• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out if there is a significant effect between the modernization of tax administration against taxpayer compliance. This research was held at Tax Service Bureau Karees Bandung. The method used was descriptive method with the survey kuesioner approach, while the data collection techniques used incidental sampling and library reasearch. Which was tested by simple regression analysis using SPSS 16.0. Data were tested Earlier already qualified from the normality test

Based on the results of the analysis can be inferred that there is significant influence between the modernization of tax administration against taxpayer compliance is 24%. While the influence of the other variables which are not observed is equal to 76%.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apalah terdapat pengaruh signifikan antara modernisasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees dengan menggunakan metode penelitian yang dilakukan berupa analisis deskriptif yaitu pendekatan survey kuesioner, sedangkan teknik pengumpulan data digunakan sampling incidental dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS 16.0. Data yang diuji sebelumnya sudah memenuhi syarat dari uji normalitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh signifikan antara modernisasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak sebesar 24%. Sedangkan sisanya sebesar 76% dipengaruhi oleh faktor lain.

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pengertian Pajak ... 9

2.1.1 Jenis Pajak ... 10

2.1.2 Fungsi Pajak ... 11

2.1.3 Sistem Pajak ... 12

2.1.4 Pengertian Wajib Pajak ... 14

2.2 Pengertian Administrasi ... 14

2.2.1 Administrasi Perpajakan ... 15

2.2.2 Istilah administrasi Publik ... 16

2.2.3 Sistem Administrasi Perpajakan ... 17

2.2.4 Reformasi Administrasi Perpajakan... 18

2.3 Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 21

2.3.1 Sistem Modernisasi Perpajakan di Indonesia... 26

2.3.2 Konsep dan Tujuan Modernisasi Perpajakan ... 28

2.4 Pengertian Kepatuhan Pajak ... 29

2.4.1 Jenis Kepatuhan Pajak ... 30

2.4.2 Faktor yang Menentukan Kepatuhan ... 31

2.4.3 Kriteria Wajib Pajak Patuh ... 31

2.4.4 Pencabutan Wajib Pajak Patuh ... 32

2.4.5 Indikator Kepatuhan Pajak ... 33

2.5 Penelitian Terdahulu ... 34

2.6 Kerangka Pemikiran ... 36

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Objek Penelitian ... 39

3.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 47

3.7.3 Analisis Korelasi ... 48

3.7.4 Koefisien Determinasi ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 50

4.2 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian ... 51

4.2.1 Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan ... 51

4.2.1.1 Analisis Terhadap Perubahan Struktur Organisasi ... 51

4.2.1.2 Analisis Terhadap Penyempurnaan Proses Bisnis dan Teknologi Informasi ... 53

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha 4.2.1.4 Analisis Terhadap Pelaksanaan

Good Governance ... 55

4.2.2 Kepatuhan Wajib Pajak ... 56

4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 58

4.3.1 Uji Validitas ... 58

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 61

4.4 Analisis Data ... 63

4.4.1 Uji Normalitas ... 64

4.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 65

4.4.3 Analisis Korelasi ... 66

4.4.4 Koefisien Determinasi... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Simpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN ... 73

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 42 Tabel 3.2 Interprestasi terhadap nilai r hasil analisis korelasi ... 49 Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 50 Tabel 4.2 Tanggapan Responden Tentang Perubahan Struktur Organisasi

dalam Kantor Pelayanan Pajak (KPP)... 51 Tabel 4.3 Tanggapan Responden Tentang Penyempurnaan Proses

Bisnis dan Teknologi Informasi ... 53 Tabel 4.4 Tanggapan Responden Tentang Penyempurnaan Manajemen

Sumber Daya Manusia ... 54 Tabel 4.5 Tanggapan Responden Tentang Pelaksanaan

Good Governance ... 55 Tabel 4.6 Tanggapan Responden Tentang Kepatuhan

Wajib Pajak ... 56 Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Pengaruh Modernisasi

Administrasi Perpajakan ... 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak ... 60 Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Pengaruh Modernesisasi

(9)

xv

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.11Tabel Hasil Perhitungan Uji normalitas ... 64

Tabel 4.12 Tabel Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana ... 65

Tabel 4.13Tabel Hasil Perhitungan Analisis Korelasi ... 67

(10)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A KUESIONER ... 73

LAMPIRAN B UJI UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 78

LAMPIRAN C UJI NORMALITAS ... 81

LAMPIRAN D UJI REGRESI BERGANDA ... 82

(11)

Bab I: Pendahuluan 1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan merupakan kegiatan penting bagi suatu negara, selain demi meningkatkan kesejahteraan warganya, pembangunan menentukan negara tersebut telah mengalami perkembangan, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang dan giat melakukan pembangunan di segala bidang guna mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk dapat realisasi tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.

Pajak merupakan komponen penting penerimaan Negara, Pemerintah membutuhkan penerimaan perpajakan untuk membiayai pembangunan nasional. Kontribusi perpajakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam lima tahun terakhir selalu di atas 70% dari total pendapatan (www.angaran.depkeu.go.id). Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak.

