• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pokja PAUD Ringkasan Program PAUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pokja PAUD Ringkasan Program PAUD"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Program

Pendidikan Anak Usia Dini

Balai Pengembangan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Jawa Timur

▸ Baca selengkapnya: contoh program semester paud k13

(2)

Program PAUD

PAUD Reguler (Sasaran : AUD pada Umumnya)

Menanamkan Nilai-nilai Karakter Kepada

Anak Usia 4-6 Tahun

Melalui Pembelajaran Yang Didukung

Dengan Gerak Dan Lagu

Berbasis Budaya Nusa Tenggara

Timur (Ntt)

Pendampingan Terhadap Asisten

Rumah Tangga

Dalam Melakukan Pengasuhan Dan Stimulasi Pada

Anak Usia 3-4 Tahun

Program Optimalisasi Peran Ayah Dalam

Pengasuhan AUD DI Sekolah dan Di

Rumah

Program Pembelajaran Keselamatan Diri Pada Anak Usia

4-6 tahun

Program Pembelajaran Kecakapan Hidup Bagi Anak Usia 5-6 Tahun Berbasis Daerah Maritim

PAUD Inklusif (AUD Berkebutuhan

Khusus)

Penatalaksanaan Stimulasi untuk Mendorong Munculnya Kemampuan Bicara Anak Usia 3

(3)

Penatalaksanaan Stimulasi untuk

Mendorong Munculnya Kemampuan

Bicara

Anak Usia 3 – 6 Tahun

Mengembangkan tata laksana program

stimulasi untuk mendorong munculnya

kemampuan bicara anak usia 3 – 6 tahun

Sasaran utama : guru atau orangtua yang

tidak didampingi oleh tenaga

profesional/terapis

Bahan yang dikembangkan : buku pedoman

guru, flipchart (lembar balik), poster, flyer

Program stimulasi :

 Stimulasi utama (setiap hari)

(4)

Hasil Kegiatan

Program stimulasi stimulasi perkembangan

bicara anak usia 3 – 6 tahun untuk penanganan

keterlambatan bicara dilaksanakan secara

individual dan kelompok

Stimulasi secara individual dirancang untuk

setiap anak secara individu, tetapi berada dalam

satu kelas yang memiliki karakteristik sama,

yaitu mengalami keterlambatan bicara

Stimulasi secara klasikal dilaksanakan

berkelompok dan dirancang ketika anak bersama

dengan anak-anak yang lainnya.

Perkembangan Bervariasi (Skala 1 – 3), tetapi

(5)

Optimalisasi Peran Ayah

dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

di Rumah dan di Sekolah

• Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan orang tua

sebagai pendidik yang utama

• Ayah sebagai kepala keluarga juga ikut berperan dalam proses

pengasuhan dan pembimbingan anak

• Ayah yang kurang berperan dalam menjalankan fungsinya akan

membawa dampak yang buruk bagi anak-anaknya

• Absennya ayah dalam kehidupan anak akan membawa dampak

bagi perkembangan seksual maupun identitas anak

• Ayah turut memberikan kontribusi penting terhadap

perkembangan anak

• Pengalaman yang dialami bersama dengan ayah akan

mempengaruhi seorang anak hingga dewasa nantinya

• Optimalisasi peran ayah terhadap anak, baik ketika di rumah

(6)

Hasil Pengembangan

Program

Panduan Kegiatan Ayah Bersama Anak di Lembaga PAUD

Panduan Kegiatan Ayah Bersama Anak di Rumah

(7)

• Pengembangan program pembelajaran keselamatan diri pada anak usia 4-6 tahun

• Pedoman penyusunan perencanaan

pembelajaran keselamatan diri anak usia 4-6 tahun

• Pedoman pembelajaran keselamatan diri di lingkungan sekitar anak usia 4-6 tahun

• Pedoman pembelajaran keselamatan diri berlalu lintas anak usia 4-6 tahun

• Buku cerita keselamatan diri anak usia 4-6 tahun

Perangkat

Pembelajaran

(8)

Prototipe

Kurangnya

pemahaman pendidik ttg ruang lingkup pendidikan keselamatan  Pembelajaran

keselamatan tidak di desain dlm program pembelajaran  Membutuhkan

panduan/workshop/ pelatihan ttg pembelajaran

keselamatan diri pada anak usia 4-6 tahun

Permasalahan di lapangan

Environmental Input  

• Peraturan perundangan

• Pola pengasuhan di rumah

• Masyarakat Instrumental Input

• Sarana dan Prasarana

• Model

• Buku Panduan

• Perangkat pembelajaran

• Buku cerita Orientasi Teknis Pendidik

pendidik

Anak didik

PBM (tema)

