• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Langkah-Langkah Positioning Produk Bawang Goreng Inovatif Pada Mdn-Crispy 22

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Langkah-Langkah Positioning Produk Bawang Goreng Inovatif Pada Mdn-Crispy 22"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

Kerangka teori merupakan kemampuan seorang ahli peneliti dalam

mengaplikasikan pola berpikirnya dalama menyusun secara sistematis teori teori

yang mendukung permasalahan penelitian

Menurut Jogiyanto (2004:39) teori adalah kumpulan dari konsep, definisi,

dan proporsi – proporsi yang sistematis yang digunakan untuk menjelaskan dan

memprediksi fenomenana atau fakta.Menurut Effendy (2004:224) teori berguna

untuk menjadi titik tolak atau landasan berpikiri dalam memecahkan atau

menyoroti masalah.Fungsi teori sendiri adalah untuk menerangkan, meramalkan,

memprediksikan, dan menemukan keterpautan fakta – fakta yang ada secara

sistematis.Untuk memberikan kejelasan pada penelitian ini, penulis

mengemukakan beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori

teori yang digunakan adalah

2.1 Pemasaran

2.1.1 Definisi Pemasaran

Menurut Kotler (1997:5) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manejerial yang di dalam proses itu individu dan kelompok memperoleh

sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Sunarto (2004:4) Pemasaran adalah pemenuhan kepuasan

(2)

menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan

mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. Pemasaran

sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat

penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

2.1.2 Unsur Strategi Pemasaran

Dalam strategi pemasaran terdapat tiga komponen utama yaitu:

a) Diferensiasi

Diferensiasi berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran

dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi

pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan oleh

perusahaan lain. Diferensiasi produk adalah semua usaha konkret yang

dilakukan oleh perusahaan agar produk yang ditawarkan mempunyai suatu

perbedaan yang positif dimata pelanggan berbeda dari yang ditawarkan

pesaing.

b) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Strategi pemasaran suatu organisasi dibentuk oleh empat

kombinasi yang disebut dengan bauran pemasaran (4P). Bauran pemasaran

merupakan kombinasi variabel atau kegiatan inti dari sistem pemasaran

(3)

diinginkan dalam pasar sasaran. Berikut adalaha bagian dari bauran

pemasaran :

1) Product, yang dapat menjadi customer solution dalam arti produk

yanng dihasilkan oleh perusahaan nasabah memberikan solusi bagi

konsumen individu, dan akan lebih baik apabila ditambah dengan

produk atau layanan yang lain.

2) Price, harus dilihat sebagai costyang dikeluarkan konsumen dalam

membeli, menggunakan maupun menyimpan. Penetapan harga oleh

produsen tidak akan berarti bila belum dihitung konsekuensi financial

total yang menjadi beban konsumen. Kondisi tersebut berkembang

sejalan dengan kemudahan informasi yang diperoleh bagi konsumen.

3) Place, lokasi berarti berhubungan dengan berbagai kegiatan

perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau

dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels,

coverage, assortments, locations, inventory, and transport.

4) Promotion, yang dilakukan bersifat komunikasi dengan para

stakeholder, yang ada sekarang dan yang potensial, serta masyarakat

umum melalui bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi

penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi dan

(4)

c) Penjualan (Selling)

Hal terakhir yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana cara

menjual produk tersebut. Menjual (selling) berbeda dengan memasarkan

(marketing), selling mengacu pada usaha membuat konsumen membeli

tawaran sesuai dengan strategi pemasaran. Taktik selling yang harus

dilakukan adalah dengan menjual manfaat produk kepada konsumen,

bukan lagi menjual features product.

2.1.3 Tiga Langkah Pokok Inti Pemasaran Strategis

Menurut Kotler (2007:45) hakikat dari pemasaran strategis modern

terdiri atas tiga langkah pokok yaitu Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan

Positioning. Ketiga langkah ini sering disebut dengan STP ( Segmenting,

Targeting, Positioning). Langkah pertama adalah segmentasi pasar, yakni

mengidentifikasikan dan membutuhkan produk dan/ atau bauran pemasaran

tersendiri.Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran, yakni tindakan

memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki dilayani.Langkah ketiga

adalah positioning, yaitu tindakan positioning, yaitu tindakan membangun dan

mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa dan produk di dalam pasar.

