• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREATIFITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KREATIFITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam Pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado

Oleh :

Rafika Indayati Jan NIM 10.2.3.116

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(2)

ii

Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kreativitas Guru pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Menggunakan Media Pembelajaran Di SMA Negeri 4 Manado”, adalahbenar hasil karya penulis sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan Pladiasi, duplikasi, tiruan, atau dibuatkan orang lain, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenanya, batal demi hukum.

Manado, 4 Mei 2015 Penyusun

(3)

iii

Indayati Jan, NIM. 10.2.3.116 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah program studi Pendidikan Agama Islam Negeri ( IAIN ) Manado, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Senin, tanggal 4 Mei 2015 Masehi, bertepatan

dengan 15 Radjab 1436 Hijriah, dan dinyatakan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Pendidikan Agama Islam, dengan Perbaikan.

Manado, 4 Mei 2015 M

15 Radjab 1436 H

DEWAN MUNAQASYAH:

Ketua : Dr. Muhammad Idris, M.Ag (________________)

Sekretaris : Ismail K.Usman, M.Pd.I (________________)

Munaqisy I : Sahari, M.Pd.I (________________)

Munaqisy II : Andi Mukarramah, M.Pd (________________) Pembimbing I : Dr. Muhammad Idris, M.Ag (________________) Pembimbing II : Ismail K. Usman, M.Pd.I (________________)

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado

(4)

iv

Puji penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi Allah SWT. Yang telah memberikan Taufiq dan hidayah-Nya kepada kta sekalian. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini, demikian pula salawat dan dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat, dan penerus Risalahnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak hal yang didapat, baik dalam suka maupun duka dan banyak kelemahan dan keterbatasan tanpa bantuan dari

beberapa pihak. Dalam menyelesaikan skripsi penelitian ini penulis banyak mendapat bimbingan, bantuan motivasi serta dukungan dari berbagai pihak Dalam hal ini penulis sangat berterima kasih yang setinggi-tingginya masing-masing kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Rukmina Gonibala, M.Si selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.

2. Bapak Kudrat Dukalang, M. Pd selaku kepala Biro AUAK IAIN Manado

3. Bapak Dr. H Yasin jetta, M.Si selaku wakil Rektor I bidang Akademik dan Pengembangan lembaga.

4. Bapak Dr. H. Yusno Abdullah Otta, M.Ag selaku wakil Rektor II bidang Akademik dan pengembangan lembaga.

(5)

v

7. Bapak Drs. Muh S. Rahman, M. Pd.I selaku wakil Dekan bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga

8. Bapak Sahari, M.Pd.I selaku Wakil Dekan bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan.

9. Bapak Rizal Arsyad , M.A selaku Wakil Dekan bidang Kerja sama dan Kemahasiswaan.

10. Kedua orang tua penulis ayahanda Asaad Jan dan ibunda Sarifa Sirih yang telah mengasuh dan dan membiayai penulis dalam mengikuti pendidikan serta selalu

mendoakan penulis agar sukses dalam studi dan sukses dalam segala hal, baik di dunia maupun di akhirat..

11. Segenap Dosen IAIN Manado, yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis

selama masih kuliah di Institusi ini.

12. Perpustakaan, Seluruh Civitas Akademika IAIN Manado, yang memberikan pelayanan

kepada penulis selama masa perkuliahan.

13. Kepala sekolah SMA Negeri 4 Manado. Ibu Billy Grace,beserta guru-guru yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu selama proses penelitian

(6)

vi

15. Kepada ketiga kakakku tersayang ( Musli, Imran dan Ahmad) yang telah memberikan motivasi kepada penulis

16. Teman-teman Syahra, Risnawati, wijayanti yang sudah banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi ini dan memberikan dorongan semangat kepada penulis.

Manado, 17 Maret 2015

Penulis

(7)

vii

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup ……….. 12

D. Ruang Lingkup Penelitian ……….. 13

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……… 15

(8)

viii

C. Tujuan SMA Negeri 4 ...………... 41 D. Papar danAnalisisData……… 50 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Kreativitas Guru PAI Dalam Penggunaan Media Pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado... 51 B. Upaya Guru PAI Dalam Pengembangan Media

Pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado ……… 53 C. Kendala-kendala yang Dihadapi Saat Guru Menggunakan

Media Pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado …………. 54 D. Solusi yang Dilakukan Guru PAI Saat Mengatasi

Kendala-Kendala yang Dihadapi Saat Guru Menggunakan Media

Pembelajaran ………... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 57 B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA……… 61

(9)

ix

Nim : 10.2.3.116

Judul Skripsi :“kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Menggunakan Media Pembelajaran Di SMA Negeri 4 Manado”

Skripsi ini ini membahas tentang “Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menggunakan Media Pembelajaran Di SMA Negeri 4 Manado” yang menjadi pokok permasalahannya adalah bagaimana cara guru agama menggunakan media pembelajaran di sekolah tersebut dan apa kendala-kendala atau hambatan yang di hadapi guru pendidikan agama islam dalam menggunakan media pembelajaran.

Adapun tujuan dalam penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui upaya kreativitas guru dalam penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 4 Manado, untuk mengetahui upaya guru pendidikan Agama Islam dalam pengembangan media pembelajaran serta untuk mengetahui kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pengembangan kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado.

Masalah ini dibahas dengan metode penelitian kualitatif dan dalam penyajian datanya dilakukan dengan cara pendekatan Deskriftif yakni dengan demikian data yang tersaji secara terperinci dan sesuai dengan fakta-fakta sesungguhnya yang terjadi berupa kata-kata dan bukan berupa angka.

(10)

BAB I PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai educative, nilai educative mewarnai interaktif 1yang terjadi antara guru dengan anak didik interaksi yang

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu pendidikan sebagaimana yang telah dirumuskankan sebelum

pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.2

Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Proses belajar mengajar adalah sebuah kegiatan yang integral antar siswa

sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar,3 guru harus mempunyai dua modal Dasar yaitu kemampuan mendesaint program dan ketrampilan mengkomunikasikan program itu kepada anak didik. Untuk mengajar di suatu kelas

guru dituntut mampu mengelolah kelas yakni menyediakan kondisi yang kondusif

1Sardiman AM, Interaksi & Motvasi Belajar Mengajar Cet 20,(Jakarta,:PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 7

2Syaiful Bahri Djumarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Cet IV, (Jakarta: Rineke Cipta, 2010), h. 1

(11)

dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. untuk program S1 salah satunya dikenal adanya sepuluh kompotensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru. Sepuluh kompotensi guru meliputi:menguasai bahan,mengelola

program belajar mengajar, mengola kelas,menggunakan media / sumber,menguasai landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa

untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi program layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

Dengan hadirnya kendala spontanitas suasana kelas biasanya terganggu yang di tandai pecahnya konsentrasi anak didik. Setelah peristiwa itu, tugas guru adalah bagaimana supaya anak didik kembali belajar dengan mempertahankan tugas belajar

yang di berikan oleh guru.4

Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses

pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan peran (message), yakni sebagai komponen-komponen komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata Latin communication, yang berarti pemberitahuan,

pemberian bagian (dalam sesuatu) pertukaran di mana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya ikut mengambil bagian5.

