BAB II
KERANGKA TEORI
Kerangka teori merupakan kemampuan seorang ahli peneliti dalam
mengaplikasikan pola berpikirnya dalama menyusun secara sistematis teori teori
yang mendukung permasalahan penelitian
Menurut Jogiyanto (2004:39) teori adalah kumpulan dari konsep, definisi,
dan proporsi – proporsi yang sistematis yang digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomenana atau fakta.Menurut Effendy (2004:224) teori berguna
untuk menjadi titik tolak atau landasan berpikiri dalam memecahkan atau
menyoroti masalah.Fungsi teori sendiri adalah untuk menerangkan, meramalkan,
memprediksikan, dan menemukan keterpautan fakta – fakta yang ada secara
sistematis.Untuk memberikan kejelasan pada penelitian ini, penulis
mengemukakan beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori
teori yang digunakan adalah
2.1 Pemasaran
2.1.1 Definisi Pemasaran
Menurut Kotler (1997:5) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manejerial yang di dalam proses itu individu dan kelompok memperoleh
sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Sunarto (2004:4) Pemasaran adalah pemenuhan kepuasan
menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan
mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. Pemasaran
sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
2.1.2 Unsur Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran terdapat tiga komponen utama yaitu:
a) Diferensiasi
Diferensiasi berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran
dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi
pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan oleh
perusahaan lain. Diferensiasi produk adalah semua usaha konkret yang
dilakukan oleh perusahaan agar produk yang ditawarkan mempunyai suatu
perbedaan yang positif dimata pelanggan berbeda dari yang ditawarkan
pesaing.
b) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Strategi pemasaran suatu organisasi dibentuk oleh empat
kombinasi yang disebut dengan bauran pemasaran (4P). Bauran pemasaran
merupakan kombinasi variabel atau kegiatan inti dari sistem pemasaran
diinginkan dalam pasar sasaran. Berikut adalaha bagian dari bauran
pemasaran :
1) Product, yang dapat menjadi customer solution dalam arti produk
yanng dihasilkan oleh perusahaan nasabah memberikan solusi bagi
konsumen individu, dan akan lebih baik apabila ditambah dengan
produk atau layanan yang lain.
2) Price, harus dilihat sebagai costyang dikeluarkan konsumen dalam
membeli, menggunakan maupun menyimpan. Penetapan harga oleh
produsen tidak akan berarti bila belum dihitung konsekuensi financial
total yang menjadi beban konsumen. Kondisi tersebut berkembang
sejalan dengan kemudahan informasi yang diperoleh bagi konsumen.
3) Place, lokasi berarti berhubungan dengan berbagai kegiatan
perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau
dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels,
coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4) Promotion, yang dilakukan bersifat komunikasi dengan para
stakeholder, yang ada sekarang dan yang potensial, serta masyarakat
umum melalui bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi dan
c) Penjualan (Selling)
Hal terakhir yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana cara
menjual produk tersebut. Menjual (selling) berbeda dengan memasarkan
(marketing), selling mengacu pada usaha membuat konsumen membeli
tawaran sesuai dengan strategi pemasaran. Taktik selling yang harus
dilakukan adalah dengan menjual manfaat produk kepada konsumen,
bukan lagi menjual features product.
2.1.3 Tiga Langkah Pokok Inti Pemasaran Strategis
Menurut Kotler (2007:45) hakikat dari pemasaran strategis modern
terdiri atas tiga langkah pokok yaitu Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan
Positioning. Ketiga langkah ini sering disebut dengan STP ( Segmenting,
Targeting, Positioning). Langkah pertama adalah segmentasi pasar, yakni
mengidentifikasikan dan membutuhkan produk dan/ atau bauran pemasaran
tersendiri.Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran, yakni tindakan
memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki dilayani.Langkah ketiga
adalah positioning, yaitu tindakan positioning, yaitu tindakan membangun dan
mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dan produk di dalam pasar.
2.2 Positioning
Positioning merupakan salah satu proses dari strategi pemasaran STP
(Segmentation-Targetting-Positioning). Setelah membagi pasar menjadi
beberapa segmen pasar berdasarkan indikator – indikator tertentu atau dan
selanjutnya adalah menentukan posisi yang ingin diwujudkan dalam benak
konsumen.
2.2.1. Pengertian Positioning
Pengertian Positioning menurut Ries & Trout (2002:3) :
“Positioning is the first body of thought to come to grips with the
problems of communicating in a overcommunicated society”
PositioningmerupakansesuatuyangAndalakukanterhadappikiran
calonkonsumen,yaknimenempatkanprodukitupadapikirancalonkonsumen
melaluikomunikasi.
