,

teknik, perdagangan, perikanan,

home economic,

dan perawatan. Untuk

masuk ke salah satu jenis sekolah tersebut, siswa harus mengikuti ujian

masuk dan membawa surat referensi dari SMP tempat ia lulus sebelumnya.

(10)

harus mengikuti ujian. Karena ujian masuk sangat sulit, siswa kerap

mengikuti les tambahan (bimbingan belajar) di

juku

atau

yobiko

pada akhir

pekan atau pada sore/malam hari biasa, selain pelajaran sekolahnya

9[9]

Pendidikan Tinggi

Ada tiga jenis lembaga pendidikan tinggi, yaitu: universitas,

junior

college

(akademi), dan

technical college

(akademi teknik). Di universitas

terdapat pendidikan sarjana (S-) dan pascasarjana (S-2 dan S-3). Pendidikan

S-1 berlangsung selama 4 tahun, menghasilkan sarjana bergelar

Bachelor’s

degree,

kecuali di fakultas kedokteran dan kedokteran gigi yang berlangsung

selama 6 tahun. Pendidikan pascasarjana dibagi dalam dua kategori, yakni

Master’s degree

(S-2) ditempuh selama 2 tahun sesudah tamat S-1dan

Doctor’s degree

(S-3) ditempuh selama 5 tahun.

(11)

diberlakukan “tes gabungan kecakapan” yang seragam, sebagai tahap

pertama dari sistem ujian masuk. Tahap kedua berupa ujian masuk

universitas yang bersangkutan sebagai seleksi final.

Pendidikan tinggi di Jepang berada di bawah pengelolaan tiga

lembaga, yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta. Ada

lima jenis pendidikan tinggi yang bisa dipilih mahasiswa asing di negara

Jepang ini, yaitu: program sarjana, pascasarjana, diploma (non gelar),

akademi, dan sekolah kejuruan. Program sarjana menerima tiga macam

mahasiswa, yaitu: mahasiswa reguler, mahasiswa pendengar, dan

mahasiswa pengumpul kredit. Mahasiswa reguler adalah mereka yang

belajar selama 4 tahun, kecuali jurusan kedokteran yang harus menempuh 6

tahun. Mahasiswa pendengar adalah mahasiswa yang diijinkan mengambil

mata kuliah tertentu dengan syarat dan jumlah kredit yang berbeda di setiap

universitas tetapi kredit itu tidak diakui. Adapun mahasiswa pengumpul

kredit hampir sama dengan mahasiswa pendengar, tetapi kreditnya diakui.

(12)

kesejahteraan. Akademi atau

special training academy

adalah lembaga

pendidikan tinggi yang mengajarkan bidang-bidang khusus,

sepertiketerampilan yang diperlukan dalam pekerjaan atau kebidupan

sehari-hari dengan lama pendidikan antara 1 sampai 3 tahun. Adapun

sekolah kejuruan adalah program khusus untuk lulusan SMP dengan lama

pendidikan 5 tahun dan bertujuan membina teknisi yang mampu mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

10[10]

(13)

15

C. Sistem Pendidikan di Inggris

Inggris dikenal dengan standar pendidikannya yang tinggi, sistem

pendidikan Inggris telah banyak mempengaruhi banyak negara dan adalah

rumah untuk beberapa universitas terkenal.

Sekolah Dasar

Pendidikan wajib di Inggris dimulai dari usia 5 tahun dengan sekolah

dasar. Siswa naik dari kelas 1 sampai 6 tanpa ujian, meskipun kemampuan

mereka diuji di usia 7 tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal

dibandingkan menghafal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Inggris,

matematika dan sains, juga pelajaran dasar seperti sejarah, geografi, musik,

seni dan olahraga.

(14)

Siswa memulai sekolah menengah pada usia 11 tahun, dimana menjadi

kewajiban untuk lima tahun berikutnya. Di setiap jenjangnya, siswa

memperdalam pengetahuan mereka pada mata pelajaran inti dan ditambah

setidaknya 1 bahasa asing. Di tahun ke-4, mereka mulai bersiap untuk

mengikuti ujian-ujian yang disebut General Certificate of Secondary

Education atau GCSE. Siswa akan diuji di 9 atau 10 topik GCSE yang mereka

pilih.