4Muhibbin Syah, Ibid., h. 2

5Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Suatu Pendekatan Baru Cet I, (Jakarta: Press Grup

(12)

Guru adalah satu satunya sumber belajar tetapi dengan posisi sebagai peran penggiat iapun harus mampu merencanakan dan mencipta sumber-sumber belajar lainnya sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Karena pertama proses

pembelajaran menghasilkan perubahan prilaku anak didik yang relative permanen. yang kedua anak didik memiliki, potensi, gandrung, kemampuan yang merupakan

benih kodrati untuk ditumbuh kembangkan tanpa henti. Ketiga perubahan atau pencapaian kwalitas ideal atau tidak tumbuh sejalan dengan proses kehidupan yang berarti belajar mengajar merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri.6

Sumber-sumber belajar selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau

pendidik biasanya dikenal sebagai media pembelajaran. Guru adalah orang yang pekerjaanya mengajar/mendidik di kelas yang memiliki kepribadian baik dan menjadi panutan bagi anak asuhnya7, dengan profsionlisme pada pekerjaan yang dijalaninya.

Secara teknis media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar, pada hakekatnya manusia dapat belajar melalui enam tingkatan menurut Vernon A. Magnesan8diantaranya :

1. 10 % dari apa yang baca.

6Yudhi Munadi , Media Pembelajaran Suatu Pendekatan Baru Cet I, (Jakarta: Press Grup

,2013)., h. 4-5

.

7Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan pendekatan Baru, Cet18,(Jakarta: PT Remaja RosdaKarya, 2013). h . 221

.

8Zainal Aqib, Model

(13)

2. 20 % dari apa yang didengar.

3. 30 % dari apa yang dilihat.

4. 50 % dari apa yang dilihat dan didengar.

5. 70 % dari apa yang dikatakan.

6. 90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan.

Menurut zainal aqib9 pengertian dari media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar ( siswa ) seperti alat-alat peraga, alat bantu

menagajar dan media audio Visual.

Dalam perkembangan sekarang media pembelajaran mengikuti teknologi.10

Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan

pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir ini adalah teknologi mikro prosessor yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan interaktif. Berdasar

9Zainal Aqib, Model

Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual ( Inovatif) (Bandung: CV Yrama Widya, 2013), h .50

10Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Cet 15, ( Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011), h .

(14)

perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian diantaranya11:

1. media hasil cetak.

2. media hasil teknologi.

3. media hasil teknologi yang berdasarkan terknologi computer.

4. media hasil gabungan teknologi cetak dan computer.

Dalam proses belajar mengajar tujuan instruksional merupakan faktor yang sangat penting karena tujuan ini merupakan pernyataan yang menunjukkan prilaku

yang harus dilakukan oleh siswa setelah mengikuti proses instruksional12. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan tentang kebutuhan media pembelajaran yang dengan penggunaan media tersebut dapat mempermudah siswa untuk menerima

pelajaran yang diberikan guru. Urut-urutan dalam mengembangkan media pembelajaran di rinci sebagai berikut :

1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.

2. Merumuskan tujuan instruksional ( instructional Objectif ) dengan oprasional yang khas.

11Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Cet 15, ( Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011), h. 29

12Arif S Sadiman at All, Media Pendidikan, Pengertian , Pengembangan dan

(15)

3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.

4. Mengembangkan alat keberhasilan.

5. Menulis naskah media.

6. Mengadakan test dan revisi.

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan muara terakhir dari seluruh

aktivitas yang dilakukan guru dan siswa.13 Artinya apapun bentuk kegiatan-kegiatan guru, mulai dari merancang pembelajaran, memilih dan menentukan materi,

pendekatan, strategi dan metode pembelajaran, memilih dan menentukan media teknik evaluasi, semuanya diarahkan untuk mencapai keberhasilan belajar siswa.14 Meskipun guru secara sungguh-sungguh telah berupaya merancang dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, namun masalah-masalah tetap akan dijumpai guru. Hal ini merupakan pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan

yang dinamis sehingga guru perlu secara terus menerus mencermati perubahan perubahan yang terjadi di pada siswa di kelas dan guru harus mendiagnose kemudian mencari alternatifnya.15

13Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran Cet 8, (Bandung:Penerbit Alfa Beta,2013), h.

276 .

14Syaiful Bahri Djumarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Cet 4, (Jakarta: Rineke Cipta, 2010), h. 106.

(16)

Agar aktivitas-aktivitas pembelajaran yang di lakukan guru dapat lebih terarah, dan guru dapat memahami persoalan-persoalan belajar yang seringkali atau pada umumnya terjadi pada kebanyakan siswa dalam berbagai bentuk aktivitas

pembelajaran, maka akan lebih baik bilamana guru memiliki bekal pemahaman tentang masalah-masalah belajar.16 Pemahaman tentang masalah belajar

memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan munculnya masalah yang dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran Dengan pemahaman itu pula guru dapat menemukan solusi tindakan yang di anggap tepat jika

menemukan masalah-masalah di dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Memahami pentingnya hal ini, maka pada bagian ini Anda akan di ajak untuk mengkaji secara kritis dan lebih dalam masalah-masalah belajar agar memperoleh

pemahaman yang baik , maka disamping mengikuti pemahaman melalui tatap muka di kelas, di harapkan dapat lebih mendalaminya melalui aktivitas diskusi pada

sesama teman, atau mengkaji sendiri. Setelah mempelajari berdiskusi dengan rekan-rekan anda serta mengerjakan tugas-tugas latihan yang di sediakan di harapkan anda memiliki kompotensi17:

16Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Cet 20,( Jakarta:PT Rajagraindo

Persada.,2011), h .95.

17Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran Cet 8, (Bandung:Penerbit Alfa Beta,2013), h.

(17)

1.Menjelaskan konsep masalah-masalah internal belajar

2.Mengindentifikasikan faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses belajar.

3.Menjelaskan masalah-masalah eksternal belajar

4.Menguraikan jenis-jenis kesulitan belajar.

5.Mengatsi kesulitan belajar siswa.

Dalam ruang lingkup tugasnya guru di tuntut memiliki sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakannya.18 Bila disimpulkan dari pendapat

maka dapat menemukan faktor-faktor yang menyebabkan semakin tingginya tuntutan terhadap keterampilan-keterampilan yang harus di kuasai dan dimiliki oleh guru. Faktor pertama adalah karena cepatnya perkembangan dan perubahan yang terjadi

saat ini terutama perkembangan ilmu pengentahuan dan informasi. Implikasi bagi guru adalah di mana guru harus memiliki keterampilan-keterampilan yang cukup

untuk mampu memilih topik, aktivitas dan cara kerja dari berbagai kemungkinan yang ada.19 Guru-guru juga harus mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan informasi melainkan juga mendorong para siswa untuk belajar

secara bebas dalam batas-batas yang di tentukan sebagai anggota kelompok. Faktor kedua adalah terjadinya perubahaan pandangan di dalam masyarakat yang memiliki

18Aunurrahman, Ibid, h. 189

(18)

implikasi pada upaya-upaya pengembangan pendekatan terhadap siswa. Sebagai contoh banyak guru yang memberikan motivasi seperti mendorong anak-anak bekerja keras di sekolah agar nanti mereka memperoleh suatu pekerjaan yang baik tidak lagi

menari bagi mereka. Dalam konteks ini gagasan tentang keterampilan mengajar yang hanya menekankan transmisi pengetahuan dapat menjadi suatu gagasan yang miskin

dan tidak menarik.

