• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO CR DEBT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO CR DEBT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP RATING

SUKUK PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN SUKUK DAN TERDAFTAR DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)

PERIODE 2014-2016 Oleh:

Nabila Uswatun Hasanah Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Email: nabilauswatun77@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rating sukuk pada perusahaan yang terdaftar di ISSI. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah rating sukuk, sedangkan variabel independennya ada tiga yaitu current ratio, debt to equity ratio dan return on assets. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan sukuk dan terdaftar di ISSI dengan rentang tahun 2014-2016 dan diperingkat oleh PT PEFINDO. Sampel penelitian diseleksi menggunakan metode purposive sampling yang kemudian diperoleh sebanyak 10 perusahaan dan 30 data pengamatan. Analisis data dari penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh dari current ratio, debt to equity ratio dan return onassets

terhadap rating sukuk. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel current ratio dan

debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap rating sukuk, sedangkan variabel

return on assets tidak berpengaruh signifikan terhadap rating sukuk.

Kata kunci: rating sukuk, current ratio, debt to equity ratio, return on assets

A. Pendahuluan

Sukuk merupakan salah satu instrumen keuangan islam yang menarik. Sukuk menjadi salah satu sumber pendanaan (financing) bagi perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Investasi pada sukuk relatif leih aman dibanding dengan investasi saham, karena pemegang sukuk memiliki hak pertama atas aset perusahaan jika perusahaan tersebut mengalami likuidasi. Hal tersebut terjadi karena perusahaan telah memiliki kontrak perjanjian untuk melunasi sukuk yang telah dibeli oleh pemegang sukuk.

Seorang pemilik modal yang berminat membeli sukuk, sudah seharusnya memperhatikan peringkat sukuk karena peringkat tersebut memberikan

(2)

perusahaan. Peringkat sukuk merupakan skala risiko dari semua sukuk yang diperdagangkan.

Sebelum ditawarkan, sukuk harus diperingkat oleh suatu lembaga atau agen pemeringkat sukuk (rating agency). Lembaga pemeringkat sukuk adalah lembaga independen yang memberikan informasi pemeringkatan sakala risiko, dimana salah satunya adalah sekuritas sukuk, sebagai petunjuk sejauh mana keamanan suatu sukuk bagi investor. Keamanan tersebut ditunjukkan oleh kemampuan suatu perusahaan dalam membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman. Berdasarkan informasi peringkat sukuk, investor dapat mengetahui return yang akan diperoleh sesuai dengan risiko yang dimiliki sukuk tersebut. Peringkat yang diberikan oleh agen pemeringkat dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu Investment Grade (AAA, AA, A, dan BBB) dan Noninvestment Grade (BB, B, CCC, dan D). Peringkat tertinggi adalah AAA, memiliki utang yang kualitasnya terbaik dan tingkat risiko rendah.

Indikator yang digunakan untuk melihat apakah sebuah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau sukuk dapat tercapai adalah menggunakan rasio keuangan. Dalam penelitian ini hanya diambil tiga rasio keuangan yaitu Current Asset, Debt to Equity Ratio dan Return on Assets.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Return On Assets (Roa) Terhadap Rating Sukuk Pada Perusahaan Yang Menerbitkan Sukuk Dan Terdaftar Di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2014-2016”

B. Apa itu Sukuk?

Sukuk berasal dari bahasa arab sakk, sukuk, sakaik yang bermakna sertifikat atau Sukuk sudah digunakan dalam perdagangan internasional pada abad pertengahan. Secara istilah, sukuk atau obligasi syariah adalah sertifikat yang bernilai sama yang mereperesentasikan bagian kepemilikan yang tidak terbagi atas suatu aset berwujud, nilai manfaat aset dan jasa atau atas

kepemilikan aset dari suatu proyek atau kegiatan investasi tertentu (AAOFI Sharia Standars No.17). Sementara DSN-MUI dalam fatwa No.32/DSN-MUI/IX/2002 memberikan definisi sukuk yaitu suatu surat berharga jangka panjang yang berdasarkan prinsip syariah dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa hasil/margin fees serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo (Abdul Qoyum, 2017).

(3)

Rating sukuk merupakan sebuah indikator ketepatwaktuan pembayaran sukuk. Selain itu, rating sukuk mencerminkan skala dari semua obligasi yang diperdagangkan. Dengan demikian, rating sukuk menunjukkan skala

keamanan sukuk dalam membayar kewajiban sukuk tepat waktu. Semakin tinggi peringkat, semakin menunjukkan bahwa sukuk tersebut terhindar dari risiko default.