A-Levels di Sekolah Menengah Atas

Setelah menyelesaikan ujian GCSE, siswa sekolah menengah dapat

meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti program training di sekolah

kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri

bagi ujian masuk universitas, yang dikenal dengan "A-Levels." Secara umum,

siswa yang ingin masuk ke universitas akan belajar 3-4 subyek untuk ujian

A-Levels. Ini kerap dilakukan di sekolah yang dinamakan Sixth Form Colleges.

Makin tinggi nilai ujian A-Levels, makin baik peluang siswa untuk masuk ke

universitas pilihannya.

Program Sarjana

(15)

IELTS 6.0), tambahan 1 tahun sekolah menengah, dikenal dengan University

Foundation Year atau nilai A-Level.

Pasca Sarjana atau PhD

Pelajaran universitas dapat diteruskan ke tingkat pasca sarjana. Gelas

pasca sarjana tradisional biasanya dibidang "Arts" (MA) atau "Sciences"

(MSc). Gelar pasca sarjana yang makin populer adalah Masters in Business

Administraion (MBA). Program Master berlangsung selama satu sampai dua

tahun dan mengharuskan ujian dan tesis untuk syarat kelulusan. Bagi

program tertentu, pengalaman dibidang riset dan bekerja dibutuhkan untuk

mengikuti program doktoral, atau PhD, yang dapat berlangsung selama

empat atau lima tahun di sekolah dan riset serta disertasi.

D. Sistem Pendidikan di Amerika Serikat

11[11]

Sistem pemerintahan di AS hampir mirip dengan di Indonesia. Terdiri

dari 3 lapis pemerintahan yaitu pusat disebut

Federal

atau

Sentral

Goverment

, pemerintah provinsi atau negara bagian yang disebut

State

goverment

dan yang ketiga pemerintah kota atau kabupaten yang

disebut

Local Goverment

. Ada 51 negara bagian atau state di AS, dan ada

sekitar 10 sampe 30 kota/kabupaten atau disini disebut

Town / City

disetiap

negara bagian.

Ternyata sudah menjadi kultur budaya yang sangat mengakar dalam

sejarah AS bahwa pendidikan menjadi tugas bagi keluarga dan masyarakat.

(16)

oleh karena itu masyarakat tidak mau kalau pendidikan diatur oleh

pemerintah pusat, bahkan oleh pemerintah negara bagian, bahkan oleh

pemerintah lokal sekalipun. Masyarakat merasa memiliki hak yang sangat

kuat untuk menentukan sistem pendidikan seperti apa yang paling tepat

untuk masyarakat mereka. Mereka menganggap tantangan yang dihadapi

oleh setiap komunitas tidaklah sama, jadi sistem pendidikan juga tidak boleh

atau tidak perlu disamakan antara satu kota dengan kota lain, antara satu

state dengan state lain.

(17)

(

Town manager

). Tidak terkait dengan itu, masyarakat juga memilih melalui

pemilu lokal yang disebut wakil-wakil mereka yang akan mengurus urusan

pendidikan, yaitu yang disebut

school commitee

atau komite sekolah.

Bedanya dengan di Indonesia komite sekolah adanya ditiap sekolah, tapi di

AS komite sekolah adanya ditingkat kota/kab. Jadi mungkin mirip dengan

Dewan Pendidikan di Indonesia, hanya bedanya komite sekolah di AS dipilih

langsung oleh rakyat.

Komite sekolah ini berjumlah berkisar 5-7 orang tergantung jumlah

penduduk, dan mereka akan memilih yang disebut

Super

Intendants

sebanyak 1 orang. Maka untuk urusan pendidikan komite sekolah

berfungsi sebagai legislatifnya dan super intendant sebagai eksekutifnya

atau kepala dinasnya. Jadi semacam ada 2 pemerintahan ditingkat lokal,

yaitu pemerintahan yang mengurus pendidikan, dan pemerintahan yang

mengurus selain pendidikan. Eksekutif yang mengurus pendidikan disebut

super intendant dan eksekutif yang mengurus selain pendidikan disebut

mayor atau town manager. Pendapatan pemerintah lokal berasal dari pajak

property yang dipungut dari masyarakat, uang ini dipegang oleh mayor/town

manager dan 60% dari uang ini diserahkan kepada Super Intendant. Ketika

kami sempat bertemu dengan seorang mantan walikota Amherst, beliau

menyatakan pusing dengan komite sekolah, karena uang saya sebagian

besar dipakai buat mengurus pendidikan.