Dengan demikian penggunaan media untuk menyampaikan pesan pembelajaran akan lebih dihayati tanpa menimbulkan kesala pahaman bagi keduanya

yaitu murid dan guru. Azhar Arsyad20 mengemukakan bahwa pemakaian media pengajar dalam proses belajar mengajar membangkitkan kemajuan dan minat yang baru bangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan

membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.

Prinsip penggunaan media pembelajaran bahwa dalam penggunaan media

siswa harus dipersiapkan dan diperlakukan sebagai peserta yang aktif serta harus ikut bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran, merupakan upaya dalam menimbulkan motivasi dalam bentuk menimbulkan atau menggugah minat siswa agar

mau belajar, mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat kepada kegiatan belajar mengajar.21 Dalam memilih strategi penggunaan media pembelajaran.

pendidikan agama di SMA Negeri 4 Manado adalah pertama, menentukan jenis

20Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Cet 15, ( Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011),h. 37.

21Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek,Cet 1, (Jakarta:PT

(19)

media dengan tepat, artinya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan. Kedua, menetapkan atau memperhitungkan subyek dengan tepat, artinya perlu

diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan dan kemampuan anak didik. Ketiga, menyajikan media dengan tepat, artinya teknik

dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada. Keempat, menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat22, artinya kapan

dan dalam situasi mana pada waktu mengajar digunakan.

Tentu tidak setiap saat atau selama proses mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media. Berdasarkan

fenomena-fenomena yang peneliti dapati bahwa di SMA Negeri 4 Manado ini ada sebagian guru yang belum kreatif dalam penggunaan media pembelajaran. Misalnya guru

belum mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran atau belum mampu menyusun rancangan pembelajaran dengan baik, guru terbiasa dengan pola pembelajaran melalui ceramah, kurangnya pengetahuan, keterampilan dan

latihan-latihan yang dapat memacu kreativitas siswa, dan lain sebagainya. Dengan melihat argumen-argumen tersebut, media pengajaran dapat membantu guru

mempermudah proses memahamkan siswa terhadap materi pelajaran, serta sarana pembelajaran yang disiapkan guru untuk memfasilitasi para siswanya belajar,

(20)

menjadi suatu yang sangat signifikan penyediaannya oleh para guru agar proses pembelajaran semakin efektif, dan kualitas hasil belajar akan semakin meningkat. Terkait dengan itu, guru harus kreatif23 dalam mempersiapkan media dan sarana

pembelajaran, sehingga mampu mengantarkan para siswanya menjadi manusia-manusia cerdas, kreatif, serta memiliki integritas keberagamaan yang kuat.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis berupaya untuk mengkaji lebih dalam terhadap permasalahan tersebut dan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul ”Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI ) Dalam Menggunakan Media Pembelajaran di SMA NEGERI 4 Manado dengan

harapan kajian ini dapat dipakai bahan pemikiran untuk kegiatan penggunaan

media pembelajaran dalam keberhasilan penyampaian pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar belakang di atas maka penulis dapat mengambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara guru agama menggunakan media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado ?

2. Apa kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru Pendidikan

dalam menggunakan media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado ?

(21)

C. Definisi Opersional dan Ruang lingkup Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman terhadap pembahasan penulisan skripsi ini,

agar tidak meluas dan dapat jelas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasannya yang terfokus pada :

1. Definisi Operasional dan Variabel

Sebagai ikhtisar untuk fokus terhadap substansi yaitu Kreatifitas guru PAI dalam menggunakan media pembelajaran di sekolah SMA Negeri 4 Manado. Maka

penulis menjelaskan beberapa istilah penting yang ada di dalamnya antara lain sebagai berikut :

1. Upaya kreativitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam penggunaan

media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado, untuk meningkatkan belajar siswa dalam pembelajaran agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Upaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pengembangan media pembelajaran diSMA Negeri 4 Manado, meliputi: kemampuan mengembangkan media pembelajaran yang sudah ada, kemampuan dalam

(22)

3. Kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kreativitas penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado

4. Upaya atau solusi yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kreativitas penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado

D. Ruang lingkup Penelitian

Melihat betapa luasnya cakupan tema yang terlingkup dalam judul skripsi ini, maka penulis merasa perlu untuk membatasi ruang lingkup penelitian dari skripsi ini

agar mengena pada sasaran yang dimaksudkan. Adapun ruang lingkup penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut24 : Sekitar kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan dalam Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam ( PAI ) dalam menggunakan Media Pembelajaran Di SMA Negeri 4 Manado.

1. Kreatifitas adalah merupakan usaha, akal, ikhtiar (untuk mencapai suatu

maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya).

2. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan.

3. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, atau

kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.

24Lexy Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Jakarta:Remaja Rosda Karya,

(23)

4. Guru PAI adalah seseorang yang memiliki usaha sadar mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam guna membentuk pribadi muslim yang seutuhnya.

5. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimaannya dapat melakukan proses belajar

secara efektif dan efisien.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka akan penulis kemukakan tujuan penelitian kwalitatif yang bersifat eksploratif yaitu memahami fenomena secara

garis besar tanpa mengabaikan kemungkinan pilihan focus tertentu25:

1. Untuk mengetahui upaya kreativitas guru dalam penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 4

Manado .

2. Untuk mengetahui upaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI)26 dalam pengembangan media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado

25Basrowi, Ibid., h .92

(24)

3. Untuk mengetahui kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pengembangan kreativitas dalam penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado

4. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pengembangan kreativitas penggunaan dalam media pembelajaran di SMA Negeri 4 Manado .

a. Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar

siswa melalui berfikir secara kreatif dan kritis dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan masalah pengajaran yang menggunakan media pembelajaran dan agar guru lebih mudah dalam

(25)

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.media adalah

segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.melalui buku,film,kaset,dan film bingkai adalah contoh-contohnya1.

2Ditinjau dari prosesnya,Pendidikan adalah komunikasi karena dalam

proses pendidikan terdapat komunikator,komunikan, dan pesan, yakni sebagai komponen-komponen komunikasi.Komunukasi atau dalam bahasaLatin yang

berarti pemberitahuan, pemberian bagian dan pertukaran, di mana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya.

Pengertian Media berasal dari kata Media ( bahasa Latin ) Medius3 yang artinya tengah, perantara atau pengantar menciptakan dalam bahasa arab dari kata dari kata senada dengan pengertian kreativitas tersebut , yaitu firman

Allah SWT dalam Q.S./ 95: 4

1Arief S.Sardiman,Media Pendidikan Pengertian,Pengembangan,Dan

Pemanfaatannya Cet 17(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada),h.6.

2Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru Cet

I(Jakarta:GP Press Group), h . 2.