Lembaga pemeringkat sukuk di Indonesia adalah PT PEFINDO. Adapun level rating menurut Pefindo adalah sebagai berikut:

AAA : Peringkat sukuk ini adalah yang tertinggi. Perusahaan penerbit sukuk yang mendapat peringkat ini dinilai sangat mampu untuk bisa memenuhi komitmen finansial dalam jangka panjang dan pendek dibanding penerbit sukuk lainnya.

AA : Hanya dibawah satu peringkat dari peringkat sukuk tertinggi. emiten penerbit sukuk dinilai sangat kuat untuk bisa memenuhi komitmen finansial dalam jangka panjang dan pendek.

A : Kapasitas penerbit sukuk kuat bisa memenuhi komitmen finansial dalam jangka panjang dan pendek. Namun, sukuk dengan peringkat ini agak lebih rentan dengan perubahan keadaan dan kondisi ekonomi daripada instrumen berperingkat lebih tinggi.

BBB : Peringkat ini menunjukkan penerbit sukuk punya kapasitas yang cukup. Namun, keadaan dan kondisi ekonomi yang berubah cenderung mnyebabkan penerbit sukuk tidak bisa memenuhi komitmen finansial dalam jangka panjang dan pendek, relatif terhadap penerbit sukuk lainnya.

BB : Peringkat sukuk ini menunjukkan kapasitas penerbit sukuk cukup lemah. Kapasitas untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dan pendek berdasarkan kontrak pembiayaan syariah rentan terhadap

ketidakpastian atau terpaan kondisi keuangan, ekonomi atau bisnis yang tidak sesuai.

B : Sukuk ini menandakan penerbit sukuk lemah. Kapasitas penerbit sukuk untuk memenuhi komitmen finansial dalam jangka panjang dan pendek akan mudah terganggu oleh kondisi konomi, bisnis dan keuangan yang

berubah.

CCC : Peringkat ini menunjukkan penerbit sukuk rentan untuk tidak membayar karena bergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang menguntungkan bagi emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

CC : Kapasitas penerbit sukuk sangat goyah untuk bisa memenuhi kewajiban keuangan.

C : Penerbit sukuk diragukan kapasitasnya dan sangat goyah sekali untuk bisa memenuhi komitemen keuangan jangka panjang dan pendek.

(4)

tenggang, atau bila tidak ada pembayaran disebabkan oleh sengketa komersial yang bonafide.

D. CR, DER, ROA

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.

Current Ratio = Aktiva Lancar

Hutang Lancar x 100%

2. Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang atas Modal)

Rasio yang menunjukan jumlah modal yang ada untuk menjamin pembayaran hutang perusahaan. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang

Total Modal x 100%

3. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aktiva (dana) berdasarkan saham tertentu.

Return On Asset (ROA) = Laba BersihTotal Aktiva x 100%

E. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif untuk menguji pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan return on assets terhadap peringkat sukuk pada perusahaan yang menerbitkan sukuk dan terdaftar di ISSI periode tahun 2014-2016. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan. Metode ini digunakan dimana peneliti hanya sebagai pengamat independen dan tidak terlibat langsung. Observasi ini dilakukan dengan memperoleh data laporan keuangan perusahaan sampel yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia periode tahun 2014-2016.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang menerbitkan sukuk dan terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dengan rentang waktu 2014-2016. Penentuan sampel dipilih dari populasi yaitu perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria dengan metode purposive sampling (pemilihan sampel dengan kriteria tertentu) sebagai berikut:

1. Perusahaan di ISSI yang menerbitkan sukuk dalam rentang waktu 3 tahun (2014-2016).

2. Perusahaan yang menyajikan data laporan keuangan dan data yang memadai yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

(5)

variabel independen terhadap variabel dependen. Model pengujian dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

SR = α + β1CR + β2DER + β3ROA + e Dalam hal ini,

SR = Sukuk rating. Peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh Pefindo, yang berupa variabel dummy yaitu 1 untuk high investment grade dan 0 untuk

low investment grade.