2.2 Positioning

Positioning merupakan salah satu proses dari strategi pemasaran STP

(Segmentation-Targetting-Positioning). Setelah membagi pasar menjadi

beberapa segmen pasar berdasarkan indikator – indikator tertentu atau dan

(5)

selanjutnya adalah menentukan posisi yang ingin diwujudkan dalam benak

konsumen.

2.2.1. Pengertian Positioning

Pengertian Positioning menurut Ries & Trout (2002:3) :

“Positioning is the first body of thought to come to grips with the

problems of communicating in a overcommunicated society”

PositioningmerupakansesuatuyangAndalakukanterhadappikiran

calonkonsumen,yaknimenempatkanprodukitupadapikirancalonkonsumen

melaluikomunikasi.

MenurutHermawanKartajaya (2004:11):

“The strategyforleadingyourcustomers credibly.”

Yaituupayamengarahkanpelanggansecarakredibel.Hermawanberpendapat

bahwapositioningmerupakanbeingstrategy,taklainadalahupaya

kitauntukmembangundanmendapatkankepercayaanpelanggan.

MenurutKotler(2007:375)adalahtindakanmerancangtawarandancitraperus

ahaansehinggamenempatiposisiyangkhas(dibandingkanpara

pesaing)didalambenakpelanggansasarannya.Hasilakhirpositioningadalah

terciptanyaproporsinilaiyangpas,yangmenjadialasanbagipelangganuntuk

membeli.

MenurutRhenaldKasali(1998:256),positioningadalahstrategikomunikasiu

ntukmemasukijendelaotakkonsumen,agarproduk/merek/namasuatuprodukmeng

(6)

keunggulanterhadapproduk/merek/namalaindalambentukhubunganasosiatif.

MenurutHermawanKartajaya,Yuswohady,JackyMussrydan

Taufik(2004:62) ada empat kriteria untuk menentukan positioning

berdasarkankajianterhadap4CDiamonddalammodelSustainableMarket-ing

Enterprise.Keempatkriteriatersebutadalah:Customer,Company,Competitor, dan

Change.

1. Didasarkanpadakajianataspelanggan(Customer).Positioningharus

dipersepsisecarapositifolehparapelanggandanmenjadi“reasontobuy”

mereka.

2. Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dari kekuatan internal

perusahaan (Company). Dikatakan bahwa positioning seharusnya

mencerminkankekuatandankeunggulankompetitifperusahaan.

3. Didasarkanpadakajianataspesaing(Competitor).Positioningharuslah

bersifatunik,sehinggadapatdenganmudahmendiferensiasikandiridari

parapesaing.

4. Didasarkanpadakajianatasperubahan yangterjadidalamlingkungan

bisnis.Positioningharusberkelanjutandanselalurelevandenganberbagai

perubahandalamlingkunganbisnisapakahituperubahanpersaingan,

perilakupelanggan,perubahansosial-budaya,dansebagainya.

Didasarkanpadakajianatasperubahanyangterjadidalamlingkungan

(7)

perubahandalamlingkunganbisnisapakahituperubahanpersaingan,perilaku

pelanggan,perubahansosial-budaya,dansebagainya.

Penempatanposisi(positioning)menjelaskanstrategimengenaicarabagaima

na perusahaan membedakan produknya dibandingkan dengan

pesaingdidalambenakkonsumen.Positioningdilakukanuntukmenciptakan

citrabaikyang diharapkan perusahaan, maksudnya adalah keterkaitan

langsungdenganbagaimanakomsumenyangberadapadasegmenpasartertentu atau

spesifikasiperusahaandalammempersepsikanproduk perusahaan.

Jadi,positioningadalahtindakanuntukmendapatkancelahdibenak

konsumenagarkonsumenmemilikipersepsidancitrayangkhususterhadap

produkdanperusahaan.

