• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUAL BELI ONLINE Riba Dalam Jual Beli On (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JUAL BELI ONLINE Riba Dalam Jual Beli On (2)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

JUAL BELI ONLINE: Riba Dalam Jual Beli Online

Ratna Sari

Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Email : ratnasari7432@gmail.com

Abstrak

Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi ini jual beli online menjadi hal yang sangat digandrungi masyarakat, dari yang muda hingga tua apalagi dikalangan para remaja jual beli online sudah menjadi hal yang sangat lumrah. Dimana masyarakat menjadi peran penting dalam pelaksanaan jual beli online. Tetapi dikalangan para ulama justru malah menjadi perdebatan yang tak kunjung usai dan setiap ulama berpegang teguh pada pendapatnya masing-masing. Sehingga membutuhkan kesepakatan bersama dalam menentukan hukum dari jual beli online. Lalu jual beli yang seperti apa yang mengandung unsur riba? Maka kali ini kita akan membahas bagaimana riba di dalam jual beli online, yang pembahasannya akan menggunakan metode Hukum Ekonomi Islam dengan kesepakatan para ulama mengenai riba dalam jual beli online. Dapat disimpulkan bahwa tulisan ini dapat membantu masyarakat dalam mentelaah agar tidak terjadinya riba dalam pelaksanaan jual beli, terutama dalam jual beli online. Sehingga kita dapat was-was serta terus mengkaji dan mempraktekkan jual beli yang sesuai dengan syariat Islam.

Keywords : Jual Beli, Masyarakat, Ekonomi Islam, Kesepakatan Ulama, Riba.

BAGIAN INTI Latar Belakang

(2)

Metode

Artikel ini dibuat dengan menggunakan metode atau pendekatan Hukum Ekonomi Islam dengan kesepakatan para ulama mengenai masalah riba dalam jual beli online. Dengan menggunakan metode ini kita dapat mengetahui masalah riba yang seperti apa saja yang terjadi dalam jual beli, serta adanya pendapat dari berbagai ulama dan para ahli dalam mengartikan riba yang terjadi dalam jual beli online. Dengan ini kita pun akan jauh lebih mengerti dan paham agar tidak terjerumus ke dalam tindakan riba.

Hasil dan Pembahasan

Ibnu al-Arabi al-Maliki1 mendefinisikan riba sebagai tambahan yang

diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan syari’ah. Sedangkan Badr ad-Din al-Ayni memberikan pengertian riba adalah penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi bisnis riil. Berbeda dengan keduanya Imam Sarakhsi dari madzhab Hanafi menjelaskan riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transasksi bisnis tanpa adanya iwadh (atau padanan) yang dibenarkan syari’ah atas penambahan tersebut.

Ulama Sayyid Sabiq2, ia mendefinisikan bahwa jual beli ialah pertukaran

harta dengan harta atas dasar saling merelakan atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan. Dalam definisi tersebut harta dan milik, dengan ganti dan dapat dibenarkan.Yang dimaksud harta harta dalam definisi diatas yaitu segala yang dimiliki dan bermanfaat, maka dikecualikan yang bukan milik dan tidak bermanfaat.Yang dimaksud dengan ganti agar dapat dibedakan dengan hibah (pemberian), sedangkan yang dimaksud dapat dibenarkan (ma’dzun fih) agar dapat dibedakan dengan jual beli yang terlarang.

Transaksi secara online3 merupakan transakasi pesanan dalam model

bisnis era global yang non face, dengan hanya melakukan transfer data lewat maya (data intercange) via internet, yang mana kedua belah pihak, antara originator dan adresse (penjual dan pembeli), atau menembus batas System Pemasaran dan Bisnis-Online dengan menggunakan Sentral shop, Sentral Shop merupakan sebuah Rancangan Web Ecommerce smart dan sekaligus sebagai Bussiness Intelligent yang sangat stabil untuk diguakan dalam memulai, menjalankan, mengembangkan, dan mengontrol Bisnis.