(26)

Terjamahannya: Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ( Q.S. At-Tin 4 )4

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang bermakna. Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Pada dasarnya kreativitas tidaklah

terbatas pada budaya maupun golongan tertentu, karena lahir sudah dibekali oleh suatu potensi, dalam hal ini potensi tersebut harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Hal ini sebagaimana firman Allah

SWT dalam Q.S/ 16 : 785:

Terjamahannya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu dapat bersyukur . (Q.S. An-Nahl : 78)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa manusia lahir, sekalipun

tidak mengetahui sesuatu pun, tetapi oleh Allah telah diberi potensi. Potensi tersebut harus disyukuri dengan cara mengembangkannya secara

4Q.S Surat At Tin, Departemen Agama RI, h. 674

5Al Qur an , Op Cit, h. 768

(27)

tidak, antara individu yang lainnya akan dapat berkembang secara wajar

walaupun diantara mereka terdapat perbedaan baik bentuk, jenis maupun derajat karena itu sudah menjadi fitrah manusia6.

Sabda Rasulullah SAW. : Manusia Dilahirkan fitrah ( tabiat )

potensi yang suci dan baik ) hanya ibu bapak ( Alam sekitarnya ) yang menyebabkan ia menjadi Yahudi atau nasrani atau majusi . Lebih lanjut

Hasan Langgulung 7 berpendapat bahwa secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibel), dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan

untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapatlah disimpulkan bahwa

kreativitas dapat diterapkan dalam berbagai aktivitas dan kegiatan manusia, sesuai dengan pengaktualisasian dirinya. Dengan kebebasan kreativitas manusia dapat melepaskan diri sebagai makhluk yang dalam

beraktivitas sesuai dengan dorongan insting.

Perubahan yang terjadi dewasa ini diantaranya perkembangan

ilmu pengetahuan dan Informasi, faktor Demografi, faktor Ekologi, Globalisasi ekonomi diserta gejolak yang sulit dikendalikan. Perubahan

6Muis sad Imam, Pendidikan Partisipatif, menimbang Konsep Fitrah Dalam

Progresivisme john Dewey, Cet I, (Jakarta:Safiria Insania Perss), h. 27

7Hasan Langgulung. Pendidikan dan Peradaban Islam. (Jakarta: Pustaka Al

(28)

perubahan yang terus menerus dengan ketidakpastian dan dengan

Unpredictability ( Ketidakmampuan untuk memperhitungkan apa yang terjadi )8 bahwa persoalan yang dihadapi oleh Ummat manusia tak lepas dari peran pendidikan, dimana pendidikan itu sendiri adalah menyiapkan

sumber daya manusia yang mampu berfikir mandiri dan kritis ( Indepen dent critical thinking ). Pola pendidikan yang melibatkan semua

komponen peserta didik yang bertmpu pada pluralisme, demokrasi dan kemerdekaan manias peserta didik dan guru sebagai fasilitator yang memberikan ruang seluas luasnya untuk berekspresi, berdialog dan

berdiskusi.

Ciri Khas dalam belajar Menurut Muhibbin Syah 9dalam belajar

meliputi :

1. Perubahan yang bersifat Intensioanal ( Yang disengaja )

2. Perubahan yang bersifat Positif dan aktif ( yang mendorong

inovasi )

3. Perubahan yang bersifat efektif dan fungsional

8Muis Sad Imam, Pendidikan Partisipatif Menimbng Konsep Fitrah dan

Progresivisme John DeweyCet 1,(Yogyakarta: PT Safiriah Insania Pers, 2004), h 2

9Muhibbin Syah, Psikologi Belajar Cet 12,(Jakarta: PT Rajawali Perss 2012), h.

(29)

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik,

media yang akan digunakan dalam proses dan mempertimbangkan antara lain10:

1. ia ( siswa ) merasa sudah akrab dengan media itu.

2. ia ( siswa ) merasa bahwa media yang dipilihnya itu dapat menggambarkan dengan baik dan layak.

3. media yang dipilihnya itu dapat menarik minat dan perhatian siswa.

Media pembelajaran disebut juga dengan alat pembelajaran atau media pendidikan. Yang dimaksud media yaitu alat atau tehnik yang

digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Media atau alat juga diartikan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Pada tingkat yang menyeluruh dan umum media dapat dilakukan

dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini11:

1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor

dana, fasilitas, waktu yang tersedia.

10Azhar Arsyad,Media Pembelajaran Cet 15,(Jakarta: Rajawali Pers,2011), h .

67

11Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Cet 15,(Jakarta: Rajawali Pers,2011), h.

(30)

3. Hambatan dari siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan

ketrampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan computer.

4. Tingkat kesenangan ( preferensi lembaga, guru, dan siswa )

5. tingkat kemampuan guru dan siswa diantaranya :

a. Kemampuan mengakomodasi penyajian stimulus ( Visual atau Audio )

b. Kemampuan mengakomodasi umpan balik siswa

c. Kemampuan mengakomodasi respons siswa ( kegiatan fisik )

d. Kemampuan penyajian informasi atau stimulus.

Jadi media pengajaran merupakan alat yang digunakan dalam

rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan bahan pengajaran

adalah inti dalam kegiatan interaksi edukatif.12

C. Penggunaan Media pembelajaran

Prinsip dasar penggunaan dan pengembangan media

pembelajaran13 dibagi menjadi : 1. Media berbasis Manusia, 2. Media

12Yuhdi Munadi , Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru,(Jakarta: GP

press Group, 2013) h. 8

13Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Cet 15,(Jakarta: Rajawali Pers,2011), h.

(31)

Dalam pada itu Arif Sardiman Dkk.14 Tentang penggunaan Media adalah sepuluh kelompok diantaranya adalah : 1. Media Audio, Cetakan, cetak suara, proyeksi diam, proyeksi dengan suara, visual gerak, audia visual

gerak, objeck, manusia / lingkungan dan media computer. Bermaksud untuk mendemonstrasikan materi pelajaran, b. Memberi gambaran tentang

masalah yang lebih jelas, dan dapat menarik minat siswa belajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang direncanakan.

a. Media berbasis Manusia

Media berbasis Manusia bermanfaat khususnya bila tujuan adalah mengubah sikap atau secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Media ini mengajukan dua teknik yang efektif yaitu

rancangan berpusat masalah dan bertanya ala Socrates15. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah

yang harus dipecahkan oleh pelajar.Langkah-langkah rancangan jenis pembelajaran ini adalah sebaga berikut:

Arif S Sadiman At, All, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfatanya. Jakarta Raja Grafindo 2014 , h 84

15Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru . Cet

(32)

2. Mengenditifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang terkait untuk

memecahkan masalah.gunakan buku teks dan ceramah sebagai sumber untuk menyajikan pengetahuan;

3. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan

itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah;

4. Tuntun eksplorasi siswa sebagai seorang instruktur untuk pelajaran

pemecahan masalah .

Meskipun pada hakikatnya pelajaran yang berpusat pada masalah sejalan dengan teknik pertanyaan ala Socrates (karena pelajaran berpusat

pada masalah di mulai dengan mengajukan pertanyaan), teknik pertanyaan lain dapat di gunakan untuk menggugah pikiran siswa dan mendorongnya

untuk berpikir.pertanyaan dapat diajukan bukan hanya guru tetapi juga dari siswa yang terpenting adalah memberi kesempatan kepada siswa agar pikirannya dapat berkembang melalui penyelidikan kognitif16.

Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah melaui indera pendengaran ( Audio ) dan indrera

penglihatan17( Visual ) rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan

16Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Cet 15,(Jakarta: Rajawali Pers,2011), h.

84

17Yudhi Munadi, , Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru . Cet

(33)

dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan pemecahan masalah yang kreatif.Disamping itu pelajaran interaktif mendorong partisipasi siswa dan

jika di gunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil belajar dan pengalihan pengetahuan.sebagai penuntun untuk mengembangkan

pelajaran interaktif18. Beberapa cara yang dapat di gunakan sebagai penarik perhatian adalah(a) memulai pembelajaran dengan memusatkan pada aplikasi isi berbagai isu yang relevan dengan siswa bagaimana siswa

akan menggunakan atau menerapkan informasi baru ini,(b) meginformasikan apa yang diharapkan mereka dapat kerjakan ( C )

memulai dengan mengajukan masalah yang memusatkan perhatian terhadap informasi yang mesti di pelajari.

b. Media berbasis Cetakan

Media berbasis cetak adalah untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku danmateri visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis ataufotografis. Kelompok media hasil

teknologi cetak meliputi teksteks, grafik, foto atau representasi fotografik dan reproduksi.

18Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Cet 15,(Jakarta: Rajawali Pers,2011), h

(34)

berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan saat merancang yaitu : konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, penggunaan spasi kosong. Beberapa cara yang digunakan untuk menarik

perhatian pada media berbasis teks20 adalah warna. Huruf, dan kotak warna digunakan sebagai alat penuntun dan informasi yang penting. Huruf

yang dicetak tebal atau miring memeberikan penekanan kepada kata-kata kunci atau judul. Informasi penting dapat pula menggunakan kotak.

c. Media berbasis Visual

Media berbasis Visual ( Image atau perumpamaan ) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman misalnya melaui elaborasi struktur dan

organisasi dan memperkuat ingatan. Visual dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan

dunia nyata, Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual21 untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Bentuk visual bisa berupa :

9

Zudhi Munadi, , Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru . Cet 15,(Jakarta: Rajawali Pers,2011) h. 100

20Azhar Arsyad, Ibid,.h. 87

21Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru . Cet

(35)

melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, struktur, isi materi. c.

Peta yang nenunjukkan hubungan-hubungan ruang ntara unsur-unsur dalam isi materi.d. grafik seperti table chart yang menyajikkan gambaran/kecenderungan data atau antar hubungan seperangkat gambar

atau angka-angka.

d. Media berbasis audio visual

Media visual yang menggambungkan penggunaan suara

memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya.salah satu pekerjaan penting yang di perlukan dalam media audio visual adalah

penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian22.

Naskah yang menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian di sintesis kedalam apa yang ingin di tunjukkan dan di katakan.narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk

memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran .pada awal media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat

menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program yang dapat membangun rasa berkelanjutan sambung menyambung dan kemudian menuntun kepada kesimpulan atau

22Arif S Sadiman At, All, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

(36)

e. Media berbasis komputer

Dewasa ini komputer fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. komputer berperan sebagai manajer dalam proses

pembelajaran ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau keduanya.

Komputer dapat menyajikkan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer yang membutuhkan

interaksi24 dengan kategori computer mandiri ( Stand Alone ) dan computer Jaringan perbedaan yang utama antara keduanya terletak pada

aspek interaktivitas peserta ajar terbatas pada interaksi dengan materi ajar dalam program pembelajaran.

Komputer merupakan cara menghasilkan materi dengan

menggunakan sumber-sumber berbasis mikro-prosesor,25 komputer adalah alat elektronik yang termasuk pada kategori multimedia . karena komputer mampu melibatkan berbagai indera dan organ tubuh. Komputer bukanlah

23Arif S Sadiman At, All,Ibid, h. 211

24Zainal Aqib, Model-model Media pembelajaran, Strategi pembelajaran

Konstektual,

(Bandung: Yrama Widya, 2014), h. 57

(37)

sangat membantu sekali bila dijadikan media pembelajaran, komputer bisa

dikatakan sebagai sumber belajar yang menyediakan berbagai macam bentuk mediayang memungkinkan peserta didik membuat dan merekayasa suatu konsep dan ilmu pengentahuan.26

D. Pengembangan Media

Bahan pengajaran merupakan substansi yang disampaikan dalam

proses belajar mengajar, tanpa itu proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Oleh sebab itu guru yang akan mengajar harus terlebih dahulu mempelajari dan mempersiapkan bahan yang akan disampaikan kepada

siswa (media aktif)27.

1. Media dan bahan yang dapat didengar memerlukan kombinasi dengan

media pandang dan taktil. Dalam proses belajar mengajar, suara adalah alat utama dalam komunikasi. Yang termasuk media dengar adalah pembicaraan anak didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman wawancara,

dan sebagainya yang memiliki hubungan dengan pelajaran.

26Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru . Cet

1,(Jakarta: Rajawali Pers,2011) h. 148-149.

27Syaiful B.D. dan Aswan Z. Strategi Belajar Mengajar edisi revisi Cet 4,

(38)

bahan ajaran khusus untuk komunikasi seperti buku, globe, peta, gambar

grafik dan sebagainya.

3. Media dan bahan yang dapat disentuh atau diraba atau dimanipulasi adalah penggunaan media yang memberi kesempatan kepada anak didik

menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan pelajaran.

Pendidikan28 menurut Undang-undang nomor 20 Tahun 2003

tentang pendidikan pada pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar secara aktif mengembangkan dirinya para pendidik

yang tugas utamnaya mengajar baik sebagai guru maupun sebagai dosen karena setiap pendidik dibekali dengan pengetahuan khusus yaitu

kompetensi profesionalisme keguruan meliputi kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik29 yang menumbuhkembangkan seluruh kemampuan yang di dalam kelas. Kualitas hubungan guru dan murid

adalah penting bila guru ingin menjadi aktif dalam mengajarkan apapun, semua dapat dibuat menarik dan mengasikkan anak-anak apabila

diberikan oleh guru yang telah mempelajari bagaimana menciptakan hubungan yang saling menghargai antara guru dan murid.

28Pendidikan menurut Undang-undang nomor 20 Tahun 2003

29Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Dengan pendekatan baru Cet

(39)

30 A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif sebagaimana yang dikemukakan oleh Kirk dan Miller yang juga dikutip oleh Moleong, menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial, yang fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut dalam bahasanya dan peristiwanya.1

Maka metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. karena penelitian ini berdasarkan latar belakang alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian dengan menganalisa data secara kualitatif bersifat deskriptif ini lebih mementingkan proses dari pada hasil. 2 Berdasarkan penjelasan tersebut, maka karakteristik penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif kurang lebih memiliki dua unsur beriikut: 1) pengumpulan data dilakukan dalam latar yang wajar atau alamiah 2) peneliti merupakan instrument utama dalam pengumpulan dan penginterpretasi data.

Alasan penulis menggunakan metode kualitatif karena beberapa pertimbangan ,Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan . Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri

1Moh Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif (Cet. II; Yogyakarta: Uin-Maliki Press, 2010), h. 177.