2.3 ProductPositioningStrategy

Dalam proses positioning selaludimulai product positioning. Pendapat ini

dikemukakanolehRegis Mc Kenna(1985)dalamYuli

Prihartini(2008:20)yangjugamengemukakandefinisiproductpositioning

sebagaiberikut:

Thepositioningprocessshouldbeginwiththeproductthemselves.Togainastron

gproductpositioning,acompanymustdifferentiateitsproductfromallotherproductso

nthemarket.Thegoalistogivetheproductauniquepositioninthemarketplace.

Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses

(8)

positioningyang kuat suatu perusahaan perlu melakukan

diferensiasidalambanyakfaktoryaitu:teknologi,harga,kualitas,saluran distribusi

atausasarankonsumennya.

Penempatan posisi produk dimaksudkan sebagai strategi yang

meletakkancitra baikprodukdidalambenakkonsumensehinggaproduktersebut

terlihatlebihungguldariprodukpesaing.Yangmenjadiperhatianpenting adalah

bagaimanacaraagarkonsumendapatmemilikikesamaanpersepsi

denganperusahaantentangprodukyangditawarkantersebut.

Beberapa strategipositioningproduk yang dapat dilakukan oleh

perusahaandalamkegiatanpemasaranproduknyakepadapasarsasarannya:

(Kotler,2006:265dalamYuli Prihartini2008:21)

1. Penentuanposisimenurutatribut

2. Penentuanposisimenurutmanfaat

3. Penentuanposisimenurutpenerapandanpenggunaan

4. Penentuanposisimenurutpemakai

5. Penentuanposisimenurutpesaing

6. Penentuanposisimenurutkategoriproduk

7. Penentuanposisimenurutharga

2.3.1. Positioning Berdasarkan Atribut

(9)

produkyanglebihungguldibandingkandenganpesaingnya.Menurut

FandyTjiptonodalamFrendyPrasetya (2011:44),pemosisianberdasarkan

ciri-ciriyaitudenganjalanmengasosiasikansuatuprodukatribut

tertentu,ciri,karakteristikkhususataudenganmanfaatbagipelanggan.Pemilihanatri

butyangakandijadikanbasispositioningharusdilandaskan pada 6kriteriatersebut:

1. Derajatkepentingan(importance),artinyaatributtersebutsangat

bernilaidimatapelanggan.

2. Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak

ditawarkanperusahaanlain.Bisapulaatributitudikemassecara

lebihjelasolehperusahaandibandingkanpesaingnya.

3. Dapatdikomunikasikan(communicability),artinyaatributtersebut

dapatdikomunikasikansecarasederhanadanjelas,sehingga

pelanggandapatmemahaminya.

4. Preemptive,artinyaatributtersebuttidakdapatditiruoleh pesaingnya.

5. Terjangkau(affordability),artinyapelanggansasaranakanmampu

membayar perbedaanataukeunikanatribut tersebut. Setiap

tambahanbiayaataskarakteristikkhususdipandangsepadannilai

tambahnya.

6. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan mampumemperoleh

tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan tersebut.

2.3.2PositioningberdasarkanManfaat

Cara ini memiliki maksud bahwa produk diposisikan sebagai

pemimpindalamsuatumanfaattertentuataulebih dikaitkandengan

(10)

pada Keunggulan yang dimiliki produk dalam memuaskan kebutuhan,

keinginan selera konsumen.

2.3.3PositioningberdasarkanPenerapandanPenggunaan

Carainidilakukandenganmenonjolkanseperangkatnilaipenggunaan

danpenerapan.Pemposisianyangdilandasipenggunaanataupenerapan

produkdapatmenggunakanstrategipemposisianbergandawalaupun

setiappenambahanstrategiberartimengundangkesulitandanresiko.Seringkalistrat

egi positioning berdasarkan penggunaan digunakan

sebagaiposisikeduaatauketigayangdidesainuntukmengembangkan pasar.

2.3.4PositioningberdasarkanPemakai

Iniberartimemposisikanprodukyangterbaikuntuksejumlah kelompok

pemakaiataudengankatalainproduklebihditujukanpadasebuah

komunitasataulebih.Ataudengankatalainpositioningmenurut

pemakaidilakukandenganmengasosiasikanprodukdengankepribadian atautipe

pemakaiproduk.