• Alat transportasi

• Sekolah

• Rumah

• Lingkungan Sekitar Dukungan dalam PBM

• Buku cerita

• Media dan APE

• Strategi pembelajaran

• Keteladanan

• Pembiasaan

• Evaluasi

Anak

(sikap, pengetahuan dan keterampilan)

• Memiliki kesadaran untuk mengenali potensi bahaya di

lingkungan sekitar dan menjaga keselamatan diri sendiri

Pendidik

• Dapat merancang

perangkat pembelajaran keselamatan

(9)

Pembelajaran Kecakapan Hidup

Bagi Anak Usia 5-6 Tahun

Berbasis Daerah Maritim

Memberikan acuan bagi pengelola dan pendidik

anak usia dini dalam melaksanakan

pembelajaran kecakapan hidup anak usia 5-6

tahun berbasis daerah maritim

Untuk membangun kecakapan hidup anak usia

5-6 tahun berbasis daerah maritim :

Kecakapan personal yaitu kesadaran diri dan

kemandirian

Kecakapan sosial yaitu kerjasama dan

(10)

Prototipe Pengembangan Program

Orang Tua

1. Pendidikan rendah 2. Sosial ekonomi rendah.

3. Kurang memahami pola asuh AUD.

Orang Tua

1. Pendidikan rendah 2. Sosial ekonomi rendah.

3. Kurang memahami pola asuh AUD.

Anak Usia 5-6 Tahun

1 Tumbuh kembang anak belum optimal.

2 Asupan gizi dan kesehatan anak kurang memadai.

3 Sosial emosional anak kurang berkembang dengan baik.

4 Kecakapan personal dan kecakapan sosial belum terbangun dengan baik

Anak Usia 5-6 Tahun

1 Tumbuh kembang anak belum optimal.

2 Asupan gizi dan kesehatan anak kurang memadai.

3 Sosial emosional anak kurang berkembang dengan baik.

4 Kecakapan personal dan kecakapan sosial belum terbangun dengan baik

Lingkungan

1 Padat penduduk dan kumuh.

2 Laut kotor karena banyak sampah.

3 Sarpras PAUD kurang memadai

Lingkungan

1 Padat penduduk dan kumuh.

2 Laut kotor karena banyak sampah.

3 Sarpras PAUD kurang memadai

Instrumental Input:

1 Sarpras 2 Pendidik/NS 3 Bahan ajar 4 Buku

panduan 5 Model

6 Media

Raw Input:

Anak usia 5-6 tahun berbasis

daerah maritim

Raw Input:

Anak usia 5-6 tahun berbasis

daerah maritim

Environmental Input:

1 Keluarga 2 Sekolah 3 Lingkungan 4 Adat

istiadat/tata nilai

5 Tokoh

masyarakat

INPUT

Anak:

Mengikuti KBM Kecakapan Hidup: - Kecakapan

personal

(kesadaran diri dan kemandirian), - Kecakapan sosial

(kerjasama dan kepedulian sosial) bagi anak usia 5-6 tahun berbasis daerah maritim yang dikembangkan melalui tema-tema.

Pendidik:

- Melaksanakan KBM sesuai RPPM dan RPPH

- Melaksanakan penilaian perkembangan anak

Pengelola:

- Memfasilitasi pembelajaran - pengenadkian mutu

kegiatan pembelajaran

Orang Tua:

- Mengikuti parenting - Mendukung

pembelajaran

Anak:

Mengikuti KBM Kecakapan Hidup: - Kecakapan

personal

(kesadaran diri dan kemandirian), - Kecakapan sosial

(kerjasama dan kepedulian sosial) bagi anak usia 5-6 tahun berbasis daerah maritim yang dikembangkan

melalui tema-tema.

Pendidik:

- Melaksanakan KBM sesuai RPPM dan RPPH

- Melaksanakan penilaian perkembangan anak

Pengelola: - Memfasilitasi

pembelajaran - pengenadkian mutu

kegiatan pembelajaran Orang Tua:

- Mengikuti parenting - Mendukung

pembelajaran

Kecakapan Personal

1. Kesadaran diri

a Anak bangga menjadi anak maritim.

b Anak mengenal lingkungan sekitar (maritim).

c Anak mengenal potensi lingkungan maritim. d Anak mengenal kebutuhan

dirinya untuk hidup sehat. e Anak memiliki perilaku disiplin,

sopan santun dan tanggung jawab

2. Kemandirian

a Anak memiliki kemampuan self help.

b Anak mengenali potensi bahaya di lingkungannya (maritim) c Anak mampu menjaga

keselamatan dirinya. d Anak mampu menjaga

kebersihan dirinya.