(40)

terhadap pola nilai yang dihadapai saat penelitian. Peneliti berusaha untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai sanksi adat bagi pelaku tindak pidana zina perspektif hukum Islam, pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang bersifat deskriptif yang menggambarkan fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, kemudian diikuti dengan interpretasi secara maksimal atas bagian temuan di lapangan.

Lokasi penelitian ini pada Negeri Sepa Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. pada pelaksanaan penelitian, penulis berusaha secara maksimal untuk memperoleh data secara utuh dan mendalam, walaupun demikian dalam proses analisis data ternyata ada kekurangan, maka penulis terjun kelapangan lagi untuk mencari kekurangan-kekurangan yang di maksud, begitu seterusnya sampai di peroleh data yang lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan. Waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan di Negeri Sepa Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku tengah berlansung sejak bulan Juli- Agustus 2013

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan Teologis Normatif (syar’i) adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk formal atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk formal atau simbol-simbol tersebut mengklaim dirinya yang paling benar sedangkan yang lainnya salah.3 Pendekatan ini pula memahami firman-firman Allah swt, hadits nabi Muhammad saw, dan pendapat-pendapat para ulama yang berkaitan dengan objek yang sedang di teliti.

(41)

2. Pendekatan Sosiologis adalah pendekatan yang menggambarkan tentang keadaan masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan, penulis secara langsung berhubungan dengan objek penelitian serta menyelami kondisi sosiologis yang berada di lapangan.4

3. Pendekatan Historis adalah pendekatan yang dilakukan dengan jalan meneliti berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut yang sedang berlansung.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yaitu sebagai berikut:

1. Sumber Data Primer: adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis secara lansung dari pertanyaan dengan teknik wawancara pada pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti, mengenai pelaksanaan sanksi adat di Negeri Sepa. Perlu diketahuai bahwa penduduk di Negeri Sepa Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah sangat banyak jumlahnya maka tidak mungkin semuanya dapat memberikan informasi-informasi yang ada hubunganya dengan skripsi ini, oleh sebab itu penulis hanya memilih imforman atau wakil-wakil di antaranya, pemerintah setempat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemudah

2. Sumber data sekunder diperoleh dari studi pustaka atau studi referensi. ini dilakukan dengan mencari data atau informan riset melalui membaca jurnal

(42)

ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan. Dengan kutipan langsung, yakni mengutip langsung dari buku-buku yang berhubungan dengan pelaksanaan sanksi adat bagi pelaku tindak pidana zina di Negeri Sepa. Penelitian ini menggunakan kutipan tidak langsung, yakni peneliti membaca buku-buku referensi yang berhubungan dengan sanksi adat dan kemudian menarik kesimpulannya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan berupa data-data dan imformasi dari lokasi penelitian yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini. Teknik pengumpulan data yang akan gunakan penulis meliputi:

1. Observasi (Pengamatan) ini dipakai untuk mengungkapkan atau mendapatkan data dengan jalan mengamati gejala-gejala yang di selidiki, di mana gejala itu sedang berlangsung

2. Wawancara (interview) dengan jalan menemui lansung dengan perangkat Negeri, para tokoh masyarakat, pemimpin adat yang banyak mengetahui seluk-beluk tentang penerapan praktek sanksi adat sekaligus memperdalam pengertian yang telah di dapat dari observasi

3. Dokumentasi teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mencari data yang berupa catatan, maupun keterangan serta data penting yang dibutukan guna menunjang perolehan data penelitian. Adapun yang menjadi buku utama penulis dalam mengumpulkan data adalah buku-buku fiqih

terutama fiqih sunnah (Sayid Sabiq) fiqih Islam (Sayid Sabiq), fiqih Islam

(43)

Ahmad Muhammad Assaf) serta dokumen-dokumen yang penulis peroleh di lapangan.

4. Studi referensi yaitu melakukan segala usaha yang dilakukan oleh penulis untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian yakni penulis sendiri. Untuk mempermuda penulis dalam penyusunan skripsi maka penulis juga menggunakan beberapa alat bantu untuk digunakan dilokasi penelitian dalam mencari imformasi yang berkaitan dengan penyusunan skripsi yaitu buku catatan, pulpen, dan alat rekaman

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif data-data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu observasi, wawancara, dokumentasi yang di tulis dalam catatan lapangan, serta berbagai sumber yang didapat setelah dibaca, dipelajari kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berkut:

a. Metode induktif yaitu untuk mendapatkan jawaban atas penelitian terhadap praktek sanksi adat bagi pelaku tindak pidana zina secara umum, penulis dahulu memfokuskan terhadap salah satu unsur masyarakat

(44)
(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Latar belakang Obyek Penelitian

Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggambarkan secara umum

sekolah yang peneliti pilih sebagai lokasi penelitian.

SMA Negeri 4Manado terletak pada lintasan kabupaten,kecamatan Tikala salah satu kecamatan dikota Manado, Tepatnya di Jln Manguni 11, kode pos

95128, nomor telepon (0431) 865328 kelurahan Perkamil kota Manado provinsi Sulawesi Utara.

Lokasi sekolah jarak kepusat kecamatan 2 SMA Negeri 4 Manado adalah lokasi dari proyek Pelita, pada tahun berdiri 1977-1978 dan diresmikan pada Tgl 23 0ktober 1978 oleh menteri P dan KRI.Dengan status sekolah negeri,organisasi

penyelenggara SMA Negeri 4 Manado adalah dinas pendidikan Sulawesi utara ,bangunan sekolah milik sendiri, telak terakreditasi dengan nilai A kegitaan

belajar mengajar sekolah SMA Negeri 4 Manado dilaksanakan pada pagi hari1.

Faktor yang menentukan dalam mencapai prestasi belajar siswa khususnya di SMA Negeri 4 Manado adalah guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak

didik. Guru sebagai pendidik dan pengelola pengajaran serta memikul tanggung jawab dalam mendidik anak agar menjadi manusia yang memiliki kepribadian

dalam arti menjadi manusia yang dewasa jasmani dan rohaninya. Disamping harus

(46)

memiliki kualifikasi pendidikan seorang guru juga harus memiliki kepribadian yang luhur, berpenampilan islami dan bertutur kata yang sopan dan memiliki

akhlak yang terpuji. Tidak lain halnya dengan guru-guru yang berada di SMA Negeri 4 Manado yang notabennya memiliki kualifikasi pendidikan SI (sarjana)

Dengan adanya kualifikasi yang ada pada guru-guru di SMA Negeri 4 Manado diharapkan agar apa yang mereka memilki bisa diaplisikasikan kepada anak didiknya, mengigat peserta didik merupakan unsur terpenting dalam

pendidikan yang cukup besar untuk terus dikembangkan menjadi yang terbaik bagi masa depan negeri ini. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa, keadaan sarana

prasarana yang ada di sekolah SMA Negeri 4 Manado merupakan motor penggerak dalam menjalankan seluruh usaha dan kegiatan pendidikan yang lebih efektif guna menunjang jalannya program pendidikan untuk menuju tercapainya

prestasi belajar siswa.

