• Tidak ada hasil yang ditemukan

NATALYA INDAH PRAMESWARI 21020113130155 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NATALYA INDAH PRAMESWARI 21020113130155 BAB IV"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Akhir 138

Berdasarkan data yang telah didapat, maka dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Semarang diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai kesimpulan, antara lain:

 RSGM merupakan rumah sakit yang memiliki spesialisasi atau kekhususan di bidang pelayanan kesehatan gigi yang lebih lengkap dan terpadu serta memiliki unit kegawat daruratan dental.

 RSGM sebagai sebuah Rumah Sakit Khusus (RSK) swasta memiliki sasaran

ekonomi yaitu masyarakat dengan penghasilan menengah ke atas dimana kesadaran akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut terhadap penampilan cukup tinggi.  Desain RSGM yang home-like akan memberikan efek positif pada psikologis

pasien dengan merasakan pengalaman yang menyenangkan sehingga tidak menyebabkan trauma yang biasanya membuat pasien takut untuk berobat kembali (Malkin, 2002). Penerapan desain terutama juga dilakukan pada unit pedodonti atau kedokteran gigi anak.

 Pada RSGM yang mengutamakan pelayanan rawat jalan yang dilakukan secara rutin, hal tersebut akan mempengaruhi kunjungan pasien selain dari pelayanan medis yang ditawarkan.

 Kota Semarang saat ini sudah memiliki banyak klinik gigi dan dokter gigi yang berkualitas, namun belum memiliki RSGM sebagai pusat pelayanan kesehatan gigi. Adanya RSGM di Kota Semarang pada lokasi strategis di pusat pelayanan kota dan mudah dijangkau akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan gigi yang terpadu

 Desain yang berbasis healing environment yang akrab bagi pasien diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Semarang terhadap kesehatan gigi dan mulut.

 Fasilitas yang terdapat di RSGM yang akan direncanakan dan dirancang sesuai dengan persyaratan yang telah diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan RI dan telah disesuaikan sesuai analisis melalui studi dan wawancara.

 Studi banding untuk RSGM di Semarang yaitu RSGM Prof. Soedomo, RSKGM

Provinsi Sumatera Selatan, dan RSGM Universitas Trisakti, dimana desain mempertimbangkan aspek-aspek yang dapat dipelajari dari studi banding.

4.2. Batasan

Dalam perencanaan dan perancangan RSGM sebagai sarana akomodasi fasilitas pelayanan kesehatan diperlukan adanya batasan untuk mempertajam pemecahan permasalahan yang berkaitan, antara lain:

 RSGM di Semarang diklasifikasikan dalam Rumah Sakit Khusus Kelas A.

(2)

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang

94

 Fokus desain RSGM di Semarang pada Pelayanan Rawat Jalan dengan

pengelompokan pelayanan untuk Poli Gigi Umum, Poli Eksekutif, Poli Spesialis Anak, serta Poli Integrasi, yang didukung dengan fasilitas penunjang berupa Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Farmasi, Instalasi Radiologi, serta Instalasi Sentralisasi, dan unit tambahan berupa Instalasi Rawat Inap sejumlah 25 tempat tidur yang dilengkapi dengan Instalasi Gizi dan Instalasi Linen.

 Sasaran RSGM di Semarang adalah segala kalangan masyarakat.

 Pengelolaan RSGM di Semarang adalah sebagai RSGM Swasta.

 Standar dan persyaratan mengacu pada studi literatur, studi banding, Peraturan Kementerian Kesehatan RI, serta disesuaikan dengan kondisi tapak yang tersedia.  Perencanaan RSGM di Semarang menitikberatkan pada ranah ilmu arsitektur,

pembahasan di luar bidang arsitektur (seperti struktur, konstruksi, ilmu kedokteran gigi, dan lain sebagainya), dipertimbangkan dengan pendekatan logika dan asumsi tanpa pembuktian mendalam.

 Penekanan Desain Arsitektural berbasis healing environment yang

diimplementasikan pada desain arsitektur modern yang menciptakan suasana yang ramah bagi pasien sehingga menimbulkan pengalaman positif bagi pasien, mencegah trauma, sehingga pasien tetap berminat untuk rutin berobat kembali.

4.3. Anggapan

Anggapan yang digunakan untuk mempermudah penggunaan syarat-syarat yang ideal bagi perancangan fisik, antara lain:

 Kondisi alam, iklim, geologi dan sosial masyarakat di sekitar tapak dianggap mendukung perencanaan RSGM.

 Pendanaan dalam perancangan RSGM di Semarang dianggap mendukung namun tetap

mempertimbangkan rasionalitasnya.

 Lokasi perencanaan dan perancangan termasuk dalam area pelayanan jasa dan

komersial.

 Penyediaan lahan dianggap tersedia sesuai kebutuhan dengan tidak terdapat

permasalahan yang menyangkut daya dukung tanah, pembebasan tanah, birokrasi, perijinan, sertifikat dan sebagainya.

 Tapak terpilih dianggap telah memenuhi syarat dan siap digunakan sesuai dengan batas-batas yang ada serta dalam kondisi siap diolah atau dibangun.

 Pengunjung yang datang dianggap adalah pengunjung masa kini dengan

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan pasta gigi dengan tujuan terapetik diharapkan dapat mengurangi proses penyakit di dalam mulut, yaitu dapat menurunkan insiden karies, gingivitis,

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah di bidang Kedokteran Gigi Anak mengenai penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode dongeng

Untuk meningkatkan produktifitas dan kunjungan wisata ke Museum Perjuangan Mandala Bhakti sebagai museum sejarah dan senjata di Semarang harus diikuti dengan

Pada penelitian ini dilakukan perhitungan dan penggambaran utilization rate pelayanan kesehatan gigi dan mulut era JKN periode 2014 di Puskesmas Mergangsan, Puskesmas

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut terhadap kepuasan pasien di poliklinik gigi Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi.

Penerapan konsep healing environment pada lingkungan perawatan akan tampak pada kondisi akhir kesehatan pasien, yaitu pengurangan waktu rawat, pengurangan biaya

Ketika gigi tiruan dipakai pada waktu makan, akan terbentuk suatu lapisan yang disebut plak gigi turuan, pada beberapa pasien yang kurang mengerti mengenai kesehatan rongga

Keuntungan dari panoramik yaitu gambar meliputi tulang wajah dan gigi, dosis radiasi lebih kecil, nyaman untuk pasien, cocok untuk pasien yang susah membuka mulut, waktu