CR = Current Ratio

DER = Debt to Equity Ratio

ROA = Return on Assets

F. Hasil dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,27539502

Most Extreme Differences

Absolute ,317 Positive ,110 Negative -,317 Test Statistic ,317 Asymp. Sig. (2-tailed) ,134a

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dari hasil uji k-s sign. pada 0,134 > 0,05 , sehingga disimpulkan nilai residual model regresi tersebut terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

(6)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta

Toleranc e VIF

1 (Constant) 1,059 ,097 10,926 ,000

CR -,001 ,001 -,385 -2,117 ,044 ,948 1,055

DER -3,797E-5 ,000 -,056 -,250 ,805 ,629 1,590

ROA -,010 ,015 -,150 -,659 ,515 ,603 1,659

a. Dependent Variable: Rating_Sukuk

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.010 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan tidak ada data yang lebih dari 10 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas.

c. Uji Autokorelasi Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea ,01533

Cases < Test Value 15 Cases >= Test Value 15

Total Cases 30

Number of Runs 11

Z -1,672

Asymp. Sig. (2-tailed) ,194

a. Median

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp Sig. (0,194 berada di atas 0.05, yang artinya data residual terjadi secara random atau tidak terjadi autokorelasi antara residual.

d. Uji Heterokedastisitas

(7)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,020 ,049 -,404 ,690

CR ,002 ,000 ,696 5,249 ,000

DER 3,847E-5 ,000 ,081 ,496 ,624

ROA ,010 ,008 ,208 1,249 ,223

a. Dependent Variable: ABSRES_2

Dari tabel diatas koefisien variabel independen DER dan ROA tidak ada yang signifikan, sehingga tidak mengalami heterokedastisitas. Namun ada satu variabel yait variabel CR mengalami heterokedastisitas.

2. Regresi Linear Berganda

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,431a ,185 ,291 ,391

a. Predictors: (Constant), ROA, CR, DER

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0,291 atau 29,1% variabel SR (dependen) dapat dijelaskan oleh variabel ROA, CR dan DER (independen). Sedangkan sisanya (100%-29,1% = 70,9%) dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,501 3 ,167 1,972 ,043b

Residual 2,199 26 ,085

Total 2,700 29

a. Dependent Variable: Rating_Sukuk b. Predictors: (Constant), ROA, CR, DER

Di dapat nilai F hitung sebesar 1,972 dengan probabilitas 0.043, karena

(8)

Coefficientsa B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,059 ,097 10,926 ,000

CR -,001 ,001 -,385 -2,117 ,044

DER 0,037 ,000 -,056 -,250 ,035

ROA -,010 ,015 -,150 -,659 ,515

a. Dependent Variable: Rating_Sukuk

Dari tabel ini kita bisa lihat bahwa nilai signifikansi variabel CR sebesar 0.044, DER sebesar 0,035 dan GDP sebesar 0,515 signifikan pada 0,05, dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel SR dipengaruhi oleh CR dan DER dengan

persamaan matematis:

SR = 1,059 – 0,001 CR + 0,037 DER - 0,010 ROA + e

1. Jika CR, DER dan ROA (Varibel Independen = 0), maka nilai SR (Rating Sukuk) adalah 1,059.

2. Jika CR turun 1 satuan , maka SR akan turun sebesar 0,001 satuan. 3. Jika DER naik 1 satuan, maka SR akan naik sebesar 0,037 satuan.

G. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah rasio keuangan CR, DER dan ROA berpengaruh terhadap Rating Sukuk. Berdasarkan pemilihan sampel dengan metode purposive sampling, diperoleh sebanyak 10 perusahaan, selama 3 tahun pengamatan dari tahun 2014-2016, diperoleh data sebanyak 30 data pengamatan.

Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, penelitian ini menunjukkan bukti bahwa:

1. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 29,1% rating sukuk dapat dijelaskan oleh CR, DER dan ROA. Kemudian sisanya yaitu 70,9% rating sukuk dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

2. Secara keseluruhan (simultan) variabel independen yaitu CR, DER dan ROA mempengaruhi variabel dependen yaitu Rating Sukuk.

3. Berdasarkan uji parsial, penelitian ini menunjukkan bahwa:

a. Nilai Current Ratio (CR) sebesar 0,044 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel CR berpengaruh negatif signifikan terhadap Rating Sukuk.

(9)

c. Nilai Return on Assets (ROA) sebesar 0,515 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Rating Sukuk.

H. Daftar Pustaka

Abdul Qoyum. 2017. Lembaga Keuangan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Elmatera Publishing

Adrian, Nicko. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semarang: Universitas Diponegoro

Andry, Wydia. 2005. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi.” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol.8, No.2, September.