Setiap sekolah tentunya memiliki visi dan misi yang ingin dicapai sebagai

standar untuk melaksanakan seluruh kegiatan guna untuk meningkatkan setiap lembaga pendidikan yang ada, begitu pun dengan SMA Negeri4 Manado.Berikut ini penulis paparkan visi dan misi SMA Negeri 4 Manado :

B. Visi dan Misi sekolah a. Visi Sekolah

Sekolah unggul yang berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa sertah mencintai lingkungan hidup2

b. Misi Sekolah

!

(47)

1) Mengembangkan sikap dan prilaku religius di lingkungan dalam dan luar sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4, dapat melaksanakan ajaran agama yang sebagaimana apa yang menjadi keyakinan individu, cotoh berdoa di dalam kelas sebelum pelajaran dimulai berdoa menurut keyakinan agama masing- masing. 2) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,

komunikatif dan demokratis. Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4 guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subyek belajar dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi agar prose itu dapat berlangsung secara efektif dan efisien, yang mencerminkan perubahan tingkah laku yang lebih baik.

3) Menghasilkan anak didik yang memiliki intelektualitas unggul, mental tangguh, moral terpuji dan mampu berkopetensi di berbagai bidang. Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4 menerapkan prisnsip kognitif bagi anak didik sehingga dalam prilaku sehari-hari mencerimankan perubahan afektif dalam diri siswa dalam berinteraksi di masyarakat.

4) Menanamkan kepedulian sosial, cinta damai, cinta sesama, cinta tanah air, semangat kebangsaan dan hidup demokratis, Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4 melaksanakan toleransi dalam menolong sesame manusia, memberikan contoh kepedulian terhadap sesame yang mengalami musibah dan mengembangkan sikap nasionalisme,

5) Menanamkan kepeduliaan terhadap lingkungan hidup. Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4 memberikan contoh-contoh tentang bahayanya tidak memperhatikan lingkungan yang menimbulkan pencemaran lingkungan.

(48)

contoh-contoh akibat pencemaran lingkungan dan contoh-contoh pengendalian lingkungan

7) Meningkatkan sumber daya alam. Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4 memberikan contoh contoh tentang pengelolaan sumber daya alam dan pengelolaan sumber daya hayati.

C. Tujuan Sekolah

Lulusan SMA Negeri 4 Manado diharapkan menjadi seorang sosok generasi muda yang memiliki3:

1) Memiliki perilaku terpuji dan berakhlak mulia, Dalam kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4, mencerminkan pola prilaku yang baik dan sangat dijauhi perbuatan yang melanggar tata nilai moral agama dan moral masyarakat.

2) Kemampuan ibadah yang benar dengan penuh kesadaran Dalam kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4, dapat melaksnakan kegaiatan keagamaan di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat sesuai dengan keyakinan agama masing-masing tanpa adanya pemaksaan dari sekolah maupun dari orang lain.

3) Ilmu dan wawasan luas, Sehat jasmani dan rohani Dalam kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4, menerapkan prisnsip kognitif bagi anak didik sehingga dalam prilaku sehari-hari mencerimankan perubahan afektif dalam diri siswa dalam berinteraksi di masyarakat sehingga dapat melahirkan siswa yang dapat berprestasi.

4) Kemampuan berusaha, terampil dan mandiri Dalam kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4 adalah dengan proses peniruan, proses interaksi antara pribadi seseorang demgan pribadi lain, misalnya seorang tokoh ( super ego, menyangkut

%

(49)

dimensi social artnya bahwa si peniru akan mendapat pengalaman yang berguna bagi dirinya.

5) IQ, EQ dan SQ dengan rata-rata baik, Dalam kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMU Negeri 4, memberikan motivasi meraih kemampuan prestasi belajar yang maximal bidan intelektual, kemampuan mengendalikan emotional, dan tetap menjaga tata nilai agama yang dianutnya.

6) Bermanfaat bagi masyarakat, siswa diharapakan dapat bermanfaat bagi masyarakat, menghasilkan karya-karya baik tingkat nasional.

7) Keunggulan dan prestasi, Dalam kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh sekolah SMA Negeri 4 menghasilkan karya-karya baik tingkat nasional,

D. Paparan dan Analisis Data

Kreativitas Guru pendidikan Agama Islam (PAI) Saat menggunakan Media Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran.

Berikut penulis paparkan hasil wawancara dengan Guru Agama Islam (PAI) SMA Negeri 4 Manado Arifin Arifin T Huzaifah tentang kreativitas guru PAI dalam penggunaan media pembelajaran?

“Dalam proses pembelajaran. Akan tetapi tergantung sesuai denagan materi pembelajaranya ( kondisional ). Saya menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang saya sampaikan, ketika materi tersebut tentang surat atau ayat-ayat Al Qur’an, maka disitu saya tekankan praktek. Yang mana siswa saya tuntut

untuk bisa menulis, membaca dan menghafal dan ketika mata pelajaran ahlak atau kisah-kisah sejarah tentang Rasul Allah maka disitu saya menggunakan metode ceramah. tujuan dari proses belajar- mengajar akan tercapai, selain pemakaian media saya juga menggunakan metode belajar mengunakan .Anak dapat diajari berbagai macam kegiatan untuk bertanggung jawab, toleransi, mandiri, dan menjadi seorang leader pada diri, dan kelompoknya.”4

4Hasil Wawancara Dengan bapak Arifin Arifin T Huzaifah.Guru Pendidikan Agama

(50)

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan pernyataan bahwa memang dalam pembelajaran itu ditekankan untuk memakai media yang sudah ada. Hal ini agar siswa itu mudah memahami pelajaran yang akan disampaikan.Tetapi tidak semua materi atau mata pelajaran memakai media.Tergantung dengan materi yang di ajarkannya. Selain guru yang berkreativitas, siswa juga dituntut untuk berkreativitas.seperti menciptakan suasana atau kondisi kelas yang nyaman, merenovasi dengan menempel gambar atau poster yang berbaur pendidikan. Tujuan ini agar memotivasi siswa dalam belajar, menarik perhatian siswa dan menciptakan lingkungan yang konduktif.

Berikut penulis paparkan wawancara dengan bapak Arifin Arifin T Huzaifah selaku Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 4 Manado:

Persiapan apakah yang dilakukan guru sebelum menggunakan media?

Biasanya sebelum menggunakan media, kita perlu membuat persiapan terlebih dahulu.Dan pada saat penggunaan media nanti,kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kalancaran penggunaan media itu. Jika media itu di gunakan secara kelompok, sebaiknyakan tujuan yang akan dicapai dibicarakan terlebih dahulu dengan semua anggota kelompoknya, ini bertujuan agar perhatian dan pikiran terarah ke hal yang sama.Dan Alhamdulillah saya bisa memanfaatkan waktu degan sebaik-baiknya.Karena sebelumnya saya sudah memberitahukan kepada anak-anak dan ketika saya masuk kelas,anak-anak itu sudah mempersiapkan media yanga akan digunakan dan kadang-kadang saya menyiapkan sendiri..”5

Dari Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa Jenis media yang digunakan oleh guru PAI di SMA Negeri 4 Manado, diantaranya yaitu: Papan tulis , buku paket, semua itu adalah media pembelajaran, dan menurut hasil wawancara guru pendidikan agama Islam mengatakan :

5Hasil wawancara dengan bapak Arifin Arifin T Huzaifah. Guru Pendidikan Agama

(51)