(18)

tapi mereka diperlakukan sama. Demokrasi dan hak setiap individu dijunjung

tinggi. Keberhasilan letaknya pada individu masing2 bukan pada sistemnya.

Ketika di Newyork saya melihat banyak gelandangan berkeliaran dikota yang

sangat padat, lebih padat dari jakarta. Lebih padat dari pusat pertokoan di

kota Sukabumi. Dan orang miskin juga banyak, tetapi itu bukan lantaran

mereka tidak diperhatikan pemerintah, tetapi karena mereka sendiri yang

mau seperti itu, dan sebagiannya lagi karena sudah dirusak oleh obat-obat

bius. Ternyata etnik yang tergolong kaya di AS adalah etnik kulit putih asli AS

dan orang Asia, dan yang miskin kebanyakan orang kulit hitam, suku African

American dan orang Hispanik (Amerika Latin). Kalo dari sisi agama, yang

kaya adalah orang Yahudi dan Muslim. Ada sekitar 10% dari seluruh

penduduk AS yang paling kaya. penghasilan pemerintah pusat atau federal

adalah dari pajak penghasilan atau PPH (kalo tadi pemerintah lokal

penghasilannya dari pajak proverty atau PBB). Dari keseluruhan pendapatan

banyak 70%nya berasal dari 10% orang paling kaya di AS.

(19)

melaporkan ke SI. Tugas guru adalah membuat draft kurikulum, menentukan

buku (tapi tidak boleh menjual), mengajar, melaporkan ke principals.

Keuangan untuk pendidikan yang diberikan ke SI melalui komite sekolah

berasal dari 60% kekayaan pemerintah lokal, 40% kekayaan pemerintah

state dan 10% kekayaan pemerintah pusat. Tetapi ketika pemerintah state

dan pusat memberikan kekayaannya ke komite sekolah, maka komite

sekolah wajib menerima kebijakan-kebijakan pendidikan pemerintah pusat

dan state yang terkait dengan jumlah uang yang diberikannya itu.

Di Indonesia kita mengenal

wajib belajar

SD dan SMP. Di Amerika

kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh warga sudah lama

diberlakukan. wajib belajar di AS mulai dari SD sampai SMA. Tapi pemerintah

menggratiskan biaya sekolah sejak TK sampai SMA untuk sekolah-sekolah

negri. Untuk sekolah swasta, pemerintahan dipusat sampai lokal tidak

memberikan anggaran apapun, dan sebaliknya sekolah itupun tidak

diwajibkan mengikuti seluruh kebijakan pemerintah dibidang pendidikan.

(20)

membuat standar pendidikan, membuat kurikulum, membuat soal Ujian

nasional dan menyelenggarakan Ujian nasional. materi yang diujikan

samapai saat ini baru Matematik dan Bahasa Inggris, tapi tahun depan akan

ditambah Sejarah AS dan IPA.

Intervensi pemerintah pusat dalam pendidikan dilakukan karena melihat

kualitas pendidikan anak-anak SMA sangat menurun. Angka Drop Out (tidak

meneruskan sekolah) sebesar rata-rata 50%, dari 50% yang ikut Ujian

nasional lulus 90%, dari yang lulus ini sebagian meneruskan kuliah dan

sebagian lagi bekerja. Sebelum masuk perguruan tinggi atau bekerja mereka

juga di tes, dan hanya 50% dari yang ikut tes lulus masuk perguruan tinggi

atau bekerja. akibatnya banyak pengangguran atau bekerja ditempat yang

dibayar murah, dan akibatnya angka kemiskinan makin meningkat,

seterusnya pembayar pajak semakin sedikit dan pendapan negara semakin

berkurang.

Makalah Kualitas Pendidikan di Indonesia Saat Ini

OPINI | 13 April 2012 | 19:19 Dibaca: 13650 Komentar: 2 0

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(21)

pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Diantara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke -102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).

Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survey dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.

Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.

Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.

Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.

(22)

itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.

Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

1.

Rendahnya sarana fisik,

2.

Rendahnya kualitas guru,

3.

Rendahnya kesejahteraan guru,

4.

Rendahnya prestasi siswa,

5.

Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

6.

Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

7.

Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.

Bagaimana ciri-ciri pendidikan di Indonesia?

2.

Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?

(23)

4.

Bagaimana solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di

Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

1.

Mendeskripsikan ciri-ciri pendidikan di Indonesia.

2.

Mendeskripsikan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.

3.

Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

4.

Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan

di Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Pemerintah

Bisa dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

2. Bagi Guru

Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.

3. Bagi Mahasiswa

Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Pendidikan di Indonesia

(24)

Aspek ketuhanan sudah dikembangkan dengan banyak cara seperti melalui pendidikan-pendidikan agama di sekolah maupun di perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah agama di masyarakat, melalui kehidupan beragama di asrama-asrama, lewat mimbar-mimbar agama dan ketuhanan di televisi, melalui radio, surat kabar dan sebagainya. Bahan-bahan yang diserap melalui media itu akan berintegrasi dalam rohani para siswa/mahasiswa.

Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi-bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.

2.2 Kualitas Pendidikan di Indonesia

Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun.

Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.

(25)

Presiden memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:

1)

Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yakni meningkatkan akses terhadap

masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di Indonesia. Tolak ukurnya dari angka

partisipasi.

2)

Langkah kedua, menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti

ketidakmerataan di desa dan kota, serta jender.

3)

Langkah ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan

dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.

4)

Langkah keempat, pemerintah akan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang

kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang

dibutuhkan.

5)

Langkah kelima, pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlah

komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah.

6)

Langkah keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk tahun ini

dianggarkan Rp 44 triliun.

7)

Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.

8)

Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas

penddikan.

2.3 Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia

Di bawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu:

1.

Efektifitas Pendidikan Di Indonesia

(26)

Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas sebelm kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu “goal” apa yang akan dihasilkan sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan. Jelas hal ini merupakan masalah terpenting jika kita menginginkan efektifitas pengajaran. Bagaimana mungkin tujuan akan tercapai jika kita tidak tahu apa tujuan kita.

Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak perduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh masyarakat. Anggapan seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajaran di Indonesia sangat rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya untuk dianggap hebat oleh orang lain.

Dalam pendidikan di sekolah menegah misalnya, seseorang yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa mengikuti program studi IPA akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal-hal sepeti itulah yang banyak terjadi di Indonesia. Dan sayangnya masalah gengsi tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan di Indonesia.

2.

Efisiensi Pengajaran Di Indonesia

(27)

Beberapa masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.

Masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia sudah menjadi rahasia umum bagi kita. Sebenarnya harga pendidikan di Indonesia relative lebih randah jika kita bandingkan dengan Negara lain yang tidak mengambil sitem free cost education. Namun mengapa kita menganggap pendidikan di Indonesia cukup mahal? Hal itu tidak kami kemukakan di sini jika penghasilan rakyat Indonesia cukup tinggi dan sepadan untuk biaya pendidiakan.

Jika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lain sebagainya yang ketika kami survey, hal itu diwajibkan oleh pendidik yang berssngkutan. Yang mengejutkanya lagi, ada pendidik yang mewajibkan les kepada peserta didiknya, yang tentu dengan bayaran untuk pendidik tersebut.

(28)

mengikuti pendidikan informal untuk melengkapi pendidikan formal yang dinilai kurang.

Selain itu, masalah lain efisiensi pengajaran yang akan kami bahas adalah mutu pengajar. Kurangnya mutu pengajar jugalah yang menyebabkan peserta didik kurang mencapai hasil yang diharapkan dan akhirnya mengambil pendidikan tambahan yang juga membutuhkan uang lebih.

Yang kami lihat, kurangnya mutu pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya. Misalnya saja, pengajar A mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun di mengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya. Hal-tersebut benar-benar terjadi jika kita melihat kondisi pendidikan di lapangan yang sebanarnya. Hal lain adalah pendidik tidak dapat mengomunikasikan bahan pengajaran dengan baik, sehingga mudah dimengerti dan menbuat tertarik peserta didik.