2.3.5PositioningberdasarkanPesaing

Yaitudikaitkandenganposisipersaingandenganpesaingpertama.Seringkalip

emposisianjenisiniadalahuntukmeyakinkankosumen

(11)

bahwasuatumereklebihbaikdaripadamerekpemimpinpasaruntukciri-ciritertentu.Produksecarakeseluruhanmenonjolkannamamereknya

secarapenuhdandiposisikanlebihbaikdaripada pesaingnya.

2.3.6PositioningberdasarkanKategoriProduk

Carainidilakukandenganmemposisikanproduksebagaipemimpin

dalamkategoriproduk.Kategori produk dapat dikelompokkan dalam kategori

minuman dan makanan, kategori produk rumah tangga, kategori obat-obatan,

kategori perawatan pribadi, kategori perlengkapan rumah, katergori otomotif,

kategori perbankan, kategori transport dan sebagainya.

Berdasarkankonsumenyangmengunakannya,produkdibagike

dalamduakategori,yaitu:

(Laksana,2008:69-73dalamBintua,2011:10)

BarangKonsumsi(consumers goods) BarangIndustri(capitalgoods)

Produk b a w a n g g o r e n g M d n - C r i s p y 2 2

merupakanbarangkonsumsi.Klasifikasibarang konsumsi:

a. Barangkebutuhansehari-hari(convenience goods), yaitubarangyang

padaumumnyaseringkalidibeli,segeradanmemerlukanusahayang

sangatkeciluntukmembelinya.

b. Barangbelanjaan(shoppinggoods)yaitubarangyangdalamproses

memilihdanmembelinyadandibeliolehkonsumendengancaramembandin

g-bandingkanberdasarkesesuaian,mutu,harga,dan modelnya.

(12)

unikataumerekkhasdimanakelompokkonsumenbersediaberusaha keras

untukmembelinya.

2.3.7PositioningberdasarkanHarga

Yaitupositioningyangberusahamenciptakankesanataucitraberkualitastingg

ilewathargatinggiatausebaliknyamenekankanhargamurah

sebagaiindikatornilai.Disiniprodukdiposisikanmemberikannilaiyang terbaik.

2.4 Langkah – Langkah Dalam Positioning

Langkah-langkah dalam positioning terdiri dari :

(Amir , 2005:126)

2.4.1 Produk

Aspek-aspek yang bisa membuat produk berbeda cukup banyak.Mulai

dari bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian hingga daya tahan.Menurut Kotler (2009)

produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut Tjiptono (1999:95)

secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas

sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi

melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan

kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.

Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah

kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control, kualitas

(13)

bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan

karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini

merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat

dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau

pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh

penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk

pesaing.Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas

produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan pesaing.Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau

bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan

kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan

oleh pasar.

Menurut Kotler and Armstrong (2004, 283) arti dari kualitas produk

adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the

product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair,

and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam

memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas,

ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk

lainnya.

2.4.2 Pelayanan (service)

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

(14)

sacara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia dinyatakan pengertian pelayanan bahwa “pelayanan adalah

suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan.

Ada beberapa pengertian tentang Pelayanan, antara lain :Setiap perusahaan

membuat harapan dan tuntutan tertentu bagi setiap karyawannya dalam konteks

memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Meskipun

seringkali harapan dari masing-masing perusahaan itu mirip satu sama lain.

Untuk mengetahui apa itu pelayanan lebih lanjut, maka akan diuraikan

pengertian pelayanan. Istilah service mengandung banyak definisi dan makna

bagi setiap orang.

Kotler (2000:428), “A service is any act or performance that one party

can over to other is essencially intangible and does not result in the ownership

of anything. It’s production or may not be tied a physical product”. Dapat

diartikan bahwa setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh pihak ke

pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu.

Sugiarto (2002:36), menyatakan pelayanan adalah suatu tindakan yang

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain yang tingkat kepuasan hanya

dapat dirasakan oleh yang melayani maupun dilayani.

“Pelayanan merupakan serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan juga

merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin

dan berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan orang dalam

(15)

Menurut Majid (2008: 35) Pelayanan adalah :

1. Sebuah kata kerja yang bersifat aktif bukan pasif, dinamis bukan

statis, proaktif bukan reaktif, tanggap dan peduli terhadap orang

lain bukan cuek, mau menolong orang lain bukan diam atau

menghindar.