Sunah Rasulullah saw4 :

1http://harun-mh.blogspot.co.id/2012/02/riba-menurut-pemikiran-m-quraish-shihab.html

(13/12/2016, 20:30)

2

http://materi-kuliah0420.blogspot.co.id/2015/04/makalah-fiqh-muamalah-tentang-jual-beli.html (13/12/2016, 20:00)

3http://qobulx.blogspot.co.id/2014/06/jual-beli-online-menurut-syariat-islam.html

(13/12/2016, 20:10)

4 Abu Ishaq al-Syathibi, Al-Muwafaqat fi Ushul al-Syariah (Beirut : Daral-ma’rifah,

(3)

1. Hadist yang diriwayatkan oleh Rifa’ah ibn Rafi’ : “Rasulullah saw, ditanya salah seorang sahabat mengenai pekerjaan apa yang paling baik. Rasulullah sawa, menjawab usaha tangan manusia sendiri dan setiap jual beli yang diberkati (H.R Al-Bazzar dan Al-Hakim).

Artinya jual beli yang jujur, tanpa diiringi kecurangan-kecurangan mendapat berkah dari Allah SWT.

2. Hadist dari al-Baihaqi, ibn majah dan ibn hibban, Rasulullah menyatakan : “Jual beli itu didasarkan atas suka sama suka”

3. Hadist yang diriwayatkan al-Tirmizi, Rasulullah bersabda : “Pedagang yang jujur dan terpercaya sejajar (tempatnya disurga) dengan para nabi,shadiqqin, dan syuhada”.

Hukum Jual Beli Online5

Dalam Islam berbisnis mealui online diperbolehkan selagi tidak terdapat unsur-unsur riba, kezaliman, menopoli dan penipuan. Bahaya riba (usury) terdapat di dalam Alquran diantaranya di (QS. Albaqarah [2] : 275, 279 dan 278, QS.Ar Rum [30] : 39, QS. An Nisa [4] : 131).

Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.

Rasulullah mengisyaratkan bahwa jual beli itu halal selagi suka sama suka (Antaradhin). Karena jual beli atau berbisnis seperti melalui online memiliki dampak positif karena dianggap praktis, cepat, dan mudah. Allah Swt berfirman dalam Alquran Surah Albaqarah[2] : 275: “….Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…”. Al Bai’ (Jual beli) dalam ayat termasuk di dalamnya bisnis yang dilakukan lewat online. Namun jual beli lewat online harus memiliki syarat-syarat tertentu boleh atau tidaknya dilakukan.

Syarat-syarat mendasar diperbolehkannya jual beli lewat online adalah sebagai berikut :

1. Tidak melanggar ketentuan syari’at Agama, seperti transaksi bisnis yang diharamkan, terjadinya kecurangan, penipuan dan menopoli.

2. Adanya kesepakatan perjanjian diantara dua belah pihak (penjual dan pembeli) jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan antara sepakat (Alimdha’) atau pembatalan (Fasakh).

3. Adanya kontrol, sangsi dan aturan hukum yang tegas dan jelas dari pemerintah (lembaga yang berkompeten) untuk menjamin bolehnya berbisnis yang dilakukan transaksinya melalui online bagi masyarakat. Jika bisnis lewat online tidak sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang telah dijelaskan di atas, maka hukumnya adalah “Haram” tidak diperbolehkan.

5 http://kabarwashliyah.com/2013/02/28/belanja-online-menurut-hukum-islam/

(4)

Jual Beli Yang Terlarang, Tetapi Sah6

Beberapa cara jual beli yang di larang oleh agama walaupun sah. Larangan ini karena menyebabkan beberapa hal, di antaranya :

 Menyakiti si penjual atau pembeli

 Meloncatnya harga menjadi sangat tinggi sekali di pasaran  Menggoncangkan ketentraman umum

Beberapa larangan dalam jual beli :

1. Membeli barang yang sedang di tawar orang lain yang masih dalam masa khiyar.

2. Membeli barang dengan harga yang lebih mahal dari harga pasar, sedang ia tidak ingin kepada barang itu. Tetapi semata-mata supaya orang lain tidak dapat membeli barang itu.

3. Menemui dengan menghentikan orang-orang dari desa yang membawa barang ke pasar, dan membelinya dengan harga murah sebelum mereka mengetahui harga barang tersebut di pasar menurut yang sebenarnya. 4. Membeli barang untuk di timbun dengan cara memborong semua dengan

maksud agar tidak ada orang lain yang memilikinya, dan menjualnya nanti dengan harga mahal.

5. Menjual belikan barang yang sah, tetapi untuk di gunakan sebagai alat maksiat, misalnya, misalnya menjual belikan ayam jago untuk aduan dan lain sebagainya.