Sistem pendidikan yang baik juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pendidikan di Indonesia. Sangat disayangkan juga sistem pendidikan kita berubah-ubah sehingga membingungkan pendidik dan peserta didik.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita menggunakan sistem pendidikan kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum berbasis kompetensi yang pengubah proses pengajaran menjadi proses pendidikan aktif, hingga kurikulum baru lainnya. Ketika mengganti kurikulum, kita juga mengganti cara pendidikan pengajar, dan pengajar harus diberi pelatihan terlebih dahulu yang juga menambah cost biaya pendidikan. Sehingga amat disayangkan jika terlalu sering mengganti kurikulum yang dianggap kuaran efektif lalu langsung menggantinya dengan kurikulum yang dinilai lebih efektif.

(29)

hasil yang sudah ditetapkan. Sementara efisiensi ekonomis tercipta jika ukuran nilai kepuasan atau harga sudah diterapkan terhadap keluaran.

Konsep efisiensi selalu dikaitkan dengan efektivitas. Efektivitas merupakan bagian dari konsep efisiensi karena tingkat efektivitas berkaitan erat dengan pencapaian tujuan relative terhadap harganya. Apabila dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka suatu program pendidikan yang efisien cenderung ditandai dengan pola penyebaran dan pendayagunaansumber-sumber pendidikan yang sudah ditata secara efisien. Program pendidikan yang efisien adalah program yang mampu menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan tidak mengalami hambatan.

3.

Standardisasi Pendidikan Di Indonesia

Jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Tentunya setelah melewati proses untuk menentukan standar yang akan diambil.

Dunia pendidikan terus berudah. Kompetensi yang dibutuhka oleh masyarakat terus-menertus berunah apalagi di dalam dunia terbuka yaitu di dalam dunia modern dalam ere globalisasi. Kompetendi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam lembaga pendidikan haruslah memenuhi standar.

Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan formal maupun informal terlihat hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur oleh standard an kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula sehingga dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP).

(30)

Peserta didik Indonesia terkadang hanya memikirkan bagaiman agar mencapai standar pendidikan saja, bukan bagaimana agar pendidikan yang diambil efektif dan dapat digunakan. Tidak perduli bagaimana cara agar memperoleh hasil atau lebih spesifiknya nilai yang diperoleh, yang terpentinga adalah memenuhi nilai di atas standar saja.

Hal seperti di atas sangat disayangkan karena berarti pendidikan seperti kehilangan makna saja karena terlalu menuntun standar kompetensi. Hal itu jelas salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

Selain itu, akan lebih baik jika kita mempertanyakan kembali apakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai atau belum. Dalam kasus UAN yang hampir selalu menjadi kontrofesi misalnya. Kami menilai adanya sistem evaluasi seperti UAN sudah cukup baik, namun yang kami sayangkan adalah evaluasi pendidikan seperti itu yang menentukan lulus tidaknya peserta didik mengikuti pendidikan, hanya dilaksanakan sekali saja tanpa melihat proses yang dilalu peserta didik yang telah menenpuh proses pendidikan selama beberapa tahun. Selain hanya berlanhsug sekali, evaluasi seperti itu hanya mengevaluasi 3 bidang studi saja tanpa mengevaluasi bidang studi lain yang telah didikuti oleh peserta didik.

Banyak hal lain juga yang sebenarnya dapat kami bahas dalam pembahasan sandardisasi pengajaran di Indonesia. Juga permasalahan yang ada di dalamnya, yang tentu lebih banyak, dan membutuhkan penelitian yang lebih dalam lagi

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tentu tidah hanya sebatas yang kami bahas di atas. Banyak hal yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan kita. Tentunya hal seperti itu dapat kita temukan jika kita menggali lebih dalam akar permasalahannya. Dan semoga jika kita mengetehui akar permasalahannya, kita dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia sehingga jadi kebih baik lagi.

(31)

1)

Rendahnya Kualitas Sarana Fisik

Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.