Anna Purwaningsih,. 2008. Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi. Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ Vol.12, No.1: hal 85-99

Annas, Syahrul. (2015). Pengaruh Size, Leverage, Profitability, Activity,dan

Market Value Ratio Terhadap Prediksi Peringkat Obligasi pada

Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arisanti, Ike, dkk. (2013). Analisis Faktor-Faktor Keuangan dan Non Keuangan yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Syariah (Studi Empiris Pada Peusahaan Penerbit Obligasi Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). ... (ISSN: 1414-5366)

Febriani, Irma., Nugraha , Hari Susanta., dan Saryadi. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Peringkat Obligasi Pada Lembaga Keuangan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro, Vol.2, No.1.

(10)

Penentuan Peringkat Obligasi. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan,

Vol. 3, No. 3.

Ikhsan,Adhisyahfitri Evalina., Yahya , M Nur., dan Saidaturrahmi. (2012).

Peringkat Obligasi dan Faktor yang Mempengaruhinya. Pekbis Jurnal, Vol.4, No.2.

Ma’arij, Arinurtry, dkk. 2014. Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI dan Diperingkat oleh Pefindo periode 2009-2013. Jom FEKON, Vol. 1 No. 2.

Magreta dan Poppy Nurmayanti. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.11, No.3 Desember 2009, hlm 143-154.

Mahfudhoh, Ratih Umroh, dkk. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Diponegoro Journal of Accounting: Volume 1, Nomor 1, tahun 2014, hlm 1-13.

Pandutama, Arvian. (2012), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 4, Juli.

Purwaningsih, Septi. (2013). Faktor Yang Mempengaruhi Rating Sukuk Yang Ditinjau Dari Faktor Akuntansi Dan Non-Akuntansi. Accounting Analysis Journal 2 (3).

Saputri, Desak Putu Opri Sani., dan Purbawangsa.Ida Bagus Anom. (2016).

Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Jaminan Terhadap Peringkat Obligasi Sektor Jasa di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 6.

Sari, W. P., Taufik, T., dan Anisma, Y. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, Vol.3, No.6,hal: 22-43.

(11)

Sejati, Grace Putri. 2010. Analisis Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Jan-Apr 2010 hlm 70-78, Vol. 17, No. 1, ISSN 0854-3844.

Septyawanti, Hilda Indria. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Perusahaan. Accounting Analysis Journal 2 (3).

Susilowati.,dan Sumarto. (2010). Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No.2, hal : 163-175.

Uma, Erisha Nurul., dan Wahyudi, Setyo Tri. (2015). Kemampuan Faktor Keuangan dan Non Keuangan dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Korporasi (Studi Kasus pada Industri Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013). Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Veronica, Aries. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol.13,No.2.

Werastuti, Desak Nyoman Sri. (2015). Analisis Prediksi Peringkat Obligasi Perusahaan dengan Pendekatan faktor Keuangan dan Non Keuangan. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol.7, No.1.

Widiyastuti ,Tetty., Djumahir., dan Khusniyah, Nur. (2014). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI). Jurnal Aplikasi Manajemen,vol.12, No.2.

Widowati, Dewi., Nugrahanti, Yeterina., dan Kristanto, Ari Budi . (2013).

Analisis Faktor Keuangan dan Non Keuangan yang Berpengaruh pada Prediksi Peringkat Obligasi di Indonesia (Studi pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar di Bei dan di Daftar Peringkat PT Pefindo 2009-2011). Jurnal Manajemen, Vol.13, No.1.

Wijayanti, Indah dan Maswar Patuh Priyadi. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 3 No. 3.

(12)

www.sahamok.com

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi lingkaran melalui penerapan

secara tidak langsung, yaitu melalui amplop tertutup yang berisi sertifikat keterangan medis tentang kelainan kesehatan penyebab ketidaklulusan calon, dari

Menurut Jones dan Rama (2006, p61), Detailed Activity Diagram memberikan gambaran secara detail dari suatu aktifitas yang terjadi dengan suatu atau lebih event yang

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kepada saya kemudahan dalam proses penulisan skripsi ini, serta saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

Dengan fototerapi bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecah dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dahulu oleh organ hati dan dapat dikeluarkan

69.. Peneliti memilih sebagai informan sebab dia merupakan orang yang telah lama berkecimpung dalam dunia fotografi, bahkan dia adalah bagian dari fotografer

Anggota assosiasi yang tergolong anggota aktif berjumlah 20 orang, (Diskoperindag 2011). Anggota aktif tersebut diantaranya adalah: Sanjai Nina, Kerupuk Sanjai

Dalam pelaksanaannya penulis menggunakan metode Convolutional Neural Network (CNN) untuk mengenali gambar apabila adanya objek yang terdeteksi , lalu hasil deteksi