• Tidak ada hasil yang ditemukan

2017 PS 2016 1 BWU Kelola Lingungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2017 PS 2016 1 BWU Kelola Lingungan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KELOLA LINGKUNGAN

Kawasan hutan KPH Banyuwangi Utara berada pada formasi kawasan pegunungan

Kendeng Timur Laut dengan kelerengan lapangan 0-49% dan menyebar pada daerah

dataran, sehingga ekosisitem hutan yang dimungkinkan merupakan hutan musim.

Vegetasi utama yang ada dalam wilayah KPH Banyuwangi Utara yaitu jenis Jati (Tectona

grandis) dan jenis lain yang diusahakan yaitu Pinus (Pinus merkusii). Sedangkan untuk

pengkayaan jenis yaitu Mahoni, Johar, Kesambi, Mimba, Mindi, Secang, Lamtoro, Juwet,

Beringin, Sono, Kepuh, Segawe, Dadap, dan Sengon.

Vegetasi hutan jenis pohon yang menyebar di wilayah KPH Banyuwangi Utara berdasarkan

hasil inventarisasi vegetasi pada tahun 2006 tercatat kurang lebih ada 72 jenis pohon,

sedangkan vegetasi tumbuhan bawah hutan yang tercatat kurang lebih 126 jenis.

Untuk inventarisasi satwa dengan menggunakan metode transek jalur di kawasan hutan

lindung/rimba dan Jati telah diidentifikasi jenis satwa liar yang ditemukan di kawasan KPH

Banyuwangi Utara yaitu berjumlah 39 jenis yang terdiri dari 23 jenis burung, 16 jenis

mamalia.

Sedangkan untuk jenis Satwa yang dilindungi (RTE) :

Kawasan Lindung :

No Nama Ilmiah Nama Daerah No Nama Ilmiah Nama Daerah

KAWASAN LINDUNG

A. Mamalia B. Aves

1

Cervus timorensis Rusa timor 1. Alcedo

coerulescens Raja udang

2

Hystrix brachyura Landak 2. Buceros

rhinoceros Rangkong

3

Macaca fascicularis Kera 3. Buceros

undulatus Rangkok

4

Muntiacus muntjak Kijang 4. Caprimulgus

(2)

No Nama Ilmiah Nama Daerah No Nama Ilmiah Nama Daerah 8. Otus angelinae Burung hantu 8 Manis javanica Trenggiling 9. Pavo muticus Merak

9 Tupaia glis Tupai akar 10. Psaltria exilis Cerecet jawa

11. Spizaetus bartelsi Elang

12. Spizaetus

cirrhatus Elang brontok

Kawasan Produksi :

No Nama Ilmiah Nama Daerah No Nama Ilmiah Nama Daerah

KAWASAN PRODUKSI

A. Mamalia B. Aves

1

Cervus timorensis Rusa 1. Ciconia

episcopus

Bangau sandang 2

Hystrix brachyura Landak 2. Halcyon

cyanoventris Cekakak jawa

3

Macaca fascicularis Kera 3. Ictinaetus

malayensis

Elang hitam

4 Muntiacus muntjak Kijang 4. Otus angelinae Burung hantu 5 Paradoxurus hermaphro

Prionodon linsang Musang

congkok

6.

Gallus Varius Ayam Hutan

7 Tragulus javanicus Kancil 7. Parus Mojor Gelatik Batu 8. Psaltria Exilis Cerecet Jawa 9. Palco Berigora Alap-Alap 10. Halcyon

Cyanoventis Cekakak

11. Alcedo

Coerulescens Raja Udang

Pengelolaan lingkungan di kawasan KPH Banyuwangi Utara yaitu dengan

mengalokasikan kawasan hutan untuk kawasan hutan bernilai konservasi tinggi (HCVF)

seluas 20.405,54 Ha, serta pada hutan produksi dilakukan pengelolaan dengan

mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan hidup. Secara umum rencana pengelolaan

(3)

Rencana Pengelolaan Lingkungan KPH tahun 2016.

No Indikator Parameter Jumlah Kondisi Keterangan

1 Fisik Kimia

(Hidrologi) dan

kualitas air

membandingkan Q

max dan Q min

Besarnya TSS

rata-rata per tahun.

Curah hujan CH Max : 314

≤ 1,75 : sangat ringan

Pemantauan

Dipendam dalam

tanah dimanfaat-

kan pemulung.

Penggunaan

bahan

Berbahaya &

beracun (B3)

2 Biologi Keanekaragaman

Hayati

(Biodeversity)

Flora : pohon 2

jenis

Fauna : 24 jenis

Mamalia 17 jenis

Perlindu

ngan

Perlindu

ngan

SK Mentan no. 54

PP.07 thn 1999, Cites,

EKSDA

(4)

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pengelolaan pemantauan lingkungan mencakup

kegiatan hidrologi dan kualitas air, fisik tanah, biologi, penggunaan bahan berbahaya dan

beracun (B3).

Rencana pengelolaan lingkungan pada tabel 6 merupakan upaya mengelolaan hutan dengan

tidak merusak dan mengurangi kualitas dan kuantitas lingkungan.

Pengamatan Curah Hujan Kegiatan Review Lingkungan

(5)

PKS Pemusnahan Limbah B3 TPS Limbah B3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pendugaan Nilai Tegakan dan Analisis Nilai Tambah Jati ( Tectona grandis L. f .) di KPH Pemalang Perum Perhutani Unit 1

Bahan yang digunakan adalah tiga jenis kayu yang diperoleh dari perusahaan produksi mebel Kebupaten Jepara yaitu jati ( Tectona grandis ), mahoni ( Swietenia macrophylla ),

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman vegetasi lichenes pada tegakan pohon Pinus merkusii di dua kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara yaitu

Kusnadi, “ Model Penduga Kualitas Tempat Tumbuh Jati (Tectona grandis) Menggunakan Citra Resolusi Sangat Tinggi Pesawat tidak Berawak di KPH Nganjuk ,” 5(2), 185-194.. Lukman Hakim,

PERBEDAAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN BAWAH PADA TEGAKAN JATI DAN TEGAKAN PINUS DI RPH. CIMANGGU KPH

Jenis penaung yang dikaji dalam budidaya tanaman kopi yaitu : sengon (Paraserianthes falcataria), lamtoro (Leucaena glauca)), jati (Tectona grandis L.f),

Lukman Hakim, “Model Penduga Kualitas Tempat Tumbuh Jati (Tectona grandis) Menggunakan Citra Resolusi Sangat Tinggi Pesawat tidak Berawak di KPH Nganjuk,” 5(2), 185-194..

Pola Agrosilvopastura kombinasi D di dominasi oleh Pinus Pinus mercusi Jati Tectona grandis Sp, Jabon putih Anacardium occidentale, Gmelina Gmelina arborea dan pakan ternak yaitu