Data Balitbang Depdiknas (2003) menyebutkan untuk satuan SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut sebanyak 364.440 atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% mengalami kerusakan ringan dan sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami kerusakan berat. Kalau kondisi MI diperhitungkan angka kerusakannya lebih tinggi karena kondisi MI lebih buruk daripada SD pada umumnya. Keadaan ini juga terjadi di SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK meskipun dengan persentase yang tidak sama.

2)

Rendahnya Kualitas Guru

Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.

(32)

Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas. Selain itu, dari sekitar 680.000 guru SLTP/MTs baru 38,8% yang berpendidikan diploma D3-Kependidikan ke atas. Di tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48% berpendidikan S3).

Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.

3)

Rendahnya Kesejahteraan Guru

Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).

(33)

Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen (Pikiran Rakyat 9 Januari 2006).

4)

Rendahnya Prestasi Siswa

Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.

Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.

Dalam skala internasional, menurut Laporan Bank Dunia (Greaney,1992), studi IEA (Internasional Association for the Evaluation of Educational Achievement) di Asia Timur menunjukan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada pada peringkat terendah. Rata-rata skor tes membaca untuk siswa SD: 75,5 (Hongkong), 74,0 (Singapura), 65,1 (Thailand), 52,6 (Filipina), dan 51,7 (Indonesia).

(34)

Selain itu, hasil studi The Third International Mathematic and Science Study-Repeat-TIMSS-R, 1999 (IEA, 1999) memperlihatkan bahwa, diantara 38 negara peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke-32 untuk IPA, ke-34 untuk Matematika. Dalam dunia pendidikan tinggi menurut majalah Asia Week dari 77 universitas yang disurvai di asia pasifik ternyata 4 universitas terbaik di Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73 dan ke-75.

5)

Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan

Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.

6)

Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

(35)

Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.

Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.

Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.

(36)

Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).

Dari APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id). Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.

Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.

(37)

memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.

Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Prancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.

Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk ‘cuci tangan’.

2.4 Solusi dari Permasalahan-permasalahan Pendidikan di Indonesia

Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu:

Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.

(38)

atmosfer sistem ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.

Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.

Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu:

1.

Rendahnya sarana fisik,

2.

Rendahnya kualitas guru,

3.

Rendahnya kesejahteraan guru,

4.

Rendahnya prestasi siswa,

(39)

6.

Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

7.

Mahalnya biaya pendidikan.

Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.

3.2 Saran

Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

Pendidikan di Negara Berkembang

KARAKTERISTIK NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG

Michael P Todaro dan Burhanuddin Abdullah

Meskipun setiap negara sedang berkembang memiliki perbedaan antar negara dan klasifikasinya,

namun sebagian besar memiliki tujuan yang sama. Tujuan mereka diantaranya adalah :

• Memerangi Kemiskinan

• Mengurangi Ketidak merataan

• Mengurangi Pengangguran

• Memenuhi Standar minimum pendidikan, kesehatan, perumahan dan makanan bagi masyarakat

• Memperluas kesempatan di bidang ekonomi dan sosial serta menempa persatuan bangsa

Selain tersebut di atas terdapat pula kesamaan masalah yang dihadapi tetapi dengan kadar yang

berbeda-beda yaitu :

1. Kemiskinan yang kronis dan meluas

2. Tingkat pengangguran yang tinggi dan cenderung meningkat terus

3. ketidakmerataan distribusi pendapatan yang semakin melebar

4. Rendahnya tingkat produktivitas di sektor pertanian

(40)

6. Kurangnya pelayanan kesehatan dan pendidikan

7. Memburuknya neraca pembayaran dan hutang luar negeri

8. meningkatnya ketergantungan teknologi terhadap luar negeri

9. Lemahnya kelembagaan dan sistem penilaian

Tinjauan tentang perbedaan struktur ekonomi dunia ketiga

Terdapat tujuh komponen utama perbedaan diantara negara sedang berkembang :

1. Ukuran Negara (Geografis, Penduduk dan pendapatan)

2. Evolusi Sejarah

3. Sumberdaya manusia dan fisik

4. Kepentingan relatif sektor pemerintahan dan swasta

5. Sifat struktur industri

6. Tingkat ketergantungan terhadap ekonomi luar negeri dan kekuasaan politik

7. Pembagian kekuasaan, kelembagaan dan politik luar negeri

Ukuran negara dan Tingkat Pendapatan

Luasnya suatu negara, penduduk serta tingkat pendapatanperkapita merupakan determinan

potensi ekonomi yang penting dan faktor yang membedakan antar negara sedang berkembang.