Kecakapan Sosial

1. Kerjasama

a Anak mampu bekerjasama dengan teman-temannya. b Anak mampu menghargai

orang lain. 2. Kepedulian sosial a Anak memiliki perilaku

peduli terhadap lingkungannya.

b Anak memiliki perilaku suka menolong orang lain. Kecakapan Personal

1. Kesadaran diri

a Anak bangga menjadi anak maritim.

b Anak mengenal lingkungan sekitar (maritim).

c Anak mengenal potensi lingkungan maritim. d Anak mengenal kebutuhan

dirinya untuk hidup sehat. e Anak memiliki perilaku disiplin,

sopan santun dan tanggung jawab

2. Kemandirian

a Anak memiliki kemampuan self help.

b Anak mengenali potensi bahaya di lingkungannya (maritim) c Anak mampu menjaga

keselamatan dirinya. d Anak mampu menjaga

kebersihan dirinya. Kecakapan Sosial 1. Kerjasama

a Anak mampu bekerjasama dengan teman-temannya.

bAnak mampu menghargai orang lain.

2. Kepedulian sosial a Anak memiliki perilaku

peduli terhadap lingkungannya.

b Anak memiliki perilaku suka menolong orang lain.

PROSES OUTPUT

Pendidik:

1Belum terampil melaksanakan KBM kecakapan hidup

2Belum terampil penilaian TPPA.

Pendidik:

1 Belum terampil melaksanakan KBM kecakapan hidup

2 Belum terampil penilaian TPPA.

Pengelola:

1Belum terampil memfasilitasi KBM 2Belum terampil

pengendalian mutu KBM kecakapan hidup

Pengelola:

1 Belum terampil memfasilitasi KBM 2 Belum terampil

(11)

PROSEDUR PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP BAGI ANAK USIA 5-6 TAHUN BERBASIS DAERAH MARITIM

Pengelola

1 Mempelajari naskah pengembangan program

2 Fasilitasi KBM

3 Menyediakan sarpras

Pengelola

1 Mempelajari naskah pengembangan program

2 Fasilitasi KBM

3 Menyediakan sarpras

Pendidik:

1 Identifikasi tema 2 Mengembangkan

tema

3 Menyusun program semester

4 Menyusun RPPM 5 Menyusun RPPH 6 Mempelajari naskah

pengembangan program

7 Mempelajari bahan ajar

8 Mempelajari panduan pembelajaran

9 Mempelajari panduan penilaian

10.Menyiapkan alat dan bahan

11.Mengkondisikan anak

Pendidik:

1 Identifikasi tema 2 Mengembangkan

tema

3 Menyusun program semester

4 Menyusun RPPM 5 Menyusun RPPH 6 Mempelajari naskah

pengembangan program

7 Mempelajari bahan ajar

8 Mempelajari panduan pembelajaran

9 Mempelajari panduan penilaian

10.Menyiapkan alat dan bahan

11.Mengkondisikan anak

PERSIAPAN

Media

Naskah pengembanga n program

 Bahan ajar

Panduan

APE Media

Naskah pengembanga n program

 Bahan ajar

Panduan

APE

KBM

Pendekatan saintifik

Model kelompok

Kegiatan yang relevan

KBM

Pendekatan saintifik

Model kelompok

Kegiatan yang relevan

Observasi TPPA berdasarkan indikator

Observasi TPPA berdasarkan indikator

Kecakapan Personal 1Kesadaran diri

a Anak bangga menjadi anak maritim.

b Anak mengenal lingkungan sekitar (maritim).

c Anak mengenal potensi lingkungan maritim. d Anak mengenal kebutuhan

dirinya untuk hidup sehat. 2Kemandirian

a Anak memiliki kemampuan self help.

b Anak mengenali potensi bahaya di lingkungannya (maritim)

c Anak mampu menjaga keselamatan dirinya. d Anak mampu menjaga

kebersihan dirinya. Kecakapan Sosial 1Kerjasama

a Anak mampu bekerjasama dengan teman-temannya. b Anak mampu menghargai

orang lain. 2Kepedulian sosial

a Anak memiliki perilaku peduli terhadap lingkungannya. b Anak memiliki perilaku suka

menolong orang lain. Kecakapan Personal 1Kesadaran diri

a Anak bangga menjadi anak maritim.

b Anak mengenal lingkungan sekitar (maritim).

c Anak mengenal potensi lingkungan maritim. d Anak mengenal kebutuhan

dirinya untuk hidup sehat. 2Kemandirian

a Anak memiliki kemampuan self help.

b Anak mengenali potensi bahaya di lingkungannya (maritim)

c Anak mampu menjaga keselamatan dirinya. d Anak mampu menjaga

kebersihan dirinya. Kecakapan Sosial 1Kerjasama

a Anak mampu bekerjasama dengan teman-temannya. b Anak mampu menghargai

orang lain. 2Kepedulian sosial

a Anak memiliki perilaku peduli terhadap lingkungannya. b Anak memiliki perilaku suka

menolong orang lain.