2. Pelayanan adalah suatu tindakan nyata dan segera menolong orang

lain ( pelanggan, mitra kerja, mitra bisnis, dan sebagainya) disertai

dengan senyuman yang ramah dan tulus.

2.4.3 Saluran Distribusi

Ada pula perusahaan yang menonjolkan perbedaannya lewat saluran

distribusi.Misalnya saluran yang peliputannya (coverage) sangat luas.Tetapi,

ada pula yang ingin berbeda justru karenan hanya ingin hadir di beberapa

tempat tertentu saja, tidak di banyak tempat.

Menurut Kotler (2007:122), saluran distribusi adalah suatu perangkat

organisasi yang tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk

atau jasa menjadi untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau

pengguna bisnis.

Menurut Nitisemito (1993, 102), Saluran Distribusi adalah

lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga-lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan

untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang ata

produsen ke konsumen.

Sedangkan menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah

saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut

(16)

Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor,

adalah:

1. Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan

terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan

langsung.

2. Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar

karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian

khususnya.

3. Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan

dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakuka

4. Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli

macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari

masing-masing pabriknya.

Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen

ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran

distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Adapun fungsi-fungsi

saluran distribusi menurut Kotler (1997:531) adalah

Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang

konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu

pertukaran.

Promotion, yaitu pengembangan dan penyebara

(17)

Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan

syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.

Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.

Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui

Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau

orang kepada organisasi / orang lain.

Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang

dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke

Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana unt

dalam pekerjaan saluran distribusi.

Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan

pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.

2.4.4 Citra (image)

Perbedaan melalui citra mungkin bisa dianggap unsur penting dalam

positioning. Soalnya, aspek citra punya peran penting dalam mendukung

konsep positioning, semakin sesuai citra yang dibangun dengan positioning

yang ditetapkan, semakain mudah konsumen melihat perbedaan yang

diharapkan pelanggan.. Citra adalah perusahaan di mata publik.Citra adalah

sebuah cerminan dari identitas sebuah organisasi atau perusahaan. Sebuah

organisasi atau perusahaan dapat memiliki beberapa citra yang

(18)

Menurut Henslowe (2000:2), citra adalah kesan yang diperoleh dari

tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang,

produk atau situasi). Kemudian menurut Kasali (2003:30) mendefinisikan citra

sebagai kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.

Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi.

Image (citra) yang baik dan powerful merupakan harta yang tak ternilai

bagi perusahaan manapun karena citra perusahaan yang handal, kuat dan kokoh

akan memberikan banyak sekali manfaat sebagaimana yang dikemukakan oleh

Siswanto Sutojo dalam Arafat (2006 :12) sebagai berikut :

1. Mid and ling term sustainable competition position

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan barang

maupun jasa, dengan memiliki corporate image yang positif maka hal ini

dapat melindungi perusahaan dari serangan perusahaan saingan. Citra

perusahaan yang baik dan kuat akan tumbuh menjadi “kepribadian”

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan saingan tidak akan mudah

menjiplak apa yang kita lakukan.

2. An insurance for adverse time

Ketika sebuah perusahaan berada pada masa kritis dan terlilit oleh

masalah dan tercium oleh pihak media massa, maka dalam waktu singkat

masyarakat luas akan mengetahuinya. Oleh karena perusahaan memiliki

image yang baik, maka sebagian besar masyarakat dapat memahami dan

memaafkan kesalahan yang dialami oleh perusahaan tersebut yang

(19)

3. Attracting the best executives available

Perusahaan yang memiliki citra positif tidak akan pernah mendapat

kesulitan yang berarti dalam merekrut karyawan-karyawan yang handal.

4. Increasing the effectiveness of marketing instrument

Dalam banyak kejadian, image baik perusahaan menunjang

efektifitas strategi pemasaran produk. Pencitraan positif akan membuat

konsumennya semakin loyal dan memiliki harapan ketika perusahaan akan

menerjunkan produk atau merek baru.