Paparan dan Analisis Data

1. Kreativitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Saat Menggunakan

Media Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan hasil interview dengan waka kurikulum Bapak Dra. Lidya F Manansang dan guru

pendidikan agama Islam Bapak Arifin T Huzaifah, S.PdI,yang mengacu pada rumusan masalah dapat diperoleh data berikut ini:

a. Kreativitas guru dalam penggunaan media dalam PBM Pendidikan

Agama Islam Berdasarkan hasil interview dengan guru PAI dapat diungkapkan bahwa:

“ Dalam proses pembelajaran saya memakai media pembelajaran. Akan tetapi tergantung sesuai dengan materi pembelajarannya (kondisional). Saya menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan saya sampaikan, ketika materi tersebut tentang surat atau ayat -ayat Al - Quran, maka di situ saya tekankan praktek, yang mana siswa saya tuntut untuk bisa menulis, membaca dan menghafal, dan ketika tentang akhlaq atau kisah -kisah maka disitu saya menggunakan metode ceramah . Jadi tidak semua penggunaan media pembelajaran digunakan pada semua materi. Selain pemakaian media, saya juga menggunakan atau menyiapkan potongan-potongan ayat, terjemahan, dan diskusi kelompok. Dalam berbagai macam kegiatan bermain itu, anak dapat diajari untuk bertanggung jawab, tenggang rasa, mandiri, dan sebagainya.”

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa media pembelajaran

yang di gunakan secara manual,menggunkan metode yang sesuai dengan

(52)

Sehubungan dengan pernyataan di atas penulis juga mewancarai Ibu Dra Lidya Manansang wakasek bagian kurikulum untuk mengetahui

sejauh mana penggunaann media pembelajaran di sekolah tersebut6:

“bahwa memang dalam pembelajaran itu ditekankan untuk memakai media yang sudah ada. Hal ini agar siswa itu mudah memahami pelajaran yang akan akan disampaikan. Tetapi tidak semua materi atau mata pelajaran memakai media. Tergantung dengan materi yang akan diajarkannya. Selain guru yang berkreativitas, siswa juga dituntut untuk berkreativitas. Seperti menciptakan sauasana atau kondisi kelas yang nyaman, merenovasi dengan menempel gambar atau poster yang berbaur pendidikan. Tujuan ini agar memotivasi siswa dalam belajar, menarik perhatian siswa dan menciptakan lingkungan yang kondusif.”

Dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa agar siswa dengan

mudah bisa memahami pelajaran yang akan disampaikan oleh guru

tersebut,agar bagaimana guru menciptakan kondisi kelas yang nyaman.

b. Persiapan sebelum menggunakan media, sebagaimana yang di katakan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 4 Manado,

pada tanggal 27 oktober 2014 bertempat di ruang tunggu pukul 12.00-13.00 WITA. Biasanya sebelum menggunakan media, kita perlu membuat persiapan terlebih dahulu. Dan pada saat penggunaan media

nanti, kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu. Jika media itu digunakan secara

kelompok, sebaiknya tujuan yang akan dicapai dibicarakan terlebih dahulu dengan semua anggota kelompoknya. Ini bertujuan agar perhatian dan pikiran terarah ke hal yang sama.

(53)

c. Jenis media yang digunakan oleh guru PAI di SMA Negeri 4 Manado. yaitu: papan tulis, buku paket dan lain sebagainya. Akan tetapi ketika

peneliti melakukan wawancara dengan guru agama Bapak Arifin T Huzafah, SPdI , bertempat di Sekolah, pukul 09. 50 beliau mengatakan:

Penggunaan media atau jenis media yang digunakan di SMA Negeri 4 Manado, yaitu yang dikenal dengan sebutan Multimedia. Disetiap ruangan atau kelas belum disediakan multimedia projector (LCD)

sehingga siswa masih menggunakan buku paket, buku panduan dan baca tulis Al-Qur'an.

d. Kriteria Penggunaan Media

Media merupakan salah satu sarana pendidikan untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Dimana, guru harus mempunyai

keahlian atau keterampilan dalam menggunakan media tersebut. Sehingga, guru dapat mengelola proses belajar mengajar dengan baik.

Ketika peneliti melakukan wawancara dengan guru PAI bahwa mengatakan :

media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan materi, tujuan, metode, karakteristik siswa dikelas, biaya pengadaaan media yang disesuaikan dengan dana intern sekolah hal ini dimaksudkan agar penggunaan media pembelajaran tidak melenceng dari materi, tujuan, metode, karakteristik siswa sehingga pemahaman siswa dengan penggunaan media pembelajaran dapat lebih mudah dicapai.7.

/

(54)

Hal senada juga dikatakan oleh waka kurikulum ibu Dra. Lidya F Manansang. Hal yang harus diperhatikan dalam kriteria penggunaan

media agar proses pengajaran berjalan dengan baik yaitu :

ekonomis, praktis dan sederhana, bersifat fleksibel artinya bisa di manfaatkan untuk berbagai tujuan dalam pembelajaran, praktis dan sederhana, komponen-komponennya disesuaikan dengan tujuan, materi, metode, kondisi peserta didik, agar pemahaman siswa lebih mudah dicapai dengan penggunaan media pembelajaran tersebut.

Dari hasil wawancara, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kriteria dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan

tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya, bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata

-kata tentunya media audio yang tepat digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat gerak dan

aktivitas, maka media film dan video yang digunakan.

e. Kondisi atau sikap siswa saat guru menggunakan media pembelajaran

Menurut saya, ketika saya menggunakan media pembelajaran semua siswa antusias memperhatikan pelajaran yang saya berikan dan itu pun sangat menarik. Dan alhamdulillah metode yang saya gunakan cukup

berhasil menarik perhatian siswa dan proses kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan baik.(wawancara dengan guru PAI bapak Bapak

Arifin T Huzaifah, S.PdI.

Referensi

Dokumen terkait

Diumumkan kepada para peserta Pelelangan Sederhana Kegiatan Fasilitasi Kajen Expo Pekerjaan EO Kajen Expo, dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp.. Nusa

Laporan ini merupakan wujud pertanggung jawaban kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur yang menggambarkan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target yang

مظعم نملعتما نوتأي نم ةيباختناا رئاودلا و مه نم نايحأا نم رثك ي إ تبهذ طقف ةسردما ي مادختس و ةجارد يشما اضيأ كا هو.. نأ نكم سرادملل ةبس لاب لاقي ئفاد

Tingkat kesesuian hasil proses transfromasi ruang RBF pada model wajah karakter manusia dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan standar deviasi atau simpangan baku antara

Ciri khas yang paling menonjol dari bunga mawar adalah batangnya yang berduri, batang yang berduri ini memiliki fungsi utama sebagai alat untuk mempertahankan diri dari musuh alami

Data kualifikasi yang harus dibawa untuk diverifikasi adalah sesuai dengan form isian data kualifikasi (Dokumen Asli dan Copy) yang diisi oleh penyedia jasa atau data kualifikasi

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Laboratorium Struktur dan Bahan Bangunan, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Dimensi “budaya” dimasukkan oleh MPR sebagai sub sistem dari pembangunan hukum dengan rincian sebagai berikut: (1) Pembangunan dan pengembangan budaya hukum diarahkan untuk