Diantara 143 negara berkembang anggota PBB, 104 negara diantaranya berpenduduk kurang dari

15 juta jiwa dan 75 negara berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa. Negara besar yang padat

penduduknya hidup berdampingan dengan negara kecil yang berpenduduk sedikit, negara

dengan wilayah yang luas biasanya memiliki keuntungan dari tersedianya macam-macam

sumber daya, potensi pasar yang luas dan kurang bergantung kepada produk dan bahan baku dari

luar, tetapi meski demikian timbul permasalahan dari pengawasan administratif kesatuan

nasional dan ketidak sinambungan regional dimana ketidakmerataan pendapatan nasional

menjadi persoalan. Sehingga tidak menjamin bahwa negara dengan luas wilayah yang besar akan

menciptakan pendapatan yang besar bagi masyarakatnya misalnya saja India dengan penduduk

sekira 140 juta jiwa ternyata tingkat pendapatan perkapita pertahun sebesar $265 US, sedangkan

Singapura dengan penduduk sekira 2,6 juta jiwa berpendapatan perkapita pertahun mencapai

$5.900US (data tahun 1993)

Latar Belakang Sejarah

Kebanyakan negara Asia dan Afrika pernah dijajah oleh negara Erofa seperti Inggris, Perancis,

Belgia, Belanda, Jerman, Portugal dan Spanyol. Struktur Perekonomian, pendidikan dan lembaga

sosial negara tersebut dibentuk oleh bekas negara penjajah. Sehingga setiap negara yang pernah

dijajah oleh negara yang berbeda-beda akan memiliki kebudayaan, pembentukan kelembagaan

dan sosial yang berbeda-beda pula. Seperti India yang dijajah oleh Inggris, Philipina yang dijajah

Spanyol dan Amerika, Vietnam dijajah oleh Perancis dan Indonesia yang dijajah oleh Belanda.

Sumber Fisik dan Manusia

(41)

dalam suatu negara merupakan determinan struktur ekonomi yang penting.

Peranan Sektor Pemerintah dan Swasta

Sebagian besar negara berkembang menganut sistem ekonomi campuran, yaitu sektor

pemerintah dan swasta ikut campur dalam menggunakan sumber daya. Pembagian antar dua

sektor tersebut masing-masing secara relatif umumnya ditentukan oleh situasi historis dan politis.

Besarnya pemilikan oleh pihak asing disektor swasta merupakan variabel yang penting untuk

menentukan perbedaan diantara negara negara berkembang, Sektor swasta besar yang dimiliki

oleh pihak asing biasanya mendorong timbulnya masalah serta kesempatan politis dan ekonomis

yang ditemui. Misalnya negara Afrika yang seringkali mengalami kekurangan sumber daya

manusia terdidik cenderung lebih menitik beratkan aktivitas sektor pemerintahan dan perusahaan

negara berdasarkan asumsi bahwa kekurangan sumber daya terdidik dapat diatasi dengan

koordinasi daripada melalui pemecahan administratif dan kewirausahaan.

Struktur Industri

Sebagian besar negara berkembang merupakan negara agraris, pertanian baik untuk keperluan

konsumsi sendiri maupun komersial, merupakan aktivitas ekonomi utama ditinjau dari sudut

distribusi penggunaan angkatan kerja maupun ditinjau daru proporsi sumbangan dalam GNP.

Peranan sektor manufaktur dan jasa diantara negara berkembang juga memperlihatkan perbedaan

yang besar. Walaupun terdapat persamaan masalah namun strategi pembangunan di negara

berkembang berbeda-beda, tergantung kepada sifat alam, struktur dan tingkat saling

ketergantungan antara sektor primer (pertanian, kehutanan, perikanan), sektor industri sekunder

(umumnya bidang manufaktur) dan sektor industri tersier (perdagangan, keuangan, transportasi

dan jasa).