5. Cost saving

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, perusahaan dengan citra

positif akan mudah dalam merekrut karyawan handal sehingga

mengakibatkan perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana ekstra untuk

proses recruitment dan training bagi karyawan tersebut. Tidak hanya itu,

perusahaan hanya membutuhkan usaha dan biaya yang lebih sedikit untuk

mempromosikan produk mereka ke pasar (khalayak).

2.4.5 Karyawan

Karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga atau

perusahaan dengan balas jasa atau uang.Perusahaan-perusahaan tertentu

menganggap karyawan adalah variabel yang sangat penting sebagai

pembeda.Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan

Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan

adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya

(20)

profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya.

Senada dengan hal tersebut menurut Undang-Undang No.14 Tahun 1969

tentang Pokok Tenaga Kerja, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu

melaksanakan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna

menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

(Manulang, 2002: 3).

Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena

tanpa adanya keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana.

Menurut Subri (dalam Manulang, 2002), Karyawan adalah penduduk dalam

usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduuk dalam suatu

negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga

mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

Sedangkan Hasibuan (2007:11) mendefinisikan karyawan adalah setiap orang

yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu

perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian.

2.5 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang menjadi referensi untuk peneliti

melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut :

(21)

No Peneliti Judul Hasil 1 Arif Bayu

Nugraha (2012)

Langkah – langkah Menetapkan Positioning PT. Telkom Flexi Yogyakarta Pasca Perubahan Logo

Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah menetapkan positioning yang dilakukan oleh Telkom Flexi Yogyakarta setelah pergantian logo adalah dengan menentukan produk pasar yang relevan, mendata kebutuhan pelanggan, mengidentifikasi pesaing, menentukan standar evaluasi, menetapkan daerah yang potensial, mengidentifikasi kesenjangan posisi, merencanakan dan

melaksanakan strategi positioning.

2 Hanggoro Bakar Wong Solo Cabang Malang

Dari hasil kuesioner responden terhadap pelaksanaan strategi positioning pada rumah makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang" Pelaksanaan strategi positioning secara keseluruhan telah efektif, karena dilihat responden yang merasakan

(22)

3 Yuli Prihartini (2008)

Pengaruh Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Handphone Nokia

Hubungan antara Positioning dengan keputusan pembelian konsumen, berdasarkan uji

korelasi Rank Spearman diperoleh nilai 0,656 artinya terdapat

hubungan yang kuat dan positif antara positioning dengan

keputusan pembelian konsumen.

4 Akbarsyah S. Pada Coffee Toffe Urip Sumoharjo di Makassar

Hasil dari penelitian menggunakan SPSS 15.00 menunjukkan bahwa seluruh variabel Strategi

Positioning berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian adalah variable pesaing produk.

5 Devy Praty Produk Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua di Desa Randuagung Gresik

Variabel Atribut, manfaat, dan harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk air minum dalam kemasan merek Aqua secara

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian berbagai kombinasi konsentrasi TDZ dan NAA pada media MS + Vitamin dari Media B5 memberikan perbedaan respon yang berbeda nyata terhadap regenerasi

We started the section by claiming that a theory of n-words for the languages at stake should account (i) for their apparent negative interpretation in sentence initial position,

– Untuk produk-produk yang dapat digitalkan, seperti buku, CD, software dan informasi, seluruh fungsi logistik lingkar dalam dapat dilakukan secara elektronik.... Operasi

Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Tingkah Laku siswa Di SMAN 1 Ngunut Tulungagung. Dari hasil uji t dapat diketahui bahwa pengujian hipotesis alternatif

Zionism didn’t just want to negate the diaspora; it wanted to create a new idea of Jewish life: hence, a determinate negation.. But with every such negation, something of the old

In the present work, IRS P6 AWiFS derived vegetation indices like NDVI and NDWI are computed to study the growth profile of wheat crop in Sirsa district of Haryana along with crop

Konsep forestry adalah pembentukan lahan untuk menjadi hutan yang dibiarkan alami dengan penanaman (reboisasi) tanaman kehutanan dan penutup tanah terutama pada lahan

3.1  Memahami kebesaran dan kekuasaan  Tian  atas  hidup dan kehidupan di  dunia  4.1 Menceritakan pengalaman spiritual akan kebesaran  dan kekuasaan  Tan  Penyebutan