MenurutHermawanKartajaya (2004:11):
“The strategyforleadingyourcustomers credibly.”
Yaituupayamengarahkanpelanggansecarakredibel.Hermawanberpendapat
bahwapositioningmerupakanbeingstrategy,taklainadalahupaya
kitauntukmembangundanmendapatkankepercayaanpelanggan.
MenurutKotler(2007:375)adalahtindakanmerancangtawarandancitraperus
ahaansehinggamenempatiposisiyangkhas(dibandingkanpara
pesaing)didalambenakpelanggansasarannya.Hasilakhirpositioningadalah
terciptanyaproporsinilaiyangpas,yangmenjadialasanbagipelangganuntuk
membeli.
MenurutRhenaldKasali(1998:256),positioningadalahstrategikomunikasiu
ntukmemasukijendelaotakkonsumen,agarproduk/merek/namasuatuprodukmeng
keunggulanterhadapproduk/merek/namalaindalambentukhubunganasosiatif.
MenurutHermawanKartajaya,Yuswohady,JackyMussrydan
Taufik(2004:62) ada empat kriteria untuk menentukan positioning
berdasarkankajianterhadap4CDiamonddalammodelSustainableMarket-ing
Enterprise.Keempatkriteriatersebutadalah:Customer,Company,Competitor, dan
Change.
1. Didasarkanpadakajianataspelanggan(Customer).Positioningharus
dipersepsisecarapositifolehparapelanggandanmenjadi“reasontobuy”
mereka.
2. Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dari kekuatan internal
perusahaan (Company). Dikatakan bahwa positioning seharusnya
mencerminkankekuatandankeunggulankompetitifperusahaan.
3. Didasarkanpadakajianataspesaing(Competitor).Positioningharuslah
bersifatunik,sehinggadapatdenganmudahmendiferensiasikandiridari
parapesaing.
4. Didasarkanpadakajianatasperubahan yangterjadidalamlingkungan
bisnis.Positioningharusberkelanjutandanselalurelevandenganberbagai
perubahandalamlingkunganbisnisapakahituperubahanpersaingan,
perilakupelanggan,perubahansosial-budaya,dansebagainya.
Didasarkanpadakajianatasperubahanyangterjadidalamlingkungan
perubahandalamlingkunganbisnisapakahituperubahanpersaingan,perilaku
pelanggan,perubahansosial-budaya,dansebagainya.
Penempatanposisi(positioning)menjelaskanstrategimengenaicarabagaima
na perusahaan membedakan produknya dibandingkan dengan
pesaingdidalambenakkonsumen.Positioningdilakukanuntukmenciptakan
citrabaikyang diharapkan perusahaan, maksudnya adalah keterkaitan
langsungdenganbagaimanakomsumenyangberadapadasegmenpasartertentu atau
spesifikasiperusahaandalammempersepsikanproduk perusahaan.
Jadi,positioningadalahtindakanuntukmendapatkancelahdibenak
konsumenagarkonsumenmemilikipersepsidancitrayangkhususterhadap
produkdanperusahaan.
2.3 ProductPositioningStrategy
Dalam proses positioning selaludimulai product positioning. Pendapat ini
dikemukakanolehRegis Mc Kenna(1985)dalamYuli
Prihartini(2008:20)yangjugamengemukakandefinisiproductpositioning
sebagaiberikut:
Thepositioningprocessshouldbeginwiththeproductthemselves.Togainastron
gproductpositioning,acompanymustdifferentiateitsproductfromallotherproductso
nthemarket.Thegoalistogivetheproductauniquepositioninthemarketplace.
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses
positioningyang kuat suatu perusahaan perlu melakukan
diferensiasidalambanyakfaktoryaitu:teknologi,harga,kualitas,saluran distribusi
atausasarankonsumennya.
Penempatan posisi produk dimaksudkan sebagai strategi yang
meletakkancitra baikprodukdidalambenakkonsumensehinggaproduktersebut
terlihatlebihungguldariprodukpesaing.Yangmenjadiperhatianpenting adalah
bagaimanacaraagarkonsumendapatmemilikikesamaanpersepsi
denganperusahaantentangprodukyangditawarkantersebut.