(12)

Bab I: Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha perbaikan-perbaikan dan perubahan mendasar dalam segala aspek perpajakan menjadi alasan dilakukan reformasi perpajakan dari waktu ke waktu, yang berupa penyempurnaan terhadap kebijakan perpajakan dan sistem administrasi perpajakan, agar basis pajak semakin di perluas, sehingga potensi penerimaan pajak yang tersedia dapat dipungut secara optimal dengan menjunjung asas keadilan sosial dan memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak.

Pada tahun 1983 terjadi reformasi kebijakan perpajakan dari Official Assessment System ke Self Assessment System yang pada saat itu kantor pajak masih dinamakan Kantor Inspeksi Pajak (KIP). Peraturan tersebut berupaya agar kepatuhan Wajib Pajak lebih bersifat suka rela (voluntary), sehingga diperlukan peran serta, tanggung jawab, dan kepercayaan Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

Reformasi Perpajakan tidak sampai disitu saja karena pada akhir tahun 2001 pemerintah melakukan kesepakatan dengan International Monetary Fund (IMF). Isi dari kesepakatan itu adalah untuk memperbaharui paket program kebijakan ekonomi dan keuangan. Salah satunya perbaikan administrasi perpajakan.

(13)

Bab I: Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Tahap kedua reformasi perpajakan dilakukan antara tahun 2009-2012. Pada tahap ini perubahan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) difokuskan kepada pengembangan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi informasi dalam administrasi perpajakan. Pengelolaan terhadap sumber daya manusia merupakan sebuah perubahan substansial dan belum pernah dijalankan pada perubahan sebelumnya. Besarnya perubahan yang dilakukan dalam reformasi perpajakan tampak sebagai upaya untuk mewujudkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) baru. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang menjalankan administrasi perpajakan secara modern, berorientasi pada pelayanan kepada Wajib Pajak, dan memiliki nilai-nilai organisasi baru yang kuat.

Reformasi perpajakan menjadi elemen terpenting untuk mengubah citra sistem perpajakan Indonesia di kalangan dunia usaha dalam maupun luar negeri. Reformasi perpajakan itu harus dapat menciptakan sistem perpajakan yang sehat dan kompetitif untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi kegiatan investasi dan perdagangan.

Menurut Nasucha (2004) dalam menilai keberhasilan penerimaan pajak perlu diperhatikan pencapaian sasaran administrasi perpajakan, antara lain:

1. peningkatan kepatuhan para pembayar pajak, dan

2. pelaksanaan ketentuan perpajakan secara seragam untuk mendapatkan penerimaan

Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Pajak sejak tahun 2001 telah menggulirkan Reformasi Administrasi Perpajakan Jangka Menengah (3-5 tahun) sebagai prioritas reformasi perpajakan, dengan tujuan tercapainya:

(14)

Bab I: Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha 2. tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, dan 3. produktivitas pegawai perpajakan yang tinggi.

Program dan kegiatan reformasi administrasi perpajakan diwujudkan dalam penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang memiliki ciri khusus antara lain struktur organisasi berdasarkan fungsi, perbaikan pelayanan bagi setiap Wajib Pajak melalui pembentukan account representative dan compliant center untuk menampung keberatan Wajib Pajak. Selain itu, sistem administrasi perpajakan modern juga merangkul kemajuan teknologi terbaru di antaranya melalui pengembangan Sistem Administrasi Perpajakan (SAP) dengan pendekatan fungsi menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu ( SAPT) yang dikendalikan oleh case management system dalam workflow system dengan berbagai modul otomatisasi kantor serta berbagai pelayanan dengan basis e-system.

(15)

Bab I: Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui Application Service Provider (ASP) ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak terdaftar. Application Service Provider (ASP) adalah Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk menyalurkan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dan e-payment yang berguna untuk melakukan pembayaran secara elektronik

Hal mendasar dalam modernisasi pajak adalah terjadinya perubahan paradigma perpajakan. Dari semula berbasis jenis pajak, menjadi berbasis fungsi yang lebih mengedepankan aspek pelayanan kepada masyarakat dan didukung oleh fungsi pengawasan, pemeriksaan, maupun penagihan pajak. Paradigma berbasis fungsi dalam kerangka good governance di internal Kantor Pelayanan Pajak (KPP), meliputi tiga hal, yaitu :

1. Restrukturisasi organisasi. Kantor pusat tidak melaksanakan kegiatan operasional, sehingga fungsi pengawasan kepada unit vertikal dan pegawai lebih fokus.

2. Perbaikan business process dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi terkini. Juga mengembangkan manajemen penanganan keluhan, sistem dan prosedur kerja yang sekaligus berfungsi sebagai internal check. Maupun menyempurnakan manajemen arsip dan pelaporan.

(16)

Bab I: Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha on the right place". Juga adanya Kode Etik Pegawai sebagai acuan perilaku melaksanakan tugas.