6. Jual beli dengan menipu baik dari pihak penjual maupun si pembeli, misalnya : kadaan barang berbeda dengan contohnya seperti di luarnya baik, tetapi di dalamnya jelek.

Jual Beli Yang Terlarang dan Tidak Sah7

1. Menjual air seperma binatang sebagai bibit tenak itu tidak sah, karena tidak di ketahui kadarnya. Adapun mempersewakan binatang jantan ternak untuk pembibitan dalam masa tertentu ialah boleh. Apa lagi dengan cara meminjamkannya lebih baik menurut agama.

2. Menjual anak ternak yang masih dalam kandungan.

3. Menjual belikan barang yang baru di beli sebelum di terimakan kepada pembelinya, kecuali jika barang itu di amanatkan oleh si pembeli kepada penjualnya, maka menjualnya itu sah.

Kunci dari jual beli adalah kejujuran dan saling menguntungkan, jika jual beli tidak didasari kejujuran maka keuntungan yang didapatkan hanya sesekali itu karena pembeli merasa tertipu, seperti dengan cara mengurangi timbangan, dan lain sebagainya. Jika terjadi hal seperti maka ada pihak yang dirugikan dan itu yang disebut dengan riba. Seperti halnya jual beli online pembeli merasa ditipu

6http://www.mediangaji.com/2014/11/hukum-jual-beli-online-menurut-syariat-islam.html

(13/12/2016, 20:15)

7http://www.mediangaji.com/2014/11/hukum-jual-beli-online-menurut-syariat-islam.html

(5)

karena sudah membayar tetapi ternyata barangnya tidak dating-datang, maka itu terdapat unsur kebohongan dan itu juga disebut riba.

Kesimpulan

Riba adalah sebagai tambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan syari’ah. Sedangkan Jual Beli Online ialah pertukaran harta dengan harta atas dasar saling merelakan atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan dengan menggunakan atau memanfaatkan media internet dalam melakukan pemasarannya.

Riba dalam jual beli online itu sendiri adalah apabila terjadinya kecurangan dalam melakukan transaksi. Kunci dari transaksi jual beli adalah kejujuran dengan menggunakan akad kepercayaan satu sama lain. Apalagi sekarang ini ada metode jual beli dengan cara pembayaran dapat dilakukan di rumah atau pembayaran dapat dilakukan setelah barang yang dipesan sampai. Dengan cara ini pembeli tidak akan pernah merasa khawatir tertipu.

Daftar Pustaka

Abu Ishaq al-Syathibi. Al-Muwafaqat fi Ushul al-Syariah. Beirut : Daral-ma’rifah, 1975

http://harun-mh.blogspot.co.id/2012/02/riba-menurut-pemikiran-m-quraish-shihab.html (13/12/2016, 20:30)

http://kabarwashliyah.com/2013/02/28/belanja-online-menurut-hukum-islam/ (24/12/2016, 17:02)

http://qobulx.blogspot.co.id/2014/06/jual-beli-online-menurut-syariat-islam.html (13/12/2016, 20:10)

http://www.mediangaji.com/2014/11/hukum-jual-beli-online-menurut-syariat-islam.html (13/12/2016, 20:15)

Referensi

Dokumen terkait

Pada aplikasi ini menggunakan Smart Glasses (kacamata pintar) yang berjenis Epson Moverio untuk mengenali citra wajah pengguna dengan kamera yang sudah dikenali

Setiap transaksi jual beli online yang dilakukan oleh para pelaku jual beli tentunya tidak luput dari suatu permasalahan yang mungkin terjadi dalam praktiknya,

Permasalahan yang terjadi di tempat tersebut adalah banyaknya siswa yang kurang minat dalam belajar hal ini dapat terlihat dari sikap siswa yang tidak terlihat

Dari beberapa evaluasi, itu dilaporkan kepada menteri kesehatan dan menteri kesehatan pada saat memberikan laporan terkait dengan perkembangan, bagaimana dinamika pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ruang bengkel praktikum teknik pemesinan SMK Assa’adah Gresik luas area masih kurang, jumlah peralatan dan mesin belum

Makin besar indek kegemburan tanah, makin sulit partikel tanah tersebut untuk dipecah atau dengan kata lain bahwa untuk memecah agregat tanah tersebut

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui efisiensi penerimaan pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Sleman tahun 2001-2005, (2) mengetahui besar

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga Landasan Teori Pemograman Projek Akhir Arsitektur Periode LXX dengan judul Rumah Susun