Beberapa strategipositioningproduk yang dapat dilakukan oleh
perusahaandalamkegiatanpemasaranproduknyakepadapasarsasarannya:
(Kotler,2006:265dalamYuli Prihartini2008:21)
1. Penentuanposisimenurutatribut
2. Penentuanposisimenurutmanfaat
3. Penentuanposisimenurutpenerapandanpenggunaan
4. Penentuanposisimenurutpemakai
5. Penentuanposisimenurutpesaing
6. Penentuanposisimenurutkategoriproduk
7. Penentuanposisimenurutharga
2.3.1. Positioning Berdasarkan Atribut
produkyanglebihungguldibandingkandenganpesaingnya.Menurut
FandyTjiptonodalamFrendyPrasetya (2011:44),pemosisianberdasarkan
ciri-ciriyaitudenganjalanmengasosiasikansuatuprodukatribut
tertentu,ciri,karakteristikkhususataudenganmanfaatbagipelanggan.Pemilihanatri
butyangakandijadikanbasispositioningharusdilandaskan pada 6kriteriatersebut:
1. Derajatkepentingan(importance),artinyaatributtersebutsangat
bernilaidimatapelanggan.
2. Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak
ditawarkanperusahaanlain.Bisapulaatributitudikemassecara
lebihjelasolehperusahaandibandingkanpesaingnya.
3. Dapatdikomunikasikan(communicability),artinyaatributtersebut
dapatdikomunikasikansecarasederhanadanjelas,sehingga
pelanggandapatmemahaminya.
4. Preemptive,artinyaatributtersebuttidakdapatditiruoleh pesaingnya.
5. Terjangkau(affordability),artinyapelanggansasaranakanmampu
membayar perbedaanataukeunikanatribut tersebut. Setiap
tambahanbiayaataskarakteristikkhususdipandangsepadannilai
tambahnya.
6. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan mampumemperoleh
tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan tersebut.
2.3.2PositioningberdasarkanManfaat
Cara ini memiliki maksud bahwa produk diposisikan sebagai
pemimpindalamsuatumanfaattertentuataulebih dikaitkandengan
pada Keunggulan yang dimiliki produk dalam memuaskan kebutuhan,
keinginan selera konsumen.
2.3.3PositioningberdasarkanPenerapandanPenggunaan
Carainidilakukandenganmenonjolkanseperangkatnilaipenggunaan
danpenerapan.Pemposisianyangdilandasipenggunaanataupenerapan
produkdapatmenggunakanstrategipemposisianbergandawalaupun
setiappenambahanstrategiberartimengundangkesulitandanresiko.Seringkalistrat
egi positioning berdasarkan penggunaan digunakan
sebagaiposisikeduaatauketigayangdidesainuntukmengembangkan pasar.
2.3.4PositioningberdasarkanPemakai
Iniberartimemposisikanprodukyangterbaikuntuksejumlah kelompok
pemakaiataudengankatalainproduklebihditujukanpadasebuah
komunitasataulebih.Ataudengankatalainpositioningmenurut
pemakaidilakukandenganmengasosiasikanprodukdengankepribadian atautipe
pemakaiproduk.
2.3.5PositioningberdasarkanPesaing
Yaitudikaitkandenganposisipersaingandenganpesaingpertama.Seringkalip
emposisianjenisiniadalahuntukmeyakinkankosumen
bahwasuatumereklebihbaikdaripadamerekpemimpinpasaruntukciri-ciritertentu.Produksecarakeseluruhanmenonjolkannamamereknya
secarapenuhdandiposisikanlebihbaikdaripada pesaingnya.
2.3.6PositioningberdasarkanKategoriProduk
Carainidilakukandenganmemposisikanproduksebagaipemimpin
dalamkategoriproduk.Kategori produk dapat dikelompokkan dalam kategori
minuman dan makanan, kategori produk rumah tangga, kategori obat-obatan,
kategori perawatan pribadi, kategori perlengkapan rumah, katergori otomotif,
kategori perbankan, kategori transport dan sebagainya.
Berdasarkankonsumenyangmengunakannya,produkdibagike
dalamduakategori,yaitu:
(Laksana,2008:69-73dalamBintua,2011:10)
• BarangKonsumsi(consumers goods) • BarangIndustri(capitalgoods)
Produk b a w a n g g o r e n g M d n - C r i s p y 2 2
merupakanbarangkonsumsi.Klasifikasibarang konsumsi:
a. Barangkebutuhansehari-hari(convenience goods), yaitubarangyang
padaumumnyaseringkalidibeli,segeradanmemerlukanusahayang
sangatkeciluntukmembelinya.
b. Barangbelanjaan(shoppinggoods)yaitubarangyangdalamproses
memilihdanmembelinyadandibeliolehkonsumendengancaramembandin
g-bandingkanberdasarkesesuaian,mutu,harga,dan modelnya.
unikataumerekkhasdimanakelompokkonsumenbersediaberusaha keras
untukmembelinya.