Kepatuhan Wajib Pajak (tax compliance) dapat diidentifikasi dari kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahun (SPT), kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang, dan kepatuhan dalam pembayaran tunggakan. Isu kepatuhan menjadi penting karena ketidakpatuhan secara bersamaan akan menimbulkan upaya menghindari pajak, seperti penggelapan pajak dan penghindaran pajak, yang mengakibatkan berkurangnya penyetoran dana pajak ke kas negara.. Pada hakekatnya kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh kondisi sistem administrasi perpajakan yang meliputi pelayanan pajak dan penegakan pajak. Perbaikan administasi perpajakan sendiri diharapkan dapat mendorong kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh penerapan administrasi perpajakan.

(17)

Bab I: Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul :

“Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah terdapat pengaruh modernisasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak ?

1.3 Tujuan Penelitian :

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah modernisasi administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasilnya berguna bagi semua pihak yang berkepentingan , antara lain :

1. Bagi penulis

(18)

Bab I: Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan selanjutnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan pajak kepada para Wajib Pajak guna meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

3. Bagi peneliti lainnya dan masyarakat luas

(19)

Bab V: Simpulan dan Saran 69

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengujian yang telah dilakukan mengenai pengaruh modernisasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji statistik mengenai variabel modernisasi administrasi perpajakan menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara modernisasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini ditunjukkan oleh nilai r2 sebesar 24% yang artinya modernisasi administrasi perpajakan memiliki pengaruh sebesar 24% terhadap kepatuhan wajib pajak dan 76% dipengaruhi oleh variabel lain 2. Berdasarkan hasil anlisis korelasi, maka dapat disimpulkan bahwa

(20)

Bab V: Simpulan dan Saran 70

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees

Dengan adanya pengaruh yang signifikan modernisasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees diharapkan dapat mempertahankan pelaksanaan modernisasi administrasi perpajakan saat ini dan terus ditingkatkan kearah yang lebih baik.

2. Bagi Bagi penelitian selanjutnya

(21)

71

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Brotodihardjo, R.Santoso. 2003. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. PT. Revika Aditama, Bandung.

Devano,sony & kurnia rahayu, siti. 2006. Perpajakan: Konsep, Teori dan, Isu. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Gunadi. 2005. Administrasi pajak. BPPK DEPKUE RI, Jakarta.

Ismawan, Indra.2001. Reformasi Pajak. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Lumbantoruan, Sophar. 1997. Ensiklopedi Perpajakan. Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Andi, Yogyakarta.

Nasucha, Chaizi. 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktik. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Nurmantu, Safri. 2005. Pengantar Perpajakan, edisi 3. Granit, Jakarta.

Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Rahayu, Sri dan Lingga, Ita Salsalina. 2009. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Universitas Maranatha, Bandung.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan, Teori, dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta Riza. 2009. Pengaruh Modernisasi Administasi Perpajakan terhadap Kepatuhan

Wajib Pajak. Skripsi Universitas Padjadjaran, Bandung.

Rosdiana, Haula dan Irianto, Slamet Edi. 2011. Panduan Lengkap Tata Cara Perpajakan di Indonesia. Visimedia, Jakarta.

Sadhani, D.2005. Menuju Good Governance Melalui Modernisasi Pajak. Bisnis Indonesia. Jakarta.

Sugiyono 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

(22)

72

Universitas Kristen Maranatha Undang-Undang Pasal 1 ayat 2 Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan.

Widodo, Widi dan Djefri, Dedy. 2008. Tax Payer’s Rights Apa yang Perlu Kita Ketahui tentang Hak-hak Wajib Pajak. Alfabeta, Bandung.

Wijaya, Tony. 2012. Cepat Menguasai SPSS 20 untuk Olah dan Interprestasi Data. Cahaya Atma Pustaka,Yogyakarta.

Wulandari, Windy. 2010. Pengaruh Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Universitas Padjadjaran, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

3.447.500,- Kemudian berturut-turut diikuti oleh keuntungan varian dodol rasa sirsak, ketan hitam, pisang dan keuntungan yang paling kecil diperoleh adalah usaha dodol

Tetapi pada kenyataannya, banyak guru terutama guru bahasa inggris masih mempunyai banyak permasalahan dalam melaksanakan kurikulum 2013, seperti kesulitan

Oleh karena itu penulis merasa hosetsu no setsuzokushi masih perlu diteliti terutama setsuzokushi tsumari , sunawachi , tadashi dan mottomo yang masih sedikit

yang berjudul “ PERAN DAN FUNGSI KODE ETIK DALAM MENCEGAH ADVOKAT MELAKUKAN MAFIA PERADILAN ”, sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum

[r]

Salah seorang ibu di desa Taramana yang pernah melahirkan dengan jasa dukun beranak..

penting dari materi pelajaran. Pada penerapan strategi pembelajaran kooperatif Active Knowledge Sharing siswa tidak hanya berdiskusi dengan anggota didalam kelompoknya

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak yang diasuh dan dididik dengan pola asuh demokratis akan memiliki kecenderungan untuk melakukan interaksi sosial,