Ketergantungan Terhadap Luar negeri; Ekonomi, Politik dan Kebudayaan

Bagi negara berkembang, ketergantungan tersebut sangat tinggi tingkatnya, bahkan beberapa

kasus menyentuh pada hampir semua tingkat kehidupan. Kebanyakan negara kecil sangat

tergantung pada perdagangan luar negeri dengan negara maju. Hampir semua negara kecil

tergantung pada impor teknologi produksi yang umumnya tidak cocok dengan kondisi negara

tersebut.

Walaupun tingkat ketergantungan ekonomi sangat tinggi, yakni dalam bentuk transfer barang dan

teknologi, namun ada juga keuntungannya yaitu berupa transmisi kelembagaan (umumnya

sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan), nilai-nilai, pola konsumsi, serta sikap hidup,

bekerja dan bersikap diri.

Struktur Politik, Kekuasaan dan Kelompok Penekan

Konstelasi kepentingan dan kekuasaan diantara berbagai kelompok masyarakat dikebanyakan

negara berkembang lahir sebagai akibat sejarah politik ekonomi dan sosial yang berbeda satu

dengan lainnya. Tanpa memandang pembagian kekuasaan diantara angkatan bersenjata, kaum

industrialis, dan tuan tanah Amerika Latin, kaum politisi dan pejabat tinggi pemerintahan di

Afrika, para raja minyak dan mogul-mogul keuangan di Timur Tengah, rentenir dan industrialis

Asia yang kaya, kebanyakan negara berkembang secara langsung atau tidak langsung diperintah

oleh segelintir elit dibandingkan dengan apa yang terjadi dinegara maju.

(42)

dan pengawasan harta keuangan dan fisik, undang-undang perpajakan dan warisan dan peraturan

perkreditan).

CIRI-CIRI UMUM NEGARA BERKEMBANG

Ciri-ciri umum negara berkembang diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Standar Hidup yang Rendah

2. Produktivitas yang rendah

3. Tingkat Pertumbuhan penduduk dan beban tanggungan yang tinggi

4. tingkat pengangguran yang meningkat serta kekurangan pekerjaan

5. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan barang ekspor primer

6. Tingkat ketergantungan dan kepekaan dalam hubungan internasional

Soal Untuk Latihan

1. Jelaskan perbedaan antara tingkat hidup yang rendah dengan pendapatan perkapita yang

rendah. Dapatkah tingkat hidup yang rendah terjadi bersama-sama dengan pendapatan

pendapatan perkapita yang tinggi. jelaskan dan berikan beberapa contoh.

2. Apakah menurut pendapat anda ada hubungan yang erat antara kesehatan, produktivitas tenaga

kerja dan tingkat pendapatan ? jelaskan jawaban saudara !

3. Apakah yang dimaksud pernyataan bahwa banyak negara berkembang yang 'rapuh' dan

didominasi oleh ketergantungan dalam hubungannya dengan negara kaya. berikan beberapa

contohnya !

Tugas Materi ini

Lengkapi penjelasan dari ciri-ciri umum negara berkembang tersebut di atas !

Sumber Bacaan

1. Lester Pearson, Partners ini development: Report of the commission on international

development, New York. Praeger 1969

2. J.A. Raffaele, the economic development of nations, New York; Random House, 1971

3. Gunnar Myrdal, Asian Drama, New York Pantheon, 1968

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pendidikan salafiyah Az-Ziyadah, kurang lebih hampir mirip dengan pondok pesantren salafiyah yang lainnya, meskipun di sini kita sudah menggunakan sistem

Selain itu, pepohonan juga dapat mencegah terjadinya erosi dan juga banjir.Bayangkan yang terjadi apabila kita tidak mencegah kerusakan yang

- Melihat kembali apakah informasi yang ada pada soal cukup serta kondisi apa yang harus dipenuhi. Dalam permasalahan tersebut syarat ini sudah terpenuhi karena

Ketika kita menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional ataukah belum, maka perlu dilakukan suatau penelusuran dari dua segi, yaitu dari

Sebelum akhiri proses pendaftaran akun, pelamar akan ditanyakan kembali, apakah data yang diinput sudah sesuai atau belum, seperti pada gambar di bawah ini... Buku

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,