2.3.7PositioningberdasarkanHarga
Yaitupositioningyangberusahamenciptakankesanataucitraberkualitastingg
ilewathargatinggiatausebaliknyamenekankanhargamurah
sebagaiindikatornilai.Disiniprodukdiposisikanmemberikannilaiyang terbaik.
2.4 Langkah – Langkah Dalam Positioning
Langkah-langkah dalam positioning terdiri dari :
(Amir , 2005:126)
2.4.1 Produk
Aspek-aspek yang bisa membuat produk berbeda cukup banyak.Mulai
dari bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian hingga daya tahan.Menurut Kotler (2009)
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut Tjiptono (1999:95)
secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah
kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control, kualitas
bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan
karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini
merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat
dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau
pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh
penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk
pesaing.Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas
produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan pesaing.Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau
bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan
kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh pasar.
Menurut Kotler and Armstrong (2004, 283) arti dari kualitas produk
adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the
product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair,
and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas,
ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk
lainnya.
2.4.2 Pelayanan (service)
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
sacara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dinyatakan pengertian pelayanan bahwa “pelayanan adalah
suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan.
Ada beberapa pengertian tentang Pelayanan, antara lain :Setiap perusahaan
membuat harapan dan tuntutan tertentu bagi setiap karyawannya dalam konteks
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Meskipun
seringkali harapan dari masing-masing perusahaan itu mirip satu sama lain.
Untuk mengetahui apa itu pelayanan lebih lanjut, maka akan diuraikan
pengertian pelayanan. Istilah service mengandung banyak definisi dan makna
bagi setiap orang.
Kotler (2000:428), “A service is any act or performance that one party
can over to other is essencially intangible and does not result in the ownership
of anything. It’s production or may not be tied a physical product”. Dapat
diartikan bahwa setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh pihak ke
pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu.
Sugiarto (2002:36), menyatakan pelayanan adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain yang tingkat kepuasan hanya
dapat dirasakan oleh yang melayani maupun dilayani.
“Pelayanan merupakan serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan juga
merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin
dan berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan orang dalam
Menurut Majid (2008: 35) Pelayanan adalah :
1. Sebuah kata kerja yang bersifat aktif bukan pasif, dinamis bukan
statis, proaktif bukan reaktif, tanggap dan peduli terhadap orang
lain bukan cuek, mau menolong orang lain bukan diam atau
menghindar.
2. Pelayanan adalah suatu tindakan nyata dan segera menolong orang
lain ( pelanggan, mitra kerja, mitra bisnis, dan sebagainya) disertai
dengan senyuman yang ramah dan tulus.
2.4.3 Saluran Distribusi
Ada pula perusahaan yang menonjolkan perbedaannya lewat saluran
distribusi.Misalnya saluran yang peliputannya (coverage) sangat luas.Tetapi,
ada pula yang ingin berbeda justru karenan hanya ingin hadir di beberapa
tempat tertentu saja, tidak di banyak tempat.
Menurut Kotler (2007:122), saluran distribusi adalah suatu perangkat
organisasi yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk
atau jasa menjadi untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau
pengguna bisnis.
Menurut Nitisemito (1993, 102), Saluran Distribusi adalah
lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga-lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan
untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang ata
produsen ke konsumen.
Sedangkan menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah
saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor,
adalah:
1. Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan
terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan
langsung.
2. Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar
karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian
khususnya.
3. Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan
dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakuka
4. Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli
macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari
masing-masing pabriknya.
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen
ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran
distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Adapun fungsi-fungsi
saluran distribusi menurut Kotler (1997:531) adalah
• Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang
konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu
pertukaran.
• Promotion, yaitu pengembangan dan penyebara
• Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan
syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
• Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
• Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui
• Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau
orang kepada organisasi / orang lain.
• Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang
dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke
• Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana unt
dalam pekerjaan saluran distribusi.
• Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.
2.4.4 Citra (image)
Perbedaan melalui citra mungkin bisa dianggap unsur penting dalam
positioning. Soalnya, aspek citra punya peran penting dalam mendukung
konsep positioning, semakin sesuai citra yang dibangun dengan positioning
yang ditetapkan, semakain mudah konsumen melihat perbedaan yang
diharapkan pelanggan.. Citra adalah perusahaan di mata publik.Citra adalah
sebuah cerminan dari identitas sebuah organisasi atau perusahaan. Sebuah
organisasi atau perusahaan dapat memiliki beberapa citra yang
Menurut Henslowe (2000:2), citra adalah kesan yang diperoleh dari
tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang,
produk atau situasi). Kemudian menurut Kasali (2003:30) mendefinisikan citra
sebagai kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.
Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi.
Image (citra) yang baik dan powerful merupakan harta yang tak ternilai
bagi perusahaan manapun karena citra perusahaan yang handal, kuat dan kokoh
akan memberikan banyak sekali manfaat sebagaimana yang dikemukakan oleh
Siswanto Sutojo dalam Arafat (2006 :12) sebagai berikut :
1. Mid and ling term sustainable competition position
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan barang
maupun jasa, dengan memiliki corporate image yang positif maka hal ini
dapat melindungi perusahaan dari serangan perusahaan saingan. Citra
perusahaan yang baik dan kuat akan tumbuh menjadi “kepribadian”
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan saingan tidak akan mudah
menjiplak apa yang kita lakukan.
2. An insurance for adverse time
Ketika sebuah perusahaan berada pada masa kritis dan terlilit oleh
masalah dan tercium oleh pihak media massa, maka dalam waktu singkat
masyarakat luas akan mengetahuinya. Oleh karena perusahaan memiliki
image yang baik, maka sebagian besar masyarakat dapat memahami dan
memaafkan kesalahan yang dialami oleh perusahaan tersebut yang
3. Attracting the best executives available
Perusahaan yang memiliki citra positif tidak akan pernah mendapat
kesulitan yang berarti dalam merekrut karyawan-karyawan yang handal.
4. Increasing the effectiveness of marketing instrument
Dalam banyak kejadian, image baik perusahaan menunjang
efektifitas strategi pemasaran produk. Pencitraan positif akan membuat
konsumennya semakin loyal dan memiliki harapan ketika perusahaan akan
menerjunkan produk atau merek baru.
5. Cost saving
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, perusahaan dengan citra
positif akan mudah dalam merekrut karyawan handal sehingga
mengakibatkan perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana ekstra untuk
proses recruitment dan training bagi karyawan tersebut. Tidak hanya itu,
perusahaan hanya membutuhkan usaha dan biaya yang lebih sedikit untuk
mempromosikan produk mereka ke pasar (khalayak).
2.4.5 Karyawan
Karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga atau
perusahaan dengan balas jasa atau uang.Perusahaan-perusahaan tertentu
menganggap karyawan adalah variabel yang sangat penting sebagai
pembeda.Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan
adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya
profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya.
Senada dengan hal tersebut menurut Undang-Undang No.14 Tahun 1969
tentang Pokok Tenaga Kerja, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu
melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna
menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
(Manulang, 2002: 3).
Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena
tanpa adanya keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana.
Menurut Subri (dalam Manulang, 2002), Karyawan adalah penduduk dalam
usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduuk dalam suatu
negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Sedangkan Hasibuan (2007:11) mendefinisikan karyawan adalah setiap orang
yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu
perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian.
2.5 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang menjadi referensi untuk peneliti
melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut :
No Peneliti Judul Hasil 1 Arif Bayu
Nugraha (2012)
Langkah – langkah Menetapkan Positioning PT. Telkom Flexi Yogyakarta Pasca Perubahan Logo
Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah menetapkan positioning yang dilakukan oleh Telkom Flexi Yogyakarta setelah pergantian logo adalah dengan menentukan produk pasar yang relevan, mendata kebutuhan pelanggan, mengidentifikasi pesaing, menentukan standar evaluasi, menetapkan daerah yang potensial, mengidentifikasi kesenjangan posisi, merencanakan dan
melaksanakan strategi positioning.
2 Hanggoro Bakar Wong Solo Cabang Malang
Dari hasil kuesioner responden terhadap pelaksanaan strategi positioning pada rumah makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang" Pelaksanaan strategi positioning secara keseluruhan telah efektif, karena dilihat responden yang merasakan
3 Yuli Prihartini (2008)
Pengaruh Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Handphone Nokia
Hubungan antara Positioning dengan keputusan pembelian konsumen, berdasarkan uji
korelasi Rank Spearman diperoleh nilai 0,656 artinya terdapat
hubungan yang kuat dan positif antara positioning dengan
keputusan pembelian konsumen.
4 Akbarsyah S. Pada Coffee Toffe Urip Sumoharjo di Makassar
Hasil dari penelitian menggunakan SPSS 15.00 menunjukkan bahwa seluruh variabel Strategi
Positioning berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian adalah variable pesaing produk.
5 Devy Praty Produk Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua di Desa Randuagung Gresik
Variabel Atribut, manfaat, dan harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk air minum dalam kemasan merek Aqua secara