HASIL PENILAIAN (output)

PELAKSANAAN

Dilaksanakan selama proses KBM dengan menggunakan instrumen: 1Rating scale 2Catatan

anekdot 3Hasil karya

Dilaksanakan selama proses KBM dengan menggunakan instrumen: 1Rating scale 2Catatan

anekdot 3Hasil karya

(12)

Menanamkan Nilai-nilai Karakter Kepada Anak Usia 4-6

Tahun

Melalui Pembelajaran Yang Didukung dengan Gerak

dan Lagu

Berbasis Budaya Nusa Tenggara Timur (NTT)

• Penanaman nilai-nilai karakter sejak usia dini melalui sebuah

proses pembelajaran dan pendukungnya (bahan ajar, media, lagu-lagu, gerak dan lagu-lagu, dll) harus dilakukan oleh semua komponen bangsa, lebih-lebih lembaga pendidikan yang ada di seluruh

wilayah Indonesia.

• Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai salah satu wilayah yang

berada di Indonesia bagian timur yang memiliki wilayah sangat luas dan secara geografis sulit untuk dijangkau

• Lebih dari 1000 desa belum memiliki lembaga PAUD

• Alternatif : pembelajaran yang didukung dengan gerak dan lagu

(13)

Pendampingan Terhadap Asisten Rumah

Tangga

Dalam Melakukan Pengasuhan dan Stimulasi

Pada Anak Usia 3-4 Tahun

Tugas pengasuhan anak diserahkan kepada pihak lain, salah

satunya kepada asisten rumah tangga (ART)

Tidak adanya kompetensi standar tentang pengasuhan

yang dimiliki ART, mengakibatkan adanya potensi perlakuan

yang salah dan kurang optimal dalam mendukung

(14)

Perangkat

• Panduan bagi pendidik dan pengelola PAUD dalam melaksanakan

kegiatan orientasi terhadap orang tua dan ART tentang kegiatan pengasuhan dan stimulasi anak usia 3-4 tahun

Panduan bagi pendidik dan pengelola lembaga PAUD dalam

melakukan program pendampingan tentang pengasuhan dan stimulasi pada anak usia 3-4 tahun terhadap ART

Panduan bagi pendidik PAUD dalam menyusun rencana kegiatan

pengasuhan dan stimulasi pada anak usia 3-4 tahun yang dilakukan oleh ART. Panduan dan media bagi orang tua dan Asisten Rumah Tangga (ART) dalam melakukan kegiatan

pengasuhan dan stimulasi pada anak usia 3-4 tahun. Media bagi ART dalam melakukan pengasuhan berupa poster pembiasaan

(15)

Stimulasi Sosial Emosional Anak Usia 0 – 3 Tahun

Stimulasi sosial emosional sangat dibutuhkan

anak sejak dini

Permasalahan  belum dipahaminya

perkembangan anak secara utuh

Stimulasi yang diberikan oleh orang

tua/pengasuh tidak seusai dengan tahapan

perkembangan dan temperamen anak

Langkah awal  orangtua dapat menstimulasi

perkembangan anak adalah memahami

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian pengembangan atau development design research tipe formative research, yang bertujuan untuk

Menurut Reivich dan Shatte (2002) resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Bertahan dalam

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Sikap konsumen terhadap

Evaluasi kualitas majalah dinding berbasis komputer pada mata kuliah publikasi mode.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Eksplorasi Serbuk Kaca Pada Proses Pembuatan Keramik.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Gangguan hubung singkat tiga fasa ke tanah merupakan gangguan simetri. Dikatakan sebagai gangguan yang simetri karena ketiga fasanya mengalami gangguan sehingga

Ancaman yang dimiliki PT Petrokimia Gresik antara lain pesaing dari Cina dan Filipina dengan produk yang sejenis, produsen pupuk lokal yang berada di setiap negara

Dosis kalium optimal yang dilihat dari laju pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) terdapat pada perlakuan P3 yaitu penambahan kalium 30 mg/l. UCAPAN